Anda di halaman 1dari 13

Oktober 2014

Paper Tutorial
“HYDROPS FETALIS”

Nama : Ika Rahma Widyanti


Stambuk : G 501 11 036
Kelompok : 6 (enam)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2014
Leaening objective

1. Cara membedakan virus CMV dalam TORCH


2. Diagnosis banding dari hydrop fetalis
3. Bagaimana virologi virus CMV
4. Epidemiologi Cytomegalovirus

Jawab :

1. Cara membedakan virus CMV dalam TORCH

Toxoplasmosis Rubella CMV HSV


Gejala First half of Gejala klinis Rubella CMV retinitis HSV-1 _ Vesicles-
pregnancy : dapat bervariasi setiap biasanya vesicles di sekitar
menyebabkan orang dan bisa tidak menimbulkan mulut, acute
malformation dikenal. Ginggivostomatitis
gejala,tapi
pada CNS, micro Rubella infeksi Primary HSV-1
cephali, hydro gejalanya mirip jarang.pasien dengan infection dapat
cephalus dan dengan infection kondisi sistem imun menyebabkan
perinatal mononucleosis, tertekan harus follicular
mortality. drug induced rashes. memperhatikan congjungtivitis
Second half of Lymphadenopathy gejala-gejala pada dengan chemosis,
pregnancy : Pada wanita hamil meta berikut selama edema dan corneal
Ringan/asymtoma primary infection ® ulcer. Herves
perawatan.
tik, demam (flu Severe damage pada labialis dan
like fetus 􀂷 Kehilangan dendritic corneal
syndrome, Masa inkubasi 2 – 3 penglihatan tiba-tiba ulcers paling
limpadenopati, minggu rata-rata ± 􀂷 Penglihatan sering merupakan
servikal, aksila, 18 hari. menjadi kabur manifestasi
namun tidak sakit. Kelainan congenital 􀂷 Bintik buta recurren, HSV-1
Gejala-gejala ini tergantung pada saat 􀂷 Sorotan cahaya infection. Pada
beberapa minggu mana terjadi infeksi keadaan parah
s/d bulan. pada dapat
Anemia, waktu hamil. menyebabkan
lekopenia, kadang Infeksi pada bulan HSV encephalitis.
lekositosis. Dapat pertama kehamilan HSV-2 Infection
terjadi dapat menyebabkan adalah infeksi
Chorioretinitis fetal pada genital dan
dan kelainan pada malformation ± 50% dapat
CNS setelah – 80%, 25% pada menyebabkan
beberapa bulan bulan kedua dan 17% infeksi pada
atau beberapa Pada bayi pada waktu
tahun bulan ketiga. proses
kemudian.Congen Congenital Rubella kelahiran.Sebagian
ital Syndrome dapat besar bayi
Toxoplasmosis : terjadi pada infeksi mendapat infeksi
Anak hidup di TR I HSV-2 pada
dengan kehamilan.Kelainan- ibu hamil
kemunduran kelainan lain adalah asymptomatic.
mental yang CHD (PDA, VSD Ulcerative lesion,
parah, kejang- dan PT), pain fever,
kejang, cataracts, dysuria,
strabismus dan chorioretinitis, Lymphadenopathy
kebutaan. microcephaly, mental selalu dijumpai.
retardation dan
deafness.
Diagnos Diagnosa Laboratory Sebagian besar
gejala
is Toxoplasmosis Diagnosis : pasien dengan CMV konstitusional
Pemeriksaan 1. Diagnosis retinitis yang klasik,
parasit sangat
Congenital Rubella membutuhkan terapi distribusi dan
rumit dan
2. Menentukan status mata oleh seorang gambaran lesi
memakan waktu
imun pada wanita ahli. seorang ahli yang khas berupa
yang lama, yaitu
umur reproduktif bedah mata ulserasi oral
dengan
superfisial, bentuk
cara : Metode mendiagnosa CMV
bulat, multipel,
1. Biopsi jaringan pemeriksaan : retinitis dengan bersifat akut dan
& pewarnaan HE Hemaglutination sepenuhnya adanya gingivitis
dan Eosin juga
inhibition memeriksa bagian marginal
dengan giemsa.
Passive belakang mata generalisata pada
Tujuannya untuk
Hemaglutination menggunakan pemeriksaan fisis,
melihat
(PHA) ophthalmoscopy. ditunjang oleh
tachizoites
tidak adanya
(trophozoites) Indirect fluorescent Fluorescein riwayat episode
atau cysts immunoassay (IFA) angiography herpes
(bradyzoites) Enzyme mungkin sebelumnya, serta
2. Kultur :
immunoassay (EIA- Dibutuhkan untuk adanya riwayat
Monocyte cell
IgM, IgG) mengevaluasi system terpajan HSV-1
culture. Setelah 4
Radioimmunoassay sirkulasi retina. membantu
hari parasit di
menegakkan
kultur maka Pengambilan dan
diagnosis
dilihat Penyimpanan gingivostomatitis
dengan Specimen herpetika primer.
immunofluoresce Diambil pada hari ke Herpes orofasial
nce dengan anti-
3 pada saat muncul tipe ini perlu
P30 monoclonal
rash. Dapat disimpan dibedakan dengan
antibodi.
selama 48 jam pada hand-foot-mouth
3. Dye-Test
disease,
(Sabin-Felman) temperatur 2oC –
herpangina,
paling baik karena 8oC. Pengambilan ke eritema
puncaknya 2 pada hari ke 7 s/d multiformis,
