Anda di halaman 1dari 2

Dosen Pengampu : dr. Carmellia, Sp.

OG
Koas Obgyn Trisakti : Aulia Rana Haerani
RSUD Budhi Asih (030.17.016)
: Yoga Rizky Pratama
(030.17.125)
: Iqbal Adi Prakoso
(030.17.139)

PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN KALA TIGA


1. Segera setelah bayi lahir periksa kontraksi uterus dan pastikan kontraksi uterus baik
2. Pastikan kandung kemih telah kosong

3. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 – 10 cm dari vulva


4. Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas tulang pubis dan
menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus. Memegang
tali pusat dan klem dengan tangan yang lain
5. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan yang lain
mendorong uterus kea rah belakan-atas secara hati-hati. Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40
detik, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi
prosedur di atas

• Jika uterus tidak berkontraksi, meminta ibu atau seorang anggota keluarga untuk
melakukan rangsangan puting susu
6. Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta terlepas, sambil penolong
menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian kea rah atas, mengikuti poros jalan
lahir (tangan kiri tetap lakukan tekanan dorso-kranial)
• Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5-10 cm dari
vulva

• Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat selama 15 menit:
 Mengulangi pemberian oksitosin 10 unit IM
 Menilai kandung kemih dan kateterisasi kandung kemih dengan
menggunakan tehnik aseptic
 Meminta keluarga untuk menyiapkan rujukan
 Mengulangi penegangan tali pusat terkendali 15 menit berikutnya
 Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit sejak kelahiran
bayi
7. Jika plasenta muncul di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta dengan menggunakan
kedua tangan. Memegang plasenta dengan dua tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta
searah jarum jam hingga selaput ketuban terpilin dengan pars fetalis membungkus pars
maternal/kotiledon. Dengan lembut dan perlahan melahirkan selaput ketuban tersebut, tempatkan
pada wadah yang telah disediakan.
8. Segera setelah plasenta lahir, lakukan masase uterus dengan cara meletakkan telapak tangan
difundus lakukan penekanan dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi

• Pastikan kontraksi uterus baik dan adekuat: antisipasi perdarahan post partum ec atonia
uteri.
9. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan selaput ketuban lengkap
dan utuh. Masukkan plasenta ke dalam kanting plastic atau tempat khusus

10. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera menjahit laserasi yang
mengalami perdarahan aktif

Anda mungkin juga menyukai