Anda di halaman 1dari 13

ANGGARAN DASAR

ABPEDNAS
ASOSIASI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA NASIONAL
Pengawasan - Aspirasi - Informasi
RUMAH BESAR BPD SELURUH INDONESIA

INDONESIA
Sekretariat :
Jl. Gudang Peluru Raya Blok B1 No 24A, Tebet - Jakarta Selatan
Telp : 085927775234, 081395385234, 081999988234, (021)
83706084, (021) 83706250 Fax. : 021 8389868
email : dpp.abpednas@gmail.com
website : www.abpednews.com |www.beritadesa.tv AD/ART
1
BAB I 2. Independen sebagaimana yang dimaksud ayat (1) tidak terlibat
dan atau melibatkan diri dalam gerakan-gerakan yang mengarah
NAMA, WAKTU, KEDUDUKAN, DAN BENTUK
pada kepentingan kelompok/golongan dan kekuasaan.
Pasal 1 BAB III
1. Organisasi ini bernama Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa MEDIA INFORMASI
Nasional disingkat ABPEDNAS; Pasal6
2. ABPEDNAS didirikan pada tanggal 09 April 2013 di Jakarta untuk
1. ABPEDNAS mendirikan Indonesian Information Centre (IIC)
waktu yang tidak ditentukan;
sebagai alat informasi dan komunikasi antar BPD se-
3. Organisasi berkedudukan di Provinsi DKI Jakarta
Indonesia melalui media cetak (Aspirasi Nusantara) dan
4. ABPEDNAS dimusyawarahkan bersama ketua dan anggota BPD
media online : (www.abpednews.com, www.beritadesa.tv).
yang mewakili dari Provinsi Se-Indonesia.

Pasal 2 BAB IV
ABPEDNAS adalah organisasi profesi berbentuk Asosiasi dengan LEMBAGA BANTUAN HUKUM (LBH)
ruang lingkup di wilayah Indonesia yang berdaulat, kebersamaan Pasal 7
serta turut membangun/memfasilitasi Pemerintahan Desa sampai 1. Manfaat dan Fungsi mendirikan Lembaga Bantuan Hukum;
dengan Pemerintahan pusat bahkan sampai tingkat Internasional adalah untuk membantu dan memperjuangkan Hak-hak
masyarakat dan pemerintahan Desa, Kabupaten dan Provinsi
BAB II
ASAS DAN TUJUAN BAB V
Pasal 3 VISI DAN MISI
ABPEDNAS Ber-azaskan Pancasila dan UUD 1945 Pasal8
Visi
Pasal4 Terwujudnya Masyarakat dan pemerintahan desa yang sejahtera
Tujuan ABPEDNAS adalah meningkatkan harkat dan martabat dan selalu menjungjung etika budaya dalam menyampaikan
lembaga BPD sebagai unsur Penyelenggara pemerintahan Desa, aspirasi rakyat, Motto ABPEDNAS: (Menumbuhkembangkan
untuk Mengawasi dan Menampung Aspirasi serta Memberikan Sumber Daya Manusia dan Menggali potensi Sumber Daya Alam,
Informasi. Untuk Kesejahteraan masyarakat. “Membangun Desa–Menata
Kota. Dalam bingkai NKRI”). Menjadikan ABPEDNAS menjadi
Pasal 5 Rumah Besar Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
1. ABPEDNAS bersifat Independen; Seluruh Indonesia.