dicapai lebih 21 atau hari ke 30. pemfigus vulgaris,
cepat
Specimen dapat acute necrotizing
dibawah dari 4
disimpan dalam ulcerative
minggu dan
menetap. freeze. Specimen gingivitis. 9
Sensitivity dan harus dipisahkan
spesitivity tinggi Herpes intraoral
dariserum dengan
4. EIA (Enzyme- didiagnosis
centrifugasi. banding dengan
linked Bahan : Dengan
immunoassay). stomatitis aftosa
teknik MEIA, dapat rekuren dan herpes
Deteksi IgM
antibodi. dipakai serum atau zoster intraoral.
Spesifik antibodi plasma (EDTA, 8,9
IgM meninggi Heparin, Sodium
pada bulan ke 4 – Citrate) Infeksi HSV
8 . Masalah yang Cytomegalovirus = genital perlu
dijumpai didiagnosis
CMV Termasuk
adalah banding dengan
interferensi dari DNA virus → bisa
rheumatoid factor dijumpai pada blood, penyebab ulkus
dan specific IgG urine, dan Breast genital lain baik
antibodi milk juga bisa berupa infeksi
5. IHA : Indirect
ditulari melalui maupun bukan
Hemaglutinasi 4 –
10 minggu (titer transfusi darah. infeksi. Bila
meningkat atau Gejala pada wanita terdapat
sero hamil Asymptomatik kelompokan
konversi) atau mild. vesikel multipel
6. IFA : Indirect Infeksi pada wanita atau bila terdapat
Florescent hamil → Mental riwayat lesi
Antibody ( 2 – 4
retardation sebelumnya yang
bulan)
Complement (Transplacental) berukuran sama,
fixation 3 bulan Chorio Retinitis lama timbulnya
pertama Hearing Loss dan sifatnya sama
7. ELISA : Neurologic Problema maka
Enzyme-Linked Immuno kemungkinan
Immunosorbent Compromised besar penyebabnya
Assay ®M E I A
Penularan adalah HSV.
_ IgM, IgG dapat
mencegah positif → CMV pada bayi Diagnosis banding
palsu akibat bisa terjadi melalui HSV genital
kompetisi dengan proses kelahiran adalah ulkus pada
antibody IgG kontak langsung sifilis, chancroid,
specific maternal. pada serviks atau limfogranuloma
8. Dapat dideteksi melalui air susu ibu. venerum,
dari cairan (CSF)
→ Melalui transfusi donovanosis, non
dan ditentukan
dengan pada ibu atau anak infeksi penyakit
pemeriksaan → Melalui kontak Crohn, ulserasi
metode langsung/individual mukosa yang
Direct Immuno Infeksi Bawaan pada dihubungkan
Florescent Bayi dengan sindrom
Terjadi oleh karena Behcet
infeksi primer atau
reaktivasi selama
kehamilan.
Diagnosa →
Karakteristik -
Lekositosis
- Lymphocytosis
- Abnormal liver
function test
Definitive diagnosis
dapat dilakukan
dengan isolasi virus
CMV dari
urine dan blood
dengan terdeteksi
IgM atau
peningkatan titer
IgG.
Deteksi IgG antibodi
bukan proteksi
terhadap CMV →
infeksi kronik.
Specimen dapat
disimpan selama
1minggu pada
temperatur 2oC-8oC
atau lebih lama lagi
pada temperatur -
18oC (freezer).
Pemerik Pemeriksaan Primary rubella Cytomegalovirus Pemeriksaan
saan parasit sangat infection pada (CMV) telah Serologis/Laborato
rumit dan penderita dari rubella terdeteksi melalui ry Diagnosis
memakan waktu dijumpai kultur (fibroblast Virus dapat
yang lama, yaitu Antibodi IgM sesuai manusia), serologi, diisolasi dari
dengan dengan gejala klinis tes antigen, PCR, dan vesicular fluid,
cara : yang ada. Pada acute Sitopatologi. Tingkat ulcer scraping,
1. Biopsi jaringan Primary Rubella IgM meningkat pada throat swabs,
& pewarnaan HE Infection. IgM _ pasien dengan infeksi salifa, CSF
dan Eosin juga dapat dideteksi CMV atau ada dan pada jaringan
dengan giemsa. hampir pada 100% peningkatan 4 kali yang terinfeksi,
Tujuannya untuk kasus yaitu pada hari lipat titer IgG. Positif bufficoat, urine,
melihat 4-15 setelah palsu CMV IgM rectal cultures.
tachizoites munculnya rash. hasil dapat dilihat Virus mempunyai
(trophozoites) Menurun setelah 36- pada pasien dengan sifat
atau cysts 70 hari, menghilang infeksi EBV atau cytopathogenic
(bradyzoites) setelah 180 hari HHV-6, serta pada effects (CPE) dan
2. Kultur : Asymptomatic pasien dengan berkembang biak
Monocyte cell reinfection pada peningkatan kadar sangat
culture. Setelah 4 wanita hamil faktor rheumatoid. cepat dalam 24
hari parasit di berbahaya untuk jam, tetapi
kultur maka fetus, dengan Beberapa tes cukup pemeriksaan cara
dilihat karakteristik IgG sensitif untuk ini memerlukan
dengan meninggi dan tidak mendeteksi antibodi waktu yang lama.
immunofluoresce dijumpai IgM, bisa anti-CMV IgM pada IgM HSV-1 &
nce dengan anti- ok IgM belum awal perjalanan IgM HSV-2
P30 monoclonal terdeteksi. penyakit (CMV awal antibodi muncul
