Anda di halaman 1dari 16

PERBANDINGAN KEUNGGULAN DAN

KELEMAHAN ORDE LAMA, ORDE BARU DAN


ERA REFORMASI

Jenis
Tugas : Paper

Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia

Dosen : Edi Tamtomo, S.E, M.E

Penyusun : Nuzulia Karina Nuraini Fajar Putri

NIM : 43214120195
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan kasih‐Nya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang
telah saya terima, serta petunjuk‐Nya sehingga memberikan kemampuan
dan kemudahan bagi saya dalam penyusunan makalah ini.

Didalam makalah ini saya selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang
bisa disajikan dengan topik “Perbandingan Keunggulan dan Kelemahan
Orde Lama, Orde Baru dan Era Reformasi”. Dimana didalam topik
tersebut ada beberapa hal yang bisa kita pelajari khususnya pengetahuan
tentang asal mulanya terbentuk Orde Lama, Orde Baru dan Era
Reformasi.

Saya menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman


saya menjadikan keterbatasan saya pula untuk memberikan penjabaran
yang lebih dalam tentang masalah ini, kiranya mohon dimaklumi apabila
masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan
makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Edi Tamtomo,


S.E, M.E, selaku Dosen, atas bimbingan dan dukungannya, serta untuk
teman‐teman atas kerjasamanya.

Jakarta, 20 Oktober 2015

Penyusun

ii
DAFTAR ISI :

Cover ……………………………………………………………………………..i

Kata Pengantar ………………………………………………………………....ii

Daftar Isi …………………………………………………………………………iii

BAB I : Pendahuluan …………………………………………………………. 1

BAB II : Pembahasan …………………………………………………………. 3

A. Orde Lama …………………………………………………………....... 3


1. Kelebihan …………………………………………………………... 3
2. Kelemahan …………………………………………………………. 3
B. Orde Baru …………………………………………..……………………5
1. Kelebihan …………………………………………………………... 5
2. Kelemahan …………………………………………………………. 6
C. Era Reformasi ………………………………………………………….. 8
1. Kelebihan ……………………………………………………………8
2. Kelemahan …………………………………………………………. 9

BAB III : Kesimpulan ……………………………………………………….....11

Daftar Pustaka …….…………………………………………………………. iv

iii
BAB I : PENDAHULUAN

Dalam kamus politik pembangunan, CLC, Lanisius, 1970 : 74, Orde


berasal dari kata Latin “Ordo” yang artinya adalah deretan, susunan, atau
kelas, kemudian berarti aturan, serta ketertiban. Pengertian asasi orde
dapat dirumuskan demikian ; adanya banyak unsur; bagian/anggota, yang
diatur menurut suatu prinsip /hokum/ide tertentu. Prinsip itu yang
menentukan tempat dan fungsi setiap unsur-unsur lain, sehingga timbul
suatu kesatuan yang tersusun baik, misalnya bagian-bagian rumah,
tersusun menurut ide si arsitek, atau suatu organisme yang tersusun
menurut prinsip hidup yaitu jiwanya.

Indonesia sudah melewati Orde Lama yang dipimpin oleh Ir. Soekarno,
Orde Baru dibawah kepemimpinan Soeharto dan Era Reformasi yang saat
ini masih berlangsung. Masa Orde Lama yaitu masa pemerintahan yang
dimulai dari proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 sampai masa
terjadinya G30 S PKI. Orde Lama adalah istilah yang diciptakan oleh Orde
Baru. Bung Karno keberatan jika masa kepemimpinannya dinamai Orde
Lama. Bung Karno lebih suka dengan nama orde revolusi. Tapi Bung
Karno tak berkutik karena menjadi tahanan rumah (oleh pemerintahan
militer Orde Baru) di Wisma Yaso (sekarang jadi Museum TNI Satria
Mandala Jl. Gatot Subroto Jakarta). Orde Lama berlangsung dari tahun
1945 hingga 1968. Pada masa ini, Bung Karno menciptakan Demokrasi
terpimpin yang adalah sebuah demokrasi yang seluruh keputusan serta
pemikiran berpusat pada pemimpinnya saja.