AD/ART AD/ART
2 3
Pasal 9 BAB VII
MISI KEANGGOTAAN DAN MASA BAKTI
1. Menampung aspirasi untuk membantu menyampaikan kepada
Pemerintah terkait.
Pasal 11
2. Memberdayakan Badan Permusyawaratan Desa.
1. Anggota tetap: Adalah anggota BPD yang tersebar di desa-desa
3. Mencerdaskan masyarakat pedesaan.
se-Indonesia yang masih menduduki jabatannya di BPD.
4. Menjalin kemitraan antar BPD se-Indonesia.
2. Anggota Luar Biasa: Adalah anggota yang setelah masa
5. Menjalin kemitraan dengan Lembaga Desa dan lembaga lainnya.
baktinya habis dalam kepengurusan BPD tetapi masih peduli
6. Memberdayakan perekonomian masyarakat desa melalui
akan Asosiasi BPD.
bidang usaha yang prospektif dan menguntungkan.
3. Anggota kehormatan/istimewa; adalah anggota dari pejabat
7. Menjalin silaturahmi dengan tokoh masyarakat, lembaga swadaya
Negara, tokoh masyarakat, tokoh pemuda yang mendukung
masyarkat, media massa dan lembaga sosial kontrol masyarakat.
dan berupaya untuk membangun pemerintahan desa. Baik
pernah aktif di BPD maupun yang ditokohkan.
BAB VI 4. Pelindung: Pimpinan Republik Indonesia
LOGO 5. Dewan Penasehat: Adalah tokoh masyarakat, Lembaga Swadaya
Masyarakat, Organisasi Kemasyarakatan, tokoh pemuda yang
Pasal 10 mendukung dan berupaya untuk membantu ABPEDNAS serta
1. Warna dasar putih dengan batas lingkaran warna biru: Kesucian peduli pembangunan Pemerintahan Desa.
yang memberi kesejukkan kepada anggota ABPEDNAS dan 6. Dewan Pembina: Adalah pejabat Negara, pejabat Provinsi,
masyrakat pedesaan khususnya umumnya masyarakat Indonesia, pejabat Kabupaten, pejabat Kecamatan, dan pejabat lainnya.
dan hubungan baik dengan pihak terkait terjalinkerja sama.
2. Rantai berwama Merah yang tidak putus: Berani berkata benar dalam Pasal 12
menampung dan menyampaikan aspirasi masyarakat yang menjadi Masa Bakti anggota ABPEDNAS Pusat 6 (enam) tahun dan tingkat
mata rantai yang harus ditindaklanjuti ke pihak terkait. Provinsi/Kabupaten 5 (lima) tahun. Kepengurusan yang lama dapat
3. Burung Garuda (Logo Nasional): Walaupun berbeda-beda dipilih kembali secara demokrasi maupun aklamasi.
pendapat tapi satu tujuan, (Logo Kabupaten/Provinsi dapat Pasal 13
dipergunakan sebagai ciri khas lokal) PEMBERHENTIAN ANGGOTA
4. Padi dan Kapas dengan wama emas: Dengan hati yang mulia 1. Meninggal Dunia.
untuk mensejahterakan masyarakat pedesaan khususnya 2. Mengundurkan Diri.
umumnya masyarakat Indonesia. 3. Melanggar AD/RT ABPEDNAS.
5. Gemah Ripah Repeh Rapih: Merupakan kesatuanNegara 4. Pindah ke luar negeri.
Indonesia, artinya Asosiasi ini tidak terlepas dari pemerintahan
dan kedudukan wilayah Indonesia.