antibodi. Pemeriksaan IgM ini [nuklir] antigen, pada infeksi
3. Dye-Test tidak hanya untuk antigen kapsid virus primer atau
(Sabin-Felman) wanita hamil tapi CMV) dan selama reaktivasi.
paling baik karena perlu juga untuk reaktivasi CMV. IgM pada infeksi
puncaknya wanita yang belum Seperti dengan primer bertahan
dicapai lebih hamil. infeksi EBV, s/d 9 bulan pada
cepat IgG _ meningkat mengamati reaktivasi beberapa pasien.
dibawah dari 4 cepat pada hari ke 7 dari virus dengan Pemeriksaan : IgG
minggu dan s/d 21 kemudian hasil IgM positif anti HSV _ deteksi
menetap. menurun, dengan adanya status imun
Sensitivity dan dan tetap tinggal antibodi IgG tidak Pengambilan
spesitivity tinggi sebagai protection. jarang. Hal ini paling sampel untuk IgG
4. EIA (Enzyme- umum diamati setelah 2-7 minggu
linked selama infeksi Anti HSV IgG
immunoassay). positif pada
Deteksi IgM kambuhan pada neonatus, yang
antibodi. Spesifik pasien didapat dari ibu
antibodi IgM immunocompromise hanya bertahan 6
meninggi pada d. bulan. Jika negatif
bulan ke 4 – 8 . infeksi bawaan
Masalah yang dapat diabaikan.
dijumpai Anti-CMV langsung Cara
adalah antigen tes antibodi pemeriksaan :
interferensi dari 1. Citology dan
monoklonal awal
rheumatoid factor Histology
dan specific IgG sekarang tersedia. Ini 2.
antibodi bereaksi dengan Immunoflourescen
5. IHA : Indirect protein dini dan ce
Hemaglutinasi 4 – dapat mendeteksi 3. Enzim Immuno
10 minggu (titer infeksi CMV 3 jam Assay dan
meningkat atau Immunoblotting
ke infeksi. Intens
sero Pemeriksaan
konversi) pewarnaan inklusi serologi :
6. IFA : Indirect kasar butiran pemeriksaan yang
Florescent intranuklear dicatat. paling baik
Antibody ( 2 – 4 dilakukan untuk
bulan) Tidak ada pewarnaan menentukan
Complement nuklir lain atau adanya infeksi
fixation 3 bulan pewarnaan HSV, juga untuk
pertama sitoplasmik adalah diagnosa primary
7. ELISA : divisualisasikan. infection jika titer
Enzyme-Linked antibodi terjadi
Immunosorbent Pada populasi peningkatan 4 kali
Assay ®M E I A transplantasi, tes atau lebih.
_ IgM, IgG dapat antigen atau PCR
mencegah positif digunakan (kadang-
palsu akibat kadang bersama
kompetisi dengan dengan Sitopatologi)
antibody IgG untuk penentuan
specific maternal. diagnosis dan
8. Dapat dideteksi pengobatan, dengan
dari cairan (CSF) pilihan berbagai uji
dan ditentukan antar lembaga.
dengan
pemeriksaan
metode Direct
Immuno
Florescent
Manaje Sampai saat ini Congenital Rubella Obat-obat spesifik Pada lesi yang dini
men pengobatan yang Syndrome IgG yang memberikan dapat digunakan
terbaik adalah antibodi dapat harapan untuk terapi obat topikal
kombinasi melewati plasenta. berupa salap/krim
pada penyakit CMV
pyrimethamine Sehingga susah yang mengandung
dengan membedakan adalah: preparat
trisulfapyrimidine Antara IgG dari fetal 1. Ganciclovir (D H idoksuridin (stoxil,
. Kombinasi ke atau dari ibu pada P G – dihydroxy – 2 viruguent,
dua obat ini darah neonatus. propoxy methyl – virunguent-P) atau
secara sinergis IgM tidak dapat guarine) preparat asiklovir
akan menghambat melewati plasenta. (zovirax).
siklus p-amino Oleh karenanya Dosis intravena: 5 - Pengobatan oral
asam benzoat dan untuk konfirmasi 7,5 mg per kg berat preparat asiklovir
siklus asam folat. perlu pemeriksaan badan dengan dosis
Dosis yang IgM antibodi pada 6 5x200mg per
Dosis oral untuk
dianjurkan untuk bulan pertama dari hari selama 5 hari
pyrimethamine kehidupan bayi dan dewasa: 3 x 1 gr atau mempersingkat
ialah 25 – 50 ini dan ini sangat 6 x 500 mg Aktivitas kelangsungan
mg per hari penting untuk anti virus dari penyakit dan
selama sebulan menentukan CRS ganciclovir adalah memperpanjang
dan IgG ® antibody < 10 dengan menghambat masa rekuren.
trisulfapyrimidine IU/ml tidak cukup sintesa Pemberian
dengan dosis untuk proteksi. parenteral
DNA
2.000 – 6.000 mg Vaccine Rubella ® asiklovir atau
sehari selama Immunity t terhadap 2. Foscarnet preparat adenine
sebulan. Rubella Infection. (Fosfonoformate) arabinosid
Karena efek Vacinne sangat Dosis intravena: 60 – (vitarabin) dengan
samping obat tadi effective, sehingga 90 mg/kg BB/hari tujuan penyakit
ialah leukopenia dapat mengurangi 3. Imunoglobulin yang lebih berat
dan incidence yang mengandung atau terjadi
trombositopenia, CRS di United komplikasi pada
titer antibodi anti
maka dianjurkan States. organ dalam
