Anda di halaman 1dari 8

Protobiont (2015) Vol.

4 (1) : 170-177

Kekayaan Jenis Anggrek Di Hutan Alam


Desa Beginjan Kecamatan Tayan Hilir
Kabupaten Sanggau

Rizka Amalia1, Irwan Lovadi1, Riza Linda1


1
Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak,
email korespondensi: rizcha_amalia27@yahoo.co.id

Abstract
The orchid species richness in anecosystem needs to be revealed in order to support the efforts of the
biodiversity conservation. This research aims to determine the types of orchids found in the Natural Forest
area in the Village of Beginjan, Sub-district of Tayan Hilir, Sanggau Regency. The research was
conducted from April 2014 to July 2014 at the Natural Forest of the Village of Beginjan, Sub-district
of Tayan Hilir, Sanggau Regency. The samples were taken through the cruise method by
exploring the Forest and collecting each sample found. The research found ten different types
of natural orchids consisting of seven species of epiphytic orchids, two types of terrestrial orchids and one
type of lithophytic orchid. The orchid genus commonly found in this forest is the Bulbophyllum.

Key words: Orchid, Beginjan Village, Cruise Method, Bulbophyllum

PENDAHULUAN alam hayati sehingga sangat perlu diungkapkan


sebagai daya dukung kawasan tersebut, sekaligus
Anggrek termasuk famili Orchidaceae yang akan menunjang kegiatan penelitian,
merupakan salah satu suku terbesar dari tanaman pengembangan kawasan dan pelestarian sumber
berbunga, Sekitar 2000 jenis anggrek tercatat daya alam.
tumbuh di hutan Kalimantan, namun kegiatan
eksploitasi hutan di Kalimantan secara ilegal Jenis anggrek pada kawasan Hutan Alam Desa
akhir-akhir ini dapat merusak hutan dan berakibat Beginjan Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten
punahnya anggrek alam (Siregar et al., 2005). Sanggau tersebut belum pernah didokumentasi.
Kebanyakan anggrek bersifat epifit dan ada pula Oleh karena itu penelitian ini perlu dilakukan
yang terestrial maupun litofit (Soeryowinoto, sebagai upaya untuk mengenali dan
1988). mendeskripsikan anggrek alam pada kawasan
Hutan Desa Beginjan Kecamatan Tayan Hilir
Penelitian tentang inventarisasi jenis anggrek di Kabupaten Sanggau.
Kalimantan Barat sudah pernah dilakukan,
beberapa diantaranya adalah Ariyanti (2008) BAHAN DAN METODE
menemukan 40 jenis anggrek di tiga kecamatan
yang termasuk wilayah Kabupaten Sintang. Waktu dan Tempat
Androw (2007) menemukan 9 jenis anggrek di Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan dari bulan
kawasan Hutan Sekunder Kecamatan Toho Ilir April 2014 sampai Juli 2014. Pengambilan sampel
Kabupaten Pontianak. Utami (2009) menemukan anggrek dilakukan di kawasan Hutan Alam Desa
16 jenis anggrek di kawasan Hutan Hujan Mas Beginjan Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten
Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau dan Sanggau.Identifikasi dilakukan di Laboratorium
Supriyo (2012) menemukan 26 jenis anggrek di Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
kawasan Hutan Dusun Bebunting Kecamatan Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura
Manyuke Kabupaten Landak. Pontianak.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Hutan Keadaan Umum Lokasi Penelitian
Alam Desa Beginjan anggrek yang ditemukan Secara geografis Hutan Alam Desa Beginjan pada
adalah dari genus Dendrobium, Bulbophyllum, koordinat 109,9o BT-110,1o LB dan 0,1o LU-
Eria dan beberapa genus lainnya. Jenis-jenis 0,1o LS (Gambar 1).
anggrek di suatu kawasan merupakan kekayaan
170
Protobiont (2015) Vol. 4 (1) : 170-177

