3a58d 07 B Pembuatan Strip Map Dan Pengintegrasian Pertimbangan Lingkungan
3a58d 07 B Pembuatan Strip Map Dan Pengintegrasian Pertimbangan Lingkungan
AGUS NUGROHO
Rekomendasi Pertimbangan
Lingkungan
Pembuatan Stripmap
Gambarkan ruas
Bagi per STA
jalan secara
memanjang berupa Bagi gambar ruas
Warnai sesuai kondisi
persegi empat jalan yang berupa
memanjang dengan empat persegi Beri warna pada
Beri detail rona
panjang dan lebar panjang menjadi
sesuai panjang dan setiap bagian-
lebar dari ruas
strip-strip atau bagian ruas sesuai Cantumkan detail
Beri keterangan
kotak-kotak kecil dengan kriteria
jalan yang ditinjau mengenai kondisi
kondisi jalan. lingkungan, alam, Berilah keterangan
ataupun secara jelas pada
keberadaan setiap gambar ruas
bangunan lain jalan berikut
dengan damapk lingkungan
foto/tanda/simbol dan
mitigasi/pengelolaa
nnya
JUKTIS OK\contoh utk juktis_OK_10042014.xls
Persiapan
Penjabaran
Dokumen RKL/ UKL
Pencantuman Persyaratan
Pengelolaan dan Pemantauan Pemantapan
Lingkungan dalam Dokumen Dokumen RKL/ UKL
Pengadaan dan Dokumen Kontrak
Penerapan Penjabaran
Pertimbangan Dokumen RKL/ UKL
Pengelolaan Kegiatan Jalan
Lingkungan Hidup dalam Perencanaan
di dalam Desain Teknis
• Mengumpulkan dokumen lingkungan.
• Mempelajari dokumen lingkungan apakah masih relevan
dengan kondisi lapangan.
• Apabila dokumen sudah tidak relevan, maka dapat dilanjutkan
dengan survei detil lingkungan pada tahap pelaksanaan
desain rinci dan memberikan rekomendasi yang relevan.
• Apabila dokumen masih relevan dengan kondisi lapangan,
maka dilanjutkan dengan melakukan inventarisasi dan
mempelajari butir-butir rekomendasi lingkungan dalam
dokumen lingkungan
• Tenaga Ahli Teknik Lingkungan dalam kegiatan pembuatan desain adalah Sarjana Strata
Satu (S1) Teknik Sipil yang pernah mengikuti pelatihan penyusunan dokumen lingkungan
• Tugas TA Lingkungan:
1. Melakukan penelusuran keberadaan Dokumen Lingkungan terkait kegiatan
(Dokumen AMDAL; atau Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan/Upaya
Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL); atau Dokumen pertimbangan lingkungan sosial
budaya terkait) untuk dijadikan sebagai dokumen rujukan perencanaan;
2. Menginventarisasi dan mempelajari butir-butir rekomendasi Dokumen Lingkungan
terkait kegiatan;
3. Melakukan penjabaran awal rekomendasi Dokumen Lingkungan dalam tahap
awal perencanaan; Dokumen Perencanaan Teknis dalam bentuk (1). Gambar
rencana; (2). Klausul Spesifikasi; dan (3). Estimasi Volume;
4. Berkoordinasi dengan tenaga ahli lainnya dalam menentukan tipe, jenis, atau bentuk
struktur sesuai arahan rekomendasi Dokumen Lingkungan, sebagai penjabaran
akhir sekaligus upaya optimasi dalam tahap perencanaan;
5. Melakukan pendokumentasian hasil penjabaran rekomendasi Dokumen Lingkungan
pada butir 4 dan 5 di atas kedalam Dokumen Perencanaan Teknis dalam bentuk
(1). Dokumen Gambar rencana; (2). Dokumen Spesifikasi Umum dan/atau Dokumen
Spesifikasi Khusus; dan (3). Dokumen Daftar Kuantitas dan Harga (BOQ).
• kegiatan pengkajian ulang dokumen RKL/ UKL untuk melihat apakah
dokumen masih sesuai dengan kondisi saat ini. Apabila terdapat
rekomendasi yang tidak sesuai dengan kondisi lapangan, maka tenaga Ahli
Teknik Lingkungan dapat memberikan perbaikan rekomendasi sehingga
dapat digunakan dalam desain
• Survei lingkungan dalam desain dilakukan untuk melihat:
• kemungkinan terjadi perubahan alinyemen jalan &/perubahan luas lahan
yang diperlukan, yang dapat mempengaruhi jenis dan besaran dampak
yang timbul, termasuk penanganannya.
• Adanya kemungkinan terjadi perubahan kondisi lingkungan hidup di tapak
kegiatan, seperti jumlah jenis bangunan dan tanaman yang perlu
dibebaskan, serta jumlah penduduk atau KK yang harus dipindahkan.
• Adanya kemungkinan kebijakan baru dari pemerintah yang harus diacu
dalam melaksanakan kegiatan seperti pengadaan tanah/pembebasan
lahan.
• Mempelajari butir-butir rekomendasi yang tercantum pada
Dokumen Lingkungan terkait kegiatan.
• Menuangkan rekomendasi tersebut ke dalam gambar rencana.
• Menambahkan penggunaan spesifikasi yang memuat tentang
lingkungan hidup.
• Menghitung biaya yang timbul akibat kegiatan pengelolaan
lingkungan hidup.
• Menambahkan klausul pengelolaan lingkungan ke dalam
Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) pada standar dokumen
pengadaan.
CONTOH:
• Untuk mencegah timbulnya longsoran tanah dari tebing-tebing
yang terbentuk dari pekerjaan tanah, dapat diterjemahkan
dengan:
• Membuat desain dinding penahan tanah dengan dimensi dan jenis bahan
tertentu seperti penggunaan geotekstil (Gambar 6.5), dilengkapi saluran
drainase dengan dimensi yang memadai (Gambar 6.6). Desain bangunan
dilengkapi dengan posisi bangunan, foto dan sketsa. Desain dinding
penahan tanah menggunakan acuan yang telah ditetapkan.
• Penanganan longsoran dengan perbaikan permukaan lereng sesuai
peraturan yang berlaku.
• Pertimbangan lingkungan yang tidak dapat dijabarkan dalam
bentuk gambar desain perlu dijelaskan dalam bentuk
spesifikasi dan/ atau persyaratan teknis pelaksanaan
pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh penyedia jasa
konstruksi dengan deskripsi yang singkat tapi jelas, rinci, dan
sistematis yang meliputi aspek geofisik-kimia, biologi dan sosial,
• Misal: Pemilihan lokasi base camp. Perawatan alat-alat berat,
Penyimpanan bahan bakar dan pelumas, Penanganan limbah B3, dll
Pencantuman Persyaratan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan dalam Dokumen Pengadaan dan Dokumen
Kontrak