Anda di halaman 1dari 24

EKONOMI TEKNIK

1. Pendahuluan
Tujuan utama dari sebuah perusahaan business
adalah mendapatkan laba. Dalam memilih diantara
beberapa alternatif, pendekatan rasional harus
dijalankan untuk mandapatkan keputusan yang
optimal, untuk menjamin pemakaian modal yang
seefisien mungkin.
Masalah ekonomi cukup banyak pemakaiannya
dalam kehidupan. Prinsipnya adalah perbandingan
loantara beberapa pilihan dengan dasar uang
misalnya rupiah. Pada waktu penilaiannya
memerlukan suatu pengetahuan teknologi, serta
penerapaanya dibidang engineering, menilainya
tersebut dinamakan ekonomi perekayasaan
(engineering economic). Pembahasan ekonomi
perekayasaan harus dimulai sebelum adanya
keterlibatan apa – apa, sebelum mengeluarkaan
uang.
2. Pemilihan Alternatif
Dari sudut perekayasaan untuk kebutuhan yang
sama dapat ditemui beberapa alternatif. Dari segi
ekonomi dapat dipilih alternatif mana yang
terbaik.

Contoh a :
Dalam perencanaan balok beton untuk menahan
rel dari overhead crane pada suatu bangunan yang
ada, terdapat 3 pilihan disain, yaitu :

Balok Dimensi Tulangan Mutu


(cm2) (kg/m3 beton) Beton
1 30 x 60 96 A
2 37,5 x 60 72 B
3 30 x 45 112 C

Bila harga satuan adalah sebagai berikut :


- Beton mutu A : Rp. 600.000,-/m3
- Beton mutu B : Rp. 700.000,-/m3
- Beton mutu C : Rp. 800.000,-/m3
- Bekisting untuk sisi : Rp. 37.600,-/m2
- Bekisting untuk alas : Rp. 49.000,-/m2
- Tulangan : Rp. 10.000,-/kg
Maka perencanaan manakah yang paling
ekonomis ?
Dengan mengambil panjang balok 10 m, didapat

Pekerjaan Balok 1 Balok 2 Balok 3

Beton 0,30 X 0,60 X10 0,375 X 0,30 X 0,45X 10


= 1,8 m3 0,60X10 =2,25 =1,35 m3
m3
Tulangan 96 X 1,8 112X1,35
= 172,8 kg 72 X 2,25 =151,2 kg
= 162 kg

Bekisting sisi 12 m2 9 m2
12 m2

Bekisting alas 3 m2 3 m2
3,37 m2

Harga beton 1,8X600.000 2,25X700.000 1,35X800.000


= Rp. 108.000 = Rp. 157.500 = Rp. 108.000

Harga 172,8 X 10.000 162 X 10.000 151,2 X 10.000


tulangan = Rp. = Rp. 1.620.000 = Rp. 1.512.000
1.728.000

Harga 12 X 37600 9 X 37600


bekisting 12 X 37600 = =451.200 =338.400
=451.200
3,37 X 49000 3 X 49000
3 X 49000= =165.130 =147.000
= 147.000
Jml Jml
Jml = Rp. 616.330 = Rp. 485.400
= Rp. 598.200

Jml Harga Rp. 2.434.200 Rp.2.393.830 Rp. 2.105.400


Yang paling ekonomis adalah balok 3

Contoh b :
Dalam perencanaan jembatan, lebar bentang
(span) amat menentukan biaya total. Bila
bentangan pendek, maka bangunan atasnya
murah karena kecil, sedangkan bangunan
bawahnya mahal karena banyak. Sebaliknya bila
bentangnya lebar, maka bangunan atasnya mahal
sedangkan bangunab bawah relative murah.
Bentang berapakah yang optimal ?

Harga (Rp.)

Lebar bentang
Bentang optimal
Penyelesaian secara grafis
3. Nilai Waktu dari Uang
Kebanyakan masalah yang dihadapi dalam
Ekonomi Perekayasaan memerlukan perhitungan
factor waktu. Bunga yang berhubungan dengan
modal yang ditanamkan, misalnya sangat
mempengaruhi hasil studi ini. Jadi ahli teknik pun
harus dapat menguasainya. Nilai uang tidak hanya
tergantung pada jumlahnya (berapa rupiah), tetapi
juga tergantung pada kapan kita menerima uang
tersebut. Satu rupiah yang kita terima sekarang,
lebih berharga dari satu rupiah yang akan kita
terima dikemudian hari (meskipun tanpa
memperhitungkan inflasi).
Bila anda mempunyai Rp. 100,- dan dimasukkan ke
Bank dengan bunga 6% per tahun, maka pada
tahun depan nilainya menjadi Rp. 106,- dan bila
tidak diambil, maka pada tahun depannya lagi
akan menjadi Rp. 112,36. Jadi berarti Rp. 100,-
pada saat sekarang, nilainya sama dengan Rp.
112,36 pada 2 tahun mendatang.
Jadi,
F = P (1 + i ) ⁿ