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

Secara administrasi batas wilayah Desa Beginjan Identifikasi Tumbuhan


Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau Identifikasi anggrek dilakukan dengan melihat
sebagai berikut: sebelah Utara berbatasan dengan karakter morfologi anggrek yaitu daun, batang,
Desa Emberas, sebelah Selatan berbatasan dengan pseudobul, akar dan bunga. Karakter lain yang
Sungai Kapuas, sebelah Timur berbatasan dengan diamati adalah warna akar, sifat akar, warna
Desa Tamaku dan sebelah Barat berbatasan pseudobulb, sifat ruas pseudobulb, bentuk batang,
dengan Desa Pedalaman. sifat pertumbuhan batang, sifat-sifat daun meliputi
warna daun, bentuk (bangun) daun, bentuk
Alat dan Bahan tepiandaun, bentuk ujung daun, bentuk permukaan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu daun, daging daun dan letak daun. Warna bunga
peta lokasi penelitian, GPS (Global positioning meliputi warna sepal, petal dan labellum.
system), parang, jarum, gunting tanaman, alat tulis, Identifikasi dilakukan sampai tingkat spesies.
penggaris, kamera, gunting, selotip, tally sheet, Nomenklatur jenis anggrek yang ditemukan
kertas milimeter blok, teropong, termometer, mengikuti Siregar et al. (2005) dan Roskov et al.
higrometer, luxmeter, plastik packing, kardus, (2014).
koran, tali rafia, benang jahit dan alkohol 70% dan
buku identifikasi anggrek. Pembuatan Herbarium dan Kunci Determinasi
Pembuatan herbarium dilakukan pada anggrek
Cara Kerja yang belum diketahui jenisnya sedangkan anggrek
Pengambilan sampel anggrek dilakukan di Hutan yang sudah umum atau yang sudah diketahui
Alam Desa Beginjan Kecamatan Tayan Hilir jenisnya diambil fotonya dan dicatat nama
Kabupaten Sanggau melalui observasi lapangan ilmiahnya. Tahapan-tahapan pembuatan
secara langsung dengan metode jelajah (Cruise herbarium mengikuti Tjitrosoepomo (1998).
Method), yaitu dengan menjelajahi kawasan hutan Kunci determinasi dibuat menggunakan kunci
dan mengumpulkan setiap sampel tumbuhan yang dikotom dengan mengikuti Tjitrosoepomo (1998).
ditemukan (Bernard, 2002 dalam Ariyanti, 2008).

171
Protobiont (2015) Vol. 4 (1) : 170-177

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Hutan epifit, 2 jenis anggrek terestrial dan 1 jenis
Alam Desa Beginjan Kecamatan Tayan Hilir anggrek litofit. Jenis-jenis anggrek yang
Kabupaten Sanggau ditemukan 7 jenis anggrek ditemukan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1.Jenis-Jenis Anggrek di Hutan Alam Desa Beginjan Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau
Cara Zona
Genus Spesies
Tumbuh Ketinggian
Batang
Acriopsis Acriopsis liliifolia (J.König) Seidenf. Epifit bebascabang

Adenoncos Adenoncos parviflora Ridl. Epifit Kanopi

Bulbophyllum Bulbophyllum medusae (Lindl.) Rchb.f. Epifit Batang bebas


cabang
Epifit Kanopi
Bulbophyllum vaginatum (Lindl.) Rchb.f.

Cymbidium Cymbidium finlaysonianum Lindl. Epifit Kanopi

Dendrobium Dendrobium crumenatum Sw. Epifit Kanopi

Eria Eria ornata (Bl.) Lindl. Epifit Batang bebas


cabang
Bromheadia finlaysoniana (Lindl.)
Bromheadia Terestrial -
Rchb.f.

