Anda di halaman 1dari 11

Penyakit tropis merupakan salah satu bentuk penyakit yang sering terjadi di daerah beriklim tropis dan

subtropis. Tidak hanya di Indonesia, tapi hampir di semua negara miskin dan berkembang, penyakit
tropis ini dapat mewabah dengan cepat dan menjadi salah satu faktor peningkat angka kematian. Untuk
mengurangi angka kematian tersebut, perlu adanya penanggulangan guna menekan penyebarluasan
penyakit tropis yang ternyata semakin lama semakin mewabah. Masyarakat pun mengharapkan adanya
organisasi-organisasi khususnya instansi pemerintah yang memberikan perhatian dengan melakukan
penelitian-penelitian dalam pemberantasan penyakit-penyakit tropis dan mengadakan pelayanan
kesehatan yang layak untuk masyarakat.

Banyak faktor yang mempengaruhi penyebaran penyakit tropis ini. Sebagai contohnya adalah
sanitasi yang buruk di lingkungan kumuh dan kotor. Dari hal tersebut, tidak hanya instansi-instansi
pemerintah saja yang diharapkan dapat melakukan pencegahan penyebaran penyakit tropis, tapi
masyarakat juga harus ikut serta mendukung hal ini dengan menumbuhkan kesadaran dan kepedulian
diri sendiri terhadap lingkungan. Kehidupan merupakan anugerah dari Allah Yang Maha Kuasa dan
kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kesejahteraan masyarakat.

Dunia kesehatan baru-baru ini digemparkan oleh banyaknya korban yang terjangkit penyakit aneh yang
bisa membuat jantung manusia membengkak dan meledak!

Para ahli menduga bahwa penyakit ini sejenis dengan penyakit AIDS hanya saja lebih mematikan.

Ilmuwan akhirnya berhasil mengidentifikasi sebuah serangga pemakan darah yang diklaim menyebarkan
penyakit “AIDS versi baru” dan mengeluarkannya ke publik,Bedanya penyakit yang ditularkan bukan
berupa penyakit AIDS dalam arti sebenarnya, melainkan wabah penyakit yang disebut Chagas.

Warga Amerika Latin mulai banyak yang terserang oleh panyakit yang diberi nama Chagas ini.

Chagas diambil dari nama belakang si penemu penyakit jenis ini pada tahun 1909, yaitu Carlos Ribeiro
Justiniano Chagas.

Penyakit yang telah lama ada namun baru diselidiki lebih dalam lagi ini disebabkan oleh virus yang
ditularkan oleh seekor serangga kecil bersayap dan biasanya berwarna hitam.

Serangga ini adalah Triatomine / Triatome / Triatoma / Triatominae, yang juga serangga penghisap
darah manusia dan menularkan virusnya melalui gigitannya.

Menurut Nature Magazine, ada beberapa ahli yang mengatakan bahwa penyakit inilah yang
membunuh Charles Darwin, seorang bapak evolusi yang teori evolusinya sangat dikenal sampai
saat ini.

Sebuah penelitian mengungkap kebenaran ini bahwa pada perjalanan 5 tahun yang dilakukan
Darwin ketika berusia 20 tahunan, ia terinfeksi virus ini dan kemudian dikabarkan meninggal
akibat gagal jantung.
Penyebab

Penyakit Chagas biasanya dimulai dengan sebuah gigitan serangga: bug reduviid, juga dikenal sebagai
bug triatomid atau bug mencium, menggigit manusia mengambil darah. Saat darah masuk pada akhir
mulut, bug buang air besar di ujung lain meninggalkan tetesan tinja penuh parasit menular pada kulit.
Kemudian, ketika menggigit gatal dan goresan korban, parasit kecil yang digosok ke dalam luka dan
mendapatkan akses ke jaringan di bawah permukaan kulit. Parasit memasuki sel-sel lemak dan otot dan
mulai berkembang biak, akhirnya dilepaskan ke dalam darah dan dengan demikian didistribusikan ke
seluruh tubuh. Mereka akhirnya menjadi cukup langka di dalam darah, tetapi terus hidup dan
berkembang biak di organ. Infeksi terus berlanjut tanpa batas waktu dengan hidup dan menular parasit
dalam darah dan organ. Parasit dapat ditularkan ketika bug reduviid gigitan lagi, kali ini mengambil di
parasit dengan makan dan kemudian lewat mereka ke orang berikutnya menggigit. Parasit juga dapat
ditularkan melalui transfusi darah atau donasi organ.