Dimana :
F = nilai uang n tahun mendatang
P = nilai uang sekarang, present worth
i = interest, bunga per tahun
n = jumlah tahun
( 1 + i ) ⁿ = factor single payment compound
amount

Sebaliknya, F
P = ---------
(1+i)ⁿ

Dimana :
1
----------- disebut factor single payment
(1 + i) ⁿ present worth
Contoh c :
Mana yang lebih baik, menerima Rp. 10.000,- lima
tahun mendatang atau menerima Rp. 11.000 tujuh
tahun mendatang ? bunga 6%(i)
______________________
O 5 7 10 thn
P1 = 7.473,84
<----------------
P2 = 7.318,69
<-----------------------

n
P 1 = F/(1+i) 5
= Rp. 10.000/(1+ 0,06)
= Rp. 10.000/1,338
= Rp. 7.473,84
7
P2= Rp. 11.000 / (I + 0,06)
= Rp. 11.000/1,503
= Rp. 7.318,69
Rumus :
(1 + i) ⁿ - 1
F = A ( -----------------)
i
Dimana : A = besarnya cicilan tiap kali

(1 + i) ⁿ - 1
( ------------------) = factor uniform serie
i compound amount

Contoh d :
Dengan interest (i) 5% per tahun, berapakah yang
diterima pada akhirnya, bila kita mendapatkan
cicilan (tabungan) sebesar Rp. 200.000,- per tahun
selama 6 tahun ?

F = Rp. 200.000 (5,6)


= Rp. 1.333.000
Soal :
a. Seorang ibu RT meminjam uang sebesar Rp.
100.000 di koperasi simpan pinjam dengan
bunga sederhana 10 % pertahun selama 4 tahun
dan dibayar sekali pada akhir tahun ke 4. Berapa
besar hutang yg harus dibayar pada akhir tahun
ke 4?

b. Tentukan berapa banyaknya uang yang harus


didepositokan pada saat ini agar 5 tahun lagi
bisa menjadi Rp.10 juta, bila diketahui tingkat
bunga adalah 18 % per tahun ?

wisnu.abiarto@gmail.com
Rumus :
i
A = F ( -----------------)
( 1 + i) ⁿ -1
Dimana :
i
( --------------------) = factor sinking fund
(1 + i) ⁿ - 1 deposit

Contoh
Desi saat ini berusia 17 tahun. Ia
merencanakan membeli rumah tipe 70 pada saat ia
berusia 28 tahun. Harga rumah pada saat ia berusia 28
tahun diperkirakan Rp. 150 juta. Untuk memenuhi
keinginannya ia harus berusaha keras menabung mulai
sekarang. Bila ia akan menabung dengan jumlah yang
sama tiap tahun dan bunga yang yang diberikan oleh
bank adalah 12%. Berapa Desi harus menabung tiap
tahunnya?

Rumus
( 1 + i )ⁿ - 1
P = A ( ------------------ )
i ( 1 + i )ⁿ
dimana
( 1 + i )ⁿ - 1
( ------------------ ) disebut faktot uniform
i ( 1 + i )ⁿ series present worth
contoh :
Seorang investor menawarkan rumah dengan
pembayaran kredit. Sebuah rumah ditawarkan dengan
membayar uang muka Rp. 10 juta dan angsaran yang
sama selama 100 bulan sebesar Rp. 200 ribu per bulan.
Bila bunga yang berlaku adalah 1% per bulan,
berapakah harga rumah tersebut bila harus dibayar
kontan saat ini ?

Contoh
1. Desi saat ini berusia 17 tahun. Ia merencanakan
membeli rumah tipe 70 pada saat ia berusia 28
tahun. Harga rumah pada saat ia berusia 28 tahun
diperkirakan Rp. 150 juta. Untuk memenuhi
keinginannya ia harus berusaha keras menabung
mulai sekarang. Bila ia akan menabung dengan
jumlah yang sama tiap tahun dan bunga yang yang
diberikan oleh bank adalah 12%. Berapa Desi harus
menabung tiap tahunnya? (Rp. 7.263.000)
F = 150 jt, n = 11, i=0,12
11
=150.000.000(0,12/(1 + 0,12) -1
= Rp. 7.200.000 atau Rp. 7.275.000

2. Seorang investor menawarkan rumah dengan


pembayaran kredit. Sebuah rumah ditawarkan
dengan membayar uang muka Rp. 10 juta dan
angsaran yang sama selama 100 bulan sebesar Rp.
200 ribu per bulan. Bila bunga yang berlaku adalah
1% per bulan, berapakah harga rumah tersebut bila
harus dibayar kontan saat ini ? (Rp. 12.603.800)

UM =10jt A =200.000 n= 100 th i = 0,01


100
(1 + 0,01) -1
P = Rp. 200.000( --------------------------)
100
0,01 ( 1 + 0,01)
=Rp. 12.605.000 atau
Rumus :
i ( 1 + i )ⁿ
A = P ( ---------------) =
( 1 + i )ⁿ - 1
Dimana,
i ( 1 + i )ⁿ
( ---------------) disebut factor capital
( 1 + i )ⁿ - 1 recovery
Contoh e
Dengan interest 6%, berapa besarnya cicilan
(Annual) pertahun selama 10 tahun untuk
mengembalikan hutang sebesar Rp. 200.000,- ?
0.06(1 + 0.06)10
A = 200.000x( ------------------ )
( 1 + 0.06)10 - 1
= 27.088,6
Contoh f
Sebuah unit alat konstruksi berharga Rp. 100,-
juta. Ongkos pemeliharaan diperkirakan rata – rata Rp.
2 juta pertahun, selama umur alat yang 8 tahun. Bila
interest 6% dan peralatan tersebut tidak punya salvage
value (nilai sisa setelah lewat batas umur), berapa
ongkos ekivalennya pertahun, belum termasuk
mandor, bahan bakar dan sebagainya ?

0.06(1 +0.06)8
A = (100.000.000 x(--------------------)) + 2.000.000
(1 + 0.06)8 -1
Rumus :
i
iₑ = (1 + ---- )t - 1
t
dimana :
iₑ = interest efektif
t = jumlah nomor cicilan ( beberapa kali)
pertahun

Contoh g :
Bila pinjaman sebesar Rp. 1.000 Dengan
interest minimal 10% per tahun, tetapi dicicil per
kwartal, berapa interest efektifnya ?
i = 10 % per tahun = 2,5 % per kwartal x 4
Dalam 1 tahun, 4 cicilan dibayarkan
Jadi setelah berjalan 1 tahun, bunga
= Rp. 100.000 (1 + 0,025)4 – Rp. 100.000
= Rp.
Sehingga interest efektif ( ie)
= Rp. : Rp.
= %
Contoh h :
Sebuah perusahaan membeli sebidang tanah
dekat daerah industry dengan harga Rp. 100 juta.
Pengeluaran untuk pemeliharaan, pagar, penjaga dan
sebagainya berjumlah Rp. 450.000 per tahun.
Diperkirakan tanah tersebut tidak akan dijual dalam
waktu 8 tahun, menunggu perkembangan. Untuk harga
minimum berapakah tanah tersebut dapat dijual nanti,
bila sebenarnya modal tersebut pada mulanya dapat
diinvestasikan dibidang usaha lain dengan interest 5%
per tahun ?
4. Perbandingan Ekonomi
4.1. Studi Perbandingan Ekonomi
Bila uang dipinjam untuk membiayai proyek,
maka dua hal harus diperhatikan :
a. Pertama
Mengembalikan pinjaman tersebut dan
b. Kedua
Membayar bunga dari pinjaman itu

Selain itu ada lagi hal ketiga yang tidak


berhubungan langsung dengan pinjaman,
yaitu biaya operasional dan pemeliharaan.

Studi ekonomi dibuat dalam dua situasi yang


tipikal,
a. Pertama
Memutuskan apakah akan melakukan
investasi atau tidak
b. Kedua
Memilih satu dari beberapa alternatif
investasi
Ada 2 cara kasar yang biasanya dipakai untuk
perbandingan yaitu :
a. Rate of Return
Laba bersih tahunan dibagi modal yang
ditanam
b. Payback Method
Menentukan beberapa lama modal dapat
dikembalikan oleh cash flow – netto
Cara yang dianjurkan ialah cara biaya
tahunan ekivalen, cara present worth dan
cara benefit cost ratio

4.2. Cara Biaya Tahunan Ekivalen


Semua pengeluaran dan penerimaan
dikonversi menjadi deret tahunan yang
seragam
Rp Rp

R R R R R

Tahun
tahun

Contoh I :
Sebuah lori diperkirakan bisa dipakai (working
life) selama 4 tahun, harganya dua juta rupiah
dan tidak ada salvage value (nilai sisa). Berapa
biaya tahunan ekivalen untuk memilih lori
tersebut, bila hanya ditinjau modal yang
ditanam saja? Dan modal perusahaan itu
adalah 10% per tahun.
4.3. Nilai Sisa (Salvage Value)
Peralatan yang mempunyai nilai sisa (salvage
value) V selama n tahun , biaya tahunan
ekivalen adalah
I(1+I)ᵑ
A = (P – V) (------------------ ) Vi
(1 + I ) ᵑ - 1

Contoh j :
Sebuah jalan sementara menuju kesebuah
tambang batu bara terbukadirencanakan
dikerjakan dengan tenaga orang. Jalan
tersebut akan dibuat dari tanah asli, 15
pekerja diperlukan, yang memakan biay
sebesar Rp. 13 juta setahun. Ditambah biaya –
biaya lain , maka biaya total kontraktor adalah
Rp. 18 juta setahun. Produksi tambang
tersebut diperkirakan habis dalam 6 tahun
dan ada beberapa alternatif penbuatan dan
pemeliharaan jalan sementaranya.
Pemilihan pertama ialah membeli sebuah
motor grader seharga Rp. 18 juta dan
mengurangi tenaga pekerja menjadi 6 orang
saja, termasuk sopir grader tesebut.
Pemeliharaan grader rata – rata
membutuhkan Rp. 300 ribu setahun selama 6
tahun, dan bisa dijual kembali dengan harga
Rp. 750 ribu. Ongkos pekerja untuk ini adalah
Rp. 10 juta pertahun.
Alternatif kedua ialah menbuat lapisan
pengerasan pada saat permulaan, dibuat lagi
pada 2 tahun kemudian dan 4 tahun
kemudian. Biaya awal adalah sebesar 12 juta
ditambah Rp. 7 juta dan Rp. 6,5 juta setelah 2
dan 4 tahun. Ongkos pekerja berkurang
menjadi Rp. 8 juta pertahun.
Bila dikehendaki pegembalian modal sebesar
10% setahun, cara mana yang paling
ekonomis ?
4.4. Umur yang tak terbatas
Rumus :
i
A = P (-----------------) + i
(1+I)ᵑ-1

Bila umur suatu alat mendekati tak terbatas


(perpetual life) maka n mendekati tak
terhingga. Biaya tahunan ekivaken menjadi :

A = Pi

4.5. Cara Present Worth


Dengan memakai rumus – rumus yang telah
ada, semua biaya dikonversikan menjadi
present worth

4.6. Cara Benefit Cost Ratio (BCR)


Cara ini paling tepat dipakai untuk
membandingkan beberapa pilihan proyek
untuk kepentingan umum. Dalam suatu
perusahaan, keuntungan adalah selisih dari
penerimaan dan pengeluaran.
Rumus :
Keuntungan (benefit) tahunan
BCR = -----------------------------------------
Ongkos (cost) tahunan

5. Titik Impas (Break Even Point)


Titik impas (break even point) adalah suatu
keadaan tertentu (titik) dimana keadaannya netral,
tidak untung dan tidak rugi.

Contoh :
Diperlukan pipa air minum untuk suatu proyek
industry, sepanjang 750 m. Jika memakai pipa ɸ
20 cm, modalnya adalah Rp. 5 juta, dan ongkos
memompa adalah Rp. 520,- per jam. Bila memakai
pipa ɸ 25 cm, maka ongkos pompa turun menjadi
Rp. 210,- perjam, dengan harga Rp. 9 juta.
Pipa ɸ 30 cm harganya Rp. 18 juta dengan ongkas
pompa Rp. 100,- per jam. Umur efektif pipa adalah
20 tahun, dan dianggap tidak ada nilai sisanya.
Bunga 12% per tahun.
Tentukan titik break even point dengan dasar
jumlah jam pemompaan pertahun.

Anda mungkin juga menyukai