Eulophia Eulophia spectabilis (Dennst.) Suresh. Terestrial -

Appendicula Appendicula torta Bl. Litofit -

Kunci Determinasi Jenis-Jenis Anggrek


1. Sifat pertumbuhan batang monopodial ..........................................................................................................................................2
Sifat pertumbuhan batang simpodial .............................................................................................................................................5
2. Terdapat rambut pada batang .........................................................................................................................................................3
Tidak terdapat rambut pada batang ................................................................................................................................................4
3. Batang berwarna hijau keunguan, bangun daun memanjang sampai lanset, ujung daun terbelah, daging daun tebal dan tidak
kaku......................................................................................................................................................Bromheadia finlaysoniana
Batang berwarna hijau kecoklatan, bentuk daun berlipat-lipat, daging daun tidak tebal, memiliki umbi seperti
bawang............................................................................................................................................................Eulophia spectabilis
4. Litofit, tidak memiliki pseudobulb, akar keluar dari buku-buku batang, ujung daun runcing tidak terbelah, daging daun
tebal....................................................................................................................................................................Appendicula torta
Epifit, tidak memiliki pseudobulb, akar keluar dari buku-buku batang, bangun daun memanjang hingga lanset, ujung daun
terbelah, daging daun tebal dan kaku.............................................................................................................Adenoncos parviflora
5. Epifit dan memiliki pseudobulb .....................................................................................................................................................6
Epifit, tidak memiliki pseudobulb, bangun daun memanjang dengan ujung terbelah, susunan daun bertunggangan, daging daun
tebal dan tidak kaku............................................................................................................................Cymbidium finlaysonianum
6. Daun memeluk batang ..................................................................................................................................................................7
Daun tidak memeluk batang ...........................................................................................................................................................8

172
Protobiont (2015) Vol. 4 (1) : 170-177

7. Bangun daun lanset, permukaan daun licin dengan ujung tumpul, daun tidak berdaging, kedudukan pseudobulb sangat rapat,
permukaan pseudobulb beralur............................................................................................................................Acriopsis liliifolia
Bangun daun memanjang sampai lanset, ujung daun tumpul, daging daun tebal, permukaan pseudobulb kasar dan beralur,
terdapat lubang pada pseudobulb..................................................................................................................................Eria ornata

8. Terdapat 1 helai daun pada satu pseudobulb .................................................................................................................................9


Terdapat lebih dari 5 helai daun pada satu pseudobulb, bangun daun memanjang hingga lanset dengan ujung terbelah, daging
daun tidak terlalu tebal, permukaan pseudobulb beruas-ruas................................................................Dendrobium crumenatum

9. Bangun daun lanset dengan ujung terbelah, daging daun tebal dan kaku, permukaan pseudobulb licin dan tidak
beralur.....................................................................................................................................................Bulbophyllum vaginatum
Bangun daun lanset dengan ujung terbelah, daging daun tebal dan kaku, pseudobulb bersegi-segi dan beralur seperti pada buah
belimbing...................................................................................................................................................Bulbophyllum medusae