AD/ART AD/ART
4 5
BAB VIII BAB IX
MUSYAWARAH DAN RAPAT WEWENANG, KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 15
Pasal 14
1. ABPEDNAS berwenang untuk ikut dalam mengawasi jalannya
1. Musyawarah tingkat Nasional (MUNAS) diadakan dalam waktu
roda Pemerintahan Desa dan Seterusnya dan atau menindak
1 (satu) tahun sekali. Lokasi dapat ditetapkan dalam MUSDA
lanjuti hasil pengawasan dimaksud.
sebelumnya atau diputuskan secara musyawarah. Agenda
2. Pengurus tingkat Nasional (DPP/Dewan Pengurus Pusat)
utama adalah mengevaluasi Anggaran Dasar dan Anggaran
berwenang;
Rumah Tangga.
a. Menentukan kebijakan dalam Asosiasi, dalam menentukan
2. Musyawarah tingkat Provinsi (MUSDA) diadakan sesuai dengan
AD/ART Tingkat Nasional;
masa jabatan kepengurusan. lokasi ditetapkan dalam
b. Menentukan waktu, tempat untuk mengadakan MUNAS dan
MUSCAB sebelumnya atau dimusyawarahkan.
MUSLUB;
Agenda mengevaluasi kepengurusan ABPEDNAS c. Mengukuhkan kepengurusan Tingkat Provinsi, Tingkat
Provinsi. Kabupaten, Tingkat Kecamatan dengan menyerap masukan
3. Musyawarah Luar Biasa (MUSDALUB) dapat dilaksanakan
dari masing-masing tingkat kepengurusan;
secara mendadak jika dianggap perlu setelah dikaji dan
3. Pengurus tingkat Provinsi (DPD/Dewan Pengurus Daerah)
pertimbangan dari kepengurusan kabupaten dengan turun ke
berwenang;
pengurus tingkat kecamatan.
a. Menentukan kebijakan program kerja Asosiasi Tingkat
4. Musyawarah Tingkat Kabupaten (MUSCAB) dilaksanakan dalam
Provinsi.
waktu 5 (lima) tahun, ketika ABPEDNAS Kabupaten/Kota akan
b. Menentukan waktu, tempat untuk mengadakan MUSDA dan
berakhir.
MUSDALUB;
5. Musyawarah Tingkat Kecamatan (MUSCAM) dilaksanakan
c. Mengukuhkan kepengurusan Tingkat Kabupaten dengan
sesuai dengan tingkat kecamatan dimaksud.
mendengarkan masukan dari masing-masing tingkat kepengurusan;
6. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) dilaksanakan dalam waktu
d. Mengukuhkan kepengurusan tingkat Kabupaten.
minimal 1 (Satu) tahun sekali dalam rangka mendengar masukan
4. Pengurus tingkat Kabupaten (DPC/Dewan Pertimbangan
dari kepengurusan Tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan.
Cabang) berwenang;
7. Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) dilaksanakan dalam waktu 2
a. Menyusun Kepengurusan Tingkat Kabupaten untuk
(dua) bulan sekali, dalam rangka mendengar masukan dari
disyahkan oleh tingkat Provinsi;
kepengurusan Tingkat Kabupaten.
b. Menentukan waktu, tempat untuk mengadakan MUSCAB
8. Rapat Kerja Kabupaten (RAKERCAB) dilaksanakan selama 3 (tiga)
dan MUSCABLUB
sekali dalam rangka mendengar, masukan dari kepengurusan
dan mengundang kepengurusan tingkat kecamatan;
tingkat Kecamatan dan desa.
c. Memberikan arahan dan masukan kepada pengurus
tingkat kecamatan yang anggotanya masih aktif dalam
AD/ART AD/ART
6 7
kepengurusan BPD kecamatan terkait;
d. Menampung asiprasi dari anggota BPD untuk

