Anda di halaman 1dari 13

ARSITEKTUR MIKROPROSESOR DAN MIKROKONTROLER ADRUINO

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikropengendali.

Oleh :
Syahrul Samudra
18102142

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO
2020

i
DAFTAR ISI

BAB I - PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1


1.1. Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah. ................................................................................................................. 1
1.3. Tujuan..................................................................................................................................... 1
BAB II - PEMBAHASAN .................................................................................................................. 2
2.1. Arsitektur Mikroprosesor ....................................................................................................... 2
2.2. Jenis-Jenis Mikroprosesor ...................................................................................................... 2
2.3. Adruino .................................................................................................................................. 8
2.4. Kelebihan dan Kekurangan Adruino. ..................................................................................... 8
BAB III - KESIMPULAN................................................................................................................. 10
3.1. Kesimpulan........................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring berkembanganya jaman menuju era teknologi yang sangat pesat ini.
Tentu saja ditemukan banyak sekali inovasi – inovasi dan kemunculan berbagai alat
baru yang mampu menanjuang kehidupan manusia menjadi lebih mudah lagi diera
saat ini.

Yang pada mulanya alat – alat tersebut mempunyai dimensi yang relatif
besar dan tidak portable, sekarang alat – alat tersebut sudah bertransformasi menjadi
lebih kecil, portable dan tentunya memiliki banyak sekali fitur – fitur baru yang
costumable serta bisa digunakan untuk berbagai keperluan.

Yang sangat terlihat perkembangannya adalah rana mikroprosessor dan


mikropengendali. Dari waktu – kewaktu, mikroprosesor makin memiliki ukuran
yang sangat sangat kecil, dan memiliki daya yang sangat rendah. Begitu juga dengan
mikrokontroler. Mikrokontroler semakin hari sangat beragam dan juga sangat
inovatif. Bisa melakukan segala perintah dengan dukugan kompatibel sensor yang
sangat banyak.

Mari kita pelajari, bagaimana kedua benda tersebut bisa berjalan dengan
memahami setiap arsitekturnya.

1.2. Rumusan Masalah.


1.2.1. Apa itu arsitektur mikroprosessor?
1.2.2. Apa saja jenis – jenis arsitektur mikroprosessor?
1.2.3. Apa itu Adruino?
1.2.4. Apa kelebihan Adruino?

1.3. Tujuan
Pembaca dapat memperoleh ilmu yang berkaitan dengan arsitektur
mikroprosessor serta berbagai macam jenisnya. Serta mampu mengenali apa itu
Adruino, sehingga bisa belajar lebih dalam lagi kelak.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Arsitektur Mikroprosesor


Arsitektur mikroprosesor biasanya berkaitan dengan bangunan, rancangan
atau desain sebuah mikroprosesor. Desain sebuah mikroprosesor dengan ciri-ciri
pokok yang sering disebut dengan features sebuah mikroprosesor dapat dipelajari
dengan baik melalui Internal Software Hardware Design. Pemahaman dan
pengkajian mendalam terhadap rancangan software dan hardware yang disebut juga
dengan istilah arsitektur akan sangat membantu dalam pemrograman
mikroprosesor. Arsitektur sebuah mikroprosesor menunjukkan rancangan tentang
perangkat lunak dan perangkat keras yang terpadu menjadi satu. Rancangan
perangkat lunak dan perangkat keras sebuah mikroprosesor dikembangkan secara
simultan sebelum. sebuah mikroprosesor diproduksi. Arsitektur perangkat lunak
mikroprosesor disebut juga dengan set instruksi. Setiap mikroprosesor memiliki set
instruksi tersendiri yang terdiri dari sejumlah instruksi yang dapat bekerja di dalam
perangkat keras mikroprosesor.

Secara umum, mikroprosesor harus memiliki ALU atau arithmatic logic unit
yang berfungsi untuk mengeksekusi perhutangan aritmatik, lalu CU atau kontrol
unit, yang berfungsi untuk mengendalikan semua hardware yang terhubung ke
mikroprosesor serta mengantarkan instruksi ke memory yang sudah dikerjakan atau
akan diambil dan memory, untuk menyimpan instruksi.