Disintegrasi dan instabilisasi nasional sejak periode Orde Lama yang


berpuncak pada pemberontakan PKI 30 September 1945 sampai lahirlah
Supersemar(Surat Peritah Sebelas Maret).  Soekarno menandatangani
Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang kontroversial, yang isinya
– berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan darat –
menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan

1
menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan. Supersemar
menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai
Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk
di parlemen.

Supersemar adalah titik balik lahirnya tonggak pemerintahan era Orde


Baru yang merupakan koreksi total terhadap budaya dan sistem politik
Orde Lama.Orde Baru berkehendak ingin melaksanakan Pancasila dan
UUD 1945 secara murni dan konsekuen sebagai kritik terhadap Orde
Lama yang telah menyimpang dari Pancasila.

Adanya masa reformasi diawali saat terjadinya krisis multidimensi yang


dihadapi bangsa Indonesia. Semula gerakan ini hanya berupa
demonstrasi di kampus-kampus di berbagai daerah. Akan tetapi, para
mahasiswa harus turun ke jalan karena aspirasi mereka tidak
mendapatkan jalan keluar. Akhir dari aksi ini adalah turunnya Soeharto
dari jabatan presiden. Presiden Habibie sebagai pembuka sejarah
perjalanan bangsa pada Era Reformasi mengupayakan pelaksanaan
politik Indonesia dalam kondisi yang transparan serta merencanakan
pelaksanaan pemilihan umum yang langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur, dan adil. Selain itu pada masa pemerintahan Habibie, orang bebas
mengemukakan pendapatnya di muka umum. Presiden Habibie
memberikan ruang bagi siapa saja yang ingin menyampaikan pendapat,
baik dalam bentuk rapat-rapat umum maupun unjuk rasa atau
demonstrasi. Namun khusus demonstrasi, setiap organisasi atau lembaga
yang ingin melakukan demonstrasi hendaknya mendapatkan izin dari
pihak kepolisian dan menentukan tempat untuk melakukan demonstrasi
tersebut. Ketiga masa itu memiliki kelebihan dan kelemahan masing-
masing.

2
BAB II : PEMBAHASAN

A. Orde Lama

1. Kelebihan

Masa orde lama merupakan masa revolusioner, dibawah


komando Bung Karno telah mengikrarkan suatu wilayah dari
Sabang sampai Merauke dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Konstelasi politik dalam negeri yang
begitu cepat berubah tidak menggoyahkan Bung Karno sebagai
Pemimpin Besar Revolusi. Pada peraturan politik luar negeri,
Bung Karno telah berhasil menjadi kampium dunia yang
disegani oleh kawan maupun lawan. Gerakan Non Blok dan
Konferensi Asia – Afrika adalah salah satu bukti
keperkasaannya dalam peraturan politik Internasional.
Kebijakan ekonomi pada masa itu juga membuka diri untuk
masuknya modal asing yang cenderung menaikkan
perekonomian. Selain itu pada masa itu, Indonesia berhasil
merebut kembali Irian Barat dari Belanda melalui jalur diplomasi
dan militer, mampu membangun integritas nasional dan menjadi
salah satu Negara yang mempunyai prinsip yang kuat.

2. Kelemahan

Diantara banyaknya kelebihan yang dimiliki pada masa Bung


Karno saat itu, Orde Lama juga memiliki kelemahan yang
memperburuk keadaan Indonesia di masa itu. Salah satunya
adalah keadaan ekonomi keuangan pada masa orde lama,
diantaranya adalah :
 Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya
lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada

3
waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI
menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI,
yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang
pemerintah Hindia Belanda, dan mata uan pendudukan
Jepang. Kemudian pada tanggal 6 Maret 1946, Panglima
AFNEI (Allied Forces for Netherlands East Indies /
pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA
di daerah-daerah yang dikuasai sekutu. Pada bulan
Oktober 1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang
kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia)
sebagai pengganti uang Jepang. Berdasarkan teori
moneter, banyaknya jumlah uang yang beredar
mempengaruhi kenaikan tingkat harga.
 Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan
November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar
negeri RI.
 Kas Negara kosong.
 Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan
 Situasi politik yang tidak stabil terlihat dari banyaknya
pergantian kabinet yang mencapai 7 pergantian kabinet.
 Sistem demokrasi terpimpin
 Pertentangan ideologi antara nasionalis, agama dan
komunis (NASAKOM)
 Pembubaran DPR oleh presiden (Soekarno).