Gejala awal penyakit Chagas termasuk pembengkakan yang menyakitkan di tempat gigitan,
pembengkakan kelenjar getah bening, demam tinggi, sakit otot, pembesaran hati, ruam, peradangan
jantung dan pembengkakan wajah dan ekstremitas. Tahap penyakit ini sering parah dan berbahaya pada
anak-anak kecil, sedangkan gejala pada korban selama lima tahun umumnya lebih ringan dan kemajuan
ke arah yang lebih lama, sering tanpa gejala meskipun masih destruktif, bentuk penyakit. Pada penyakit
Chagas kronis ada kerusakan organ, khususnya, pembesaran jantung dengan hilangnya bertahap fungsi,
dan pembesaran dari esofagus (megaesophagus) dan kolon (megakolon) menyebabkan hilangnya fungsi
dalam saluran pencernaan. Tingkat keparahan penyakit bervariasi dari orang ke orang, dan dari satu
wilayah geografis ke yang lain – ketika jantung dan / atau sistem pencernaan yang sangat terpengaruh,
pasien biasanya meninggal.

Penyakit ini memiliki dua fase – akut dan kronis. Fase akut biasanya terjadi segera setelah infeksi awal
dan sebagian besar korban sembuh secara spontan dalam waktu tiga sampai delapan minggu. Meskipun
mengatasi gejala, infeksi dapat bertahan. Jika tidak diobati, hal itu mengarah pada fase kronis dari
penyakit selama bertahun-tahun dan bisa berubah sangat parah. Dalam kasus yang jarang terjadi,
mungkin terbukti berakibat fatal pada akhirnya. Fase akut kronis bisa berubah cepat untuk orang dengan
sistem kekebalan yang lemah.

Dalam perjalanan tahun atau bahkan puluhan tahun setelah pasien terinfeksi, tahap kronis
mempengaruhi sistem syaraf dan sistem pencernaan. Dalam beberapa kasus ada peradangan dan infeksi
otot jantung yang bahkan dapat mengakibatkan kematian. Kadang-kadang, berat badan parah diamati
sebagai pasien menemukan kesulitan dalam menelan yang mengarah pada malnutrisi

2.Keadaan Negara

Keadaan alam Benua Amerika dibagi menjadi tiga wilayah yaitu Amerika Utara, Amerika tengah, dan
Amerika Selatan.
Keadaan alam Amerika Utara

Wilayahnya membentang dari Alaska di bagian utara sampai perbatasan dengan Meksiko di bagian
selatan. Secara garis besar keadaan alamnya dibagi tiga, sebagai berikut.

Bagian barat, sebagian besar berupa pegunungan kompleks yaitu rangkaian Pegunungan Rocky yang
terdiri atas Pegunungan Cascade, Pegunungan Sierra Madre Barat, dan Sierra Madre Nevada. Di
komplek Pegunungan Rocky terdapat daerah yang kering yaitu Great Basin. Selain itu juga terdapat
ngarai yang sangat luas dan terbesar di dunia yaitu Grand Canyon yang terbentuk oleh aliran Sungai
Colorado.

Bagian tengah, keadaan alam Amerika utara bagian tengah yang terletak di sebelah timur kompleks
Pegunungan Rocky merupakan dataran rendah yang sangat luas dan subur. Di bagian ini banyak
dijumpai sungaisungai besar antara lain Sungai Missisipi, Sungai Missouri, Sungai Arkansas, Sungai
Colorado, dan Sungai Rio Grande yang menjadi batas utara Meksiko dengan Amerika Serikat.

Bagian timur, keadaan alam di bagian ini, didominasi oleh dua kenampakan alam yang utama yaitu
Pegunungan Allaghary dan Pegunungan Appalachia serta Dataran Rendah Great Lakes St. Lawrence.

Keadaan Alam Amerika Tengah

Keadaan alam Amerika Tengah secara geologi sangat rumit dan tidak teratur. Di bagian ini didominasi
oleh plato dan pegunungan. Plato yang terkenal adalah Plato Meksiko dengan rata-rata ketinggian 2.500
m. Di bagian selatan wilayah ini terdapat Tanah Genting Panama dan Tanah Genting Tehuantepec. Pada
Tanah Genting Panama dibuat terusan yang menghubungkan Samudra Pasifik dengan Samudra Atlantik.