Pembahasan kanopi. Hal ini disebabkan karena 4 spesies


Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis anggrek epifit tersebut membutuhkan intensitas
anggrek epifit yang ditemukan berjumlah 7 jenis. cahaya lebih tinggi daripada spesies anggrek epifit
Genus Bulbophyllum ditemukan 2 spesies lain yang ditemukan(Siregar et al., 2005).
sedangkan genus lain hanya 1 spesies (Tabel 1).
Menurut Siregar et al. (2005), genus Deskripsi Jenis-Jenis Anggrek
Bulbophyllum merupakan genus tanaman anggrek Acriopsis liliifolia (J.König) Seidenf.
yang memiliki kemampuan yang tinggi dalam Synonyms: Acriopsis javanica var. nelsoniana
beradaptasi terhadap lingkungan sehingga dapat Spesies anggrek A. liliifolia merupakan anggrek
bertahan pada kondisi kekeringan. Satu spesies epifit dengan sifat pertumbuhan batang simpodial,
anggrek litofit yaitu Appendicula torta Bl memiliki pseudobulb yang bersifat heteroblastik,
ditemukan menempel pada batu di tepian danau. berwarna hijau, permukaan pseudobulb yang
Ditemukannya anggrek ini pada kawasan beralur dan kedudukan pseudobulb yang sangat
penelitian disebabkan masih tingginya rapat. A.liliifolia memiliki daun berwarna hijau
kelembaban di Hutan alam Desa Beginjan. dengan bangun daun lanset, tepi daun rata,
pangkal daun runcing, ujung daun tumpul,
Jumlah spesies anggrek yang terdapat di setiap permukaan daun licin serta daun tidak berdaging.
wilayah berbeda-beda. Perbedaan jumlah spesies Anggrek jenis ini memiliki akar yang berukuran
anggrek yang ditemukan tersebut dapat kecil, berwarna putih, permukaan akar yang licin
dipengaruhi oleh vegetasi pada setiap hutan dan (Gambar 2.a). Menurut Siregar et al. (2005), A.
kondisi lingkungan yang berbeda. Jenis anggrek liliifolia tersebar di seluruh wilayah Kalimantan
yang ditemukan di kawasan Hutan Alam Desa Barat dengan suhu optimum pertumbuhannya
Beginjan ini berjumlah 10 spesies sedangkan jenis antara 23-31oC dengan periode berbunga
anggrek yang ditemukan di kawasan Gunung sepanjang tahun. A. liliifolia ditemukan pada zona
Ambawang Kecamatan Kubu Kabupaten 2 yaitu batang bebas cabang yang terletak pada
Pontianak berjumlah 25 jenis (Suparyogi, 2005). ketinggian lebih dari 1 meter diatas tanah.
Kawasan Hutan Hujan Mas Desa Kawat
Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau Adenoncos parviflora Ridl.
berjumlah 16 jenis (Utami, 2009) dan di kawasan Synonyms: Adenoncos vivax J.J.Sm.
Hutan Dusun Bebunting Kecamatan Menyuke Spesies anggrek A. parviflora merupakan anggrek
Kabupaten Landak berjumlah 26 jenis (Supriyo, epifit dengan sifat pertumbuhan batang
2012). Menurut Sutrisna (1981), faktor monopodial, tidak memiliki pseudobulb, memiliki
lingkungan dan kemampuan beradaptasi terhadap daun berbentuk memanjang hingga lanset dengan
suatu vegetasi akan mempengaruhi jumlah spesies ujung daun terbelah, daging daun yang tebal dan
tumbuhan yang ditemukan pada suatu kawasan. kaku, permukaan daun licin. Anggrek jenis ini
memiliki akar yang keluar dari buku-buku batang
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari biasa disebut dengan akar aerial yang berwarna
7 spesies anggrek epifit, 4 spesies diantaranya putih kehijauan. Tidak memiliki rambut pada
Adenoncos parviflora Ridl., Bulbophyllum batang (Gambar 2.b). Menurut Siregar et al.
vaginatum (Lindl.) Rchb.f., Cymbidium (2005), A. parviflora dapat tumbuh dengan baik
finlaysonianum Lindl. dan Dendrobium pada suhu antara 23-31oC dengan periode
crumenatum Sw. ditemukan pada zona bagian berbunga dari bulan Januari sampai September. A.

173
Protobiont (2015) Vol. 4 (1) : 170-177

parviflora ditemukan pada zona 3 yaitu bagian Memiliki batang berbentuk bulat, berwarna coklat,
kanopi pohon yang terletak pada ketinggian 2 permukaan batang kasar dan beralur. Memiliki
meter diatas tanah. akar berbentuk bulat, berwarna hijau kecoklatan,
permukaan akar kesat (Gambar 2.e). Anggrek
Appendicula torta Blume inijuga ditemukan di beberapa wilayah seperti
Synonyms: Appendicula rhodiola Rchb.f. Kabupaten Landak, Kabupaten Sambas,
Anggrek A. torta merupakan jenis anggrek litofit Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Sintang,
dengan sifat pertumbuhan batang monopodial, Kota Singkawang dan Kabupaten Pontianak. B.
tidak memiliki pseudobulb, memiliki daun dengan medusae dapat tumbuh dengan baik pada suhu
ujung runcing tidak terbelah, daun berdaging tebal antara 26-31oC dengan periode berbunga dari
dan permukaan daun licin. Anggrek ini memiliki bulan Mei sampai Desember (Siregar et al., 2005).
batang yang pipih dan tidak terdapat rambut pada B. medusae ditemukan pada zona 2 yaitu bagian
batang, memiliki akar berwarna putih yang keluar batang bebas cabang yang terletak pada ketinggian
dari buku-buku batang dengan permukaan akar lebih dari 1 meter diatas tanah.
yang licin (Gambar 2.c). Menurut Siregar et al.
(2005), A. torta dapat tumbuh dengan baik pada Bulbophyllum vaginatum (Lindl.) Rchb.f.
suhu antara 23-31oC dengan periode berbunga Synonyms: Cirrhopetalum vaginatum Lindl.
sepanjang tahun. A. torta ditemukanmenempel B. vaginatum termasuk ke dalam jenis anggrek
pada batu dekat danau pada ketinggian kurang epifit dengan sifat pertumbuhan batang simpodial,
dari 1 meter diatas tanah. memiliki pseudobulb yang bersifat heteroblastik,
berwarna hijau berbentuk bulat telur dengan
Bromheadia finlaysoniana (Lindl.) Miq. permukaan pseudobulb licin dan tidak beralur.
Synonyms: Bromheadia palustris Lindl. Daun tidak memeluk batang, bangun daun lanset
Anggrek B. finlaysoniana merupakan jenis dengan ujung daun terbelah, tepi daun rata,
anggrek terestrial dengan sifat pertumbuhan pangkal daun runcing, daun berwarna hijau dan
batang monopodial. Anggrek ini tidak memiliki berdaging tebal, terdapat 1 helai daun pada 1
pseudobulb, memiliki daun berbentuk memanjang pseudobulb. Memiliki batang berbentuk bulat,
sampai lanset dengan ujung daun terbelah, daun berwarna coklat, permukaan batang kasar.
berwarna hijau, pangkal daun tumpul, tepi daun Memiliki akar serabut berukuran kecil, berwarna
rata dengan permukaan yang licin, memiliki coklat, permukaan akar licin (Gambar 2.f). B.
daging daun yang tebal tetapi tidak kaku. Terdapat vaginatum tersebar di seluruh wilayah Kalimantan
rambut pada batang, batang tumbuh tegak lurus, Barat. Anggrek ini dapat tumbuh dengan baik
berbentuk bulat dan berwarna hijau, memiliki akar pada suhu antara 26-31oC dengan periode
serabut berbentuk bulat panjang, akar berwarna berbunga dari bulan Januari sampai Oktober
putih (Gambar 2.d). B. finlaysoniana tersebar di (Siregar et al., 2005). B. vaginatum ditemukan
seluruh wilayah Kalimantan Barat, beberapa pada zona 3 yaitu bagian kanopi pohon yang
diantaranya pernah ditemukan di Sintang oleh terletak pada ketinggian lebih dari 2 meter diatas
Purnama (2006), di Singkawang oleh Yuanda tanah.
(2007), di Landak oleh Supriyo (2012). Menurut
Siregar et al. (2005), suhu optimum pertumbuhan Cymbidium finlaysonianum Lindl.
anggrek ini antara 26-31oC dengan periode Synonyms: Cymbidium tricolor Miq.
berbunga sepanjang tahun. C. finlaysonianum merupakan jenis anggrek epifit
dengan sifat pertumbuhan batang simpodial, tidak
Bulbophyllum medusae (Lindl.) Rchb.f. memiliki pseudobulb, memiliki daun berbentuk
Synonyms: Cirrhopetalum medusae Lindl. memanjang dengan ujung terbelah, pangkal daun
B. medusae termasuk jenis anggrek epifit dengan rata, tepi daun rata, permukaan daun licin, daun
sifat pertumbuhan batang simpodial, memiliki berdaging tebal tetapi tidak kaku dengan susunan
pseudobulb yang bersifat heteroblastik, berwarna daun bertunggangan, karena panjangnya ukuran
hijau berbentuk bulat telur dengan permukaan daun anggrek ini biasanya disebut dengan anggrek
pseudobulb bersegi-segi seperti buah belimbing. lidah ular. Memiliki akar serabut kecil-kecil,
Daun tidak memeluk batang, bangun daun berwarna putih dan permukaan akar licin (Gambar
berbentuk lanset, berwarna hijau, berdaging tebal 2.g).Menurut Siregar et al. (2005), Anggrek ini
dan kaku, pangkal daun runcing, ujung daun tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Barat,
terbelah, tepi daun rata dan permukaan daun licin. dapat tumbuh dengan baik pada suhu antara 23-
Terdapat 1 helai daun pada 1 pseudobulb. 31oC dengan periode berbunga dari bulan Maret