untuk CMV yang tinggi (Handoko, 2010).
menambahkan 4. valaciclovir dapat Untuk terapi
asam folat dan dipertimbangkan sistemik
yeast selama sebagai terapi digunakan
pengobatan. profilaksi untuk asiklovir,
Trimetoprinm penyakit valasiklovir, atau
juga ternyata famsiklovir.
akibat infeksi CMV
efektif untuk Jika pasien
pengobatan pada individu dengan mengalami
toxoplasmosis imunokompromais. rekuren enam kali
tetapi bila dalam setahun,
dibandingkan pertimbangkan
dengan kombinasi untuk
antara menggunakan
pyrimethamine asiklovir 400 mg
dan atau valasiklovir
trisulfapyrimidine 1000 mg oral
, ternyata setiap hari selama
trimetoprim satu tahun. Untuk
masih kalah obat oles
efektifitasnya. digunakan lotion
Spiramycin zinc oxide atau
merupakan obat calamine.Pada
pilihan lain wanita hamil
walaupun kurang diberi vaksin HSV
efektif tetapi efek sedangkan pada
sampingnya bayi yang
kurang bila terinfeksi HSV
dibandingkan disuntikkan
dengan obat-obat asiklovir intra
sebelumnya. vena (Sterry,
Dosis spiramycin 2006).
yang dianjurkan
ialah
2 – 4 gram sehari
yang di bagi
dalam 2 atau 4
kali pemberian.
Beberapa peneliti
mengajurkan
pengobatan
wanita hamil
trimester pertama
dengan
spiramycin 2 – 3
gram sehari
selama
seminggu atau 3
minggu kemudian
disusl 2 minggu
tanpa obat.
Demikian
berselang seling
sampai sembuh.
Pengobatan juga
ditujukan pada
penderita dengan
gejala klinis jelas
dan
terhadap bayi
yang lahir dari ibu
penderita
toxoplasmosis.
Pencega Tidak boleh Cara terbaik untuk Vaksin
han menyentuh/meme mencegah ketidak cytomegalovirus 1. Pasien patuh
gang mulut, mata normalan pada bayi hidup telah minum
ketika ialah menjamin
dikembangkan obat/mengobati
memegang daging bahwa semua wanita
melalui pasase yang sesuai ketentuan
mentah. diimunisasi terhadap
2. Mencuci rubella jauh diperluas dalam sel
2. Kembali untuk
tangan dengan SEBELUM manusia dan telah follow up
bersih sehabis kehamilan. mengalami beberapa teratur sesuai
memegang daging Kehamilan harus percobaan klinik jadwal
mentah. dihindari selama satu pendahuluan.
3. Dapur dan bulan sesudah 3. Meyakinkan
Berbeda
perabotan- imunisasi dan wanita pentingnya
perabotannya cuci yang sedang hamil dengan infeksi
pemeriksaan
bersih-bersih tidak boleh alamiah, penyebaran mitra seksual
yang dipakai diimunisasi sampai virus maupun dan turut
untuk daging SESUDAH reaktivasi infeksi berusaha agar
mentah. persalinan. laten telah dapat mitra tersebut
4. Cuci sayur- Mengimunisasi dideteksi dengan bersedia
sayuran dan buah- semua anak diperiksa dan
virus vaksin. Namun,
buahan sebelum membantu diobati bila
dimakan. menghentikan penggunakan vaksin perlu
5. Hindari lalat, penyebarannya di hidup
kecoak, dan masyarakat. cytomegalovirus 4. Mengurangi
binatang-binatang Di Australia, masih terus risiko
yang hinggap disarankan supaya diperdebatkan karena
penularan
di buah-buahan semua anak keamanannya. dengan:
dan sayur- mendapatkan dua Pendekatan lain
sayuran. dosis vaksin MMR a) Abstinensia
terhadap imunisasi
6. Selalu (campak, gondok, dari semua
memakai sarung rubella). Satu dosis (tidak menggunakan
hubungan
tangan jika diberikan pada virus hidup)
seks
memegang benda- usia 12 bulan dan melibatkan hingga
benda dosis kedua penggunakan pemeriksa
(mengerjakan diberikan pada usia 4 polipeptida an terakhir
taman) yang tahun. cytomegalovirus selesai
selalu Ini melindungi
yang
mereka dari ketiga b) Abstinensia
dikontamasi dimurnikan untuk
penyakit itu. dari semua
kotoran kucing. Semua orang yang menginduksi hubungan
lahir pada atau antibodi neutralisasi. seks bila
setelah tahun 1966 timbul
harus simtom
menentukan status atau gejala
imunisasi mereka kambuh
untuk memastikan
agar telah c)
menerima dua dosis Mengguna
vaksin MMR. kan
Mereka menghadapi kondom
risiko yang bila
lebih tinggi terinfeksi meraguka
sendiri atau n adanya
menjangkitkan risiko
kepada orang lain.
Mereka juga
dianjurkan untuk
mempertimbangkan
imunisasi untuk
melindungi mereka
sendiri dan
masyarakat.
Tes darah
SEBELUM SETIAP
kehamilan itu
penting untuk
mengetahui bahwa
seorang wanita
mempunyai
kekebalan yang
memadai terhadap
rubella. Jika
kekebalan itu rendah
atau tidak ada,
vaksin MMR atau
vaksin rubella harus
diulang. Tes darah
lanjutan
dilakukan 6-8
minggu kemudian
untuk menjamin
bahwa vaksin itu
sudah memberikan
perlindungan yang
memadai.