AD/ART AD/ART
6 7
dimusyawarahkan di tingkat kecamatan dan dimasukan a. Pelindung
dalam rencana tingkat kabupaten. b. Dewan Penasehat.
5. Pengurus tingkat Kecamatan (PAC/Pengurus Anak Cabang); c. Dewan Pembina.
adalah anggota BPD yang masih bertugas dalam unsur d. Seorang Ketua, dibantu seorang Wakil ketua
penyelenggara pemerintahan Kecamatan/desa. Berhak e. Seorang Sekretaris dan dibantu 2(dua) sekretaris;
menjadi anggota ABPEDNAS, berwenang memberi masukan f. Seorang Bendahara dan dibantu 2(dua) Bendahara;
dan pendapat kepada kepengurusan tingkat Desa, kecamatan, g. Koordinator wilayah 5 (lima); disesuaikan luas wilayah
kabupaten,provinsi,tingkat Nasional secara berjenjang. h. Terdiri Bidang Organisasi dan Litbang; Bidang Hukum dan HAM,
Bidang Humas dan Kesra, Bidang Pemberdayaan Perempuan,
BAB X Bidang Sosial ekonomi Politik dan Keamanan, dan Bidang antar
lembaga (disesuaikan Pemerintahan Provinsi)
STRUKTUR KEPENGURUSAN
i. Masing-masing bidang diisi oleh dua orang pengurus atau
Pasal 16
sesuai dengan kebutuhan.
1. Asosiasi ini terdiri dari tingkat Nasional, tingkat Provinsi, tingkat
Kabupaten, tingkat kecamatan dan tingkat desa. j. Anggota terdiri anggota tetap, anggota luar biasa dan
anggota kehormatan/istimewa
2. Struktur kepengurusan tingkat Nasional (DPP) terdiri dari:
4. Struktur kepengurusan tingkat Kabupaten (DPC) terdiri dari:
a. Dewan Pembina
a. Seorang Ketua, dibantu seorang Wakil ketua
b. Dewan Penasehat.
b. Seorang Sekretaris, dibantu dua orang Sekretaris
c. Dewan Pengawas.
c. Seorang Bendahara, dibantu dua orang Bendahara
d. Seorang Ketua Umum.
d. Terdiri dari Bidang-bidang (disesuaikan Pemerintahan
e. Seorang Sekretaris Jendral.
Kabupaten)
f. Dua orang Sekretaris.
e. Koordinator wilayah/Dapil (a s/d e, disesuaikan dengan
g. Seorang Bendahara Umum.
kebutuhan)
h. Dua orang Bendahara.
5. Struktur kepengurusan tingkat Kecamatan terdiri dari
i. Tiga puluh tiga orang koordinator wilayah/Korwil
kepengurusan anggota BPD Desa se-Kecamatan (disesuaikan
j. Bidang Organisasi dan Litbang, Bidang Hukum dan HAM,
dengan kebutuhan)
Bidang Humas dan Kesra, Bidang Pemberdayaan Perempuan,
Bidang Sosial ekonomi Politik dan Keamanan, dan Bidang BAB XI
antar lembaga. (Disesuaikan Kabinet Indonesia) KEUANGAN
k. Masing-masing bidang diisi oleh seorang ketua, seorang Pasal 17
sekretaris, serta anggota disesuaikan dengan kebutuhan. 1. luran Wajib dan iuran sukarela, Dimusyawarahkan di Pusat
l. Anggota terdiri anggota tetap, anggota luarbiasa dan 2. Bantuan dan sumbangan yang sah dan tidak mengikat;
anggota Kehormatan/ istimewa. 3. Usaha ABPEDNAS lainnya yang sah.
3. Struktur kepengurusan tingkat Provinsi (DPD) terdiri dari : BABXII
AD/ART AD/ART
8 9
SERAGAM
Pasal 18 ANGGARAN RUMAH TANGGA
1. Seragam warna kombinasi; Merah, Putih, Hitam, Orange
dapat dipilih sesuai keinginan; Mengenai harga/iuran wajib/
sumbangan ditentukan dari Pusat.
2. Kartu Tanda Anggota (KTA) di atur dan dikeluarkan oleh DPP dengan
ketentuan: KTA tingkat nasional ditandatangani oleh Ketua Dewan
Pembina, Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal. KTA tingkat provinsi,
ditandatangani oleh Pembina, Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal.
KTA tingkat Kabupaten ditandatangani oleh Ketua DPD, Ketua Umum
dan Sekretaris Jenderal. KTA tingkat Kecamatan/Desa ditandatangani
oleh Ketua DPC, Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal.

BAB XIII
PEMBUBARAN ANGGOTA
Pasal 19
1. Pembubaran anggota sesuai dengan masa bakti dan bisa
diangkat kembali sesuai pemilihan dalam MUNAS.
2. Pembubaran mutlak dan sah apabila disetujui oleh 3/4 anggota
MUNAS yang hadir;
ABPEDNAS
ASOSIASI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA NASIONAL
Pengawasan - Aspirasi - Informasi
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 09 APRIL 2013

