B : Duncan
Perasat Klein
Perasat Strassman
Perasat Manuba
• Perasat Kusner
– Tali pusat dikencangkan
– Tangan ditekankan di atas simfisis, bila tali pusat masuk kembali, berarti
plasenta belum lepas.
• Perasat Klein
– Ibu disuruh mengejan, sehingga tali pusat ikut serta turun atau memanjang.
Bila mengejan dihentikan dapat terjadi:
• Tali pusat tertarik kembali, berarti plasenta belum lepas.
• Tali pusat tetap di tempat berarti plasenta sudah lepas.
• Perasat Strasman
– Tali pusat dikencangkan dan rahim diketok-ketok, bila getarannya sampai pada
tali pusat berarti plasenta belum lepas
• Perasat Manuaba
– Tangan kiri memegang uterus pada segmen bawah rahim, sedangkan tangan
kanan memegang dan mengencagkan tali usat. Kedua tangan di terik
berlawanan, dapat terjadi :
• Tarikan terasa berat bila tali pusat tidak memanjang, berarti plasenta belum lepas
• Tarikan terasa ringan dan talipusat memanjang, berart plasenta telah lepas.
– Plasenta dilahirka secara Crede dengan dorongan pada fundus uteri.
Manajemen Aktif Kala III
Tujuan
Tujuan MAK III menghasilkan kontraksi uterus yang
lebih efektif
1. Mempersingkat waktu
2. Mencegah perdarahan
3. Mengurangi kehilangan darah
Manajemen kala 3
3 Langkah Utama
3. Inversio Uteri
Inversio Uteri
• Pertama kali dilaporkan pada
Kepustakaan Ayurvede (600 SM)
Hippocrates (460 SM)
Arvicenna (980-1037 SM)
• 1 : 20.000 kelahiran
Batasan
Derajat Kelainan
Gradasi Beratnya
Waktu Kejadian
Etiologi
Gradasi Beratnya
• Inversio Uteri Ringan jika fundus uteri terputar balik
menonjol ke dalam kavum uteri, tapi belum keluar dari
kavum uteri
• Inversio Puerpuralis
Faktor Penyebab
Faktor Predisposisi :
1. Abnormalitas Uterus
• Plasenta adhesiva
• Tali pusat pendek
• Anomali kongenital (uterus bikornus)
• Kelemahan dinding uterus
• Implantasi plasenta pada fundus uteri (75% dari
inversio spontan)
• Riwayat inversio uteri sebelumnya
Faktor Penyebab
Faktor Predisposisi :
2. Kondisi Fungsional Uterus
• Relaksasi miometrium
• Gangguan mekanisme kontraksi uterus
• Pemberian MgSO4
• Atonia uteri
Faktor Pencetus
1. Pengeluaran plasenta secara manual
2. Peningkatan tekanan intrabdominal (ex. Batuk, bersin,
mengejan)
3. Kesalahan penanganan pada kala uri, yaitu :
• Penekanan fundus uteri kurang tepat
• Prasat crede
• Penarikan tali pusat yang kuat
• Penggunaan oksitosin yang kurang bijaksana
4. Partus presipatus
5. Gemeli
Diagnosis
Subyektif :
Pasien kiriman TS PH1 dengan GIII P2002 36/37 mgg THIU
+ Letkep + KPP> 12 jam + U> 35 th + Benign paroxysmal
positional vertigo (BPPV)+ Tension Type Headache +
Bilateral Partial Stenosis Posterior Cerebral
Communicating Artery asimtomatik + Janin VSD
perimembranous subaortic + TBJ 2800 g
32
Diagnosis
GIII P2002 36/37 mgg THIU + Letkep + KPP > 12 jam + U> 35
th + Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV)+ Tension
Type Headache + Bilateral Partial Stenosis Posterior
Cerebral Communicating Artery asimtomatik + Janin VSD
perimembranous subaortic + TBJ 2800 g
33
Planning :
Terminasi kehamilan
Instruksi :
- Pro terminasi pervaginam ~ PS
- Pro ripening cervix dengan misoprostol 50 mcg/oral/6
jam s.d PS>5
- Bila PS>5 pro OD 12 jam setelah misoprostol terakhir
- Bila inpartu pro SptB
- Bila fetal distress Pro SC
- Mx kel/VS/His/DJJ
34
Tgl 07-12-2017
17.00 PS 2 Misopostol I 50 mcg/oral/6 jam
Pro evaluasi PS pkl 22.00
23.00 PS 3 Misoprostol II 50 mcg/oral/6 jam
Pro evaluasi PS pkl 04.00
08-12-2017
05.00 PS 3 Misopostol I 50 mcg/oral/6 jam
Pro evaluasi PS pkl 10.00
35
Pkl. 10.00