2. Diagnosis banding dari hydrop fetalis

HF – IMUNE (10%)

 Berasal dari penyakit hemolitik alloimuni (Rhesus Isoimmunization)


 Dikenal pula sebagai eritroblastosis fetalis atau penyakit hemolitik.
 Patogenesis : HF imune terjadi ketika sel darah merah janin mengekspresikan protein
yang tidak terdapat didalam eritrosit ibu. terjadi sensitisasi sitem imunologi ibu.
menimbulkan  antibodi IgG untuk melawan protein asing tersebut. IgG melintasi
plasenta dan menghancurkan eritrosit janin, mengakobatkan anemia dan gagal jantung
pada janin HF imune biasa disertai dengan hematokrit janin < 15% (normal = 50%)
 Isoimunisasi Rh : Antigen D (Rh) hanya ada pada eritrosit primata. Mutasi gen D
menyebabkan tidak adanya ekspresi antigen D pada eritrosit. Individu semacam ini
dianggap sebagai Rh negatifJika janin berasal dari ibu yang Rh negatif maka tidak
terjadi sensitisasi Rh.
 Meskipun demikian 60% ibu Rh negatif akan memiliki janin dengan Rh positif Paparan
darah Rh positif pada ibu Rh negatif akan memicu respon antibodi Faktor resiko
sensitisasi Rh :

1. Tarnfusi darah yang tidak kompatibel


2. Kehamilan ektopik
3. Abortus
4. Amniosentesis
5. Kehamilan normal

HF – NON IMUNE (90%)