2.2. Jenis-Jenis Mikroprosesor


A. Internal Software Design.
Ada tiga model arsitektur mikroprosesor dilihat dari perangkat lunak dalam
bentuk set instruksi sebagai software design. Ketiga jenis arsitektur
mikroprosesor yaitu: (1) Complex Instruction Set Computer (CISC), (2) Reduce
Instruction Set Computer (RISC), dan (3) Mikroprosesor Superskalar. Berikut
merupakan penjelasannya :
1) Complex Instruction Set Computer. (CISC)
Pada mulanya dalam industri komputer, pemrograman dilakukan
menggunakan bahasa assembly atau kode-kode bahasa mesin. Pemrograman

2
semacam ini sangat powerful dan mudah menggunakan instruksi. Perancang
CPU mencoba membuat instruksi yang dapat melakukan berbagai perintah
kerja. CISC adalah jenis arsitektur mikroprosesor yang menggunakan
banyak jenis dan ragam instruksi. CISC menyediakan kemampuan setiap
instruksi dapat mengeksekusi operasi low-level, seperti men-load data dari
memori, operasi aritmetika, dan melakukan prosedur penyimpanan ke
memori. Mikroprosesor jenis ini memiliki kemampuan eksekusi cepat.
Contoh mikroprosesor dengan arsitektur CISC adalah Intel 8088, 8085,
8086, Zilog Z-80 CPU, NS 32016, MC6800. Karena jumlah instruksi lebih
banyak jenis dan ragamnya maka kelemahan CISC terletak pada sulitnya
mengembangkan interpreter dan kompiler.
2) Reduce Instruction Set Computer. (RISC)
RISC merupakan arsitektur instruction set yang menekankan kepada
kesederhanaan instruksi “bekerja sedikit” tetapi tetap memberikan hasil
performansi yang tinggi. Hal ini bisa terjadi karena proses eksekusi
instruksinya sangat cepat. Arsitektur ini lebih baru dibandingkan dengan
arsitektur CISC. Arsitektur RISC memiliki sedikit instruksi banyak register.
Contoh mikroprosesor dengan artsitektur RISC adalah AMD 2900, MIPS
R2000, SUN SPARC, MC 8800, ATMET 90S1200, 90S2313, 90S2323,
90S2343, 90S4434, 90S8515. Ciri-ciri RISC :
• Instruksi bersifat tunggal
• Ukuran instruksi umumnya 4 byte
• Jumlah mode pengalamatan (Addresing mode) lebih sedikit dibawah lima,
• Tidak ada mode pengalamatan tidak langsung (inderect addresing mode),
• Tidak ada operasi yang menggabungkan operasi Load/Store dengan operasi
aritmetika
• Setiap instruksi dalam satu lokasi memori memiliki lebih dari satu operand.
• Tidak mendukung sembarang peralatan
• Satu instruksi satu alamat data.
• Minimal 32 register interger dapat dirujuk secara eksplisit,
• Minimal 16 register floating point direferensikan secara eksplisit.
3) Mikroprosesor Superskalar
Mikroprosesor dengan arsitektur superskalar adalah mikroprosesor
yang menggunakan instruksi-instruksi biasa (aritmetika, floating point,
store, branch) tetapi bisa diinisialisasi secara simultan dan dapat dieksekusi

3
secara independen. Contoh mikroprosesor dengan arsitektur superskalar
antara lain: IBM RS 6000, Pentium (CISC dengan konsep superskalar).

B. Internal Hardware Design


Internal hardware design berkaitan dengan masalah-masalah jenis,
jumlah, dan ukuran register serta komponen lainnya. Untuk dapat
menginstalasikan sebuah mikroprosesor dengan komponen lainnya seperti
RWM, ROM, dan I/O sebagai komponen utama dan rangkaian Clock, Reset,
Buffer, dan lain-lain sebagai komponen pendukung diperlukan pemahaman
sistem bus yang dimiliki oleh setiap mikroprosesor.
Ada tiga jenis arsitektur mikroprosesor berdasarkan internal hardware
design yaitu (1) Arsitektur I/O terisolasi (2) Arsitektur I/O terpetakan dalam
memori (3) Arsitektur Harvard.
1) Arsitektur I/O terisolasi.
Mikroprosesor dengan arsitektur I/O terisolasi menggunakan disain
pengalamatan atau pemetaan I/O terpisah atau terisolasi dengan
pengalamatan atau pemetaan memori. Pengalamatan I/O menggunakan
sebagian dari jumlah saluran alamat (address bus) sedangkan pengalamatan
memori menggunakan semua saluran alamat (address bus). Ini merupakan
ciri pokok dari mikroprosesor dengan arsitektur I/O terisolasi. Ada
pengendalian yang terpisah dan bergantian. Pada saat mikroprosesor
mengakses memori maka I/O harus off. Sebaliknya pada saat mikroprosesor
mengakses I/O memori harus off.

