Anda di halaman 1dari 14

PELATIHAN ONLINE 2018

KIMIA – PAKET 5
PELATIHAN ONLINE 2018
KIMIA – PAKET 5

KEADAAN GAS

Sifat-sifat gas dapat dibedakan menjadi sifat makroskopis dan sifat mikroskopis.
 Sifat makroskopis gas dapat kita amati dan kita ukur, seperti temperatur, tekanan, dan
volume.
 Sifat mikroskopis tidak bisa diamati dan diukur, seperti kelajuan, massa tiap-tiap
partikel penyusun inti, momentum, serta energi yang dikaitkan dengan tingkah laku
partikel gas.

1. Pengertian Gas Ideal


Partikel-partikel gas dapat bergerak sangat bebas dan dapat mengisi seluruh ruangan
yang ditempatinya. Hal ini menimbulkan kesulitan dalam mempelajari sifat-sifat gas. Untuk
menyederhanakan permasalahan ini diambil pengertian tentang gas ideal. Dalam kehidupan
nyata gas ideal tidak pernah ada. Sifat-sifat gas pada tekanan rendah dan suhu kamar
mendekati sifat-sifat gas ideal, sehingga gas tersebut dapat dianggap sebagai gas ideal. Sifat-
sifat gas ideal adalah sebagai berikut.
a. Gas ideal terdiri dari partikel-partikel yang disebut molekul-molekul dalam jumlah
besar. Molekul ini dapat berupa atom maupun kelompok atom.
b. Ukuran partikel gas dapat diabaikan terhadap ukuran wadah.
c. Setiap partikel gas selalu bergerak dengan arah sembarang (acak). Artinya, semua
molekul bergerak ke segala arah dengan pelbagai kelajuan.
d. Partikel gas terdistribusi merata pada seluruh ruangan dalam wadah.
e. Partikel gas memenuhi hukum newton tentang gerak.
f. Setiap tumbukan yang terjadi (baik tumbukan antar molekul maupun tumbukan
molekul dengan dinding) adalah tumbukan lenting sempurna dan terjadi pada waktu
yang sangat singkat.
2. Persamaan Umum Gas Ideal
Dalam pembahasan keadaan gas, ada tiga besaran yang saling berhubungan. Besaran-
besaran tersebut adalah tekanan (P), volume (V), dan temperatur mutlak (T). Hubungan
ketiga besaran ini telah dipelajari dan diteliti oleh para ilmuwan. Untuk mengetahui
bagaimana hubungan ketiga variabel tersebut, mari kita pelajari beberapa hukum mengenai
gas ideal.
PELATIHAN ONLINE 2018
KIMIA – PAKET 5

A. Hukum Boyle
Seorang ilmuwan yang menyelidiki hubungan volume dengan tekanan gas adalah Robert
Boyle (1627 - 1691). Boyle telah menyelidiki hubungan tekanan dan volume gas dalam
wadah tertutup pada temperatur tetap. Boyle menemukan bahwa :
hasil kali tekanan dan volume gas pada temperatur tetap adalah konstan.
Hukum ini kemudian dikenal sebagai Hukum Boyle. Secara matematis, Hukum Boyle
dituliskan dalam bentuk :
atau
Keterangan :
P1 = tekanan gas awal (N/m2)
V1 = volume gas awal (m3)
P2 = tekanan gas akhir
V2 = volume akhir

Dari persamaan Hukum Boyle tersebut, hubungan tekanan dan volume pada temperatur tetap
dapat digambarkan dalam bentuk grafik seperti Gambar 1 berikut.

Gambar 1 : Grafik hubungan tekanan dan volume pada temperatur tetap.