 NIHF – non immune related hydrops fetalis dapat disebabkan oleh


o Gagal miokardium primer
o Gagal jantung “high out-put”
o Penurunan tekanan onkotik plasma
o Peningkatan permeabilitas kapiler
o Obstruksi aliran vena atau aliran limfatik. .
 Etiologi utama NIHF adalah kelainan jantung bawaan
 Etiologi kedua NIHF berikutnya adalah kelainan kromosom (sindroma Turner).
 Mortalitas sangat tinggi.
 HF sering ditegakkan melalui USG rutin. Kecurigaan adanya HF ditegakkan bila ada
riwayat dalam keluarga dan adanya hidramnion

3. Virologi virus CMV


termasuk famili Herpesvirus, diameter virion 100-200 nanomikron, mempunyai selubung
lipoprotein(envelope), bentuk ikosahedral nukleokapsid, dengan asam nukleat berupa DNA
double-stranded. Nama "Cytomegalo" mengacu pada ciri khas pembesaran sel yang terinfeksi
virus, di dalam nukleusnya, dijumpai inclusion bodies, dan membesar berbentuk menyerupai
mata burung hantu (owl’s eye). Cytomegalovirus dapat dipisahkan dari virus herpes lainnya
dengan menggunakan perangkat biologi seperti jenis semang dan jenis sitopatologi yang
ditimbulkan. Pembelahan virus dihubungkan dengan produksi inklusi intranukleus yang besar
dan inklusi intrasitoplasma yang lebih kecil. Virus ini tampaknya bereplikasi dalam berbagai
jenis sel in vivo; pada biakan jaringan virus lebih banyak bereplikasi di fibroblast.Masih
belum jelas apakah sitomegalovirus bersifat onkogenik dalam tubuh. Walaupun jarang sekali,
virus ini dapat mengubah bentuk fibroblast, dan pecahan gen perubah bentuk ini telah
ditemukan. CMV cepat menyebar biasanya melalui berbagai macam cairan tubuh orang yang
telah terinfeksi CMV, seperti contohnya air seni, air liur, darah, air mata, mani, dan air susu
ibu. Penyebaran virus ini dapat berlangsung tanpa adanya gejala-gejala klinis terlebih dahulu.
Penularan dapat juga terjadi diantara ibu dengan janin dan pada transfuse organ atau cangkok
pada bagian badan tertentu. Virus Cytomegalovirus (CMV) termasuk keluarga virus Herpes.
Sekitar 50% sampai 80% orang dewasa memiliki antibodi anti CMV. Infeksi primer virus ini
terjadi pada usia bayi, anak - anak, dan remaja yang sedang dalam kegiatan seksual aktif.
Penderita infeksi primer tidak menunjukkan gejala yang khusus, tetapi virus terus hidup
dengan status laten dalam tubuh penderita selama bertahun – tahun. Bersama dengan
Cytomegalovirus hewan, Cytomegalovirus manusia (HCMV) juga disebut dalam literatur
terbaru sebagai human herpesvirus 5 (HHV-5), milik keluarga Herpesviridae, subfamili
Betaherpesvirinae, Cytomegalovirus genus. Nama ini berasal dari fakta bahwa hal itu
menyebabkan pembesaran sel yang terinfeksi (cytomegaly) dan mendorong badan inklusi
karakteristik. Genom HCMV terdiri dari DNA untai ganda dengan sekitar 230.000 pasangan
basa. Genom ini tertutup oleh kapsid icosahedral (diameter 100-110 nm, 162 capsomers).
Antara kapsid dan amplop virus terdapat lapisan protein yang dikenal sebagai tegument.
Amplop virus berasal dari membran sel. Setidaknya delapan glikoprotein virus yang berbeda
yang tertanam di lapisan ganda lipid. Partikel virus matang memiliki diameter 150-200 nm.
Seperti semua herpesvirus, HCMV sensitif terhadap pH rendah, agen lipiddissolving dan
panas. HCMV memiliki waktu paruh sekitar 60 menit pada 37°C dan relatif stabil pada
-20°C. Perlu disimpan di setidaknya -70°C untuk mempertahankan infektivitasnya.

Gambar HCMV Human Cytomegalovirus (Karger, 2001).

