KEONG EMAS
Pada zaman dahulu di kerajaan Daha, hiduplah seorang raja yang bernama Raja
Kertamarta. Ia memiliki dua orang putri yang bernama Candra Kirana dan Galuh
Ajeng. Suatu hari raja ingin menjodohkan Candra Kirana dengan Raden Inu
Kertapati dari kerajaan Kahuripan, namun Galuh Ajeng tidak setuju. Dengan
rencananya, dia berhasil mengusir kirana keluar dari istana dan dengan bantuan
ibunya, Dewi Sekar. Mereka meminta penyihir mengutukKirana menjadi Keong
Mas. Namun, dengan kegigihan Raden Inu, Kirana dapat kembali ke Istana dan
kutukan tersebut hilang. Rencana pernikahan mereka pun berlangsung meriah dan
mereka hidup bahagia.
KEONG EMAS
Sutradara: Rafi
Sekertaris: Julyana
Dokumentasi : Novia
Narator: Halimah
Pemeran:
sebagai Penyihir
sebagai Nenek
Setelah tahu bahwa Candra Kirana lah yang akan dijodohkan dengan Raden Inu
Kertapati, Galuh Ajeng dan Dewi Sekar membuat sebuah rencana untuk
menggagalkan pernikahan tersebut.
Dewi Sekar: “Tapi, aku memang pernah melihatnya berduaan dengan pengawal
itu,Kanda. Dinda pernah melihat mereka bermesrahan di taman. Percayalah....
Galuh: “ Iya Ayah. Aku juga mempunyai buktinya. Ini, aku menemukan surat cinta
Raja : Mana ......( Membaca surat itu dan murka) “ APA!? Dasar gadis nakal, anak
tak tahu diri! Sudah mau menikah malah bercinta dengan pengawal kurang
ajar itu!”
Raja : “ Ada apa, kamu bilang!? Baca ini!!” ( Melempar surat itu ke muka Kirana)
Kiran : ( Membaca surat itu dan menggelengkan kepalanya dengan panik) “ Oh, ini
Dewi Sekar : tenang... tenang saja kanda, bagaimana kalau Galuh Ajeng saja yang
menggantikan Kirana menjadi calon istri Raden Inu. Sepertinya, dia memang
Raja: (mengangguk) ide yang bagus juga dinda, tapi bagaimana kanda
Raja: Baiklah, esok kanda juga akan berusaha menjelaskan ini semua kepada Ratu
Kahuripan. Hmm... ya sudah lah.. kanda lelah, kanda mau istirahat dulu !
(Raja Keluar)
Galuh Ajeng: iya bunda, rencana bunda memang luar biasa.... hahaha
Dua hari kemudian Kerajaan Kahuripan datang ke Kerajaan Daha untuk
membicarakan tanggal pernikahan Candra Kirana dan Raden Inu.
Permaisuri Kahuripan: “Iya benar. Sawah dan kebun sawit pun tampak subur
terawat.”
Raja : “Ya seperti inilah keadaan kami. Walaupun tidak sehebat dansemakmur
kerajaan Kahuripan, kami cukup bersyukur dengan yangkami punya.”
Permaisuri Kahuripan : “Ouh iya, dimana Candra Kirana? Sedari tadi tak ku lihat
paras ayunya.
Dewi Sekar: “Begini, sebenarnya berat bagi kami untuk menjelaskan masalah ini.”
Raden Inu: “Apa yang sebenarnya terjadi dengan Kirana?” (tidak sabar)
Raden Inu: (Berdiri). “Tidak mungkin. Candra Kirana bukan gadis seperti itu!”
Galuh Ajeng: (Medekati Raden Inu, dan memegang lengannya). “Candra Kirana
tidak pantas bersanding dengan pangeran, dia telah memalukan nama kerajaan.
Raden Inu pasti mendapatkan permaisuri yang lebih baik darinya.”
Raden Inu: (Menghempaskan tangan Galuh). “Tidak. Aku tetap tidak percaya. Aku
akan mencari Candra Kirana.”
