Penguat sinyal besar (large signal) dimana penekanan adl pd penguatan daya,
disebut dengan penguat daya. Klasifikasi penguat daya yang ada adalah kelas A,
kelas B, kelas AB, dan kelas C.
Titik Q
Perhatikan gambar berikut.
Titik kerja Q
Dalam keadaan tdk ada sinyal input, arus dan tegangan kolektor disebut arus
dan tegangan kolektor stasioner. Misalkan bahwa arus kolektor stasioner adl 2
mA, maka tegangan kolektor-emiter stasioner adl:
1
VCE = VCC – IC(RC + RE) = 30 – 0,002 (3000 + 7500) = 9 V
Sehingga koordinat titik Q adl 2 mA dan 9 V (gambar b).
Garis Beban DC
Garis beban DC menyatakan semua titik operasi DC yang mungkin. Jika
transistor pd gambar di atas jenuh, maka
VCC 30
I C ( sat ) = = = 2,86 mA
RC + RE 3000 + 7500
Garis beban DC
Garis Beban AC
Garis beban AC menyatakan semua titik operasi AC yang mungkin. Gambar
berikut memperlihatkan rangkaian ekivalen AC penguat yang sama. Dari
rangkaian ekivalen diperoleh:
vce + ie rE + ic rC = 0
Karena ic ≈ ie maka
2
vce
ic = −
rC + rE
Rangkaian ekivalen AC
v ce = V CE − V CEQ
Dengan IC dan VCE adl arus dan tegangan kolektor DC, serta ICQ dan VCEQ adl
arus dan tegangan kolektor stasioner. Dengan menyusun kembali maka
diperoleh hubungan antara IC dan VCE sbb:
vCE VCEQ
IC = − + I CQ +
rC + rE rC + rE
Grafik persamaan di atas ditunjukkan pada gambar berikut, dan disebut garis
beban AC.
Garis beban AC
3
Garis beban AC memperagakan bagaimana operasi sinyal besar. Selama
setengah periode positif tegangan sumber AC, arus kolektor berayun dari titik Q
ke atas (arah saturasi atau penjenuhan). Sedangkan selama setengah periode
negatif tegangan sumber AC, arus kolektor berayun dari titik Q ke bawah (arah
cut-off). Utk sinyal AC yang besar, operasi dapat bergerak sepenuhnya menuju
penjenuhan dan sepenuhnya menuju cut-off (menggunakan hampir semua
daerah aktif).
Contoh
Untuk pengikut emiter pd gambar a berikut, gambarkan garis beban AC-nya.
4
Rangkaian ekivalen AC dari penguat diperlihatkan pd gambar b. Resistansi emiter
rE = 50||50 = 25 Ω dan rC = 0, maka:
Contoh
Pada gambar berikut diperlihatkan operasi suatu penguat.
Titik Q berada pada ICQ = 1 mA dan VCEQ = 7 V. Selama siklus positif sumber AC,
arus kolektor berayun dari nilai 1 mA ke 1,5 mA dan tegangan kolektor-emiter
berayun dari nilai 7 V ke 6 V. Selama siklus negatif sumber AC, arus kolektor
berayun dari nilai 1 mA ke 0,5 mA dan tegangan kolektor-emiter berayun dari
nilai 7 V ke 8 V. Dari kemiringan garis beban AC yaitu m = (1,5 – 0,5)/(6 – 8) =
5
–1/2 mA/V maka diperoleh tegangan cut-off VCE(cut-off) = 9 V dan arus saturasi
IC(sat) = 4,5 mA.
Letak titik Q dan pengaruhnya pada operasi penguat diperlihatkan pada gambar
berikut.
(a) Pengguntingan titik cut-off (b) Pengguntingan penjenuhan (c) Sinyal tak
tergunting maksimum (d) Titik Q diletakkan di pusat
Gambar (a)
Titik Q lebih dekat ke titik cut-off daripada ke titik saturasi. Akibatnya akan
diperoleh pengguntingan titik cut-off (cut-off clipping).
Gambar (b)
Titik Q lebih dekat ke titik saturasi daripada ke titik cut-off. Akibatnya akan
diperoleh pengguntingan titik saturasi (saturation clipping).
Gambar (c)
Titik Q berada di pusat garis beban AC. Pada kondisi ini maka ayunan yang
diperoleh akan sama ke kedua arah sebelum terjadi pengguntingan.
6
Definisi Penguat Kelas A
Penguat kelas A mensyaratkan bahwa transistor harus selalu dalam daerah
aktif selama siklus AC. Operasi kelas A tidak memperkenankan adanya
pengguntingan pada ujung garis beban AC. Tempat terbaik untuk titik Q
dalam penguat kelas A adl pada pusat garis beban AC sehingga siklus
output yang tak tergunting mempunyai kemungkinan ayunan yang terbesar.
