Anda di halaman 1dari 151

Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab.

Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

BAB 1
SPESIFIKASI TEKNIS

1.1. PENDAHULUAN
Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus dibaca bersama-sama dengan
gambar-gambar yang keduanya bersama-sama menguraikan pekerjaan yang harus dilaksanakan.
Istilah pekerjaan mencakup suplai dan instalasi seluruh peralatan dan material yang harus
dipadukan dalam konstruksi-konstruksi, yang diperlukan menurut dokumen-dokumen kontrak,
serta semua tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memasang dan menjalankan peralatan dan
material tersebut. Spesifikasi untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan dan material yang harus
dipakai, harus diterapkan baik pada bagian dimana spesifikasi tersebut ditemukan maupun
bagian-bagian lain dari pekerjaan dimana pekerjaan atau material tersebut dijumpai.

1.2. URAIAN UMUM


Pekerjaan yang akan dilaksanakan :
Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu
Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Pekerjaan : Arsitektur dan Struktur
Lokasi : Provinsi Kepualuan Bangka Belitung
Kecamatan : Pulau Besar
Kabupaten/Kota : Bangka Selatan
Sumber Dana : APBN
Tahun Anggaran : 2021
Jangka Waktu : 270 Hari Kalender

1.3. LOKASI PEKERJAAN


Lokasi pekerjaan terletak Desa Batu Betumpang, Kec. Pulau Besar, Kab. Bangka Selatan
yang mana lokasi tersebut akan ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan dapat dilihat pada
gambar-gambar rencana terlampir.
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

1.4. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar
Rencana, Uraian Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis, Daftar Kuantitas dan penjelasan-
penjelasan tambahan lainnya yang diberikan.
Lingkup pekerjaan ini terdiri dari :
 PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN
 DIVISI .1 UMUM
- Mobilisasi dan Demobilisasi
- Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 DIVISI 2. DRAINASE
- Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran (Ruas 1- 4)
 DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK
- Galian Biasa (Ruas 1 – 4 )
- Timbunan Pilihan (Ruas 4)
- Timbunan Pilihan Pengisi Samping Drainase
- Timbunan Pilihan Trotoar
- Timbunan Pilihan Badan Jalan
 DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
- Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi
- Lapis Perekat - Aspal Cair/Emulsi
- Lataston Lapis Aus (HRS-WC)
- Lataston Lapis Fondasi (HRS-Base)
- Bahan anti pengelupasan
 DIVISI 7. STRUKTUR
- Beton strukur, fc’20 MPa (K-250), Plat Deker
- Beton strukur, fc’20 MPa (K-250), Drainase
- Baja Tulangan Polos-BjTP 280, Drainase dan Plat Deker
- Pembongkaran Pasangan Batu Drainase Eksisting
 DIVISI 11. PEKERJAAN LAIN-LAIN
- Pekerjaan Kanstin Trotoar (K-250)
- Pekerjaan Kanstin Median Jalan (K-250)
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

- Pekerjaan Difable Tile


- Unit Lampu Penerangan Jalan Lengan Tunggal, Tipe LED
- Pekerjaan 1 m3 Galian Tanah Biasa (PJU)
- Pekerjaan 1m3 Beton K-250 (PJU)
- Pekerjaan Paving Block K-250
- Pekerjaan Lantai Kerja
- Pekerjaan Urugan Pasir Trotoar
- Pekerjaan Urugan Pasir Drainase
- Pekerjaan Pipa Rembes 4''
- Baja Tulangan Polos-BjTP 280, Kanstin
 PEKERJAAN PEMBANGUNAN ROUNDABOUT
 PEKERJAAN PERSIAPAN
- Pembongkaran m³ Beton Bertulang
- Pembongkaran m³ Tembok Bata
- Pembersihan 1 m² Lapangan dan Perataan
- Sewa Scaffolding
 PEKERJAAN TANAH
- Pengurugan 1 m³ dengan Pasir Urug
- Penggalian 1 m³ Tanah Biasa Sedalam 1 m Slab Beton dan Sirtu
- Pengurugan 1 m³ dengan Sirtu Padat
 PEKERJAAN PONDASI
- Tiang Bor Beton, diameter 300 mm (fc 30 Mpa)
- Penggalian 1 m³ Tanah Biasa Sedalam 3 m
- Pemasangan 1 m² Bekisting Untuk Pile Cap (2x pakai)
- Pemasangan 1 m² Bekisting Untuk Kolom (2x pakai)
- Pembesian 1 Kg dengan Besi Polos atau Besi Ulir Pile Cap
- 1m3 Beton Mutu f'c= 19,3 MPa (K-225)
- Pengurugan Kembali 1 m³ Galian Tanah
 PEKERJAAN CONCRETE SLAB
- Pemasangan 1 kg Besi Profil (Double Siku 150.150.12)
- Pemasangan 1 kg Besi Profil (Double Siku 150.150.10)
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

- Pemasangan 1 kg Besi Profil (Pelat Buhul)


- Pemasangan 1 kg Baut/mur/angkur
- Pekerjaan Laser cutting panel ornamen Aluminium 5mm
- Pekerjaan Pengecatan 1m2 Cat Menie Besi
- Pekerjaan Pengecatan 1m2 Cat Anti Karat
- Pemasangan 1 kg Besi Profil Menara (Double Hollow 150.150.4,5)
- Pemasangan 1 kg Besi Profil Menara (Double Hollow 60.60.2)
 PEKERJAAN FASILITAS EKSTERIOR BANGUNAN
- Pekerjaan Paving Block Classic Warna Natural
- Pekerjaan Paving Block Warna Hitam
- Pekerjaan Paving Block Warna Kuning
- Pekerjaan Paving Block Warna Merah Bata
- Pekerjaan Batu Sikat Warna Krem, uk. 7-9 mm
- Pekerjaan Batu Sikat Warna Putih, uk. 7-9 mm
- Beton strukur, fc’21,7 MPa (K-250), Drainase Roundabout
- Baja Tulangan Polos-BjTP 280, Drainase Roundabout
- Galian Tanah untuk Drainase
- Pekerjaan Kanstin Trotoar (K-250)
- Baja Tulangan Polos-BjTP 280, Kanstin
- Pekerjaan Difable Tile
- Pekerjaan Lantai Kerja Paving Block
- Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Lantai
- Pemasangan 1 m3 Pondasi Batu Belah Campuran 1SP:3PP Retaining Wall
- Pemasangan 1 m3 Pondasi Batu Belah Campuran 1SP:3PP Planter
- Plesteran 1SP : 1PP Dinding Retaining Wall dan Planter
 PEKERJAAN PEMBANGUNAN ROUNDABOUT
 PEKERJAAN PERSIAPAN
- Pembongkaran m³ Beton Bertulang
- Pembongkaran m³ Tembok Bata
- Pembersihan 1 m² Lapangan dan Perataan
- Sewa Scaffolding
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 PEKERJAAN TANAH
- Penggalian 1 m³ Tanah Biasa Sedalam 1 m
- Pengurugan 1 m³ dengan Pasir Urug
 PEKERJAAN PONDASI
- Tiang Bor Beton, diameter 300 mm (fc 30 Mpa)
- Penggalian 1 m³ Tanah Biasa Sedalam 2 m
- Pemasangan 1 m² Bekisting Untuk Pondasi (3x pakai)
- Pembesian 1 Kg dengan Besi Polos atau Besi Ulir
- 1m3 Beton Mutu f'c= 19,3 MPa (K-225)
 PEKERJAAN BETON DAN DINDING PEDESTRIAN
- Pemasangan 1 m² Bekisting Untuk Pondasi (2x pakai)
- Pemasangan 1 m² Bekisting Untuk Sloof (2x pakai)
- Pemasangan 1 m² Bekisting Untuk Dinding (2x pakai)
- Pembesian 1 Kg dengan Besi Polos atau Besi Ulir
- 1m3 Beton Mutu f'c= 16,9 MPa (K-200)
- Pemasangan 1 m3 Pondasi Batu Belah Campuran 1SP:4PP
- Pekerjaan Lantai Kerja Pedestrian
- Pasangan Dinding Bata Urugan
 PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM
- Pemasangan 1 kg Besi Profil (Double Siku 65.65.8)
- Pemasangan 1 kg Besi Profil (Double Siku 40.40.5)
- Pemasangan 1 kg Besi Profil (Pelat Buhul)
- Pemasangan 1 kg Besi Profil (Base Plate)
- Pemasangan 1 kg Baut/mur/angkur
- Pekerjaan Dinding Rangka Plat Alumunium
- Pekerjaan Pengecatan 1m2 Cat Menie Besi
- Pekerjaan Pengecatan 1m2 Cat Anti Karat
 PEKERJAAN FASILITAS EKSTERIOR BANGUNAN
- Pekerjaan Decorative Sandstein Natural Stone (20x40x5)cm
- Pekerjaan Stone Warna Hitam (20x40x5)cm
- Pekerjaan Dot Pave, (30x30x6) cm
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

- 1 cm Huruf Timbul Stainless Steel


Untuk pekerjaan-pekerjaan tesebut, penyedia jasa harus menyediakan tenaga ahli yang
cukup dan memadai sesuai dengan pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan serta dapat
menyediakan bahan-bahan bangunan yang akan digunakan sesuai kualitas dan jumlah cukup.
Serta penyedia jasa mampu mendatangkan bahan-bahan tepat pada waktunya. Pekerjaan harus
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan syarat yang tertera dalam uraian Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (Gambar, Spektek, detail dan keputusan maupun arahan pemimpin proyek
pengawas lapangan).

1.5. PERSYARATAN KLASIFIKASI SBU (Sertifikat Badan Usaha)


Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab.
Bangka Selatan ini menggunakan SBU SI 003 Jasa Pelaksana Konstruksi Jalan Raya (Kecuali
Jalan Layang,Jalan,Rel Kereta Api Dan Landas Pacu Bandara) Dan BG 009 Jasa pelaksana
Konstruksi Bangunan Gedung Lainnya yang telah dipersyaratkan dalam dokumen lelang. Setelah
Penyedia Jasa ditunjuk, bila pekerjaan ini memerlukan ijin dari instansi lain yang berwenang,
maka Penyedia Jasa yang bersangkutan harus menyelesaikan perijinan tersebut.
Lingkup pekerjaan SBU SI 003 dan BG 009 berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor
19/PRT/M/2014 adalah sebagai berikut:
Pekerjaan pelaksanaan pembangunan, peningkatan, pemeliharaan dan perbaikan jalan, jalan raya
(kecuali Jalan layang) dan jalan tol termasuk juga jalan untuk pejalan kaki, rel kereta api, dan
landas pacu bandara.
Pekerjaan Pelaksanaan (termasuk didalamnya pembangunan baru, penambahan, peningkatan
serta pekerjaan renovasi) dari bangunan lainnya rumah ibadah dan penjara.
Direksi, dalam batas-batas kewenangannya, akan membantu untuk menyiapkan surat-surat
resminya, tetapi segala biaya yang diperlukan untuk perijinan tersebut merupakan tanggung
jawab Penyedia Jasa.
Pekerjaan di lapangan tidak diperkenankan dimulai apabila perijinan yang diperlukan belum
diperoleh. Apabila pada saat melaksanakan pekerjaan terdapat suatu bangunan atau material
yang menghalangi pekerjaan, jika harus membongkar bangunan/material tersebut akan
memerlukan perijinan dan biaya tambahan, maka hal tersebut terlebih dahulu harus didiskusikan
dengan direksi untuk mencari jalan keluarnya.
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Jika ada pekerjaan yang perlu menutup lalulintas harus ada izin dahulu dari polisi lalulintas
atau aparat yang berwenang. Penyedia jasa juga harus menjaga jangan sampai ada kemacetan
lalulintas, dan bila diperlukan direksi dapat memerintahkan penyedia jasa untuk menyediakan
orang untuk mengatur lalulintas. Penempatan alat-alat dan bahan-bahan tidak boleh mengganggu
lalulintas apabila terpaksa bahan-bahan tersebut diangkut dari tepi jalan selambat-lambatnya
dalam waktu 1 x 24 jam sesudah penurunan bahan-bahan tersebut.

1.6. PENANGGUNG JAWAB TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN


a. Penyedia wajib menetapkan dan menempatkan seorang Manager Pelaksanaan/Proyek,
yang memiliki SKA Ahli Muda Teknik Jalan (202), yang cakap untuk memimpin dan
bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan pekerjaan, dan memiliki pengalaman
sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun dalam pelaksanaan pekerjaan sejenis. Penetapan
ini harus dikuatkan dengan surat pengangkatan resmi dari Penyedia ditujukan kepada
Direksi Teknis/Lapangan.
b. Selain Kepala Pelaksana, Penyedia harus menempatkan tenaga ahli yang diperlukan
sesuai dengan lingkup pekerjaan.
c. Selain pelaksanaan, Penyedia diwajibkan pula memberitahu secara tertulis kepada
Direksi Teknis/Lapangan. Susunan Organisasi Lapangan lengkap dengan nama dan
jabatannya masing-masing.
d. Bila dikemudian hari menurut team Direksi Teknis/Lapangan, Pelaksana kurang mampu
melaksanakan tugasnya, maka Penyedia akan diberitahu secara tertulis untuk mengganti
pelaksananya.
e. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya surat pemberitahuan, Penyedia
sudah harus menunjuk pelaksana baru sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
f. Personil Manajerial yang dibutuhkan untuk mengerjakan kegiatan ini :

No. Jabatan dalam Sertifikasi Pengalaman Jumlah


pekerjaan yang akan Kompetensi Kerja Kerja Personil
dilaksanakan (tahun)
Manager SKA Ahli Muda Teknik Jalan
1. 4 Tahun 1 Orang
Pelaksanaan/Proyek (202)
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

SKA Ahli Muda Teknik


2. Manager Teknik 3 Tahun 1 Orang
Bangunan Gedung (201)

3 Tahun
(untuk SKA
SKA Ahli Muda K3 Konstruksi
Ahli Muda)
3. Ahli K3 Konstruksi atau SKA Ahli Madya K3 1 Orang
atau 0 tahun
Konstruksi
(untuk SKA
Madya)

Min. 2
4 Manager Keuangan - 1 Orang
Tahun

1.7. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)


Penyedia wajib menyelenggarakan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2014
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat No. 11/SE/M/2019 tentang Biaya Penyelenggaraan Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
a. Penyedia wajib menyusun tingkat risiko kegiatan yang akan dilaksanakan untuk dibahas
dengan PPK sebagaimana yang disusun pada awal kegiatan.
b. Penyedia wajib membuat RK3K dengan ketentuan sebagai berikut :
 Dibuat pada awal kegiatan.
 Harus mencantumkan kategori risiko pekerjaan yang telah ditentukan bersama PPK.
 Pada awal dimulainya kegiatan, Penyedia mempresentasikan RK3K kepada Pejabat
Pembuat Komitmen untuk mendapat persetujuan.
 Tinjauan ulang terhadap RK3K (pada bagian yang memang perlu dilakukan kaji ulang)
dilakukan setiap bulan secara berkesinambungan selama pelaksanaan pekerjaan
konstruksi berlangsung.
c. Penyedia wajib melibatkan Ahli K3 Konstruksi pada setiap paket pekerjaan yang
mempunyai risiko K3 tinggi atau melibatkan sekurang-kurangnya Petugas K3 Konstruksi
pada setiap paket pekerjaan yang mempunyai risiko K3 sedang dan kecil.
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

d. Melakukan kerja sama untuk membentuk kegiatan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum bila ada dua atau lebih Penyedia yang bergabung dalam satu kegiatan.
e. Penyedia melapor ke Dinas Tenaga Kerja dan Jamsostek setempat sesuai ketentuan yang
berlaku.
f. Penyedia wajib membuat Laporan Rutin Kegiatan P2K3 ke Dinas Tenaga Kerja setempat
dan tembusannya disampaikan kepada PPK.
g. Penyedia wajib melaksanakan Audit Internal K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
h. Penyedia wajib membuat rangkuman aktifitas pelaksanaan SMK3K bidang pekerjaan
umum sebagai bagian dari dokumen serah terima kegiatan pada akhir pekerjaan.
i. Penyedia wajib melaporkan kepada PPK dan Dinas Tenaga Kerja setempat tentang
kejadian berbahaya, kecelakaan kerja konstruksi dan penyakit akibat kerja kosntruksi yang
telah terjadi pada kegiatan yang dilaksanakan.
j. Penyedia wajib menindaklanjuti surat peringatan yang diterima dari PPK.
k. Penyedia wajib melakukan pengendalian resiko K3 onstruksi Bidang Pekerjaan Umum
yang meliputi : inspeksi tempat kerja, peralatan, sarana pencegahan kecelakaan konstruksi
sesuai dengan RK3.
l. Penyedia yang melaksanakan pekerjaan tingkat resiko tinggi wajib memiliki sertifikat K3
perusahaan yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi yang telah diakreditasi oleh Komite
Akreditasi nasional (KAN).
m. Penyedia wajib melaksanakan seluruh ketentuan K3 sesuai dengan ketentuan-ketentuan
sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Tabel Bahan/Material Penyediaan RK3K

NO Uraian Jenis Dimensi Kegunaan Cara Penggunaan Syarat Mutu Produk Ket
Pekerjaan Material

1 Spanduk K3 Media: Uk: 160x60cm media komunikasi visual berupa Ditempatkan diarea Permen Nomor: Barang
Albatros, piktogram/simbol dan teks/pesan proyek 05/PRT/M/2014 tentang
Habis Pakai
finishing yang berguna untuk Pedoman Sistem
doff, digital menyampaikan informasi bahaya Manajemen
printing atau pesan-pesan K3 kepada Keselamatan dan
pekerja, Penyedia Jasa, dan tamu Kesehatan Kerja
yang berada di area perusahaan (SMK3) Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum

2 Poster Kertas poster Uk: 42x60cm Sebuah poster yang menjelaskan ditempatkan diarea Permen Nomor: Barang
(Luster photo ketentuan atau memberikan saran kerja/ proyek 05/PRT/M/2014 tentang Habis Pakai
paper 260gr yang dirancang untuk membuat Pedoman Sistem
+ laminasi, orang keluar dari bahaya ditempat Manajemen
digital kerja seperti kantor, pabrik, Keselamatan dan
printing sekolah, gedung pemerintah atau Kesehatan Kerja
akomodasi sewaan. (SMK3) Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum
3 Papan Pipa besi 1 Uk: untuk menunjukkan instruksi Ditempatkan diarea Permen Nomor: Barang
Informasi K3 ½’’, papan tindakan/ informasi keselamatan kerja/ proyek 05/PRT/M/2014 tentang
100x120x60cm Habis Pakai
plat baja (bukan bahaya), seperti Pedoman Sistem
1mm, stiker penggunaan APD atau kebijakan Manajemen
reflektif perusahaan. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
(SMK3) Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum

1
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

4 Tali Karmantel Diameter: Untuk operator atau pekerja yang Dipasang di sabuk standar ANSI Z.359.1- Barang
keselamatan statis minimal 8mm dikaitkan ke sabuk pengaman pada pengaman tubuh 2016 atau standar SNI Habis Pakai
(life line) ketinggian lebih dari 2m. pada operator/
pekerja

5 Topi Model V- - Melindungi kepala dari benturan, Dipasang di kepala SNI ISO 3873 Barang
Pelindung Guard kejatuhan benda-benda dari atas, operator/pekerja Habis Pakai
(Safety dengan tali dll.
Helmet) dagu karet
model
otomatis
7 Pelindung masker sekali - Untuk melindungi hidung dri debu, Dipasang di bagian Produk dalam proses Barang
pernafasan pakai yang kotoran/gram bahan berkarat/besi tubuh (hidung dan SNI sementara merujuk Habis Pakai
dan mulut terbuat dari mulut) ISO 16972 /
(Masker) katun, kertas N9504C/N9504CS/RM
atau kasa P 2E /8210 3M

8 Sarung Bahan katun, - Melindungi tangan dari bahaya Dipasang dibagian SNI-06-0652 / SNI 06- Barang
Tangan kombinasi kesentrum listrik dengan tegangan tubuh (tangan) 0652 / SNI 06-1301 / Habis pakai
(Safety kulit, vynil, rendah dan tinggi atau material SNI 08-6113
Gloves) PVC, nitril berbahaya sesuai dengan
sesuai penggunaan.
kebutuhan
9 Sepatu Bahan karet, - Melindungi tangan dari bahaya Dipasang dibagian SNI 7079-2009 dan Barang
Keselamatan baja, anti kesentrum listrik dengan tegangan tubuh (kaki) SNI 0111-2009, SNI Habis Pakai
(Safety Shoes) tergelincir rendah dan tinggi atau material 7037
sisesuaikan berbahaya sesuai dengan
dengan penggunaan.
kebutuhan

10 Rompi Material - Untuk melindungi badan dari Dipasang di badan ANSI/ISEA 107-2010, Barang
Keselamatan retroreflektif material berbahaya SNI masih dalam Habis Pakai
(Safety Vest) atau material proses
kombinasi

2
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Pelindung Tali dari - Untuk melindungi badan dari Dipasang dibadan ANSI Z.359.1-2016 Barang
11 Jatuh (Fall baja atau tali ketinggian atau standar SNI Habis Pakai
Arraster) dari serat
dengan
diameter
besar.
12 BPJS - - Asuransi keselamatan dan - Standar KEPNAKER. Barang
Ketenaga kesehatan pekerja Habis Pakai
Kerjaan dan
Kesehatan
Kerja
13 Peralatan - - Untuk perlindungan - Standar Barang
P3K (kotak /pertolongan pertama jika PERMENAKER nomor Habis Pakai
P3K, tandu, terjadi kecelakaan kerja di 15 tahun 2008
tabung area proyek.
oksigen,
obat luka,
dll)
14 Ruang P3K - - Untuk tempat penyimpanan - Standar Barang
(tempat tidur peralatan P3K dan tempat PERMENAKER nomor Habis Pakai
pasien) tidur pasien. 15 tahun 2008

15 Rambu Bahan: 200x200mm Sebagai petunjuk dalam Dipasang di area ISO 3864-1: 2011, NSI Barang
Petunjuk Albatros, keadaan darurat terjadi atau proyek Z535.1, ISO 11684: Habis Pakai
finishing menunjukkan lokasi dan 1995 dan standar SNI
doff, digital fasilitas pelayanan darurat
printing
16 Rambu Bahan: 200x200mm Sebagai petunjuk larangan Dipasang di area ISO 3864-1: 2011, NSI Barang
Larangan Albatros, selama di dalam proyek proyek Z535.1, ISO 11684: Habis Pakai
finishing 1995 dan standar SNI
doff, digital

3
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

printing
17 Rambu Bahan: 200x200mm Sebagai petunjuk peringatan Dipasang di area ISO 3864-1: 2011, NSI Barang
Peringatan Albatros, adanya tanda bahaya didalam proyek Z535.1, ISO 11684: Habis Pakai
finishing proyek 1995 dan standar SNI
doff, digital
printing

18 Rambu Bahan: 200x200mm Sebagai petunjuk dalam Dipasang di area ISO 3864-1: 2011, NSI Barang
Informasi Albatros, keadaan darurat terjadi atau proyek Z535.1, ISO 11684: Habis Pakai
finishing menunjukkan lokasi dan 1995 dan standar SNI
doff, digital fasilitas pelayanan darurat
printing

19 Kerucut Bahan - Merupakan penanda lalu Perangkat Standar SNI, Permen Barang
Lalu-lintas plastik/karet lintas yang sifatnya sementara digunakan oleh no.13 tahun 2014 Habis Pakai
operator lalu-lintas

20 Alat Powder, Uk. 10kg alat yang digunakan untuk - Standar Barang
pemadam Co2, Foam, memadamkan api serta PERMENAKER nomor Habis Pakai
api ringan HFC227 mengendalikan kebakaran 04 tahun 1980
(APAR) 10 kecil.
kg

21 Bendera K3 Bahan: kain Uk. Standar: Sebagai perlengkapan Dipasang surat keputusan menteri Barang
dengan 135x90 cm kampanye dilingkungan/lokas tenaga kerja republik Habis Pakai
warna putih program K3 sekaligus sebagai i pstrategis di indonesia
dan hijau simbol bahwa perusahaan proyek no.1135/MEN/1987
telah menerapkan
program K3 di lingkungan
kerja.

4
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

1.8. PROTOKOL PENCEGAHAN COVID-19


A. Pengantar
 Protokol ini dimaksudkan sebagai panduan umum bagi Pemilik Pengguna/
Penyelenggara bersama Konsultan, Penyedia Jasa, SubPenyedia Jasa, Vendor/
Supplier dan Fabrikator, Mandor serta para Pekerja dalam mencegah wabah
COVID-19 di proyek konstruksi.
 Protokol ini merupakan bagian dari keseluruhan kebijakan untuk mewujudkan
keselamatan konstruksi. Keselamatan konstruksi adalah keselamatan dan
kesehatan kerja; keselamatan publik; dan keselamatan lingkungan dalam setiap
tahapan penyelenggaraan konstruksi (life cycle of building and infrastructure
developmenf).
 Protokol ini berlaku di proyek konstruksi yarg diselenggarakan oleh Pemerintah
dan/atau Pemerintah Daerah dan/atau BUMN, maupun investasi swasta dan/atau
gabungan. Masing-masing pihak pemangku amanah di proyek konstruksi dapat
menindaklanjuti implementasi dari protokol ini sesuai dengan kebijakan
perusahaan masing-masing.
B. Pembentukan Satgas Pencegahan Covid-19
 Pemilik Pengguna/ Penyelenggara bersama Konsultan Pengawas dan/atau
Penyedia Jasa wajib mernbentuk Satuan Tugas Pencegahan COVID-19.
 Satuan Tugas tersebut berjumlah paling sedikit 5 (lima) orang terdiri dari Ketua
merangkap anggota dan 4 (empat) Anggota yang mewkili Pemilik/ Pengguna/
Penyelenggara, Konsultan, Kontrktor, SubPenyedia Jasa, Vendorl Supplier.
 Satuan Tugas tersebut memiliki tugas, tanggung jawab dan kewenangan
melakukan: Sosialisasi, edukasi, promosi Teknik dan metoda pencegahan
COVID-19 serta pemeriksaan (examination) potensi terinfeksi kepada semua
orang, baik para manager, insinyur, arsitek, karyawan/staf, mandor pekerja dan
tamu proyek.
C. Penyediaan Fasilitas Kesehatan di Lapangan
 Penyedia Jasa wajib menyediakan ruang klinik di lapangan dilengkapi dengan
saran Kesehatan yang memadai, seperti: tabung oksigen, pengukur suhu badan
(thermoscan), pengukur tekanan darah, obat-obatan, dan petugas medis.
 Penyedia Jasa wajib memiliki Kerjasama operasional perlindungan Kesehatan dan
pencegahan COVID-19 dengan rumah sakit dan/ atau pusat Kesehatan masyarakat
terdekat dengan lapangan proyek untuk Tindakan darurat (emergency)

1
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Penyedia Jasa wajib menyediakan fasilitas pengukur suhu badan (thermoscan),


pencuci tangan dengan sabun disinfektan (hand sanitizer), tissue, masker dikantor
dan lapangan proyek bagi para manager, insinyur, arsitek, karyawan/ staf, mandor,
pekerja dan tamu proyek.
D. Pelaksanaan Pencegahan COVID-19 di Lapangan
 Satuan Tugas memasang poster (flyers) baik digital maupun fisik tentang
himbauan/ anjuran pencegahan COVID-19, seperti mencuci tangan, memakai
masker, untuk disebarluaskan atau dipasang di tempat-tempat stategis di lapangan
proyek.
 Satuan Tugas Bersama Petugas Medis harus menyampaikan penjelasan, anjuran,
kampanye, promosi Teknik pencegahan COVID-19 dalam setiap kegiatan
penyuluhan K3 pagi hari (safety morning talk).
 Satuan Tugas melarang seseorang yang sakit dengan indikasi suhu ≥ 38 derajat
Celcius (seluruh manager, insinyur, arsitek, karyawan/ staf, mandor, pekerja dan
tamu proyek) dating ke lokasi proyek.
 Petugas Medis melaksanakan pengukuran suhu tubuh kepada seluruh pekerja, dan
karyawan Bersama para Satuan Pengaman Proyek (Security Staff) dan Petugas
Keamanan setiap Pagi, siang dan sore.
 Apabila ditemukan manager, insinyur, arsitek, karyawan/ staf, mandor dan pekerja
di lapangan proyek terpapar virus COVID-19. Petugas Medis dibantu Petugas
Keamanan proyek melakukan evakuasi dan penyemprotan disinfektan pada
tempat, fasilitas, pegangan dan peralatan kerja.
 Tabel material dan peralatan protocol covid-19:
Jenis Material
No. Kegunaan Ket
dan Peralatan
untuk mengukur temperatur tubuh yang
1 Thermo Gun Barang Habis Pakai
umumnya di arahkan ke dahi.
untuk mencegah penularan penyakit akibat
paparan cairan seperti batuk dan bersin, serta
2 Masker Bedah Barang Habis Pakai
melindungi saluran pernapasan dari partikel-
partikel asing yang besar seperti debu.
alternatif untuk membersihkan tangan di kala
Hand Sanitaizer
3 tidak ada air dan sabun. Barang Habis Pakai
1000ml

2
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

senyawa kimia yang digunakan untuk


membunuh atau menghambat pertumbuhan
Disenfektan 15
4 mikroorganisme pada jaringan yang hidup Barang Habis Pakai
liter/hari seperti pada permukaan kulit dan membran
mukosa

Sebagai alat pelindung pada saat pemeriksaan


5 Sarung Tangan Medis Barang Habis Pakai
pasien di lokasi proyek
sebagai perlindungan tinggi bagi pemakainya
dari paparan jarak dekat terhadap partikel
6 Face Shield virus yang dipancarkan melalui batuk atau Barang Habis Pakai
bersin.

7 Fasilitas Cuci Tangan Sebagai perlindungan dan pembersihan Barang Habis Pakai
tangan.
8 Vitamin C membantu mengatur metabolisme, mencegah Barang Habis Pakai
penyebaran covid-19
Metode untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM
9 Tes Rapid dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk Barang Habis Pakai
melawan virus Corona.

1.9. KEAMANAN KERJA


a. Penyedia diwajibkan menjaga keamanan terhadap barang-barang milik Proyek,
Direksi Teknis/Lapangan dan milik pihak ketiga yang ada di lapangan baik
terhadap pencurian maupun pengrusakan.
b. Untuk maksud-maksud tersebut Penyedia dianjurkan untuk membuat pagar
pengamanan.
c. Bila terjadi kehilangan atau pengrusakan barang-barang atau pekerjaan, tetap
menjadi tanggung jawab Penyedia dan tidak dapat diperhitungkan dalam biaya
pekerjaan tambah atau pengunduran waktu pelaksanaan.
d. Apabila terjadi kebakaran, Penyedia bertanggung jawab atas akibatnya, untuk itu
Penyedia harus menyediakan alat-alat pemadam kebakaran yang siap pakai,
ditempatkan di tempat-tempat yang strategis dan mudah dicapai.
1.10. JALAN MASUK dan JALAN SEMENTARA
a. Apabila dianggap perlu, sesuai dengan kondisi dan situasi lokasi, penyedia harus
sudah memperhitungkan pembuatan jalan masuk sementara dan/atau jembatan kerja
sementara yang disetujui oleh Direksi Teknis/Lapangan.
b. Pembuatan jalan masuk atau jembatan sementara harus mengikuti peraturan dan
semua perijinan sehubungan dengan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab
penyedia.

3
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

c. Penyedia harus menghindari kerusakan pada fasilitas jalan masuk yang ada dengan
mengatur trayek kendaraan yang digunakan serta membatasi/membagi beban
muatan.
d. Kerusakan pada jalan atau benda-benda lain yang diakibatkan oleh pekerjaan
penyedia, mobilisasi peralatan serta pemasukan bahan akan menjadi tanggung
jawab penyedia dan harus segera diperbaiki.
1.11. PENYEDIAAN AIR, TENAGA LISTRIK DAN LAMPU PENERANGAN
a. Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan selama proyek berlangsung, Penyedia harus
memperhitungkan biaya penyediaan air bersih guna keperluan air kerja, air minum
untuk pekerja dan air kamar mandi.
b. Air yang dimaksud adalah bersih, baik yang berasal dari PAM atau sumber air, serta
pengadaan dan pemasangan pipa distribusi air tersebut bagi keperluan pelaksanaan
pekerjaan dan untuk keperluan Kantor Proyek, kantor Penyedia, kamar mandi/WC
atau tempat-tempat lain yang dianggap perlu.
c. Penyedia juga harus menyediakan sumber tenaga listrik untuk keperluan pelaksanaan
pekerjaan, kebutuhan kantor Proyek dan penerangan proyek pada malam hari
sebagai keamanan selama proyek berlangsung selama 24 jam penuh dalam sehari.
d. Pengadaan penerangan dapat diperoleh dari sambungan PLN atau dengan pengadaan
Generator Set, dan semua perijinan untuk pekerjaan tersebut menjadi tanggung
jawab Penyedia. Pengadaan fasilitas penerangan tersebut termasuk pengadaan dan
pemasangan instalasi dan armatur, stop kontak serta saklar/panel.
1.12. GAMBAR-GAMBAR KERJA dan SYARAT-SYARAT TEKNIS
a. Penyedia wajib meneliti semua Gambar dan SPESIFIKASI TEKNIS termasuk
tambahan dan perubahannya yang tercantum dalam Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan (Aanwijzing).
b. Bilamana ada ketidaksesuaian antara Gambar dan SPESIFIKASI TEKNIS, maka
yang mengikat adalah SPESIFIKASI TEKNIS. Bilamana suatu gambar tidak cocok
dengan gambar yang lain, maka harus berkonsultasi dengan Direksi
Teknis/Lapangan untuk dikoordinasikan dengan Konsultan Perencana.