Untuk memudahkan memahami kita gunakan kasus sebuah


mikroprosesor dengan arsitektur I/O terisolasi memiliki saluran alamat 16
bit. Jumlah lokasi memori maksimum yang dapat dialamati oleh
mikroprosesor ini adalah 216 atau 64 Kilo byte dan jumlah lokasi I/O yang
dapat dialamati adalah 28 yaitu sama dengan 256 byte. Jadi pengalamatan
memori menggunakan seluruh saluran alamat dalam hal ini 16 bit sedangkan
pengalaman I/O menggunakan sebagian saluran alamat dalam hal ini 8 bit.
Jenis arsitektur I/O terisolasi menyediakan akses memori dan I/O secara
terpisah. Artinya pada saat mengakses memori, perangkat I/O harus off.
Sebaliknya pada saat mengakses I/O bagian memori harus off. Model
arsitektur I/O terisolasi dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini :

4
terlihat jelas peta selsel memori terpisah atau terisolasi dengan peta sel-sel
I/O. Untuk mikroprosesor dengan bus alamat 16 bit yakni dari A0 sampai
dengan A15 sel memori berada pada alamat 0000H sampai dengan FFFFH.
Sedangkan sel I/O berada pada alamat terpisah diantara 00H sampai dengan
FFH.

Metoda I/O terisolasi menggunakan akumulator pada CPU untuk


menerima data dari I/O atau mengeluarkan data ke bus I/O selama operasi
input output. Tidak ada register lain selain akumulator yang terpakai untuk
akses I/O. Dengan demikian arsitektur I/O terisolasi disebut juga dengan I/O
akumulator.

2) Arsitektur I/O terpetakan dalam memori


Mikroprosesor dengan arsitektur I/O terpetakan dalam memori
menyatukan sel-sel I/O dalam pengalamatan bersama dengan sel-sel
memori. Mikroprosesor dengan arsitektur I/O terpetakan dalam memori
dapat diilustrasi seperti gambar dibawah ini :

5
Dari gambar di atas nampak bahwa sel-sel I/O menjadi satu dengan
sel-sel memori. Arsitektur I/O terpetakan dalam memori menunjukkan
penggunaan instruksi tipe memori untuk mengakses alat-alat I/O. I/O yang
dipetakan dalam memori memungkinkan CPU menggunakan instruksi yang
sama untuk alih data ke memori seperti yang digunakan untuk alih data ke
I/O.

Sebuah pintu I/O diperlakukan seperti sebuah lokasi memori.


Keuntungan sistem ini adalah instruksi yang dipakai untuk pembacaan dan
penulisan memori dapat digunakan untuk memasukkan dan mengeluarkan
data pada I/O.

Kerugiannya pertama tiap satu pintu I/O mengurangi satu lokasi


memori yang tersedia. Kedua alamat lokasi I/O memerlukan 16 bit saluran.
Ketiga instruksi I/O yang dipetakan dalam memori lebih lama dari instruksi
I/O terisolasi. Gambar tersebut menunjukkan bentuk pengendalian I/O
terpetakan dalam memori.

6
3) Arsitektur Harvard
Arsitektur Harvard menggunakan disain yang hampir sama dengan arsitektur
I/O terisolasi. Perbedaannya pada arsitektur Harvard antara memori program
dan memori data dipisahkan atau diisolasi. Pemisahan antara memori
program dan memori data menggunakan perintah akses memori yang
berbeda.

Arsitektur Harvard ditinjau dari kemampuan jumlah memori lebih


menguntungkan. Terpisahnya memori program dengan memori data
menyebabkan arsitektur Harvard berkemampuan memori dua kali lipat
kemampuan memori arsitektur I/O terisolasi. Model pemetaan arsitektur
Harvard digambarkan pada gambar dibawah ini :

7
2.3. Adruino

Adruino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,


diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan
elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan
softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat populer
di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan elektronika
lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula, para hobbyist atau
profesional pun ikut senang mengembangkan aplikasi elektronik menggunakan
Arduino. Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan assembler yang relatif sulit,
tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka (libraries)
Arduino. Arduino juga menyederhanakan proses bekerja dengan mikrokontroler.