Pada gambar d di atas, titik Q ditempatkan pada pusat garis beban AC. Analisis
geometris mengharuskan arus saturasi sama dgn 2 kali ICQ dan tegangan cut-off
sama dengan 2 kali VCEQ, atau dinyatakan:
IC(sat) = 2 ICQ
VCE(cut-off) = 2 VCEQ
Sedangkan
VCE(cut-off) = VCEQ + ICQ(rC + rE)
Sehingga
VCEQ
rC + rE =
I CQ
Kesimpulan
Untuk mendapatkan titik Q di pusat garis beban AC, resistansi AC dari
rangkaian kolektor dan emiter harus sama dengan perbandingan antara
tegangan kolektor stasioner dan arus kolektor stasioner. Kenyataan ini
penting sekali dalam analisis dan perancangan penguat daya.
7
(a) Rangkaian penguat digerakkan pd basisnya (b) Titik Q diletakkan di pusat
8
yang terbaik yg dapat dilakukan dengan penguat kelas A. Misalkan akan dibuat
penguat kelas A yg memberikan daya output AC 30 W maka diperlukan transistor
yg dapat mendisipasikan daya sebesar 60 W pada kondisi tanpa sinyal.
Efisiensi
Efisiensi mrpk ukuran seberapa baik sebuah penguat mengkonversikan daya DC
ke dalam daya output AC. Efisiensi output dinyatakan sebagai perbandingan
daya output dgn daya input DC yg dicatukan ke rangkaian kolektor-emiter,
Po
efisiensi = η =
PDC
9
utk seluruh perioda atau 360°. Penguat kelas AB adl penguat yg beroperasi
antara kelas A dan B. Transistor pd kelas AB berada dlm daerah aktif utk lebih
dari setengah perioda tetapi kurang dari 360°.
Bentuk gelombang arus kolektor (a) Kelas A (b) Kelas B (c) Kelas C
10
Garis beban kelas B dan bentuk gelombangnya
Rangkaian ekivalen AC
11
Pada gambar b sebuah pengikut emiter dengan transistor pnp diperlihatkan
rangkaian ekivalen AC-nya. Misalkan dioda emiter dicatu dekat titik cut-off.
Selama perioda positif tegangan sumber, dioda emiter dicatu balik shg tdk ada
arus kolektor mengalir. Selama perioda negatif tegangan sumber, dioda emiter
dicatu maju shg titik operasi berayun dr titik kerja Q ke penjenuhan (saturasi).
Krn arus mengalir mll rE, maka tegangan rE adl negatif thd ground, shg dgn dmk
regangan rE hanya setengah gelombang saja (siklus negatif).
Utk mendapatkan rangkaian balans, dua pengikut emiter spt yg dijelaskan di
atas digabungkan menjadi spt diperlihatkan pd gambar c. Transistor atas (npn)
menangani setengah siklus positif dr tegangan sumber dan transistor bawah
(pnp) menangani setengah siklusnegatif dr tegangan sumber. Dengan cara ini
tegangan output akan menjadi gelombang sinus penuh.
Contoh
Rangkaian ekivalen AC utk penguat CE balans kelas B diperlihatkan pd gambar
berikut. Setiap transistor mpy tegangan VCEQ = 50 V. Berapakah arus penjenuhan
(saturasi)?
VCEQ 50
I C ( sat ) = = = 0,1 A
rC + rE 500
12
Rumus-rumus Daya Kelas B
Daya output maksimum
Gambar berikut memperlihatkan garis beban AC ideal utk rangkaian kelas B. Pd
penguat nyata, titik saturasi tdk benar-berna menyentuh sumbu vertikal dan titik
Q berada sedikit di atas sumbu horisontal (krn pengaruh VCE(sat) dan ICQ).
13
VCC I C (sat )
PDC =
π
sedangkan
VCC
VCEQ =
2
Maka daya output AC maksimum utk penguat kelas B adl:
VCC I C ( sat )
PO ( maks ) =
4
Dan efisiensi maksimum dpt dinyatakan:
VCC I C ( sat ) / 4 π
η ( maks ) = = = 0,785 = 78,5%
VCC I C ( sat ) / π 4
Disipasi Daya
Disipasi daya maksimum pada penguat kelas B dinyatakan sbg:
VCEQ I C ( sat ) PO ( maks )
PD ( maks ) = =
10 5
Contoh
Jika sebuah penguat balans kelas B dpt memberikan 100 W daya output AC,
berapakah disipasi daya maksimum setiap transistornya?
PO ( maks ) 100
PD ( maks ) = = = 20 W
5 5
Jadi disipasi daya maksimum setiap transistornya adl 20 W; atau sering
dikatakan rating daya setiap transistornya adl 20 W yaitu daya paling tinggi
utk mencegah kerusakan.
14