4
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

c. Tidak dibenarkan untuk menarik keuntungan dari kesalahan-kesalahan, kekurangan-


kekurangan pada gambar atau perbedaan ketentuan antara gambar rencana dan
spesifikasi teknis. Apabila ternyata terdapat kesalahan, kekurangan, perbedaan dan
hal-hal lain yang meragukan, Penyedia harus mengajukannya kepada Direksi
Teknis/Lapangan secara tertulis, dan Direksi Teknis/Lapangan akan mengoreksi atau
menjelaskan gambar-gambar tersebut untuk kelengkapan yang telah disebutkan
dalam spesifikasi teknis. Koreksi akibat penyimpangan keadaan lapangan terhadap
gambar rencana akan ditentukan oleh Direksi Teknis/Lapangan dan disampaikan
secara tertulis kepada Penyedia.
d. Paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia harus
menyerahkan gambar kerja (shop drawing) kepada pihak Direksi Teknis/Lapangan
sebanyak 3 (tiga) rangkap, termasuk perhitungan-perhitungan yang berhubungan
dengan gambar tersebut.
e. Gambar kerja untuk semua pekerjaan harus senantiasa disimpan di lapangan.
Gambar-gambar tersebut harus berada dalam kondisi baik, dapat dibaca dan
merupakan hasil revisi terkahir. Penyedia juga harus menyiapkan gambar-gambar
yang menunjukan perbedaan antara gambar rencana dan gambar kerja. Semua biaya
untuk itu menjadi tanggung jawab Penyedia.
1.13. UKURAN-UKURAN
Pada dasarnya semua ukuran yang berlaku adalah seperti yang tertera pada gambar
rencana. Ukuran-ukuran dalam gambar rencana pada dasarnya adalah ukuran jadi, seperti
keadaan selesai. Penyedia Jasa tidak dibenarkan merubah atau mengganti ukuran-ukuran
yang tercantum di dalam gambar dan pelaksanaan/dokumen kontrak tanpa sepengetahuan
Direksi Pekerjaan.
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan oleh Penyedia Jasa. Sebelum suatu
tahapan pekerjaan dimulai, Penyedia Jasa harus mempersiapkan seluruh peralatan yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan tahap pekerjaan tersebut.
Penyediaan peralatan ditempat pekerjaan, dan persiapan peralatan pekerjaan harus
terlebih dahulu mendapat penelitian dan persetujuan dari direksi. Tanpa persetujuan direksi,
Penyedia Jasa tidak diperbolehkan untuk memindahkan peralatan yang diperlukan dari lokasi
pekerjaan.
Kerusakan yang timbul pada sebagian atau keseluruhan peralatan yang akan
mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau diganti hingga
direksi menganggap pekerjaan dapat dimulai.

5
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

1.14. PERALATAN dan MOBILISASI


a. Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan baik berupa alat-alat kecil maupun besar,
harus disediakan oleh Penyedia dalam keadaan baik dan siap pakai, sebelum pekerjaan
fisik yang bersangkutan dimulai antara lain:

No Jenis Kapasitas Jumlah


1 ASPHALT MIXING Min. 800 kg/batch 1 (satu) unit
PLANT
2 ASPHALT FINISHER Min. 10 T 1 (satu) unit
ON TRACK
3 EXCAVATOR Min. 140 HP 1 (satu) unit
4 PNEUMATIC TYRE Min. 6 T 2 (dua) unit
ROLLER
5 TANDEM ROLLER Min. 6 T. 1 (satu) unit
6 DUMP TRUCK Min. 4 m3 3 (tiga) unit

b. Penyedia harus menjaga ketertiban dan kelancaran selama perjalanan alat-alat berat
yang menggunakan jalanan umum agar tidak mengganggu lalu-lintas.
c. Direksi Teknis/Lapangan berhak memerintahkan untuk menambah peralatan atau
menolak peralatan yang tidak sesuai atau tidak memenuhi persyaratan.
d. Bila pekerjaan telah selesai, Penyedia diwajibkan untuk segera menyingkirkan alat-alat
tersebut, memperbaiki kerusakan yang diakibatkannya dan membersihkan bekas-
bekasnya.
e. Disamping untuk menyediakan alat-alat yang diperlukan seperti dimaksudkan pada
(point a). penyedia harus menyediakan alat-alat bantu sehingga dapat bekerja pada
kondisi apapun, seperti : tenda-tenda untuk bekerja pada waktu hari hujan, perancah
(scafolding) pada sisi luar bangunan atau tempat lain yang memerlukan, serta peralatan
lainnya.
1.15. PENYEDIAAN MATERIAL
a. Penyedia Jasa harus menyediakan sendiri semua material seperti yang disebutkan dalam
daftar kuantitas (daftar rencana anggaran biaya) kecuali ditentukan lain di dalam
dokumen kontrak.

6
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

b. Untuk material-material yang disediakan oleh direksi, Penyedia Jasa harus


mengusahakan transportasi dari gudang yang ditentukan ke lokasi pekerjaan. Penyedia
Jasa harus memeriksa dahulu material-material tersebut dan harus bertanggung jawab
atas pengangkutan sampai di lokasi pekerjaan. Penyedia Jasa harus mengganti material
yang rusak atau kurang akibat oleh cara pengangkutan yang salah atau hilang akibat
kelalaian Penyedia Jasa.
c. Semua peralatan dan material yang disediakan dan pekerjaan yang dilaksanakan harus
sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak. Nama
produsen material dan peralatan yang digunakan, termasuk cara kerja, kemampuan,
laporan pengujian dan informasi penting lainnya mengenai hal ini harus disediakan bila
diminta untuk dipertimbangkan oleh direksi. Bila menurut pendapat direksi hal-hal
tersebut tidak memuaskan atau tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan
dalam dokumen kontrak, maka harus diganti oleh Penyedia Jasa tanpa biaya tambahan.
d. Semua peralatan dan material harus disuplai dengan urutan dan waktu sedemikian rupa
sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan dengan memperhitungkan
jadwal waktu untuk pekerjaan lainnya.
1.16. DOKUMEN dan JAMINAN KUALITAS
a. Penyedia diharuskan untuk menyerahkan jaminan kualitas dari bahan – bahan utama
yang akan dipasang dari instansi yang berwenang untuk mengeluarkan jaminan.
b. Penyedia harus melampirkan atau membuat nota desain, gambar teknik dan spesifikasi
teknis dari Pembangunan Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Beton yang ditawarkan.
c. Penyedia harus melampirkan gambar serta brosur asli dari pabrik dalam dokumen
penawarannya, yang menggambarkan ukuran dan spesifikasi teknis dari peralatan
yang digunakan pada Pembangunan Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Beton yang
ditawarkan.
1.17. CONTOH-CONTOH MATERIAL
a. Contoh-contoh material harus segera ditentukan dan diambil dengan cara pengambilan
contoh menurut Acuan Normatif yang disetujui Direksi Teknis/Lapangan. Contoh-
contoh harus menggambarkan secara nyata kualitas material yang akan dipakai pada
pelaksanaan pekerjaan.
b. Contoh-contoh yang telah disetujui Direksi Teknis/Lapangan harus disimpan terpisah
dan tidak tercampur atau terkotori yang dapat mengurangi kualitas material tersebut.
Penawaran Penyedia harus sudah termasuk biaya yang diperlukan untuk pengujian
material.

7
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

c. Jika dalam pelaksanaan pekerjaan barang/material yang disetujui sesuai dengan


spesifikasi yang ditentukan tidak tersedia di pasaran maka penyedia dapat mengajukan
alternatif barang/material dengan kualitas yang sama dengan spesifikasi yang
ditentukan, dengan persetujuan Direksi Teknis/Lapangan.
1.18. PERLINDUNGAN TERHADAP CUACA
Penyedia Jasa, atas tanggungan sendiri dan dengan persetujuan direksi terlebih
dahulu, harus mengusahakan langkah-langkah dan peralatan yang diperlukan untuk
melindungi pekerjaan dan bahan-bahan serta peralatan yang digunakan agar tidak rusak atau
berkurang mutunya karena pengaruh cuaca.
1.19. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
Yang dimaksud dengan pekerjaan ini adalah berupa penyedian/pemasukan semua
peralatan, tenaga dan perlengkapan proyek yang akan diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan di proyek. Setelah pekerjaan selesai, Penyedia Jasa harus mengeluarkan kembali
semua peralatan dan perlengkapan tersebut dari lokasi pekerjaan kecuali papan nama proyek.
1.20. PEMBUATAN LOS KERJA, PAPAN NAMA PROYEK DAN GUDANG BAHAN
Penyedia Jasa harus membuat/menyewa Los Kerja dan Gudang Bahan. Los Kerja diberi
pintu dan jendela dan dilengkapi dengan satu stel meja tulis dilengkapi dengan buku tamu
dan buku instruksi serta satu lemari untuk penyimpanan berkas-berkas yang diperlukan.
Penyedia Jasa juga harus membuat papan nama proyek sesuai data yang harus
ditampilkan antara lain :
a. Nama Proyek
b. Direksi Teknis/Lapangan
c. Lokasi Proyek
d. Jumlah Biaya (Kontrak)
e. Nama Pelaksana (Penyedia)
f. Masa Pelaksanaan Proyek Tanggal, Bulan dan Tahun
7. Penyedia harus membuat kantor proyek tempat bagi pelaksana dan Direksi
Teknis/Lapangan bekerja, dengan luas yang memadai (minimal 10 m2) dan
dilengkapi dengan peralatan kantor yang dibutuhkan.
8. Penyedia juga harus menyediakan gudang dengan luas yang cukup untuk
menyimpan bahan-bahan bangunan dan peralatan-peralatan agar terhindar dari
gangguan cuaca dan pencurian.
9. Penempatan kantor dan gudang harus diatur sedemikian rupa, agar mudah dijangkau
dan tidak menghalangi pelaksanaan pekerjaan.

8
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

10. Penyedia harus membuat los kerja dan bangunan tempat untuk istirahat (bedeng) dan
tempat ibadah bagi pekerja penyedia.
11. Los kerja merupakan bangunan dengan luas yang cukup untuk tempat bekerja bagi
tukang/pekerja Penyedia dan mempunyai kondisi yang cukup baik, terlindung dari
pengaruh cuaca yang dapat menghambat kelancaran pekerjaan.
12. Bangunan-bangunan ini harus dibongkar setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.
1.21. PENGUKURAN DAN PEMATOKAN
a. Penyedia harus sudah memperhitungkan biaya untuk pengukuran dan penelitian
ukuran tata letak atau ketinggian bangunan (Bouwplank), termasuk penyediaan Bench
Mark dan patok-patok pendukung.
b. Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga ahli dalam bidangnya dan berpengalaman.
c. Hasil pengukuran harus dilaporkan kepada Direksi Teknis/Lapangan agar dapat
ditentukan sebagai pedoman atau referensi dalam melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan gambar rencana dan persyaratan teknis.
d. Jika pada saat pengukuran terjadi keraguan, maka hal ini harus ditanyakan kepada
Direksi Teknis/Lapangan.
e. Penyedia harus mengerjakan pematokan untuk menentukan kedudukan dan peil
bangunan sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini seluruhnya harus mendapat
persetujuan Direksi Teknis/Lapangan terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan
selanjutnya.
Direksi Teknis/Lapangan dapat melakukan revisi pemasangan patok tersebut bila
dipandang perlu. Penyedia harus mengerjakan revisi tersebut sesuai dengan petunjuk
Direksi Teknis/Lapangan.
f. Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok, Penyedia harus memberitahukan
kepada Direksi Teknis/Lapangan sekurang-kurangnya 2 (dua) hari sebelumnya,
sehingga Direksi Teknis/Lapangan dapat mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan untuk melakukan pengawasan.
g. Pekerjaan pematokan yang telah selesai, diukur oleh Penyedia untuk mendapat
persetujuan Direksi Teknis/Lapangan. Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui
Direksi Teknis/Lapangan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pembayaran
pekerjaan. Penyedia wajib menyediakan alat-alat ukur dengan perlengkapannya, juru
ukur serta pekerjaan lain yang diperlukan oleh Direksi Teknis/Lapangan untuk
melakukan pemeriksaan/pengujian hasil pengukuran.

9
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

h. Semua tanda-tanda di lapangan yang diberikan oleh Direksi Teknis/Lapangan atau


dipasang sendiri oleh Penyedia harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik oleh
Penyedia. Apabila ada yang rusak harus segera diganti dengan yang baru dan
meminta kembali persetujuan dari Direksi Teknis/Lapangan. Bila terdapat
penyimpangan dari gambar rencana, Penyedia harus mengajukan 3 (tiga) rangkap
gambar penampang dari daerah yang dipatok tersebut. Direksi Teknis/Lapangan akan
membubuhkan tanda tangan persetujuan dari pendapat/revisi pada satu copy gambar
tersebut dan mengembalikannya kepada Penyedia. Setelah diperbaiki, Penyedia
harus mengajukan kembali gambar hasil revisinya. Gambar-gambar tersebut harus
dibuat agar memungkinkan untuk direproduksi. Semua gambar-gambar yang telah
disetujui harus diserahkan kepada Direksi Teknis/Lapangan dalam bentuk asli dan 2
(dua) copy. Ukuran dan huruf yang digunakan pada gambar tersebut harus sesuai
dengan ketentuan Direksi Teknis/Lapangan.
1.22. PEMBONGKARAN DAN PEMBERSIHAN SEBELUM PELAKSANAAN
Pada prinsipnya, Penyedia Jasa harus melaksanakan pembersihan dan perataan di lokasi
pekerjaan di sekitar area yang diperlukan. Lokasi pekerjaan harus bebas dari gangguan-
gangguan yang ada seperti pohon-pohon liar, semak/belukar dan material lain yang
mengganggu termasuk permukaan tanah yang tidak beraturan.
Apabila di lokasi pekerjaan terdapat sarana utilitas seperti tiang listrik/telepon, drainase
dan lain-lain yang masih berfungsi. Penyedia Jasa diwajibkan untuk menjaga/melindungi
sarana tersebut dari kerusakan selama pekerjaan berlangsung.
Seandainya diantara utilitas tersebut ada yang mengganggu pekerjaan sehingga
diperlukan pembongkaran / pemindahan sementara, maka hal ini harus didiskusikan terlebih
dahulu oleh Penyedia Jasa kepada Direksi dan pihak instansi yang terkait, untuk mendapatkan
persetujuan.
Segala biaya yang timbul untuk pelaksanaan pembongkaran/pemindahan sarana tersebut
menjadi tanggungan Penyedia Jasa. Pada waktu pengajuan penawaran, Penyedia Jasa harus
sudah memperhitungkan hal ini.
Hasil bongkaran akan dipilah-pilah oleh Direksi/Pengawas untuk menentukan bagian
mana yang harus dipasang kembali, yang harus dipindahkan ketempat yang telah
ditentukan atau yang harus dibuang keluar lokasi proyek.
1.23. PERLINDUNGAN TERHADAP KONSTRUKSI EKSISTING
Penyedia Jasa harus mengamankan, melindungi dan menjaga semua konstruksi eksisting
yang ada disekitar tapak pekerjaan.

10
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Dalam hal dimana ditemukan persoalan dengan jariangan utilitas eksisting, Penyedia
Jasa diwajibkan memberitahukan kepada Pengawas dan atas sepengetahuan Pengawas,
Penyedia Jasa menghubungi Instansi yang terkait (pemilik jaringan utilitas tersebut) untuk
mencari solusi penanganannya.
1.24. TANDA-TANDA/ RAMBU DAN PAPAN NAMA PROYEK
Ditempat-tempat yang dipandang perlu, Penyedia Jasa harus menyediakan tanda-tanda
untuk keperluan kelancaran lalu lintas. Tanda-tanda tersebut harus cukup jelas untuk
menjamin keselamatan lalu lintas. Apabila pekerjaan harus memotong/menyeberangi jalan
dengan lalu lintas padat, Penyedia Jasa harus melaksanakan pekerjaan secara bertahap atau
apabila dipandang perlu dilaksanakan pada malam hari. Segala biaya untuk keperluan tersebut
harus sudah termasuk di dalam penawaran Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa wajib membuat papan nama proyek yang bertuliskan/berisikan
keterangan mengenai pekerjaan yang sedang dilaksanakan (pemberi tugas, nama Penyedia
Jasa, dsb) sesuai gambar rencana.
1.25. PROGRAM KERJA
Penyedia Jasa harus menyiapkan rencana kerja secara detail dan harus diserahkan
kepada direksi paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan suatu tahapan pekerjaan
dimulai.
Rencana kerja tersebut harus mencakup :
A. Usulan waktu untuk pengadaan, pembuatan dan suplai berbagai bagian pekerjaan.
B. Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian-bagian lain ke lapangan.
C. Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian pekerjaan dan/atau
pemasangan berbagai bagian pekerjaan termasuk pengujiannya.
D. Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan oleh Penyedia Jasa.
E. Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan dengan disertai
latar belakang pendidikan, pengalaman serta penugasannya.
F. Jenis serta jumlah mesin-mesin dan peralatan yang akan dipakai pada pelaksanaan
pekerjaan.
G. Jadwal pelaksanaan tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Kurva-S beserta
lampiran penjelasan.
H. Jangka waktu Pelaksanaan yaitu 270 Hari kalender.

11
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

I. Penyedia wajib memberikan salinan jadwal pelaksanaan yang telah disahkan oleh
Direksi Teknis/Lapangan dalam 5 (lima) rangkap kepada Direksi Teknis/Lapangan,
dan satu salinan harus ditempel di kantor lapangan (direksi keet) yang dilengkapi
dengan grafik kemajuan pelaksanaan pekerjaan.
J. Direksi Teknis/Lapangan akan menilai prestasi pekerjaan Penyedia berdasarkan
grafik rencana kerja dan kemajuan pelaksanaan pekerjaan tersebut.
K. Cara pelaksanaan pekerjaan.
L. Penyedia jasa harus membuat request untuk pekerjaan yang akan dikerjakan dan
penyedia jasa harus meminta diperiksa direksi untuk setiap pekerjaan yang telah
dikerjakan agar bisa melanjutkan pekerjaan lain atau harus dibongkar untuk
mendapatkan hasil yang disepakati. Program kerja tersebut antara lain dituangkan
dalam bentuk Kurva-S beserta lampiran penjelasannya.
1.26. METODE KERJA
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan penyedia harus mengajukan metode pelaksanaan
pekerjaan untuk disetujui oleh Direksi Teknis/Lapangan. Metode kerja sekurang-
kurangnya berisi :
 Metode pelaksanaan pekerjaan,
 Untuk komponen pekerjaan tertentu (beton, baja, komponen instalasi dll.) harus
dilengkapi dengan gambar yang menjelaskan pelaksanaannya.
 Bahan/material yang akan digunakan.
 Peralatan pendukung.
 Jumlah tenaga kerja yang akan digunakan.
1.27. PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN
a. Penyedia Jasa diharuskan untuk memberikan penjelasan tertulis selengkapnya
apabila direksi memerlukan penjelasan tentang tempat-tempat asal mula
material yang didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan sebelum mulai
pelaksanaan tahapan tersebut. Dalam keadaan apapun, Penyedia Jasa tidak
dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen tanpa mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari direksi teknis/lapangan.
b. Pemberitahuan yang jelas dan lengkap harus terlebih dahulu disampaikan
kepada direksi sebelum memulai pekerjaan, agar direksi mempunyai waktu
yang cukup untuk mempertimbangkan persetujuannya.

12
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

c. Pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang menurut direksi penting, harus dihadiri


dan diawasi langsung oleh direksi atau wakilnya. Pemberitahuan tentang akan
dilaksanakannya pekerjaan-pekerjaan tersebut harus sudah diterima oleh
direksi selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum pekerjaan dilaksanakan.
1.28. PENYELESAIAN PEKERJAAN
Pekerjaan harus mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun tidak diuraikan
secara khusus dalam spesifikasi teknis dan gambar-gambar, namun tetap diperlukan agar hasil
pelaksanaan pekerjaan dapat berfungsi dengan baik secara keseluruhan sesuai dengan kontrak.
Penyedia Jasa harus menguji hasil pekerjaan setiap tahap dan atau secara keseluruhan
sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknisnya. Apabila dari hasil pengujian terdapat bagian
pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, Penyedia Jasa dengan biaya sendiri harus
melaksanakan perbaikan sampai dengan hasil pengujian ulang berhasil dan dapat diterima
oleh direksi.
1.29. LAPORAN-LAPORAN
1.29.1. Laporan Kemajuan Pekerjaan Bulanan
Paling lambat tanggal 10 (sepuluh) tiap bulan atau pada suatu waktu yang ditentukan
Direksi, Penyedia Jasa harus menyerahkan 5 (lima) buah Laporan Kemajuan Bulanan yang
menggambarkan secara detail kemajuan pekerjaan selama bulan-bulan sebelumnya. Laporan
ini merupakan rekap dari Laporan Mingguan.
Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut:
1. Prosentase kemajuan pekerjaan sesuai dengan hasil Pemeriksaan bersama (opname).
2. Program Kerja dan Rencana kegiatan dalam waktu 2 (dua) bulan ke depan disertai
rencana tanggal permulaan dan penyelesaiannya.
3. Daftar personil dan jumlah tenaga kerja.
4. Daftar peralatan yang dioperasikan.
5. Volume bahan yang terpakai dan sisa bahan (stock) yang ada di lapangan.
6. Progress per item pekerjaan untuk tiap-tiap bangunan atau bagian-bagian konstruksi,
antara lain :
- Volume pekerjaan pembetonan
- Volume pekerjaan tanah
- Daftar pekerjaan yang sedang dan telah selesai dikerjakan
7. Progress pembayaran dan rencana tagihan pembayaran bulan berikutnya.
8. Hasil pengujian lapangan dan laboratorium.
9. Permasalahan yang dijumpai di lapangan dan Risalah rapat-rapat pelaksanaan.

13
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

1.29.2. Laporan Harian dan Mingguan


Penyedia harus Menyusun dan menyerahkan laporan pelaksanaan pekerjaan, yang
terdiri dari:
a. Laporan harian yang berisi laporan yang mencatat seluruh rencana dan realisasi
aktivitas pekerjaan harian.
Laporan harian berisi :
 Tugas, penempatan dan jumlah tenaga kerja di lapangan;
 Jenis dan kuantitas bahan di lapangan;
 Jenis, jumlah, dan kondisi peralatan di lapangan;
 Jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
 Cuaca dan peristiwa alam lainnya yang mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
 Hasil inspeksi/pengawasan/patroli K3 dan lingkungan;
 Kejadian insiden/kecelakaan atau penyakit akibat kerja, jika ada, dan tindak
lanjutnya;
 Catatan lain yang dianggap perlu.
b. Laporan Mingguan, yang berisi terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan mingguan, hasil inspeksi K3, mutu, dan lingkungan
termasuk tindak lanjutnya, serta catatan lain yang dianggap perlu.
c. Laporan bulanan dibuat oleh Penyedia, terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan
berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan bulanan, termasuk hasil pelaksanaan RK3K,
program mutu dan lingkungan.
d. Untuk kelengkapan laporan, Penyedia dan Direksi Teknis wajib membuat foto-foto
dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dan evaluasi pencapaian sasaran K3, mutu dan
lingkungan, termasuk rekomendasi untukpeningkatan kinerja K3, mutu dan
lingkungan.
e. Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan minimal pada kondisi 0%, 25%, 50%, 75% dan
100%, atau sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan Direksi Teknis/Lapangan.
Dalam pembuatan dokumentasi harus berisi informasi mengenai jenis pekerjaan,
lokasi dan kondisi kemajuan pekerjaan.

1.29.3. Prestasi Kemajuan Pekerjaan


a. Pekerjaan harus mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun tidak diuraikan
secara khusus dalam spesifikasi teknis dan gambar-gambar, namun tetap diperlukan
agar hasil pelaksanaan pekerjaan dapat berfungsi dengan baik secara keseluruhan
sesuai dengan kontrak.
14
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

b. Penyedia harus menguji hasil pekerjaan setiap tahap dan/atau secara keseluruhan
sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknisnya. Apabila dari hasil pengujian terdapat
bagian pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, Penyedia dengan biaya sendiri harus
melaksanakan perbaikan sampai dengan hasil pengujian ulang berhasil dan dapat
diterima oleh Direksi Teknis/Lapangan.

1.30. PENYELESAIAN PEKERJAAN


a. Pekerjaan harus mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun tidak diuraikan
secara khusus dalam spesifikasi teknis dan gambar-gambar, namun tetap diperlukan
agar hasil pelaksanaan pekerjaan dapat berfungsi dengan baik secara keseluruhan
sesuai dengan kontrak.
b. Penyedia harus menguji hasil pekerjaan setiap tahap dan/atau secara keseluruhan
sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknisnya. Apabila dari hasil pengujian terdapat
bagian pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, Penyedia dengan biaya sendiri harus
melaksanakan perbaikan sampai dengan hasil pengujian ulang berhasil dan dapat
diterima oleh Direksi Teknis/Lapangan.
1.31. RAPAT-RAPAT
a. Apabila dipandang perlu, Direksi Teknis/ Lapangan dapat mengadakan rapat-rapat
dengan mengundang Penyedia dan pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan
pembahasan dan permasalahan pelaksanaan pekerjaan. Semua hasil/risalah rapat
merupakan ketentuan yang bersifat mengikat bagi Penyedia.
b. Keputusan rapat yang disepakati dituangkan dalam berita acara dan ditandatangani
oleh seluruh pihak yang berkepentingan.

1.32. DOKUMENTASI

Semua kegiatan di lapangan harus didokumentasikan dengan lengkap dan dibuatkan


Album foto berikut keterangan berupa tanggal pengambilan foto, lokasi dan penjelasan foto.
Untuk setiap lokasi pekerjaan minimal dibuat 3 seri foto pada kondisi sebelum pelaksanaan
(0%), pada saat pelaksanaan (25%), (50%), (75%) dan setelah selesai dilaksanakan (100%).
Titik sudut pengambilan foto untuk tahap-tahap kegiatan diusahakan dari posisi yang
sama. Oleh karena itu, sebelum pengambilan foto perlu dibuat rencana / denah yang
menunjukan lokasi, posisi dari kamera juga arah bidikan yang kemudian diserahkan kepada
Direksi untuk disetujui. Kamera yang digunakan untuk pengambilan harus menggunakan
kamera DSLR dengan jenis merk yang tidak ditentukan.

15
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Tiap foto berukuran 3R dan diberi catatan sebagai berikut:


- Nama dan lokasi Bangunan
- Tanggal pengambilan
- Tahap pelaksanaan
Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilampiri dengan beberapa foto-
foto pelaksanaan pada periode tersebut. Pada akhir pelaksanaan Kontrak, Penyedia Jasa harus
menyerahkan Album foto pelaksanaan pekerjaan kepada Direksi untuk tiap-tiap bagunan
atau bagian konstruksi pada kondisi awal (0 %), (25%), (50 %), (75%) dan selesai 100 %
dalam satu halaman.
Penyerahan dilakukan sebanyak 5 (lima) ganda bersama dengan Soft file nya. Tiap
album disertakan soft file yang diberi keterangan atau tanda untuk memudahkan
mengidentifikasikannya.
Seluruh biaya yang diperlukan untuk pekerjaan ini harus diperhitungkan dalam harga
Kontrak.

1.33. PENGGAMBARAN

1.33.1. Gambar Kontrak


Penyedia Jasa harus menyediakan Album gambar (Tender/Contract drawings) ukuran A3
sebanyak 6 (enam) set untuk didistribusikan sebagai berikut :
- Kantor Penyedia Jasa di Lapangan ( 2 set)
- Kantor Direksi di Lapangan (1set)
- Kantor Satker di Bangka Belitung (1 set)
- Kantor Konsultan di lapangan ( 2 set)
1.33.2. Gambar Pelaksanaan
Penyedia Jasa harus menggunakan Gambar Kontrak/ Desain sebagai dasar untuk
mempersiapkan Gambar Pelaksanaan/Kerja. Gambar Pelaksanaan disiapkan dalam ukuran
A3 dengan memperlihatkan detail bangunan, potongan-potongan bangunan secara lengkap,
termasuk tata-letak pembesian, rencana pembengkokan, daftar pembesian, tipe beton yang
digunakan dan ukuran-ukuran bagian-bagian bangunan secara tepat. Gambar Pelaksanaan
yang telah disetujui dan disahkan oleh Direksi harus diserahkan kepada Direksi sebanyak 2
(dua) set dan Konsultan 1 (satu) set.

16
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan Gambar Pelaksanaan yang telah disetujui
dan disahkan oleh Direksi. Setiap perubahan dari Gambar Pelaksanaan terlebih dahulu harus
dimintakan persetujuan kembali kepada Direksi. Resiko yang timbul akibat pekerjaan yang
dilaksanakan tanpa persetujuan Direksi, sepenuhnya menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa.

1.33.3. Gambar Pabrikan


Gambar-gambar detail yang dikeluarkan oleh pabrik atau bengkel seperti profil baja,
rangka baja dan lain-lain, diusulkan oleh Penyedia Jasa sesuai dengan Spesifikasi, harus
diperiksa terlebih dahulu dan disetujui oleh Direksi.

1.33.4. Shop Drawing

a. Penyedia wajib membuat shop drawing yang terdiri dari gambar kerja lengkap
sesuai dengan kondisi lapangan untuk semua pekerjaan serta detail khusus
yang belum tercakup lengkap dalam gambar rencana atau yang diminta
Direksi Teknis/Lapangan. Shop drawing ini harus jelas mencantumkan dan
menggambarkan semua data yang diperlukan.
b. Semua dokumen gambar harus dibuat menggunakan software CAD.
c. Shop drawing harus disetujui dahulu oleh Direksi Teknis/Lapangan sebelum
pelaksanaan pekerjaan.
1.33.5. Gambar Purnalaksana (As built drawings)
a. Selama pelaksanaan, Penyedia Jasa harus menyediakan 1 (satu) set gambar yang
memperlihatkan progress pelaksanaan untuk tiap-tiap bangunan. Lembar-lembar
gambar yang telah selesai dilaksanakan dengan benar kemudian dicap “SUDAH
DILAKSANAKAN”.
b. Gambar Purnalaksana (As Built Drawings) harus dibuat menggunakan kertas A3
80 gram yang berkualitas baik bila pekerjaan telah diselesaikan 100 %.
c. Dalam waktu 1 (satu) bulan setelah Serah Terima pertama Pekerjaan (PHO),
Penyedia Jasa harus sudah menyerahkan Gambar Purnalaksana yang sudah
disahkan oleh Direksi yang terdiri dari 1 (satu) set Gambar ukuran A3, beserta 1
(satu) set copy blue print dan 3 (tiga) set copy dalam ukuran A3.
d. Semua dokumen gambar harus dibuat dengan menggunakan software CAD.
e. Dokumen pekerjaan terlaksana/terpasang (as built documents) yang diserahkan
kepada Direksi Teknis/Lapangan pada saat serah terima akhir pekerjaan adalah
termasuk dokumen hasil proses manajemen risiko K3 Perancangan dan
Pelaksanaan serta SOP K3 Pemanfaatan Bangunan/Konstruksi.

17
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

f. Apabila penyedia terlambat menyerahkan gambar pelaksanaan, maka PPK dapat


menahan sejumlah uang sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.
g. Apabila penyedia tidak menyerahkan gambar pelaksanaan, maka PPK dapat
memperhitungkan pembayaran kepada penyedia sesuai dengan ketentuan dalam
syarat-syarat khusus kontrak.

1.34. PEKERJAAN FINISHING


Pekerjaan ini berupa penimbunan kembali tanah bekas galian dan perataan kembali
seluruh tapak pekerjaan kedalam kondisi semula termasuk memperbaiki kembali sarana
yang terbongkar sementara untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan (bila ada). Pekerjaan ini
antara lain berupa :
1. Meratakan kembali permukaan tanah yang tidak beraturan bekas pelaksanaan
pekerjaan termasuk penimbunan kembali bekas galian untuk pondasi dan lain-lain.
2. Memperbaiki dan memfungsikan kembali semua utilitas existing yang terkena
bongkaran karena penggalian (bila ada).
3. Membuang tanah sisa galian yang tidak digunakan lagi keluar lokasi proyek.
4. Mengeluarkan kembali dari lokasi pekerjaan semua sisa material, peralatan dan
perlengkapan lainnya yang telah digunakan dalam pembangunan Menara Air ini.
5. Membongkar/memindahkan semua bangunan Direksi Keet, Keet Penyedia Jasa
gudang bahan dan lain-lain ketempat yang ditentukan, kecuali ditentukan lain oleh
Pemberi Tugas.
6. Melakukan pembersihan lahan diseluruh tapak pekerjaan dari semua jenis kotoran,
sisa material buangan, fasilitas sementara dan lain-lain.

