Anda di halaman 1dari 3

STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

Standar akuntansi sector public adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam
menyusun dan menyajikan laporan keuangan organisasi sector public. Pemerintah Indonesia
sudah menetapkan standar akuntansi untuk pemerintahan yang disebut Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP). Standar akuntansi ini dinyatakan dalam bentuk pernyataan standar
akuntansi sector public yang memuat rumusan secara terperinci elemen, elemen standar
akuntansi. Pernyataan tersebut disebut Pernyataan Standarv Akuntansi Pemerintahan (PSAP).

Dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan


Negara/daerah, pemerintah wajib menyampaikan kapan laporan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan APBN/APBD berupa laporan keuangan. Bentuk da nisi laporan keungan disusun
dan disajikan sesuai SAP. Sesuai dengan ketentuan pasal 32 undang-undang nomor 17 tahun
2003 tentang keuangan Negara, SAP disusun oleh komite independen yaitu Komite Standar
Akuntansi Pemerintahan (KSAP).

Pengertian KSAP
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan merupakan komite independen yang bertugas untuk
menyusun Standar Akuntasni Pemerintahan (SAP) republic Indonesia.

Sesuai keppres nomor 28 tahun 2017, KSAP adalah organisasi yang independen. Independensi
tersebut meliputi keanggotaan, mekanisme dalam pelaksanaan pekerjaan, dan proses baku
penyusunan (due process) Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP).

Tugas KSAP
Berdasarkan Keppres nomor 84 tahun 2004 sebagaiman telah diubah terakhir dengan Keppres
nomor 28 tahun 2017, KSAP bertugas mempersiapkan, merumuskan, dan menyusun konsep
Rancangan Peraturan Pemerintahan tentang Standar akuntansi Pemerintahan (RPP SAP).

Dasar hukum KSAP


1. Undang-undang dasar Negara republic Indonesia tahun 1945
2. UU nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan Negara
3. UU nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
4. UU nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab
Keuangan Negara.
5. Peraturan Pemerintahan nomor 71 tahun 2010, tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
6. Keputusan Presiden nomor 84 tahun 2004 tentang Komite Standar Akuntansi
Pemerintahan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keppres nomor 28 tahun 2017
tentang perubahan kelima tentang Komite Standar Akuntansi Pemerintahan.

Visi KSAP
“mendukung terwujudnya pengelolaan dan pertanggung jawaban keuangan Negara yang
akuntabel dan transparan melali SAP yang berkualitas.
Misi KSAP
1. Mewujudkan SAP yang andal dan diterima secara umum
2. Mendorong terwujudnya entitas pemerintahan yang mampu menghasilkan laporan
keuangan sesuai dengan SAP
3. Mendorong pihak-pihak yang berkepentingan mammpu memahami dan memanfaatkan
informasi keuangan pemerintah.

Nilai Dasar KSAP


1. Independen
2. Profesionalisme
3. Demokratis
4. Universal .

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA


Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan
Standar Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) dan Dewan Standar Syariah Ikatan Akuntan
Indonesia (DSAS IAI) serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah
pengawasannya.
Penyusunan dan pencabutan SAK wajib mengikuti due process procedure yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Organisasi Ikatan Akuntan Indonesia. Proses tersebut meliputi :
identifikasi isu; konsultasi isu dengan Dewan Konsultatif SAK (DKSAK) (jika diperlukan);
melakukan riset terbatas; pembahasan materi SAK; pengesahan dan publikasi exposure draft;
pelaksanaan public hearing; pelaksanaan limited hearing (jika diperlukan); pembahasan masukan
publik; dan pengesahan SAK. Sedangkan penyusunan buletin teknis dan annual improvements
tidak wajib mengikuti keseluruhan tahapan due process procedure.

Standar Akuntansi Syariah (SAS)


Standar Akuntansi Syariah (SAS) adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) Syariah yang ditujukan untuk entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas
lembaga syariah maupun lembaga non syariah.
SAS ini terdiri dari PSAK 100 sampai dengan PSAK 106 yang mencakup kerangka
konseptual; penyajian laporan keuangan syariah; akuntansi murabahah; musyarakah;
mudharabah; salam; istishna.

Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas
yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan menerbitkan laporan keuangan untuk
tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.
SAK ETAP bertujuan untuk menciptakan fleksibilitas dalam penerapannya dan diharapkan
memberi kemudahan akses ETAP kepada pendanaan dari perbankan.
Karakteristik SAK ETAP
1. SAK ETAP merupakan SAK yang berdiri sendiri dan tidak mengacu pada SAK Umum,
2. Sebagian besar menggunakan konsep biaya historis;
3. Mengatur transaksi yang dilakukan oleh ETAP;
4. Bentuk pengaturan yang lebih sederhana dalam hal perlakuan akuntansi
5. Relatif tidak berubah selama beberapa tahun.

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (EMKM)


SAK EMKM disusun untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan entitas mikro,
kecil, dan menengah. Undang-Undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah dapat digunakan sebagai acuan dalam mendefinisikan dan memberikan rentang
kuantitatif EMKM. Standar ini ditujukan untuk digunakan oleh entitas yang tidak atau belum
mampu memnuhi persyaratan akuntansi yang diatur dalam SAK ETAP.

Anda mungkin juga menyukai