Anda di halaman 1dari 2

PENCEGAHAN

1. Pencegahan
a. Selama kehamilan
1) Mencegah terjadinya anemia pada kehamilan, karena anemia merupakan
factor predisposisi terjadinya infeksi.
2) Memmperbaiki keadaan gizi sejak kehamilan dan nifas
3) Mencegah koitus pada akhir kehamilan yang terlalu keras untuk
mencehag KPD
b. Selama persalinan
1) Membatasi kemasukan kuman-kuman ke dalam jalan lahir/ membatasi
pemeriksaan dalam
2) Membatasi perlukaan selama persalinan
3) Membatasi kejadian perdarahan
4) Membatasi lamanya persalinan
5) Penggunaan masker diruang bersalin
6) Memastikan peralatan yang digunakan dalam persalinan dalam keadaan
suci hama
c. Selama nifas
1) Tetap mengaja kebersihan alat genital. Memastikan tangan sudah dicuci
dengan sabun sebelum membersihkan alat genital.
2) Membatasi pengunjung ibu nifas
3) Jika ada ibu nifas dengan tanda infeksi, agar tidak dilakukan rawat
gabung dengan ibu nifas normal
4) Tidak melakukan irigasi pada masa nifas
5) Tidak memasukkan jari kedalam vulva saat membersihkan perineum.

Daftar Pustaka

Wiknjosastro, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta. 2007

Bagian Obstetri dan ginekologi , Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung. Obstetri
Patologi. 1984. Bandung
Modul Bahan Ajar Cetak Kebidanan, Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal. Didien
Ika, DKK. Kementrian Kesehatan RI. Tahun 2016

PENATALAKSANAAN

1. Jika Pasien ditemukan di fasilitas kesehatan Primer


a. Lakukan penilaian keadaan umum dan tanda vital.
b. Melakukan isolasi /pemisahan antara pasien terduga infeksi dengan pasien nifas normal.
c. Pemasangan infus RL/NACL
d. Memberikan pengobatan awal dengan antibiotic seperto benzyl penisilin ditambah dengan
gentamisin dan metronidazole, cairan 4 dan analgesic.
e. Jika tersedia pasang selang nasogratik (NGT) dan aspirasikan isi lambung.
f. Rujuk ke rumah sakit dengan Prinsip BAKSUKUDA

2. Jika dirumahsakit biasanya dilakukan tindakan:


a. Pemberian antibiotic
b. Tindakan Pembedahan
c. Pemberian Cairan infus
d. Trasnfusi Darah

Anda mungkin juga menyukai