1.35. STANDAR YANG DIGUNAKAN


Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Standar Nasional Indonesia,
Standar Industri Konstruksi, Peraturan Nasional lainnya yang ada hubungannya dengan
pekerjaan, antara lain :
NI-2-PBI 1971 : Peraturan Beton Indonesia ( 1971 )
SK SNI T-15-1991-03 : Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung
NI-3-1970 : Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia
PUBBI-1982 : Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia
SII : Standar Industri Indonesia
SII 0136-84 : Baja Tulangan Beton
SII 0784-83 : Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton

18
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

SNI-03-2461-2002 : Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Beton Ringan Revisi 1991


Struktur
SNI-03-2914-1992 : Spesifikasi Beton Bertulang Kedap Air
SNI-03-6820-2002 : Spesifikasi Agregat Halus untuk Pekerjaan Adukan dan
Plesteran dengan Bahan Baku Dasar Semen
SNI-03-2495-1991 : Spesifikasi Bahan Tambahan untuk Beton
SNI-03-6862-2002 : Spesifikasi Peralatan Pemasangan Dinding Bata dan Plesteran
SNI-03 6764-2002 : Spesifikasi Baja Struktur
SNI-03-6880-2002 : Spesifikasi Beton Struktur
SNI-03-4817-1998 : Spesifikasi Beton Siap Pakai
SNI ASTM : Metode Uji Bahan Yang Lebih Halus Dari Saringan 75 UM
C117:2012 (No. 200) Dalam Agregat Mineral Dengan Pencucian (ASTM
C117-2004,IDT)
SNI ASTM : Metode Uji Untuk Analisis Saringan Agregat Halus Dan
C136:2012 Agregat Kasar (ASTM C136-06, IDT)
SNI 03-6893-2002 : Metode Pengujian Berat Jenis Maksimum Campuran Beraspal.
SNI-03-6818-2002 : Spesifikasi Bahan Kering Bersifat Semen, Cepat Mengeras
Dalam Kemasan untuk Perbaikan Beton
SNI-03-6861-2002 : Spesifikasi Bahan Bangunan Bag. A (Bahan Bangunan Bukan
Logam)
SNI-03-6882-2002 : Spesifikasi Mortar untuk Pekerjaan Pasangan
SNI-03-6419-2000 : Spesifikasi Pipa PVC Bertekanan Berdiameter 110-315 mm
untuk Air Bersih
SNI-06-0084-2002 : Spesifikasi Pipa PVC untuk Saluran Air Minum
SNI-06-4828-1998 : Spesifikasi Cincin Karet Sambungan Pipa Air Minum, Air
Limbah dan Air Hujan
SNI-07-6404-2000 : Spesifikasi Flens pipa Baja untuk Penyediaan Air Bersih
ukuran 110-315 mm
SNI-19-6783-2002 : Spesifikasi Desinfeksi Perpipaan Air Bersih

American Society for Testing Materials (ASTM 1993)


ASTM C13-88 : Method af Making and Curing Concrete Test Specimens
ASTM C33-86 : Specification for Concrete Aggregates
ASTM C39-86 : Test Method for Compesive Strength for Cylindrical Concrete

19
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Test Specimens
ASTM C42-87 : Method of Obtaining and Testing Drilled Cores and Sawed
Beams of Concrete
ASTM C143-89 : Test Method for Slump of Portland Cement Concrete
ASTM C172-82 : Specification of Portland Cement
ASTM C260-86 : Method for Air Content of Freshly Mixed Concrete by the
Pressure Method Air-Entraining Admixtures for Concrete
ASTM C330-85 : Specification for Lightweight Aggregates for Structure Concrete
1.36. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KERJA (SMK3)
a. Penyedia jasa wajib menerapkan pelaksanaan system manajemen keselamatan kerja
(SMK3) sesuai yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012
seperti diketahui tujuan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) ini adalah dalam rangka:
- Untuk meningkatkan efektifitas perlindungan K3 dengan cara : terencana,
terukur, terstruktur, terintegrasi.
- Untuk mencegah kecelakaan kerja dan mengurangi penyakit akibat kerja,
dengan melibatkan: manajemen, tenaga kerja/pekerja dan serikat kerja.
SMK3 diwajibkan bagi pekerjaan yang mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.
Untuk itu perusahaan diwajibkan menyusun Rencana K3. Dalam menyusun rencana
K3 tersebut, pengusaha melibatkan Ahli K3, Panitia Pembina keselamatan dan
kesehatan kerja (P2K3) wakil pekerja dan pihak lain yang terkait.

1.37. LAIN- LAIN


Pekerjaan Lain-lain adalah semua kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia
Jasa meskipun tidak tercantum di dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Biaya yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan ini harus dimasukkan ke dalam “Harga Kontrak” penawaran
baru.

1.37.1. Fasilitas Kesehatan


Penyedia Jasa harus menyediadan fasilitas kesehatan untuk kepentingan karyawan dan
tenaga kerja di lapangan. Penyedia Jasa harus mengusahakan lapangan kerja dalam keadaan
bersih dan sehat.
1.37.2. Asuransi
Semua peralatan dan terutama tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan
pekerjaan ini agar diasuransikan. Setiap kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian penyedia
jasa dalam masa pelaksanaan akan menjadi tanggung jawab penyedia jasa.
20
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

1.37.3. Pekerjaan Sementara


Penyedia Jasa bertanggung jawab terhadap perencanaan, spesifikasi, pelaksanaan dan
pembongkaran dari pekerjaan sementara. Pekerjaan sementara yang akan dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa harus diberitahukan dan disetujui oleh Direksi. Semua biaya yang dibutuhkan
untuk melaksanakan pekerjaan ini termasuk pembebasan tanah, sewa tanah dan sebagainya
adalah tanggung jawab Penyedia Jasa dan harus sudah diperhitungkan dalam Harga Kontrak.
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap kerusakan tanaman atau tanah hasil galian,
baik yang menjadi milik Proyek atau masyarakat. Penyedia Jasa harus bersedia memberikan
ganti rugi terhadap semua kehilangan dan tuntutan karena kerusakan tersebut.
1.37.4. Pencegahan Kebakaran
Penyedia Jasa harus melakukan pencegahan terhadap terjadinya kebakaran di areal
pekerjaan dan harus menyediakan segala peralatan pencegahan kebakaran yang cukup dan
siap digunakan di seluruh lokasi pekerjaan. Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk
memadamkan kebakaran yang terjadi di lapangan kerja, termasuk mengamankan peralatan
dan tenaga kerja Sub-Penyedia Jasa.
1.37.5. Hari Kerja dan Jam Kerja
Penyedia Jasa harus melaksanakan pekerjaan pada jam kerja pada hari kerja dengan
menghormati hari libur Nasional, perayaan resmi dan upacara keagamaan. Bilamana terjadi
keadaan mendesak yang mengharuskan pekerjaan berlangsung terus selama perayaan atau
hari libur tersebut maka Penyedia Jasa harus membuat pengaturan khusus dengan persetujuan
Direksi.
1.37.6. Pekerjaan Utama/permanen tidak boleh dilaksanakan pada Malam hari, hari
Minggu atau hari Libur resmi, kecuali pekerjaan tersebut tidak dapat dihentikan
tanpa resiko tertentu.
1.37.7. Resiko pekerjaan yang dilaksanakan di luar hari kerja dan jam kerja tanpa
persetujuan Direksi sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

1.38. PEKERJAAN PERAPIHAN


Pekerjaan ini meliputi pembersihan kotoran sisa pekerjaan berikut pembuangannya,
pembersihan di sekitar lokasi pekerjaan dan membereskannya/ membuangnya sehingga
memberikan kesan indah, bersih dan rapih.
1.39. P E N U T U P
Segala sesuatu yang belum tercantum di dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(SPESIFIKASI TEKNIS) ini, akan ditentukan kemudian pada Rapat Penjelasan Pekerjaan
(Aanwijzing) dan akan dimuat dalam Berita Acara Rapat Penjelasan.

21
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

BAB 2

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GERBANG


PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1. Pembersihan Lokasi dan Pembongkaran Bangunan Eksisting


a. Seluruh pepohonan, semak belukar dan akar-akar pohon di dalam daerah batas pekerjaan
harus dibersihkan dan ditebang, termasuk setiap pohon di luar batas-batas ini yang
diperkirakan dapat jatuh dan menghalangi bangunan, kecuali ada pernyataan lain yang
tertera di dalam syarat-syarat khusus dan gambar rencana.
b. Pembersihan dan pengupasan di luar batas daerah pekerjaan tidak diberikan pembayaran
kepada Penyedia, kecuali pekerjaan tersebut atas permintaan dari Direksi Teknis/
Lapangan.
c. Bila dinyatakan dalam syarat-syarat khusus atau diperintahkan oleh Direksi Teknis/
Lapangan bahwa pepohonan rindang dan tanaman ornamen tertentu akan dipertahankan,
maka pepohonan/tanaman tersebut harus dijaga betul dari kerusakan atas biaya Penyedia.
d. Penyedia Jasa harus melakukan pembersihan secara teratur untuk menjamin bahwa
tempat kerja dipelihara bebas dari akumulasi sisa bahan bangunan, sampah dan kotoran
lainnya yang diakibatkan oleh operasi-operasi di tempat kerja dan memelihara tempat
kerja dalam kondisi rapi dan bersih setiap saat.
e. Penyedia Jasa harus membuang sisa bahan bangunan, kotoran dan sampah di tempat yang
telah ditentukan sesuai dengan Peraturan Pusat maupun Daerah dan Undang-undang
Pencemaran Lingkungan yang berlaku.
f. Seluruh kerusakan termasuk pagar, yang terjadi pada saat pembersihan, harus diperbaiki
oleh Penyedia atas tanggungannya sendiri. Bila akan dilakukan pembakaran hasil
penebangan, Penyedia harus memberitahukan kepada penghuni terhadap milik-milik
yang berbatasan dengan pekerjaan minimal 48 jam sebelumnya. Penyedia akan selalu
bertindak sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku mengenai pembakaran di
tempat terbuka.
g. Pada pelaksanaan pembersihan, Penyedia harus berhati-hati untuk tidak mengganggu
setiap patok-patok pengukuran, pipa-pipa atau tanda-tanda lainnya. Perhitungan
pembiayaan untuk pekerjaan ini mencakup penyediaan peralatan, tenaga dan
pembuangan bahan-bahan sisa dibebankan kepada Penyedia dan dikerjakan sesuai
dengan petunjuk Direksi Teknis/Lapangan.

22
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

h. Lapangan/site terlebih dahulu harus dibersihkan dan dibongkar dari bangunan-bangunan


eksisting yang tidak terpakai.
i. Pada pekerjaan pembersihan lokasi ini menggunakan alat berat sebagai berikut :
 Excavator Min. 140 HP
 Dump Truck dengan kapasitas dump Min. 4 m3
j. Untuk pekerjaan ini mengunakan alat-alat berat diatas karena kondisi lahan yg berpasir
dan bekas galian tambang timah.
k. Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
 Terjadi kecelakaan akibat kaki terinjak material berbahaya
 Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas yang kurang baik
 Kecelakaan akibat jenis dan penggunaan peralatan
 Tertimpa material dan peralatan

l. Tenaga kerja yang diperlukan :


 Pekerja
 Mandor
m. Syarat pembayaran :
 Satuan Mata Pembayaran untuk Pembongkaran (m3), Pembersihan Lapangan dan
Perataan (m2),
1.2. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank
 Penyedia Jasa harus mengerjakan pematokan dan pengukuran untuk menentukan
batas-batas pekerjaan serta garis-garis kemiringan tanah sesuai dengan gambar
rencana.
 Dari pengukuran ini dibuat gambar kerja yang memuat tentang pembagian
lokasi/areal kerja untuk disetujui direksi, sehingga jadwal pelaksanaan pekerjaan
berikutnya dapat dilaksanakan. Bilamana ada perbaikan dari direksi, maka Penyedia
Jasa harus melaksanakan pengukuran ulang. Dalam pengukuran ini harus ada patok
referensi tetap yang tidak boleh diganggu. Patok-patok yang ada akan digunakan
terdiri dari 2 macam patok :
 Patok utama yang terbuat dari beton dengan ukuran 20 x 20 x 70 cm,

 Patok-patok yang lain digunakan untuk pembatas site, terbuat dari pipa PVC
pralon dan diberi tulang besi bergaris tengah 12 mm, dicor beton 1 : 2 : 3 dan
diberi tanda koordinat.

23
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Sebelum dimulainya pekerjaan tersebut, Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada


direksi dalam waktu tidak kurang dari 48 (empat puluh delapan) jam sebelumnya,
secara tertulis.
 Pekerjaan Bowplank yang telah selesai diukur oleh Penyedia Jasa, dimintakan
persetujuan direksi. Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui oleh direksi yang
dapat digunakan sebagai dasar pekerjaan selanjutnya.

 Pada keadaan dimana ada penyimpangan dari gambar pelaksanaan, Penyedia Jasa
harus mengajukan 3 (tiga) gambar penampang dari daerah yang dipatok itu.

 Direksi akan membubuhkan tanda tangan persetujuan pada satu lembar gambar
tersebut dan mengembalikannya kepada Penyedia Jasa, gambar ini merupakan
gambar pelengkap dan merupakan satu kesatuan dengan gambar nyata.

 Apabila terdapat revisi, maka setelah diperbaiki Penyedia Jasa mengajukan kembali
kepada direksi untuk dimintakan persetujuan.
 Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
b. Terjadi kecelakaan akibat kaki terinjak material berbahaya
c. Kecelakaan akibat terkena peralatan kerja saat memasang patok
d. Kecelakaan akibat jenis dan penggunaan peralatan

i. Tenaga kerja yang diperlukan :


a. Pekerja
b. Mandor
 Syarat pembayaran :
 Satuan Mata Pembayaran Untuk Pengukuran dan Pemasangan Bowplank adalah meter
(m1)
1.3. Mobilisasi dan demobilisasi
a. Yang dimaksud dengan pekerjaan ini adalah berupa penyedian/pemasukan semua
peralatan, tenaga dan perlengkapan proyek yang akan diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan di proyek. Setelah pekerjaan selesai, Penyedia Jasa harus mengeluarkan
kembali semua peralatan dan perlengkapan tersebut dari lokasi pekerjaan kecuali
papan nama proyek.
b. Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
 Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas yang kurang baik
 Terjadi kecelakaan akibat kaki terinjak material berbahaya
 Tertimpa material dan peralatan
24
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

PASAL 2
PEKERJAAN TANAH

2.1. GALIAN TANAH


a. Penyedia dapat memulai penggalian setelah mendapat persetujuan dari Direksi
Teknis/Lapangan.
b. Sebelum penggalian dimulai, Penyedia wajib mengajukan usulan penggalian yang
akan ditempuh minimal menyebutkan :
 Urut-urutan pekerjaan penggalian.
 Metode atau skema penggalian.
 Peralatan yang digunakan.
 Jadwal waktu pelaksanaan.
 Pembuangan galian.
 Dan lain-lain yang berhubungan dengan pekerjaan galian.
c. Penggalian harus dilaksanakan sampai mencapai kedalaman sebagaimana ditentukan
dalam gambar-gambar. Dalam pelaksanaan galian harus sesuai rencana dan terlebih
dahulu mendapat persetujuan dari Direksi Teknis/Lapangan.
d. Pada daerah galian yang mengandung air, Penyedia harus membuat saluran
penampung air, di dasar galian yang meliputi areal galian. Air yang terkumpul harus
dapat dipompa keluar ke tempat yang aman agar tanah dasar galian tetap kering, oleh
karenanya Penyedia wajib mempersiapkan pompa lengkap dengan perlengkapannya
untuk keperluan penyedotan air tersebut.
e. Galian tanah harus dilaksanakan seperti yang tertera dalam gambar, baik mengenai
lebar, panjang, dalam, kemiringan, dan sebagainya, dan benar-benar waterpass. Kalau
ternyata akan menimbulkan kesulitan-kesulitan pelaksanaan kalau dilaksanakan
menurut gambar, Penyedia Jasa boleh mengajukan usul kepada Direksi mengenai cara
pelaksanaannya.
f. Pada tahapan Pekerjaan Galian tanah ini dikerjakan dengan menggunakan bantuan
Alat Berat Excavator Min. 140 HP beroda rantai dan Dump Truck dengan kapasitas
dump Min. 4 m3.
g. Stabilitas dari permukaan selama galian semata-mata adalah tanggung jawab dari
Penyedia; yang harus memperbaiki semua kelongsoran-kelongsoran. Penyedia harus
membuat penyangga-penyangga/penahan tanah yang diperlukan selama pekerjaan dan
galian tambahan atau urugan bila diperlukan.

25
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

h. Penyedia diharuskan untuk melaksanakan dan merawat semua tebing dan galian yang
termasuk dalam kontrak, memperbaiki longsoran-longsoran tanah selama masa
Kontrak dan Masa Perawatan.
i. Penyedia baru boleh melaksanakan pekerjaan selanjutnya, setelah ia mencapai sesuatu
tahap dimana penggalian yang dihasilkannya disetujui oleh pihak Direksi
Teknis/Lapangan pekerjaan termasuk perlindungan permukaan-permukaan galian itu
secara efektif terhadap kerusakan oleh sebab apapun. Bila pihak Penyedia tidak
memberikan perlindungan yang baik, maka ia menggali kembali daerah yang
bersangkutan sampai ke suatu tahap/tingkat lanjutan yang disetujui oleh pihak Direksi
Teknis/Lapangan, dimana untuk selanjutnya tidak diberikan tambahan oleh pihak
Direksi Teknis/Lapangan.
j. Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
 Terjatuh pada lubang galian
 Kecelakaan akibat terkena peralatan Galian
 Pendengaran terganggu akibat bunyi alat kerja
k. Lingkup pekerjaan galian :
 Galian tanah sedalam 1 meter
 Galian tanah sedalam 2 meter
l. Syarat Pembayaran
 Satuan Mata Pembayaran untuk Galian Tanah Sedalam 1 dan 2 Meter adalah :
meter kubik (m3).
m. Tenaga kerja yang diperlukan :
 Pekerja
 Mandor
2.2. URUGAN PASIR
a. Material pasir urug harus pasir yang bersih dari akar-akar, kotoran-kotoran, tidak
mengandung tanah dan tidak mengandung kimia yang dapat merusak bahan bangunan
lainnya.
b. Lapisan urugan pasir disirami air dan dipadatkan dengan menggunakan alat Tamper
dengan berat 121 kg (minimum), sampai terbentuk lapisan pasir dengan tebal sesuai
gambar dan harus mendapatkan persetujuan dari Direksi Teknis/Lapangan sebelum
pekerjaan lanjutan.
c. Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas:
 Terluka akibat peralatan kerja
 Tertimpa material
26
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Iritasi mata dan kulit akibat dampak material


 Syarat Pembayaran
 Satuan Mata Pembayaran Untuk Urugan Pasir adalah : meter kubik (m3).
d. Tenaga kerja yang diperlukan :
 Pekerja
 Mandor
2.2.1 PEMADATAN TANAH
a. Pemadatan tanah timbunan harus dilaksanakan hanya bilamana kadar air bahan berada
dalam rentang 3% di bawah kadar air optimum sampai 1% di atas kadar air optimum.
b. Pengujian kepadatan harus dilakukan pada setiap lapis timbunan yang dipadatkan
sesuai dengan SNI 03-2828-1992 dan bila hasil setiap pengujian menunjukkan
kepadatan kurang dari yang disyaratkan maka Penyedia Jasa harus memperbaiki
pekerjaan sesuai dengan Spesifikasi ini.
c. Pemadatan Tanah menggunakan Vibro Roller dengan kapasitas 8 ton.
d. Pemadatan pada lokasi yang tidak dapat dicapai/dimasuki oleh alat pemadat,
seluruhnya dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat tangan mekanis Tamper
dengan berat Min. 121 kg yang disetujui.
e. Perhatian khusus harus diberikan guna menjamin pemadatan yang memuaskan di
bawah dan di tepi pipa untuk menghindari rongga-rongga dan guna menjamin bahwa
pipa ditunjang sepenuhnya.
f. Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
 Terjepit alat kerja
 Terluka akibat peralatan kerja
2.3. PEMBUANGAN TANAH SISA GALIAN SEKITAR LOKASI
a. Semua tanah bekas galian yang tidak dipakai harus diratakan dirapikan serta
lokasinya telah ditentukan oleh Direksi.
b. Atas saran petunjuk Direksi Penyedia Jasa harus memperbaiki kembali
pembuangan tanah yang mengakibatkan terjadinya lingkungan yang kurang baik
dan segala resiko yang timbul menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
c. Pekerjaan ini menggunakan alat berat Excavator Min. 140 HP dengan loading ke
Dump Truck dengan kapasitas dump Min. 4 m3 yang mengangkutnya ke area
tempat pembuangan yang telah di tentukan dan mendapatkan persetujuan dari
direksi.

27
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

d. Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :


 Tertimpa material
 Terluka akibat peralatan kerja
 Tertusuk
 Pendengaran terganggu akibat bunyi alat kerja
2.4. CARA PENGUKURAN HASIL PEKERJAAN DAN DASAR PEMBAYARAN
- Jumlah yang akan dibayar, adalah jumlah kubikasi dalam m3 dari tanah galian yang
diukur dalam keadaan asli dengan cara luas ujung rata-rata atau kubikasi dalam m3
dari tanah yang dipadatkan pada pekerjaan urugan.
- Pengukuran volume tidak diperhitungkan untuk galian yang dilakukan di bawah
bidang dasar pondasi atau di bawah bidang batas bawah yang ditentukan oleh
Konsultan Supervisi dan Direksi Teknis/Lapangan. Juga tidak diperhitungkan untuk
galian yang diakibatkan oleh pengembangan tanah, pemancangan, longsor,
bergeser, runtuh atau karena sebab-sebab lain.
- Kedudukan dasar pondasi yang tercantum pada gambar rencana, hanya bersifat
pendekatan dan perubahan-perubahan sesuai dengan ketentuan Direksi
Teknis/Lapangan dapat diadakan tanpa tambahan pembiayaan.
- Volume galian konstruksi untuk tanah-tanah di bawah muka air tanah, akan dibayar
tersendiri, yaitu untuk volume tanah galian yang terletak minimum 20 cm di bawah
muka air tanah konstan pada lubang galian.
- Jumlah Yang Akan dibayar, adalah jumlah batang yang terpasang di lapangan
- Jumlah yang diukur dengan cara seperti tersebut di atas tanpa mempertimbangkan
cara dimana material tersebut akan dibuang, dibayar menurut harga satuan sesuai
dengan mata pembayaran.
- Harga tersebut harus telah mencakup semua pekerjaan yang perlu dan hal-hal lain
yang umum dikerjakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.

28
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

PASAL 3
PEKERJAAN PONDASI

3.1. TIANG BOR BETON DIAMETER 300 MM (fc’ 24.9 Mpa)


 Adapun hal yang harus dipersiapkan adalah lahan kerja terlebih dahulu demi
kelancaran dalam proses pelaksanaan pekerjaan pembuatan bor pile, seperti:
 Menentukan titik AS pondasi bor pile dengan cara memasang bowplank terlebih
dahulu untuk menarik as titik pengeboran yang akan di kerjakan.
 Melakukan pembongkaran pondasi lama yang berada pada titik pondasi bor pile
yang akan di kerjakan karena bekas pondasi lama tidak dapat dilakukan
pengeboran.
 Perataan lokasi sehingga dalam pekerjaan pembuatan bor pile tidak mengalami
kesulitan yang tinggi.
 Memindahkan saluran air dan instalasi listrik aktif yang sekiranya mengganggu
dalam pelaksanaan bor pile .
 Mempersiapkan air kerja untuk proses pengeboran maupun untuk pengecoran
lubang bor pile.
 Kemampuan mesin Bore Pile Mini Crane :
 Dapat Melakukan pengeboran dari diameter 30 cm sampai dengan 60 cm.
 Kedalaman Dapat mencapai 24 meter atau sampai kedalaman tanah keras di
daerah tersebut sesuai data soundir.
 Dapat dioperasikan dengan dua cara, sistem wash borring maupun sistem dry
drilling.
Kecepatan pelaksanaan pekerjaan tergantung pada beberapa faktor sebagai
berikut:
 Kondisi lapisan tanah setempat
 Lokasi kerja
 Kelancaran droping material
 Kesiapan pembuangan limbah hasil pengeboran.
 PROSES PENGEBORAN
1. Pengeboran dengan sistem bor kering / dry drilling : Tanah di bor dengan
menggunakan mata bor spiral. Dengan cara memutar mata bor dan diangkat setiap
interval 0,5 meter. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai kedalaman yang
ditentukan.

29
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

2. Pengeboran dengan sistem bor basah / wash borring : Tanah di bor dengan
menggunakan mata bor cross bit ex design sesuai kebutuhan yang memiliki
kecepatan putar 375 rpm dan tekanan +/- 200 kg. Jika tanah dalam keadaan mudah
runtuh dapat diberi chasing sementara terlebih dahulu untuk menghindari
kelongsoran dinding lubang hasil pengeboran. Pengikisan tanah dibantu dengan
tembakan air lewat lubang stang bor yang dihasilkan dari pompa NS-80. Hal ini
menyebabkan tanah yang terkikis menjadi lumpur dan terdorong keluar dari lubang.
Setelah mencapai kedalaman sesuai rencana, pengeboran dihentikan, sementara mata
bor dibiarkan berputar tetapi beban penekanan dihentikan dan air sirkulasi tetap
mengalir terus sampai serpihan tanah terdorong keluar dari lubang seluruhnya.
Selama pembersihan ini berlangsung, baja tulangan dan pipa PVC sudah disiapkan di
dekat lubang bor. Setelah cukup bersih, stang bor diangkat dari lubang bor. Dengan
bersihnya lubang pengecoran akan mendapatkan hasil yang terbaik.
 PEMBERSIHAN LUBANG BOR
- Tahap kedua adalah pembersihan lubang bor pile dari lumpur pekat yang
terjadi. Pembersihan harus dilakukan dengan alat pembersih kusus dengan
ukuran yang sesuai dengan diameter lubang bor.
 PEMASANGAN BESI BETON DAN CASING PIPA
Tahap ketiga adalah pemasangan besi beton dan pipa PVC untuk pengecoran.
Kerangka baja tulangan yang telah di instal diangkat dengan bantuan diesel dan
power winch dalam posisi tegak lurus terhadap lubang bor dan diturunkan
dengan hati-hati agar tidak terjadi banyak singgungan dengan lubang bor. Baja
tulangan yang telah dimasukan dalam lubang bor ditahan dengan potongan
tulangan melintang lubang bor.
Bila kebutuhan baja tulangan lebih dari 12 meter bisa dilakukan
penyambungan dengan diikat dengan kawat beton dengan panjang overlap 50-
60cm atau sesuai pada gambar yang di sediakan.
Setelah rangka baja tulangan terpasang, maka pipa PVC harus di masukkan
kedalam lubang dengan panjang sesuai kedalaman lubang bor. Bila pada waktu
pemasangan baja tulangan terjadi singgungan dan terjadi keruntuhan di dalam
lubang bor, maka diperlukan pembersihan ulang dengan memasang head
kombinasi diameter 6 "ke diameter 2". Dengan memompa air kedalam stang
bor dan pipa PVC, maka reruntuhan dan tanah yang menempel pada besi
tulangan dapat dibersihkan kembali.

30
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 PENGECORAN BORE PILE


Tahap keempat adalah pekerjaan pengecoran bore pile ke dalam lubang bor.
1. Untuk memisahkan adukan beton dari lumpur limbah pengboran di awal
pengecoran, maka di gunakan kantong plastik yang diisi adukan beton dan
diikat dengan kawat beton kemudian digantung di bagian dalam lubang PVC
satu meter kebawah dari corong pipa PVC.
2. Setelah persiapan pengecoran selesai, beton slump 18+-2cm ditampung di
dalam corong PVC dan ditahan oleh bola plastik yang berisi adukan beton
setelah cukup penuh bola kantong plastik dilepas sehingga beton mendorong
lumpur yang ada di dalam lubang PVC. Pengecoran dilakukan secara terus-
menerus untuk menghidari kemacetan pada pipa PVC. Dengan sistem PVC ini
pengecoran dimulai dari dasar lubang dengan mendorong air / lumpur dari
bawah menuju keluar lubang.
3. Setelah pipa PVC penuh dan ujung pipa PVC tertanam beton sehingga beton
tidak dapat mengalir karena ada tekanan dari bawah. Untuk memperlancar
adukan beton didalam pipa PVC, maka harus dilakukan hentakan-hentakan
pada pipa PVC. Pipa PVC harus selalu tertanam di dalam adukan beton dan
pengisian di dalam corong harus dijaga terus menerus agar corong tidak
kosong.
4. Pipa PVC dilepas setiap 3 meter akan tetapi ujung pipa di dalam harus dalam
keadaan tertanam di dalam beton. Pengecoran dihentikan setelah adukan beton
yang naik ke permukaan telah bersih dari lumpur.
5. Setelah pekerjaan pengecoran selesai, semua peralatan pengecoran dibersihkan
dari sisa beton dan lumpur dan disiapkan kembali untuk dipakai pada titik bor
selanjutnya.
6. Pada pekerjaan pembersihan lokasi ini menggunakan alat berat sebagai berikut
 Bore Pile
 Conc. Pump
Untuk pekerjaan ini mengunakan alat-alat berat diatas karena kondisi lahan
eksisting dan metode pelaksanaanya.
 Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
a. Terjadi kecelakaan akibat kaki terinjak material berbahaya
b. Kecelakaan akibat tersengat listrik
c. Kecelakaan akibat jenis dan penggunaan peralatan

31
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

d. Tertimpa material dan peralatan


 Syarat Pembayaran
 Satuan Mata Pembayaran Untuk Tiang Bor Beton adalah : meter maju (m1).
 Tenaga kerja yang diperlukan
 Pekerja
 Tukang
 Mandor
3.2. PEKERJAAN BEKISTING
 Penyedia harus menyerahkan kepada Direksi Teknis/Lapangan semua perhitungan dan
gambar rencana bekistingnya untuk mendapat persetujuan bilamana diminta Direksi
Teknis/ Lapangan, sebelum pekerjaan dilapangan dimulai. Dalam hal bekisting ini,
walaupun Direksi Teknis/Lapangan telah menyetujui untuk digunakannya suatu
rencana bekisting dari penyedia, segala sesuatunya yang diakibatkan oleh bekisting
tadi tetap sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia.
 Bekisting harus direncanakan untuk dapat memikul beban-beban konstruksi dan
getaran-getaran yang ditimbulkan oleh peralatan penggetar. Defleksi maksimum dari
Cetakan dan Acuan antara tumpuannya harus lebih kecil dari 1/400 bentang antara
tumpuan tersebut.
 Bekisting untuk pekerjaan kolom dan lain-lain pekerjaan beton harus menggunakan
multiplek 18 mm, papan tebal minimum 2,5 cm, balok 5/7, 6/10, 8/10 dolken 8 - 12
cm atau bahan lain yang disetujui oleh Direksi Teknis/Lapangan.
 Semua bekisting harus diperkuat dengan klem dari balok kecil dan harus yang kuat
serta cukup jumlahnya untuk menjaga agar tidak terjadi distorsi ketika beton dicorkan,
dipadatkan dan mengeras. Bekisting dari kayu harus dibuat dari kayu yang sudah
diolah dengan baik, semua sambungan harus cukup kencang agar tidak terjadi
kebocoran.
 Tiang penyangga baik yang vertikal/miring harus dibuat sebaik mungkin untuk
memberikan penunjang yang dibutuhkan tanpa menimbulkan perpindahan tempat,
kerusakan dan overstress pada beberapa bagian konstruksi. Struktur dari tiang-tiang
penyangga harus ditempatkan pada posisi sedemikian rupa sehingga konstruksi
bekisting benar-benar kuat dan kaku untuk menunjang berat sendiri dari beban-beban
lain yang berada diatasnya selama pelaksanaan, bila perlu Penyedia membuat
perhitungan besar lendutan dan kekuatan dari bekisting tersebut.

32
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Untuk bekisting dinding vertikal diharuskan menggunakan alat (plastic cone) untuk
memastikan bahwa bekisting tersebut tidak mengalami lendutan.
 Pembongkaran cetakan dan acuan harus dilaksanakan sedemikian rupa agar keamanan
konstruksi tetap terjamin dan disesuaikan dengan persyaratan P.B.I. 1971 NI-2.
 Semua permukaan beton yang terbuka harus licin dan halus, maka bekisting harus
dilapisi dengan triplek bermutu tinggi yang sudah disetujui oleh Direksi
Teknis/Lapangan.
 Bekisting yang sudah selesai dibuat dan sudah disiapkan untuk pengecoran beton,
akan diperiksa oleh Direksi Teknis/Lapangan, beton tidak boleh dicor sebelum
bekisting disetujui oleh Direksi Teknis/Lapangan. Untuk menghindari kelambatan
dalam mendapatkan persetujuan, sekurang - kurangnya 24 jam sebelumnya, penyedia
harus memberitahukan Direksi Teknis/Lapangan.
 Acuan beton adalah konstruksi cetakan yang terbuat dari kayu lapis atau baja
digunakan untuk membentuk beton muda agar jika telah mengeras dapat memberi
bentuk seperti yang tertera pada gambar rencana. Penyedia Jasa harus menyerahkan
rencana konstruksi acuan kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas untuk
memperoleh persetujuannya sebelum ijin pengecoran beton diberikan.
 Meskipun rencana konstruksi acuan telah disetujui Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas, Penyedia Jasa tetap bertanggung jawab terhadap pekerjaan perancah dan
acuan. Konstruksi acuan harus cukup kuat untuk menahan beban mati dan beban hidup
yang bekerja, tekanan beton dalam keadaan basah, getaran-getaran, tanpa mengalami
distorsi.
 Acuan harus direncanakan sekaligus untuk memperoleh bentuk penyelesaian
permukaan dengan memasang “chamber” misalnya, dan harus diperhitungkan untuk
mencapai elevasi-elevasi permukaan beton. Acuan di bawah muka air tinggi, harus
kedap air dan dapat menahan beban-beban akibat pengaruh pasang surut dan
gelombang.
 Penggunaan semua bahan bangunan untuk acuan, termasuk oli atau coating harus
mendapat persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas. Jenis-jenis kelas acuan :
 Acuan Kelas A
Harus menggunakan sambungan alur dan lidah, kayu yang cukup tebal dan kering
udara atau ply-wood dengan permukaan yang keras, baja, plastik kaku atau bahan-
bahan acuan lain yang disetujui.

33
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Permukaan bahan-bahan acuan tersebut harus rata dan bebas dari cacat-cacat pada
sisi yang akan berhubungan dengan beton.
Acuan ini digunakan untuk permukaan beton exposed. Kayu untuk acuan kelas A,
tidak dapat digunakan lebih dari 3 kali.
 Acuan Kelas B
Harus menggunakan kayu gergajian yang kering udara dengan baik atau bahan lain
yang disetujui. Acuan ini digunakan untuk permukaan yang tidak “exposed”. Acuan
ini tidak dapat digunakan lebih dari 5 kali.
Bahan-bahan lain untuk acuan dan pelaksanaannya akan menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa, yang harus mendapat persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas. Klem untuk acuan harus dari produksi pabrik yang dikenal dan batang
baja pengikat yang kualitasnya memadai. Kawat pengikat dan pipa PVC atau pipa
plastik tidak diijinkan untuk digunakan.
Kayu yang dipakai untuk cetakan beton adalah kayu mutu klas II bila menurut
kebutuhan PPKI 1970 atau kayu lapis (plywood) ataupun kayu lokal yang
memenuhi persyaratan.
Ukuran tebal papan bekisting minimal 3 cm dan toleransi perbedaan tebal minimal
adalah ± 2 mm. Bila untuk papan bekisting dipakai plywood tebal minimal 16 mm.
Papan bekisting harus kering udara agar tidak menyusut pada waktu dipakai.
Apabila kayu yang akan digunakan sesuai gambar, jenis dan ukurannya tidak dapat
diperoleh di pasaran, maka pemborong boleh mengajukan usul perubahan kepada
Direksi dengan jenis dan ukuran kayu yang berbeda namun mutunya minimal sama
atau lebih tinggi dari yang disyaratkan. Direksi akan menilai dan memberikan
persetujuan secara tertulis.
 Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
 Terluka akibat peralatan kerja dan material
 Tertimpa material, bangunan konstruksi dan alat
 Kecelakaan akibat terkena pekerjaan beton
 Tertusuk material
 Terjepit alat kerja
 Terjatuh
 Lingkup pekerjaan bekisting :
 Bekisting untuk pondasi
 Bekisting untuk sloof
34
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Bekisting untuk dinding


 Syarat Pembayaran
 Satuan Mata Pembayaran Untuk Pekerjaan Bekisting adalah : meter persegi
(m2).
 Tenaga kerja yang diperlukan
 Pekerja
 Tukang kayu
 Kepala tukang
 Mandor
3.3. PEKERJAAN BETON fc’ 30 Mpa (K-300), fc’ 19,3 (K-225) dan fc’ 16.90
(K-200)
 Pekerjaan beton bertulang akan digunakan pada pekerjaan konstruksi ini antara lain
adalah sebagai berikut :
a. Struktur pondasi
b. Struktur sloof
c. Struktur dinding
d. Struktur lain sesuai gambar rencana
Pekerjaan ini mencakup persiapan lapangan kerja, pengadaan bahan-bahan untuk beton,
pencampuran, pengadukan, pengangkutan, dan perawatan sampai penyelesaian pekerjaan ini.
Konstruksi beton yang terbentuk harus memenuhi syarat menurut bentuk, dimensi, dan
volume seperti yang tercantum dalam Gambar Rencana atau menurut petunjuk Direksi. Untuk
pekerjaan beton bertulang harus menggunakan beton ready mix atau diaduk di lapangan
apabila tersedia mixing plant yang disediakan Penyedia Jasa dan disetujui oleh Direksi.
Secara umum semua pekerjaan beton bertulang pada pelaksanaannya harus memenuhi
persyaratan-persyaratan yang termuat dalam SNI 03-2847-2012 baik mengenai material
koral/split, pasir, semen, baja maupun tata cara pelaksanaannya.
Pada pekerjaan mutu beton yang digunakan adalah fc’ 24.90 Mpa (K-300), fc’ 16.68 (K-
225) dan fc’ 16.60 (K-200). Untuk penggunaan mutu beton pada bagian konstruksi lain yang
diperlukan pada saat pelaksanaan dan tidak tercantum dalam rencana, harus mendapat
persetujuan konsultan pengawas.
3.3.1. Mutu Beton
Mutu beton yang digunakan pada setiap bagian konstruksi harus sesuai dengan apa
yang dicantumkan dalam gambar rencana atau atas persetujuan Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas. Berikut adalah syarat-syarat dalam menentukan mutu
beton :

35
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

1) Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat SNI 03-2847-2002. Kecuali


ditentukan lain pada gambar kerja, kekuatan dan penggunaan mutu beton yang
digunakan untuk pekerjaan konstruksi ini adalah: fc’ 24.90 Mpa (K-300), fc’
16.68 (K-225) dan fc’ 16.60 (K-200), Kontaktor diharuskan membuat adukan
percobaan (trial mix) untuk mengontrol hasil kerjanya sehingga tidak ada
kelebihan pada permukaan ataupun menyebabkan terjadinya pengendapan
(segregation) dari agregat.
2) Pekerjaan pembuatan adukan percobaan (trial mix) tersebut di atas harus
dilakukan untuk menentukan beton yang harus dibuat.
3.3.2. Perbandingan Campuran dan Kekuatan
Campuran beton harus mengikuti persyaratan dari tabel campuran beton yang
diberikan. Test pendahuluan harus dilakukan sebelum pengecoran beton untuk berbagai kelas
beton yang direncanakan dan harus mengikuti NI-2 (PBI 1991) bagian 3, bab 4 untuk
menentukan perbandingan semen, agregat dan air yang akan digunakan.
Test pendahuluan adalah untuk memperoleh adukan dengan kemampuan pengerjaan
(work ability) yang diinginkan, dengan kekuatan sesuai dengan spesifikasi . Kekuatan yang
lebih tinggi (margin) yang diminta oleh Direksi/Pengawas adalah untuk mencakup
kemungkinan kegagalan hasil pengujian karena keadaan mesin-mesin pengaduk, peralatan,
tingkat pengawasan mutu dan terjadinya deviasi mutu beton.
Campuran yang ada pada akhirnya ditentukan dari test pendahuluan akan tetap
dipertahankan selama pekerjaan berlangsung, kecuali ditentukan lain oleh
Direksi/Engineer/Pengawas, perubahan mana dipandang perlu karena adanya perubahan
dalam bahan atau hasil-hasil test.
Mutu beton yang digunakan untuk pekerjaan konstruksi ini adalah fc’ 24.90 Mpa (K-
300), fc’ 16.68 (K-225) dan fc’ 16.60 (K-200) untuk komponen struktur seperti: elemen
struktur pondasi, balok, pelat.
3.3.3. Test Pendahuluan Untuk Menentukan Perbandingan Campuran Beton
Tes pendahuluan adalah untuk memperoleh adukan dengan kemampuan pengerjaan
(work ability) yang diinginkan, dengan kekuatan yang diperlukan kira-kira 50 kg/cm2 lebih
tinggi dari kekuatan standar perencanaan untuk mencakup kemungkinan kegagalan hasil tes
karena kondisi mesin pengaduk, peralatan, tingkat pengawasan mutu dan lain-lain.

36
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Campuran yang pada akhirnya ditentukan dari tes pendahuluan akan tetap
dipertahankan selama pekerjaan berlangsung, kecuali jika ditentukan lain dan dipandang perlu
oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas, karena adanya perubahan dalam bahan beton atau
hasil-hasil tes yang menyimpang.
Perbandingan antara semen, agregat halus dan kasar, air dan bahan-bahan penambah
yang diperlukan untuk menghasilkan beton yang memenuhi persyaratan seperti yang tersebut
dalam tabel campuran beton harus ditentukan oleh Penyedia Jasa dari sejumlah campuran –
campuran percobaan yang dilakukan dalam laboratorium untuk beton yang akan dipakai
dalam pekerjaan.
Campuran percobaan tersebut akan menjadi pedoman bagi Penyedia Jasa untuk
membuat campuran sebenarnya di lapangan dengan memperhatikan kondisi lapangan,
peralatan yang tersedia serta metoda pengecoran. Meskipun sudah dilakukan pembuatan
campuran percobaan dan disetujui oleh Direksi/Engineer/Pengawas, tetapi Penyedia Jasa
tetap bertanggungjawab sepenuhnya akan mutu beton yang dihasilkan pada waktu
pencampuran dilapangan.
Kekuatan beton rencana 7 (tujuh) dan 28 (dua puluh delapan) hari harus ditentukan.
Kekuatan campuran percobaan dalam laboratorium ditentukan sebagai nilai karakteristik dari
20 contoh percobaan dan hanya 1 (satu) buah contoh saja yang harganya lebih kecil dari yang
ditentukan.

Tabel Perbandingan Kekuatan Tekan Beton Pada Berbagai Umur


Umur beton
3 7 14 21 28 90 365
(hari)
Semen Portland ¹ 0.4 0.65 0.88 0.95 1 1.2 1.35
Semen Portland ² 0.55 0.75 0.9 0.95 1 1.15 1.2

Catatan : 1 . Semen Portland Biasa


2 . Semen Portland dengan Kekuatan Awal Tinggi
Untuk setiap perbandingan campuran percobaan di laboratorium, ditentukan sebagai
hasil rata-rata dari 5 contoh percobaan dan harus melampaui hasil rata-rata yang ditentukan.
Persetujuan Direksi/engineer/Pengawas mengenai campuran percobaan termasuk kekuatan 28
(dua puluh delapan) hari harus didapat secara tertulis sebelum beton diizinkan untuk di cor.

37
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Tidak diperkenakan mengadakan perubahan sumber atau sifat dari bahan-bahan


beton yang dilakukan tanpa pemberitahuan dan persetujuan terlebih dahulu kepada Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas dan tidak diperkenankan mendatangkan bahan baru yang akan
dipergunakan sampai Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas telah menerima bahan tersebut dan
dilakukan percobaan campuran yang baru berdasarkan campuran sebagaimana ditentukan di
sini. Jika perubahan akibat pergantian bahan tersebut memerlukan penambahan jumlah suatu
material, maka tidak ada pembayaran tambahan kepada pihak Penyedia Jasa sebagai akibat
dari penambahan material tersebut.
3.3.4. Penggunaan Admixture
Untuk memperbaiki mutu beton, sifat-sifat pengerjaan, waktu pengikatan dan
pengerasan maupun maksud-maksud lain dapat menggunakan bahan admixture. Jenis dan
jumlah bahan admixture yang dipakai harus di uji dan disetujui terlebih dahulu oleh konsultan
Pengawas. Admixture yang telah disimpan lebih dari 6 bulan dan telah rusak, tidak boleh
dipergunakan.
a. Untuk memperbaiki mutu beton, sifat-sifat pengerjaan, waktu pengikatan dan
pengerasan maupun maksud-maksud lain dapat dipakai bahan admixture. Penggunaan
admixture dapat digunakan setelah diijinkan oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Jika
penggunaan admixture diijinkan, maka bahan ini harus ditambahkan pada beton dalam
pengadukannya.
b. Istilah-istilah kimia, rumus-rumus dan jumlah bahan-bahan yang aktif, ukuran yang
harus dipakai dan efek mengenai bertambahnya atau berkurangnya penggunaan dosis
bahan-bahan secara terus menerus pada sifat-sifat fisik dan kimia beton basah dan
sudah mengeras akan diserahkan kepada Pemberi Tugas Konsultan Pengawas untuk
mendapat persetujuannya.
c. Penyedia Jasa harus menyediakan sampel-sampel dan melaksanakan percobaan-
percobaaan tersebut di atas sebagaimana diperintahkan oieh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas sebelum ijin penggunaan admixture diberikan untuk dipakai pada
pelaksanaan. Seluruh pengambilan sampel dan pelaksanaan tes menjadi tanggungan
Penyedia Jasa.
d. Admixture yang telah disimpan lebih dari 6 bulan dan telah rusak, tidak boleh
dipergunakan.

38
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

3.3.5. Pengadukan Beton


Atas persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas, dapat dilakukan pengadukan
sendiri dengan menggunakan mesin pengaduk beton. Pengadukan semen, agregat halus dan
kasar dilakukan dalam mesin pengaduk beton yang disetujui dan yang mempunyai alat
pengatur/penunjuk berat. Air yang dimasukkan ke dalam mesin pengaduk ini harus disalurkan
dari tangki yang mempunyai pengukur sehingga pemberian air dapat dilakukan dengan tepat.
Kadar kelembaban dari agregat harus diperhitungkan sehingga banyaknya air yang
akan dimasukkan dapat ditentukan dengan tepat. Kadar kelembaban setiap agregat biasanya
ditentukan dua kali sehari yaitu satu kali di waktu pagi dan satu kali di waktu siang atau pada
waktu-waktu lain yang dianggap perlu oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
 Syarat pelaksanaan pekerjaan beton mulai dari mengaduk sampai perawatannya
hendaknya mengikuti syarat-syarat yang tercantum dalam PBI 1971 N.I.-2 Bab 6, yaitu
syarat-syarat di bawah ini.
a.Cuaca
Pengadukan, pengangkutan dan pengecoran beton sebaiknya dilaksanakan dalam
cuaca yang baik. Bila hari hujan atau panas, maka harus dilakukan usaha-usaha
untuk melindungi material/bahan-bahan hasil pengadukan, pengangkutan dan
pengecoran sedemikian sehingga didapat jaminan bahwa nilai air dan semen tidak
akan berubah karenanya. Bila dalam hal ini Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
berpendapat bahwa usaha untuk melindungi pengadukan, pengangkutan dan
pengecoran beton itu tidak cukup atau dalam beberapa hal tidak dapat dijamin nilai
air semen dapat dipertahankan, maka Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dapat
memutuskan untuk menunda pengecoran sampai keadaan cuaca lebih baik. Akibat
penundaan ini tidak boleh dijadikan alasan bagi Penyedia Jasa untuk menuntut ganti
rugi, karena sudah harus diperhitungkan pada saat mengajukan harga penawaran.
b. Peralatan
Beton, terutama untuk kelas di atas fc’ 20 Mpa harus dicampur dengan alat pengaduk
mekanis (beton molen atau concrete mixing plant). Beton fc’ 10 Mpa yang diaduk di
tempat pekerjaan dapat diaduk tanpa menggunakan pengaduk mekanis.
Untuk beton fc’ 20 Mpa dan lebih tinggi, peralatan hendaknya dari tipe yang dapat
mengerjakan beton dengan nilai air semen yang rendah.
Kecuali akan ditentukan oleh Pemberi Tugas/Penyedia Jasa Pengawas, terutama
untuk ketelitian dalam pengontrolannya, maka beton dengan kelas fs’ 20 Mpa dan
lebih tinggi dapat diaduk di tempat pekerjaan atau berupa ready-mixed concrete.

39
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Semua peralatan untuk keperluan pengadukan beton hendaknya mempunyai label


yang terpasang pada masing-masing alat tersebut, menyebutkan kapasitas alat itu
dengan catatan-catatan lain yang dibuat oleh pabriknya yaitu pembatasan-
pembatasan yang seharusnya dipenuhi agar alat-alat tersebut memberikan hasil
optimum.
Alat-alat tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara dengan baik. Terutama container
pengadukan harus tetap bersih dari sisa beton yang mengeras, dimana untuk itu
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas akan melakukan pemeriksaan agar dalam
waktu-waktu tertentu, paling tidak sebelum atau sesudah pengerjaan pengadukan
beton, alat tersebut harus dibersihkan.
 Pengadukan Beton Dengan Concrete Mixing Plant
Beton yang diaduk di lapangan dengan concrete mixing plant, harus menggunakan
alat-alat yang sesuai dimana akan didapatkan hasil adukan yang homogen. Dimana
semen ditakar dengan jumlah zaknya maka harus diusahakan sedemikian agar
campuran terdiri dari jumlah semen dalam zak dalam angka bulat.
Kapasitas maksimum mesin pengaduk hendaknya tidak dilampaui. Lamanya
pengadukan umumnya tidak boleh kurang dari 1,5 menit, dihitung dari saat
tercampurnya semua bahan-bahan beton termasuk air. Untuk mixer dengan kapasitas
lebih tinggi dari 1 m3 maka waktu minimum itu dapat diperlama sesuai dengan
ketentuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Sebelum waktu minimum pengadukan itu berakhir tidak diperbolehkan untuk
menghentikan mesin dan atau mengeluarkan sebagian isinya. Putaran mesin itu
hendaknya selalu diperiksa agar tetap kontinyu sesuai dengan rekomendasi dari
pabriknya. Pada permulaan pengadukan, sejumlah semen, pasir dan air dari adukan
itu akan menempel pada dinding container. Karena itu hendaknya pada pengadukan
pertama diperhitungkan sedemikian, sehingga hasil dari adukan yang pertama itu
jumlah semen, pasir dan air tidak kurang dari persyaratan yang seharusnya.
Sebelum membuat adukan baru. Hasil adukan yang lama, harus seluruhnya telah
dikeluarkan dari container pengaduk.

40
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Pengadukan Beton Pada Waktu Pengangkutan


Apabila adukan beton diangkut dengan truck mixer, hendaknya dari tipe yang
mempunyai revolving drum, kedap air, dengan konstruksi sedemikian sehingga dicapai
pengadukan hasil yang homogen. Semua bahan beton harus ditakar dengan betul pada
mesin pengaduk atau silo-silo yang telah diperiksa oleh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas. Air dapat diberikan sekaligus ke dalam container pengaduk atau dapat juga
diberikan sedikit demi sedikit dari tangki yang tersedia pada truck-mixer itu apabila
pengadukan dilakukan dalam truck-mixer.
Jumlah air sesuai dengan kebutuhan pengadukan yang boleh dibawa oleh truck itu,
kecuali bila tangki air itu diperlengkapi dengan alat takaran otomatis yang dapat diukur
pemakaiannya. Truck mixer itu harus juga dilengkapi dengan alat penyetel untuk waktu
pengadukan yang dapat dengan mudah diawasi oleh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas. Ukuran container pengaduk harus tidak melebihi kapasitas yang telah
ditentukan oleh pabriknya atau kira-kira 60% dari isi drum.
Untuk beton yang dicampur dan pengadukan permulaan dikerjakan di concrete mixing
plant, pengangkutannya ke lokasi pengecoran di tempatnya harus dilakukan dengan
revolving drums. Syarat mekanis revolving drums diuraikan di bawah ini.
1) Untuk beton yang dicampur dan diaduk dengan mesin pengaduk langsung di atas
ponton, pengecoran dilakukan dengan kotak-kotak baja yang diangkat dengan crane
untuk dituangkan ke tempatnya.
2) Pengadukan harus secara terus-menerus dan tidak kurang dari 50 putaran sesudah
semua bahan termasuk air berada dalam container.
3) Kecepatan putaran tidak kurang dari 4 rpm atau harus lebih dari kecepatan 75 m per
menit dari suatu titik yang terletak pada garis tengah drum. Batas maksimum putaran
adalah 150 putaran, pada kecepatan putaran lebih besar dari 6 rpm.
Pengadukan hendaknya dimulai tidak lebih lama dari 30 menit sesudah semen
dimasukkan ke dalam kontainer pengaduk itu. Bila dipakai semen dengan sifat
mengeras yang cepat, batas tersebut harus dikurangi menjadi 15 menit.
Semua beton yang baru diaduk dan semua spesi harus diangkut secepat mungkin dari
mixer agar dijamin tidak terjadi bleeding atau segregasi dari campuran agregat dan
slump yang sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan.

41
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

a. Mengaduk Beton Secara Darurat


Di tempat pekerjaan harus selalu disediakan sebuah atau beberapa mixer yang selalu
dapat digunakan bila dibutuhkan antara lain dalam keadaan dimana segera dibutuhkan
adukan beton untuk mengisi kembali bagian-bagian yang rusak.
Pengadukan kembali beton-beton yang sudah mulai mengeras tidak diperbolehkan.
Beton dalam keadaan seperti itu, bila dianggap rusak harus dibuang/disingkirkan dari
tempat pekerjaan.
Dimana dikhawatirkan adanya kelambatan dalam pengecoran beton, pengadukan dapat
dilanjutkan sampai 10 menit. Untuk jangka waktu yang lebih lama yaitu sampai 1.5 jam,
batch tersebut harus diputar terus seperti yang diperintahkan oleh Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.
Pada keadaan dimana mixer mekanis rusak, Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dapat
mempertimbangkan dipakainya cara mengaduk beton secara manual dengan catatan
untuk pekerjaan yang bervolume kecil yaitu untuk mencapai suatu batas pengehentian
pengecoran sesuai dengan syarat konstruksi (dalam hal keadaan darurat).
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran harus
dilakukan dengan beberapa metoda yang dapat dicegah segregasi dan kehilangan bahan-
bahan (air, semen atau butir halus). Cara pengadukan beton harus lancar sehingga tidak
terjadi perbedaan waktu pengikatan yang mencolok antara beton yang sudah dicor dan
yang akan dicor.
Memindahkan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran dengan
perantaraan talang-talang miring hanya dapat dilakukan setelah disetujui Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas. Dalam hal penggunaan talang-talang miring ini Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas akan mempertimbangkan persetujuan penggunaan talang-
talang miring ini setelah mempelajari usul dari Penyedia Jasa mengenai konstruksi
talang, kemiringan dan panjang talang itu.
Adukan beton pada umumnya sudah harus di cor dalam waktu satu jam setelah
pengadukan air dimulai. Jangka waktu ini harus mendapatkan perhatian, apabila
diperlukan waktu pengangkutan yang panjang. Jangka waktu tersebut dapat
diperpanjang sampai 2 jam, apabila adukan beton diputar kontinyu secara mekanis.
Apabila diperlukan jangka waktu yang lebih panjang lagi, maka harus dipakai bahan-
bahan penghambat pengikatan yang berupa bahan pembantu yang penggunaannya harus
seijin Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.

42
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

a. Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas berhak meminta sempel kepada Penyedia Jasa


untuk membuat kubus coba dari adukan beton yang dibuat.
b. Selama pengecoran beton harus selalu dibuat benda-benda uji, Setiap 5 m3 adukan beton
dibuat 1 buah benda uji.
c. Ukuran kubus coba atau benda uji adalah 15 x 15 x 15 cm3. Pengambilan adukan beton,
pencetakan kubus coba dan curingnya harus di bawah pengawasan Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas dan prosedurnya harus memenuhi syarat-syarat dalam PBI
1991.
d. Ukuran identifikasi, kubus coba harus ditandai dengan suatu kode yang dapat
menunjukan tanggal pengecoran, pembuatan adukan struktur yang bersangkutan dan
lain-lain yang perlu dicatat yang diperlukan oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
dalam waktu 24 jam setelah kubus tersebut di cor.
e. Pengujian dilakukan sesuai dengan PBI 1991 Bab 4.7, termasuk juga pengujian -
pengujian slump dan pengujian-pengujian tekanan.
f. Kubus percobaan harus diuji sampai hancur akibat gaya tekan dan harus dilakukan di
bawah pengawasan (supervisi) Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
g. Dua dari setiap lima kubus percobaan harus diukur berat dan kekuatan tekanannya
setelah tujuh hari dan harus dilakukan dengan disaksikan Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas dan sisanya dilakukan setelah 28 hari atau sesuai dengan perintah Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.
h. Semua biaya untuk pembuatan dan percobaan kubus coba menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa.
i. Semua kubus coba harus ditest pada laboratorium yang berwenang dan disetujui
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
j. Laporan hasil percobaan harus diserahkan kepada Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas segera sesudah percobaan, paling lambat 7 (tujuh) hari sesudah pengecoran,
dengan mencantumkan besarnya kekuatan karakteristik, deviasi standar, campuran
adukan, berat kubus benda uji dan data-data lain yang diperlukan.
k. Kekuatan benda uji tidak boleh lebih dari 5% yang kurang dari kekuatan standar
rencana (standard design) dari 20 benda uji yang dibuat.
l. Apabila dalam pelaksanaan terdapat mutu beton yang tidak memenuhi spesifikasi, maka
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas berhak meminta Penyedia Jasa agar mengadakan
percobaan non destruktif atau kalau memungkinkan mengadakan percobaan coring.

43
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

m. Percobaan ini harus memenuhi syarat-syarat dalam PBI 1991. Apabila gagal, maka
bagian tersebut harus dibongkar dan dibangun kembali sesuai dengan petunjuk Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas. Semua biaya untuk percobaan dan akibat-akibat gagalnya
pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
n. Penyedia Jasa diharuskan mengadakan slump test menuhi syarat-syarat dalam PBI
1991. Slump beton berkisar 7 cm.
3.3.6. Uji Kekuatan Beton Yang Dianggap Memenuhi Syarat
Kekuatan Tekan Beton hasil pengujian dianggap memenuhi syarat apabila :
a. Untuk benda uji lebih dari 20 buah (PBI 1971 N.I.-2 Pasal 4.7.3.b)
Jika σ’bm adalah kekuatan tekan beton rata-rata maka harus dipenuhi σ’bm – 1.64
* S > σ’bk.
b. Untuk benda uji kurang dari 20 buah (PBI 1971 N.I.-2 Pasal 4.7.3.c)
Jika σ’bm adalah rata-rata dari setiap 4 hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut,
maka harus dipenuhi σ’bm > σ’bk + 0.82 * Sr dimana Sr adalah deviasi standar
yang besarnya mengacu pada PBI 1971 N.I.-2.
3.3.7. Pengambilan Contoh Beton Untuk Pengujian (Core Drilling)
Dalam hal mutu beton yang telah selesai dicor dianggap meragukan dan dalam hal-hal
lain dimana kubus-kubus percobaan tidak memenuhi syarat pengujian seperti telah
diutarakan di atas, maka harus dilakukan pengambilan contoh dari beton yang telah
mengeras dengan contoh yang berbentuk silinder yang mempunyai diameter luar 100
mm untuk diuji. Peralatan dan pemotongan dalam pengambilan contoh harus
disampaikan kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas sebelum pelaksanaannya,
persiapan-persiapan dan pengujiannya harus disesuaikan dengan JIS A 1108.
Jika kekuatan contoh silinder yang diambil dari beton yang telah mengeras ini lebih
rendah dari persyaratan kekuatan yang diminta dan beton tidak memenuhi persyaratan-
persyaratan lain yang seharusnya dipenuhi, maka pekerjaan beton untuk bagian ini
dianggap tidak memenuhi persyaratan.
3.3.8. Hasil Pengujian Yang Tidak Memenuhi Syarat
Jika persyaratan yang ditentukan tidak dipenuhi, Penyedia Jasa harus mengambil
langkah-langkah perbaikan seperti yang mungkin ditunjukkan oleh Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas dan sebelum pelaksanaannya, Penyedia Jasa harus
menyampaikan usulan detil pelaksanaan kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
untuk mendapatkan persetujuannya dan harus menjamin bahwa beton yang akan dicor
untuk perbaikan akan memenuhi persyaratan.

44
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Seluruh biaya mengenai perbaikan/pembongkaran dan pelaksanaan kembali pekerjaan


ini termasuk pengujian, peralatan, pemotongan dan peralatan lain-lain, menjadi
tanggungan Penyedia Jasa.
3.3.9. Pengecoran Beton
Pengecoran beton tidak boleh dilakukan sebelum pekerjaan perancah, acuan,
pemasangan penulangan, pembersihan dan pekerjaan persiapan pengecoran yang
disebutkan pada Spesifikasi ini telah sempurna dikerjakan dan disetujui oleh Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.
1) Persiapan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian utama
dari pekerjaan, Penyedia Jasa harus memberitahukan konsultan Pengawas dan
mendapatkan persetujuannya. Jika tidak ada persetujuan, maka Penyedia Jasa
dapat diperintahkan untuk menyingkirkan/membongkar beton yang sudah dicor
tanpa persetujuan, atas biaya Penyedia Jasa sendiri.
b. Acuan yang terbuat dari kayu lapis tebal 12 mm dimana dikhawatirkan adanya
peresapan air oleh kayu, harus terlebih dahulu dibasahi dengan air hingga jenuh.
c. Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan
menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak
memungkinkan adanya pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran
atau bahan lain dari luar.
d. Penggunaan alat-alat pengangkutan (mesin) haruslah mendapat persetujuan
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas sebelum alat-alat tersebut didatangkan
ketempat pekerjaan. Semua alat-alat pengangkutan yang digunakan pada setiap
waktu harus dibersihkan dari sisa-sisa adukan yang mengeras.
e. Tulangan harus sudah seluruhnya mendapat persetujuan Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas mengenai penempatannya dan telah cukup diberi
beton penutup sedemikian sehingga pengecoran dan pemadatan beton nantinya
tidak akan menyebabkan tulangan bergeser atau terlalu dekat dengan permukaan
luar beton.
f. Pemakaian bahan pembantu dengan maksud memudahkan pelepasan acuan
setelah beton mengeras, harus sudah diperiksa sehingga tidak mengganggu
pelekatan antara tulangan dan beton.

45
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

g. Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih


dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu, batu,
tanah dan lain-lain) dan dibasahi dengan air semen.
h. Bidang beton lama yang akan berhubungan dengan beton yang akan dicor, harus
terlebih dahulu dikasarkan, dibersihkan dari bahan-bahan yang lepas dan rapuh
dan telah disiram dengan air bertekanan.
i. Dekat sebelum pengecoran beton baru, bidang-bidang kontak beton lama
tersebut harus telah disapu dengan spesi mortar dengan campuran yang sesuai
dengan betonnya.
2) Pelaksanaan Pengecoran
a. Pengecoran beton selalu diawasi langsung oleh mandor (foreman) yang
berpengalaman. Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas bila akan melaksanakan pengecoran.
b. Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga di dalam atau bagian pekerjaan,
permukaannya rata.
c. Pengecoran hanya diperbolehkan siang hari dengan perlindungan, dengan atap
terpal dan atas persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas. Bila
pengecoran akan dilakukan pada malam hari perlengkapan penerangan dan lain-
lain yang diperlukan itu telah dipersiapkan dengan baik sebelumnya.
d. Pengecoran sebaiknya dilakukan segera setelah selesai pengadukan dan sebelum
beton mulai mengeras. Penundaan pengecoran dalam hal ini masih diijinkan
dalam batas dimana beton masih dapat dikerjakan tanpa penambahan air, dan
batas cor dibuat sesuai dengan standar PBI 1971 N.I.2.
e. Untuk menghindari keropos pada beton, maka pada waktu pengecoran
digunakan internal concrete vibrator. Pemakaian external concrete vibrator
tidak dibenarkan tanpa persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
f. Pengecoran dilakukan secara terus menerus (kontinyu/tanpa berhenti), Adukan
yang tidak dicor (ditinggalkan) dalam waktu lebih dari 15 menit setelah keluar
dar mesin adukan beton, dan juga adukan yang tumpah selama pengangkutan,
tidak diperkenankan untuk dipakai lagi. Cara pengerjaan hendaknya dikerjakan
sedemikian sehingga tidak terjadi pemisahan bahan (i) dan pengerjaan kembali
beton yang telah selesai dicor itu.

46
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

g. Adukan beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 1,5 m dan tidak
diperkenankan menimbun beton dalam jumlah banyak di suatu tempat dengan
maksud untuk kemudian meratakannya sepanjang acuan.
h. Pengecoran harus dilakukan terus-menerus antara tempat sambungan yang
direncanakan atau disetujui tanpa terhenti termasuk waktu istirahat, jika corong-
corong dipakai untuk mengalirkan beton, maka kemiringan harus sedemikian
rupa sehingga tidak terjadi segregasi dan harus disediakan selang-selang
penyemprotan atau pelat-pelat peluncur agar tidak terjadi segregasi selama
pengecoran.
i. Lubang untuk pengaliran air, atau keperluan lainnya, dapat dibuat dari bambu
atau batang pisang dengan maksud untuk memudahkan pengambilannya pada
waktu pembongkaran acuan.
j. Pada beton kelas fc’ 25 Mpa dan lebih tinggi pengecoran harus dilakukan
secepatnya sesudah selesai pengadukan.
k. Beton, acuan dan tulangan yang menonjol keluar harus dicegah dari
kemungkinan terinjak para pekerja atau getaran yang dapat mengganggu daya
letaknya dengan beton. Kecuali Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
menentukan lain.
3.3.10. Uji Slump
Slump test harus sering dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan beton, untuk menjamin
agar nilai air semen tetap sesuai dengan beton yang telah disyaratkan dalam Tabel 3.1,
kecuali ditetapkan lain oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dengan mengingat
cuaca pada waktu pengecoran (kering atau lembab).
Cara pelaksanaan slump test harus sesuai dengan PBI 1971 N.I.-2 Bab 4.4 yaitu sebagai
berikut :
1) Sebuah kerucut terpancung dengan diameter atas 10 cm, diameter bawah 20 cm dan
tinggi 30 cm (disebut kerucut Abrams) diletakan di atas bidang alas yang rata tidak
menyerap air.
2) Kerucut ini diisi dengan adukan beton, sambil ditekan ke bawah, pada penyokong-
penyokongnya. Adukan beton diisikan dalam tiga lapis yang kira-kira sama
tebalnya dan setiap lapis ditusuk-tusuk sekurang-kurangnya sepuluh kali dengan
tongkat baja dengan diameter 16 mm dan panjang 60 cm dan dengan ujung yang
dibulatkan setelah bidang atasnya disipat rata, maka dibiarkan 1/2 menit.

47
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

3) Selama waktu ini adukan beton yang jatuh sekitar kerucut disingkirkan, segera
setelah itu kerucut diangkat vertikal dengan hati-hati, dan penurunan tinggi puncak
kerucut, terhadap tingginya semula diukur.
Hasil pengukuran ini disebut slump dan merupakan ukuran dari kekentalan adukan
beton tersebut. Untuk semua pekerjaan beton pada pekerjaan dermaga ini,
konsistensi adukan (slump) beton yang disyaratkan adalah 10 cm dengan range 8
s/d 12 cm kecuali disebutkan khusus.
3.3.11. Pemadatan
a. Selama dan sesudah pengecoran, beton harus dipadatkan dengan alat-alat
pemadat mekanis baik internal atau external vibrators.
b. Pemadatan bisa juga dilakukan secara manual apabila mendapatkan
persetujuan dari Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas. Cara pemadatan secara
manual dilakukan dengan cara memukul-mukul acuan dari sebelah luar,
merojok dan menusuk-nusuk adukan beton secara kontinyu.
c. Pemadatan dilakukan dengan tujuan agar semua sudut-sudut terisi, sela-sela di
antara tulangan dan sekeliling tulangan terpenuhi tanpa menggeser kedudukan
tulangan tersebut membuat agar permukaan menjadi rata dan halus,
mengeluarkan gelembung-gelembung udara dan mengisi semua rongga.
Untuk mencapai tujuan dari pemadatan tersebut maka sangatlah dibutuhkan
ketelitian dalam pelaksanaannya
d. Penggetaran/pemadatan jangan dilakukan terlalu lama karena justru dapat
mengakibatkan pemisahan bahan-bahan (segregation). Tenaga yang
mengerjakan pekerjaan ini harus telah berpengalaman. Pekerjaan pemadatan
dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
e. Tenaga yang mengerjakan pekerjaan ini harus telah berpengalaman dan
pekerjaan pemadatan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.

