Anda di halaman 1dari 20

fisiologi kala III

mekanisme pelepasan plasenta


pengawasan pendarahan

Kelompok 1
Anggota Tim:

1. Putri wildatul saskia


2. putri syifa hasyawa
3. ridhatul hajja
4. mauizatul hasanah
Fisiologi kala III pelepasan
plasenta
Dalam persalinan ada 4 kala yaitu
1. Kala satu yaitu kala pembukaan ada dua
fase yaitu fase laten dan fase aktif,
2.kala lahirnya janin,
3.kala pelepasan plasenta
4 kala pengawasan
Mekanisme pelepasan
plasenta
Kala III adalah waktu untuk pelepasan
dan pengeluaran plasenta dimulai dari
setelah bayi lahir dan berakhirnya
dengan lahirnya plasenta dan selaput
ketuban. Seluruh proses tersebut
biasanya memakan waktu sekitar 5 –
30 menit setelah bayi lahir
(Mutmainnah, Johan, & sortya liyod,
2017).
Lanjutan…
Pada kala III persalinan, terjadi his pelepasan uri
yang mengakibatkan tekanan fundus meningkat

sedangkan terjadi pengecilan uterus sehingga


perlekatan plasenta di dinding uterus sangat kecil
lalu plasenta terlepas dari dinding uterus. Apabila
pada kala III persalinan terjadi kontraksi uterus
yang tidak ade kuat atau gagal yang disebut
atonia uteri maka akan menyebabkan terjadinya
risiko perdarahan. Dimana jika hal tersebut tidak
ditanganin dengan cepat dan baik makan akan
terjadi perdarahan melebihi batas pasca
persalinan yang disebut dengan perdarahan
pascapersalinan(Sukarni K & ZH, 2013).
Fisiologi kala III persalinan
menurut maire tando Penyusutan ini menyebabkan
berkurang tempat perekatan
2013,otot uterus plasenta,sedangkan ukuran
berkontraksi mengikuti plasenta tetap sama oleh
penyusutan volume rongga karena itu menyebabkan
uterus setelah lahirnya bayi. plasenta terlipat dan menebal
kemudian terlepas dan
menurun menuju uterus
kemudian ke vagina.
Mekanisme pelepasan
plasenta Pemisahan
plasenta ditimbulkan dari
kontraksi dan retraksi
miometrium sehingga
mempertebal dinding
uterus dan mengurangi
ukuran area plasenta
Tanda pelepasan plasenta menurut
Rohani, dkk., (2011), yaitu 1) Uterus
globuler dan perubahan tinggi
fundus. 2) Tali pusat bertambah
panjang. 3) Semburan darah tiba-
tiba
Pembarian oksitosin

PEMBERIAN SUNTIKAN OKSITOSIN

1.Segera berikan bayi pada ibu


2.Letakn kain bersih diatas perut ibu
3.Periksa uterus
4.Beritahu ibu akan disuntik
5.Suntikkan oksi 10 IU IM (2 mnt)
Penegangan plasenta
PTT (Peregangan TP Terkendali)
1.Berdiri di samping ibu
2.Pindahkan klem 5-10 cm dari vulva
3.Letakkan tangan ki di abdomen ibu (dorso
kranial)
4.plac belum lepas, tunggu ada kontraksi kuat
(2-3 mnt)
5.Saat ada kontraksi tegangkan kembali TP ke
arah bawah. Lak penekanan pada korpus uteri
ke bawah dan kranial hingga placenta terlepas
dari tempat implantasinya
Lanjutan…
6.plac tidak turun stl 40-60 dtk dimulainya PTT dan
tidak ada tanda2 plpsn Plac, jangan teruskan PTT
7.Stlh plac terlepas, anjurkan ibu utk meneran hingga
plac akan terdorong ke intoitus vagina. Tetap
tegangkan TP ke arah bawah mengikuti arah jalan
lahir.
8.Teruskan kelahiran placenta dg kedua tangan.
9.Lak penarikan scr lembut dan perlahan2 utk
melahirkan selaput ketuban
10.Jika terjadi robekan pada selaput ketuban saat
melahirkan plac. Gunakan jari2 tangan/ klem /
cunam DTT/steril utk mengeluarkan selaput ketuban
.
masase fundus uteri
MASASE FUNDUS UTERI

Ltkkan telapak tangan pada FU


Jelaskan tindakan
gerakan tangan secara memutar pada FU hingga
uterus berkontraksi. Apabila dlm 15 dtk tidak
berkontraksi penatalaksanaan Atonia Uteri
Periksa placenta dan selaputnya
Periksa uterus stlh 1- 2 mnt
Periksa kontraksi uterus tiap 15 mnt slm 1 jam I
PP dan 30 mnt slm 1 jam II
PEMERIKSAAN PLASENTA DAN SELAPUT
*Selaput ketuban

*Kotiledon jumlahnya 20 buah

*Permukaan placenta
-

*Insersi tali pusat : marginalis, lateralis


Apa yang akan terjadi jika plasenta tidak keluar?

Tindakan yang dilakukan dokter antara lain:


Mengeluarkan plasenta dari rahim secara manual
(menggunakan tangan)
Memberikan obat-obatan untuk merangsang rahim
berkontraksi dan mengeluarkan plasenta, misalnya
oksitosin atau methylergometrine
Retensio plasenta merupakan salah satu
komplikasi yang dapat terjadi saat kelahiran
normal berlangsung, yaitu plasenta tetap
tinggal di dalam rahim 30 menit setelah ibu
melahirkan. Retensio plasenta akan membuat
ibu mengalami perdarahan hebat setelah
persalinan.
Pengawasan pendarahan
sebagaimana diketahui bahwa aliran
darah uteroplasenta selama masa
kehamilan 500-800ml/menit sehingga jika
uterus tidak berkontraksi selama
beberapa menit saja maka akan berisiko
kehilangandarah banyak ( Sukarni & ZH
2013)
pendarahan postpartum tidak hanya terjadi
pada ibu predisposisi tetapi pada setiap
persalinan dapat terjadi pendarahan post
partum cara yang tepat untuk mencegah
terjadi adalah dengan memimpin kala ll dan
kala lll dengan benar.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai