KEONG MAS
Dahulu Kala, Di istana Kerajaan Daha Hiduplah seorang raja bersama kedua
putrinya. Suatu hari, Raja memanggil kedua putrinya, karena mereka akan
kedatangan tamu dari Kerajaan Karuhipan yang bernama Raden Inu Kertapati.
Sementara dewi galuh, merasa iri dengan kirana yang bernasib baik dan mujur
akan menikah dengn inu kertapati, niat jahat untuk mencelakai kirana pun
terbesit di pikirannya. Ia pun mendatangi sebuah gubuk milik penyihir.
Sementara itu Galuh Ajeng memberitahukan kepada raja bahwa Candra Kirana
hilang dihutan dan berita tersebut tersebar.
Candra Kirana telah dikutuk menjadi keong emas dan dibuang ke sungai hingga
terdampar di Desa Dadapan. Suatu hari seorang nenek sedang mencari ikan
dengan jala, dan keong emas terangkut dalam jalanya tersebut. Keong Emas itu
lalu dibawanya pulang dan ditaruh di tempayan.
Nenek: "Oh, keong yang sangat cantik!! Aku akan membawanya pulang!"
Setibanya dipondok, nenek itu meletakkan keong itu di tempat yang aman. Lalu
dia beristirahat sejenak dikursi.
Nenek: "Sampai jam segini aku belum juga mendapatkan ikan. Aku harus
mencari ikan lagi, kalau tidak mendapat ikan, aku mau makan apa?" (Pergi
keluar untuk mencari ikan)
Nenek itu kembali mencari ikan di sungai. Kemudian, Kirana kembali ke wujud
manusianya.
Kirana: "Loh, kenapa aku bisa di sini? Oh iya, tadi 'kan ada seorang nenek yang
membawaku. Kasihan sekali nenek itu, untuk makan saja dia harus mencari
ikan terlebih dahulu. Aku akan membuatkan makanan untuknya."
Hingga menjelang malam nenek itu tidak mendapat ikan seekorpun. Kemudian
Nenek tersebut memutuskan untuk pulang saja, sesampainya di rumah ia sangat
kaget, karena di meja sudah tersedia masakan yang sangat enak-enak. Si nenek
bertanya-tanya pada dirinya sendiri. siapa yang mengirim masakan ini. Begitu
pula hari-hari berikutnya si nenek menjalani kejadian serupa, keesokan paginya
nenek ingin mengintip apa yang terjadi pada saat dia pergi mencari ikan. Nenek
itu lalu berpura-pura pergi ke sungai untuk mencari ikan seperti biasanya, lalu
pergi ke belakang rumah untuk mengintipnya. Setelah beberapa saat, si nenek
sangat terkejut. Karena keong emas yang ada ditempayan berubah wujud
menjadi gadis cantik. Gadis tersebut lalu memasak dan menyiapkan masakan
tersebut di meja. Karena merasa penasaran, lalu nenek tersebut memberanikan
diri untuk menegur putri nan cantik itu.
Nenek: "Siapakah kamu ini putri cantik, dan dari mana asalmu?"
Kirana:(Menoleh kaget)" Aku....aku...aku Candra Kirana. Aku adalah putri
kerajaan Daha yang disihir menjadi keong emas oleh nenek sihir utusan
saudaraku karena merasa irikepadaku"
Nenek: (Merasa iba) "kasihan sekali dirimu. Nak...Nenek tidak tahu saudara
macam apa saudaramu itu, hingga tega ingin mengutukmu! Tapi namanya
manusia kalau sudah cemburu....apapun dia lakukan! Ya, sudah...sementara
kamu boleh tinggal di sini, Nak..."
Kirana :"Terimakasih, Nek..."
Pangeran Inu Kertapati tak mau diam saja ketika tahu candra kirana
menghilang. lapun mencarinya dengan cara menyamar menjadi rakyat biasa.
Nenek sihirpun akhirnya tahu dan mengubah dirinya menjadi gagak untuk
mencelakakan Raden Inu Kertapati. Raden Inu Kertapati Kaget sekali melihat
burung gagak yang bisa berbicara dan mengetahui tujuannya. Ia menganggap
burung gagak itu sakti dan menurutinya padahal raden Inu diberikan arah yang
salah.
Setelah berjalan cukup jauh mengikuti petunjuk arah dari burung gagak. Raden
Inu tidak juga menemukan Desa Dadapan. Diperjalanan Raden Inu bertemu
dengan seorang kakek yang sedang kelaparan, diberinya kakek itu makan.
Ternyata kakek itu adalah orang sakti yang baik la menolong Raden Inu dari
burung gagak itu.
Raden Inu: "Ah....di sana ada pondok! Mungkin aku bisa numpang istirahat di
sana untuk sementara waktu dan setidaknya aku mendapat seteguk air. Aku
merasa lelah sekali setelahberjalan sejauh ini."(Menghampiri pondok itu)"
Permisi!!..."
Kirana: "Iya, sebentar..." (membuka pintu)
Raden Inu: (Terkejut) "Bukankah kamu....Candra Kirana?"
Kirana: "Raden Inu? Kenapa bisa ada di sini?"
Raden Inu: "Ceritanya panjang, sudah berhari-hari aku mencarimu. Sekarang
ayo kita pulang, ayahmu sudah menunggumu."
Kirana: "Terimakasih banyak, karena kamu sudah menyelamatkanku."
Kirana: "Oh, Nenek...kenalkan ini adalah Raden Inu yang Kirana ceritakan
waktu itu. Dia menjemput Kirana untuk pulang. Tapi, Kirana tidak tega
meninggalkan Nenek sendirian."
Nenek: "Tidak apa-apa, Kirana. Pulanglah, pasti kamu merindukan
keluargamu."
Raden Inu: "Begini saja, Nenek ikut kami ke Istana dan hidup bersama kami."
Akhirnya Raden Inu memboyong Candra Kirana beserta nenek yang baik hati
tersebut ke istana, dan Candra Kirana menceritakan perbuatan Dewi Galuh pada
Sang Raja. Raja minta maaf kepada Candra Kirana dan sebaliknya. Dewi Galuh
lalu mendapat hukuman yang setimpal. Karena Dewi Galuh merasa takut, maka
dia melarikan diri ke hutan. Pernikahan Candra kirana dan Raden Inu Kertapati
pun berlangsung, dan pesta tersebut sangat meriah. Akhirnya mereka hidup
bahagia.