BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel akhir-akhir ini
mendapatkan perhatian yang besar dari berbagai kalangan termasuk pemerintah
dan masyarakat seiring dengan maraknya kasus korupsi di Indonesia. Dari
pihak pemerintah telah banyak dikeluarkan revisi peraturan perundang-
undangan baik masalah pengelolaan keuangan dengan keluarnya permendagri
nomor 21 tahun 2011 tentang perubahan kedua permendagri nomor 13 tahun
2006 dan peraturan menteri keuangan (PMK) nomor 190 tahun 2012 yang
merupakan revisi dari PMK nomor 66 tahun 2005 serta masalah pengadaan
barang dan jasa dengan keluarnya perpres nomor 70 tahun 2012 tentang
perubahan kedua perpres nomor 54 tahun 2010.
Demikian juga dengan pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah Daerah
(BOSDA) untuk SMA/MA/SMK yang berasal dari APBD Propinsi Kalimantan
Timur yang dituntut lebih transparan dan akuntabel sehingga ketentuan
pelaksanaan keuangan yang meliputi mekanisme penyaluran, pencairan,
pengelolaan, penggunaan dan pertanggungjawabannya harus sesuai dengan
ketentuan yang berlaku sesuai dengan petunjuk pelaksanaan penyaluran dana
BOSDA Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 78 Tahun 2009 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah
(BOSDA) Tahun 2009.
Pengelolaan program BOSDA yang melibatkan beberapa unsur meliputi
Tim Manajemen BOSDA Kabupaten Kutai Kartanegara dan Tim Satuan
Pendidikan menghendaki adanya pemahaman yang sama dari semua unsur
tersebut guna menghindari timbulnya hambatan dalam pelaksanaannya dan
kemungkinan terjadinya penyimpangan.
Sehubungan dengan hal tersebut, Tim Pengelola Dana BOSDA Kabupaten
Kutai Kartanegara menyusun Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOSDA sebagai
acuan untuk pelaksanaan program agar para pengelola di tingkat sekolah dapat
memenuhi tugasnya dengan mudah.
BAB II
PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH (BOSDA)
Jadwal
NO Uraian Pelaksanaan Keterangan
BimtekPenggunaan Dana
3.
BOSDA
Monitoring Penggunaan
9. Juli – Agustus 2014 SMA/MA/SMK
Dana BOSDA Triwulan I & II
Monitoring Penggunaan
Dana BOSDA Triwulan III &
14. November - Desember 2014 SMA/MA/SMK
IV, Verifikasi Data Siswa
Tahun 2015
B. PENGELOLA
PENGELOLA TINGKAT KABUPATEN
1. Demi kelancaran operasional penyaluran dana BOSDA, Pemerintah Kabupaten
Kutai Kartanegara membentuk Tim Pengelola BOSDA yang ditetapkan
berdasarkan Keputusan Bupati Kutai Kartanegara.
Tim Pengelola BOSDA Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai tugas dan
fungsi sebagai berikut:
a. Meminta dan menerima data sekolah dan jumlah siswa;
Data siswa disesuaikan dengan format data yang diinput pada Program
Aplikasi Sekolah (PAS) untuk SMA/SMK dan Education Management
Information System (EMIS) untuk MA Tahun Pelajaran 2013/2014.
b. Menetapkan sekolah penerima dana BOSDA;
c. Menetapkan perhitungan alokasi dana tiap sekolah;
d. Melakukan verifikasi data sekolah dan jumlah siswa;
Data jumlah siswa yang diusulkan untuk menerima BOSDAakan
diverifikasi berdasarkan jumlah siswa di sekolah yang diinput pada
Program Aplikasi Sekolah (PAS) untuk SMA/SMK dan Education
Management Information System (EMIS) untuk MA Tahun Pelajaran
2013/2014.
e. Melayani proses administrasi dalam rangka pencairan dana BOSDA;
f. Menetapkan waktu penyaluran dana BOSDA ke sekolah penerima, yang
didasarkan pada kelengkapan administrasi yang diperlukan;
g. Melaksanakan monitoring dan evaluasi penggunaan dana BOSDA;
h. Menerima dan meneliti laporan pertanggungjawaban penggunaan dana
BOSDA oleh sekolah penerima
i. Menyampaikankan laporan pertanggungjawabanpenggunaan dana BOSDA
kepada Bupati Kutai Kartanegara secara periodik
2. Dalam melaksanakan tugasnya Tim Pengelola tidak diperkenankan
menggunakan dana operasional BOSDA dengan alasan apapun.