INDONESIA
Sekretariat :
Jl. Gudang Peluru Raya Blok B1 No 24A, Tebet - Jakarta Selatan
Ketua Umum Sekretaris Jenderal Telp : 085927775234, 081395385234, 081999988234, (021)
R. DEDEN SAMSUDIN SALEH Ir. H. Indra Utama 83706084, (021) 83706250 Fax. : 021 8389868
email : abpednas@mail.com | website : www.abpednews.com
AD/ART 11 AD/ART
10
BAB I 4. Berkewajiban memiliki pakaian seragam yang dikeluarkan oleh
KEANGGOTAAN pengurus Pusat, dengan cara dibeli atau sumbangan untuk
Asosiasi.
Pasal 1 5. Harus aktif dalam melaksanakan/mensukseskan program
Jenis Keanggotaan Asosiasi.
Anggota ABPEDNAS terdiri dari: 6. Menjaga nama baik dan martabat, untuk mengembangkan/
1. Anggota tetap: Anggota BPD yang tersebar di desa-desa se- meningkatkan citra Asosiasi.
Indonesia yang masih menduduki jabatannya di BPD. 7. Menghadiri Pertemuan/Rapat/Musyawarah Asosiasi; sesuai
2. Anggota Luar Biasa: Adalah anggota yang setelah masa baktinya ketentuan-ketentuan Asosisai yang berlaku.
habis dalam kepengurusan BPD tetapi masih peduli kepada 8. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Asosiasi dengan
ABPEDNAS dan BPD. penuh rasa tanggung jawab Dan dengan penuh keikhlasan.
3. Anggota kehormatan: Adalah anggota dari pejabat Negara,
tokoh masyarakat, tokoh pemuda yang mendukung dan Pasal 3
berupaya untuk membangun pemerintahan desa; Hak Anggota
4. Pelindung: Pimpinan Republik Indonesia; 1. Hak Anggota tetap :
5. Dewan Penasehat: Adalah tokoh masyarakat, Lembaga Swadaya a. Hak bicara dan hak suara pada Rapat-rapat/Musyawarah
Masyarakat, Organisasi Kemasyarakatan, tokoh pemuda yang asosiasi sesuai dengan Peraturan asosiasi yang berlaku.
mendukung dan berupaya untuk membantu ABDEPNAS serta b. Hak memilih dan dipilh dalam semua jabatan asosiasi.
peduli pembangun pemerintahan desa; c. Hak menyampaikan pendapat, dan atau saran- saran baik
6. Dewan Pembina: Adalah pejabat Negara, pejabat provinsi, lisan maupun tertulis kepada pengurus melalui jenjang
pejabat kabupaten, pejabatkecamatan, dan pejabat lainnya. asosiasi.
2. Hak Anggota luar biasa :
Pasal 2 a. Mengikuti rapat-rapat atas undangan pengurus.
Anggota b. Mengajukan saran dan kritik.
1. Berkewajiban untuk mentaati dan memegang teguh Anggaran c. Memberikan masukan dalam penentuan kebijakan-
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), Peraturan kebijakan asosiasi.
Tatalaksana Asosiasi (PTA) dan keputusan-keputusan Pengurus; d. Hak memilih dan dipilih dalam semua jabatan asosiasi.
2. Berkewajiban untuk membayar iuran wajib dan iuran sukarela 3. Hak Anggota Kehormatan/Istimewa :
atau sumbangan untuk kemajuan Asosiasi; a. Mengikuti rapat-rapat atas undangan pengurus.
3. Berkewajiban Memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA atau ID- b. Mengajukan saran dan kritik.
Card), sebagai identitas pengurus/anggota ABPEDNAS (KTA c. Memberikan, masukan dalam penentuan kebijakan-
dikeluarkan oleh Pengurus Pusat dan disesuaikan dengan kebijakan asosiasi.
tingkatannya)

AD/ART AD/ART
12 13
4. Hak Dewan Pembina : 3. Melaksanakan program-program yang ditetapkan oleh
a. Mengikuti rapat-rapat atas undangan pengurus. permusyawaratan asosiasi.
b. Memberikan fasilitas sesuai kebutuhan asosiasi.
c. Memberikan masukan dalam penentuan kebijakan-
kebijakan asosiasi.
5. Hak Dewan Penasehat:
a. Mengikuti rapat-rapat atas undangan pengurus.
b. Mengajukan saran dan kritik.
c. Memberikan masukan dalam penentuan kebijakan-
kebijakan asosiasi.
6. Hak Dewan Pengawas:
a. Mengikuti rapat rapat pengurus
b. Mendapatkan laporan kegiatan
secara berkala
c. Memberikan usulan dan
menentukan program kerja dan
kebijakan kebijakan asosiasi

BAB II KEPENGURUSAN
Pasal4
Tingkat Kepengurusan
1. Pengurus ABPEDNAS tingkat Nasional disebut DPP.
2. Pengurus ABPEDNAS tingkat Provinsi disebut DPD.
3. Pengurus ABPEDNAS tingkat Kabupaten disebut DPC.
4. Pengurus ABPEDNAS tingkat Kecamatan di sebut PAC
5. Pengurus ABPEDNAS tingkat Desa disebut BPD.

