Pemeran:
Idjhar Ramadan
Dhea Amelia
Aulia Rizki Anjani
Desti Armayanti
M. Satrio B. P
Raidah Sahar
Yossi Wulansari
Ika Nurvita C
Tri Sarah F
Retno Rissa P
Miftachur R
Riande Idunna L
sebagai
sebagai
sebagai
sebagai
sebagai
sebagai
sebagai
sebagai
sebagai
sebagai
sebagai
sebagai
Pada zaman dahulu di kerajaan Daha, hiduplah seorang raja yang bernama Raja Kertamarta. Ia
memiliki dua orang putri yang bernama Candra Kirana dan Galuh Ajeng. Suatu hari raja ingin
menjodohkan Candra Kirana dengan Raden Inu Kertapati dari kerajaan Kahuripan, namun Galuh
Ajeng tidak setuju.Setelah tahu bahwa Candra Kirana lah yang akan dijodohkan dengan Raden
Inu Kertapati, Galuh Ajeng dan Dewi Sekar membuat sebuah rencana untuk menggagalkan
pernikahan tersebut.
Galuh
: Ayah, ayah dimana? Ada yang ingin aku bicarakan!!
Raja
: Ada apa putriku?
Galuh
: Ini tentang Candra Kirana, Ayah. ( Pura-pura panik)
Raja
: Ada apa dengannya?
Galuh
: Diadia ternyata selama ini menjalin hubungan dekat dengan salah satu
pengawal kita, Yah!
Raja
: Tidak mungkin. Candra Kirana, tidak mungkin melakukan perbuatan
serendah itu. Kau pasti iri karena Candra Kirana yang aku jodohkan dengan
Raden Inu.
Dewi Sekar : Tapi, aku memang pernah melihatnya berduaan dengan pengawal itu,
Kanda. Dinda pernah melihat mereka bermesrahan di taman. Percayalah....
Galuh
: Iya Ayah. Aku juga mempunyai buktinya. Ini, aku menemukan surat cinta
yang ditulis oleh Kirana untuk pengawal itu di kamarnya!
Raja
: Mana ......( Membaca surat itu dan murka) APA!? Dasar gadis nakal, anak
tak tahu diri! Sudah mau menikah malah bercinta dengan pengawal kurang
ajar itu!
Permaisuri
: Kanda, sabar sabar ( Menenangkan dan diam-diam dia tersenyum
sinis)
Raja
: Kirana!! Kirana!!!
Kirana
: Ada apa , yah?
Raja
: Ada apa, kamu bilang!? Baca ini!! ( Melempar surat itu ke muka Kirana)
Berani sekali kamu, yaa!!
Kirana
: ( Membaca surat itu dan menggelengkan kepalanya dengan panik) Oh, ini
fitnah ayah! Aku tidak pernah melakukannya! Tolong , percaya padaku!
(menyembah)
Raja
: Cukup!! Keluar kamu dari istana ini! Keluar!! Kamu dengan pengawal
brengsek itu, keluar!!!
Kirana
: ( Menangis) Tapi, Ayah
Raja
: KELUAR!!! (bingung karena kerajaan Kahuripan akan segera datang
untuk menentukan tanggal pernikahan Candra Kirana dan Raden Inu).
Hmm.... bagaimana ini dinda? Kanda bingung, bagaimana kita
menjelaskan ini semua kepada Kerajaan Kahuripan? Padahal kanda sudah
berjanji untuk menikahkan Candra Kirana dengan Raden Inu.
Dewi Sekar : tenang... tenang saja kanda, bagaimana kalau Galuh Ajeng saja yang
menggantikan Kirana menjadi calon istri Raden Inu. Sepertinya, dia memang
cocok dengan Raden Inu.
Raja
: (mengangguk) ide yang bagus juga dinda, tapi bagaimana kanda
menjelaskannya kepada Ratu Kahuripan?
Dewi Sekar : Hmm... tenang itu menjadi urusan dinda...
Raja
: Baiklah, esok kanda juga akan berusaha menjelaskan ini semua kepada Ratu
Kahuripan. Hmm... ya sudah lah.. kanda lelah, kanda mau istirahat dulu !
(Raja Keluar)
Dewi Sekar : hem.. bagaimana putriku? Rencana kita berhasil bukan?
Galuh Ajeng : iya bunda, rencana bunda memang luar biasa.... hahaha
Dua hari kemudian Kerajaan Kahuripan datang ke Kerajaan Daha untuk membicarakan tanggal
pernikahan Candra Kirana dan Raden Inu.
Ratu Kahuripan
: Bagaimana keadaan kerajaan Daha, Raja Kertamarta? Sepanjang
perjalanan aku melihat penduduk begitu makmur.
Permaisuri Kahuripan: Iya benar. Sawah dan kebun sawit pun tampak subur terawat.
Raja
: Ya seperti inilah keadaan kami. Walaupun tidak sehebat dan
semakmur kerajaan Kahuripan, kami cukup bersyukur dengan yang
kami punya.
