0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang efisiensi dan konservasi energi pada gedung, termasuk pengoperasian AC, eskalator, elevator, dan penerangan yang merupakan konsumsi energi terbesar. Dokumen tersebut juga membahas pentingnya menerapkan praktik baru sejak desain hingga operasional gedung untuk mengurangi jejak karbon dan dampak perubahan iklim. Secara khusus dokumen tersebut menilai bahwa gedung Arana Apartement belum sepenu
Dokumen tersebut membahas tentang efisiensi dan konservasi energi pada gedung, termasuk pengoperasian AC, eskalator, elevator, dan penerangan yang merupakan konsumsi energi terbesar. Dokumen tersebut juga membahas pentingnya menerapkan praktik baru sejak desain hingga operasional gedung untuk mengurangi jejak karbon dan dampak perubahan iklim. Secara khusus dokumen tersebut menilai bahwa gedung Arana Apartement belum sepenu
Dokumen tersebut membahas tentang efisiensi dan konservasi energi pada gedung, termasuk pengoperasian AC, eskalator, elevator, dan penerangan yang merupakan konsumsi energi terbesar. Dokumen tersebut juga membahas pentingnya menerapkan praktik baru sejak desain hingga operasional gedung untuk mengurangi jejak karbon dan dampak perubahan iklim. Secara khusus dokumen tersebut menilai bahwa gedung Arana Apartement belum sepenu
Pengoperasian AC, fasilitas eskalator/elevator dan penerangan buatan
merupakan konsumsi energi yang paling besar diantara fasilitas lainnya. Tidak hanya berdampak pada pemborosan biaya akibat konsumsi energi listrik yang berlebihan, pengoperasian sistem tersebut yang tidak efisien bisa menimbulkan dampak besar terhadap perubahan iklim dan pemanasan global karena besarnya emisi karbon dioksida CO2 pada pembangkit listrik yang sehingga muncul efek rumah kaca. Untuk meningkatkan efisiensi konsumsi energi dalam melawan perubahan iklim, perlu diterapkan praktik-praktik baru sejak tahap desain sampai operasional gedung. Pendekatan praktik-praktik baru ini diharapkan akan mereduksi jejak karbon, potensi pemanasan global, serta potensi penipisan lapisan ozon. EEC Meliputi Kebijakan Rencana Pengelolaan Energi, Optimalisasi Efisiensi Energi pada Bangunan, Performa Sistem Energi, Kontrol & Pemantauan Energi, Operasi dan Pemeliharaan, dan Energi Terbarukan On-Site. Kebijakan Rencana Pengelolaan Energi (Policy and Energy Management Plan) pada bangunan Arana Apartement belum merencanakan kontrol khusus dari pihak manajemen pusat. Tetapi beberapa aspek yang diperlukan sebagai prasyarat sudah dipenuhi. Optimalisasi Efisiensi Energi pada Bangunan (Optimized Efficiency Building Energy Performance) dipenuhi apabila Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik gedung diatas IKE listrik standar acuan dan lebih kecil sama dengan 120% IKE listrik gedung dalam 6 bulan terakhir, maka setiap 5% penurunan akan mendapat1 poin tambahan sampai maksimal 8 poin. Dari hasil pengukuran, gedung Arana Apartemen memiliki IKE diatas standar yang ditentukan. Selain itu juga pada langkah langkah efisiensi energi belum diterapkan pada design gedung. Pada design belum diterapkan perhitungan OTTV menggunakan Energy Modelling Software maupun Worksheet yang disediakan oleh GBCI. Performa Sistem Energi (System Energy Performance) terdiri atas dua bagian yaitu lighting control dan mechanical ventilation air conditioning (MVAC). Bangunan Arana Apartement melakukan penghematan konsumsi energi pada daya pencahayaan ruangan, lebih hemat 20% dari daya pencahayaan yang tercantum dalam SNI 03 6197-2000 tentang Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan. Tetapi bangunan belum melakukan penghematan dalam transportasi vertikal karena belum terdapat traffic management system dan juga regenerative drive system Kontrol & Pemantauan Energi (Energy Monitoring & Control) dipenuhi dengan syarat bangunan menyediakan kWh meter yang meliputi, Sistem tata udara, Sistem tata cahaya dan kotak kontak, Sistem beban lainnya, dan Ruang yang tidak dikecualikan atau dikondisikan. Dengan pencatatan rutin bulanan hasil pantau dan koleksi data pada kWh meter.