48
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

3.3.12. Permukaan Beton Jadi


Semua permukaan jadi dari pekerjaan beton harus rata, lurus, tidak nampak bagian-
bagian yang keropos, melendut atau bagian yang membekas pada permukaan. Ujung
atau sudut harus dibentuk penuh dan tajam. Segera sesudah pembongkaran acuan.
Bagian-bagian yang rapuh, kasar, lubang-lubang dan bagian-bagian yang tidak
memenuhi syarat harus segera diperbaiki dengan cara memahatnya dan mengisinya
kembali dengan adukan semen pasir yang sesuai baik kekuatan maupun warnanya,
untuk kemudian diratakan dengan kayu perata.
Bila perlu, apabila diperintahkan oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas, seluruh
permukaan beton tersebut dapat dihaluskan dengan amplas, atau gurinda sehingga
seluruh permukaan jadi beton tersebut menjadi rata dan halus. Pekerjaan-pekerjaan itu
sebaiknya diselesaikan secepat mungkin dan tidak lebih dari maksimum 2 hari setelah
pembongkaran acuan. Pekerjaan plesteran pada permukaan beton jadi tidak diijinkan.
3.3.13. Pengeringan Beton
Beton harus dilindungi selama proses pengerasan pertama dari pengaruh panas
matahari yang merusak, hujan, air yang mengalir atau angin yang kering. Perlindungan
harus segera diberikan setelah pengerasan beton dengan metoda yang dianggap
praktis, dari beberapa metoda-metoda di bawah ini:
 Cara Perlindungan Step 1
Permukaan beton harus ditutup dengan lapisan karung, kanvas atau bahan sejenis,
atau lapisan pasir yang harus terus menerus dibasahi selama 10 hari untuk beton
dengan portland semen biasa.
 Cara Perlindungan Step 2
Setelah permukaan beton dibasahi seluruhnya, lalu ditutup dengan lapisan kertas
kedap air yang disetujui atau membran plastik yang harus tetap pada beton selama
10 hari untuk beton dengan portland semen biasa.
 Cara Perlindungan Step 3
Kecuali untuk pengeringan permukaan-permukaan beton dimana pengecoran
selanjutnya tersambung melalui lekatan pengeringan beton harus menggunakan
lapisan membran pengering yang disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas.

49
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Aplikasinya menggunakan semprotan dengan tekanan rendah sesuai dengan


rekomendasi pabrik pembuatnya. Membran pengering digunakan pada permukaan-
permukaan yang horizontal segera setelah pengecoran beton dan pada permukaan-
permukaan vertikal segera setelah pelepasan acuan.
Lapisan pengering ini dipasang dua lapis tanpa lubang-lubang pengikat.
Metode ini digunakan juga untuk pengeringan sisi bawah balok dan pelat.
Direksi/Engineer/Pengawas dapat menyaratkan penggunaan membran ini untuk
permukaan yang vertikal atau miring. Biaya untuk proses pengeringan ini, harus
sudah tercakup dalam harga satuan pekerjaan beton.
Dalam cuaca yang luar biasa atau pada kondisi khusus, lamanya pengeringan dapat
diubah oleh Direksi/Engineer/Pengawas tanpa pembayaran tambahan kepada
Penyedia Jasa. Air yang digunakan untuk tujuan pengeringan harus dari kualitas
yang sama dengan air untuk adukan beton dan tidak boleh meninggalkan
bekas/warna pada permukaan beton.
3.3.14. Perawatan Beton
 Secara umum harus memenuhi persyaratan dalam PBI 1991 Bab 6.6.
 Perawatan beton dimulai segera setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan
dan harus berlangsung terus menerus selama pailng sedikit 2 minggu, jika tidak
ditentukan lain, Dalam jangka waktu tersebut cetakan beton harus tetap
dalam keadaan basah.
 Cetakan beton dibuka sebelum sesuai masa perawatan, maka selama sisa waktu
tersebut pelaksanaan perawatan beton tetap dilakukan dengan mambasahi
permukaan beton terus menerus atau dengan menutupinya dengan karung basah
atau dengan cara lain yang disetujui Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
3.3.15. Toleransi dan Cacat Pada Beton
Toleransi yang diijinkan tidak boleh melebihi batas-batas yang disebut dalam tabel.
Meskipun di dalam tabel dinyatakan batas-batas toleransi secara terperinci lebih diutamakan
penggunaaan toleransi yang dinyatakan secara khusus di dalam gambar. Jika perlu
Direksi/Engineer/Pengawas dapat memaksakan pemakaian toleransi yang lebih kecil.
Jika menurut pandangan Direksi/Engineer/Pengawas acuan pecah berlubang, bengkok,
menekuk, tidak rata atau rusak sehingga dapat merusak penampilan beton atau merusak
kekokohan atau lurusnya acuan, maka acuan ini akan ditolak.

50
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Tabel Contoh-contoh toleransi yang diijinkan


Nilai
Macam Toleransi
Toleransi
Perbedaan dalam ukuran potongan melintang pada bagian- + 6 mm
bagian struktural
Penyimpangan dari alignment seperti tertera pada gambar + 10 mm
(ujung ke ujung)
Penyimpangan dari level permukaan puncak seperti tertera + 10 mm
pada gambar (ujung ke ujung)
Peyimpangan dari level permukaan sebelah bawah seperti + 10 mm
tertera pada gambar (ujung ke ujung)
Perbedaan-perbedaan ukuran dari yang tertera pada gambar 3 mm
yang diukur dari sebuah tempelate (patok ukur)

3.3.16. Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :


 Terluka akibat peralatan kerja dan material
 Tertimpa material, bangunan konstruksi dan alat
 Kecelakaan akibat terkena pekerjaan beton
 Tertusuk material
 Terjepit alat kerja
 Terjatuh
3.3.17. Syarat Pembayaran
 Satuan Mata Pembayaran untuk Pekerjaan Beton adalah : meter kubik (m3).
3.3.18. Tenaga kerja yang diperlukan
 Pekerja
 Tukang batu
 Kepala tukang
 Mandor

3.4. PEKERJAAN PEMBESIAN


Pekerjaan penulangan untuk beton ini termasuk dari mendatangkannya, menyimpan,
menyiapkan dan memasang tulangan untuk beton harus mengikuti spesifikasi ini dan Gambar
rencana atau petunjuk Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.

51
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

3.4.1. Gambar Kerja


Gambar-gambar kerja, daftar pembengkokan tulangan dan gambar-gambar
penempatan tulangan harus disiapkan oleh Penyedia Jasa dan disampaikan sebelum
pelaksanaan pekerjaan kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas untuk mendapat
persetujuannya. Detil-detil mengenai ini harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum
dalam PBI 1971 N.I.-2. Persetujuan yang telah diberikan oleh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas tidak membebaskan Penyedia Jasa dari tanggung jawabnya mengenai ketelitian
dan/atau kelengkapan pekerjaan detil.
3.4.2. Penyiapan Penulangan
Sebelum mendatangkan baja tulangan, seluruh daftar diameter dan daftar bengkokan
baja tulangan harus disiapkan oleh Penyedia Jasa dan diminta persetujuan kepada Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas, dan tidak ada bahan yang boleh didatangkan atau dikerjakan
sebelum daftar baja tulangan disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
3.4.3. Teknik Pelaksanaan
a. Pembengkokan
Cara pembengkokan tulangan harus mengikuti PBI 1971 N.I.-2 kecuali ditentukan
lain. Tulangan tidak boleh dibengkokkan bila telah ditempatkan di pekerjaan,
meskipun tulangan tersebut sebagian ditempatkan pada beton yang telah mengeras,
kecuali ditentukan lain oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Baja tulangan hendaknya dipotong, dibengkokkan atau diluruskan secara hati-hati.
Terutama pada baja tulangan dengan sifat yang getas (hard grade) tidak diperbolehkan
untuk membengkokkan dua kali. Pemanasan baja tulangan tidak diijinkan, kecuali
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawasmenentukan lain, itupun harus dilaksanakan
dengan tempeatur yang serendah mungkin dan dalam areal yang seminimal mungkin.
Bila radius pembengkokan tidak disebutkan nyata pada gambar rencana, maka
pembengkokan besi tulangan harus paling sedikit 4 kali diameter dari batang yang
bersangkutan (untuk tulangan biasa) atau 6 kali diameter tulangan yang bersangkutan
(untuk tulangan dengan sifat getas).
b. Penempatan
Tulangan harus diletakkan dengan teliti dengan menggunakan ganjal-ganjal dan
dudukan-dudukan yang diikat erat kepadanya.

52
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Batang-batang tulangan yang harus saling berhubungan, harus diikat dengan kawat
baja pengikat sebagaimana ditentukan. Macam ganjal dan dudukan yang dipakai harus
mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dan setiap bagian dari
ganjal metal atau dudukan harus sedikitnya mempunyai beton dekking (cover) yang
sama dengan tulangan.
Bagaimanapun tulangan tidak boleh didudukkan pada bahan metal, atau tulangan
duduk langsung pada acuan yang akan menyebabkan bagian tulangan nanti langsung
berhubungan dengn udara luar. Tulangan juga tidak boleh duduk pada kayu atau
partikel koral/agregat. Ganjal dari mortar harus sama kekuatannya dengan beton yang
akan dicor.
Kawat baja pengikat tidak boleh keluar dari beton. Sebelum dimulainya pengecoran
maka Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas harus diberitahukan dan diberikan waktu
yang cukup untuk melakukan pemeriksaan penempatan tulangan.
c. Penyambungan
Sebaiknya tulangan tidak disambung pada seluruh panjang yang dibutuhkannya.
Sambungan yang dilakukan harus sesuai dengan pada tempat yang tertera pada gambar
rencana, kecuali atas ijin dan persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Sambungan tidak dibolehkan pada saat tempat dengan tegangan maksimum dan
sedapat mungkin diselang-seling. Panjang sambungan harus sesuai dengan persyaratan
yang tercantum dalam PBI N.I.2 kecuali jika ditentukan lain dalam gambar. Bila
ruangan memungkinkan, pada sambungan dimana batang-batang saling melalui
(overlapping) diganjal dengan potongan-potongan tulangan agar tidak saling
menempel, dan kemudian harus diikat kuat minimum di dua tempat di setiap
sambungan. Panjang sambungan harus sesuai dengan yang diterakan di Gambar
Rencana. Bila tidak ditentukan dalam Gambar Rencana, maka panjang sambungan
overlapping diambil setidak-tidaknya 40 kali diameter tulangan yang bersangkutan
atau sesuai dengan yang ditentukan oleh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas.Penyambungan tulangan beton dengan cara pengelasan tidak dibenarkan
kecuali telah ditentukan pada gambar rencana atau ada perintah tertulis dari Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas. Cara pengelasan mengikuti ketentuan yang berlaku.
Sebelum pelaksanaan pengecoran, penulangan akan diperiksa mengenai ketepatan
penempatan dan kebersihannya dan kalau perlu dibetulkan.

53
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Tulangan-tulangan yang menonjol dan pekerjaan sedang berlangsung atau selesai


dikerjakan tidak boleh dibengkokkan atau rusak dengan jalan mengikatnya pada
penyangga atau tumpuan-tumpuan lain. Tulangan yang menonjol dalam arah
horisontal pada siar-siar konstruksi harus ditumpu dalam posisi yang benar selama
pengecoran dengan menyediakan penyangga yang cukup dan bagian-bagian pembuat
jarak dimana tulangan akan diikatkan dan ditahan ditempatnya. Penutup beton untuk
tulangan harus seperti yang tertera pada Gambar Rencana. Toleransi yang diijinkan
adalah ± 4 mm. Beton tidak boleh di cor sebelum penulangan diperiksa dan ijin
pengecoran diberikan oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
3.4.4. Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
 Terluka akibat peralatan kerja dan material
 Tertimpa material, bangunan konstruksi dan alat
 Kecelakaan akibat terkena pekerjaan beton
 Tertusuk material
 Terjepit alat kerja
 Terjatuh
3.4.5. Syarat Pembayaran
 Satuan Mata Pembayaran Untuk Pekerjaan Pembesian adalah : kilogram (kg).
3.4.6. Tenaga kerja yang diperlukan
 Pekerja
 Tukang besi
 Kepala tukang
 Mandor

PASAL 4
PEKERJAAN PONDASI BATU BELAH CAMPURAN 1 SP : 4 PP

4.1. BAHAN-BAHAN
4.1.1. Semen Portland
Semen yang dipakai disini adalah dari jenis kualitas seperti yang dipakai pada beton
dan secara umum harus memenuhi syarat-syarat yang tertera pada Peraturan Semen Portland
Indonesia NI-8 (semen Tiga Roda atau setara).

54
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

4.1.2. Pasir
Pasir untuk adukan pasangan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
12.1.1 Butir-butir pasir harus tajam dan keras dan tidak dapat dihancurkan dengan
tangan
12.1.2 Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5 %
12.1.3 Warna larutan pada pengujian dengan 3 % natrium hidroksida, akibat
adanya zat-zat organik tidak boleh lebih tua dari larutan normal atau lariutan
teh yang sedang kepekatannya.
12.1.4 Bagian yang hancur pada penggergajian dengan larutan jernih natrium sulfat
tidak boleh lebih dari 10 %
12.1.5 Jika dipergunakan untuk adukan dengan semen yang mengandung lebih dari
0,6 % alkali, dihitung sebagai natrium oksida pada pengujian tidak boleh
menunjukan sifat reaktif terhadap alkali.
12.1.6 Keteguhan adukan percobaan dibandingkan dengn adukan pembanding
yaitu yang menggunakan semen sama dengan pasir normal tidak boleh
kurang dari 65 % pada pengujian 7 hari.
12.1.7 Pasir laut untuk adukan tidak diperkenankan
12.1.8 Butir-butirnya harus dapat melalui ayakan berlubang 3 mm.
12.1.9 Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung m inya, asam,
alkali, dan bahan-bahan organis/bahan lain yang dapat merusak beton dan harus
memenuhi PBI 1971 Pasal 3.6. Apabila dipandang perlu, Direksi Pekerjaan dapat
meminta kepada Penyedia Jasa supaya air yang dipakai diperiksa di laboratorium
pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Penyedia Jasa.
12.1.10 Batu Belah/Gunung
Pada umumnya untuk pasangan batu bisa dipakai batu bulat (dari gunung), batu belah
atau batu karang asalkan harus memenuhi syarat-syarat sebagi berikut:
12.1.11 Harus cukup keras, bersih, dan sesuai besarnya serta bentuknya
12.1.12 Batu, bulat ataupun belah, tidak boleh memperlihatkan tanda-tanda lapuk
12.1.13 Batu karang harus sebagian besar berwarna putih atau kuning muda dan
tidak hitam, biru atau kecoklat-coklatan tanpa garis-garis kelapukan,
mempunyai keteguhan yang tinggi serta bidang patahnya harus mempunyai
kepadatan dan warna putih yang merata.

55
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

12.1.14 METODE PELAKSANAAN


a. Pelaksaanaan pekerjaan ini secara garis besar dilaksanakan dengan cara sebagai
berikut :
b. Pastikan terlebih dahulu bahwa profil tanah yang sudah di gali sesuai dengan
rencana galian tanah untuk pasangan batu dan tidak berpotensi longsor;
c. Persiapkan request terhadap pekerjaan pasangan batu;
 Sebelum dimulai pekerjaan pemasangan batu, terlebih dahulu dipasang
bouwplank dengan ukuran/dimensi yang telah ditentukan sesuai dengan
ukuran pekerjaan pasangan batu talud dan saluran drainase tidak boleh ada
yang tergenang air;
 Batu yang dipakai adalah batu belah/batu kali/batu gunung yang dipecahkan
dengan ukuran 15/30;
 Batu harus bersih, bersisi 3 bersifat keras, kasar, padat dan tahan lama;
 Pasangan batu dengan campuran adukan 1PC : 4PS untuk pondasi, koperan,
tembok tegak dan sayap pada bangunan bagi/sadap, jembatan dan lain –
lain;
 Pemasangan dilaksanakan sesuai dengan ukuran/ketebalan yang telah
ditentukan;
 Proses pengadukan mortar pengisi adukan menggunakan molen kap. 0,3 m3
yang di muat kedalam bak adukan guna mempermudah pengambilan dengan
menggunakan ember;
 Untuk memperoleh bidang permukaan pasangan yang relatif datar gunakan
benang sebagai acuan;
 Untuk setiap kenaikan tinggi 25 cm pasangan batu lakukan pemasangan
secara lapis perlapis yang direkatkan dengan akukan 1 PC : 4PS;
 Syarat Pembayaran
Satuan Mata Pembayaran untuk Pasangan Batu Belah Ad. 1:4 adalah :
meterkubik (m3).
 Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
- Iritasi mata dan kulit akibat dampak material
- Terluka akibat peralatan kerja dan material
- Tertimpa material, bangunan konstruksi dan alat
- Kecelakaan akibat terkena pekerjaan beton
- Tertusuk material
56
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

- Terjatuh
 Tenaga kerja yang diperlukan :
- Pekerja
- Tukang batu
- Kepala tukang
- Mandor

PASAL 5
PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA MERAH

5.1. BAHAN-BAHAN
5.1.1. Semen Portland
Semen yang dipakai disini adalah dari jenis kualitas seperti yang dipakai pada beton
dan secara umum harus memenuhi syarat-syarat yang tertera pada Peraturan Semen
Portland Indonesia NI-8 (semen Tiga Roda atau setara).
5.1.2. Pasir
Pasir untuk adukan pasangan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
12.1.15 Butir-butir pasir harus tajam dan keras dan tidak dapat dihancurkan dengan
tangan
12.1.16 Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5 %
12.1.17 Warna larutan pada pengujian dengan 3 % natrium hidroksida, akibat
adanya zat-zat organik tidak boleh lebih tua dari larutan normal atau lariutan
teh yang sedang kepekatannya.
12.1.18 Bagian yang hancur pada penggergajian dengan larutan jernih natrium sulfat
tidak boleh lebih dari 10 %
12.1.19 Jika dipergunakan untuk adukan dengan semen yang mengandung lebih dari
0,6 % alkali, dihitung sebagai natrium oksida pada pengujian tidak boleh
menunjukan sifat reaktif terhadap alkali.
12.1.20 Keteguhan adukan percobaan dibandingkan dengn adukan pembanding
yaitu yang menggunakan semen sama dengan pasir normal tidak boleh
kurang dari 65 % pada pengujian 7 hari.
12.1.21 Pasir laut untuk adukan tidak diperkenankan
12.1.22 Butir-butirnya harus dapat melalui ayakan berlubang 3 mm.

57
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

12.1.23 Air
Untuk keperluan membuat adukan maka air yang disyaratkan dan boleh dipakai semua
seperti yang dipakai untuk pekerjaan beton.
5.1.3. Bata Merah
12.1.24 Bata merah harus batu biasa dari tanah liat melalui proses pembakaran,
dapat digunakan produksi lokal dengan ukuran normal 6 cm x 12 cm x 24
cm dan ukuran diusahakan tidak jauh menyimpang.
12.1.25 Bata merah yang dipakai harus bata kualitas nomor 1 berwarna merah tua
yang merata tanpa cacat atau mengandung kotoran. Bata merah minimum
harus mempunyai daya tekan ultimate 30 kg/cm²
12.1.26 Apabila blok-blok tersebut dibuat sendiri maka campurannya harus terdiri
dari 1 bagian Portland Cemen dan 5 bagian pasir dan batuan yang
dihaluskan.
12.1.27 Blok-blok semen yang baru dicetak harus dilindungi dari panas matahari
dan dirawat selama tidak kurang dari 10 hari dengan jalan membasahi atau
menutupi dengan memakai karung basah.
5.1.4. Pelaksanaan
Pasangan batu bata merah adalah pasangan 1/2 bata, dengan menggunakan
adukan 1 SP : 2PP.
 Batu bata merah yang digunakan batu bata merah, ex lokal dengan kualitas terbaik
yang disetujui Pimpinan kegiatan, siku dan sama ukurannya 5 x 11 x 22 cm.
 Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga
jenuh.
 Setelah bata terpasang dengan baik, nad/siar harus dikerok sedalam 1 cm dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
 Pasangan dinding batu bata sebelum diplaster harus dibasahi dengan air
terlebih dahulu dan siar siar dikerok serta dibersihkan.
 Pernasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum 24
lapis setiap harinya diikuti dengan cor kolom/balok beton praktis.
 Pembuatan lubang pada pasangan bata untuk penempatan
 steager sama sekali tidak diperkenankan.
 Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek stek besi beton diameter 6 mm
jarak 50 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan
beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30
cm kecuali ditentukan lain.
 Tidak diperkenankan memasang batu bata merah yang patah/rusak
melebihi 5 %
 Pemasangan batu bata untuk dinding ½ batu harus menghasilkan dinding finish
setebal 15 cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar benar tegak
lurus.

58
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Syarat Pembayaran
Satuan Mata Pembayaran untuk Pasangan Dinding 1/2 Bata adalah
meterpersegi (m2).
 Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
- Iritasi mata dan kulit akibat dampak material
- Terluka akibat peralatan kerja dan material
- Tertimpa material, bangunan konstruksi dan alat
- Terjatuh
 Tenaga kerja yang diperlukan :
- Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang, Mandor

PASAL 6
PEKERJAAN BESI DAN ALUMINIUM

6.1. LINGKUP PEKERJAAN


Yang termasuk pekerjaan struktur baja adalah seluruh pekerjaan baja sesuai dengan
gambar-gambar pelaksanaan, termasuk didalamnya tapi tidak terbatas pada :
a. Pekerjaan pengadaan dari semua peralatan, perlengkapan, tenaga serta bahan-bahan
seperti pelat, profil, baut, angker dan lain-lain menurut kebutuhan sesuai dengan
gambar kerja dan persyaratan-persyaratan teknis pelaksanaan.
b. Pekerjaan pembuatan bagian-bagian konstruksi baja, seperti sambungan-sambungan,
pengelasan baik las sudut, maupun las penuh, sambungan dengan baut dan lain-lain
sesuai dengan gambar kerja dan persyaratan teknis pelaksanaan.
c. Pekerjaan pemasangan dan penyelesaian konstruksi baja sesuai dengan gambar kerja
dan persyaratan teknis pelaksanaan.

6.2. PERSYARATAN UMUM


Semua pelaksanaan pekerjaan baja ini harus memenuhi persyaratan-persyaratan
normalisasi yang berlaku di Indonesia, seperti:
6.2.1. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1983, NI-3 PBUBB (1970) dan
lain-lain kecuali ada hal-hal yang khusus.
6.2.2. AISC ‘Specification for Fabrication and Erection’ 12 Pebruari 1981.
6.2.3. Semua Pekerjaan baut (bolt) pada bangunan ini juga harus memenuhi syarat dari
AISC’Spechification for Structural Joints Bolts’.
6.2.4. Semua pekerjaan las harus mengikuti ‘American Welding’ Society for Arc
Welding in Building Construction Section’.

59
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

6.3. PERSYARATAN BAHAN


a. Mutu baja yang digunakan untuk seluruh konstruksi adalah :
 Baja Siku (Double Siku 65.65.8)
 Baja Siku (Double Siku 40.40.5)
 Angkur Baut : M16
b. Seluruh profil baja yang digunakan sesuai dengan persyaratan bahan dan harus
mendapat persetujuan Direksi dan dilampiri sertifikat dari pabrik pembuat profil baja
tersebut.
c. Elektroda las yang digunakan sesuai dengan persyaratan bahan dan harus mendapat
persetujuan Direksi, harus disimpan pada tempat terlindung yang menjamin komposisi
dan sifat-sifat lain dari bahan elektroda tersebut.
d. Semua bahan konstruksi baja yang dipergunakan harus memenuhi persyararatan
Peraturan Umum Bahan Bangunan (PUBB 1982).
e. Bahan-bahan yang dipakai untuk pekerjaan baja harus diperoleh dari Supplier/
Distributor yang dikenal dan disetujui Direksi.
f. Semua bahan-bahan harus lurus, tidak cacat dan tidak ada karatnya. Penampang -
penampang (profil) yang tepat, bentuk, tebal, ukuran, berat dan detail-detail konstruksi
yang ditunjukan pada gambar harus disediakan.

6.4. PERSYARATAN TEKNIS


a. Penyedia Jasa wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua
ukuran-ukuran yang tercantum pada gambar kerja.
b. Penyedia Jasa wajib membuat shop drawing untuk melengkapi Gambar detail/
sambungan dari bagian-bagian konstruksi baja yang tidak/ belum tercantum dalam
gambar kerja, untuk mendapatkan persetujuan Direksi sebelum memulai pekerjaan
tersebut.
c. Perubahan bahan atau detail berhubung alasan-alasan tertentu harus diajukan dan
diusulkan pada Direksi untuk mendapat persetujuan.
d. Semua perubahan-perubahan yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa ada biaya
tambahan yang mempengaruhi kontrak.
e. Penyedia Jasa bertanggung jawab terhadap semua kesalahan-kesalahan detailing,
fabrikasi dan ketepatan penyetelan/ pemasangan semua bagian-bagian konstruksi baja.
f. Seluruh pekerjaan struktur baja dapat difabrikasi di WoSpesifikasi Teknishop sehingga
tidak harus dikerjakan dilapangan.

60
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

g. Semua rivet dan baut baik yang dikerjakan di woSpesifikasi Teknishop maupun di
lapangan harus selalu memberikan kekuatan yang sebenarnya dan masuk tepat pada
lubang rivet atau baut tersebut.
h. Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan di lapangan pada waktu pemasangan
yang diakibatkan atau diganti oleh kurang teliti atau kelalaian Penyedia Jasa, harus
dilaksanakan atas biaya Penyedia Jasa.
i. Kekurang tepatan pemasangan karena hasil fabrikasi harus dibetulkan, diperbaiki atau
diganti dengan yang baru dan semua biaya untuk ini harus ditanggung oleh Penyedia
Jasa.
j. Penyedia Jasa dapat diminta untuk memberikan surat keterangan tentang pengujian
oleh pabrik (laboratorium) untuk bahan konstruksi baja yang digunakan.
k. Setelah pengujian bahan dilakukan, maka hasil testing tersebut harus diberikan kepada
Direksi untuk mendapat persetujuan terhadap bahan konstruksi baja tersebut.
l. Pekerjaan baja harus dilaksanakan sesuai dengan keterangan-keterangan yang tertera
dalam gambar, lengkap dengan penyangga-penyangga, alat untuk memasang dan
menyambungnya, pelat-pelat siku peralatan penunjang untuk presisi dan komponen
maupun pekerja sendiri.
m. Pekerjaan harus bertaraf kelas satu, semua pekerjaan ini harus diselesaikan bebas dari
puntiran, tekanan dan harus dikerjakan dengan teliti untuk menghasilkan tampak yang
rapi sekali.
n. Semua perlengkapan atau barang-barang/ pekerjaan lain yang perlu demi
kesempurnaan pemasangan, walaupun tidak secara khusus diperlihatkan dalam gambar
atau dipersyaratkan disini, harus diadakan/ disediakan, kecuali jika diperlihatkan atau
dipersyaratkan lain.
o. Konstruksi baja yang telah dikerjakan, tetapi belum dilakukan pengecatan, harus
segera dilindungi terhadap pengaruh-pengaruh udara, hujan dan lain-lain dengan cara
yang memenuhi syarat.
p. Sebelum bagian-bagian dari konstruksi dipasangkan dimana semua bagian yang perlu
sudah diberi lubang dan sudah dibersihkan dari karat, maka bagian-bagian itu harus
diperiksa dalam keadaan tidak cacat.
6.5. PERSYARATAN PELAKSANAAN
6.5.1. Pengelasan.

61
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Pengelasan harus dikerjakan oleh ahli yang perpengalaman. Penyedia Jasa wajib
menyerahkan sertifikat keahlian dan dari masing-masing tukang lasnya. Setifikat
kelas A untuk tenaga ahli yang mengerjakan bagian-bagian sekunder kontruksi.
 Kekuatan bahan las yang dipakai minimal harus sama dengan kekuatan baja yang
dipakai. Bahan las yang dipergunakan dari type E 6010, untuk posisi pengelasan
plat horizontal dan overhead, dan type E 6012 dan E 6013 unutk posisi pengelasan
plat, dan harus dijaga agar supaya dalam keadaan baik dan kering.
 Pekerjaan las harus dilakukan dibengkel (pabrik) atau bebas angin dan dalam
keadaan kering. Baja yang sedang dikerjakan harus ditempatkan sedemikian rupa,
sehingga pekerjaan las dapat dilakukan dengan keadaan baik dan teliti.
 Pemberhentian las, harus pada tempat yang ditentukan dan harus dijamin tidak
akan berputar atau membengkok.
 Setelah pengelasan, maka sisa-sisa/ kerak-kerak las harus dibuang dan dibersihkan
dengan baik.
 Semua pengerjaan pengelasan harus dikerjaan dengan rapih dan tanpa
menimbulkan kerusakan-kerusakan pada bahan bajanya.
 Pengelasan harus menjamin pengaliran yang rata dari cairan elektroda tersebut.
 Teknik cara pengelasan yang dipergunakan harus memperlihatkan mutu dan
kualitas dari las yang dikerjakan.
 Permukaan dari bagian yang akan dilas harus bebas dari kotoran, cat, minyak,
karat dan kotoran dalam ukuran kecilpun harus dibersihkan, bahan yang akan dilas
juga harus bersih dari aspal.
 Peralatan yang dipergunakan untuk mengelas harus memakai type yang sesuai
dengan yang dibutuhkan, sehingga penyambungan dengan las dapat memuaskan.
Mesin las tersebut harus mencapai kapasitas 24 - 40 volt dan 200 – 400 Ampere.
6.5.2. Perbaikan las
Bila pekerjaan las ternyata memerlukan perbaikan, maka hal ini harus dilakukan
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi, biaya perbaikan las ini menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa.
6.5.3. Sambungan dengan Bolt.
 Sambungan-sambungan yang dibuat harus dapat memikul gaya-gaya yang
bekerja, selain berguna untuk tempat pengikatan dan untuk menahan lenturan
batang.

62
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Lubang bolt harus lebih besar 0,5 mm dari pada diameter bolt, jika bolt
dikerjakan di shop, maka cara melubangi boleh langsung dengan alat pengerat,
semua pelubangan/ pengeboran untuk bolt ketat harus dapat dikerjakan sesudah
bagian-bagian/ profil-profil yang akan dikerjakan tersebut dikerjakan.
 Daerah-daerah yang berbatasan antara profil dengan lubang bolt dan bolt itu
sendiri harus dapat memikul gaya-gaya dan dapat dengan cepat meneruskan
gaya tersebut.
 Pengujian pekerjaan sambungan baut dan las
Untuk sambungan baut dan las dilakukan pemeriksaan visual kecuali pengelasan
dengan Full Penetration harus dilakukan dengan X-ray test, sebanyak 2 (dua)
titik pengetesan. Pemeriksaan dilakukan dengan random testing.
Untuk pekerjaan las dan pengujian yang tidak memenuhi syarat harus diulangi
kembali sampai memenuhi persyaratan, Biaya X ray test ditanggung oleh
Penyedia Jasa.
6.6. PEMASANGAN
a. Pemasangan rangka-rangka baja tidak boleh bergeser lebih dari 2 mm, dari as nya.
Kemudian juga elemen-elemen vertikal harus tegak lurus dengan bidang permukaan
lantai.
b. Pemasangan pada pekerjaan Baja Profil ini menggunakan alat mekanis Tackel dan
Handle Crane 2 ton
c. Penyedia Jasa diwajibkan untuk menjaga supaya bagian-bagian konstruksi yang
bertumpuk di lapangan tetap dalam keadaan baik seperti pada saat pelaksanaan
pembuatan konstruksi tersebut.
d. Penyedia Jasa harus menjaga konstruksi yang bertumpuk di lapangan, agar jangan
rusak karena perubahan cuaca.
e. Memotong dan menyelesaikan pinggiran-pinggiran bekas irisan dan lain-lain.
f. Pemotongan-pemotongan baja untuk bahan konstruksi, harus dengan mechanical
cutting kecuali ditunjukkan lain pada gambar rencana.
g. Bagian-bagian bekas irisan harus benar-benar datar , lurus dan bersih , sekali-sekali
tidak diperbolehkan ada bekas jalur dan lain-lain.
h. Bila bekas pemotongan dengan mesin diperoleh pinggiran-pinggiran bekas irisan,
maka bagian-bagian tersebut harus dibuang sekurang-kurangnya 2,5 mm, kecuali
kalau keadaannya sebelum dibuang setebal 2,5 mm sudah tidak tampak lagi jalur-jalur.