Pada penelitian terbaru, tiga CMV monyet diakui sebagai spesies dalam klasifikasi ICTV
terbaru, sedangkan virus dari monyet rhesus (RhCMV), simpanse (ChCMV), dan monyet
hijau Afrika (AgmCMV). CMV isolat dari babun, burung hantu, dan monyet bajing juga telah
dijelaskan. CMVs lebih besar dari herpesvirus lainnya (200-300 nm diameter) dan cenderung
disebabkan pleomorfik dengan bentuk amplop tidak teratur. Genom CMV merupakan genom
terbesar di antara genom virus herpes. ChCMV adalah relatif dekat CMV manusia (HCMV).
Genom HCMV dan ChCMV hampir sempurna. Pada saat yang sama homologi urutan gen
orthologous dalam genom ada di moderat rata-rata rendah. Meskipun RhCMV jelas lebih jauh
dari HCMV dari ChCMV, fitur penting dari infeksi HCMV cukup erat tercermin pada monyet
rhesus terinfeksi RhCMV. Model monyet rhesus (RhCMV) menyediakan peluang bagus
untuk mempelajari patogenesis penyakit CMV dalam sebuah host immunocompromised,
terutama SIV-imunosupresi kera dengan SAIDS. Walaupun penyakit bawaan CMV tidak
teramati di kera, dapat eksperimen diinduksi oleh inokulasi langsung intrauterine fetus
monyet rhesus dengan RhCMV. Pengembangan vaksin profilaksis efektif dan HCMV terapi,
kompleksitas tugas yang tangguh, dapat difasilitasi oleh pengujian berbagai protokol
imunisasi menggunakan RhCMV / model monyet rhesus. Virus CMV akan aktif apabila host
mengalami penurunan kondisi fisik, seperti wanita yang sedang hamil atau orang yang
mengalami pencangkokan organ tubuh. Jika infeksi pada wanita hamil terjadi pada awal
kehamilannya maka kelainan yang ditimbulkan semakin besar. Hanya sekitar 5 hingga 10
bayi yang terinfeksi CMV selama masa kehamilan menunjukkan gejala kelainan sewaktu
dilahirkan. Gejala klinis yang umum dijumpai adalah berat badan rendah, hepatomegali,
splenomegali, kulit kuning, radang paru - paru, dan kerusakan sel pada jaringan syaraf pusat.
Gejala non syaraf akan muncul pada beberapa minggu pertama, cacat pada jaringan syaraf
yang akan berlanjut menjadi kemunduran mental, gangguan pendengaran, dan gangguan
penglihatan. CMV lebih sering menyerang mata yang dapat dengan cepat menyebabkan
kebutaan. Bila tidak diobati CMV dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menginfeksi ke
beberapa organ lain sekaligus. Risiko infeksi CMV paling tinggi terjadi bila sel CD4 kurang
dari 100.

4. Epidemiologi CMV
Infeksi CMV tersebar luas di seluruh dunia, dan terjadi endemik tanpa tergantung musim.
Iklim tidak mempengaruhi prevalensi. Pada populasi dengan keadaan sosial ekonomi yang
baik, kurang lebih 60 - 70% orang dewasa, menunjukkan hasil pemeriksaan laboratorium
positif terhadap infeksi CMV. Keadaan ini meningkat kurang lebih 1% setiap tahun. Pada
keadaan sosial ekonomi yang jelek, atau di negara berkembang, lebih dari atau sama dengan
80 - 90% masyarakat terinfeksi oleh CMV. Lisyani dalam observasi selama setahun di tahun
2004, mendapatkan dari 395 penderita tanpa keluhan yang memeriksakan diri untuk antibodi
anti-CMV, 344 menunjukkan hasil pemeriksaan IgG (imunoglobulin G) seropositif, 7 dari
344 penderita tersebut juga disertai IgM positif, dan 3 penderita hanya menunjukkan hasil
IgM positif. Total seluruhnya 347 orang atau 87,8 % menunjukkan seropositif.4 Hasil
observasi ini menyokong pendapat bahwa sangat banyak masyarakat kita yang terinfeksi oleh
CMV, dan sebagian besar sudah berjalan kronik dengan hanya IgG seropositif, tanpa
menyadari bahwa hal tersebut telah terjadi. CMV merupakan penyebab infeksi kongenital dan
perinatal yang paling umum di seluruh dunia. Prevalensi infeksi CMV kongenital bervariasi
luas di antara populasi yang berbeda, ada yang melaporkan sebesar 0,2 –3% 5, ada pula
sebesar 0,7 sampai 4,1%. Peneliti lain mendapatkan angka infeksi 1%-2% dari seluruh
kehamilan. Ogilvie melaporkan bahwa penularan seperti ini terjadi kira-kira pada 1 dari 3
kasus wanita hamil.7 Infeksi fetus in utero yang terjadi ketika ibu mengalami reaktivasi,
reinfeksi, biasanya bersifat asimtomatik saat lahir dan kurang menimbulkan sequelae (gejala
sisa) dibandingkan dengan infeksi primer. Hal ini disebabkan karena antibodi IgG anti-CMV
maternal dapat melewati plasenta dan bersifat protektif. Keadaan asimtomatik saat lahir
dijumpai pada 5 –17%, ada pula yang melaporkan 90% dari infeksi CMV kongenital. Infeksi
kongenital simtomatik dapat terjadi bila ibu terinfeksi dengan strain CMV lain. Numazaki
melaporkan sekitar 7% kasus dengan gejala cytomegalic inclusion disease (CID) dijumpai
pada saat lahir, sedangkan Lipitz melaporkan sebesar 10 – 15%, dan dapat menimbulkan
risiko kehilangan pendengaran sensorineural yang progresif (progressive sensorineural
hearing loss atau SNHL), atau lain-lain defek perkembangan neurologik (retardasi mental) di
kemudian hari. Progresivitas komplikasi neurologik ini berhubungan dengan infeksi CMV
yang persisten, replikasi virus atau respons tubuh anak .

