Anda di halaman 1dari 5

[ Abi Rohim, XI AK 1 ]

PENYESALAN
Awan kelam membawa kegelapan
Antara harapan dan penyesalan
Sesak nafas tersendu menawan
Sampai bertemu sebuah jawaban

Disaat kita semua menutup mata


Awan belum juga tersenyum
Hanya sebuah kegelapan yang menjelita
Penyesalan itu yang membuatku tak paham

Hapuslah kawan dari dunia penyesalan


Jangan kau rundungi dirimu dengan penyesalan
Bentengilah dirimu oleh iman
Agar jiwamu dilindungi oleh keimanan

Entah kenapa penyesalan itu ada


Yang membuat diriku tak nyaman
Hanya sebuah doa yang kuminta
Agar hilangnya sebuah penyesalan

Singkirkan semua kepuasan


Kita masih mampu
Kita bersandar kepada Tuhan
Jangan menyerah
SENDIRI

Saat hati mulai resah


Dengan hidupmu berpikirlah
Apa tujuan hidupmu
Apa arti di dalam kehidupanmu

Sepi di luar, seperti hati ini


Tiada lagi, aku sendiri
Aku merangkaki dinding buta
Tak satu juga pun yang terbuka

Saat hati ini mulai lemas


Tak ada satu gadis pun yang menerima
Hidupku bagaikan daun yang kering
Berterbangan terkena angin, entah kemana

Aku menulis sebuah surat kecil


Di kamar yang sepi sunyi
Berdiam diri diantara nyamuk nakal
Memikirkan suatu keajaiban tersembunyi

Kesedihan melingkari
Tiada berujung dan bertepi
Meratap pilu merasakan sepi
Yang kian menganyam hati, hanya sendiri ...
ORANG KAFIR

Penyesalan memang tidaklah datang lebih dulu


Turun hujan tidak bisa mendahului kedatangan awan hitam
Kini nasi telah menjadi bubur
Sungguh menyesal orang-orang kafir

Yang demikian ini jelas kafir!


Kepada hatinya, hidayah ilahi tidak mengalir
Mereka sangatlah pandir
Segala keberuntungan akhirat dibuang mubazir

Pantas saja, negeri tak bisa bangkit


Banyak hati telah sakit
Kebusukan jiwa telah begitu membelit
Mereka pun pandai berkelit

Mereka menyombongkan diri


Akidah terjadi di depan mata
Mereka tidak sadar
Mata hatinya terutup

Kita harus waspada


Jangan menjadikan mereka idola
Karena mereka bahan neraka
Yang mengingkar meraih surga
PELARIAN

Betapa banyak orang merasakan kegamangan


Berjalan gontai mengikuti arus waktu
Begitu rumitnya hidup ini
Mereka membutuhkan tempat pelarian

Walau terkadang hidup ini memuakkan


Mereka terpuruk di dalam hinaan
Mereka berada dalam lingkaran tak berujung
Selalu berputar dalam satu tempat

Kita butuh pelarian


Sedangkan kita tidak bisa menghentikan waktu
Kita hanya terus bisa bergulir
Sampai kita menangis dalam kesedihan

Kita butuh pelarian


Berada di satu titik tertinggi
Terjatuh dan menghempas batu
Lalu tersenyum ketika meregang nyawa

Kita butuh pelarian


Walau entah kemana kita berlari
Menjauh ...
Mendekati kematian ...
NYATA

Gelap gulita ...


Sampai akhirnya, semua terbangun
Meratapi alam ini
Aku tak percaya

Nyata ...
Aku berharap ini tak terjadi
Mencoba tak mau melihat
Berpikir, ini hanyalah mimpi

Nyata ...
Ini semua sangat nyata
Aku sangat menyesal
Dan kecewa terhadap kehidupan ini

Warna biru di lautan nan megah


Kini telah berubah .. hilang ...
Warna hijau di daratan nan elok
Kini telah berubah .. hilang ...

Telah hilang pucuk daun di rantinanya


Telah hilang ikan-ikan di lautannya
Telah hilang oksigen di dalamnya
Dan semua telah hilang di alam ini ...

Apa arti kehidupan ini


Tanpa engkau yang selalu ada
Sedia hadir, tanpa meminta
Kini semua akan berakhir

Aku yakin aku bisa


Merubah semua yang telah hilang
Menjadi pertama yang terlihat
Nyata ...

Anda mungkin juga menyukai