Pasal 5
Kewajiban Pengurus
1. Mentaati dan Memegang teguh Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, dan Keputusan-keputusan asosiasi.
2. Menghadiri rapat-rapat kepengurusan jdi tingkat kepengurusan
dan menghadiri undahgan dari tingkat lebih atas.

AD/ART AD/ART
14 15
4. Memberikan laporan berkala pada Musyawarah Kerja di
masing-masing tingkatan kepengurusan.
5. Memberikan laporan pelaksanaan program atas permintaan
tingkatan kepengurusan yang lebih tinggi.
6. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan program pada akhir
masa jabatannya.

Pasal 6
Hak
Pengurus
1. Mengadakan dan menggunakan anggaran keuangan, sarana
dan kekayaan asosiasi untuk kepentingan pelaksanaan
program asosiasi dan pengembangan asosiasi.
2. Menetapkan kebijakan-kebijakan untuk kepentingan asosiasi
yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar/Anggaran
Rumah Tangga, keputusan permusyawaratan asosiasi dan
Keputusan tingkatan kepengurusan yang ada diatasnya.
3. Membentuk alat kelengkapan asosiasi sesuai Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga.

Pasal7
Pemilihan Pengurus Tingkat Nasional (DPP)
1. Pemilihan Pengurus tingkat Nasional dilaksanakan dalam
Musyawarah Nasional (MUNAS), dan Musyawarah Nasional
Luar Biasa (MUNASLUB);
2. Pemilihan Pengurus tingkat Provinsi dilaksanakan dalam
Musyawarah Daerah (MUSDA), dan (MUSDALUB)
3. MUNAS dan MUNASLUB memilih Ketua Nasional dan Jajarannya;
4. Tatacara pemilihan pengurus tingkat Provinsi ditetapkan oleh
MUSDA atau MUSDALUB.

AD/ART AD/ART
14 15
Pasal 8 Pasal 11
Susunan Pengurus Tingkat Provinsi (DPD) Pemilihan Pengurus Kecamatan (PAC)
1. Pengurus tingkat Provinsi disebut Dewan Pengurus Daerah: 1. Pemilihan PAC dilaksanakan dalam Musyawarah Kecamatan
2. DPD terdiri dari 1 (satu) orang Ketua Umum dan Wakil Ketua. (MUSCAM).
1 (satu) orang Sekretaris Umum dan dibantu 2 (dua) orang 2. Muscam memilih Ketua tingkat kecamatan dan jajarannya.
sekretaris, 1 (satu) orang Bendahara Umum, 2 (dua) orang 3. Jajaran MUSCAM bertugas menyusun Kepengurusan PAC.
Bendahara, 5 (lima) Koordinator Wilayah, Bidang-bidang;( 4. Tatacara pemilihan pengurus Pengcam ditetapkan oleh Ketua PAC.
disesuaikan dengan kebutuhan)
3. Pengurus tingkat kabupaten disebut DPC: BAB III
4. Pengkab terdiri dari 1 (satu) orang Ketua dan Wakil, 1 (satu) orang
ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI
Sekretaris, 1 (satu) orang Bendahara,5 (lima) Koordinator Wilayah,
Bidang-bidang; (Kesemuanya disesuaikan dengan kebutuhan)
Pasal 12
1. Masing-masing tingkatan kepengurusan dibentuk alat
Pasal 9
kelengkapan asosiasi.
Pemilihan Pengurus (DPD)
2. Alat kelengkapan oleh tingkat kepengurusan masing-masing
1. Pemilihan Pengurus Pengprov dilaksakan dalam Musyawarah daerah
melalui rapat tingkat pengurus.
(MUSDA), atau Musyawarah Daerah Luar Biasa (MUSDALUB).
3. Alat kelengkapan bertanggung jawab kepada kepengurusan
2. MUSDA/MUSDALUB memilih Ketua DPD dan Formatur;
ditingkatmasing-masing.
3. Jajaran MUSDA/MUSDALUB bertugas menyusun Kepengurusan
tingkat Provinsi.
4. Tatacara pemilihan pengurus DPD ditetapkan oleh MUSDA/ BAB IV
MUSDALUB + 1 orang DPP. PELINDUNG, DEWAN PEMBINA,
DAN DEWAN PENASEHAT ORGANISASI
Pasal 10 Pasal 13
Pemilihan Pengurus Kabupaten (DPC) Pelindung Dewan Penasehat, Dewan Pembina,
1. Pemilihan Pengurus DPC dilaksanakan dalam Musyawarah 1. Pelindung pejabat Pimpinan Republik Indonesia;
Kabupaten (MUSKAB/MUSKABLUB). 2. Dewan Pembina Pejabat Negara, pejabatkabupaten, pejabat
2. Muskab memilih Ketua Pengkab dan Formatur. kecamatan:danpejabatlainnya;
3. Jajaran MUSKAB bertugas menyusun Kepengurusan tingkat 3. Dewan Penasehat adalah Tokoh masyarakat yang peduli akan
Kabupaten. kemajuan pemerintahan desa di wilayah Indonesia;
4. Tatacara pemilihan pengurus DPC ditetapkan oleh MUSKAB/
MUSKABLUB + 1 orang DPD + 1 orang DPP.

AD/ART AD/ART
16 17
BABV Pasal 17
MUSYAWARAH-MUSYAWARAH Pengambilan Keputusan
1. Mekanisme pengambilan keputusan dalam tiap-
Pasal 14 tiap permusyawaratan ditetapkan dalam tata tertib
Jenis-Jenis Musyawarah permusyawaratan yang bersangkutan.
Musyawarah ABPEDNAS, terdiri dari: 2. Khusus dalam pengambilan keputusan mengenai pemilihan
1. Musyawarah Nasional, disingkat MUNAS. ketua dan jajarannnya di semua tingkatan, dilaksanakan secara
2. Musyawarah Provinsi, disingkat MUSDA. bebas dan rahasia sesuai dengan kebutuhan dan mekanisme
3. Musyawarah Luar Biasa, disingkat MUSLUB. yang ada.
4. Rapat Kerja Nasional, disingkat RAKERNAS.
5. Rapat Kerja Provinsi, disingkat RAKERDA. Pasal 18
6. Rapat Kerja Kabupaten, disingkat RAKERKAB. Hak Bicara dan Suara
7. Rapat Kerja Kecamatan disingkat RAKERCAM. 1. Setiap peserta mempunyai hak bicara.
2. Pengurus DPP ABPEDNAS memiliki 1 (satu) hak suara.
Pasal 15 3. Setiap DPD/DPC mempunyai 1 (satu) hak suara.
Quorum
1. MUNAS dianggap syah apabila dihadiri sekurang- kurangnya BAB VI
2/3 dari jumlah DPD yang syah dan meliputi ½ lebih satu dari PERUBAHAN DAN PEMBUBARAN
jumlah Povinsi di Indonesia.
2. MUSDA dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya ½ Pasal 19
lebih DPD. Perubahan
3. MUSLUB dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya ½ Perubahan AD/ART ABPEDNAS dilakukan dalam Musyawarah
lebih DPD. Nasional (MUNAS) atau Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB) yang
sekurang-kurangnya dihadiri oleh 2/3 DPD yang mewakili wilayah
Pasal 16 koodinator;
Apabila sebuah permusyawaratan tidak memenuhi Quorum, maka
permusyawaratan ditunda paling lama 15 hari, setelah 15 hari Pasal 20
jumlah yang hadir juga tidak memenuhi Quorum maka panitia Pembubaran
permusyawaratan yang bersangkutan atas persetujuan peserta 1. ABPEDNAS dibubarkan dengan MUNAS/MUSLUB;
musyawarah dilaksanakan. 2. Perubahan Peraturan tentang Badan Permusyawaratan Desa;

AD/ART AD/ART
18 19
BAB VII
Pasal 21
1. Hal-hal yang belum diatur dalam AD/ART ini akan diatur lebih
lanjut dalam Peraturan Asosiasi yang dibuat dan ditetapkan
oleh Pengurus Nasional (Dewan Pengurus Pusat);

2. AD/ART ini mulai berlaku sejak ditetapkan;

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 09 APRIL 2013

Ketua Umum Sekretaris Jenderal


R. DEDEN SAMSUDIN SALEH Ir. H. Indra Utama

AD/ART
20

Anda mungkin juga menyukai