2.4. Kelebihan dan Kekurangan Adruino.


Beberapa kelebihan adruino sebagai salah satu mikropengendali single board antara
lain :
A. Arduino biasanya dijual relatif murah (antara 125ribu hingga 400ribuan rupiah
saja) dibandingkan dengan platform mikrokontroler pro lainnya. Jika ingin lebih
murah lagi, tentu bisa dibuat sendiri dan itu sangat mungkin sekali karena semua
sumber daya untuk membuat sendiri Arduino tersedia lengkap di website
Arduino bahkan di website-website komunitas Arduino lainnya. Tidak hanya
cocok untuk Windows, namun juga cocok bekerja di Linux.

8
B. Pemrograman yang sederhana. Perlu diketahui bahwa lingkungan pemrograman
di Arduino mudah digunakan untuk pemula, dan cukup fleksibel bagi mereka
yang sudah tingkat lanjut. Untuk guru/dosen, Arduino berbasis pada lingkungan
pemrograman Processing, sehingga jika mahasiswa atau murid-murid terbiasa
menggunakan Processing tentu saja akan mudah menggunakan Arduino.
C. Perangkat lunak Arduino IDE dipublikasikan sebagai Open Source, tersedia bagi
para pemrogram berpengalaman untuk pengembangan lebih lanjut. Bahasanya
bisa dikembangkan lebih lanjut melalui pustaka-pustaka C++ yang berbasis pada
Bahasa C untuk AVR.
D. Perangkat kerasnya Open Source. Perangkat keras Arduino berbasis
mikrokontroler ATMEGA8, ATMEGA168, ATMEGA328 dan ATMEGA1280
(yang terbaru ATMEGA2560). Dengan demikian siapa saja bisa membuatnya
(dan kemudian bisa menjualnya) perangkat keras Arduino ini, apalagi bootloader
tersedia langsung dari perangkat lunak Arduino IDE-nya. Bisa juga
menggunakan breadoard untuk membuat perangkat Arduino beserta periferal-
periferal lain yang dibutuhkan.
E. Tidak perlu perangkat chip programmer karena didalamnya sudah ada
bootloadder yang akan menangani upload program dari komputer.
F. Sudah memiliki sarana komunikasi USB, Sehingga pengguna laptop yang tidak
memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya.
G. Memiliki modul siap pakai ( Shield ) yang bisa ditancapkan pada board arduino.
Contohnya shield GPS, Ethernet,dll.
H. Input/output digital atau digital pin adalah pin pin untuk menghubungkan arduino
dengan komponen atau rangkaian digital. contohnya , jika ingin membuat LED
berkedip, LED tersebut bisa dipasang pada salah satu pin input atau output digital
dan ground. komponen lain yang menghasilkan output digital atau menerima
input digital bisa disambungkan ke pin pin ini.
I. Input analog atau analog pin adalah pin pin yang berfungsi untuk menerima
sinyal dari komponen atau rangkaian analog. contohnya, potensiometer, sensor
suhu, sensor cahaya dan berbagai sensor lainnya.
J. Memiliki pin catu daya yang bisa memberi daya / tegangan ke komponen atau
rangkaian penghuhung.

9
BAB III

KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan
Mikroprosesor mempunyai 2 jenis arsitektur, yang setiap jenisnya mempunyai
macam – macam tersendiri yang mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing
- masing. 2 jenis arsitektur itu adalah Internal hardware design yang berorientasi
pada hardware yang digunakan, dan internal software design, yang berorientasi pada
software yang digunakan.
Mikropengendali Adruino mempunyai banyak sekali plugin sensor yang dapat
digunakan sesuai dengan kebutuhannya. Baik software IDE maupun hardwarenya
bersifat open-source, sehingga bisa dikembangkan semau kita. Pada umumnya
adruino diprogram menggunakan bahasa C.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Putu Sudira, M. (2015). Arsitektur Mikroprosessor. Sistem Mikroprosessor dan Mikro Kontroler,
26 - 43.

Khumaidi, A. (2019, September 5). Mikrokontroler Arduino. Retrieved from


https://lecturer.ppns.ac.id/:
https://lecturer.ppns.ac.id/aguskhumaidi/2019/09/05/mikrokontroler-arduino/

11

Anda mungkin juga menyukai