Ratu Kahuripan
: Ahhh, jangan merendah begitu. Hahaha (tertawa renyah)
Permaisuri Kahuripan : Ouh iya, dimana Candra Kirana? Sedari tadi tak ku lihat paras ayu
nya.
Raden Inu
: Iya dimana calon permaisuriku? (melihat kesekeliling istana)
Galuh Ajeng, Raja & Permaisuri Daha : (Saling berpandangan)
Dewi Sekar
: Begini, sebenarnya berat bagi kami untuk menjelaskan masalah ini.
Raden Inu
: Apa yang sebenarnya terjadi dengan Kirana? (tidak sabar)
Dewi Sekar
: Candra Kirana telah melakukan kesalahan yang memalukan.
Raden Inu
: Kesalahan? Kesalahan apa?
Galuh Ajeng
: Dia telah menjalin hubungan terlarang dengan salah seorang
pengawal istana. Dan dia telah diusir dari sini.
Raden Inu
: (Berdiri). Tidak mungkin. Candra Kirana bukan gadis seperti itu!
Galuh Ajeng
: Tapi ini kenyataan. Bacalah surat ini.
Raden Inu
: (Membaca surat)
Galuh Ajeng
: (Medekati Raden Inu, dan memegang lengannya). Candra Kirana
tidak pantas bersanding dengan pangeran, dia telah memalukan nama
kerajaan. Raden Inu pasti mendapatkan permaisuri yang lebih baik
darinya.
Raden Inu
: (Menghempaskan tangan Galuh). Tidak. Aku tetap tidak percaya.
Aku akan mencari Candra Kirana.
Galuh Ajeng
: Kenapa harus mencari Kirana? Kan masih ada aku, Raden Inu pasti
akan bahagia bila menikah dengan aku.
Raden Inu
: Aku tidak mencintaimu, aku hanya mencintai Kirana!
(Galuh Ajeng jengkel dengan pernyataan Raden Inu dan dia berpura-pura sedih dengan menuju
ke Dewi Sekar)
Raja
: Tapi ananda, saya sudah berjanji dengan almarhum Raja Kahuripan
untuk menjodohkan salah satu putri kami dengan kau Raden Inu.Dan
sekarang putri kami hanyalah Galuh Ajeng yang akan menjadi calon
permaisurimu.
Ratu
: Tidak, tidak bisa ! perjanjiannya adalah Raden Inu menikah dengan
Candra Kirana ! jika kamu menikahkan Galuh ajeng dengan raden
Inu, berarti kau telah melanggar perjanjian itu!!!!
Raja
: Tapi bagaimana lagi, keadaan kerajaan kami sudah seperti ini.... ya
sudah kami serahkan saja kepada Raden Inu untuk memilih Galuh
Ajeng atau tetap dengan Kirana.
Raden Inu
: Maaf baginda, saya hanya ingin menikah dengan Candra Kirana
bukan Galuh Ajeng. (mendekati kedua orang tuanya dan berlutut).
Nenek, ibunda, ananda mohon restu pergi mencari Candra
Kirana. Ananda berjanji, akan membawa menantu terbaik ke
kerajaan Kahuripan.
Ratu Kahuripan
: Baik Nak. nenek percaya padamu.
Permaisuri Kahuriapan : Iya sayang. Restu ibu selalu menyertaimu. Tapi ibu tidak mau
kamu pergi sendiri.
Raden Inu
: Baik Ibunda. Terima kasih. (ijin kepada Raja Kertamarta)
Baginda, ananda mohon izin untuk mencari Kirana.
Raja
: ya, baiklah terserah kamu saja.
Raden Inu
: Pengawal, ayo ikuti aku! (beranjak
keluar)
Karena merasa kecewa dengan kerajaan Daha, Ratu kahuripan pun pulang kembali ke kerajaan.
Ratu Kahuripan
: (berdiri) Raja, kami sangat kecewa dengan kejadian ini. Ini
merupakan suatu penghinaan bagi kerajaan kami. (mengajak pulang
Permaisuri Kahuripan) Ayo... kita kembali ke Istana.
Raja
: Bukan maksud kami seperti itu Ratu....(terpotong karena Ratu
Kahuripan telah pergi meninggalkan Kerajaan). Hehh... bagaimana
ini ? Kanda sudah mengecewakaan kerajaan Kahuripan. Urus
putrimu, kanda sudah lelah ! (keluar)
Setelah semua meninggalkan ruang pertemuan, tinggallah Dewi Sekar dan Galuh Ajeng yang
kembali merencanakan agar Kirana tidak dapat bertemu dengan Raden Inu untuk selamanya.
Dewi Sekar
: hahaha.. bagaimana putriku, rencana yang kita buat telah berhasil kita
jalankan bukan? (sinis) sekarang Candra Kirana tidak akan bisa
bertunangan dengan Raden Inu !
Galuh
: iya bunda, rencana bunda memang luar biasa, tapi bunda.... Raden
Inu saat ini sedang pergi mencari Kirana, lalu bagaimana jika dia
menemukannya?