2. Hukum Charles
Berdasarkan penyelidikannya, Jacques Charles (1747 - 1823) menemukan bahwa:
volume gas berbanding lurus dengan temperatur mudaknya, jikatekanan gas di dalam ruang
tertutup dijaga konstan.
Pernyataan Charles ini dikenal sebagai Hukum Charles dan dituliskan dalam bentuk
persamaan :
PELATIHAN ONLINE 2018
KIMIA – PAKET 5

atau

Keterangan:
V1 = volume gas awal (m3)
V2 = volume gas akhir (m3)

T1 = temperatur mutlak awal (K)


T2 = temperatur mutlak akhir (K)
Hubungan temperatur dan volume menurut Hukum Charles tersebut dapat digambarkan
dalam bentuk grafik, seperti gambar 2 berikut.

Gambar 2. Grafik hubungan volume dan temperatur pada tekanan tetap.

Jika digambarkan sampai temperatur rendah, grafik akan memotong sumbu di sekitar
-273 °C atau 0 K. Ini menunjukkan bahwa semua gas jika dapat didinginkan sampai volume
-273 °C, maka volumenya akan nol. Grafik ini dapat berlaku untuk semua jenis gas. Semua
jenis gas tidak dapat didinginkan lagi, hingga tempteraturnya kurang dari -273 °C. Ini berarti
temperatur -273 °C atau 0 K merupakan suhu terendah yang dapat dicapai gas. Temperatur
ini disebut temperatur nol mutlak. Nol mutlak merupakan dasar bagi skala temperatur yang
dikenal sebagai skala mutlak atau skala Kelvin. Pada skala ini, temperatur dinyatakan dalam
Kelvin (K).

3. Hukum Gay Lussac


Seorang ilmuwan bernama Joseph Gay Lussac, telah menyelidiki hubungan tekanan
dan temperatur gas pada volume tetap. Gay Lussac menyatakan:
Jika volume gas pada ruang tertutup dibuat tetap, maka tekanan gas berbanding lurus
dengan temperatur gas.
PELATIHAN ONLINE 2018
KIMIA – PAKET 5

Pernyataan ini disebut Hukum Gay Lussac yang dituliskan dalam bentuk persamaan
berikut :

atau

Persamaan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk grafik seperti gambar 3 berikut
ini.

Gambar 3. Grafik hubungan tekanan dan temperatur pada volume tetap

4. Hukum Boyle - Gay Lussac


Ketiga hukum keadaan gas yang telah kita pelajari, yaitu hukum Boyle, hukum
Charles, dan hukum Gay Lussac dapat digabungkan menjadi satu persamaan. Hasil gabungan
ketiga hukum tersebut dikenal sebagai hokum Boyle - Gay Lussac. Hukum ini dinyatakan
dalam bentuk persamaan :

atau

Tekanan, volume, dan temperatur pada gas yang berbeda mempunyai karakteristik
yang berbeda, walaupun jumlah molekulnya sama. Untuk itu diperlukan satu konstanta lagi
PELATIHAN ONLINE 2018
KIMIA – PAKET 5

yang dapat digunakan untuk semua jenis gas. Konstanta tersebut adalah konstanta Boltzman
(k). Jadi, dapat dituliskan dalam bentuk persamaan berikut :

atau

Keterangan:
N = jumlah molekul gas
NA = bilangan Avogadro (6,02 x 1023 molekul/mol)
n = jumlah mol gas
k = konstanta Boltzman (1,38 x 10-23 J/K)
Pada persamaan tersebut, NAk disebut dengan konstanta gas umum (R). Jadi, persamaan gas
tersebut dapat diubah menjadi :

Keterangan:
R = konstanta gas umum
= 8,314 J/mol K
= 0,082 L atm/mol K
Persamaan inilah yang disebut dengan Persamaan Gas Ideal.

5. Perbandingan laju efusi

Keterangan: r = laju
Mr = massa molekul relatif
PELATIHAN ONLINE 2018
KIMIA – PAKET 5
PELATIHAN ONLINE 2018
KIMIA – PAKET 5

SOAL

1. Dalam reaksi:
CH3NH2 + H2PO4- → CH3NH3+ + HPO4-2
Ion HPO4-2 adalah suatu:
a. Asam
b. Basa
c. Agen pengoksidasi
d. Agen pereduksi
e. Katalis
2. Campuran 2,15 g H2 dan 34 g NO dalam suatu wadah memiliki tekanan total 2,05
atm. Berapa tekanan parsial dari kedua gas dalam campuran gas tersebut? (Ar H = 1,
N = 14, O = 16)
a. PH2 = 1,0519 atm dan PNO = 2,05 atm
b. PH2 = 0,9981 atm dan PNO = 2,05 atm
c. PH2 = 2,05 atm dan PNO = 1,0519 atm
d. PH2 = 0,9981 atm dan PNO = 1,0519 atm
e. PH2 = 3,01 atm dan PNO = 1,0519 atm
3. Pada 0oC, konstanta produk ion dari air, Kw = 1,2 x 10-15. Nilai keasaman (pH) dari
air murni pada 0oC yaitu :
a. 7,00
b. 6,88
c. 7,56
d. 7,46
e. 7,64
4. Jika masing-masing gas H2 dan O2 dilewatkan melalui suatu lubang kecil (pori) pada
kondisi yang sama, berapa perbandingan laju efusi gas hidrogen terhadap has
oksigen?
a. 4/1
b. 5/1
c. 3/1
d. 3/2
PELATIHAN ONLINE 2018
KIMIA – PAKET 5

e. 5/2
5. Bila 100 mL larutan 0,100 M KOH dicampurkan dengan 100 mL larutan yang
mengandung HCl 0,075 M dan asam asetat (CH3COOH) 0,050 M maka larutan yang
terbentuk mengandung spesi spesi:
a. K+, Cl-, CH3COO-, CH3COOH
b. Cl-, CH3COO-, CH3COOH, dan H+
c. CH3COOH, CH3COO-, OH- dan H+
d. K+, Cl-, CH3COOH dan H+
e. K+, Cl-, CH3COO-, CH3COOH, OH- dan H+
6. Tekanan dari sampel Freon-12, CF2Cl2 dalam wadah 25,5 L sebesar 153,3 kPa pada
298 K. berapa volume gas tersebut pada keadaan STP?
a. 41,21 L
b. 12,12 L
c. 35,35 L
d. 24,4 L
e. 22,4 L
7. Sebanyak 100 mL larutan NaOH yang mempunyai pH =12, ditambahkan sebanyak
900 mL air. Nilai pH larutan yang anda peroleh adalah:
a. 1
b. 3
c. 7
d. 11
e. 13
8. Jika dalam reactor CVD yang memiliki volume sebesar 5 L terdapat 0,15 mol gas
SiH4, berapa mol gas N2O yang harus dimasukkan ke dalam reactor agar tekanan
reaktor menjadi 2,5 atm pada suhu 25 oC? asumsikan gas bersifat ideal.
a. 0,317 mol
b. 0,998 mol
c. 0,362 mol
d. 0,137 mol
e. 0,857 mol
PELATIHAN ONLINE 2018
KIMIA – PAKET 5

9. Bila anda membuat larutan asam lemah dengan molaritas yang sama, maka yang akan
memberikan pH paling kecil adalah:
a. Asam benzoate pKa 4,2
b. Ion benzilammonium pKa 9,35
c. Asam kloroasetat pKa 2,57
d. Hidroksilamin hidroklorida pKa 5,96
e. Asam tioasetat 3,33
10. Suatu wadah yang mengandung gas X dan gas CO2 memiliki tekanan total 845 torr
dan jumlah mol total 0,2 mol. Ke dalam wadah tersebut ditambahkan padatan CaO
sehingga seluruh CO2 habis bereaksi membentuk padatan CaCO3. Gas X tidak
bereaksi dengan CO2 maupun CaO. Setelah reaksi selesai, tekanan menjadi 322 torr.
Hitung tekanan parsial CO2 dalam campuran sebelum penambahan CaO!
a. 723 torr
b. 845 torr
c. 0,2 torr
d. 711 torr
e. 523 torr
11. Apa nama dari senyawa alkena berikut sesuai dengan aturan IUPAC ?

a. Trans-3-isopropil-3-pentenol
b. cis-3-isopropil-3-pentenol
c. trans-3-dimetiletana-3-pentenol
d. (Z)-3-isopropil-3-penten-1-ol
e. (E)-3-isopropil-3-pentena-1-ol
12. Gas nitrogen dan oksigen merupakan 2 gas yang paling melimpah di atmosfir
permukaan. Keduanya tidak bereaksi dengan air, tapi dapat larut dalam jumlah
terbatas. Pada tekanan parsial 0,3 atm pada suhu 298 K, kelarutan gas nitrogen dalam
PELATIHAN ONLINE 2018
KIMIA – PAKET 5

air 1,83 x 10-4 M dan oksigen 3,9 x 10-4 M. Tentukan konstanta henry untuk oksigen
dan nitrogen!
a. KH O2 = 769,23 atm/M dan KH N2 = 1639,344 atm/M
b. KH O2 = 274,13 atm/M dan KH N2 = 1212,137 atm/M
c. KH O2 = 137,69 atm/M dan KH N2 = 2009,151 atm/M
d. KH O2 = 813,12 atm/M dan KH N2 = 1581,519 atm/M
e. KH O2 = 148,15 atm/M dan KH N2 = 1333,137 atm/M
13. Reaksi berikut ini:
CH3CHO + H2O → CH3CH(OH)2
Adalah reaksi:
a. Substitusi
b. Eliminasi
c. Esterifikasi
d. Kondensasi
e. Adisi
14. Setarakan persamaan reaksi redoks berikut dengan menentukan nilai a, b, c, d, e dan f
aCr2O72- + bCH3CH2OH + cH+  dCr3+ + eCH3COOH + fH2O
a. 1,3,8,2,3,10
b. 2,3,16,4,3,11
c. 2,3,14,4,3,10
d. 3,4,18,6,4,14
e. 1,2,8,2,2,4
15. Energi ionisasi kedua kalsium adalah 1150 kJ.mol -1. Di antara persamaan reaksi
termokimia berikut yang menggambarkan energi ionisasi kedua kalsium adalah :
a. Ca(g) → Ca2+(g) + 2e- ΔH° = + 1150 kJ/mol.
b. Ca+(g) → Ca2+(g) + e- ΔH° = + 1150 kJ/mol.
c. Ca+(g) → Ca2+(g) + e- ΔH° = - 1150 kJ/mol.
d. Ca(s) → Ca2+(g) + 2e- ΔH° = + 1150 kJ/mol.
e. Ca+(s) → Ca2+(g) + e- ΔH° = - 1150 kJ/mol

16. Tiosulfat (S2O32-) merupakan salah satu reduktor yang banyak digunakan dalam
analisis kimia. Contoh reaksi (belum setara)
PELATIHAN ONLINE 2018
KIMIA – PAKET 5

CuI2 + Na2S2O3  CuI + Na2S4O6 + NaI

Berapa massa ion tembaga yang bereaksi jika Natrium tiosulfat yang bereaksi sebesar
2,5 g?

a. 1,00409 g
b. 2,0098 g
c. 0,8928 g
d. 1,1117 g
e. 6,3105 g
17. Asam Perklorat, HClO4, merupakan salah satu asam kuat yang bersifat oksidator. Dalam
suatu botol pereaksi terdapat 0,1 M asam perklorat. Tentukan bilangan oksidasi Cl pada asam
perklorat!
a. +1
b. +3
c. +5
d. +7
e. -1