174
Protobiont (2015) Vol. 4 (1) : 170-177

sampai Nopember. C. finlaysonianum ditemukan ditemukan di seluruh wilayah Kalimantan Barat,


pada zona 3 yaitu bagian kanopi pohon yang dapat tumbuh dengan baik pada suhu antara 23-
terletak pada ketinggian 5 meter diatas tanah. 31oC dengan periode berbunga dari bulan Januari,
Agustus sampai Desember. E. ornata ditemukan
Dendrobium crumenatum Sw. pada zona 2 yaitu bagian batang bebas cabang
Synonyms: Callista crumenata (Sw.) Kuntze yang terletak pada ketinggian 2 meter diatas tanah.
D. crumenatum merupakan jenis anggrek epifit
dengan sifat pertumbuhan batang simpodial, Eulophia spectabilis (Dennst.) Suresh.
memiliki pseudobulb yang bersifat heteroblastik, Synonyms: Cyrtopera bicolor (Ridl.) Ridl.
berwarna hijau kecoklatan, permukaan E. spectabilis merupakan jenis anggrek yang
pseudobulb beruas-ruas. Bangun daun memanjang tumbuh secara terestrial dengan sifat pertumbuhan
hingga lanset dengan ujung terbelah, tepi daun batang monopodial, tidak memiliki pseudobulb,
rata, berdaging daun tidak tebal, daun berwarna memiliki daun berbentuk berlipat-lipat, daun
hijau dengan permukaan daun licin, daun tidak berwarna hijau, tepi daun rata, daging daun tidak
memeluk batang, terdapat lebih dari 5 helai daun tebal, permukaan daun licin dan susunan daun
pada 1 pseudobulb. Batang berbentuk bulat, bertunggangan. Memiliki batang berbentuk bulat,
berwarna hijau kecoklatan dan permukaan batang berwarna hijau kecoklatan dan memiliki rambut-
kasar. Memiliki akar serabut berwarna coklat rambut halus pada permukaan batang. Memiliki
dengan permukaan akar yang licin. D. akar serabut berbentuk bulat, berwarna putih
crumenatum memiliki bunga majemuk dan dengan permukaan akar kesat (Gambar 2.j).
berbentuk tandan. Tangkai bunga keluar dari Anggrek ini memiliki umbi yang berfungsi untuk
ujung pseudobulb, dalam satu tangkai bunga menyimpan cadangan makanan apabila terjadi
biasanya terdapat 1-15 kuntum bunga dan mekar kekeringan (Soeryowinoto, 1982). Tangkai bunga
secara bersamaan. Anggrek D. crumenatum yang keluar dari ujung umbi, panjang tangkai bunga 26
dikenal juga dengan anggrek merpati karena cm dan berisi 15 kuntum bunga dengan waktu
memiliki bunga berwarna putih, baik petal mekar berbeda tiap 5 kuntum bunga. Bunga
maupun sepal, sedangkan pada labellum berwarna anggrek ini berukuran kecil dengan petal dan
kuning (Gambar 2.h). D. crumenatum pernah sepal berwarna keunguan, sedangkan labellum
ditemukan di beberapa wilayah antara lain berwarna ungu keputihan. Menurut Siregar et al.
Sanggau (Aprida, 2006), Sintang (Purnama, 2006), (2005), E. spectabilis ditemukan di beberapa
Singkawang (Yuanda, 2007), Kabupaten Sanggau wilayah Kalimantan Barat yaitu Sambas,
(Utami, 2009) dan Kabupaten Landak (Supriyo, Singkawang, Landak dan Sintang, dapat tumbuh
2012). Menurut Siregar et al. (2005), Anggrek dengan baik pada suhu antara 26-31oC dengan
iniditemukan di seluruh wilayah Kalimantan Barat, periode berbunga dari bulan April sampai
dapat tumbuh dengan baik pada suhu antara 23- September.
31oC dengan periode berbunga sepanjang tahun. D.
crumenatum ditemukan pada zona 3 yaitu bagian DAFTAR PUSTAKA
kanopi pohon yang terletak pada ketinggian 2 Androw, F, 2007, Keanekaragaman Jenis Tumbuhan
meter diatas tanah. yang Berpotensi sebagai Tanaman Hias di
Kawasan Hutan Sekunder PPTAT-YDT
Eria ornata (Blume) Lindl. Kecamatan Toho Ilir Kabupaten Pontianak,
Synonims: Pinalia ornata (Blume) Kuntze Skripsi, Universitas Tanjungpura, Pontianak
E. ornata termasuk dalam jenis anggrek epifit Aprida, R, 2006, Potensi Anggrek Alam Epifit di
dengan sifat pertumbuhan batang simpodial, Daerah Riparian Sungai Engkuli dalam
memiliki pseudobulb yang bersifat homoblastik, Kawasan Objek Wisata Pancur Aji Kabupaten
pseudobulb berwarna hijau, permukaan Sanggau, Skripsi, Universitas Tanjungpura,
pseudobulb kasar dan beralur, terdapat lubang Pontianak
Ariyanti, EE, 2008, ‘Inventarisasi Anggrek di
pada pseudobulb yang menandakan sisa gugurnya
Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat’,
bunga. Daun berbentuk memanjang hingga lanset Biodiversitas, vol. 9, no. 1, hal. 21-24
dengan ujung daun tumpul, pangkal daun runcing, Purnama, C, 2006, Studi Keanekaragaman Jenis
tepi daun rata, daging daun tebal, permukaan daun Anggrek (Orchidaceae) di Kawasan Hutan
licin, terdapat 3-5 helai daun pada 1 pseudobulb. Kantuk Desa Paoh Benua Kecamatan Sepauk
Memiliki akar serabut berwarna hijau kecoklatan Kabupaten Sintang, Skripsi, Universitas
dengan permukaan yang licin (Gambar 2.i). Tanjungpura, Pontianak
Menurut Siregar et al. (2005), Anggrek ini Roskov, Y, Kunze, T, Orell, T, Abucay, L,
Panglinawan, L, Culham, A, Bailly, N, Kirk, P,
175
Protobiont (2015) Vol. 4 (1) : 170-177

