Anda di halaman 1dari 2

Efisiensi dan Konservasi Energi (EEC)

Pengoperasian AC, fasilitas eskalator/elevator dan penerangan buatan


merupakan konsumsi energi yang paling besar diantara fasilitas lainnya. Tidak hanya
berdampak pada pemborosan biaya akibat konsumsi energi listrik yang berlebihan,
pengoperasian sistem tersebut yang tidak efisien bisa menimbulkan dampak besar
terhadap perubahan iklim dan pemanasan global karena besarnya emisi karbon
dioksida CO2 pada pembangkit listrik yang sehingga muncul efek rumah kaca.
Untuk meningkatkan efisiensi konsumsi energi dalam melawan perubahan
iklim, perlu diterapkan praktik-praktik baru sejak tahap desain sampai operasional
gedung. Pendekatan praktik-praktik baru ini diharapkan akan mereduksi jejak karbon,
potensi pemanasan global, serta potensi penipisan lapisan ozon.
EEC Meliputi Kebijakan Rencana Pengelolaan Energi, Optimalisasi Efisiensi
Energi pada Bangunan, Performa Sistem Energi, Kontrol & Pemantauan Energi,
Operasi dan Pemeliharaan, dan Energi Terbarukan On-Site. Kebijakan Rencana
Pengelolaan Energi (Policy and Energy Management Plan) pada bangunan Arana
Apartement belum merencanakan kontrol khusus dari pihak manajemen pusat. Tetapi
beberapa aspek yang diperlukan sebagai prasyarat sudah dipenuhi.
Optimalisasi Efisiensi Energi pada Bangunan (Optimized Efficiency Building
Energy Performance) dipenuhi apabila Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik
gedung diatas IKE listrik standar acuan dan lebih kecil sama dengan 120% IKE listrik
gedung dalam 6 bulan terakhir, maka setiap 5% penurunan akan mendapat1 poin
tambahan sampai maksimal 8 poin. Dari hasil pengukuran, gedung Arana Apartemen
memiliki IKE diatas standar yang ditentukan.
Selain itu juga pada langkah langkah efisiensi energi belum diterapkan pada
design gedung. Pada design belum diterapkan perhitungan OTTV menggunakan
Energy Modelling Software maupun Worksheet yang disediakan oleh GBCI.
Performa Sistem Energi (System Energy Performance) terdiri atas dua bagian
yaitu lighting control dan mechanical ventilation air conditioning (MVAC). Bangunan
Arana Apartement melakukan penghematan konsumsi energi pada daya pencahayaan
ruangan, lebih hemat 20% dari daya pencahayaan yang tercantum dalam SNI 03
6197-2000 tentang Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan. Tetapi bangunan
belum melakukan penghematan dalam transportasi vertikal karena belum terdapat
traffic management system dan juga regenerative drive system
Kontrol & Pemantauan Energi (Energy Monitoring & Control) dipenuhi
dengan syarat bangunan menyediakan kWh meter yang meliputi, Sistem tata udara,
Sistem tata cahaya dan kotak kontak, Sistem beban lainnya, dan Ruang yang tidak
dikecualikan atau dikondisikan. Dengan pencatatan rutin bulanan hasil pantau dan
koleksi data pada kWh meter.

Anda mungkin juga menyukai