Keadaan Alam Amerika Selatan

Keadaan alam di wilayah ini dapat dibagi menjadi tiga yaitu pegunungan, dataran tinggi, dan dataran
rendah. Rangkaian pegunungannya adalah Pegunungan Andes yang membentang dari utara ke selatan
dengan puncak tertingginya Gunung Aconcagua (6.959 m), dan merupakan puncak tertinggi di Benua
Amerika. Dataran tinggi utama di kawasan Amerika Selatan adalah Dataran Tinggi Guyana, Dataran
Tinggi Patagonia, dan Dataran Tinggi Brasil. Dataran Tinggi ini merupakan mata air dari beberapa sungai
besar yaitu Sungai Amazon. Dataran rendahnya berada di sekitar lembah-lembah sungai besar, yaitu
Sungai Amazon, dan Sungai Orinoco dengan anak-anak sungainya. Daerah ini merupakan dataran
rendah yang luas dan subur, sebagian besar tertutup oleh Hutan Amazon yang sangat luas.

B. Keadaan Iklim

Benua Amerika memiliki iklim yang beragam, berdasarkan letak setiap kawasan. Keempat iklim di Benua
Amerika tersebut adalah sebagai berikut.

Iklim kutub, yakni iklim yang berciri musim dingin yang panjang dan musim panas yang sangat pendek.
Iklim ini memengaruhi daerah paling utara.
Iklim subtropis, yakni iklim yang berciri adanya empat musim. Empat musim tersebut ialah musim
dingin, semi, panas, dan gugur. Iklim ini meliputi kawasan sebelah selatan kawasan paling utara.

Iklim tropis, yakni iklim yang berciri curah hujan tinggi, kelembapan tinggi, dan suhu yang panas
sepanjang tahun. Iklim tropis meliputi sebagian besar kawasan Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

Iklim gurun, yakni iklim yang berciri perubahan suhu yang selalu berubah-ubah dengan cepat serta
curah hujan yang rendah. Iklim ini meliputi kawasan-kawasan yang berada di balik pegunungan.

C. Kependudukan

Suku Indian merupakan peduduk asli Amerika. Namun jumlah mereka terus menyusut karena terus
terdesak oleh perkembangan orang-orang kulit putih yang berdatangan ke Amerika sejak abad ke-15.
Pada tahun 2007, diperkirakan jumlah penduduk Amerika mencapai 904.000.000 jiwa. Kepadatan
penduduk Amerika mencapai 20,5 orang per km2. Laju pertumbuhan penduduk Benua Amerika
tergolong sedang, yakni 0,9% per tahun.

Penduduk Amerika terdiri atas penduduk asli, penduduk pendatang, dan penduduk campuran.
Penduduk aslinya adalah suku Eskimo dan Indian. Sedangkan penduduk pendatangnya berasal dari
berbagai benua yang terdiri atas tiga ras utama, yaitu Ras Negroid dari Afrika, Ras Mongolia dari Asia,
dan Ras Kaukasoid yang berkulit putih dari Eropa. Dalam perkembangannya penduduk pendatang dan
penduduk asli saling berbaur hidup bersama sehingga dapat dijumpai adanya penduduk campuran.

Penduduk Amerika menganut beragam agama. Agama dengan jumlah pemeluk terbanyak ialah Katolik
Roma yang pemeluknya tersebar di seluruh kawasan Amerika Selatan. Di Amerika Utara, banyak
pemeluk agama Kristen Protestan. Agama lainnya yang dipeluk oleh penduduk Amerika meliputi Yahudi,
Islam, Hindu, Buddha, Kong Hucu, serta kepercayaan animisme yang masih banyak dianut oleh suku
Indian.

D. Perekonomian

Di kawasan Amerika Utara, aktivitas ekonomi bertumpu pada industri. Amerika Serikat dan Kanada di
utara merupakan negara-negara industri maju. Jenis industri di Amerika Utara sangat beragam, yang
paling utama ialah pengolahan makanan, pakaian, pembuatan kendaraan, alat elektronik, dan
pengolahan minyak.

Berbeda dengan kawasan utara, di kawasan selatan, pertanian lebih berkembang secara dominan. Jenis
tanaman yang ditanam meliputi kopi, teh, lada, kapas, gandum, jagung, kentang, sayuran, dan buah-
buahan. Selain pertanian, peternakan juga digiatkan untuk memperoleh hasil dalam bentuk daging,
kulit, susu, keju, mentega, dan benang wol.

Amerika juga merupakan kawasan yang kaya akan cadangan bahan tambang. Pertambangan
berkembang pesat terutama di kawasan Amerika utara. Beberapa hasil tambang Amerika meliputi
minyak, timah, batubara, bijih besi, perunggu, mangan, nikel, dan uranium.
cara penularan

meracuni tubuh manusia yang digigitnya dengan penyakit yang disebut dengan Chagas ini, yakni sebuah
penyakit parasit tropis yang disebabkan oleh protozoa ber-flagel.

Menurut catatan jurnal PLoS Neglected Tropical Diseases, penyakit Chagas akan mengakibatkan
pembengkakan di bagian jantung. Jika sudah parah, organ ini bisa pecah dan menyebabkan kematian
mendadak.

Yang membuat para ilmuwan khawatir, penyakit Chagas ini sulit untuk dideteksi dan butuh waktu hingga
bertahun-tahun hingga akhirnya muncul gejala. Waduh, mirip AIDS donk.

Dengan alasan itulah kini serangga Triatome dijuluki sebagai ‘AIDS baru di benua Amerika‘.

Masalahnya adalah virus penyakit Chagas ini gampang tersebar, seperti melalui transfusi darah, atau
bawaan gen turunan (layaknya penyebaran virus HIV), tapi tidak dapat menular dari hubungan intim,
seperti kebanyakan kasus penularan virus HIV.

Sayangnya, gejala penyakit ini sangat sulit untuk diketahui sejak awal.

Penyakit Chagas ini membutuhkan waktu bertahun-tahun baru dapat dideteksi, mirip dengan AIDS,
sehingga kemungkinannya sangat kecil untuk melakukan pengobatan dini.

Kalau pun dapat dideteksi dini, maka pengobatan tercepat bisa membutuhkan waktu selama 3 bulan.
Lebih parah, penyakit ini banyak menyerang penduduk-penduduk yang berada di bawah garis
kemiskinan.

Penyakit ini merebak di antara penduduk miskin entah karena lingkungan yang kotor yang menjadikan
tempat perkembangbiakan serangga Triatoma ini semakin meluas atau karena ketidakpedulian warga
terhadap sakit yang mereka derita sehingga mereka tidak pernah memeriksakan kesehatan mereka ke
dokter karena tidak adanya biaya untuk memeriksakan diri mereka.

Menurut, Science Daily, faktor yang paling utama dari peningkatan penyebaran virus ini adalah
perubahan iklim. Perubahan iklim bumi yang menjadi semakin hangat ini memungkinkan si serangga
membawa virus ke daerah bagian utara.

Penyakit ini sudah mulai mewabah di Amerika Tengah dan Amerika Selatan (Bolivia, Meksiko, Kolombia)
dan beberapa negara Eropa.

Kini penyakit yang pada awalnya tersebar di Meksiko, Bolivia, Kolombia hingga Amerika Tengah saja, kini
telah beradaptasi dan telah menyebar luas ke wilayah Amerika Serikat (AS).

Penyebarannya pun sama seperti HIV, dimana infeksi bisa terjadi antara sesama manusia melalui
transfusi darah atau ibu yang mengandung anaknya.

Setidaknya ada sekitar 10 juta orang diseluruh dunia sudah terinfeksi penyakit ini, dengan 10 ribu orang
diantaranya dikabarkan meninggal pada tahun 2008 silam.
4.diagnosis

Kehadiran '' T. cruzi'' diagnostik penyakit Chagas. Dapat dideteksi oleh pemeriksaan mikroskopik darah
digumpalkan anti segar, atau mantel yang buffy, untuk motil parasit; atau dengan persiapan darah tipis
dan tebal smear bernoda Giemsa, untuk langsung visualisasi parasit. Secara mikroskopis, '' T. cruzi'' bisa
menjadi bingung dengan ''Trypanosoma rangeli'', yang tidak dikenal sebagai patogen manusia. Isolasi ''
T. cruzi'' dapat terjadi dengan inokulasi ke tikus, oleh budaya di media khusus (misalnya, Zero, LIT); oleh
xenodiagnosis, di mana tidak terinfeksi Reduviidae bug diberi makan darah pasien dan isi usus mereka
diperiksa untuk parasit. dan Pencegahan umumnya berfokus pada Pertempuran vektor '' Triatoma''
dengan menggunakan semprotan dan cat mengandung insektisida (sintetis pyrethroids), dan
meningkatkan perumahan dan kondisi sanitasi di daerah pedesaan. Untuk penduduk perkotaan,
menghabiskan liburan dan kemping di padang gurun atau tidur di hostel atau lumpur rumah di daerah
endemik dapat berbahaya; kelambu dianjurkan.

Sejumlah potensi vaksin yang saat ini sedang diuji. Vaksinasi ''Trypanosoma rangeli'' telah menghasilkan
hasil yang positif pada hewan. Baru-baru ini, potensi DNA vaksin untuk immunotherapy akut dan kronis
penyakit Chagas sedang diuji oleh beberapa kelompok-kelompok penelitian.