Dewi Sekar
: tenang saja galuh.... setelah ini kita akan pergi menemui nenek sihir
terhebat di negri ini dan memintanya untuk mengutuk Kirana menjadi
sesuatu yang menjijikan dan dijauhkan dari Raden Inu. Hahaha....
Galuh
: Hahaha... ide cemerlang bunda, dengan begitu Raden Inu tidak akan
pernah bisa bertemu dengan Kirana !
Dengan raut wajah yang sedih, Kirana pergi ke tempat yang sunyi. Disana dia bertemu si
Penyihir.
Penyihir
: Candra Kirana! Hwahahahaha 2 X !! Apa kabarmu, Hah Kirana?
Hwahahaha
Kirana
: (terkejut) Siapa kamu? Kenapa kamu sangat buruk rupa?
Penyihir
: Diam! Aku ke sini untuk menyihirmu menjadi keong!!
Kirana
: Kenapa kamu ingin menyihirku? Apa salahku?
Penyihir
: Saudaramu yang menyuruhku untuk menyihirmu.
Kirana
: Galuh? Tidak mungkin, kau pasti berbohong !
Penyihir
: Untuk apa aku berbohong, itulah kenyataannya.
Kirana
: Tapi kenapa Galuh melakukan itu?
Penyihir
: Sudah ! jangan banyak omong ! terima saja nasibmu ! hahahaha. (
mengucapkan mantra untuk menyihir Kirana menjadi Keong)
Hong wila heng hong paku bumi tak encepno nang njero bumi
jadilah Keong !
Kirana
: AAAAA!!!! ( Berubah jadi keong emas)
Penyihir
: Hwahahaha!!!! Kamu hanya akan menjadi manusia pada waktu
malam hari, tapi bila menjelang siang, kamu akan kembali menjadi
keong!! Kutukan ini akan berakhir bila kamu bertemu dengan
Raden Inu!! Hwahahaha 2X!!!
Raden Inu dan pengawalnya berjalan menyusuri hutan untuk mencari Candra Kirana. Tiba-tiba
datanglah seekor burung gagak yang dapat berbicara dan menunjukkan jalan ke mana Candra
Kirana berada. Namun semua itu hanya petunjuk sesat, karena burung gagak tersebut adalah
jelmaan dari nenek sihir.
Pengawal
: Raden, raden. Burung gagak sedang mengitari kita. Jangan-jangan ini
pertanda buruk.
Raden
: ah... itu mungkin hanya perasaanmu saja.
Pengawal
: tapi raden, burung gagak itu semakin mendekat....
Burung Gagak
: kwakk... hai anak muda..
Raden Inu
: (kaget) siapa kau?
Pengawal
: kita harus berhati-hati Raden. Sepertinya dia makhluk jadi-jadian.
Burung Gagak
Nenek
: Baiklah raden terima kasih, jika demikian nenek akan ikut bersama
kalian.
Saat mereka hendak kembali ke Istana, datanglah Dewi Sekar dan Galuh Ajeng ke Rumah nenek
untuk memastikan bahwa Candra Kirana tidak akan bisa bertemu dengan Raden Inu. Namun,
mereka sangat kaget karena ternyata Raden Inu telah menemukan Candra Kirana lebih dahulu
dan akhirnya rencana mereka terbongkar.
Galuh
: Kirana... kirana..... keluar kau ! kalau kau tidak keluar aku akan
mendobrak pintu ini ! ( masuk dan melihat dengan wajah benci ) Oh...
ternyata seorang raden telah bertemu dengan permaisurinya? Hebat... (tepuk tangan)
RadenInu
: Mengapa kau ada di sini? (curiga) Apa kalian mengikutiku ?
hem.. aku tahu kalian berdua kan yang sengaja melakukan semua ini
kepada Kirana agar dia tidak dapat bertunangan dengan ku ! hah
benar?..
Galuh
: Terserah kau mau berkata apa yang penting bukan aku pelakunya.
Kirana
: Bohong ! aku mendengar sendiri nenek sihir itu mengatakan bahwa
kau lah yang sengaja mengutukku menjadi seekor keong !
Galuh
: Tidak... tidak... semua itu tidak benar, bukan aku yang melakukannya
! bukan aku, iya kan bunda ? katakan pada mereka kalau bukan aku
yang melakukannya ! bukan, bukan, bukan aku.... haha bukan
aku...........
Dewi Sekar
: ha? (melirik dengan kesal) Awas kalian !
Nenek
: (memberikan pesan moral) janganlah engkau merasa iri terhadap apa
yang dimiliki seseorang karena perbuatan jahat yang kita lakukan
pasti akan mendapatkan ganjaran yang setimpal.
Raden Inu
: terima kasih nek, atas nasihatnya. Sekarang aku memang benar-benar
memilih pilihan yang tepat. Ayo kirana kita langsungkan rencana
pernikahan kita.
Kirana
: iya Raden Inu, ayo kita langsungkan rencana pernikahan kita. Dan
kini kita tak kan terpisahkan lagi.
Selesai