Muhammad Bagas Dwi N. - 185040201111081 - E - Resume Kuliah Tamu - Bahan Organik

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Bagas Dwi Nugroho

NIM : 185040201111081
Kelas : E

Resume Kuliah Tamu


Pengelolaan Bahan Orgamik Pada Lahan Perkebunan Untuk Mencegah Degradasi
Lahan

MATERI 1
Aplikasi Bahan Organik Pada Perkebunan Kelapa Sawit
Narasumber
1. Bapak Wicaksono Darmosarkoro, Ph. D.
Kelapa sawit terbukti merupakan salah satu penopang utama perekonomian nasional.
Sawit ini merupakan pesaing hebat vegetable oil yang lain seperti soya, sunflower, repeased.
Standar keberlanjutan yang digunakan dalam perkebunan kelapa sawit adalah ISPO, MSPO,
RSPO dan Global Framework of Principles. Kelapa sawit ini menjadi penting karena sebagai
bahan dasar pembuatan bahan bakar biodiesel. Kelapa sawit menggunakan 60 jt hektar di
dunai jika dibandingkan soya hampir 10 kali lipat luas produksinya. Kelapa sawit ini memiliki
daya saing sangat tinggi. Hal ini dikarenakan dapat mencipatakan minyak yang sangat bagus
karena mengandung antioksidan dan kompisisi seimbang serta harga lebih murah.Maka dari
itu, adanya penambahan bahan organic ada perkebunan kelapa sawit ini sangat penting untuk
meningkatkan produktivitas. Bahan organic ini dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan
biologi tanah. Selain itu, penambahan bahan organic dapat menyediakan air bagi tanaman dan
meningkatkan pertumbuhan akar Input bahan rganic di perkebunan kelapa sawit adalah 18,1
ton/ha (6,3 ton pelepah/ha, 7,6 ton tankos dan 4,2 ton perakaran/ha). Kehilangan bahan
organic tanah karena proses dekomposisi (dalam bentuk emisi CO2), mineralisasi erosi bahan
organic.
Tanah dengan Corg yang menurun perlu dilakukan penambahan carbon melalui Tankos
(Tandan Kosong) + batang, pelepah + Legume Cover Crop dan Akar menjadikan tanah
menjadi lebih sehat sehingga produksi TBS Haplohumod lebih tinggi vs pada Dystrudepts
Paleudult, karena adanya apikasi tankos. Tankos dengan kadar 5 ton/ha/tahun memiliki
penambahan karbon dalam tanah sebesar 0,08%, pelepah dengan kadar 13 ton/ha/tahun
memiliki penambahan karbon dalam tanah sebesar 0,21% serta akar dengan kadar 4,2
ton/ha/tahun memiliki penambahan karbon dalam tanah sebesar 0,07%. Total tambahan
carbon melalui penamabahan ini adalah 0,35% yang menjadikan tanah menjadi lebih sehat
Kelebihan input karon dari tankos ini adalah menambah kandungan C sebesar 48%, tersedia
dalam jumlah banyak serta N, P, K, Mg Mikro sebagai subtitusi pupuk. Selain itu,
penambahan pelepah dan tankos ini juga dapat menumbuhkan hama Oryctes sp. Hara tankos
dalam 30 ton memiliki kandungan pupuk (N, P2O2, K2O dan MgO) 9,40 kg pertanaman.
Tankos (Tandan Kosong) ini sebagai subtitusi pupuk bukan sebagai suplemen.
MATERI 2
Pengelolaan Bahan Organik Pada Perkebunan Kopi dan Kakao Untuk Mencegah
Degradasi Lahan
Narasumber
1. Bapak Dr. rer. nat. Erwin Prastowo, SP., M.Sc.