Galuh Ajeng: Kenapa harus mencari Kirana? Kan masih ada aku, Raden Inu pasti
(Galuh Ajeng jengkel dengan pernyataan Raden Inu dan dia berpura-pura sedih
dengan menuju ke Dewi Sekar)
Raja : Tapi ananda, saya sudah berjanji dengan almarhum Raja Kahuripan
untuk menjodohkan salah satu putri kami dengan kau Raden Inu.Dan
sekarang putri kami hanyalah Galuh Ajeng yang akan menjadi calon
permaisurimu.
Ratu: Tidak, tidak bisa ! perjanjiannya adalah Raden Inu menikah dengan
Raja: Tapi bagaimana lagi, keadaan kerajaan kami sudah seperti ini.... ya sudah
kami serahkan saja kepada Raden Inu untuk memilih Galuh Ajeng atau tetap
dengan Kirana.
Raden Inu: Maaf baginda, saya hanya ingin menikah dengan Candra Kirana
bukan Galuh Ajeng. (mendekati kedua orang tuanya dan berlutut). “Nenek, ibunda,
ananda mohon restu pergi mencari Candra Kirana. Ananda berjanji,akan membawa
menantu terbaik ke kerajaan Kahuripan.”
Permaisuri Kahuriapan : “Iya sayang. Restu ibu selalu menyertaimu. Tapi ibu tidak
mau kamu pergi sendiri.”
Karena merasa kecewa dengan kerajaan Daha, Ratu kahuripan pun pulang kembali
ke kerajaan.
Ratu Kahuripan: (berdiri) Raja, kami sangat kecewa dengan kejadian ini. Ini
Dewi Sekar: hahaha.. bagaimana putriku, rencana yang kita buat telah berhasil kita
Galuh: iya bunda, rencana bunda memang luar biasa, tapi bunda.... Raden
Inu saat ini sedang pergi mencari Kirana, lalu bagaimana jika dia
menemukannya?
Dewi Sekar: tenang saja galuh.... setelah ini kita akan pergi menemui nenek sihir
Galuh: Hahaha... ide cemerlang bunda, dengan begitu Raden Inu tidak akan
Dengan raut wajah yang sedih, Kirana pergi ke tempat yang sunyi. Disana dia
bertemu si Penyihir.
Hwahahaha…”
Kirana : (terkejut) “ Siapa kamu? Kenapa kamu sangat buruk rupa?”
Penyihir : “ Diam! Aku ke sini untuk menyihirmu menjadi keong!!Kirana: “
Kenapa kamu ingin menyihirku? Apa salahku?”
Penyihir : “ Saudaramu yang menyuruhku untuk menyihirmu.”
Hong wila heng hong paku bumi tak encepno nang njero bumi
jadilah Keong !
malam hari, tapi bila menjelang siang, kamu akan kembali menjadi
Raden Inu dan pengawalnya berjalan menyusuri hutan untuk mencari Candra
Kirana. Tiba-tiba datanglah seekor burung gagak yang dapat berbicara dan
menunjukkan jalan ke mana Candra Kirana berada. Namun semua itu hanya
petunjuk sesat, karena burung gagak tersebut adalah jelmaan dari nenek sihir.
Pengawal: Raden, raden. Burung gagak sedang mengitari kita. Jangan-jangan ini
pertanda buruk.
Burung Gagak: “ Tenang anak muda, aku akan menunjukkan arah ke Desa
Dadapan, di sana kamu akan bertemu dengan Candra Kirana.”
Raden Inu : “ Darimana kau tahu tujuan perjalananku? Siapa kau sebenarnya?”
Burung Gagak: “ Kau tidak perlu tahu siapa aku, ikuti saja petunjuk yang
kuberikan.”
Burung Gagak : (Burung gagak pergi dari hadapan Raden Inu) Kwak.....kwak ....
Raden Inu: “Hmmm, sebenarnya aku juga ragu. Tapi, sepertinya burung gagak itu
tidak berniat jahat. Jikalau mau berbuat jahat, apa untungnyabagi dia ?”
Pengawal: “Ya sudah. Jika menurut raden seperti itu. Mari kita lanjutkan
perjalanan”.
Setelah berjalan cukup jauh mengikuti petunjuk arah dari burung gagak, Raden Inu
tidak juga menemukan Desa Dadapan. Diperjalanan Raden Inu bertemu dengan
seorang nenekyang sedang kelaparan, diberinya nenek itu makan. Ternyata nenek
adalah orang sakti yang baik Ia menolong Raden Inu dari burung gagak itu.
Nenek : “ Terima kasih anak muda. Apakah kau sedang mencari Kirana?
Raden Ini : “ Terima kasih nek, saya akan melanjutkan perjalanan ini.”
Nenek: ah.... seharian aku mencari ikan di sungai tak satu pun aku dapatkan.
Setelah beberapa saat sampai lah nenek di rumahnya, dan ditarulah keong mas itu
di dalam kendi.
Nenek: sepertinya persediaan kayu bakar ku sudah habis, aku akan pergi
sebentar untuk mencari kayu bakar.... tunggu di sini dulu y keong mas
Kirana: “ Loh, kenapa aku bisa di sini? Oh iya, tadi ‘kan ada seorang nenek
yang membawaku. Kasihan sekali nenek itu, untuk makan saja dia
Nenek : “Siapakah kamu ini putri cantik, dan dari mana asalmu?”
kerajaan Daha yang disihir menjadi keong emas oleh nenek sihir
Kirana: Dia iri kepadaku karena aku akan dinikahkan oleh raden inu nek.
Nenek : ( Merasa iba) “ kasihan sekali dirimu, Nak…Nenek tidak tahu saudara
macam apa saudaramu itu, hingga tega ingin mengutukmu! Tapi namanya manusia
kalau sudah cemburu,…apapun dia lakukan!Ya, sudah…sementara kamu boleh
tinggal di sini, Nak…”
Pengawal: Permisi.....
Kirana : “ Mari masuk Raden. Oh, Nenek…kenalkan ini adalah Raden Inu
yang Kirana ceritakan waktu itu. Oh iya Raden, tadi apa yang ingin
kerajaan.
keluargamu.
Raden Inu : “ Begini saja nek, nenek ikut saja tinggal bersama kami karena nenek
Nenek: Tapi maaf raden... bagaimana dengan rumah saya ini? Sudah pergi
Raden : Tenang saja nek, semua keperluan nenek akan kami tanggung.
Nenek: Baiklah raden terima kasih, jika demikian nenek akan ikut bersama
kalian.
Saat mereka hendak kembali ke Istana, datanglah Dewi Sekar dan Galuh Ajeng ke
Rumah nenek untuk memastikan bahwa Candra Kirana tidak akan bisa bertemu
dengan Raden Inu. Namun, mereka sangat kaget karena ternyata Raden Inu telah
menemukan Candra Kirana lebih dahulu dan akhirnya rencana mereka terbongkar.
Galuh : Kirana... kirana..... keluar kau ! kalau kau tidak keluar aku akan mendobrak
pintu ini ! ( masuk dan melihat dengan wajah benci ) Oh... ternyata seorang raden
telah bertemu dengan permaisurinya? Hebat... (tepuk tangan)
hem.. aku tahu kalian berdua kan yang sengaja melakukan semua ini
benar?..
Galuh: Terserah kau mau berkata apa yang penting bukan aku pelakunya.
Kirana: Bohong ! aku mendengar sendiri nenek sihir itu mengatakan bahwa
Galuh: Tidak... tidak... semua itu tidak benar, bukan aku yang melakukannya
! bukan aku, iya kan bunda ? katakan pada mereka kalau bukan aku
aku...........
Nenek: (memberikan pesan moral) janganlah engkau merasa iri terhadap apa
Raden Inu: terima kasih nek, atas nasihatnya. Sekarang aku memang benar-benar
memilih pilihan yang tepat. Ayo kirana kita langsungkan rencana pernikahan kita.
Kirana: iya Raden Inu, ayo kita langsungkan rencana pernikahan kita. Dan
Selesai