Transfusi darah adalah jalur transmisi kedua paling umum penyakit Chagas di banyak negara-negara
Amerika Latin. Pada tahun 1993 serangkaian isolasi survei, mencari antibodi terhadap '' T. cruzi'' dalam
darah donor, mengungkapkan bahwa kemungkinan menerima unit transfusi berpotensi terinfeksi di
setiap negara bervariasi dari 1,4% untuk 18% di Argentina, Brasil, dan Chili, dan dapat hingga 48% di
Bolivia. Menyarankan bahwa di daerah ini ada risiko tinggi transfusi memperoleh Chagas; jauh lebih
tinggi daripada risiko yang dilaporkan untuk lain infeksi yang diperoleh melalui darah seperti hepatitis
(0.1%) dan AIDS (0.1%) di daerah yang sama. Kemungkinan terinfeksi ketika menerima transfusi
terinfeksi unit yang diasumsikan 20% untuk '' T. cruzi''. Vektor kontrol upaya telah, namun,
mengakibatkan penurunan tingkat infeksi; prevalensi infeksi '' T. cruzi'' dalam sistem bank darah Brasil
adalah 0.96% di tahun 1996, turun dari 2% pada 1970-an. Di kebanyakan negara di mana penyakit
Chagas endemik, pengujian donor darah sudah wajib, karena hal ini dapat rute penting transmisi. FDA
Amerika Serikat baru-baru ini memiliki lisensi tes antibodi terhadap '' T. cruzi'' untuk digunakan pada
darah donor tapi tidak memiliki belum diamanatkan penggunaannya. Asosiasi Amerika bank darah
merekomendasikan bahwa masa lalu penerima darah komponen dari donor yang ditemukan untuk
menjadi terinfeksi diberitahu dan sendiri diuji.

Di masa lalu, darah disumbangkan dicampur dengan 0,25 g/L gentian Violet, yang membunuh parasit ''
T. cruzi''. Antifungal agen Amfoterisin B telah diusulkan sebagai pengobatan lini kedua, tetapi biaya
tinggi dan relatif tinggi toksisitas obat telah membatasi penggunaannya

Pecegahan

Pencegahan umumnya berfokus pada Pertempuran vektor '' Triatoma'' dengan menggunakan
semprotan dan cat mengandung insektisida (sintetis pyrethroids), dan meningkatkan perumahan dan
kondisi sanitasi di daerah pedesaan. Untuk penduduk perkotaan, menghabiskan liburan dan kemping di
padang gurun atau tidur di hostel atau lumpur rumah di daerah endemik dapat berbahaya; kelambu
dianjurkan.

Sejumlah potensi vaksin yang saat ini sedang diuji. Vaksinasi ''Trypanosoma rangeli'' telah menghasilkan
hasil yang positif pada hewan. Baru-baru ini, potensi DNA vaksin untuk immunotherapy akut dan kronis
penyakit Chagas sedang diuji oleh beberapa kelompok-kelompok

Pemeriksaan

pemeriksaan sumsum tulang dan kultur pada berbagai macam media. Secara serologis, orang
melakukan pemeriksaan yang dinamakan Card Agglutination Test (CATT). Pemeriksaan ini sering
digunakan untuk keperluan epidemiologis. Pemeriksaan serologis lain yang juga dipakai adalah
menentukan titer IgM yang biasanya tetap meninggi selama beberapa waktu.

Dampak ekonomi

Sementara beberapa ratus ribu orang di Amerika Serikat mungkin memiliki penyakit, ini adalah sebagian
besar imigran dari negara-negara Amerika Latin. Penyakit ini, bagaimanapun, adalah masalah kesehatan
masyarakat yang utama di seluruh Amerika Selatan dan membunuh sebanyak 50.000 orang setiap
tahun, menurut beberapa perkiraan, sehingga penyakit parasit yang paling signifikan dari Amerika

bisa menghambat keuntungan dan pertumbuhan ekonomi di masa depan, karena efeknya negatif
terhadap perkembangan anak, tenaga kerja, serta kesehatan remaja putra dan putrid

tanda dan gejala

Penyakit manusia terjadi dalam dua tahap: tahap akut, yang terjadi tak lama setelah infeksi awal, dan
tahap kronis yang berkembang selama bertahun-tahun.

Fase akut berlangsung selama beberapa minggu pertama atau bulan infeksi. Ini biasanya terjadi tanpa
disadari karena gejala-bebas atau pameran hanya gejala ringan yang tidak unik untuk penyakit Chagas.
Ini dapat termasuk demam, kelelahan, nyeri tubuh, nyeri otot, sakit kepala, ruam, kehilangan nafsu
makan, diare, mual, dan muntah. Tanda-tanda pada pemeriksaan fisik dapat mencakup pembesaran
ringan dari hati atau limpa, kelenjar bengkak, dan pembengkakan lokal (chagoma a) di mana parasit
masuk ke dalam tubuh.