3. Dana operasional bagi Tim Pengelola dalam rangka pengelolaan dana BOSDA
ditetapkan tersendiri dalam APBD Kabupaten Kutai Kartanegara.
total bantuan Pemerintah Pusat dan BOSDA (Propinsi dan Kabupaten) yang
dihitung per siswa per bulan.
8. Satuan Pendidikan Penerima dana BOSDA berkewajiban:
a. Melengkapi persyaratan pengajuan penerima dana BOSDA untuk sekolah
negeri atau swasta
SMA/MA/SMK Negeri
1) RAPBS/RKAS (Format K1 & K2)
2) Data Siswa (Format PAS/EMIS)
3) Foto copy Rekening POS
4) Foto Copy KTP Kepala Sekolah dan Bendahara Sekolah
5) Foto Copy SK Kepala Sekolah dan Bendahara Sekolah
SMA/MA/SMK Swasta
(Ketentuan berdasarkan Peraturan Bupati Kutai Kartanegara Nomor 26
Tahun 2013, pasal 18 tentang Hibah Dana BOSDA dan dana BOSDA
Kabupaten)
1) RKAS/RAPBS (Format K1 & K2)
2) Data Siswa (Format PAS/EMIS)
3) Surat usulan pencairan belanja hibah (Lampiran A.V.a dari Perbup
nomor 26 Tahun 2013)
4) Foto copy SK Penetapan sekolah penerima dari Dinas Pendidikan yang
telah dilegalisir oleh pejabat berwenang
5) Data Siswa (Format PAS/EMIS)
6) Foto copy usulan hibah asli yang telah dilegalisir oleh SKPD
7) Foto Copy rekening bank yang masih aktif atas nama sekolah
8) Foto Copy SK pengangkatan Kepala Sekolah dan Bendahara
9) Foto Copy KTP Kepala Sekolah dan Bendahara Sekolah
10) Kwitansi rangkap 4 (empat) bermaterai cukup, ditandatangani kepala
sekolah dan bendahara sekolah dan dibubuhi cap sekolah, serta
dicantumkan nama lengkap
11) Pakta Integritas(Lampiran A.VI.a dari Perbup nomor 26 Tahun 2013)
12) Naskah Perjanjian hibah daerah (NPHD)
9. Sekolah penerima dana BOSDA melalui Komite Sekolah dapat menghimpun
dana secara sukarela dari masyarakat.
10. Sekolah penerima dana BOSDA tidak diperkenankan menghimpun dana
dalam bentuk apapun dari siswa/murid yang berasal dari keluarga yang
tidak mampu (miskin).
BAB III
PEMANFAATAN DANA
A. PENGGUNAAN DANA
1. Sebuah kegiatan atau program operasional sekolah tidak diperkenankan
untuk dibiayai oleh lebih dari satu sumber pendanaan.
2. Peruntukan dana BOSDA
NO PROGRAM KEGIATAN KETERANGAN
1 Pengembangan a. Pengadaan buku
Sarana Prasarana penunjang
perpustakaan
b. Pengadaan modul
c. Pengadaan Lembar
Kerja Siswa (LKS
d. Perawatan dan Merupakanpembiayaan untuk
perbaikan ringan perawatan ringan meliputi:
sarana prasarana - komputer (PC/Laptop),
sekolah - peralatan laboratorium,
- meja/kursi siswa,
- meubeler,
- gedung
- taman/kebun
- sarana olahraga,
- jaringan listrik,
- telepon, internet
- prasarana inventaris lainnya
yang berhubungan dengan
fasilitas pembelajaran
(kurikuler dan ekstra
kurikuler)
2. Pengembangan a. In House Training
Tenaga Pendidik ……………..
