Anda di halaman 1dari 6

BAB II METODE GRAFIK

A. PENDAHULUAN

Salah satu cara untuk metode pengoptimalan persoalan program linier dapat

digunakan dengan mengunakan metode grafik. Fungsi tujuan dan kendala

permasalahan digambarkan melalui bantuan sumbu-sumbu yaitu sumbu absis,

sumbu ordinat, maupun aplikat. Mengingat keterbatasan sumbu koordinat grafik,

solusi grafik yang tepat hanya untuk dua variabel keputusan, sedangkan

permasalahan dengan jumlah variabel keputusan lebih dari dua akan dihadapkan

dengan kesulitan pada penggambaran dan persekalaan. Kesalahan perskalaan

akan mengakibatkan kesalahan penentuan solusi optimal, dan ini yang

merupakan kelemahan dari metode grafik. Kelebihan dari metode grafik adalah

kemudahan penggunaannya yaitu hanya perlu menggambarkan garis-garis lurus

yang mewakili fungsi tujuan dan fungsi pembatas tanpa disertai dengan

perhitungan-perhitungan yang rumit.

B. PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

Cara penyelesaian persoalan Program Linier yang dilakukan dengan Metode

Grafik adalah :

1. mengubah persoalan program linier ke dalam model matematika

2. menentukan daerah penyelesaian dari fungsi pembatas yang berupa

sistem persamaan dan pertidaksamaannya dalam sebuah grafik.

3. mencari fungsi tujuan yaitu harga maksimum atau minimum yang

dipersoalkan.

1
Contoh: 1

Tuti akan membuat kue jenis P yang memerlukan tepung 200 gram dan mentega

25 gram, sedangkan kue Q memerlukan tepung 100 gram dan mentega 50 gram.

Sedangkan tepung yang tersedia 3 kilogram dan mentega tersedia 1,2 kilogram.

Coba Saudara bantu Tuti ada berapa buah roti jenis P dan jenis Q dapat dibuat

andaikan bahan-bahan lain untuk membuat kue tersebut cukup?

Penyelesaian :

Misalkan : Banyaknya kue jenis P adalah x1 buah

Banyaknya kue jenis Q adalah x2

buah Fungsi Tujuan : Memaksimumkan z = x1 + x2

Fungsi Pembatas Kendala: 2 x1 + x2  30 ,

x1 + 2 x2  48,

x1, x2 ≥ 0

Menggambar sebagai garis pembatas:

1. Menggambar daerah penyelesaian fungsi pertidaksamaan 2 x1 + x2 ≤ 30

x2
30 (0,30)

24

18

12

6
(15,0) x1
0612 18 24 30 36 42 48

2. Menggambar daerah penyelesaian fungsi pertidaksamaan x1 + 2 x2 ≤ 48


x2
30
(0,24)
24

18

12

6
(48,0)
0612182430364248x1

3. Mengambar daeah penyelesaian dalam satu gambar


x2

30 E(0,30) C(0,24)

24 B( 4,22)

18

12

6
(0,0) A(15,0) D(48,0) x1

0 6 12 18 24 30 36 42 48

Daerah yang diarsir adalah daerah penyelesaian pertidaksamaan pada fungsi-

fungsi pembatas. Dan kemudian diadakan penyelidikan yang dapat ditunjukkan

dengan tabel sebagai berikut.

O(0,0) A(15,0) B(4,22) C(0,24)


x1 0 15 4 0
x2 0 0 22 24
z = x1 + x2 0 15 26 24

Dengan demikian kue paling banyak yang dapat dibuat oleh Tuti adalah 26 buah

dengan perincian kue jenis P sebanyak 4 buah dan kue jenis Q sebanyak 22

buah.
Contoh: 2

Perusahan minuman mempunyai dua pabrik minuman botol yang berlokasi di

Palembang dan Tanjungkarang. Perusahaan tersebut menghasilkan 3 macam

minuman yaitu : “JASS, JISS dan JUSS”. Kapasitas masing-masing pabrik diukur

dengan jumlah minuman dalam botol yang dihasilkan perhari. Pabrik di

Palembang menghasilkan minuman JASS, JISS dan JUSS berturut-turut 3.000

botol, 1.000 botol dan 2.000 botol, sedangkan pabrik di Tanjungkarang

menghasilkan minuman untuk JASS 1.000 botol, minuman JISS 1.000 botol dan

JUSS 6.000 botol. Dalam satu bulan minuman akan terjual untuk jenis JASS

24.000 botol, JISS 16.000 botol dan JUSS 48.000 botol. Biaya produksi perhari

pabrik di Palembang adalah Rp 600.000,00 dan pabrik di Tanjungkarang adalah

Rp 400.000,00. Berapa harikah dalam satu bulan kedua pabrik itu bekerja secara

bergiliran dengan biaya produksi yang minimum?.

Penyelesaian:

Misal: Lamanya kerja pabrik di Palembang adalah x1

Lamanya kerja pabrik di Tanjungkarang adalah

x2

Fungsi Tujuan : z = 600.000 x1 + 400.000 x2

Fungsi Pembatas : 3.000 x1 + 1.000 x2 ≥ 24.000  3 x1 + x2 ≥ 24

2.000 x1 + 6.000 x2 ≥ 48.000  x1 + 3x2 ≥ 24

1.000 x1 + 1.000 x2 ≥ 16.000  x1 + x2 ≥ 16

x1 ≥ 0 dan x2 ≥ 0

Menggambar garis sebagai pembatas:

1. Mengambar fungsi pembatas pertama 3 x1 + x2 ≥ 24 dan daerah

penyelesaiannya adalah sebagai berikut:


x2

24

1 20

16

12

8 (
0
( x1
4 04812162024

2. Mengambar fungsi pembatas kedua x1 + 3 x2 ≥ 24 dan daerah

penyelesaiannya adalah sebagai berikut:

x2 24
20

16

12

0 4812162024 x1

3. Mengambar fungsi pembatas ketiga x1 + x2 ≥ 16 dan daerah penyelesaiannya

x2

24

20

16

12

8
{{{{

\
4 48 12162024 x1

0
4. Mengambarkan daerah penyelesaian dalam satu gambar sebagai berikut:

x2

24

20

16
Daerah Penyelesaian A(0,24)

B(4,12)
12

8 C(12,4)

4 D(24,0)

0 4 8 12 16 20 24 x1

Koordinat titik A diperoleh melalui perpotongan garis 3x1 + x2 = 24 dan sumbu

x2 dengan koordinat A(0,24), koordinat titik B diperoleh hasil perpotongan antara

garis 3x1 + x2 = 24 dan x1 + x2 = 16 dengan koordinat B(4,12), koordinat

titik C diperoleh dari perpotongan x1+ x2 = 14 dan x1+ 3 x2 = 24 dengan

koordinat C(12,4) sedangkan koordinat titik D diperoleh dari perpotongan x 1 + 3

x2 = 24 dan sumbu x1 dengan koordinat D(24,0).

A(0,24) B(4,12) C(12,4) D(24,0)


x1 0 4 12 24

x2 24 12 4 0

z = 600.000 x1+ 400.000 x2 9.600.000 7.200.000 8.800.000 14.400.000

Biaya produksi minimum adalah Rp 7.200.000,00 kedua pabrik bekerja selama

satu bulan secara bergiliran yaitu pabrik di Palembang bekerja 4 hari dan pabrik

di Tanjungkarang bekerja 12 hari.

Anda mungkin juga menyukai