Penanda yang paling dikenal penyakit Chagas akut disebut tanda Romana, yang meliputi pembengkakan
kelopak mata pada sisi wajah dekat luka gigitan atau di mana kotoran bug yang disimpan atau sengaja
digosok ke mata. Jarang, anak-anak, atau orang dewasa mungkin mati dari penyakit akut karena
peradangan / infeksi berat dari otot jantung (miokarditis) atau otak (meningoencephalitis). [10] Fase
akut juga bisa parah pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Jika timbul gejala selama fase akut, mereka biasanya sembuh secara spontan dalam waktu tiga sampai
delapan minggu di sekitar 90% dari individu. [2] [6] Meskipun gejala menyelesaikan, bahkan dengan
pengobatan infeksi terus berlanjut dan memasuki fase kronis. Individu dengan penyakit Chagas kronis,
60-80% tidak akan pernah mengembangkan gejala (penyakit Chagas kronis tak tentu disebut),
sedangkan 20-40% sisanya akan mengembangkan jantung yang mengancam jiwa dan / atau gangguan
pencernaan selama hidup mereka (disebut penyakit Chagas kronis tentu ). Dalam 10% dari individu,
penyakit berlangsung secara langsung dari bentuk akut ke bentuk klinis gejala penyakit Chagas kronis.

The gejala (determinate) tahap kronis mempengaruhi sistem saraf, sistem pencernaan dan jantung.
Sekitar dua-pertiga dari orang-orang dengan gejala kronis memiliki kerusakan jantung, termasuk
kardiomiopati dilatasi, yang menyebabkan kelainan irama jantung dan dapat menyebabkan kematian
mendadak. Sekitar sepertiga dari pasien terus mengembangkan kerusakan sistem pencernaan, sehingga
pelebaran saluran pencernaan (megacolon dan megaesophagus), disertai dengan penurunan berat
badan yang parah. Kesulitan menelan (akalasia sekunder) mungkin gejala pertama dari gangguan
pencernaan dan dapat menyebabkan kekurangan gizi.

20% sampai 50% dari individu dengan keterlibatan usus juga menunjukkan keterlibatan jantung. [Sampai
dengan 10% dari individu yang terinfeksi kronis mengembangkan neuritis yang menghasilkan refleks
tendon berubah dan gangguan sensorik. Kasus terisolasi menunjukkan keterlibatan sistem saraf pusat,
termasuk demensia, kebingungan, ensefalopati kronis dan sensorik dan motorik defisit.

Manifestasi klinis penyakit Chagas adalah karena kematian sel dalam jaringan target yang terjadi selama
siklus infektif, dengan berurutan menginduksi respon inflamasi, lesi selular, dan fibrosis. Misalnya,
amastigotes intraseluler menghancurkan neuron intramural dari sistem saraf otonom dalam usus dan
hati, yang mengarah ke megaintestine dan aneurisma jantung, masing-masing. Jika tidak diobati,
penyakit Chagas bisa berakibat fatal, dalam banyak kasus karena kerusakan otot jantung.

KOMPLIKASI

Pada tahap kronis, pengobatan melibatkan mengelola manifestasi klinis dari penyakit. Misalnya, alat
pacu jantung dan obat untuk denyut jantung tidak teratur, seperti obat anti-aritmia amiodaron, mungkin
menyelamatkan hidup untuk beberapa pasien dengan penyakit jantung kronis, [39] sementara operasi
mungkin diperlukan untuk megaintestine. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan dalam fase ini, namun.
Penyakit jantung kronis yang disebabkan oleh penyakit Chagas sekarang menjadi alasan umum untuk
operasi transplantasi jantung. Sampai saat ini, bagaimanapun, penyakit Chagas dianggap kontraindikasi
untuk prosedur ini, karena kerusakan jantung bisa kambuh sebagai parasit diharapkan untuk merebut
peluang yang disediakan oleh imunosupresi yang mengikuti operasi.
Telah dicatat bahwa tingkat kelangsungan hidup pada pasien Chagas dapat secara signifikan
ditingkatkan dengan menggunakan dosis yang lebih rendah dari siklosporin obat imunosupresan. Baru-
baru ini, terapi sel induk langsung dari otot jantung menggunakan transplantasi sel sumsum tulang telah
terbukti secara dramatis mengurangi risiko gagal jantung pada pasien Chagas.

cara penentuan dan penggunaan obat pada penyakit tropis

 Pengeringan lahan basah untuk mengurangi populasi serangga dan vektor lainnya.

 Aplikasi insektisida dan / atau penolak serangga) pada permukaan strategis seperti: pakaian,
kulit, bangunan, habitat serangga, dan kelambu.