63
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

i. Bagian-bagian konstruksi yang berfungsi sebagai pengisi juga perlu dibuang bekas-
bekas potongan atau kotoran-kotoran lainnya.
j. Menembus, mengebor dan meluaskan lubang.
 Semua lubang-lubang pada bahan baja harus dibor.
 Pada keadaan akhir diameter lubang untuk baut yang dibubut dengan tepat dan
sebuah baut hitam yang tepat boleh berbeda masing-masing sebanyak 0,1 mm dan
0.4 mm dari pada diameter batang baut-baut.
 Semua lubang-lubang dalam bagian konstruksi yang disambung dan yang harus
dijadikan satu dengan alat penyambung, harus dibor sekaligus sampai diameter
sepenuhnya. Apabila ternyata tidak sesuai , maka perubahan-perubahan lubang
tersebut dibor atau diluaskan dan penyimpangannya tidak tidak boleh melebihi 0.5
mm.
 Semua lubang-lubang harus benar-benar bulat atau sesuai dengan permintaan
gambar rencana terdiri dari siku-siku pada bidang-bidang dan bagian-bagian
konstruksi yang akan disambung.
 Semua lubang-lubang sebelum pemasangan harus dibersihkan dulu,
mempersiapkan lubang tidak boleh dilakukan dengan besi/sikat kawat atau besi
besi pengaruk.
6.7. PERAWATAN DAN PERLINDUNGAN.
a. Seluruh profil baja harus dibersihkan dari permukaan korosi (karat) dan kotoran-
kotoran ataupun minyak-minyak, dengan menggunakan sikat baja atau sand blasting ,
sampai permukaannya memperoleh warna metalik merata.
b. Segera setelah dibersihkan, sebelum profil-profil baja dipasang di woSpesifikasi
Teknishop, seluruh permukaannya harus cepat-cepat dicat dengan meni ( zinc
chromate ) yang tebalnya 30 – 35 micron. Cat dasar ini harus betul-betul merata untuk
seluruh permukaan profil.
c. Cat dasar yang tidak baik harus dibuang/dibersihkan sama sekali, disikat kawat,
digosok dan setelah bersih segera dicat dasar lagi seperti yang telah diuraikan. Cat
dasar dilaksanakan dua kali pengecatan dan dipakai produksi ICI atau setaraf.
d. Pengecatan harus sesuai dengan instruksi yang dikeluarkan oleh pabrik dan mengikuti
petunjuk Direksi.
e. Sebelum memulai pengecatan Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada Direksi
untuk mendapat persetujuannya.

64
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

6.8. IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA DALAM PEKERJAAN DIATAS


6.8.1. Terluka akibat peralatan kerja dan material
6.8.2. Terjatuh dari penunjang kerja
6.8.3. Tertusuk material
6.8.4. Tersengat aliran listrik oleh peralatan kerja
6.8.5. Iritasi mata dan kulit akibat dampak material
6.8.6. Tertimpa material, bangunan konstruksi dan alat
6.8.7. Tergelincir pada bangunan konstruksi
6.8.8. Pendengaran terganggu akibat bunyi alat kerja
6.9. CARA PENGUKURAN HASIL KERJA DAN DASAR PEMBAYARAN
6.9.1. Jumlah yang akan dibayar, adalah jumlah berat Baja Profil yang terpasang.
6.9.2. Pengukuran volume tidak diperhitungkan untuk Pekerjaan Baja Profil yang
diakibatkan oleh, bergeser, runtuh atau karena sebab-sebab lain.
6.9.3. Jumlah yang diukur dengan cara seperti tersebut di atas tanpa mempertimbangkan
cara dimana material tersebut akan dibuang, dibayar menurut harga satuan sesuai
dengan mata pembayaran.
6.9.4. Harga tersebut harus telah mencakup semua pekerjaan yang perlu dan hal-hal lain
yang umum dikerjakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
6.10. TENAGA KERJA YANG DIPERLUKAN
6.10.1. Pekerja
6.10.2. Tukang las konstruksi
6.10.3. Kepala tukang
6.10.4. Mandor

PASAL 7
PEKERJAAN PENGECATAN
Pekerjaan pengecatan permukaan logam seperti tercantum dalam Gambar kerja.
7.1. Pekerjaan Pengecatan Logam.
Semua pekerjaan logam yang terpasang seperti yang tercantum dalam Gambar kerja dengan
ketentuan sebagai berikut :
 Semua bagian / permukaan yang tampak / exposed dicat sampai dengan cat finish.
 Semua bagian / permukaan yang tidak ditampakkan / un-exposed dicat hanya sampai
dengan cat dasar.

65
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Seluruh Pekerjaan Cat harus sesuai dengan standard-standard sebagai berikut


a. Petunjuk-petunjuk yang diajukan oleh pabrik pembuat.
b. NI-3 1970
c. NI-4
7.2. Persyaratan Material
1. Cat dasar dan cat akhir yang akan dipakai adalah buatan pabrik dari kualitas terbaik.
2. Cat harus dalam bungkus dan kemasan asli dimana tercantum merk dagang,
spesifikasi, dan aturan pakai.
3. Cat yang dipakai adalah dari Merk Mowilex dengan kualitas baik.
4. Jenis cat, warna dan type yang akan dipakai pada semua posisi bangunan kecuali
ditentukan lain oleh Konsultan Perencana dan Direksi dalam masa pelaksanaan atau
dalam Gambar Rencana
5. Jenis, Warna dan Type Cat dapat diganti oleh Konsultan Perencana dengan
persetujuan Direksi dalam masa pelaksanaan.
6. Penentuan penempatan ruang dan jenis cat ditentukan oleh Konsultan Perencana
dengan persetujuan Owner dalam masa pelaksanaan.
7. Perubahan-perubahan warna cat dari seperti yang telah ditentukan dalam tabel point 5
yang dilakukan oleh Owner harus disertai keterangan tertulis dan diketahui oleh
Konsultan Pengawas dan Direksi. Perubahan-perubahan warna cat yang tidak disertai
keterangan tertulis adalah kesalahan Penyedia Jasa Pelaksana dan dengan biaya sendiri
Penyedia Jasa Pelaksana harus mengantinya sesuai dengan warna yang disepakati,
termasuk biaya yang harus dikeluarkan untuk pengelupasan dan pembersihan apabila
pekerjaan pengecatan telah terlanjur selesai dikerjakan.
a. Cat Logam dan Kayu.
Bahan dari jenis synthetic enamel super gloss kualitas utama.
Produk Mowilex
Warna ditentukan kemudian
b. Cat Politur.
Memakai melamik bahan dari produk Mowilex
c. Plamur.
Bahan dari kualitas utama, Mowilex mutu terbaik.
d. Penyedia Jasa wajib membuktikan keaslian cat dari produk Tersebut di atas
mengenai kemurnian cat yang akan dipergunakan.

66
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Pembuktian berupa :
 segel kaleng.
 test BD.
 test laboratorium.
 hasil akhir pengecatan.
8. Biaya untuk pembuktian ini dibebankan kepada Penyedia Jasa. Hasil tes kemurnian ini
harus mendapatkan rekomendasi tertulis dari produsen dan diserahkan ke Owner.
9. Penyedia Jasa harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada
bidang-bidang transparan ukuran 30 x 30 cm2. Pada bidang-bidang tersebut harus
dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat
dasar sampai dengan lapisan terakhir).
10.Semua bidang contoh tersebut harus disampaikan kepada Owner/Konsultan Pengawas
dan Perencana. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Perencana
dan Owner / Konsultan Pengawas, barulah Penyedia Jasa melanjutkan dengan pembuatan
“mock up”.
11.Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Owner / Konsultan Pengawas, minimal 5
Galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup
rapat dan mencantumkan dengan identitas cat yang ada di dalamnya. Cat ini akan dipakai
sebagai cadangan oleh Owner untuk perawatan.
7.3. Pelaksanaan
Lakukan dengan cara terbaik yang umum dilakukan kecuali apabila dispesifikasikan lain.
Tebal minimum dari tiap lapisan jadi (“finish") minimum sama dengan syarat yang
dispesifikasikan pabrik.
1. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran , atau ada bekas yang
menunjukkan tanda-tanda sapuan, roller maupun semprotan.
2. Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar beracun atau
membahayakan keselamatan manusia, maka Penyedia Jasa harus menyediakan
peralatan pelindung, misalnya : masker, sarung tangan dan sebagainnya, yang harus
dipakai waktu pelaksanaan pekerjaan.
3. Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan cuaca yang lembab
atau hujan atau dalam keadaan angin berdebu bertiup. Terutama untuk pelaksanaan di
dalam ruangan bagi cat dengan bahan dasar beracun atau membahayakan manusia,
maka dalam ruangan tersebut harus mempunyai ventilasi yang cukup atau pergantian
udaranya lancar.

67
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Di dalam keadaan tertentu, misalnya untuk ruangan tertutup, Penyedia Jasa harus
memakai Kipas angin/Fan untuk memperlancar pergantian /aliran udara.
4. Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, kape, pompa udara tekan/vacuum cleaner,
semprotan dan sebagainya harus tersedia dari mutu/kualitas terbaik dan jumlahnya
cukup untuk pekerjaan ini. Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan
kuas. Penyemprotan hanya boleh dilakukan bila disetujui Owner/ Konsultan
Pengawas. Pemakaian ampelas, pencucian dengan air maupun pembersihan dengan
kain kering terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Owner/
Konsultan Pengawas terkecuali disyaratkan lain dalam spesifikasi ini.
5. Pelaksanaan pekerjaan ini khususnya pengecatan cat dasar untuk komponen
bahan/material logam, harus dilakukan sebelum komponen tersebut terpasang.
6. Standard Pengerjaan ( “ Mock-Up “ )
Sebelum pengecatan dimulai, Penyedia Jasa harus melakukan pengecatan pada satu
bidang untuk setiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan
dijadikan contoh pilihan warna, tekstur, material dan cara pengerjaan.
Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai “mock-up” ini ditentukan oleh
Owner/Konsultan Pengawas. Jika masing-masing bidang tersebut telah ditentukan oleh
Owner/Konsultan Pengawas dan Perencana, maka bidang-bidang ini akan dipakai
sebagai standard minimal keseluruhan Pekerjaan Pengecatan.
Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Owner/ Konsultan Pengawas harus diulang dan
diganti. Penyedia Jasa harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat
finish yang kurang menutupi atau lepas sebagaimana ditunjukkan oleh Owner /
Konsultan Pengawas. Biaya untuk hal ini ditanggung Penyedia Jasa dan tidak dapat di-
klaim sebagai pekerjaan tambah.
7. Selama pelaksanaan, Penyedia Jasa harus diawasi oleh tenaga ahli/supervisi dari
pabrik pembuat. Biaya untuk hal ini ditanggung Penyedia Jasa, tidak dapat di-klaim
sebagai pekerjaan tambah.
7.4. Identifikasi Potensi Bahaya Dalam Pekerjaan Diatas :
1. Terjatuh dari penunjang kerja
2. Iritasi mata dan kulit akibat dampak material
3. Tergelincir pada bangunan konstruksi
4. Gangguan pernapasan
5. Keracunan

68
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

7.5. Cara Pengukuran Hasil Kerja dan Dasar Pembayaran


Jumlah yang akan dibayar, adalah dalam m2 dari Dinding yang diukur dalam keadaan asli
dengan cara menghitung Jumlah m2 Terpasang.
1. Pengukuran volume tidak diperhitungkan untuk, yang diakibatkan oleh rusak, atau
karena sebab-sebab lain.
2. Jumlah yang diukur dengan cara seperti tersebut di atas tanpa mempertimbangkan cara
dimana material tersebut akan dibuang, dibayar menurut harga satuan sesuai dengan
mata pembayaran.
3. Harga tersebut harus telah mencakup semua pekerjaan yang perlu dan hal-hal lain
yang umum dikerjakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
7.6. Syarat Pembayaran
- Satuan Mata Pembayaran untuk Pekerjaan Pengecatan adalah meterpersegi
(m2).
7.7. Tenaga kerja yang diperlukan
- Pekerja
- Tukang
- Kepala tukang
- Mandor

PASAL 8
PEKERJAAN HURUF TIMBUL STAINLESS STEEL dan SIGNAGE

8.1. Ketentuan Umum


Meliputi bagian-bagian pekerjaan pembuatan dan pemasangan Signage yang dibuat secara
Custom yang dinyatakan dalam gambar-gambar Rencana dan Detail gambar serta yang disebut
dalam uraian pada spesifikasi teknis dan sesuai dengan yang disyaratkan dalam dokumen
kontrak.
8.2. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Signage sesuai pada area gerbang dan pekerjaan yang terkait yaitu pekerjaan
elektrikal.
8.3. Referensi
 Pekerjaan ini dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki tempat pembuatan dan
peralatan yang memadai, serta tenaga kerja yang terlatih
 Tenaga kerja pelaksana haruslah terlatih dan berpengalaman dalam pekerjaan sejenis.
Harus ada seorang tenaga kerja senior yang berada di lokasi penuh waktu, yang akan
mengawasi pekerjaan setiap saat.

69
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

8.4. Mockup
 Membuat contoh mock-up sebesar skala 1:1 yang tertera dalam gambar kerja termasuk
format tulisan, lampu dan pemasangan.
 Mock-up yang dibuat harus mendapat persetujuan Konsultan MK dan atau Pemberi
Tugas, sebelum dilanjutkan untuk pembuatan Signage lainnya.
8.5. Material
 Material dasar signage berupa bahan resin sebagai muka dan sisi belakang dengan
ketebalan 1 cm dan stainless steel sebagai selubung ketebalan 5 mm.
 Jenis tulisan Sugar Vinegar, ukuran KAWASAN PERKOTAAN BARU 45 cm dan Batu
Betumpang 100 cm
 Rangka signage dari hollow 40x40 t=2mm
 Penggantung signage dari pipa stainless steel diameter 2” (untuk type signage
gantung
 Lampu untuk menggunakan LED strip
8.6. Pelaksanaan
 Syarat Umum
- Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing)
sebelum pekerjaan dimulai, untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas. Gambar
Detail Pelaksanaan harus mencakup penjelasan mengenai jenis/data bahan, dimensi
bahan, ukuran-ukuran, jumlah bahan, cara penyambungan, cara fabrikasi, cara
pemasangan dan detail lain yang diperlukan.
- pekerjaan signage harus sesuai dengan gambar rencana dan rencana kerja dan syarat-
syarat pekerjaan rencana penyusunan infrastruktur permukiman pengembangan
kawasan kota baru kota batu betumpang kabupaten bangka selatan\
- Sistem pemasangan ada dua yaitu sistim gantung, menempel di dinding .
- Rangka hollow dibungkus oleh stainless steel 5 mm sisi pinngir dan resin warna
putih susu 10 mm untuk sisi muka dan belakangnya
- Bahan dasar resin putih susu dicetak untuk tulisan masing-masing kebutuhan.

70
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

BAB 3

PEKERJAAN PEMBANGUNAN ROUNDABOUT


PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1 Pembersihan Lokasi dan Pembongkaran Bangunan Eksisting


a. Seluruh pepohonan, semak belukar dan akar-akar pohon di dalam daerah batas
pekerjaan harus dibersihkan dan ditebang, termasuk setiap pohon di luar batas-batas
ini yang diperkirakan dapat jatuh dan menghalangi bangunan, kecuali ada pernyataan
lain yang tertera di dalam syarat-syarat khusus dan gambar rencana.
b. Pembersihan dan pengupasan di luar batas daerah pekerjaan tidak diberikan
pembayaran kepada Penyedia, kecuali pekerjaan tersebut atas permintaan dari Direksi
Teknis/ Lapangan.
c. Bila dinyatakan dalam syarat-syarat khusus atau diperintahkan oleh Direksi Teknis/
Lapangan bahwa pepohonan rindang dan tanaman ornamen tertentu akan
dipertahankan, maka pepohonan/tanaman tersebut harus dijaga betul dari kerusakan
atas biaya Penyedia.
d. Penyedia Jasa harus melakukan pembersihan secara teratur untuk menjamin bahwa
tempat kerja dipelihara bebas dari akumulasi sisa bahan bangunan, sampah dan
kotoran lainnya yang diakibatkan oleh operasi-operasi di tempat kerja dan memelihara
tempat kerja dalam kondisi rapi dan bersih setiap saat.
e. Penyedia Jasa harus membuang sisa bahan bangunan, kotoran dan sampah di tempat
yang telah ditentukan sesuai dengan Peraturan Pusat maupun Daerah dan Undang-
undang Pencemaran Lingkungan yang berlaku.
f. Seluruh kerusakan termasuk pagar, yang terjadi pada saat pembersihan, harus
diperbaiki oleh Penyedia atas tanggungannya sendiri. Bila akan dilakukan pembakaran
hasil penebangan, Penyedia harus memberitahukan kepada penghuni terhadap milik-
milik yang berbatasan dengan pekerjaan minimal 48 jam sebelumnya. Penyedia akan
selalu bertindak sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku mengenai
pembakaran di tempat terbuka.

71
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

g. Pada pelaksanaan pembersihan, Penyedia harus berhati-hati untuk tidak mengganggu


setiap patok-patok pengukuran, pipa-pipa atau tanda-tanda lainnya. Perhitungan
pembiayaan untuk pekerjaan ini mencakup penyediaan peralatan, tenaga dan
pembuangan bahan-bahan sisa dibebankan kepada Penyedia dan dikerjakan sesuai
dengan petunjuk Direksi Teknis/Lapangan.
h. Lapangan/site terlebih dahulu harus dibersihkan dan dibongkar dari bangunan-
bangunan eksisting yang tidak terpakai.
i. Pada pekerjaan pembersihan lokasi ini menggunakan alat berat sebagai berikut
 Excavator Min. 140 HP.
 Dump Truck 125 HP dengan kapasitas dump Min. 4 m3.
j. Untuk pekerjaan ini mengunakan alat-alat berat diatas karena kondisi lahan yg
berpasir dan bekas galian tambang timah.
k. Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
 Terjadi kecelakaan akibat kaki terinjak material berbahaya
 Kejatuhan puing runtuhnya struktur
 Kebakaran dan ledakan dari penggunaan bahan mudah terbakar
 Kecelakaan akibat jenis dan penggunaan peralatan
 Tertimpa material dan peralatan

 Jatuh dari ketinggian

l. Tenaga kerja yang diperlukan :


 Pekerja
 Mandor
m. Syarat pembayaran :
 Satuan Mata Pembayaran untuk Pembongkaran (m3), Pembersihan Lapangan
dan Perataan (m2),
1.2. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank
 Penyedia Jasa harus mengerjakan pematokan dan pengukuran untuk menentukan
batas-batas pekerjaan serta garis-garis kemiringan tanah sesuai dengan gambar
rencana.
 Dari pengukuran ini dibuat gambar kerja yang memuat tentang pembagian
lokasi/areal kerja untuk disetujui direksi, sehingga jadwal pelaksanaan pekerjaan
berikutnya dapat dilaksanakan.

72
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Bilamana ada perbaikan dari direksi, maka Penyedia Jasa harus melaksanakan
pengukuran ulang. Dalam pengukuran ini harus ada patok referensi tetap yang tidak
boleh diganggu. Patok-patok yang ada akan digunakan terdiri dari 2 macam patok :
 Patok utama yang terbuat dari beton dengan ukuran 20 x 20 x 70 cm,

 Patok-patok yang lain digunakan untuk pembatas site, terbuat dari pipa PVC
pralon dan diberi tulang besi bergaris tengah 12 mm, dicor beton 1 : 2 : 3 dan
diberi tanda koordinat.
 Sebelum dimulainya pekerjaan tersebut, Penyedia Jasa harus memberitahukan
kepada direksi dalam waktu tidak kurang dari 48 (empat puluh delapan) jam
sebelumnya, secara tertulis.
 Pekerjaan Bowplank yang telah selesai diukur oleh Penyedia Jasa, dimintakan
persetujuan direksi. Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui oleh direksi yang
dapat digunakan sebagai dasar pekerjaan selanjutnya.

 Pada keadaan dimana ada penyimpangan dari gambar pelaksanaan, Penyedia Jasa
harus mengajukan 3 (tiga) gambar penampang dari daerah yang dipatok itu.

 Direksi akan membubuhkan tanda tangan persetujuan pada satu lembar gambar
tersebut dan mengembalikannya kepada Penyedia Jasa, gambar ini merupakan
gambar pelengkap dan merupakan satu kesatuan dengan gambar nyata.

 Apabila terdapat revisi, maka setelah diperbaiki Penyedia Jasa mengajukan kembali
kepada direksi untuk dimintakan persetujuan.
 Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
 Terjadi kecelakaan akibat kaki terinjak material berbahaya
 Kecelakaan akibat terkena peralatan kerja saat memasang patok
 Kecelakaan akibat jenis dan penggunaan peralatan

 Tenaga kerja yang diperlukan :


a. Pekerja
b. Mandor
 Syarat pembayaran :
 Satuan Mata Pembayaran Untuk Pengukuran dan Pemasangan Bowplank adalah
meter (m1)

73
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

1.3. Mobilisasi dan demobilisasi


a. Yang dimaksud dengan pekerjaan ini adalah berupa penyedian/pemasukan semua
peralatan, tenaga dan perlengkapan proyek yang akan diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan di proyek. Setelah pekerjaan selesai, Penyedia Jasa harus mengeluarkan
kembali semua peralatan dan perlengkapan tersebut dari lokasi pekerjaan kecuali
papan nama proyek.
b. Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
 Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas yang kurang baik
 Terjadi kecelakaan akibat kaki terinjak material berbahaya
 Tertimpa material dan peralatan
1.4 Syarat Pembayaran
 Satuan Mata Pembayaran untuk Pembongkaran (m3), Pembersihan Lapangan dan
Perataan (m2),

PASAL 2
PEKERJAAN TANAH

2.1. GALIAN TANAH


a. Penyedia dapat memulai penggalian setelah mendapat persetujuan dari Direksi
Teknis/Lapangan.
b. Sebelum penggalian dimulai, Penyedia wajib mengajukan usulan penggalian yang
akan ditempuh minimal menyebutkan :
 Urut-urutan pekerjaan penggalian.
 Metode atau skema penggalian.
 Peralatan yang digunakan.
 Jadwal waktu pelaksanaan.
 Pembuangan galian.
 Dan lain-lain yang berhubungan dengan pekerjaan galian.
c. Penggalian harus dilaksanakan sampai mencapai kedalaman sebagaimana ditentukan
dalam gambar-gambar. Dalam pelaksanaan galian harus sesuai rencana dan terlebih
dahulu mendapat persetujuan dari Direksi Teknis/Lapangan.
d. Pada daerah galian yang mengandung air, Penyedia harus membuat saluran
penampung air, di dasar galian yang meliputi areal galian.

74
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Air yang terkumpul harus dapat dipompa keluar ke tempat yang aman agar tanah dasar
galian tetap kering, oleh karenanya Penyedia wajib mempersiapkan pompa lengkap
dengan perlengkapannya untuk keperluan penyedotan air tersebut.
e. Galian tanah harus dilaksanakan seperti yang tertera dalam gambar, baik mengenai
lebar, panjang, dalam, kemiringan, dan sebagainya, dan benar-benar waterpass. Kalau
ternyata akan menimbulkan kesulitan-kesulitan pelaksanaan kalau dilaksanakan
menurut gambar, Penyedia Jasa boleh mengajukan usul kepada Direksi mengenai cara
pelaksanaannya.
f. Pada tahapan Pekerjaan Galian tanah ini dikerjakan dengan menggunakan bantuan
Alat Berat Excavator 140 HP (minimum) beroda rantai dan Dump Truck dengan
kapasitas dump 4 m3 (minimum).
g. Stabilitas dari permukaan selama galian semata-mata adalah tanggung jawab dari
Penyedia; yang harus memperbaiki semua kelongsoran-kelongsoran. Penyedia harus
membuat penyangga-penyangga/penahan tanah yang diperlukan selama pekerjaan dan
galian tambahan atau urugan bila diperlukan.
h. Penyedia diharuskan untuk melaksanakan dan merawat semua tebing dan galian yang
termasuk dalam kontrak, memperbaiki longsoran-longsoran tanah selama masa
Kontrak dan Masa Perawatan.
i. Penyedia baru boleh melaksanakan pekerjaan selanjutnya, setelah ia mencapai sesuatu
tahap dimana penggalian yang dihasilkannya disetujui oleh pihak Direksi
Teknis/Lapangan pekerjaan termasuk perlindungan permukaan-permukaan galian itu
secara efektif terhadap kerusakan oleh sebab apapun. Bila pihak Penyedia tidak
memberikan perlindungan yang baik, maka ia menggali kembali daerah yang
bersangkutan sampai ke suatu tahap/tingkat lanjutan yang disetujui oleh pihak Direksi
Teknis/Lapangan, dimana untuk selanjutnya tidak diberikan tambahan oleh pihak
Direksi Teknis/Lapangan.
j. Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
1. Terjatuh pada lubang galian
2. Kecelakaan akibat terkena peralatan Galian
3. Pendengaran terganggu akibat bunyi alat kerja
4. Tebing longsor
5. Galian runtuh
6. Tertimpa alat
7. Tersengat listrik

75
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

k. Lingkup pekerjaan galian :


 Galian tanah sedalam 1 meter
 Galian tanah sedalam 2 meter
l. Syarat Pembayaran
 Satuan Mata Pembayaran untuk Galian Tanah Sedalam 1 dan 2 Meter adalah :
meter kubik (m3).
m. Tenaga kerja yang diperlukan :
 Pekerja
 Mandor
2.2. URUGAN PASIR
a. Material pasir urug harus pasir yang bersih dari akar-akar, kotoran-kotoran, tidak
mengandung tanah dan tidak mengandung kimia yang dapat merusak bahan bangunan
lainnya.
b. Lapisan urugan pasir disirami air dan dipadatkan dengan menggunakan alat Tamper
dengan berat 121 kg (minimum), sampai terbentuk lapisan pasir dengan tebal sesuai
gambar dan harus mendapatkan persetujuan dari Direksi Teknis/Lapangan sebelum
pekerjaan lanjutan.
c. Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas:
 Terluka akibat peralatan kerja
 Tertimpa material
 Iritasi mata dan kulit akibat dampak material
d. Syarat Pembayaran
 Satuan Mata Pembayaran Untuk Urugan Pasir adalah : meter kubik (m3).
e. Tenaga kerja yang diperlukan :
 Pekerja
 Mandor
2.3. PEMADATAN TANAH
a. Pemadatan tanah timbunan harus dilaksanakan hanya bilamana kadar air bahan berada
dalam rentang 3% di bawah kadar air optimum sampai 1% di atas kadar air optimum.
b. Pengujian kepadatan harus dilakukan pada setiap lapis timbunan yang dipadatkan
sesuai dengan SNI 03-2828-1992 dan bila hasil setiap pengujian menunjukkan
kepadatan kurang dari yang disyaratkan maka Penyedia Jasa harus memperbaiki
pekerjaan sesuai dengan Spesifikasi ini.
c. Pemadatan Tanah menggunakan Vibro Roller dengan kapasitas 8 ton.

76
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

d. Pemadatan pada lokasi yang tidak dapat dicapai/dimasuki oleh alat pemadat,
seluruhnya dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat tangan mekanis Tamper
dengan berat 121 kg (minimum) yang disetujui.
e. Perhatian khusus harus diberikan guna menjamin pemadatan yang memuaskan di
bawah dan di tepi pipa untuk menghindari rongga-rongga dan guna menjamin bahwa
pipa ditunjang sepenuhnya.
f. Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
 Terjepit alat kerja
 Terluka akibat peralatan kerja
2.4. PEMBUANGAN TANAH SISA GALIAN SEKITAR LOKASI
a. Semua tanah bekas galian yang tidak dipakai harus diratakan dirapikan serta
lokasinya telah ditentukan oleh Direksi.
b. Atas saran petunjuk Direksi Penyedia Jasa harus memperbaiki kembali
pembuangan tanah yang mengakibatkan terjadinya lingkungan yang kurang baik
dan segala resiko yang timbul menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
c. Pekerjaan ini menggunakan alat berat Excavator Min. 138 HP dengan loading ke
Dump Truck dengan kapasitas dump Min. 4 m3 yang mengangkutnya ke area
tempat pembuangan yang telah di tentukan dan mendapatkan persetujuan dari
direksi.
d. Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
 Tertimpa material
 Terluka akibat peralatan kerja
 Tertusuk
 Pendengaran terganggu akibat bunyi alat kerja
2.5. CARA PENGUKURAN HASIL PEKERJAAN DAN DASAR PEMBAYARAN
a. Jumlah yang akan dibayar, adalah jumlah kubikasi dalam m3 dari tanah galian yang
diukur dalam keadaan asli dengan cara luas ujung rata-rata atau kubikasi dalam m3
dari tanah yang dipadatkan pada pekerjaan urugan.
b. Pengukuran volume tidak diperhitungkan untuk galian yang dilakukan di bawah
bidang dasar pondasi atau di bawah bidang batas bawah yang ditentukan oleh
Konsultan Supervisi dan Direksi Teknis/Lapangan. Juga tidak diperhitungkan untuk
galian yang diakibatkan oleh pengembangan tanah, pemancangan, longsor,
bergeser, runtuh atau karena sebab-sebab lain.

77
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

c. Kedudukan dasar pondasi yang tercantum pada gambar rencana, hanya bersifat
pendekatan dan perubahan-perubahan sesuai dengan ketentuan Direksi
Teknis/Lapangan dapat diadakan tanpa tambahan pembiayaan.
d. Volume galian konstruksi untuk tanah-tanah di bawah muka air tanah, akan dibayar
tersendiri, yaitu untuk volume tanah galian yang terletak minimum 20 cm di bawah
muka air tanah konstan pada lubang galian.
e. Jumlah Yang Akan dibayar, adalah jumlah batang yang terpasang di lapangan
f. Jumlah yang diukur dengan cara seperti tersebut di atas tanpa mempertimbangkan
cara dimana material tersebut akan dibuang, dibayar menurut harga satuan sesuai
dengan mata pembayaran.
g. Harga tersebut harus telah mencakup semua pekerjaan yang perlu dan hal-hal lain
yang umum dikerjakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.

PASAL 3
PEKERJAAN PONDASI

3.5. TIANG BOR BETON DIAMETER 300 MM (fc’ 24.9 Mpa)


 Adapun hal yang harus dipersiapkan adalah lahan kerja terlebih dahulu demi
kelancaran dalam proses pelaksanaan pekerjaan pembuatan bor pile, seperti:
 Menentukan titik AS pondasi bor pile dengan cara memasang bowplank terlebih
dahulu untuk menarik as titik pengeboran yang akan di kerjakan.
 Melakukan pembongkaran pondasi lama yang berada pada titik pondasi bor pile
yang akan di kerjakan karena bekas pondasi lama tidak dapat dilakukan
pengeboran.
 Perataan lokasi sehingga dalam pekerjaan pembuatan bor pile tidak mengalami
kesulitan yang tinggi.
 Memindahkan saluran air dan instalasi listrik aktif yang sekiranya mengganggu
dalam pelaksanaan bor pile .
 Mempersiapkan air kerja untuk proses pengeboran maupun untuk pengecoran
lubang bor pile.
 Kemampuan mesin Bore Pile Mini Crane :
 Dapat Melakukan pengeboran dari diameter 30 cm sampai dengan 60 cm.
 Kedalaman Dapat mencapai 24 meter atau sampai kedalaman tanah keras di
daerah tersebut sesuai data soundir.

78
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Dapat dioperasikan dengan dua cara, sistem wash borring maupun sistem dry
drilling.
Kecepatan pelaksanaan pekerjaan tergantung pada beberapa faktor sebagai
berikut:
 Kondisi lapisan tanah setempat
 Lokasi kerja
 Kelancaran droping material
 Kesiapan pembuangan limbah hasil pengeboran.
 PROSES PENGEBORAN
1. Pengeboran dengan sistem bor kering / dry drilling : Tanah di bor dengan
menggunakan mata bor spiral. Dengan cara memutar mata bor dan diangkat
setiap interval 0,5 meter. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai kedalaman
yang ditentukan.
2. Pengeboran dengan sistem bor basah / wash borring : Tanah di bor dengan
menggunakan mata bor cross bit ex design sesuai kebutuhan yang memiliki
kecepatan putar 375 rpm dan tekanan +/- 200 kg. Jika tanah dalam keadaan
mudah runtuh dapat diberi chasing sementara terlebih dahulu untuk
menghindari kelongsoran dinding lubang hasil pengeboran. Pengikisan tanah
dibantu dengan tembakan air lewat lubang stang bor yang dihasilkan dari
pompa NS-80. Hal ini menyebabkan tanah yang terkikis menjadi lumpur dan
terdorong keluar dari lubang. Setelah mencapai kedalaman sesuai rencana,
pengeboran dihentikan, sementara mata bor dibiarkan berputar tetapi beban
penekanan dihentikan dan air sirkulasi tetap mengalir terus sampai serpihan
tanah terdorong keluar dari lubang seluruhnya. Selama pembersihan ini
berlangsung, baja tulangan dan pipa PVC sudah disiapkan di dekat lubang bor.
Setelah cukup bersih, stang bor diangkat dari lubang bor. Dengan bersihnya
lubang pengecoran akan mendapatkan hasil yang terbaik.
 PEMBERSIHAN LUBANG BOR
- Tahap kedua adalah pembersihan lubang bor pile dari lumpur pekat yang
terjadi. Pembersihan harus dilakukan dengan alat pembersih kusus dengan
ukuran yang sesuai dengan diameter lubang bor.