Bourgoin, T, Baillargeon, G, Decock, De wever,


A, Didziulis, V, 2014, Species 2000 dan itis
catalogue of life, Naturalis Leiden, Netherlands
Siregar, C, Listiawati, A & Purwaningsih, 2005,
Anggrek Spesies Kalimantan Barat, Vol 1,
Lembaga Penelitian dan Pengembangan
Pariwisata Kalimantan Barat (LP3-KB),
Pontianak
Soeryowinoto, M, 1982, Mengenal Anggrek-Anggrek
Spesies, Jilid 1, Fakultas Biologi, Universitas
Gajah Mada, Yogyakarta
Soeryowinoto, M, 1988, Mengenal Anggrek Alam
Indonesia, Penebar Swadaya, Jakarta
Suparyogi, A, 2005, Studi Keanekaragaman Jenis
Anggrek (Orchidaceae) di Sekitar Desa Bemban
Kawasan Gunung Ambawang Kecamatan Kubu
Kabupaten Pontianak, Skripsi, Universitas
Tanjungpura, Pontianak
Supriyo, 2012, Inventarisasi Jenis Anggrek Alam di
Hutan Dusun Bebunting Kecamatan Menyuke
Kabupaten Landak, Skripsi, Universitas
Tanjungpura, Pontianak
Sutrisna, 1981, Analisis Vegetasi Hutan Hujan Tropika,
Gadjah Mada University Press, Yoygakarta
Tjitrosoepomo, G, 1998, Taksonomi Umum, Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta
Utami, N, 2009, Inventarisasi Jenis-Jenis Anggrek di
Hutan Hujan Mas Desa Kawat
KecamatanTayan Hilir Kabupaten Sanggau,
Skripsi, Universitas Tanjungpura, Pontianak
Yuanda, 2007, Studi Keanekaragaman dan Penyebaran
Jenis Anggrek (Orchidaceae) di Kawasan Hutan
Lindung Sagatani Singkawang, Skripsi,
Universitas Tanjungpura, Pontianak

176
Protobiont (2015) Vol. 4 (1) : 170-177

a b

c d

e f

g h

i j

Gambar 2. Jenis-Jenis Anggrek di Hutan Alam Desa Beginjan


177

Anda mungkin juga menyukai