Anda di halaman 1dari 2

Pengakuan Laba Cabang

Laba tiap cabang dihitung secara periodik dengan cara normal seperti biasa.

Cabang jarang menhitung pajak penghasilan atas laba untuk setiap cabang atau

mencatat beban pajak penghasilan atas laba di pembukuannya. Oleh karena kantor

pusat dan cabang bukan entitas legal terpisah, pajak penghasilan atas laba dihitung

sebagai kewajiban perusahaan secara keseluruhan. Beban pajak dapat dialokasikan ke

setiap cabang oleh kantor pusat, namun hal ini tidak umum dilakukan karena akan

sedikit mengganggu pengendalian internal.

Seluruh pendapatan dan beban cabang ditutup ke ikhtisar laba rugi seperti cara

biasa. Akun Kantor pusat disajikan di bagian ekuitas pemilik dan saldo laba pada

pembukuan cabang.

Pengirim Persediaan ke Cabang

Suatu cabang yang membeli dan menjual persediaan barang dagang dapat diminta

untuk memperoleh seluruh persediaan dari Kantor pusat, atau dapat juga diizinkan

memperoleh sebagian persediaan dari pihak eksternal. Pembelian persedian dari pihak

eksternal dicatat dengan cara yang normal seperti biasa.

Persediaan yang Ditagih Sebesar Nilai Perolehan

Persediaan yang ditransfer dari kantor pusat dan ditagihkan ke cabang dicatat oleh

cabang dengan cara yang sama seperti jika memperoleh dari pihak eksternal, kecuali

dikreditkan ke akun Kantor Pusat. Transfer persediaan diperlakukan oleh kantor pusat

dan cabang dengan cara yang sama seperti transfer aset lainnya, yaitu diasumsikan

menggunakan metode persediaan perpetual.


Beban Pengiriman yang Dibebankan atas Pengiriman Persediaan

Biaya pengiriman yang timbul atas pengiriman persediaan dari kantor pusat ke

cabang menjadi bagian dari biaya perolehan persediaan cabang.

Persediaan yang Ditagih Melebihi Nilai Perolehan

Perusahaan kadang mentransfer persediaan dari kantor pusat ke cabang dan

menagihkan cabang pada nilai yang lebih besar dari harga perolehan kantor pusat.

Ketika di kantor pusat timbul biaya dan memberikan jasa, seperti perolehan persediaan

pada harga lebih murah melalui kuantitas pembelian atau memproduksi persediaan,

perusahaan dapat memilih untuk mengalokasikan atas laba penjualan persediaan

antara kantor pusat dan cabang yang menjual. Kantor pusat dikreditkan termasuk laba

yang sama dengan selisih antara biaya perolehannya dengan harga transfer ke cabang.

Selisih ini disebut laba antar perusahaan. Laba cabang dihitung sebagai selisih antara

harga transfer dengan harga jual ke pihak eksternal.

Walaupun perusahaan dapat menerapkan berbagai jenis system akuntansi

pertanggungjawaban internal, laporan keuangan eksternal harus mencerminkan

persediaan sebesar harga perolehannya (kecuali nilai pasar lebih rendah) dan tidak

boleh memasukkan laba samapi persediaan dijual ke pihak eksternal.

Akuntansi untuk Aset Tetap Cabang

Tidak ada prosedur khusus yang diperlukan dalam akuntansi untuk pembelian

asset tetap cabang taupun penyusutan stelahnya atas asset tersebut. Sebaliknya jika

asset tetap yang dibeli kantor pusat untukcabang dan cabang mencatat asset tersebut

pada bukunya, maka ayat jurnal perlu dicatat baik oleh kantor pusat maupun cabang.

Anda mungkin juga menyukai