Anda di halaman 1dari 1

BUKU CATATAN Ananda "Aisyah" Rahimahalloh

Abi...Jika angin berhembus membawa cerita, bumi yang bergetar tanda bencana, awan berkabut hitam tanda
bahaya...

Maka, ketika aku terdiam di dekat pintu, tanpa berfikir waktu menanti kepulanganmu adalah tanda bahwa aku
sangat sayang kepadamu.

Aku sayang kepadamu Abi bukan karena engkau pemilik harta yang melimpah,rumah yang sangat mahal lagi
megah, kedudukan yang tinggi ...

Aku menyayangi Abi karena ALLOH...


Aku hanya memiliki seorang Abi...Dan aku tidak ingin kehilangan yang sangat berharga dan satu-satunya di dunia
dan di akhirat...

Yang aku harapkan dapat mengecup keningku dengan kasih sayangmu...

Ummi, sungguh bahagianya diriku mempunyai seorang ummi sepertimu.

Engkau yang tidak pernah mengajariku berbohong & tidak pernah mengajariku perbuatan tercela .

Engkau yang selalu berdo'a untukku, semoga aku menjadi anak yang sholihah, menjadi seorang anak yang taat
kepada perintah Alloh dan Rosul Nya.

Ummi izinkan aku dan anak-anak ummi yang lain membuka pintu syurga dengan senyum keridhoanmu &
mengunci pintu neraka rapat-rapat dengan maaf, do'a & kasih sayangmu .

Dan semoga Alloh mengumpulkan kita di syurgaNya yang penuh dengan kenikmatan dan keridhoanNya..

Ummi...Izinkan aku menangis jika air matamu terjatuh karena kedurhakaanku.


Kedua tanganmu memelukku karena kerinduanmu padaku, bibir dan lisan mu yang kau basahi dengan dzikir dan
doa demi mengharapkan kesholihan agama akhlaqku.

Ummi sayang, dengarlah sesungguhnya buah hatimu ini tidak pernah berharap ketika ia besar nanti, ia menjadi
seorang sarjana yang berbangga diri karena telah tercapai cita citanya.

Karena sesunggunya cita citanya yang paling tinggi adalah bisa melihat senyum indahmu ketika berada disisimu &
didekapan dadamu & ketika air mata terjatuh karena rindu akan cinta & kasih sayangmu...

Ummi... Ketika detak jantungku mulai berdetak kencang dan terasa akan berhenti, saraf dalam tubuhku mulai
merasakan sakit yang tidak akan terobati.

Denyut nafas dalam jiwaku mulai terasa berhenti maka, hanya kalimat maaf yang masih terlantum lembut dari
lubuk hati kecilku ini.

Untuk mu seorang ummi penuh kasih dan cinta yang telah memberikanku kecupan di pipi...

"Dahi ini tak mampu terangkat, Lutut ini tak mampu lagi menumpu, Mata ini tak mampu lagi membendung.

Rabb aku Rindu. Aku ingin Pulang. Pulang ke rumah-Mu


(Al Jannah)". "Aku cinta keluargaku, Semoga aku bisa ketemu keluargaku lagi di Surga".

Anda mungkin juga menyukai