4
B. Orde Baru

1. Kelebihan

Pada 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa


jabatan tahun sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik
kembali secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983,
1988, 1993, dan 1998. Salah satu kebijakan pertama yang
dilakukannya adalah mendaftarkan Indonesia menjadi anggota
PBB lagi. Orde Baru memilik perbaikan dan perkembangan
ekonomi sebagai tujuan utamanya dan menempuh
kebijakannya melalui struktur administratif yang didominasi
militer. Presiden Suharto memiliki kemampuan ekonomi politik
yang kuat untuk membangun ekonomi Indonesia, salah satunya
dengan menonjolkan “kebesaran bangsa” dalam bentuk
kekuatan militer dan pembangunan proyek mercusuar. Pada
masa Orde Baru, pemerintah berhasil dengan baik menekan
tingkat inflasi yang sangat tinggi pada tahun 1966 menjadi
hanya sekitar 5% - 10% pada awal decade 1970-an. Juga
dengan SDM yang semakin baik, pemerintah orde baru memiliki
kemampuan menyusun program dan strategi pembangunan
dengan kebijakan-kebijakan yang terkait serta mampu mengatur
ekonomi makro secara baik. Selain itu penerapan sistem politik
dan ekonomi terbuka yang berorientasi ke Barat. Hal ini sangat
membantu, khususnya dalam mendapatkan pinjaman luar
negeri, penanaman modal asing, dan transfer teknologi dan ilmu
pengetahuan. Tidak hanya yang disebutkan diatas, masih
banyak kelebihan yang dimiliki oleh masa Orde Baru, antara lain
:

5
 Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada
tahun 1968 hanya USD $ 70 dan pada 1996 mencapai
lebih dari USD $ 1,565
 Suksesnya Transmigrasi
 Program KB yang berjalan dengan lancer
 Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima
Tahun)
 Gerakan Wajib Belajar dan Nasional Orang-Tua Asuh

2. Kelemahan

Masa Orde Baru juga tidak luput dari kelemahannya. Yang


masih melekat hingga sekarang adalah maraknya praktek KKN
(Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). Pelaku yang melakukan KKN
dibiarkan tanpa adanya pencegahan maupun penanggulangan.
Ini berdampak hingga saat ini. Namun, pada masa Orde Baru
lebih besar. Pada masa ini, DPR dan MPR tidak berfungsi
dengan efektif. Anggotanya bahkan seringkali dipilih dari
kalangan militer, khususnya mereka yang dekat dengan
Cendana. Hal ini mengakibatkan aspirasi rakyat sering kurang
didengar oleh pusat. Pengeksploitasian Sumber Daya Alam
yang besar-besaran memang menghasilkan pertumbuhan
ekonomi yang besar namun tidak merat di Indonesia. Warga
keturunan Tionghoa juga dilarang berekspresi. Sejak tahun
1967, warga keturunan dianggap warga Negara asing di
Indonesia dan kedudukannya berada di bawah warga pribumi,
yang secara langsung menghapus hak-hak asasi mereka. Tidak
hanya itu, kebijakan-kebijakan ekonomi selama masa Orde
Baru memang telah menghasilkan suatu proses transformasi
ekonomi yang pesat dan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
tetapi dengan biaya ekonomi yang tinggi, fundamental ekonomi
yang rapuh dan terbentuknya konglomerasi ekonomi dimana