Daftar Pustaka :

1. http://eprints.undip.ac.id/321/1/MA_Lisyani_Budipardigdo_Suromo.pdf
2. http://mikrobia2.files.wordpress.com/2008/05/i-putu-chandradinita078114002.pdf
3. Sjahjurachman A. Biologi virus herpes. Dalam:Daili SF, Makes WI Editor. Infeksi virus
herpes. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2002; 3-21.
4. rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../55-infeksi-herpes-pada-pasien-imunokompeten
5. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35232/4/Chapter%20II.pdf
6. http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-hiswani5.pdf
7. http://www.pdfio.net/k-4400586.html
8. Anonim, 2007, Cytomegalovirus http://www.stlukeseye.com,diakses tanggal 15 april
2008

Anda mungkin juga menyukai

  • Kelompok 1
    Kelompok 1
    Dokumen4 halaman
    Kelompok 1
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Arya Ips
    Arya Ips
    Dokumen10 halaman
    Arya Ips
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Presentase
    Presentase
    Dokumen11 halaman
    Presentase
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Ilmu Pengetahuan Sosial
    Ilmu Pengetahuan Sosial
    Dokumen8 halaman
    Ilmu Pengetahuan Sosial
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Presentase
    Presentase
    Dokumen11 halaman
    Presentase
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 1
    Kelompok 1
    Dokumen4 halaman
    Kelompok 1
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Refarat DM Mitras New
    Refarat DM Mitras New
    Dokumen35 halaman
    Refarat DM Mitras New
    Adriati Tanjeng
    Belum ada peringkat
  • Egi Lo
    Egi Lo
    Dokumen12 halaman
    Egi Lo
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Vandi Gileee
    Vandi Gileee
    Dokumen2 halaman
    Vandi Gileee
    angga
    Belum ada peringkat
  • Demam Berdarah Dengue
    Demam Berdarah Dengue
    Dokumen15 halaman
    Demam Berdarah Dengue
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Presentase
    Presentase
    Dokumen11 halaman
    Presentase
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Marsel, Blok 22, Ske 1
    Marsel, Blok 22, Ske 1
    Dokumen11 halaman
    Marsel, Blok 22, Ske 1
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Refka III Derm Seboroik
    Refka III Derm Seboroik
    Dokumen10 halaman
    Refka III Derm Seboroik
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Tropis
    Penyakit Tropis
    Dokumen17 halaman
    Penyakit Tropis
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Lo 1
    Lo 1
    Dokumen15 halaman
    Lo 1
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Tugas Tutorial
    Tugas Tutorial
    Dokumen12 halaman
    Tugas Tutorial
    mitras
    Belum ada peringkat
  • BAB I Orto
    BAB I Orto
    Dokumen30 halaman
    BAB I Orto
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Mitras Labiro
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Kti
    Bab Iv Kti
    Dokumen4 halaman
    Bab Iv Kti
    MplusW
    Belum ada peringkat
  • Refarat DM Mitras New
    Refarat DM Mitras New
    Dokumen35 halaman
    Refarat DM Mitras New
    Adriati Tanjeng
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Filariasis Tugas Tutorial Blok 22 Yunika
    Penyakit Filariasis Tugas Tutorial Blok 22 Yunika
    Dokumen21 halaman
    Penyakit Filariasis Tugas Tutorial Blok 22 Yunika
    yunikayun
    Belum ada peringkat
  • Yyyy
    Yyyy
    Dokumen5 halaman
    Yyyy
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Risna
    Jurnal Risna
    Dokumen10 halaman
    Jurnal Risna
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv-1
    Bab Iv-1
    Dokumen8 halaman
    Bab Iv-1
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Psoriasis
    Psoriasis
    Dokumen19 halaman
    Psoriasis
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Kti
    Bab Iii Kti
    Dokumen6 halaman
    Bab Iii Kti
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Bab V Kti
    Bab V Kti
    Dokumen2 halaman
    Bab V Kti
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Refleksi Kasus Risna
    Refleksi Kasus Risna
    Dokumen34 halaman
    Refleksi Kasus Risna
    Risna Sari
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    Risna Sari
    Belum ada peringkat