 Penggunaan kelambu tempat tidur atas (juga dikenal sebagai "kelambu") untuk mengurangi
penularan malam hari, karena spesies tertentu dari nyamuk tropis pakan terutama di malam
hari.

 Penggunaan air sumur, dan / atau penyaringan air, filter air, atau air pengobatan dengan tablet
air untuk menghasilkan air minum bebas dari parasit.

 Pengembangan dan penggunaan vaksin untuk mempromosikan kekebalan penyakit.

 Farmakologis pra-pajanan (untuk mencegah penyakit sebelum pajanan terhadap lingkungan dan
/ atau vektor).

 Farmakologis profilaksis pasca pajanan (untuk mencegah penyakit setelah terpapar lingkungan
dan / atau vektor).

 Terapi farmakologis (untuk mengobati penyakit setelah infeksi atau infestasi).

 Membantu dengan pembangunan ekonomi di daerah endemik. Misalnya dengan memberikan


kredit mikro untuk memungkinkan investasi di bidang pertanian lebih efisien dan produktif. Hal
ini pada gilirannya dapat membantu subsisten pertanian menjadi lebih menguntungkan, dan ini
keuntungan dapat digunakan oleh penduduk setempat untuk pencegahan penyakit dan
pengobatan, dengan manfaat tambahan mengurangi angka kemiskinan.

Pathogenesis penyakit paru

PPOK menurut para ahli ada 2 faktor yang mempengaruhi yaitu faktor endogen dan eksogen. Faktor
endogen (genetik) dapat memanifestasi menjadi PPOK tanpa adanya pengaruh dari luar (eksogen), akan
tetapi yang banyak di jumpai adalah kecenderungan untuk PPOK meningkat akibat adanya interaksi
antara faktor eksogen dan faktor endogen. Merokok adalah faktor risiko utama PPOK walaupun partikel
noxious inhalasi lain dan berbagai gas juga memberikan kontribusi.

Merokok menyebabkan inflamasi paru, karena sebab yang belum diketahui sampai sekarang beberapa
perokok menunjukkan peringkatan respon inflamasi normal, protektif dari paparan inhalasi yang
akhirnya menyebabkan kerusakan jaringan, gangguan mekanisme pertahanan yang membatasi destruksi
jaringan paru dan memutus mekanisme perbaikan, ini membawa perubahan berupa lesi patologi yang
khas PPOK. Disamping inflamasi ada proses lain yang juga penting pada patogenesis PPOK adalah
ketidakseimbangan protease dan antiprotease dan stress oksidatif. 

Secara umum telah diterima bahwa merokok merupakan faktor risiko terpenting PPOK namun hanya 10-
20% perokok mengalami gangguan fungsi paru berat yang terkait PPOK. Hal ini menunjukkan ada faktor
lain yang ikut berperan pada kerentaan untuk PPOK pada perokok. Gen yang berimplikasi dalam
perkembangan PPOK terlibat dalam ketidak seimbangan protease, metabolism material toksik
tembakau, kliren mukosilier dan proses inflamasi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Jusuf, W., Winarni., Slamet., Hariadi. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru. Departemen
Ilmu Penyakit Paru FK UNAIR-RSUD Dr.Soetomo Surabaya. Surabaya.
2. Tjandra, Yoga Aditama. Asma Bronkial. Departemen Pulmonologi & Kedokteran
Respirasi FK-UI/RS Persahabatan. 2006
3. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2003. PPOK, Pedoman Diagnosis Dan
Penatalaksaan Di Indonesia. Jakarta.
4. Rassi A Jr, Rassi A, Marcondes de Rezende J (Juni 2012). "Trypanosomiasis Amerika
(penyakit Chagas)". Klinik penyakit menular dari Amerika Utara 26 (2): 275-91. doi:
10,1016 / j.idc.2012.03.002. PMID 22632639
5. Bern C, Montgomery SP, Herwaldt BL et al. (November 2007). "Evaluasi dan
pengobatan penyakit Chagas di Amerika Serikat: review sistematis"
6. Rassi A, Dias JC, Marin-Neto JA, Rassi A (April 2009). "Tantangan dan peluang untuk
pencegahan primer, sekunder, dan tersier penyakit Chagas '"
7. Bonney KM (2014). "Penyakit Chagas di Abad 21: sukses kesehatan masyarakat atau
ancaman yang muncul?"
8. Guimarães FN, da Silva NN, Clausell DT, de Mello AL, Rapone T, T Snell, N Rodrigues
(1968). "Wabah penyakit transmisi kemungkinan pencernaan Chagas, terjadi di Teutonia.
(Estrela - Rio Grande Do Sul)" Rumah Sakit (Rio J)
9. Córdova E, Maiolo E, Corti M, Orduña T (April 2010). "Manifestasi neurologis penyakit
Chagas '"
10. Teixeira AR, Monteiro PS, Rebelo JM (2001). "Muncul penyakit Chagas: jaringan trofik
dan siklus penularan Trypanosoma cruzi dari pohon-pohon palem di Amazon"
11. Wendel S (Januari 2010). "Transfusi menular penyakit Chagas: Apakah itu benar-benar
di bawah kendali?"
12. Santos Ferreira C, Amato Neto V, Gakiya E, Bezerra RC, Alarcón RS (2003).
"Pengobatan Microwave susu manusia untuk mencegah penularan penyakit Chagas".
13. Hudson L, Turner MJ (November 1984). "Konsekuensi imunologi infeksi dan vaksinasi
di Amerika Selatan trypanosomiasis [dan diskusi]"
14. Benchimol-Barbosa PR (2006). "Transmisi lisan penyakit Chagas ': bentuk akut infeksi
bertanggung jawab atas wabah regional."
15. Benchimol-Barbosa PR (2010). "Trends on acute Chagas' disease transmitted by oral
route in Brazil: steady increase in new cases and a concealed residual fluctuation."

