Anda di halaman 1dari 1

RAKADIMAS LASIKO_61190424

SISITEM BANGUNAN TERINTEGRASI

Lumen adalah satuan yang menyatakan kekuatan dari total sumber cahaya, misalnya lampu.
Karena itu pada lampu selalu dicantumkan nilai lumen-nya. Nilai Lumen ini tidak
menghitung faktor intensitas cahaya lainnya, tetapi hanya yang ada di sumber cahayanya saja
dengan arah cahaya yang mengarah kesatu sisi.
Candela adalah satuan cahaya yang dianggap sama dengan cahaya lilin. Cahaya lilin
mempunyai sifat menyebar. Karena itu semakin besar angka Candela maka semakin kuat
cahaya tersebut menyebar.
Lux adalah nilai yang dihitung sebagai penyebaran penerangan dari sebuah cahaya lampu,
dengan memperhitungkan tingkat rata-rata cahaya paling kuat dan mengabaikan cahaya
rendah yang bias.

Contoh:  Suatu ruangan kamar tidur berukuran Panjang 5 meter dan Lebar 4 Meter di dalam Rumah
tinggal, hendak dipasang Lampu TL 40 Watt, Berapa banyak lampu TL 40 Watt yang dibutuhkan
untuk memberikan pencahayaan yang baik dalam ruangan Kamar tidur tersebut ?
 
Diketahui:  Kamar tidur di rumah tinggal adalah : 120 Lux – 250 Lux.
Kita ambil Nilai tengah sekitar 200 Lux
Maka diketahui, E = 200 Lux.
 
Panjang ruangan atau L = 5 meter
Lebar ruangan atau W = 4 meter
Nilai Lumen lampu atau Ø = 40 Watt x 75 Lumen Ø = 3000 Lumen.
Untuk sistem penerangan langsung dengan warna plafon dan dinding terang, Nilai Koefisien atau CU
(coeffesien of utilization) adalah : 50-65 %.
ambil nilai terendah yaitu 50 % atau 0.5
 
Light loss factor ( LLF ) = 0.7-0.8.
LLF tergantung kebersihan sumber cahaya, tipe kap lampu, penyusutan cahaya dari permukaan
lampu, dan lainnya
Nilai LLF kita ambil nilai sebesar = 0.7
Jumlah lampu dalam satu titik (n) adalah 1

Maka, N =       E x L x W
                 Ø x LLF x Cu x n
 
N = 200 LUX x 5 meter x 4 meter
        3000 Lumen x 0.7 x 0.5 x 1
 
N = 4000
       1050
 
N = 3.8 (dibulatkan menjadi 4 buah lampu)

Anda mungkin juga menyukai