dan Kependidikan b. Seminar/Lokakarya
………………
c. Musyawarah Guru Mata
Pelajaran(MGMP)
d. Musyawarah kerja
Kepala Sekolah (MKKS)
3. Pengembangan a. Penyelenggaraan
Standar Isi Supervisi dan Evaluasi
Kegiatan Belajar
Mengajar
Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun
2014
Petunjuk Teknis BOSDA 8
BAB IV
PENGELOLAAN DANA
a. Perpajakan
Kewajiban perpajakan yang terkait dengan penggunaan dana
BODA untuk pembelian ATK/Bahan/Penggandaan dan lain-lain
pada kegiatan penerimaan siswa baru; kesiswaan; ulangan
harian; ulangan umum, ujian sekolah dan laporan hasil belajar
siswa; pembelian bahan-bahan habis pakai, seperti huku tulis,
kapur tulis, pensil dan bahan praktikum; pengembangan profesi
guru; pembelian bahan-bahan untuk perawatan/perbaikan
gedung sekolah
a. Bagi bendaharaan/pengelola dana BOSDA pada sekolah
negeri atas penggunaan dana BODA sebagaimana tersebut
diatas adalah:
i. Tidak perlu memungut PPh Pasal 22 sebesar 1,5%
ii. Memungut dan menyetor PPN sebesar 10% untuk nilai
pembelian lebih dari Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah)
atas penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena
Pajak oleh Pegusaha Kena Pajak Rekanan Pemerintah.
Namun untuk nilai pembelian ditambah PPN-nya
jumlahnya tidak melebihi Rp 1.000.000,- (satu juta
rupiah) dan bukan merupakan pembayaran yang
dipecah-pecah, PPN yang terutang dipungut dan disetor
oleh Pengusaha Kena Pajak Rekanan Pemerintah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku umum. Pemungut PPN
dalam hal ini bendaharawan pemerintah tidak perlu
memungut PPN atas pembelian barang dan atau jasa
yang dilakukan oleh bukan Pengusaha Kena pajak (PKP).
b. Bendaharawan/Pengelola dana BOSDA pada Sekolah Bukan
Negeri adalah tidak termasuk bendaharawan pemerintah
sehingga tidak termasuk sebagai pihak yang ditunjuk sebagai
Pemungut PPh Pasal 22 dan atau PPN. Dengan demikian
kewajiban perpajakan bagi bendaharawan/pengelola dana
BOSDA pada sekolah bukan negeri yang terkait atas
penggunaan dana BOSDA untuk belanja barang sebagaimana
tersebut diatas adalah:
i. Tidak mempunyai kewajiban memungut PPh Pasal 22,
karena tidak termasuk sebagai pihak yang ditunjuk sebagai
Pemungut PPh Pasal 22.
ii. Membayar PPN yang diungut oleh pihak penjual (Pengusaha
Kena Pajak).
Kewajiban perpajakan yang terkait dengan penggunaan dana
BOSDA untuk pembelian/penggandaan buku teks/atau
mengganti buku teks yang rusak.
a. Bagi bendaharawan/pengelola dana BOSDA pada sekolah
Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun
2014
Petunjuk Teknis BOSDA 15
tiga ratus dua puluh ribu rupiah), maka tidak ada PPh Pasal
21 yang dipotong;
b. Jika upah harian atau rata-rata upah harian yang diterima
tidak melebihi Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah),
namun jumlah seluruh upah yang diterima dalam bulan
takwim yang bersangkutan telah melebihi Rp 1.320.000,-
(satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah), maka pada saat
jumlah seluruh upah telah melebihi Rp 1.320.000,- (satu juta
tiga ratus dua puluh ribu rupiah) harus dipotong PPh Pasal
21 sebesar 5% atas jumlah bruto upah setelah dikurangi
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang sebenarnya;
c. Jika upah harian atau rata-rata upah harian yang diterima
lebih dari Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) dan
jumlah seluruh upah yang diterima dalam bulan takwim yang
bersangkutan belum melebihi Rp 1.320.000,- (satu juta tiga
ratus dua puluh ribu rupiah), maka harus dipotong PPh Pasal
21 sebesar 5% dari jumlah upah harian atau rata-rata upah
harian diatas Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
d. Jika upah harian atau rata-rata upah harian yang diterima
lebih dari Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) dan
jumlah seluruh upah yang diterima dalam bulan takwim yang
bersangkutan telah melebihi Rp 1.320.000,- (satu juta tiga
ratus dua puluh ribu rupiah), maka pada saat jumlah seluruh
upah telah melebihi Rp 1.320.000,- (satu juta tiga ratus dua
puluh ribu rupiah), harus dihitung kembali jumlah PPh pasal
21 yang harus dipotong dengan menerapkan tarif 5% atas
jumlah bruto upah setelah dikurangi Penghasilan Tidak Kena
Pajak (PTKP) yang sebenarnya.
Catatan:
*) Besaran upah harian yang terutang pajak penghasilan (PPh)
pasal 21 jika mengalami perubahan maka mengikuti
perubahan yang terbaru.
b. Materai
Materai adalah pajak yang dikenakan terhadap dokumen yang
menurut Undang-undang Bea Meterai menjadi objek Bea Meterai.