Anda mungkin juga menyukai

  • Kelompok 1
    Kelompok 1
    Dokumen4 halaman
    Kelompok 1
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • LO Ika
    LO Ika
    Dokumen13 halaman
    LO Ika
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Presentase
    Presentase
    Dokumen11 halaman
    Presentase
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Arya Ips
    Arya Ips
    Dokumen10 halaman
    Arya Ips
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Ilmu Pengetahuan Sosial
    Ilmu Pengetahuan Sosial
    Dokumen8 halaman
    Ilmu Pengetahuan Sosial
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 1
    Kelompok 1
    Dokumen4 halaman
    Kelompok 1
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Refarat DM Mitras New
    Refarat DM Mitras New
    Dokumen35 halaman
    Refarat DM Mitras New
    Adriati Tanjeng
    Belum ada peringkat
  • Egi Lo
    Egi Lo
    Dokumen12 halaman
    Egi Lo
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Presentase
    Presentase
    Dokumen11 halaman
    Presentase
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Refka III Derm Seboroik
    Refka III Derm Seboroik
    Dokumen10 halaman
    Refka III Derm Seboroik
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Presentase
    Presentase
    Dokumen11 halaman
    Presentase
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Filariasis Tugas Tutorial Blok 22 Yunika
    Penyakit Filariasis Tugas Tutorial Blok 22 Yunika
    Dokumen21 halaman
    Penyakit Filariasis Tugas Tutorial Blok 22 Yunika
    yunikayun
    Belum ada peringkat
  • Vandi Gileee
    Vandi Gileee
    Dokumen2 halaman
    Vandi Gileee
    angga
    Belum ada peringkat
  • Lo 1
    Lo 1
    Dokumen15 halaman
    Lo 1
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Demam Berdarah Dengue
    Demam Berdarah Dengue
    Dokumen15 halaman
    Demam Berdarah Dengue
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Tropis
    Penyakit Tropis
    Dokumen17 halaman
    Penyakit Tropis
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • BAB I Orto
    BAB I Orto
    Dokumen30 halaman
    BAB I Orto
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Mitras Labiro
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Kti
    Bab Iv Kti
    Dokumen4 halaman
    Bab Iv Kti
    MplusW
    Belum ada peringkat
  • Refarat DM Mitras New
    Refarat DM Mitras New
    Dokumen35 halaman
    Refarat DM Mitras New
    Adriati Tanjeng
    Belum ada peringkat
  • Tugas Tutorial
    Tugas Tutorial
    Dokumen12 halaman
    Tugas Tutorial
    mitras
    Belum ada peringkat
  • Yyyy
    Yyyy
    Dokumen5 halaman
    Yyyy
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Risna
    Jurnal Risna
    Dokumen10 halaman
    Jurnal Risna
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv-1
    Bab Iv-1
    Dokumen8 halaman
    Bab Iv-1
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Psoriasis
    Psoriasis
    Dokumen19 halaman
    Psoriasis
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Kti
    Bab Iii Kti
    Dokumen6 halaman
    Bab Iii Kti
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Bab V Kti
    Bab V Kti
    Dokumen2 halaman
    Bab V Kti
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Refleksi Kasus Risna
    Refleksi Kasus Risna
    Dokumen34 halaman
    Refleksi Kasus Risna
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    Risna Sari
    Belum ada peringkat