18. Hasil analisis senyawa berupa gas menunjukkan kandungan (% massa) 33,0% Si dan
67,0% F. Pada temperatur 35oC, sebanyak 0,210 L senyawa tersebut memberikan
tekanan 1,70 atm. Jika massa 0,210 L senyawa tersebut adalah 2,40 g, maka rumus
molekulnya adalah :
a. SiF4
b. SiF3
c. Si2F8
d. Si2F6
e. Si3F9
19. Dari persamaan reaksi berikut ini, yang merupakan reaksi oksidasi-reduksi adalah :
a. 2HCl(aq) + Mg(s) → MgCl2(aq) + H2(g)
b. Na2O(s) + H2O(l) → 2NaOH(aq)
c. CO2(g) + H2O(l) → H2CO3(aq)
d. CaO(s) + SO3(g) → CaSO4(s)
e. NH3(g) + HCl(g) → NH4Cl(s)
PELATIHAN ONLINE 2018
KIMIA – PAKET 5

20. Konsentrasi (dalam satuan molalitas) senyawa para-diklorobenzena (C6H4Cl2) dalam


suatu larutan yang dibuat dengan cara melarutkan 2,65 g C 6H4Cl2 dalam 50 mL
benzena (densitas = 0,879 g/mL) adalah :
a. 0,018 m
b. 0,041 m
c. 0,180 m
d. 0,410 m
e. 1,810 m
PELATIHAN ONLINE 2018
KIMIA – PAKET 5

KISAH PERJALANAN MEDALIS


Ni Putu Audita Placida Emas (Astronomi ITB 2013) – Bidang Astronomi

Perjalanan OSN di mulai dari kisah banting setir dari bidang Matematika ke Astronomi. Alasannya
saat itu karena ingin menyicipi OSN karena saat SMP sempat diajukan untuk mengikuti OSK Biologi
namun saya tolak karena alasan lebih memilih matematika daripada Biologi. Orang yang
menggantikan saya di bidang Biologi malah berhasil lolos OSN sedangkan saya tidak. Berawal dari
situlah saya bertekad ketika SMA untuk tembus OSN.

Di SMA saya merupakan salah satu pencetak Olimpian dari Bali. Kala itu saya melihat ada 13 orang
yang tembus ke OSN dengan 1 diantaranya mendapat medali emas di bidang Fisika dan 1 perunggu
di bidang Astronomi. Saat itu saya menjadi terpacu untuk mengikuti OSN. Namun, pengetahuan yang
saya miliki tidak sehebat teman-teman di kelompok peminatan Astronomi. Saya sempat down
karena itu. bahkan saya sempat ingin kabut setiap pembinaan. Namun, suatu pagi, saya terbangunm
tepatnya pukul 02.00 WITA, entah kenapa saat itu saya langsung mengambil buku Astronomi dan
belajar. Suatu hari sekolah saya melakukan seleksi di tingkat sekolah untuk menyeleksi siapa saja
yang akan dikirim ke OSK. Saya merasa percaya diri mengerjakan soal-soal yang diberikan dan saya
yakin akan lolos ke OSK. Dan ternyata benar, saya lolos dengan urutan kedua saat itu. semua orang
seakan tidak percaya, namun saya tetap percaya diri untuk lolos ke OSN.

Semua demi tahap olimpiade saya lewati, dan akhirnya saya tembuh ke OSN 2011 di Manado . itu
adalah pengalaman pertama saya mengikuti perlombaan nasional. Semua soal telah saya kerjakan
dan saya sangat percaya diri,
namun ketika itu pula saya kembali
down karena saya tidak masuk 20
besar sementara. Namun keajaiban
muncul, saya termasuk dalam
daftar 30 medalis dengan
mendapat medali perunggu. Saya
sangat bangga saat itu. dan yang
paling membuat saya senang
adalah orang tua saya juga turut
bangga atas prestasi saya.

Walaupun akhirnya pelatnas tidak


lolos ke Internasioal (saat itu hanya
sampai pelatnas 3) saya tetap
melanjutkan bidang Astronomi
sampai saat ini dan berharap bisa
melanjutkannya sampai nanti.

Anda mungkin juga menyukai