Anda di halaman 1dari 21

Oleh:

AGUS NUGROHO

Direktorat Jenderal Bina Marga


Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan
Subdit Lingkungan dan Keselamatan Jalan
RKL/RPL atau UKL/UPL

Rekomendasi Pertimbangan
Lingkungan

Pembuatan Stripmap

Integrasi Pertimbangan Lingkungan


dalam Desain
• untuk menggambarkan kondisi rona lingkungan dan rencana
pengelolaannya di sepanjang ruas jalan yang dilakukan studi.
• mempermudah para penyelenggara jalan dalam melakukan
implementasi pengelolaan lingkungan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, hingga pemeliharaan.
PP No 34 Tahun 2006 Tentang Jalan

PP No 18 Tahun 1999 jo PP No 85 Tahun 1999 tentang


Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

PP No 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan


Berbahaya dan Beracun.

Permen PU Nomor 19/PRT/M/2011 Tentang Persyaratan


Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan.

Permen PU No 13/PRT/M/2011 Tentang Tata Cara


Pemeliharaan dan Penilikan Jalan.

KepmenHub No. 61 Thn 1993 tentang Rambu Rambu Lalu Lintas di


Jalan sekaligus mencabut Kepmenhub No. 17 Thn 1991

Kepmenhub No. 17 Tahun 1991 tentang Rambu Rambu Lalu


Lintas di Jalan

Kepmenhub No. 63 Tahun 2004 tentang Perubahan Kepmenhub No.


KM 61 Tahun 1993 Tentang Rambu Rambu Lalu Lintas di Jalan.

SE Dirjen BM No 16/SE/Db/2012 Tentang Penyusunan Dokumen


Lingkungan dan Pengintegrasian Pertimbangan Lingkungan di dalam
Desain.
• Pembuatan stripmap dilakukan untuk kegiatan peningkatan
jalan eksisting dan pembuatan jalan baru (dengan dokumen
lingkungan AMDAL/UKL-UPL)
• Stripmap dibuat untuk masing-masing tahap pembangunan
(pra konstruksi, konstruksi, dan pasa konstruksi)
• Strip map dicantumkan dalam lampiran RKL/UKL
• Data yang diambil berdasarkan hasil survei dokumen
lingkungan yang meliputi: :
- Data primer yaitu rona lingkungan serta kondisi sarana dan
prasarana di sepanjang ruas.
- Data sekunder yaitu data desain dan hasil penilaian kondisi
jalan.
• Rekomendasi pertimbangan lingkungan adalah komponen
pengelolaan lingkungan yang diambil dari RKL/UPL yang berisi
daftar mengenai lokasi (stasiun ruas yang ditinjau), deskripsi
lokasi dan rencana teknik mitigasi atau penanganan
• Rekomendasi lingkungan dimasukkan dalam Kolom Keterangan
pada strip map
• JUKTIS OK\Rekomendasi Pertimbangan Lingkungan.docx
• Skala
Skala untuk gambar strip map adalah 1:5000 untuk setiap strip (± 111
pixel untuk penggambaran dengan microsoft excel)
• Gambar ruas
Ruas jalan digambarkan persegi panjang yang dibagi lagi menjadi
strip-strip atau kotak-kotak kecil. Apabila ada kesamaan kondisi ruas
jalan/homogen/tipikal, maka penggambaran tidak perlu diulang
kembali.
• Tanda/simbol dan foto
Tanda/simbol dan foto terkait digunakan untuk detail kondisi
lingkungan, keberadaan bangunan lain, dan rencana pengelolaan.
Tanda/simbol dan foto digunakan untuk menunjukan prioritas
pentingnya informasi yang disampaikan.
• Judul : nama dan nomor ruas, panjang ruas, provinsi, serta
tahun pembuatan
• Identitas pemrakarsa  sesuai dokumen lingkungan
• Legenda  simbol2 yang digunakan dalam stripmap
• STA Awal dan STA Akhir : dilengkapi KM dan koordinat
• STA tiap strip ruas : ditulis x+yyy
• Panjang ruas dan lebar rumija: berdasarkan data
perencanaan (FS/DED) dan hasil survei lapangan
• Simpang : Jumlah kaki simpang, lebar setiap simpang, jenis
perkerasan setiap kaki simpang, pengelolaan lalu lintas
• Alinyemen Horizontal/Tikungan: jari-jari tikungan, kemiringan
tikungan, jarak pandang tikungan, kondisi kurva berbentuk S,
dan hal-hal lain yang dianggap penting untuk menjadi acuan
dalam mitigasi kecelakaan dan pengelolaannya
• Alinyemen Vertikal: Cantumkan prosentase kelandaiannya, panjang
kelandaian, jarak pandang, bentuk visual deceit dari alinyemen
vertikal cekung dan cembung, dan hal-hal lain yang dianggap
penting untuk menjadi acuan dalam pengelolaannya
• Kondisi perkerasan jalan : sesuai data IIRMS
• Kondisi Bahu Jalan : lebar bahu, apakah bahu diperkeras atau
tidak, serta jenis perkerasannya (perkerasan tanpa
penutup/perkerasan berpenutup
• Kondisi lingkungan di sekitar kegiatan : misal keberadaan
pemukiman penduduk, hutan, perkebunan atau persawahan
• Keberadaan bangunan pelengkap jalan : Keberadaan, dimensi,
bentuk, jenis konstruksi, dan kondisi bangunan pelengkap
• Keterangan : dampak lingkungan dan mitigasi
Gambar Ruas jalan

Gambarkan ruas
Bagi per STA
jalan secara
memanjang berupa Bagi gambar ruas
Warnai sesuai kondisi
persegi empat jalan yang berupa
memanjang dengan empat persegi Beri warna pada
Beri detail rona
panjang dan lebar panjang menjadi
sesuai panjang dan setiap bagian-
lebar dari ruas
strip-strip atau bagian ruas sesuai Cantumkan detail
Beri keterangan
kotak-kotak kecil dengan kriteria
jalan yang ditinjau mengenai kondisi
kondisi jalan. lingkungan, alam, Berilah keterangan
ataupun secara jelas pada
keberadaan setiap gambar ruas
bangunan lain jalan berikut
dengan damapk lingkungan
foto/tanda/simbol dan
mitigasi/pengelolaa
nnya
JUKTIS OK\contoh utk juktis_OK_10042014.xls
Persiapan
Penjabaran
Dokumen RKL/ UKL

Pencantuman Persyaratan
Pengelolaan dan Pemantauan Pemantapan
Lingkungan dalam Dokumen Dokumen RKL/ UKL
Pengadaan dan Dokumen Kontrak

Penerapan Penjabaran
Pertimbangan Dokumen RKL/ UKL
Pengelolaan Kegiatan Jalan
Lingkungan Hidup dalam Perencanaan
di dalam Desain Teknis
• Mengumpulkan dokumen lingkungan.
• Mempelajari dokumen lingkungan apakah masih relevan
dengan kondisi lapangan.
• Apabila dokumen sudah tidak relevan, maka dapat dilanjutkan
dengan survei detil lingkungan pada tahap pelaksanaan
desain rinci dan memberikan rekomendasi yang relevan.
• Apabila dokumen masih relevan dengan kondisi lapangan,
maka dilanjutkan dengan melakukan inventarisasi dan
mempelajari butir-butir rekomendasi lingkungan dalam
dokumen lingkungan
• Tenaga Ahli Teknik Lingkungan dalam kegiatan pembuatan desain adalah Sarjana Strata
Satu (S1) Teknik Sipil yang pernah mengikuti pelatihan penyusunan dokumen lingkungan
• Tugas TA Lingkungan:
1. Melakukan penelusuran keberadaan Dokumen Lingkungan terkait kegiatan
(Dokumen AMDAL; atau Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan/Upaya
Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL); atau Dokumen pertimbangan lingkungan sosial
budaya terkait) untuk dijadikan sebagai dokumen rujukan perencanaan;
2. Menginventarisasi dan mempelajari butir-butir rekomendasi Dokumen Lingkungan
terkait kegiatan;
3. Melakukan penjabaran awal rekomendasi Dokumen Lingkungan dalam tahap
awal perencanaan; Dokumen Perencanaan Teknis dalam bentuk (1). Gambar
rencana; (2). Klausul Spesifikasi; dan (3). Estimasi Volume;
4. Berkoordinasi dengan tenaga ahli lainnya dalam menentukan tipe, jenis, atau bentuk
struktur sesuai arahan rekomendasi Dokumen Lingkungan, sebagai penjabaran
akhir sekaligus upaya optimasi dalam tahap perencanaan;
5. Melakukan pendokumentasian hasil penjabaran rekomendasi Dokumen Lingkungan
pada butir 4 dan 5 di atas kedalam Dokumen Perencanaan Teknis dalam bentuk
(1). Dokumen Gambar rencana; (2). Dokumen Spesifikasi Umum dan/atau Dokumen
Spesifikasi Khusus; dan (3). Dokumen Daftar Kuantitas dan Harga (BOQ).
• kegiatan pengkajian ulang dokumen RKL/ UKL untuk melihat apakah
dokumen masih sesuai dengan kondisi saat ini. Apabila terdapat
rekomendasi yang tidak sesuai dengan kondisi lapangan, maka tenaga Ahli
Teknik Lingkungan dapat memberikan perbaikan rekomendasi sehingga
dapat digunakan dalam desain