Tempat Tumbuh
a. Kopi Arabika : >1.000 mdpl
b. Kopi Robutsa : <1.000 mdpl / 300-500 mdpl
c. Kopi Liberika : Ketinggian mendekati laut seperti lahan pasang surut, gambut dan lain-
lain.
d. Kakao : 0 – 600 mdpl.
Luas Areal dan Produksi
a. Kopi : 50% berada di Pulau Sumatera
b. Kakao : 60% berada di pulau Sulawesi
Peranan Bahan Organik
a. Sifak Fisik tanah dan Tanaman
 Bahan organic berupa Gliricida sepium.
 Dengan penambahan bahan organic tersebut nilai RWC, WUE, Klorofil dan
permeabilitas tanah semakin meningkat, sedangkan Berat Volume dan porositas
semakin menurun.
b. Sifat Kimia dan Serapan Hara
 Bahan Organik berupa Pupuk Kandang Sai, Kompos Kulit Kakao dan Belotong
 Dengan penambahan bahan organic ini nilai C-Organik, N total, Serapan N, Serapan
K, Serapan Ca dan Serapan Mg ini semakin meningkat.
c. Produksi Bahan Organik
 Bahan Organik berupa Pupuk Kandang Sapi
 Dihasilkan bahwa penambahan bahan organic ini dapat meningkatkan hasil produksi
dari kopi dan kakao
Sumber Bahan Organik
Sumber Bahan Organik pada Kopi
 Pemangaksan tanaman (PLP/Pangkas Lepas Panen)
 Limbah Organik, yaitu kulit buah dan kulit tanduk
 Produksi kulit buah dapat mencapai 40-50% dari bobot buah kopi. Selain itu, juga
seresah dalam bentuk daun-daun kering.
Sumber Bahan Organik pada Kakao
 Pemangkasan Pemeliharaan
 Limbah Organik, yaitu kulit buah, dapat mencapai 164 kg kulit kering per ton biji
kakao kering
 Bobot kering daun yang gugur 2 – 5 kg/ha/tahun (usia 4 – 10 tahun).

Sumber Bahan Organik lain


 Daun-daun tanaman penaung ini digunakan sebagai pakan ternak. Kotoran ternak
digunakan sebagau sumber pupuk organic bagi tanaman
Sumber Bahan Organik (Tanaman Penanung):
Tanaman penanung mempunyai fungsi yaitu
 Penyangga kondisi iklim mikro bagi tanaman utama
 Menekan pertumbuhan gulma
 Penahan erosi dan pematah angina
 Daunnya dapat digunakan sebagai pakan ternak
 Sumber BO: Pemangkasan Tanaman Penanung
Aplikasi Bahan Organik
 Rorak
 Bipori dan Laborta
 Untuk menaikkan kadar Bahan Organik 1% per Ha, perlu sekitar 20 kg Bahan
Organik/pohon.
Penyebab Degradasi Tanah pada Perkebunan Kopi dan Kakao
a. Penurunan Kandungan Bahan Organik
b. Kehilangan hara dari daerah perakaran
c. Erosi
Pengendalian Degradasi Tanah di Perkebunan Kopi dan Kakao
a. Pengendalian Erosi
 Memperbaiki dan menjaga tanah agar mempunyai resistensi yang cukup besar
 Meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap dan menahan air
 Menutup permukaan tanah dengan tumbuhan
 Mengatur run-off agar tidak merusak permukaan tanah
b. Pengendalian penurunan kadar Bahan Organik tanah
 Aplikasi Bahan Organik secara berkelanjutan
 Penanaman Legume Cover Crop
c. Pengendalian kehilangan Hara dari daerah perakaran tanaman
 Pemupukan menggunakan pupuk organic dan anorganik

Kesimpulan
 Status Bahan Organik Pada Perkebunan Kopi dan Kakao di Jawa Timur tergolong dalam
Kategori rendah.
 Dengan penambahan bahan organic maka pertumbuhan vegetative dan juga produktivitas
tanaman akan semakin meningkat

Anda mungkin juga menyukai