6
pasar dikuasai oleh segelintir orang. Hal ini dapat dilihat pada
buruknya kondisi sektor perbankan nasional dan semakin
besarnya ketergantungan Indonesia terhadap modal asing,
termasuk pinjaman dan impor. Ini semua akhirnya membuat
Indonesia akhirnya dilanda krisis ekonomi besar yang diawali
oleh krisis nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada
pertengahan tahun 1997. Berikut kelemahan pada masa orde
baru lainnya, yaitu :
 Terjadinya pelanggaran HAM
 Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan,
antara lain tragedi “Penembakan Misterius” yang
menelan banyak korban dan hingga saat ini beberapa
masih belum ditemukan.
 Tidak adanya rencana suksesi (penurunan kekuasaaan
ke pemerintah / presiden selanjutnya)
 Pelaku ekonomi yang dominan adalah lebih dari 70%
asset kekayaan Negara dipegang oleh swasta.

7
C. Era Reformasi

1. Kelebihan

Seperti yang disebutkan sebelumnya pada pendahuluan, pada


masa Era Reformasi, Presiden Habibie memiliki peran yang
sangat besar yang diawali dengan merencanakan pemilihan
umum yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Pemilihan umum yang akan diselenggarakan di bawah
pemerintahan Presiden Habibie merupakan pemilihan umum
yang telah bersifat demokratis. Selain itu, pada masa
pemerintahannya, orang bebas mengemukakan pendapatnya di
muka umum. Habibie memberikan ruang bagi siapa saja yang
ingin menyampaikan pendapat, baik dalam bentuk rapat-rapat
umum maupun unjuk rasa atau demonstrasi. Setelah reformasi
dilaksanakan, peran ABRI di Perwakilan Rakyat DPR mulai
dikurangi secara bertahap yaitu 75 orang menjadi 38 orang.
Langkah ini yang ditempuh adalah ABRI semula terdiri dari
empat angkatan yaitu Angkatan Darat, Laut, dan Udara serta
Kepolisian RI, namun mulai tanggal 5 Mei 1999 Polri
memisahkan diri dari ABRI dan kemudian berganti nama
menjadi Kepolisian Negara. Istilah ABRI pun berubah menjadi
TNI yang terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara.

Pada masa pemerintahan Presiden Habibie dilakukan reformasi


di bidang hokum. Reformasi hukum itu disesuaikan dengan
aspirasi yang berkembang di masyarakat. Presiden mencabut
lima paket undang-undang tentang politik. Sebagai gantinya,
DPR berhasil menetapkan tiga undang-undang politik baru.
Ketiga undang-undang itu disahkan pada tanggal 1 Februari
1999 dan ditandatangani oleh Presiden Habibie. Ketiga undang-

8
undang itu antara lain undang-undang partai politik, pemilihan
umum, susunan serta kedudukan MPR, DPR, dan DPRD.
Namun, selain diatas kelebihan yang dimiliki pada masa
reformasi antara lain :

 Berhasil menata kehidupan ketatanegaraan dengan


amandemen UUD 1945
 Menjamin terjadinya stabilitas politik, kecuali
bertentangan dengan pasal 7 A UUD 1945
 Di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) terdapat usaha nyata penegakan
supremasi hukum.

2. Kelemahan

Terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1998 merupakan salah


satu kelemahan yang ada pada Era Reformasi. Krisis ekonomi
yang pada awalnya dimulai dari krisis moneter yang terjadi di
Thailand dimana nilai mata uang Baht jatuh terhdapa dollar.
Kondisi ini mulai membuat investor mulai tidak percaya pada
Thailand karena tidak bisa menjaga kestabilan kurs.
Ketidakpercayaan ini merembet ke Negara-negara di Asia
termasuk Indonesia. Faktor penyebab krisis ekonomi secara
garis besar dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal meliputi hal-hal seperti; hutang
swasta luar negeri terlalu besar dan sebagian besar berjangka
pendek, lemahnya sistem perbankan, kurangnya transparansi
yaitu lemahnya penegakan dan kepastian hukum, serta kondisi
politik yang tidak stabil. Sedangkan faktor eksternal meliputi hal-
hal seperti; globalisasi ekonomi kapitalis, fluktuasi pasar nilai
mata uang serta tindakan para spekulan. Selain krisis ekonomi,
Era Reformasi juga memiliki kelemahan sebagai berikut :