79
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 PEMASANGAN BESI BETON DAN CASING PIPA


Tahap ketiga adalah pemasangan besi beton dan pipa PVC untuk pengecoran.
Kerangka baja tulangan yang telah di instal diangkat dengan bantuan diesel dan
power winch dalam posisi tegak lurus terhadap lubang bor dan diturunkan
dengan hati-hati agar tidak terjadi banyak singgungan dengan lubang bor. Baja
tulangan yang telah dimasukan dalam lubang bor ditahan dengan potongan
tulangan melintang lubang bor.
Bila kebutuhan baja tulangan lebih dari 12 meter bisa dilakukan
penyambungan dengan diikat dengan kawat beton dengan panjang overlap 50-
60cm atau sesuai pada gambar yang di sediakan.
Setelah rangka baja tulangan terpasang, maka pipa PVC harus di masukkan
kedalam lubang dengan panjang sesuai kedalaman lubang bor. Bila pada waktu
pemasangan baja tulangan terjadi singgungan dan terjadi keruntuhan di dalam
lubang bor, maka diperlukan pembersihan ulang dengan memasang head
kombinasi diameter 6 "ke diameter 2". Dengan memompa air kedalam stang
bor dan pipa PVC, maka reruntuhan dan tanah yang menempel pada besi
tulangan dapat dibersihkan kembali.
 PENGECORAN BORE PILE
Tahap keempat adalah pekerjaan pengecoran bore pile ke dalam lubang bor.
1. Untuk memisahkan adukan beton dari lumpur limbah pengboran di awal
pengecoran, maka di gunakan kantong plastik yang diisi adukan beton dan
diikat dengan kawat beton kemudian digantung di bagian dalam lubang
PVC satu meter kebawah dari corong pipa PVC.
2. Setelah persiapan pengecoran selesai, beton slump 18+-2cm ditampung di
dalam corong PVC dan ditahan oleh bola plastik yang berisi adukan beton
setelah cukup penuh bola kantong plastik dilepas sehingga beton mendorong
lumpur yang ada di dalam lubang PVC. Pengecoran dilakukan secara terus-
menerus untuk menghidari kemacetan pada pipa PVC. Dengan sistem PVC
ini pengecoran dimulai dari dasar lubang dengan mendorong air / lumpur
dari bawah menuju keluar lubang.
3. Setelah pipa PVC penuh dan ujung pipa PVC tertanam beton sehingga beton
tidak dapat mengalir karena ada tekanan dari bawah. Untuk memperlancar
adukan beton didalam pipa PVC, maka harus dilakukan hentakan-hentakan
pada pipa PVC.

80
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Pipa PVC harus selalu tertanam di dalam adukan beton dan pengisian di
dalam corong harus dijaga terus menerus agar corong tidak kosong.
4. Pipa PVC dilepas setiap 3 meter akan tetapi ujung pipa di dalam harus
dalam keadaan tertanam di dalam beton. Pengecoran dihentikan setelah
adukan beton yang naik ke permukaan telah bersih dari lumpur.
5. Setelah pekerjaan pengecoran selesai, semua peralatan pengecoran
dibersihkan dari sisa beton dan lumpur dan disiapkan kembali untuk dipakai
pada titik bor selanjutnya.
6. Pada pekerjaan pembersihan lokasi ini menggunakan alat berat sebagai
berikut
 Bore Pile
 Conc. Pump
Untuk pekerjaan ini mengunakan alat-alat berat diatas karena kondisi lahan eksisting dan
metode pelaksanaanya.
 Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
a. Terjadi kecelakaan akibat kaki terinjak material berbahaya
b. Kecelakaan akibat tersengat listrik
c. Kecelakaan akibat jenis dan penggunaan peralatan
d. Tertimpa material dan peralatan
 Syarat Pembayaran
 Satuan Mata Pembayaran Untuk Tiang Bor Beton adalah : meter maju (m1).
 Tenaga kerja yang diperlukan
 Pekerja
 Tukang
 Mandor
3.6. PEKERJAAN BEKISTING
a. Penyedia harus menyerahkan kepada Direksi Teknis/Lapangan semua perhitungan dan
gambar rencana bekistingnya untuk mendapat persetujuan bilamana diminta Direksi
Teknis/ Lapangan, sebelum pekerjaan dilapangan dimulai. Dalam hal bekisting ini,
walaupun Direksi Teknis/Lapangan telah menyetujui untuk digunakannya suatu
rencana bekisting dari penyedia, segala sesuatunya yang diakibatkan oleh bekisting
tadi tetap sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia.

81
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

b. Bekisting harus direncanakan untuk dapat memikul beban-beban konstruksi dan


getaran-getaran yang ditimbulkan oleh peralatan penggetar. Defleksi maksimum dari
Cetakan dan Acuan antara tumpuannya harus lebih kecil dari 1/400 bentang antara
tumpuan tersebut.
c. Bekisting untuk pekerjaan kolom dan lain-lain pekerjaan beton harus menggunakan
multiplek 18 mm, papan tebal minimum 2,5 cm, balok 5/7, 6/10, 8/10 dolken 8 - 12
cm atau bahan lain yang disetujui oleh Direksi Teknis/Lapangan.
d. Semua bekisting harus diperkuat dengan klem dari balok kecil dan harus yang kuat
serta cukup jumlahnya untuk menjaga agar tidak terjadi distorsi ketika beton dicorkan,
dipadatkan dan mengeras. Bekisting dari kayu harus dibuat dari kayu yang sudah
diolah dengan baik, semua sambungan harus cukup kencang agar tidak terjadi
kebocoran.
e. Tiang penyangga baik yang vertikal/miring harus dibuat sebaik mungkin untuk
memberikan penunjang yang dibutuhkan tanpa menimbulkan perpindahan tempat,
kerusakan dan overstress pada beberapa bagian konstruksi. Struktur dari tiang-tiang
penyangga harus ditempatkan pada posisi sedemikian rupa sehingga konstruksi
bekisting benar-benar kuat dan kaku untuk menunjang berat sendiri dari beban-beban
lain yang berada diatasnya selama pelaksanaan, bila perlu Penyedia membuat
perhitungan besar lendutan dan kekuatan dari bekisting tersebut.
f. Untuk bekisting dinding vertikal diharuskan menggunakan alat (plastic cone) untuk
memastikan bahwa bekisting tersebut tidak mengalami lendutan.
g. Pembongkaran cetakan dan acuan harus dilaksanakan sedemikian rupa agar keamanan
konstruksi tetap terjamin dan disesuaikan dengan persyaratan P.B.I. 1971 NI-2.
h. Semua permukaan beton yang terbuka harus licin dan halus, maka bekisting harus
dilapisi dengan triplek bermutu tinggi yang sudah disetujui oleh Direksi
Teknis/Lapangan.
i. Bekisting yang sudah selesai dibuat dan sudah disiapkan untuk pengecoran beton,
akan diperiksa oleh Direksi Teknis/Lapangan, beton tidak boleh dicor sebelum
bekisting disetujui oleh Direksi Teknis/Lapangan. Untuk menghindari kelambatan
dalam mendapatkan persetujuan, sekurang - kurangnya 24 jam sebelumnya, penyedia
harus memberitahukan Direksi Teknis/Lapangan.

82
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

j. Acuan beton adalah konstruksi cetakan yang terbuat dari kayu lapis atau baja
digunakan untuk membentuk beton muda agar jika telah mengeras dapat memberi
bentuk seperti yang tertera pada gambar rencana. Penyedia Jasa harus menyerahkan
rencana konstruksi acuan kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas untuk
memperoleh persetujuannya sebelum ijin pengecoran beton diberikan.
k. Meskipun rencana konstruksi acuan telah disetujui Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas, Penyedia Jasa tetap bertanggung jawab terhadap pekerjaan perancah dan
acuan. Konstruksi acuan harus cukup kuat untuk menahan beban mati dan beban hidup
yang bekerja, tekanan beton dalam keadaan basah, getaran-getaran, tanpa mengalami
distorsi.
l. Acuan harus direncanakan sekaligus untuk memperoleh bentuk penyelesaian
permukaan dengan memasang “chamber” misalnya, dan harus diperhitungkan untuk
mencapai elevasi-elevasi permukaan beton. Acuan di bawah muka air tinggi, harus
kedap air dan dapat menahan beban-beban akibat pengaruh pasang surut dan
gelombang.
m. Penggunaan semua bahan bangunan untuk acuan, termasuk oli atau coating harus
mendapat persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas. Jenis-jenis kelas acuan :
 Acuan Kelas A
Harus menggunakan sambungan alur dan lidah, kayu yang cukup tebal dan kering
udara atau ply-wood dengan permukaan yang keras, baja, plastik kaku atau bahan-
bahan acuan lain yang disetujui.
Permukaan bahan-bahan acuan tersebut harus rata dan bebas dari cacat-cacat pada
sisi yang akan berhubungan dengan beton.
Acuan ini digunakan untuk permukaan beton exposed. Kayu untuk acuan kelas A,
tidak dapat digunakan lebih dari 3 kali.
 Acuan Kelas B
Harus menggunakan kayu gergajian yang kering udara dengan baik atau bahan lain
yang disetujui. Acuan ini digunakan untuk permukaan yang tidak “exposed”. Acuan
ini tidak dapat digunakan lebih dari 5 kali.
Bahan-bahan lain untuk acuan dan pelaksanaannya akan menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa, yang harus mendapat persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas. Klem untuk acuan harus dari produksi pabrik yang dikenal dan batang
baja pengikat yang kualitasnya memadai. Kawat pengikat dan pipa PVC atau pipa
plastik tidak diijinkan untuk digunakan.

83
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Kayu yang dipakai untuk cetakan beton adalah kayu mutu klas II bila menurut
kebutuhan PPKI 1970 atau kayu lapis (plywood) ataupun kayu lokal yang
memenuhi persyaratan.
Ukuran tebal papan bekisting minimal 3 cm dan toleransi perbedaan tebal minimal
adalah ± 2 mm. Bila untuk papan bekisting dipakai plywood tebal minimal 16 mm.
Papan bekisting harus kering udara agar tidak menyusut pada waktu dipakai.
Apabila kayu yang akan digunakan sesuai gambar, jenis dan ukurannya tidak dapat
diperoleh di pasaran, maka pemborong boleh mengajukan usul perubahan kepada
Direksi dengan jenis dan ukuran kayu yang berbeda namun mutunya minimal sama
atau lebih tinggi dari yang disyaratkan. Direksi akan menilai dan memberikan
persetujuan secara tertulis.
n. Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
1. Terluka akibat peralatan kerja dan material
2. Tertimpa material, bangunan konstruksi dan alat
3. Kecelakaan akibat terkena pekerjaan beton
4. Tertusuk material
5. Terjepit alat kerja
6. Terjatuh
o. Lingkup pekerjaan bekisting :
 Bekisting untuk pondasi
 Bekisting untuk sloof
 Bekisting untuk dinding
p. Syarat Pembayaran
 Satuan Mata Pembayaran Untuk Pekerjaan Bekisting adalah : meter persegi (m2).
q. Tenaga kerja yang diperlukan
 Pekerja
 Tukang kayu
 Kepala tukang
 Mandor

3.7. PEKERJAAN BETON fc’ 24.90 Mpa (K-300), fc’ 16.68 (K-225) dan fc’ 24.0
(K-300)
 Pekerjaan beton bertulang akan digunakan pada pekerjaan konstruksi ini antara lain
adalah sebagai berikut :

84
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

a. Struktur pondasi
b. Struktur sloof
c. Struktur dinding
d. Struktur lain sesuai gambar rencana
Pekerjaan ini mencakup persiapan lapangan kerja, pengadaan bahan-bahan untuk beton,
pencampuran, pengadukan, pengangkutan, dan perawatan sampai penyelesaian pekerjaan ini.
Konstruksi beton yang terbentuk harus memenuhi syarat menurut bentuk, dimensi, dan
volume seperti yang tercantum dalam Gambar Rencana atau menurut petunjuk Direksi. Untuk
pekerjaan beton bertulang harus menggunakan beton ready mix atau diaduk di lapangan
apabila tersedia mixing plant yang disediakan Penyedia Jasa dan disetujui oleh Direksi.
Secara umum semua pekerjaan beton bertulang pada pelaksanaannya harus memenuhi
persyaratan-persyaratan yang termuat dalam SNI 03-2847-2012 baik mengenai material
koral/split, pasir, semen, baja maupun tata cara pelaksanaannya.
Pada pekerjaan mutu beton yang digunakan adalah fc’ 24.90 Mpa (K-300), fc’ 16.68 (K-
225) dan fc’ 24.0 (K-300). Untuk penggunaan mutu beton pada bagian konstruksi lain yang
diperlukan pada saat pelaksanaan dan tidak tercantum dalam rencana, harus mendapat
persetujuan konsultan pengawas.
3.7.1. Mutu Beton
Mutu beton yang digunakan pada setiap bagian konstruksi harus sesuai dengan apa
yang dicantumkan dalam gambar rencana atau atas persetujuan Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas. Berikut adalah syarat-syarat dalam menentukan mutu
beton :
1) Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat SNI 03-2847-2002. Kecuali
ditentukan lain pada gambar kerja, kekuatan dan penggunaan mutu beton yang
digunakan untuk pekerjaan konstruksi ini adalah: fc’ 24.90 Mpa (K-300), fc’
16.68 (K-225) dan fc’ 16.60 (K-200), Kontaktor diharuskan membuat adukan
percobaan (trial mix) untuk mengontrol hasil kerjanya sehingga tidak ada
kelebihan pada permukaan ataupun menyebabkan terjadinya pengendapan
(segregation) dari agregat.
2) Pekerjaan pembuatan adukan percobaan (trial mix) tersebut di atas harus
dilakukan untuk menentukan beton yang harus dibuat.

85
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

3.7.2. Perbandingan Campuran dan Kekuatan


Campuran beton harus mengikuti persyaratan dari tabel campuran beton yang
diberikan. Test pendahuluan harus dilakukan sebelum pengecoran beton untuk berbagai kelas
beton yang direncanakan dan harus mengikuti NI-2 (PBI 1991) bagian 3, bab 4 untuk
menentukan perbandingan semen, agregat dan air yang akan digunakan.
Test pendahuluan adalah untuk memperoleh adukan dengan kemampuan pengerjaan
(work ability) yang diinginkan, dengan kekuatan sesuai dengan spesifikasi . Kekuatan yang
lebih tinggi (margin) yang diminta oleh Direksi/Pengawas adalah untuk mencakup
kemungkinan kegagalan hasil pengujian karena keadaan mesin-mesin pengaduk, peralatan,
tingkat pengawasan mutu dan terjadinya deviasi mutu beton.
Campuran yang ada pada akhirnya ditentukan dari test pendahuluan akan tetap
dipertahankan selama pekerjaan berlangsung, kecuali ditentukan lain oleh
Direksi/Engineer/Pengawas, perubahan mana dipandang perlu karena adanya perubahan
dalam bahan atau hasil-hasil test.
Mutu beton yang digunakan untuk pekerjaan konstruksi ini adalah fc’ 24.90 Mpa (K-
300), fc’ 16.68 (K-225) dan fc’ 16.60 (K-200) untuk komponen struktur seperti: elemen
struktur pondasi, balok, pelat.
3.7.3. Test Pendahuluan Untuk Menentukan Perbandingan Campuran Beton
Tes pendahuluan adalah untuk memperoleh adukan dengan kemampuan pengerjaan
(work ability) yang diinginkan, dengan kekuatan yang diperlukan kira-kira 50 kg/cm2 lebih
tinggi dari kekuatan standar perencanaan untuk mencakup kemungkinan kegagalan hasil tes
karena kondisi mesin pengaduk, peralatan, tingkat pengawasan mutu dan lain-lain.
Campuran yang pada akhirnya ditentukan dari tes pendahuluan akan tetap
dipertahankan selama pekerjaan berlangsung, kecuali jika ditentukan lain dan dipandang perlu
oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas, karena adanya perubahan dalam bahan beton atau
hasil-hasil tes yang menyimpang.
Perbandingan antara semen, agregat halus dan kasar, air dan bahan-bahan penambah
yang diperlukan untuk menghasilkan beton yang memenuhi persyaratan seperti yang tersebut
dalam tabel campuran beton harus ditentukan oleh Penyedia Jasa dari sejumlah campuran –
campuran percobaan yang dilakukan dalam laboratorium untuk beton yang akan dipakai
dalam pekerjaan.

86
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Campuran percobaan tersebut akan menjadi pedoman bagi Penyedia Jasa untuk
membuat campuran sebenarnya di lapangan dengan memperhatikan kondisi lapangan,
peralatan yang tersedia serta metoda pengecoran. Meskipun sudah dilakukan pembuatan
campuran percobaan dan disetujui oleh Direksi/Engineer/Pengawas, tetapi Penyedia Jasa
tetap bertanggungjawab sepenuhnya akan mutu beton yang dihasilkan pada waktu
pencampuran dilapangan.
Kekuatan beton rencana 7 (tujuh) dan 28 (dua puluh delapan) hari harus ditentukan.
Kekuatan campuran percobaan dalam laboratorium ditentukan sebagai nilai karakteristik dari
20 contoh percobaan dan hanya 1 (satu) buah contoh saja yang harganya lebih kecil dari yang
ditentukan.
Tabel Perbandingan Kekuatan Tekan Beton Pada Berbagai Umur
Umur beton
3 7 14 21 28 90 365
(hari)
Semen Portland ¹ 0.4 0.65 0.88 0.95 1 1.2 1.35
Semen Portland ² 0.55 0.75 0.9 0.95 1 1.15 1.2

Catatan : 1 . Semen Portland Biasa


2 . Semen Portland dengan Kekuatan Awal Tinggi
Untuk setiap perbandingan campuran percobaan di laboratorium, ditentukan sebagai
hasil rata-rata dari 5 contoh percobaan dan harus melampaui hasil rata-rata yang ditentukan.
Persetujuan Direksi/engineer/Pengawas mengenai campuran percobaan termasuk kekuatan 28
(dua puluh delapan) hari harus didapat secara tertulis sebelum beton diizinkan untuk di cor.
Tidak diperkenakan mengadakan perubahan sumber atau sifat dari bahan-bahan
beton yang dilakukan tanpa pemberitahuan dan persetujuan terlebih dahulu kepada Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas dan tidak diperkenankan mendatangkan bahan baru yang akan
dipergunakan sampai Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas telah menerima bahan tersebut dan
dilakukan percobaan campuran yang baru berdasarkan campuran sebagaimana ditentukan di
sini. Jika perubahan akibat pergantian bahan tersebut memerlukan penambahan jumlah suatu
material, maka tidak ada pembayaran tambahan kepada pihak Penyedia Jasa sebagai akibat
dari penambahan material tersebut.

87
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

3.7.4. Penggunaan Admixture


Untuk memperbaiki mutu beton, sifat-sifat pengerjaan, waktu pengikatan dan
pengerasan maupun maksud-maksud lain dapat menggunakan bahan admixture. Jenis dan
jumlah bahan admixture yang dipakai harus di uji dan disetujui terlebih dahulu oleh konsultan
Pengawas. Admixture yang telah disimpan lebih dari 6 bulan dan telah rusak, tidak boleh
dipergunakan.
a) Untuk memperbaiki mutu beton, sifat-sifat pengerjaan, waktu pengikatan dan
pengerasan maupun maksud-maksud lain dapat dipakai bahan admixture. Penggunaan
admixture dapat digunakan setelah diijinkan oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Jika
penggunaan admixture diijinkan, maka bahan ini harus ditambahkan pada beton dalam
pengadukannya.
b) Istilah-istilah kimia, rumus-rumus dan jumlah bahan-bahan yang aktif, ukuran yang
harus dipakai dan efek mengenai bertambahnya atau berkurangnya penggunaan dosis
bahan-bahan secara terus menerus pada sifat-sifat fisik dan kimia beton basah dan
sudah mengeras akan diserahkan kepada Pemberi Tugas Konsultan Pengawas untuk
mendapat persetujuannya.
c) Penyedia Jasa harus menyediakan sampel-sampel dan melaksanakan percobaan-
percobaaan tersebut di atas sebagaimana diperintahkan oieh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas sebelum ijin penggunaan admixture diberikan untuk dipakai pada
pelaksanaan. Seluruh pengambilan sampel dan pelaksanaan tes menjadi tanggungan
Penyedia Jasa.
d) Admixture yang telah disimpan lebih dari 6 bulan dan telah rusak, tidak boleh
dipergunakan.
3.7.5. Pengadukan Beton
Atas persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas, dapat dilakukan pengadukan
sendiri dengan menggunakan mesin pengaduk beton. Pengadukan semen, agregat halus dan
kasar dilakukan dalam mesin pengaduk beton yang disetujui dan yang mempunyai alat
pengatur/penunjuk berat. Air yang dimasukkan ke dalam mesin pengaduk ini harus disalurkan
dari tangki yang mempunyai pengukur sehingga pemberian air dapat dilakukan dengan tepat.
Kadar kelembaban dari agregat harus diperhitungkan sehingga banyaknya air yang
akan dimasukkan dapat ditentukan dengan tepat. Kadar kelembaban setiap agregat biasanya
ditentukan dua kali sehari yaitu satu kali di waktu pagi dan satu kali di waktu siang atau pada
waktu-waktu lain yang dianggap perlu oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.

88
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Syarat pelaksanaan pekerjaan beton mulai dari mengaduk sampai perawatannya


hendaknya mengikuti syarat-syarat yang tercantum dalam PBI 1971 N.I.-2 Bab 6, yaitu
syarat-syarat di bawah ini.
a. Cuaca
Pengadukan, pengangkutan dan pengecoran beton sebaiknya dilaksanakan dalam
cuaca yang baik. Bila hari hujan atau panas, maka harus dilakukan usaha-usaha
untuk melindungi material/bahan-bahan hasil pengadukan, pengangkutan dan
pengecoran sedemikian sehingga didapat jaminan bahwa nilai air dan semen tidak
akan berubah karenanya. Bila dalam hal ini Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
berpendapat bahwa usaha untuk melindungi pengadukan, pengangkutan dan
pengecoran beton itu tidak cukup atau dalam beberapa hal tidak dapat dijamin nilai
air semen dapat dipertahankan, maka Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dapat
memutuskan untuk menunda pengecoran sampai keadaan cuaca lebih baik. Akibat
penundaan ini tidak boleh dijadikan alasan bagi Penyedia Jasa untuk menuntut ganti
rugi, karena sudah harus diperhitungkan pada saat mengajukan harga penawaran.
b. Peralatan
Beton, terutama untuk kelas di atas fc’ 20 Mpa harus dicampur dengan alat pengaduk
mekanis (beton molen atau concrete mixing plant). Beton fc’ 10 Mpa yang diaduk di
tempat pekerjaan dapat diaduk tanpa menggunakan pengaduk mekanis.
Untuk beton fc’ 20 Mpa dan lebih tinggi, peralatan hendaknya dari tipe yang dapat
mengerjakan beton dengan nilai air semen yang rendah.
Kecuali akan ditentukan oleh Pemberi Tugas/Penyedia Jasa Pengawas, terutama
untuk ketelitian dalam pengontrolannya, maka beton dengan kelas fs’ 20 Mpa dan
lebih tinggi dapat diaduk di tempat pekerjaan atau berupa ready-mixed concrete.
Semua peralatan untuk keperluan pengadukan beton hendaknya mempunyai label
yang terpasang pada masing-masing alat tersebut, menyebutkan kapasitas alat itu
dengan catatan-catatan lain yang dibuat oleh pabriknya yaitu pembatasan-
pembatasan yang seharusnya dipenuhi agar alat-alat tersebut memberikan hasil
optimum.
Alat-alat tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara dengan baik. Terutama container
pengadukan harus tetap bersih dari sisa beton yang mengeras, dimana untuk itu
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas akan melakukan pemeriksaan agar dalam
waktu-waktu tertentu, paling tidak sebelum atau sesudah pengerjaan pengadukan
beton, alat tersebut harus dibersihkan.

89
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Pengadukan Beton Dengan Concrete Mixing Plant


Beton yang diaduk di lapangan dengan concrete mixing plant, harus menggunakan
alat-alat yang sesuai dimana akan didapatkan hasil adukan yang homogen. Dimana
semen ditakar dengan jumlah zaknya maka harus diusahakan sedemikian agar
campuran terdiri dari jumlah semen dalam zak dalam angka bulat.
Kapasitas maksimum mesin pengaduk hendaknya tidak dilampaui. Lamanya
pengadukan umumnya tidak boleh kurang dari 1,5 menit, dihitung dari saat
tercampurnya semua bahan-bahan beton termasuk air. Untuk mixer dengan kapasitas
lebih tinggi dari 1 m3 maka waktu minimum itu dapat diperlama sesuai dengan
ketentuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Sebelum waktu minimum pengadukan itu berakhir tidak diperbolehkan untuk
menghentikan mesin dan atau mengeluarkan sebagian isinya. Putaran mesin itu
hendaknya selalu diperiksa agar tetap kontinyu sesuai dengan rekomendasi dari
pabriknya. Pada permulaan pengadukan, sejumlah semen, pasir dan air dari adukan
itu akan menempel pada dinding container. Karena itu hendaknya pada pengadukan
pertama diperhitungkan sedemikian, sehingga hasil dari adukan yang pertama itu
jumlah semen, pasir dan air tidak kurang dari persyaratan yang seharusnya.
Sebelum membuat adukan baru. Hasil adukan yang lama, harus seluruhnya telah
dikeluarkan dari container pengaduk.
 Pengadukan Beton Pada Waktu Pengangkutan
Apabila adukan beton diangkut dengan truck mixer, hendaknya dari tipe yang
mempunyai revolving drum, kedap air, dengan konstruksi sedemikian sehingga
dicapai pengadukan hasil yang homogen. Semua bahan beton harus ditakar dengan
betul pada mesin pengaduk atau silo-silo yang telah diperiksa oleh Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas. Air dapat diberikan sekaligus ke dalam container
pengaduk atau dapat juga diberikan sedikit demi sedikit dari tangki yang tersedia
pada truck-mixer itu apabila pengadukan dilakukan dalam truck-mixer.
Jumlah air sesuai dengan kebutuhan pengadukan yang boleh dibawa oleh truck itu,
kecuali bila tangki air itu diperlengkapi dengan alat takaran otomatis yang dapat
diukur pemakaiannya. Truck mixer itu harus juga dilengkapi dengan alat penyetel
untuk waktu pengadukan yang dapat dengan mudah diawasi oleh Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas. Ukuran container pengaduk harus tidak melebihi
kapasitas yang telah ditentukan oleh pabriknya atau kira-kira 60% dari isi drum.

90
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Untuk beton yang dicampur dan pengadukan permulaan dikerjakan di concrete


mixing plant, pengangkutannya ke lokasi pengecoran di tempatnya harus dilakukan
dengan revolving drums. Syarat mekanis revolving drums diuraikan di bawah ini.
 Untuk beton yang dicampur dan diaduk dengan mesin pengaduk langsung di atas
ponton, pengecoran dilakukan dengan kotak-kotak baja yang diangkat dengan
crane untuk dituangkan ke tempatnya.
 Pengadukan harus secara terus-menerus dan tidak kurang dari 50 putaran sesudah
semua bahan termasuk air berada dalam container.
 Kecepatan putaran tidak kurang dari 4 rpm atau harus lebih dari kecepatan 75 m
per menit dari suatu titik yang terletak pada garis tengah drum. Batas maksimum
putaran adalah 150 putaran, pada kecepatan putaran lebih besar dari 6 rpm.
a. Pengadukan hendaknya dimulai tidak lebih lama dari 30 menit sesudah semen
dimasukkan ke dalam kontainer pengaduk itu. Bila dipakai semen dengan sifat
mengeras yang cepat, batas tersebut harus dikurangi menjadi 15 menit.
Semua beton yang baru diaduk dan semua spesi harus diangkut secepat mungkin dari
mixer agar dijamin tidak terjadi bleeding atau segregasi dari campuran agregat dan
slump yang sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan.
b. Mengaduk Beton Secara Darurat
Di tempat pekerjaan harus selalu disediakan sebuah atau beberapa mixer yang selalu
dapat digunakan bila dibutuhkan antara lain dalam keadaan dimana segera dibutuhkan
adukan beton untuk mengisi kembali bagian-bagian yang rusak.
Pengadukan kembali beton-beton yang sudah mulai mengeras tidak diperbolehkan.
Beton dalam keadaan seperti itu, bila dianggap rusak harus dibuang/disingkirkan dari
tempat pekerjaan. Dimana dikhawatirkan adanya kelambatan dalam pengecoran beton,
pengadukan dapat dilanjutkan sampai 10 menit. Untuk jangka waktu yang lebih lama
yaitu sampai 1.5 jam, batch tersebut harus diputar terus seperti yang diperintahkan
oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas. Pada keadaan dimana mixer mekanis rusak,
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dapat mempertimbangkan dipakainya cara
mengaduk beton secara manual dengan catatan untuk pekerjaan yang bervolume kecil
yaitu untuk mencapai suatu batas pengehentian pengecoran sesuai dengan syarat
konstruksi (dalam hal keadaan darurat). Pengangkutan adukan beton dari tempat
pengadukan ke tempat pengecoran harus dilakukan dengan beberapa metoda yang
dapat dicegah segregasi dan kehilangan bahan-bahan (air, semen atau butir halus).

91
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Cara pengadukan beton harus lancar sehingga tidak terjadi perbedaan waktu
pengikatan yang mencolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor.
Memindahkan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran dengan
perantaraan talang-talang miring hanya dapat dilakukan setelah disetujui Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas. Dalam hal penggunaan talang-talang miring ini Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas akan mempertimbangkan persetujuan penggunaan talang-
talang miring ini setelah mempelajari usul dari Penyedia Jasa mengenai konstruksi
talang, kemiringan dan panjang talang itu. Adukan beton pada umumnya sudah harus
di cor dalam waktu satu jam setelah pengadukan air dimulai. Jangka waktu ini harus
mendapatkan perhatian, apabila diperlukan waktu pengangkutan yang panjang. Jangka
waktu tersebut dapat diperpanjang sampai 2 jam, apabila adukan beton diputar
kontinyu secara mekanis. Apabila diperlukan jangka waktu yang lebih panjang lagi,
maka harus dipakai bahan-bahan penghambat pengikatan yang berupa bahan
pembantu yang penggunaannya harus seijin Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
c. Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas berhak meminta sempel kepada Penyedia Jasa
untuk membuat kubus coba dari adukan beton yang dibuat.
d. Selama pengecoran beton harus selalu dibuat benda-benda uji, Setiap 5 m3 adukan
beton dibuat 1 buah benda uji.
e. Ukuran kubus coba atau benda uji adalah 15 x 15 x 15 cm3. Pengambilan adukan
beton, pencetakan kubus coba dan curingnya harus di bawah pengawasan Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas dan prosedurnya harus memenuhi syarat-syarat dalam PBI
1991.
f. Ukuran identifikasi, kubus coba harus ditandai dengan suatu kode yang dapat
menunjukan tanggal pengecoran, pembuatan adukan struktur yang bersangkutan dan
lain-lain yang perlu dicatat yang diperlukan oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
dalam waktu 24 jam setelah kubus tersebut di cor.
g. Pengujian dilakukan sesuai dengan PBI 1991 Bab 4.7, termasuk juga pengujian -
pengujian slump dan pengujian-pengujian tekanan.
h. Kubus percobaan harus diuji sampai hancur akibat gaya tekan dan harus dilakukan di
bawah pengawasan (supervisi) Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
i. Dua dari setiap lima kubus percobaan harus diukur berat dan kekuatan tekanannya
setelah tujuh hari dan harus dilakukan dengan disaksikan Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas dan sisanya dilakukan setelah 28 hari atau sesuai dengan perintah Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.

92
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

j. Semua biaya untuk pembuatan dan percobaan kubus coba menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa.
k. Semua kubus coba harus ditest pada laboratorium yang berwenang dan disetujui
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
l. Laporan hasil percobaan harus diserahkan kepada Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas segera sesudah percobaan, paling lambat 7 (tujuh) hari sesudah pengecoran,
dengan mencantumkan besarnya kekuatan karakteristik, deviasi standar, campuran
adukan, berat kubus benda uji dan data-data lain yang diperlukan.
m. Kekuatan benda uji tidak boleh lebih dari 5% yang kurang dari kekuatan standar
rencana (standard design) dari 20 benda uji yang dibuat.
n. Apabila dalam pelaksanaan terdapat mutu beton yang tidak memenuhi spesifikasi,
maka Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas berhak meminta Penyedia Jasa agar
mengadakan percobaan non destruktif atau kalau memungkinkan mengadakan
percobaan coring.
o. Percobaan ini harus memenuhi syarat-syarat dalam PBI 1991. Apabila gagal, maka
bagian tersebut harus dibongkar dan dibangun kembali sesuai dengan petunjuk
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas. Semua biaya untuk percobaan dan akibat-akibat
gagalnya pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
p. Penyedia Jasa diharuskan mengadakan slump test menuhi syarat-syarat dalam PBI
1991. Slump beton berkisar 7 cm.
3.7.6. Uji Kekuatan Beton Yang Dianggap Memenuhi Syarat
Kekuatan Tekan Beton hasil pengujian dianggap memenuhi syarat apabila :
a. Untuk benda uji lebih dari 20 buah (PBI 1971 N.I.-2 Pasal 4.7.3.b)
Jika σ’bm adalah kekuatan tekan beton rata-rata maka harus dipenuhi σ’bm – 1.64
* S > σ’bk.
b. Untuk benda uji kurang dari 20 buah (PBI 1971 N.I.-2 Pasal 4.7.3.c)
Jika σ’bm adalah rata-rata dari setiap 4 hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut,
maka harus dipenuhi σ’bm > σ’bk + 0.82 * Sr dimana Sr adalah deviasi standar
yang besarnya mengacu pada PBI 1971 N.I.-2.

