NIM : 1800024075 Kelas :A Mata Kuliah : Filsafat Hukum Dosen : Dr.Fithriatus Shalihah,S.H.,M.H.
UAS Filsafat Hukum
1. Jelaskan tentang aliran-aliran dalam filsafat hukum! a. Aliran Hukum Alam Dalam teori hukum alam, hukum sebagai nilai yang universal dan selalu hidup di sanubari orang, masyarakat maupun Negara. Hal ini disebablan karena hukum niscaya harus tunduk pada batasan-batasan moral yang menjadi guideline bagi hukum itu sendiri. Hukum alam muncul sebagai suatu hukum dari akal budi (reason) manusia dan menyalurkan hasrat penyelidikan tentang tindakan kemauan dari seseorang yang bertindak sebagai legislator moral atau hukum. b. Aliran Hukum Positif Aliran Hukum Positif yang sering disebut dengan positivisme hukum merupakan suatu teori tentang hukum yang ditinjau dari sudut pandang positivism yuridis dalam arti yang mutlak. Artinya adalah ilmu pengetahuan hukum adalah undang-undang positif yang diketahui dan disistematikan dalam bentuk kodifikasi-kodifikasi yang ada. Positivisme hukum juga berpandangan bahwa perlu dipisahkan secara tefas antara hukum dan moral (antara hukum yang berlaku dan hukum yang seharusnya). Selain itu, dapat juga dikatakan bahwa hukum positif ini merupakan kebalikan hukum alam. Hal ini dikarenakan, aliran ini mengidentikkan hukum dengan undang-undang. Satu-satunya sumber hukum adalah undang- undang. c. Aliran Utilitarianisme Aliran ini berisi bahwa alam memberikan kebahagiaan dan kesusahan. Manusia selalu berusaha memperbanyak kebahagiaan dan mengurangi kesusahannya. Standar penilaian etis yang dipakai disini adalah apakah suatu tindakan itu menghasilkan kebahagiaan. Kebaikan adalah kebahagiaan dan kejahatan adalah kesusahan. Tugas hukum adalah memelihara kebaikan dan mencegah kejahatan. Keberadaan hukum ini diperlukan untuk menjaga agar tidak terjadi bentrokan kepentingan individu dalam mengejar kebahagiaan yang sebesar- besarnya, untuk itu perlu batasan yang diwujudkan dalam hukum. d. Aliran Sejarah Dalam rentang sejarah, perkembangan aliran pemikiran hukum sangat tergantung dari aliran pemikiran hukum sebelumnya, sebagai sandaran kritik dalam rangka membangun kerangka teoritik berikutnya. Disamping itu, kelahiran satu aliran sangat terkait dengan kondisi lingkungan tempat suatu aliran itu pertama kali muncul. Dengan kata lain, lahirnya satu aliran hukum dapat dikatakan sebagai jawaban fundamental terhadap kondisi kekinian pada zamannya. e. Aliran Sociological Jurisprudence Aliran Sociological Jurisprudence sebagai salah satu aliran pemikiran filsafat hukum menitik beratkan pada hukum dalam kaitannya dengan masyarakat. Menurut aliran ini hukum yang baik haruslah hukum yang sesuai dengan hukum yang hidup di masyarakat. Aliran ini secara tegas memisahkan antara hukum positif dengan hukum yang hidup. Aliran hukum ini memiliki konsep bahwa hukum yang dibuat agar memperhatikan hukum yang hidup dalam masyarakat baik tertulis maupun tidak tertulis. f. Aliran Realisme Hukum Aliran realism hukum merupakan salah satu sub aliran dari positivism hukum. Aliran realism ini mulai melihat apa sebenarnya yang dikehendaki hukum dengan menghubungkan kedua sisinya, seperti fakta-fakta dalam kehidupan social. Realisme yang berkembang di Amerika Serikat contohnya menjelaskan bagaimana pengadilan membuat putusan. g. Aliran Hukum Islam Aliran hukum islam ini bersumber pada Al-Qur’an da Hadits. 2. Apa yang anda ketahui tentang paham Law is morality? Apa pula yang anda ketahui tentang etika dan akhlaq? Sehingga apa hubungan hukum dengan etika, akhlaq, dan moral? Law is Morality adalah kehendak yang mendorong orang-orang untuk membuat suatu aturan bersama sesuai dengan prinsip moral tersebut. Hukum diidentikkan dengan moral. Moral yang bersumber dari ajaran agama. Moral berbeda dengan etika karena etika merupakan pranata yang tersusun dari sistem nilai dan norma yang diambil dari gejala alami masyarakat. Lain halnya dengan akhlak, yang merupakan hal yang melekat dalam jiwa, darinya timbul perbuatan yang mudah tanpa dipikirkan dan diteliti oleh manusia. Nilai moral yang merupakan nilai etika dapat berubah sesuai dengan persetujuan dan perumusan nilai yang dipandang secara universal. 3. Keadilan merupakan salah satu tujuan hukum. Apa yang saudara ketahui tentang keadilan sosial? Jelaskan! Jika ada benturan dalam penegakan hukum antara keadilan dan kepastian, menurut saudara manakah yang harus didahulukan? Jelaskan dengan disertai contoh! Keadilan social merupakan hak bagi setiap warga Negara Indonesia yang hidup bersama dalam Negara ini. Perlakuan hukum tidak dibedakan antar golongan atas maupun golongan bawah, semua berhak mendapatkan hukum yang adil dan setara sama yang lainnya. Pada pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan apabila terbentur pada pilihan keadilan atau kepastian hukum, maka hendaknya lebih diutamakan memilih kepastian hukum. Hal ini dikarenakan tujun hukum adalah untuk menciptakan ketertiban melalui kepastian hukum. Dengan demikian, kepastian hukum dalam pelaksanann tugas dan fungsi sangat diperlukan. Jika hukum itu pasti maka keadilan akan tercapai. 4. Apa yang saudara ketahui tentang filsafat empiris dan the rule of law? Apakah perbedaan the rule of law dalam arti materiil (ideologis) dan the rule of law dalam arti formiil? Menurut saudara bagaimana penegakkannya di Indonesia? Filsafat Empiris ini merupakan aliran yang menjadikan pengalaman sebagai sumber pengetahuan. Aliran ini beranggapan bahwa pengetahuan diperoleh melalui pengalaman dengan cara observasi. Pengalaman merupakan faktor fundamental dalam pengetahuan ia merupakan sumber dari pengetahuan manusia. The Rule of Law adalah suatu legalisme hukum yang mengandung suatu gagasan bahwa keadilan dapat dilayani dengn cara pembuatan sistem peraturan dan juga prosedur yang objektif, tidak memihak, juga tidak personal serta otonom. The Rule of Law menurut pengertian formil adalah setiap kaidah berdasarkan hierarki perintah dan kekuasan public yang terorganisir, sedangkan dalam pengertian formil ini mencakup ukuran rentang hukum yang mencakup ukuran rentang hukum yang dan buruk serta bertujuan melindungi warga dari kesewenag-wenangan. Prinsip rule of law tersebut menjadikan hukum sebagai pengatur perilaku bermasyarakat di sebuah Negara termasuk pejabat pemerintahan. Negara Indonesia senidi menjadi salah satu Negara di dunia yang menerapkan prinsip-prinsip rule of law dalam pemerintahannya yang telah berkembang sejak dulu dalam dasar hukum NKRI.