Anda di halaman 1dari 3

LOG BOOK KEGIATAN PRAKTIK KEPERAWATAN INTENSIF III

TINDAKAN TRANSFUSI DARAH

Hari/tanggal : Rabu, 21 April 2021


Ruangan : NIFAS
Tindakan Keperawatan / prosedur: Transfusi Darah

A. Deskripsi Tindakan
Tranfusi darah adalah proses pemindahan atau pemberian darah dari
seseorang (donor) kepada orang lain (resipien). Transfusi bertujuan mengganti
darah yang hilang akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi syock dan
mempertahankan daya tahan tubuh terhadap infeksi (setyati, 2010).
Darah tersusun dari berbagai komponen yang dapat ditransfusikan secara
terpisah sesuai dengan kebutuhan. Berikut adalah beberapa jenis dari komponen
darah yang dapat ditransfusikan: Whole blood, Packed red cell, Konsentrat
Trombosit, Granulosit, dan Transfusi Plasma Segar Beku (Fresh Frozen Plasma)
(Muhammad Faisal Putro Utomo, 2017).
Komplikasi terkait transfusi dapat dikategorikan menjadi komplikasi akut dan
lanjut, dapat dikategorikan lagi secara lebih terperinci yaitu komplikasi infeksius
dan non-infeksius. Komplikasi akut dapat terjadi dalam hitungan menit sampai 24
jam, sedangkan komplikasi tertunda dapat terjadi dalam hitungan hari, bulanan,
hinggan beberapa tahun setelahnya. Komplikasi infeksi yang disebabkan karena
transfusi sudah jarang terjadi seiring perkembangan proses screening darah. Risko
infeksi yang ditimbulkan sudah berkurang 10.000 kali sejak tahun 1980.
Komplikasi transfusi non-infeksius 1000 kali lebih sering terjadi daripada
komplikasi yang bersifat infeksius karena tidak ada perkembangan dalam
pencegahannya (Muhammad Faisal Putro Utomo, 2017).
B. Identitas Pasien
1. Nama Pasien : Ny.R
2. Diagnosa medis : Abdomen Pain, KET Kronis + anemia +
hipoalbumin positif
3. Data Fokus :
DS : Pasien mengtakan badan terasa lemas
DO : Pasien terlihat pucat dan lemas
4. Rencana Keperawatan : Transfusi Darah
5. Tindakan Keperawatan : Transfusi Darah
6. Diagnosis Keperawatan : Perubahan perfusi jaringan perifer
C. Tujuan Tindakan
1. Untuk mengembalikan serta mempertahankan volume normal peredaran
darah, mengganti kekurangan komponen selular darah, meningkatkan
oksigenasi jaringan, serta memperbaiki fungsi homeostasis pada tubuh.
2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan kadar
hemoglobin pada klien.
3. Meningkatkan volume darah sirkulasi (setelah pembedahan, trauma, atau
perdarahan).
D. Pelaksanaan
1. Tahap Pra Tindakan
a. Persiapan Alat
1) Kateter besar (18G atau 19G)
2) Cairan IV salin normal (Nacl 0.9%)
3) Set infuse darah dengan filter
4) Sarung tangan sekali pakai.
5) Produk darah yang tepat.
6) Alkohol swab, plester, thermometer.
7) Dan surat persetujuan.
2. Tahap Tindakan
a. Jelaskan prosedur kepada klien, kaji pernah atau tidak klien menerima
transfusi sebelumnya dan catat reaksi yang timbul.
b. Minta klien untuk melaporkan adanya menggigil, sakit kepala, gatal-gatal
atau ruam dengan segera.
c. Klien telah menandatangani surat persetujuan.
d. Mencuci tangan dan memakai handscoon.
e. Pastikan infus set yang menggunakan saringan atau khusus untuk transfusi.
f. Gantungkan botol larutan salin normal 0.9% untuk diberikan setelah
pemberian infuse darah selesai.
g. Ikuti protokol lembaga dalam mendapatkan produk darah dari bank darah.
h. Identifikasi darah dengan benar sesuai dengna golongan darah klien.
i. Berikan dahulu larutan salin normal. Mulai berikan transfuse secara
perlahan diawali dengan pengisian filter didalam selang.
j. Atur kecepatan sampai 2ml/menit untuk 15 menit pertama dan obsevasi
klien.
k. Monitor tanda vital setiap 5 menit selama 15 menit pertama transfuse,
selanjutnya ukur setiap jam.
l. Pertahankan kecepatan infuse, dan buang handscoon lalu mencuci tangan.
m. Dokumentasikan Tindakan.
3. Tahap Pasca Tindakan
a. Evaluasi Pasien
1) KU: Baik, TD: 117/70mmHg, RR: 21x/m, N: 86x/m, dan HB: 10g/dl.
2) Tidak ada alergi ataupun gatal-gatal.
3) Dan lakukan perawatan selanjutnya.

Mengetahui, Banjarmasin, 21 April 2021

Pembimbing Klinik Mahasiswa,

Indah Fitria Lestari

Anda mungkin juga menyukai