Anda di halaman 1dari 4

Hidup Bermakna Dengan Bersedekah

Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia


Mengawali khutbah Jumat kali ini saya akan menyampaikan sebuah hadits yang
memiliki makna dalam bagi kehidupan manusia. Hadits ini diriwayatkan oleh
Imam Ahmad bin Hanbal:
"Setiap jiwa diwajibkan bersedekah setiap hari setiap matahari terbit. maka berbuat
adil di antara dua orang adalah sedekah. Dan memilihkan sekor binatang untuk
dipilih maka itu adalah sedekah. Menghiasinya adalah sedekah. Dan
menyingkirkan duri dari jalan merupakan sedekah. Mengucapkan perkataan yang
baik adalah sedekah. Dan setiap langkah menuju sholat juga adalah sedekah. "
(HR. Ahmad).
Hadits di atas berbicara urgensi shodaqoh dalam kehidupan seorang muslim.
Bahwa sedekah adalah bagian tak terpisahkan dari keberhasilan manusia, baik
sebagai hamba maupun sebagai khalifah.

Sedekah memiliki makna yang sangat luas. Setiap orang dalam keadaan apa
saja dapat melakukannya. Sedekah tidak dibatasi dalam bentuk materi yang hanya
orang-orang mampu yang bisa melakukannya. Orang-orang yang tak mampu pun
bisa bersedekah dengan perbuatan baik kepada sesama. Hadits di atas menjelaskan
bahwa ucapan yang menyejukkan hati atau memberi senyum simpatik pada orang
lain juga merupakan sedekah. Tidak dipersoalkan sedekah itu banyak atau sedikit,
berupa materi atau pun bukan, tapi yang penting ialah hasrat dan niat yang suci
untuk mengukir jasa baik dalam hidup ini. Begitulah Islam mendidik manusia
dengan nilai-nilai kebajikan yang bersifat universal.
Ajaran tentang sedekah dalam Islam mengisyaratkan betapa luasnya
lapangan amal kebajikan, di mana setiap orang dapat berpartisipasi di dalamnya.
Sedekah merupakan sumber kebajikan yang berfungsi menjalin hubungan sesama
manusia berlandaskan rasa empati, kasih sayang, dan persaudaraan. Memberi
adalah sumber kebahagiaan, dan seorang muslim akan merasa bahagia jika dapat
membahagiakan orang lain dengan apa yang ada pada dirinya. Di situlah nilai
hidup yang sejati bagi seorang muslim.
Diriwayatkan oleh Thabrani, bahwa suatu ketika seorang sahabat bertanya
kepada Rasulullah SAW:

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bertakwa dan mengajak kepada


kebaikkan serta melarang kepada kemungkaran dan menyambung silaturrahim."
(HR.Thabrani).
Dalam Al-Qur'an dinyatakan, balasan kebajikan tiada lain ialah kebajikan pula.
Kebajikan yang dilakukan manusia dalam hidup ini seringkali "dibayar kontan"
oleh Allah SWT sesuai dengan keikhlasannya. Kalaupun tidak semuanya diperoleh
balasan di dunia, Allah SWT menjanjikan balasan yang sempurna di akhirat:

Surat Al An'am ayat 160

"Barang siapa yang datang dengan (membawa) satu kebajikan, maka baginya
(pahala) sepuluh kali lipat. Barang siapa datang dengan (membawa) satu
kejahatan, maka tiada ia dibalasi lebih dari kejahatan (yang sama). Dania takkan
dizalimi sedikitpun". (QS. Al An'am :160).

Seorang muslim yang baik adalah yang mampu dan bisa menjadi pembuka
kebajikan, di manapun ia berada. Karena kebajikan adalah pintu menuju surga. Hal
ini telah diingatkan Rasulullah SAW dalam haditsnya;
"Hendaklah kalian berlaku jujur karena kejujuran akan mengantarkan kepada
kebajikan dan kebajikan akan mengantarkan kepada surga. "(HR. Muslim)

Wassalamualaikum wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai