MAKALAH
Oleh :
Syahrul Samudra
18102142
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Yang pada mulanya alat – alat tersebut mempunyai dimensi yang relatif
besar dan tidak portable, sekarang alat – alat tersebut sudah bertransformasi menjadi
lebih kecil, portable dan tentunya memiliki banyak sekali fitur – fitur baru yang
costumable serta bisa digunakan untuk berbagai keperluan.
Mari kita pelajari, bagaimana kedua benda tersebut bisa berjalan dengan
memahami setiap arsitekturnya.
1.3. Tujuan
Pembaca dapat memperoleh ilmu yang berkaitan dengan arsitektur
mikroprosessor serta berbagai macam jenisnya. Serta mampu mengenali apa itu
Adruino, sehingga bisa belajar lebih dalam lagi kelak.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum, mikroprosesor harus memiliki ALU atau arithmatic logic unit
yang berfungsi untuk mengeksekusi perhutangan aritmatik, lalu CU atau kontrol
unit, yang berfungsi untuk mengendalikan semua hardware yang terhubung ke
mikroprosesor serta mengantarkan instruksi ke memory yang sudah dikerjakan atau
akan diambil dan memory, untuk menyimpan instruksi.
2
semacam ini sangat powerful dan mudah menggunakan instruksi. Perancang
CPU mencoba membuat instruksi yang dapat melakukan berbagai perintah
kerja. CISC adalah jenis arsitektur mikroprosesor yang menggunakan
banyak jenis dan ragam instruksi. CISC menyediakan kemampuan setiap
instruksi dapat mengeksekusi operasi low-level, seperti men-load data dari
memori, operasi aritmetika, dan melakukan prosedur penyimpanan ke
memori. Mikroprosesor jenis ini memiliki kemampuan eksekusi cepat.
Contoh mikroprosesor dengan arsitektur CISC adalah Intel 8088, 8085,
8086, Zilog Z-80 CPU, NS 32016, MC6800. Karena jumlah instruksi lebih
banyak jenis dan ragamnya maka kelemahan CISC terletak pada sulitnya
mengembangkan interpreter dan kompiler.
2) Reduce Instruction Set Computer. (RISC)
RISC merupakan arsitektur instruction set yang menekankan kepada
kesederhanaan instruksi “bekerja sedikit” tetapi tetap memberikan hasil
performansi yang tinggi. Hal ini bisa terjadi karena proses eksekusi
instruksinya sangat cepat. Arsitektur ini lebih baru dibandingkan dengan
arsitektur CISC. Arsitektur RISC memiliki sedikit instruksi banyak register.
Contoh mikroprosesor dengan artsitektur RISC adalah AMD 2900, MIPS
R2000, SUN SPARC, MC 8800, ATMET 90S1200, 90S2313, 90S2323,
90S2343, 90S4434, 90S8515. Ciri-ciri RISC :
• Instruksi bersifat tunggal
• Ukuran instruksi umumnya 4 byte
• Jumlah mode pengalamatan (Addresing mode) lebih sedikit dibawah lima,
• Tidak ada mode pengalamatan tidak langsung (inderect addresing mode),
• Tidak ada operasi yang menggabungkan operasi Load/Store dengan operasi
aritmetika
• Setiap instruksi dalam satu lokasi memori memiliki lebih dari satu operand.
• Tidak mendukung sembarang peralatan
• Satu instruksi satu alamat data.
• Minimal 32 register interger dapat dirujuk secara eksplisit,
• Minimal 16 register floating point direferensikan secara eksplisit.
3) Mikroprosesor Superskalar
Mikroprosesor dengan arsitektur superskalar adalah mikroprosesor
yang menggunakan instruksi-instruksi biasa (aritmetika, floating point,
store, branch) tetapi bisa diinisialisasi secara simultan dan dapat dieksekusi
3
secara independen. Contoh mikroprosesor dengan arsitektur superskalar
antara lain: IBM RS 6000, Pentium (CISC dengan konsep superskalar).
4
terlihat jelas peta selsel memori terpisah atau terisolasi dengan peta sel-sel
I/O. Untuk mikroprosesor dengan bus alamat 16 bit yakni dari A0 sampai
dengan A15 sel memori berada pada alamat 0000H sampai dengan FFFFH.
Sedangkan sel I/O berada pada alamat terpisah diantara 00H sampai dengan
FFH.
5
Dari gambar di atas nampak bahwa sel-sel I/O menjadi satu dengan
sel-sel memori. Arsitektur I/O terpetakan dalam memori menunjukkan
penggunaan instruksi tipe memori untuk mengakses alat-alat I/O. I/O yang
dipetakan dalam memori memungkinkan CPU menggunakan instruksi yang
sama untuk alih data ke memori seperti yang digunakan untuk alih data ke
I/O.
6
3) Arsitektur Harvard
Arsitektur Harvard menggunakan disain yang hampir sama dengan arsitektur
I/O terisolasi. Perbedaannya pada arsitektur Harvard antara memori program
dan memori data dipisahkan atau diisolasi. Pemisahan antara memori
program dan memori data menggunakan perintah akses memori yang
berbeda.
7
2.3. Adruino
8
B. Pemrograman yang sederhana. Perlu diketahui bahwa lingkungan pemrograman
di Arduino mudah digunakan untuk pemula, dan cukup fleksibel bagi mereka
yang sudah tingkat lanjut. Untuk guru/dosen, Arduino berbasis pada lingkungan
pemrograman Processing, sehingga jika mahasiswa atau murid-murid terbiasa
menggunakan Processing tentu saja akan mudah menggunakan Arduino.
C. Perangkat lunak Arduino IDE dipublikasikan sebagai Open Source, tersedia bagi
para pemrogram berpengalaman untuk pengembangan lebih lanjut. Bahasanya
bisa dikembangkan lebih lanjut melalui pustaka-pustaka C++ yang berbasis pada
Bahasa C untuk AVR.
D. Perangkat kerasnya Open Source. Perangkat keras Arduino berbasis
mikrokontroler ATMEGA8, ATMEGA168, ATMEGA328 dan ATMEGA1280
(yang terbaru ATMEGA2560). Dengan demikian siapa saja bisa membuatnya
(dan kemudian bisa menjualnya) perangkat keras Arduino ini, apalagi bootloader
tersedia langsung dari perangkat lunak Arduino IDE-nya. Bisa juga
menggunakan breadoard untuk membuat perangkat Arduino beserta periferal-
periferal lain yang dibutuhkan.
E. Tidak perlu perangkat chip programmer karena didalamnya sudah ada
bootloadder yang akan menangani upload program dari komputer.
F. Sudah memiliki sarana komunikasi USB, Sehingga pengguna laptop yang tidak
memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya.
G. Memiliki modul siap pakai ( Shield ) yang bisa ditancapkan pada board arduino.
Contohnya shield GPS, Ethernet,dll.
H. Input/output digital atau digital pin adalah pin pin untuk menghubungkan arduino
dengan komponen atau rangkaian digital. contohnya , jika ingin membuat LED
berkedip, LED tersebut bisa dipasang pada salah satu pin input atau output digital
dan ground. komponen lain yang menghasilkan output digital atau menerima
input digital bisa disambungkan ke pin pin ini.
I. Input analog atau analog pin adalah pin pin yang berfungsi untuk menerima
sinyal dari komponen atau rangkaian analog. contohnya, potensiometer, sensor
suhu, sensor cahaya dan berbagai sensor lainnya.
J. Memiliki pin catu daya yang bisa memberi daya / tegangan ke komponen atau
rangkaian penghuhung.
9
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Mikroprosesor mempunyai 2 jenis arsitektur, yang setiap jenisnya mempunyai
macam – macam tersendiri yang mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing
- masing. 2 jenis arsitektur itu adalah Internal hardware design yang berorientasi
pada hardware yang digunakan, dan internal software design, yang berorientasi pada
software yang digunakan.
Mikropengendali Adruino mempunyai banyak sekali plugin sensor yang dapat
digunakan sesuai dengan kebutuhannya. Baik software IDE maupun hardwarenya
bersifat open-source, sehingga bisa dikembangkan semau kita. Pada umumnya
adruino diprogram menggunakan bahasa C.
10
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Putu Sudira, M. (2015). Arsitektur Mikroprosessor. Sistem Mikroprosessor dan Mikro Kontroler,
26 - 43.
11