Atas setiap dokumen yang menjadi objek Bea Meterai harus sudah
dibubuhi benda meterai atau pelunasan Bea Meterai dengan
menggunakan cara lain sebelum dokumen itu digunakan.
Obyek bea materai
Pada prinsipnya dokumen yang harus dikenakan meterai adalah
dokumen menyatakan nilai nominal sampai jumlah tertentu,
Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun
2014
Petunjuk Teknis BOSDA 18
BAB V
PENGAWASAN, PEMERIKSAAN DAN SANKSI
A. Pengawasan
Kegiatan pengawasan yang dimaksud adalah kegiatan yang bertujuan untuk
mengurangi atau menghindari masalah yang berhubungan dengan
penyalahgunaan wewenang, kebocoran dan pemborosan keuangan negara,
pungutan liar dan bentuk penyelewengan lainnya.
1. Pengawasan penggunaan dana BOSDA dapat dilakukan oleh berbagai lembaga
diantaranya:
a. Unsur masyarakat, seperti Dewan Pendidikan, Komite Sekolah dan
organisasi kemasyarakatan lainnya.
b. Instansi pengawasan seperti Inspektorat (Provinsi dan Kabupaten Kutai
Kartanegara) serta BPKP;
c. Dinas Pendidikan
2. Dalam menghimpun keluhan dan pengaduan masyarakat, Tim Pengelola
BOSDA membuka hot-line pengaduan khusus menyangkut penggunaan dana
BOSDA melalui SMS (Short Message Service) ke 085250535388 dan surat
melalui kantor POS dan Kota Pengaduan pada Kantor Dinas Pendidikan
Kabupaten Kutai Kartanegara.
3. Tim Pengelola BOSDA berkewajiban untuk mersepon, meneliti dan
menindaklanjuti pengaduan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam butir
2.
4. Pelaporan dan pertanggung jawaban penyaluran dan penggunaan dana
BOSDA dilakukan dua pihak:
a. Tim pengelola BOSDA meliputi pertanggungjawaban dalam hal statistik
penerimaan, hasil penyerapan dana, hasil monitoring dan evaluasi dan
penanganan pengaduan kepada masyarakat;
b. Satuan pendidikan meliputi pertanggung jawaban dalam hal nama-nama
siswa, jumlah dana yang dikelola dan catatan penggunaannya;
5. Pelaporan dan pertanggungjawaban oleh Tim Pengleola BOSDA disampaikan
kepada Bupati Kutai Kartanegara dan laporan pertanggungjawaban oleh
satuan pendidikan disampaikan kepada Tim Pengelola BOSDA Kabupaten
Kutai Kartanegara.
6. Pelaporan dan pertanggungjawaban oleh satuan pendidikan diberikan setiap
akhir triwulan, dan Dana BOSDA triwulan berikutnya hanya dapat dicairkan
setelah pelaporan dan pertanggumgjawaban triwulan sebelumnya siterima dan
disetujui oleh Tim Pengelola BOSDA Kabupaten Kutai Kartanegara.
B. Pemeriksaan
C. Sanksi
Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan Negara dan
atau sekolah akan diberikan oleh pejabat yang berwenang dalam bentuk:
1. Penerapan sanksi pengawasan sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
2. Pemblokiran dan atau penghentian penyaluran dana BOSDA untuk periode
berikutnya.
3. Penerapan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi (TP/TGR).
4. Penerapan proses hukum.
NOMOR
TENTANG
Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38
tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan,
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Daerah Kabupaten/Kota;
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48
tahun 2008 Tentang Tanggung Jawab Pendanaan
Pendidikan;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 39 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
Tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial
yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun
2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun
2009 Tentang Standar Biaya Operasi Nonpersonalian
Tahun 2009 Untuk Sekolah Dasar (SD/MI), Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA),
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Dasar Luar
Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa
(SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa
(SMALB);
16. Peraturan Gubernur Propinsi Kalimantan Timur Nomor
78 Tahun 2009 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penggunaan Bantuan Operasional Sekolah Daerah;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor
11 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
daerah;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor
12 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor
15 Tahun 2010 Tentang Sistem Penyelenggaraan
Pendidikan;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Ditetapkan di Tenggarong
Pada tanggal 22 Januari 2014
BUPATI KUTAI KARTANEGARA,
RITA WIDYASARI
SUSUNAN PERSONALIA
RITA WIDYASARI