• Survei lingkungan dalam desain dilakukan untuk melihat:
• kemungkinan terjadi perubahan alinyemen jalan &/perubahan luas lahan
yang diperlukan, yang dapat mempengaruhi jenis dan besaran dampak
yang timbul, termasuk penanganannya.
• Adanya kemungkinan terjadi perubahan kondisi lingkungan hidup di tapak
kegiatan, seperti jumlah jenis bangunan dan tanaman yang perlu
dibebaskan, serta jumlah penduduk atau KK yang harus dipindahkan.
• Adanya kemungkinan kebijakan baru dari pemerintah yang harus diacu
dalam melaksanakan kegiatan seperti pengadaan tanah/pembebasan
lahan.
• Mempelajari butir-butir rekomendasi yang tercantum pada
Dokumen Lingkungan terkait kegiatan.
• Menuangkan rekomendasi tersebut ke dalam gambar rencana.
• Menambahkan penggunaan spesifikasi yang memuat tentang
lingkungan hidup.
• Menghitung biaya yang timbul akibat kegiatan pengelolaan
lingkungan hidup.
• Menambahkan klausul pengelolaan lingkungan ke dalam
Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) pada standar dokumen
pengadaan.
CONTOH:
• Untuk mencegah timbulnya longsoran tanah dari tebing-tebing
yang terbentuk dari pekerjaan tanah, dapat diterjemahkan
dengan:
• Membuat desain dinding penahan tanah dengan dimensi dan jenis bahan
tertentu seperti penggunaan geotekstil (Gambar 6.5), dilengkapi saluran
drainase dengan dimensi yang memadai (Gambar 6.6). Desain bangunan
dilengkapi dengan posisi bangunan, foto dan sketsa. Desain dinding
penahan tanah menggunakan acuan yang telah ditetapkan.
• Penanganan longsoran dengan perbaikan permukaan lereng sesuai
peraturan yang berlaku.
• Pertimbangan lingkungan yang tidak dapat dijabarkan dalam
bentuk gambar desain perlu dijelaskan dalam bentuk
spesifikasi dan/ atau persyaratan teknis pelaksanaan
pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh penyedia jasa
konstruksi dengan deskripsi yang singkat tapi jelas, rinci, dan
sistematis yang meliputi aspek geofisik-kimia, biologi dan sosial,
• Misal: Pemilihan lokasi base camp. Perawatan alat-alat berat,
Penyimpanan bahan bakar dan pelumas, Penanganan limbah B3, dll
Pencantuman Persyaratan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan dalam Dokumen Pengadaan dan Dokumen
Kontrak

• Pencantuman pengelolaan dan pemantauan lingkungan dalam


Syarat2 Khusus Kontrak (SSKK)
• Kontraktor menyusun RKPPL.
• Setiap klausul persyaratan pengelolaan lingkungan harus
menyatakan perintah atau penjelasan apa yang harus
dilaksanakan oleh kontraktor, dan rumusannya harus jelas
• Pemantauan lingkungan dillaksanakan sesuai dengan
Spesifikasi umum 2010 revisi 2
• SOP integrasi lingkungan
• JUKTIS OK\SOP INTEGRASI DESAIN_OK_8042014.xls
1. Jelaskan tahap pembuatan stripmap lingkungan dan posisinya
dalam dokumen lingkungan
2. Jelaskan kualifikasi tenaga ahli lingkungan dan tugas-tugas
yang dilakukannya perencanaan desain?
3. Bagaimana mewujudkan jalan yang berwawasan lingkungan?
Jelaskan pendapat saudara!
4. Bagaimana cara melakukan integrasi lingkungan apabila
dokumen lingkungan disusun setelah DED/desain
disusun?Jelaskan pendapat saudara!

Anda mungkin juga menyukai