S : Kenceng-kenceng sering, gerak anak baik
O : STU : CM A/I/C/D -/-/-/-
TD : 120/80 N 84x RR 20x T 36,5 C
C/P dbn
STO His (+/-) DJJ 12-12-12
VT : Ø3 cm/50%/kepala/SS Mel/H-1/UPD~N/ket(+)
A : GIII P2002 36/37 mgg THIU + Letkep + KPP > 12 jam + U> 35 th
+ Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV)+ Partial Stenosis
PCOM Asimptomatik+ Janin VSD perimembranous subaortic +
Pasca Pematangan paru + TBJ 2800 g + Inpartu kala 1 fase laten
P : Obs. CHPB
Evaluasi 6 jam Pro SptB
36
Pkl. 12.30
S : Kenceng-kenceng makin sering, gerak anak baik
O : STU : CM A/I/C/D -/-/-/-
TD : 120/70 N 86x RR 20x T 36,5 C
C/P dbn
STO His (+)makin sering DJJ 12-12-12
VT : Ø8 cm/75%/kepala/UUK kiri depan/H-1/UPD~N/ket(+)
A : GIII P2002 36/37 mgg THIU + Letkep + KPP > 12 jam + U> 35 th
+ Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV)+ Partial Stenosis
PCOM Asimptomatik+ Janin VSD perimembranous subaortic +
Pasca Pematangan paru + TBJ 2800 g + Inpartu kala 1 fase aktif
P : Obs. CHPB
Evaluasi 2 jam Pro SptB 37
Pkl. 13.45
S : Ibu Ingin mengejan
O : STU : CM A/I/C/D -/-/-/-
TD : 120/70 N 84x RR 20x T 36,4 C
C/P dbn
STO His (+)adekuat DJJ 12-12-12
VT : ØLengkap/100%/kepala/UUK depan/H-III/UPD~N/ket(+)
(dilakukan amniotomi)
A : GIII P2002 36/37 mgg THIU + Letkep + KPP > 12 jam + U> 35 th
+ Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV)+ Partial Stenosis
PCOM Asimptomatik+ Janin VSD perimembranous subaortic +
Pasca Pematangan paru + TBJ 2800 g + Inpartu kala II
P : Ibu dipimpin mengejan 38
Pkl. 13.55
Lahir bayi SptB/L/2400g / 47 cm/ AS 8-9
Plasenta dilahirkan dengan MAK III
Saat plasenta berada di depan vulva, tampak uterus di depan vulva.
Keluar plasenta melekat seluruhnya ke uterus. Pasien gelisah dan
nyeri.
O : TD 100/60 N 116 RR 20x SaO2 98%
A : P3003 PP SptB (15 menit) + Inversio Uteri + BPPV + Partial Stenosis
+ PCOM Asimptomatik
P:
O2 masker 6 lpm
Pasang infus 2 jalur, ambil sampel darah siap darah 4 wb
Usul reposisi s.d Histerektomi di OK IRD lantai 5
Lapor DPJP dr. Adityawarman SpOG(K) ACC, lapor dr. Jaga
Lapor DPJP Jaga dr. Rizky P. SpOG Mengetahui 39
Pkl. 14.15
Persiapan transfer ke OK IRD ( menelepon PJ OK, Anestesi Obstetri, Pesan
daran uncross 4 wb)
Pkl. 14.45
Pasien di transfer ke OK IRD
Pkl. 14.45
Pasien penurunan kesadaran, perdarahan 1 underpad
O : STU : GCS 355 A((+)/I(-)/C(-)/D(+)
TD 80/60 N 126 RR 20 SO2 96%
C/D dbn
STO : flx (-)
A : P3003 PP SptB H-0 + Inversio Uteri + HPP + Syok Hipovolemik
P : Perbaikan pasien Syok
I : Pasien di transfer masuk ke OK IRD (OK-1) Stabilisasi oleh TS Anestesi
Persiapan reposisi s.d Histerektomi
Lapor CDC Dr.dr. Ernawati SpOG(K) mengetahui 41
Laporan Operasi :
• Tampak plasenta dan uterus keluar dari vagina
• Dilakukan reposisi uterus manual plasenta plasenta lahir
• Fluksus aktif (+) pervagina diputuskan laparotomi
• Evaluasi laparotomi : didapatkan uterus atoni, pucat, atas pertimbangan :
paritas cukup, atonia uteri syok hipovolemik usul svh, lapor spv VK dr. Rizky
P. SpOG acc
• Ligamentum rotundum di klem, dipotong jahit
• Bladder falp
• Dilakukan tunnel avaskuler , lig. Ovarii propia di klem dipotong jahit
• Vasa uterina D/S diklem, dipotong jahit
• Uterus dipotong setinggi isthmus
• Dibuat jahitan sudut, stom dijahit dengan jelujur feston, diposong down hill
drain
• Rawat perdarahan, lapangan operasi ditutup lapis demi lapis.
• Perdarahan ± 2000 cc
42
Home Visit tgl. 15-12-2017
Pasien ada di rumah, luka operasi baik, rencana kontrol ke Poli Nifas
3 hari lagi
Thank You