KELOMPOK 2
Pada proyek-proyek konstruksi saat ini, pengunaan alat berat merupakanhal terpenting.
Karena dalam setiap pembangunan proyek menggunakan alat berat dengan berbagai fungsi,
jenis, bentuk dan merek.Dalam pembangunan proyek-proyek kostruksi tersebut penggunaan
alat berat berperan penting sebagai pengaruh dalam finansial dan kelangsungan pekerjaan di
proyek.Oleh karena itu, pemilihan alat berat diutamakan demi kelansungan kelancaran
konstruksi.Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan faktor yang sangatpenting
dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipakai haruslah tepa tsehingga proyek
dapat berjalanlancar. Kesalahan di dalam pemilihan alat berat dapat mengakibatkan
manajemen pelaksanaan proyek menjadi tidak tercapai.
Dengan demikian keterlambatan penyelesaian proyek dapat terjadi yangmenyebabkan
biaya akan membengkak. Produktivitas yang kecil dan tenggang waktu yang dibutuhkan
untuk pengadaan alat lain yang lebih sesuai merupakan hal yang menyebabkan biaya yang
lebih besar.Maka dari itu sangat pentimg dandiperlukan manajemen alat berat. Penggunaan
alat berat pada pekerjaan timbunan merupakan peranan penting dalam hal kecepatan dan
percepatan dalam proyek konstruksi. Nilai efektivitas dari suatu penggunaan alat berat seperti
excavator, dumptruck,wheelloader dan motor grader dapat dinilai dari besarnya produktivitas
alat tersebut.Dengan demikian, perencanaan pemilihan alat berat harus dilakukan dengan
cermatdan tepat agar efektivitas penggunaan alat berat yang optimal dengan biaya yang
minimal dan waktuyangdapat dicapai sesuai dengan hasil nilaiproduktivitas alat berat
tersebut.
PEMBAHASAN
Untuk memperkirakan produksi alat beras secara teliti perlu dipelajari faktor-faktor yang
secara langsungdapat mempengaruhi hasil kerja alat tersebut. Faktor-faktor tersebut meliputi:
(1) Tahanan gali (Digging Resistance), (2) Tahanan guling atau tahanan gelinding (Rolling
Resistance), (3) Tahanan kemiringan (Grade Resistance), (4) Koefisien Traksi, (5) Rimpull,
(6) Percepatan, (7) Elevasi letak proyek, (8) Evisiensi Operator, (9) Faktor pengembangan
atau pemuaian (Swell Factor), dan (10) Berat material.
5. Rimpull
Rimpull adalah besarnya kekuatan tarik yang dapat diberikan oleh mesin atau ban
penggerak yang menyentuh permukaan jalur jalan dari suatu kendaraan. Rimpull biasanya
dinyatakan dalam satuan kg atau lbs.
Jika Koefisien Traksi (CT) cukup tinggi sehingga roda tidak selip, atau CT mampu
menghindari selip, maka besarnya Rimpull maksimum yang dapat diberikan oleh mesin/
ban kendaraan adalah fungsi dari tekaga mesin (dsalam Horse Power) dan verseneling
antara mesin dan rodanya.
Rimpull tidak dapat dihitung pada roda rantai (Crawler); istilah yang dipakai
penggantinya adalah Draw Pull Bar (DPB). Dalam DPB pada traktor, mesin traktur harus
mampu untuk menahan: -Tahanan guling (RR) dan tahanan kemiringan (GR) -Tahanan
gulir dan tahanan kemiringan dari alat yang ditariknya.
6. Percepatan (Acceleration)
Percepatan (Acceleration) adalah waktu yang di[perlukan untuk mempercepat
kendaraan dengan memakai kelebihan Rimpull yang tidak digunakan untuk
menggerakkan kendaran pada jalur tertentu. Lama waktu yang dibutuhkan untuk
mempercepat kendaraan tergantung pada beberapa faktor yaitu:
a.Berat kendaraan; semakin berat kendaraan beserta isinya, semakin lama waktu yang
dibutuhkan oleh kendaraan tersebut untuk menambah kecepatannya.
b.Kelebihan Rimpull yang ada.; semakin besar kelebihan Rimpull pada suatu kendaraan,
maka semakin cepat kendaraan itu dapat dipercepat.
7. Elevasi Letak Proyek.
Elevasi berpengaruh terhadap hasil kerja mesin, karena kerja mesin dipengaruhi oleh
tekanan dan t emperatur udara luar. Berdasarkan pengalaman, kenaikan 1000 ft (300 m)
pertama dari permukaan laut, tidak akan berpengaruh pada mesin-mesin empat tak; tetapi
untuk selanjutnya setiap kenaikan 1000 ft ke dua (dihitung dari permukaan laut) HP rata-rata
berkurang sebesar + 3%; sedangkan pada mesin-mesin 2 tak, kemerosotannya berkisar 1%.
8. Efisiensi Operator
Faktor manusia sebagai operator alat sangat sukar ditentukan dengan tepat, sebab selalu
berubah-ubah dari waktu ke waktu, bahkan dari jam ke jam, tergantung pada keadaan cuaca,
kondisi alat yang dikemudikan, suasana kerja dan lain-lain. Biasanya memberikan
perangsang dalam bentuk bonus dapat mempertinggi efisiensi operator alat.
Dalam bekerja seorang operator tak akan dapat bekerja selama 60 menit secara penuh,
sebab selalu ada hambatan-hambatan yang tak dapat dihindari seperti pengantian komponen
yang rusak, memindahkan alat ke tempat lain, dan sebagainya.
9. Faktor Pengembangan dan Pemuaian (Swell Factor)
Tanah maupun massa batuan yang ada di alam ini telah dalam kondisi terkonsolidasi
dengan baik, artinya bagian-bagian yang kosong atau ruangan yang terisi udara diantara
butirannya sangat sedikit; namun demikian jika material tersebut digali dari tempat aslinya,
maka terjadilah pengembangan atau pemuaian volume. Tanah asli yang di alam volumenya
1 m3, jika digali volumenya bisa menjadi 1,25%, ini terjadi karena tanah yang digali
mengalami pengembangan dan pemuaian dari volume semula akibat ruang antar butiranya
yang membesar.
Faktor pengembangan dan pemuaian volume material perlu diketahui, sebab pada waktu
penggalian material volume yang diperhitungkan adalah volume dalam kondisi Bank Yard,
yaitu volume aslinya seperti di alam. Akan tetapi pada waktu perhitungan penangkutan
material, volume yang dipakai adalah volume material setelah digali, jadi material telah
mengembang sehingga volumenya bertambah besar.
Kemampuan alat angkut maksimal biasanya dihitung dari kemampuan alat itu
mengangkut material pada kapasitas munjung, jadi bila kapasitas munjung dikalikan dengan
faktor pengembangan material yang diangkut, akan diperoleh Bank Yard Capacity-nya.
Tetapi sebaliknya, bila Bank Yard itu dipindahkan lalu dipadatkan di tempat lain dengan alat
pemadat mekanis, maka volume material tersebut menjadi berkurang.