9
 Lepasnya Timor-timor dan kepulauan sipadan serta
ligitan dari pangkuan ibu pertiwi
 Terjadinya penyimpangan dengan keluarnya maklumat
presiden di masa pemerintahan Gus Dur
 Lemahnya stabilitas keamanan sehingga timbul konflik
vertikal/horizontal, GAM, OPM, RMS, Kasus Ambon,
Sampit, Sambas dan maraknya terorisme
 Penegakan supremasi hukum sejak pemerintahan
Habibie, Gus Dur, dan Megawati belum terlihat adanya
usaha nyata penegakan hukum.

10
BAB III : KESIMPULAN

Dari Pembahasan diatas, kita dapat menarik kesimpulan yang antara lain
adalah :

1. Asal mulanya terbentuk orde lama, baru dan Era Reformasi yang
memiliki banyak perbedaan baik dari segi politik ataupun ekonomi.
2. Kelebihan yang dimiliki oleh orde lama, antara lain; gerakan Non
Blok, Konferensi Asia-Afrika dan direbutnya kembali Irian Barat dari
Belanda melalui jalur diplomasi dan militer.
3. Kelemahan pada Orde Lama, diantaranya adalah; Inflasi yang
tinggi, adanya sistem demokrasi terpimpin; dimana kekuasaan
hanya berada pada satu pihak yaitu Presiden Soekarno, Kas
Negara yang kosong dan sebagainya.
4. Selain Orde Lama, Orde Baru juga memiliki banyak kelebihan,
yaitu; penekanan tingkat inflasi sehingga lebih menurun
dibandingkan pada masa Orde Lama, suksesnya program
REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun), dan lain
sebagainya.
5. Kelemahan yang dimiliki Orde Baru hingga mempengaruhi era
sekarang adalah praktek KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) yang
semakin marak menggerogoti uang rakyat. Perbedaanya adalah,
pada masa itu KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) belum
terbentuk sehingga tidak ada tindak lanjut dari pelaku KKN. Selain
itu, pelanggaran HAM yang dilakukan Presiden Soeharto
merupakan salah satu sejarah yang tidak akan pernah dilupakan
termasuk pada Tragedi tahun 1998.
6. Sedangkan pada Era Reformasi pada masa pemerintahan
Presiden Habibie, orang bebas mengemukakan pendapatnya.
Habibie memberikan peluang pada masyarakat untuk
mengemukakan pendapat pada rapat-rapat umum, unjuk rasa

11
ataupun demonstrasi. Adanya Amandemen UUD 1945 yang
berhasil menata kehidupan ketatanegaraan.
7. Namun, pada Era Reformasi jugalah terjadinya krisis ekonomi
besar-besaran pada tahun 1998 yang menyebabkan hutang swasta
luar negeri semakin membengkak dan sebagian besar berjangka
pendek, melemahnya perbankan, penegakan dan kepastian
hukum, serta kondisi poltik yang tidak stabil, menurunnya nilai tukar
rupiah dan lepasnya Timor-timor dan kepulauan sipadan dan
ligitan.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://wahyuchaem.mywapblog.com/kelebihan-dan-kelemahan-pada-
masa-reform.xhtml
http://risyaanjanijrs.blogspot.co.id/2011/12/perbandingan-orde-baru-orde-
lama-dan.html
http://patrice-share.blogspot.co.id/2015/03/sistem-pemerintahan-orde-
lama-orde-baru.html
http://harizsastrawinata.blogspot.co.id/2012/03/perbandingan-orde-lama-
orde-baru-dan.html
http://overgift.blogspot.co.id/2013/11/kelemahan-dan-kelebihan-orde-
lama.html
Tamtomo, Edi. Modul 2: Sejarah PI pra Kemerdekaan dan Orde Lama.
Tamtomo, Edi. Modul 3: Sejarah PI Orde Baru
Tamtomo, Edi. Modul 4: Sejarah PI Reformasi

iv

Anda mungkin juga menyukai