93
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

3.7.7. Pengambilan Contoh Beton Untuk Pengujian (Core Drilling)


Dalam hal mutu beton yang telah selesai dicor dianggap meragukan dan dalam hal-hal
lain dimana kubus-kubus percobaan tidak memenuhi syarat pengujian seperti telah
diutarakan di atas, maka harus dilakukan pengambilan contoh dari beton yang telah
mengeras dengan contoh yang berbentuk silinder yang mempunyai diameter luar 100
mm untuk diuji. Peralatan dan pemotongan dalam pengambilan contoh harus
disampaikan kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas sebelum pelaksanaannya,
persiapan-persiapan dan pengujiannya harus disesuaikan dengan JIS A 1108.
Jika kekuatan contoh silinder yang diambil dari beton yang telah mengeras ini lebih
rendah dari persyaratan kekuatan yang diminta dan beton tidak memenuhi persyaratan-
persyaratan lain yang seharusnya dipenuhi, maka pekerjaan beton untuk bagian ini
dianggap tidak memenuhi persyaratan.
3.7.8. Hasil Pengujian Yang Tidak Memenuhi Syarat
Jika persyaratan yang ditentukan tidak dipenuhi, Penyedia Jasa harus mengambil
langkah-langkah perbaikan seperti yang mungkin ditunjukkan oleh Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas dan sebelum pelaksanaannya, Penyedia Jasa harus
menyampaikan usulan detil pelaksanaan kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
untuk mendapatkan persetujuannya dan harus menjamin bahwa beton yang akan dicor
untuk perbaikan akan memenuhi persyaratan.
Seluruh biaya mengenai perbaikan/pembongkaran dan pelaksanaan kembali pekerjaan
ini termasuk pengujian, peralatan, pemotongan dan peralatan lain-lain, menjadi
tanggungan Penyedia Jasa.
3.7.9. Pengecoran Beton
Pengecoran beton tidak boleh dilakukan sebelum pekerjaan perancah, acuan,
pemasangan penulangan, pembersihan dan pekerjaan persiapan pengecoran yang
disebutkan pada Spesifikasi ini telah sempurna dikerjakan dan disetujui oleh Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.
1) Persiapan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian utama
dari pekerjaan, Penyedia Jasa harus memberitahukan konsultan Pengawas dan
mendapatkan persetujuannya. Jika tidak ada persetujuan, maka Penyedia Jasa
dapat diperintahkan untuk menyingkirkan/membongkar beton yang sudah dicor
tanpa persetujuan, atas biaya Penyedia Jasa sendiri.

94
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

b. Acuan yang terbuat dari kayu lapis tebal 12 mm dimana dikhawatirkan adanya
peresapan air oleh kayu, harus terlebih dahulu dibasahi dengan air hingga jenuh.
c. Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan
menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak
memungkinkan adanya pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran
atau bahan lain dari luar.
d. Penggunaan alat-alat pengangkutan (mesin) haruslah mendapat persetujuan
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas sebelum alat-alat tersebut didatangkan
ketempat pekerjaan. Semua alat-alat pengangkutan yang digunakan pada setiap
waktu harus dibersihkan dari sisa-sisa adukan yang mengeras.
e. Tulangan harus sudah seluruhnya mendapat persetujuan Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas mengenai penempatannya dan telah cukup diberi
beton penutup sedemikian sehingga pengecoran dan pemadatan beton nantinya
tidak akan menyebabkan tulangan bergeser atau terlalu dekat dengan permukaan
luar beton.
f. Pemakaian bahan pembantu dengan maksud memudahkan pelepasan acuan
setelah beton mengeras, harus sudah diperiksa sehingga tidak mengganggu
pelekatan antara tulangan dan beton.
g. Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih
dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu, batu,
tanah dan lain-lain) dan dibasahi dengan air semen.
h. Bidang beton lama yang akan berhubungan dengan beton yang akan dicor, harus
terlebih dahulu dikasarkan, dibersihkan dari bahan-bahan yang lepas dan rapuh
dan telah disiram dengan air bertekanan.
i. Dekat sebelum pengecoran beton baru, bidang-bidang kontak beton lama
tersebut harus telah disapu dengan spesi mortar dengan campuran yang sesuai
dengan betonnya.
2) Pelaksanaan Pengecoran
a. Pengecoran beton selalu diawasi langsung oleh mandor (foreman) yang
berpengalaman. Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas bila akan melaksanakan pengecoran.
b. Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga di dalam atau bagian pekerjaan,
permukaannya rata.

95
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

c. Pengecoran hanya diperbolehkan siang hari dengan perlindungan, dengan atap


terpal dan atas persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas. Bila
pengecoran akan dilakukan pada malam hari perlengkapan penerangan dan lain-
lain yang diperlukan itu telah dipersiapkan dengan baik sebelumnya.
d. Pengecoran sebaiknya dilakukan segera setelah selesai pengadukan dan sebelum
beton mulai mengeras. Penundaan pengecoran dalam hal ini masih diijinkan
dalam batas dimana beton masih dapat dikerjakan tanpa penambahan air, dan
batas cor dibuat sesuai dengan standar PBI 1971 N.I.2.
e. Untuk menghindari keropos pada beton, maka pada waktu pengecoran
digunakan internal concrete vibrator. Pemakaian external concrete vibrator
tidak dibenarkan tanpa persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
f. Pengecoran dilakukan secara terus menerus (kontinyu/tanpa berhenti), Adukan
yang tidak dicor (ditinggalkan) dalam waktu lebih dari 15 menit setelah keluar
dar mesin adukan beton, dan juga adukan yang tumpah selama pengangkutan,
tidak diperkenankan untuk dipakai lagi. Cara pengerjaan hendaknya dikerjakan
sedemikian sehingga tidak terjadi pemisahan bahan (i) dan pengerjaan kembali
beton yang telah selesai dicor itu.
g. Adukan beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 1,5 m dan tidak
diperkenankan menimbun beton dalam jumlah banyak di suatu tempat dengan
maksud untuk kemudian meratakannya sepanjang acuan.
h. Pengecoran harus dilakukan terus-menerus antara tempat sambungan yang
direncanakan atau disetujui tanpa terhenti termasuk waktu istirahat, jika corong-
corong dipakai untuk mengalirkan beton, maka kemiringan harus sedemikian
rupa sehingga tidak terjadi segregasi dan harus disediakan selang-selang
penyemprotan atau pelat-pelat peluncur agar tidak terjadi segregasi selama
pengecoran.
i. Lubang untuk pengaliran air, atau keperluan lainnya, dapat dibuat dari bambu
atau batang pisang dengan maksud untuk memudahkan pengambilannya pada
waktu pembongkaran acuan.
j. Pada beton kelas fc’ 25 Mpa dan lebih tinggi pengecoran harus dilakukan
secepatnya sesudah selesai pengadukan.

96
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

k. Beton, acuan dan tulangan yang menonjol keluar harus dicegah dari
kemungkinan terinjak para pekerja atau getaran yang dapat mengganggu daya
letaknya dengan beton. Kecuali Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
menentukan lain.
3.7.10. Uji Slump
Slump test harus sering dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan beton, untuk menjamin
agar nilai air semen tetap sesuai dengan beton yang telah disyaratkan dalam Tabel 3.1,
kecuali ditetapkan lain oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dengan mengingat
cuaca pada waktu pengecoran (kering atau lembab).
Cara pelaksanaan slump test harus sesuai dengan PBI 1971 N.I.-2 Bab 4.4 yaitu sebagai
berikut :
1) Sebuah kerucut terpancung dengan diameter atas 10 cm, diameter bawah 20 cm dan
tinggi 30 cm (disebut kerucut Abrams) diletakan di atas bidang alas yang rata tidak
menyerap air.
2) Kerucut ini diisi dengan adukan beton, sambil ditekan ke bawah, pada penyokong-
penyokongnya. Adukan beton diisikan dalam tiga lapis yang kira-kira sama
tebalnya dan setiap lapis ditusuk-tusuk sekurang-kurangnya sepuluh kali dengan
tongkat baja dengan diameter 16 mm dan panjang 60 cm dan dengan ujung yang
dibulatkan setelah bidang atasnya disipat rata, maka dibiarkan 1/2 menit.
3) Selama waktu ini adukan beton yang jatuh sekitar kerucut disingkirkan, segera
setelah itu kerucut diangkat vertikal dengan hati-hati, dan penurunan tinggi puncak
kerucut, terhadap tingginya semula diukur.
Hasil pengukuran ini disebut slump dan merupakan ukuran dari kekentalan adukan
beton tersebut. Untuk semua pekerjaan beton pada pekerjaan dermaga ini,
konsistensi adukan (slump) beton yang disyaratkan adalah 10 cm dengan range 8
s/d 12 cm kecuali disebutkan khusus.
3.7.11. Pemadatan
a. Selama dan sesudah pengecoran, beton harus dipadatkan dengan alat-alat
pemadat mekanis baik internal atau external vibrators.
b. Pemadatan bisa juga dilakukan secara manual apabila mendapatkan persetujuan
dari Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas. Cara pemadatan secara manual
dilakukan dengan cara memukul-mukul acuan dari sebelah luar, merojok dan
menusuk-nusuk adukan beton secara kontinyu.

97
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

c. Pemadatan dilakukan dengan tujuan agar semua sudut-sudut terisi, sela-sela di


antara tulangan dan sekeliling tulangan terpenuhi tanpa menggeser kedudukan
tulangan tersebut membuat agar permukaan menjadi rata dan halus,
mengeluarkan gelembung-gelembung udara dan mengisi semua rongga. Untuk
mencapai tujuan dari pemadatan tersebut maka sangatlah dibutuhkan ketelitian
dalam pelaksanaannya
d. Penggetaran/pemadatan jangan dilakukan terlalu lama karena justru dapat
mengakibatkan pemisahan bahan-bahan (segregation). Tenaga yang
mengerjakan pekerjaan ini harus telah berpengalaman. Pekerjaan pemadatan
dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
e. Tenaga yang mengerjakan pekerjaan ini harus telah berpengalaman dan
pekerjaan pemadatan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.
3.7.12. Permukaan Beton Jadi
Semua permukaan jadi dari pekerjaan beton harus rata, lurus, tidak nampak bagian-
bagian yang keropos, melendut atau bagian yang membekas pada permukaan. Ujung
atau sudut harus dibentuk penuh dan tajam. Segera sesudah pembongkaran acuan.
Bagian-bagian yang rapuh, kasar, lubang-lubang dan bagian-bagian yang tidak
memenuhi syarat harus segera diperbaiki dengan cara memahatnya dan mengisinya
kembali dengan adukan semen pasir yang sesuai baik kekuatan maupun warnanya,
untuk kemudian diratakan dengan kayu perata.
Bila perlu, apabila diperintahkan oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas,
seluruh permukaan beton tersebut dapat dihaluskan dengan amplas, atau gurinda
sehingga seluruh permukaan jadi beton tersebut menjadi rata dan halus. Pekerjaan-
pekerjaan itu sebaiknya diselesaikan secepat mungkin dan tidak lebih dari
maksimum 2 hari setelah pembongkaran acuan. Pekerjaan plesteran pada permukaan
beton jadi tidak diijinkan.
3.7.13. Pengeringan Beton
Beton harus dilindungi selama proses pengerasan pertama dari pengaruh panas
matahari yang merusak, hujan, air yang mengalir atau angin yang kering.
Perlindungan harus segera diberikan setelah pengerasan beton dengan metoda yang
dianggap praktis, dari beberapa metoda-metoda di bawah ini:

98
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Cara Perlindungan Step 1


Permukaan beton harus ditutup dengan lapisan karung, kanvas atau bahan
sejenis, atau lapisan pasir yang harus terus menerus dibasahi selama 10 hari
untuk beton dengan portland semen biasa.
 Cara Perlindungan Step 2
Setelah permukaan beton dibasahi seluruhnya, lalu ditutup dengan lapisan kertas
kedap air yang disetujui atau membran plastik yang harus tetap pada beton
selama 10 hari untuk beton dengan portland semen biasa.
 Cara Perlindungan Step 3
Kecuali untuk pengeringan permukaan-permukaan beton dimana pengecoran
selanjutnya tersambung melalui lekatan pengeringan beton harus menggunakan
lapisan membran pengering yang disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas.
Aplikasinya menggunakan semprotan dengan tekanan rendah sesuai dengan
rekomendasi pabrik pembuatnya. Membran pengering digunakan pada
permukaan-permukaan yang horizontal segera setelah pengecoran beton dan
pada permukaan-permukaan vertikal segera setelah pelepasan acuan.
Lapisan pengering ini dipasang dua lapis tanpa lubang-lubang pengikat.
Metode ini digunakan juga untuk pengeringan sisi bawah balok dan pelat.
Direksi/Engineer/Pengawas dapat menyaratkan penggunaan membran ini untuk
permukaan yang vertikal atau miring. Biaya untuk proses pengeringan ini, harus
sudah tercakup dalam harga satuan pekerjaan beton.
Dalam cuaca yang luar biasa atau pada kondisi khusus, lamanya pengeringan
dapat diubah oleh Direksi/Engineer/Pengawas tanpa pembayaran tambahan
kepada Penyedia Jasa. Air yang digunakan untuk tujuan pengeringan harus dari
kualitas yang sama dengan air untuk adukan beton dan tidak boleh
meninggalkan bekas/warna pada permukaan beton.
3.7.14. Perawatan Beton
 Secara umum harus memenuhi persyaratan dalam PBI 1991 Bab 6.6.
 Perawatan beton dimulai segera setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan
dan harus berlangsung terus menerus selama pailng sedikit 2 minggu, jika
tidak ditentukan lain, Dalam jangka waktu tersebut cetakan beton harus
tetap dalam keadaan basah.

99
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Cetakan beton dibuka sebelum sesuai masa perawatan, maka selama sisa waktu
tersebut pelaksanaan perawatan beton tetap dilakukan dengan mambasahi
permukaan beton terus menerus atau dengan menutupinya dengan karung
basah atau dengan cara lain yang disetujui Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas.
3.7.15. Toleransi dan Cacat Pada Beton
Toleransi yang diijinkan tidak boleh melebihi batas-batas yang disebut dalam tabel.
Meskipun di dalam tabel dinyatakan batas-batas toleransi secara terperinci lebih diutamakan
penggunaaan toleransi yang dinyatakan secara khusus di dalam gambar. Jika perlu
Direksi/Engineer/Pengawas dapat memaksakan pemakaian toleransi yang lebih kecil.
Jika menurut pandangan Direksi/Engineer/Pengawas acuan pecah berlubang, bengkok,
menekuk, tidak rata atau rusak sehingga dapat merusak penampilan beton atau merusak
kekokohan atau lurusnya acuan, maka acuan ini akan ditolak.
Tabel Contoh-contoh toleransi yang diijinkan
Nilai
Macam Toleransi
Toleransi
Perbedaan dalam ukuran potongan melintang pada bagian- + 6 mm
bagian struktural
Penyimpangan dari alignment seperti tertera pada gambar + 10 mm
(ujung ke ujung)
Penyimpangan dari level permukaan puncak seperti tertera + 10 mm
pada gambar (ujung ke ujung)
Peyimpangan dari level permukaan sebelah bawah seperti + 10 mm
tertera pada gambar (ujung ke ujung)
Perbedaan-perbedaan ukuran dari yang tertera pada gambar 3 mm
yang diukur dari sebuah tempelate (patok ukur)

3.7.16. Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :


 Terluka akibat peralatan kerja dan material
 Tertimpa material, bangunan konstruksi dan alat
 Kecelakaan akibat terkena pekerjaan beton
 Tertusuk material
 Terjepit alat kerja
 Terjatuh
100
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Iritasi mata dan kulit akibat dampak material


 Tersengat aliran listrik oleh peralatan kerja
 Pendengaran terganggu akibat bunyi alat kerja
9.1.17. Syarat Pembayaran
 Satuan Mata Pembayaran untuk Pekerjaan Beton adalah : meter kubik (m3).
9.1.18. Tenaga kerja yang diperlukan
 Pekerja
 Tukang batu
 Kepala tukang
 Mandor

9.2. PEKERJAAN PEMBESIAN


Pekerjaan penulangan untuk beton ini termasuk dari mendatangkannya, menyimpan,
menyiapkan dan memasang tulangan untuk beton harus mengikuti spesifikasi ini dan Gambar
rencana atau petunjuk Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
9.2.1. Gambar Kerja
Gambar-gambar kerja, daftar pembengkokan tulangan dan gambar-gambar
penempatan tulangan harus disiapkan oleh Penyedia Jasa dan disampaikan sebelum
pelaksanaan pekerjaan kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas untuk mendapat
persetujuannya. Detil-detil mengenai ini harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum
dalam PBI 1971 N.I.-2. Persetujuan yang telah diberikan oleh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas tidak membebaskan Penyedia Jasa dari tanggung jawabnya mengenai ketelitian
dan/atau kelengkapan pekerjaan detil.
9.2.2. Penyiapan Penulangan
Sebelum mendatangkan baja tulangan, seluruh daftar diameter dan daftar bengkokan
baja tulangan harus disiapkan oleh Penyedia Jasa dan diminta persetujuan kepada Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas, dan tidak ada bahan yang boleh didatangkan atau dikerjakan
sebelum daftar baja tulangan disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
9.2.3. Teknik Pelaksanaan
a. Pembengkokan
Cara pembengkokan tulangan harus mengikuti PBI 1971 N.I.-2 kecuali ditentukan
lain. Tulangan tidak boleh dibengkokkan bila telah ditempatkan di pekerjaan,
meskipun tulangan tersebut sebagian ditempatkan pada beton yang telah mengeras,
kecuali ditentukan lain oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.

101
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Baja tulangan hendaknya dipotong, dibengkokkan atau diluruskan secara hati-hati.


Terutama pada baja tulangan dengan sifat yang getas (hard grade) tidak diperbolehkan
untuk membengkokkan dua kali. Pemanasan baja tulangan tidak diijinkan, kecuali
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawasmenentukan lain, itupun harus dilaksanakan
dengan tempeatur yang serendah mungkin dan dalam areal yang seminimal mungkin.
Bila radius pembengkokan tidak disebutkan nyata pada gambar rencana, maka
pembengkokan besi tulangan harus paling sedikit 4 kali diameter dari batang yang
bersangkutan (untuk tulangan biasa) atau 6 kali diameter tulangan yang bersangkutan
(untuk tulangan dengan sifat getas).
b. Penempatan
Tulangan harus diletakkan dengan teliti dengan menggunakan ganjal-ganjal dan
dudukan-dudukan yang diikat erat kepadanya.
Batang-batang tulangan yang harus saling berhubungan, harus diikat dengan kawat
baja pengikat sebagaimana ditentukan. Macam ganjal dan dudukan yang dipakai harus
mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dan setiap bagian dari
ganjal metal atau dudukan harus sedikitnya mempunyai beton dekking (cover) yang
sama dengan tulangan.
Bagaimanapun tulangan tidak boleh didudukkan pada bahan metal, atau tulangan
duduk langsung pada acuan yang akan menyebabkan bagian tulangan nanti langsung
berhubungan dengn udara luar. Tulangan juga tidak boleh duduk pada kayu atau
partikel koral/agregat. Ganjal dari mortar harus sama kekuatannya dengan beton yang
akan dicor.
Kawat baja pengikat tidak boleh keluar dari beton. Sebelum dimulainya pengecoran
maka Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas harus diberitahukan dan diberikan waktu
yang cukup untuk melakukan pemeriksaan penempatan tulangan.
c. Penyambungan
Sebaiknya tulangan tidak disambung pada seluruh panjang yang dibutuhkannya.
Sambungan yang dilakukan harus sesuai dengan pada tempat yang tertera pada gambar
rencana, kecuali atas ijin dan persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Sambungan tidak dibolehkan pada saat tempat dengan tegangan maksimum dan
sedapat mungkin diselang-seling.

102
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Panjang sambungan harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam PBI N.I.2
kecuali jika ditentukan lain dalam gambar. Bila ruangan memungkinkan, pada
sambungan dimana batang-batang saling melalui (overlapping) diganjal dengan
potongan-potongan tulangan agar tidak saling menempel, dan kemudian harus diikat
kuat minimum di dua tempat di setiap sambungan. Panjang sambungan harus sesuai
dengan yang diterakan di Gambar Rencana.
Bila tidak ditentukan dalam Gambar Rencana, maka panjang sambungan overlapping
diambil setidak-tidaknya 40 kali diameter tulangan yang bersangkutan atau sesuai
dengan yang ditentukan oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Penyambungan tulangan beton dengan cara pengelasan tidak dibenarkan kecuali telah
ditentukan pada gambar rencana atau ada perintah tertulis dari Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas. Cara pengelasan mengikuti ketentuan yang berlaku.
Sebelum pelaksanaan pengecoran, penulangan akan diperiksa mengenai ketepatan
penempatan dan kebersihannya dan kalau perlu dibetulkan. Tulangan-tulangan yang
menonjol dan pekerjaan sedang berlangsung atau selesai dikerjakan tidak boleh
dibengkokkan atau rusak dengan jalan mengikatnya pada penyangga atau tumpuan-
tumpuan lain.
Tulangan yang menonjol dalam arah horisontal pada siar-siar konstruksi harus
ditumpu dalam posisi yang benar selama pengecoran dengan menyediakan
penyangga yang cukup dan bagian-bagian pembuat jarak dimana tulangan akan
diikatkan dan ditahan ditempatnya.
Penutup beton untuk tulangan harus seperti yang tertera pada Gambar Rencana.
Toleransi yang diijinkan adalah ± 4 mm. Beton tidak boleh di cor sebelum penulangan
diperiksa dan ijin pengecoran diberikan oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
9.2.4. Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
 Terluka akibat peralatan kerja dan material
 Tertimpa material, bangunan konstruksi dan alat
 Kecelakaan akibat terkena pekerjaan beton
 Tertusuk material
 Terjepit alat kerja
 Terjatuh
 Tersengat listrik
 Anyaman besi roboh
 Terpotong

103
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Kaki tertimpa benda


9.2.5. Syarat Pembayaran
 Satuan Mata Pembayaran Untuk Pekerjaan Pembesian adalah : kilogram (kg).
9.2.6. Tenaga kerja yang diperlukan
 Pekerja
 Tukang besi
 Kepala tukang
 Mandor

104
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

PEKERJAAN LASER CUTTING


3.9.1 Informasi Umum
Ornamen produk yang dihasilkan dengan metode pelaksanaan pek curtainwall fin
laser cut misalnya: Facade Bangunan (tampak depan bangunan/rumah), Pagar (Gate),
Pintu Utama Rumah (Main Entrance Door), Pintu (Door), Partisi (Screen), Railing
tangga, Railing balkon, Metal ArtwoSpesifikasi Teknis, Neon Box, Wall Art,
Lettering, dll.
3.9.2 Bahan
 berbagai jenis bahan metal dan non metal, diantaranya:
a. Laser Cutting Metal: Plat besi (steel), Aluminium, AVC, Stainless Steel,
Tembaga, Kuningan.
b. Laser Cutting Non Metal: MDF, PVC, Acrylic, Multiplek, Kayu Solid.
3.9.2 Tata Cara Penggunaan
Untuk Laser Cutting Plat Besi, potong mulai ketebalan 0.8mm hingga ketebalan
22mm dengan jaminan hasil potong laser yang sangat rapi. Jasa cutting laser plat besi
menjadi favorit karena bisa diwarnai dengan berbagai macam warna, sesuai
kebutuhan dan selera klien. Pewarnaan yang bisa diaplikasikan pada cutting laser
plat besi adalah dengan cat powder coating/cat oven atau cat duco.
1. Jasa Cutting Laser Aluminium
Keunggulan utama bahan metal yang satu ini adalah ringan. Aluminium lebih
susah ditembus sinar laser cutting dibanding bahan plat besi. Itulah sebabnya
untuk jasa cutting laser aluminium kami melayani mulai ketebalan bahan 0.8
mm hingga maksimal aluminium 6mm.
2. Laser Cutting Stainless Steel
Bahan Metal yang harganya paling mahal berapa harga laser cutting dari besi per
meternya adalah stainless steel. Sepadan dengan harganya, karena stainless steel
anti karat dan menampilkan warna asli metalnya. Kami menjamin hasil potongan
Laser Cutting Stainless Steel ditempat kami rapi dan presisi hingga ketebalan
12mm.
3. Cutting Laser MDF
Ketebalan bahan yang bisa dipotong dengan laser cutting MDF bisa disesuaikan
dengan kebutuhan. Paling tipis yang bisa kami potong adalah MDF 2mm.
Sementara yang paling tebal untuk laser cut MDF adalah 25mm. Hasil potongan
laser MDF kami jamin mulus, tidak ada serpihan sisa MDF, dan sesuai desain.

105
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Selain MDF, bahan sejenis yang bisa kami potong laser adalah Kayu. Ketebalan
cutting laser kayu mulai dari 2 mm hingga paling tebal 25mm. Bahan laser
cutting kayu harus disediakan klien dan sudah diserut hingga rapi, tidak ada
gelombang.
4. Jasa Cutting Laser Acrylic
Acrylic populer sebagai alat promosi berupa signage dan papan nama. Acrylic
dengan ketebalan tertentu tidak bisa dipotong secara manual atau menggunakan
pisau, harus menggunakan laser cutting acrylic. Kami melayani jasa cutting laser
acrylic mulai dari ketebalan 2mm hingga 40 mm.

3.9.3 Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :


- Terluka akibat peralatan kerja dan material
- Tertimpa material, bangunan konstruksi dan alat
- Tertusuk material
- Terjepit alat kerja
- Terjatuh
3.9.4 Syarat Pembayaran
 Satuan Mata Pembayaran Untuk Pekerjaan Laser Cutting adalah : dihitung
3.9.5 Tenaga kerja yang diperlukan
 Pekerja
 Tukang las
 Kepala tukang
 Mandor
3.10 Pekerjaan Paving Block
3.10.1 Pendahuluan
Sebelum Paving Block Dipasang Pastikan Struktur Dari Lahan Yang Hendak Di Paving
Dalam Keadaan Benar-benar Padat. Apabila Belum Padat Dapat Dipadatkan Dengan
Menggunakan Mesin Roller (Wales) Atau Stamper Kuda. Hal Ini Agar Lahan Yang
Telah Dipasang Paving Block Tidak Amblas.

3.10.2 Persyaratan dalam Pekerjaan Paving Block


1. Lapisan Subgrade
Subgrade Atau Lapisan Tanah Paling Dasar Harus Diratakan Terlebih Dahulu,
Sehingga Mempunyai Profil Dengan Kemiringan Sama Dengan Yang Di Perlukan
Untuk Kemiringan Drainage (Water Run Off) Yaitu Minimal 1,5 %.

106
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Subgrade Atau Lapisan Tanah Dasar Tersebut Harus Di Padatkan Sebelum Pekerjaan
Subbase Dilaksanakan Sesuai Dengan Spesifikasi Teknis Yang Di Butuhkan. Ini
Sangat Penting Untuk Kekuatan Landasan Area Paving Nantinya

2. Lapisan Subbase
Pekerjaan lapisan subbase harus disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknis
yang di butuhkan. Profil lapisan permukaan dari subbase juga harus mempunyai
minimal kemiringan 2 %, dua arah melintang kekiri dan kekanan. Kemiringan ini
sangat penting untuk jangka panjang kestabilan paving.
3. Kanstin Beton /Penguat Tepi
Kanstin beton atau Penguat tepi atau Kerb harus sudah di pasang sebelum
pemasangan paving dilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk menahan paving pada
tiap sisi agar paving tidak bergeser sehingga paving akan lebih rapi pada hasil
akhirnya.
4. Drainase/Saluran Air
Seperti halnya kanstin, Drainage atau Saluran air ini juga harus sudah di pasang
sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini sangat wajib dilakukan untuk
effisiensi waktu/kecepatan pekerjaan. Drainage yang dikerjaan setelah paving
terpasang akan sangat mengganggu pekerjaan pemasangan paving itu sendiri karena
harus membongkar paving yang sudah terpasang.
5. Langkah-langkah pekerjaan paving blok :
a. Pastikan permukaan lahan yang akan di paving dalam kondisi rata/ sudah level.
b. Pasang Kanstin beton sebagai pengunci paving block, agar paving block yang
sudah terpasang tidak bergeser.
c. Gelar abu batu atau pasir mengikuti kemiringan yang telah ditentukan kemudian
diratakan dengan menggunakan jidar kayu.
d. Lakukan pemasangan paving block dengan cara maju kedepan, sementara pekerja
pemasang paving berada diatas paving yang telah terpasang.
e. Untuk tepian lahan/ sudut-sudut yang belum terpasang paving block (laslasan),
potong paving block dengan menggunakan alat pemotong paving block / paving
block cutter.
f. Setelah lahan 100% sudah terpasang paving block, selanjutnya di lakukan pengisian
antar naat paving block tersebut (pengisian joint filler) dengan menggunakan abu
batu atau pasir.

107
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

g. Bersihkan area lahan yang telah terpasang paving block dari sisa-sisa abu batu.
h. Pekerjaan pemasangan paving blok selesai

3.10.3 Saran
Disarankan dalampemilihan pola pemasangan paving agar memilih yang paling
mudah dilaksanakan oleh masyarakat Dan Jika sudah memilih pola tertentu
terutama pola tulang ikan maka harus sudah memperhitungkan kebutuhan jenis
bahan pengunci bagian tepi

3.10.4 Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :


- Terluka akibat peralatan kerja dan material
- Tertimpa material, bangunan konstruksi dan alat
- Tertusuk material
- Terjepit alat kerja
- Terjatuh
3.10.5 Syarat Pembayaran
 Satuan Mata Pembayaran Untuk Pekerjaan Paving Block adalah : m2
3.10.6. Tenaga kerja yang diperlukan
 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
 Mandor
3.11 Pekerjaan Batu Sikat
3.11.1 Cara Pemasangan Batu Koral Sikat Untuk Lantai
 Media dan desain
Sebagai langkan awal melakukan pemasangan batu sikat untuk lantai, anda harus
menyiapkan medianya terlebih dahulu. Media ini berupa lantai yang baik, usahakan
permukaan dari media tersebut bertekstur kasar sehingga pemasangan batu alam koral
bisa benar-benar melekat pada lantai sehingga tidak mudah lepas atau coplok. Setelah
selesai menyiapkan media yang akan digunakan untuk memasang batu alam
sikat/koral. Langkah selanjutnya adalah menentukan desain dari lantai tersebut. Hal ini
bertujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

108
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Pembatas atau cetakan


Menyiapkan pembatas atau cetakan bertujuan agar motif yang dihasilkan dari
pemasangan batu alam untuk lantai sesuai dengan permukaan media yang digunakan.
Sebelumnya, pembatas atau cetakan di olesi dengan oli terlebih dahulu agar tidak
lengket saat sedang digunakan. Selain itu, pengolesan oli juga bertujuan agar cetakan
mudah dilepaskan saat sudah kering.
 Adukan Semen
Agar batu alam untuk lantai mudah melekat, takaran adukan semen yang dianjurkan
adalah 1 banding 1 antara semen dan pasir.
 Masukkan Adukan Semen
Sebelum memasang batu alam, masukan terlebih dahulu adukan semen ke dalam
cetakan yang sudah disediakan tadi.Masukkan adukan semen sampai padat dan juga
rata.Usahakan tidak terdapat rongga di dalam adukan semen.
 Penataan Koral Sikat
Jika adukan semen sudah padat dan merata, selanjutnya anda bisa menaburkan atau
menata batu alam koral di atas adukan semen tadi. Tata batu koral sikat tersebut sesuai
dengan desain yang sudah anda tentukan sebelumnya. Setelah selesai menata batu
alam untuk lantai, tekanlah permukaan koral sikat dengan menggunakan triplek atau
papan secara merata dan tunggu sampai kering
 Finishing
Bersihkan permukaan batu dengan kain setengah basah sehingga sisa adukan semen
yang menempel di permukaan koral terlepas.
 Coating
Lapisi permukaan batu koral sikat dengan bahan pelapis agar terhindar dari lumut.
3.11.2 Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
- Terluka akibat peralatan kerja dan material
- Tertimpa material, bangunan konstruksi dan alat
- Tertusuk material
- Terjepit alat kerja
- Terjatuh
3.11.3 Syarat Pembayaran
 Satuan Mata Pembayaran Untuk Pekerjaan Batu Sikat adalah : di hitung
3.11.4. Tenaga kerja yang diperlukan
 Pekerja

109
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Tukang
 Kepala tukang
 Mandor

3.12 Pekerjaan Kanstin


3.12.1 Informasi Umum
Kanstin beton merupakan produk precast/cor setempat yang digunakan sebagai
batas untuk konstruksi jalan atau paving. Penggunaan kanstin pada jalan
memperlihatkan perbedaan jalur kendaraan bermotor dengan jalur pejalan kaki.
Fungsi lainnya adalah sebagai bingkai dari jalur paving sehingga paving tidak
dapat bergeser atau berubah bentuk Konstruksi paving block dijalanan sering
mengalami kerusakan, tidak rata atau bahkan terlepas dari jalurnya. Hal
tersebut akibat dari bingkai jalur paving yang terlepas. Oleh karena itu perlu
diperhatikan cara pemasangan kanstin beton yang tepat agar jalur paving tidak
mudah rusak
1. Persiapan Drainase
Setiap Konstruksi jalan membutuhkan drainase yang baik untuk dapat
membuang air yang jatuh pada area jalan demi menghindari terjadinya
genangan air yang dapat merusak konstruksi jalan. Pemasangan kanstin
direncanakan harus berjarak 150-200 mm dari tepi tembok atau jalan sebagai
jalur air yang turun pada paving. Keberadaaan kanstin dapat dibuat drainase
dengan model cross fail atau longitudinal fall yang diarahkan keluar ataupun
juga ke rumput atau taman. Kemiringan yang disarankan adalah 1,5◦- 2◦
2. Pembuatan Alas Kanstin
Permukaan tanah yang akan diletakan kanstin beton harus dibuatkan alas
terlebih dahulu menggunakan rabat beton dengan ketebalan minimal 150 mm.
Rabat beton merupakan material struktual yang dapat menstabilkan tanah
dibawah kanstinm sehingga kanstin tidak mudah turun atau tenggelam. Selain
itu, fungsi dibuatnya alas kanstin dari rabat beton yaitu untuk menguatkan
susunan antar pasangan kanstin.

110
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

3. Penempatan Kanstin Beton


Setelah proses pembuatan alas selesai, maka kanstin dapat diletakan diatasnya.
Prosesnya sama seperti perletakan bata beton, yaitu dengan menggunakan
benang untuk meluruskan perletakan kansin. Untuk mengetahui perletakan
kanstin telah lurus dapat menggunakan bagian kayu yang lurus atau
menggunakan waterpass
4. Pembuatan Haunching
Proses selanjutnya adalah pembuatan haunching. Proses ini diperlukan untuk
mengunci kanstin agar tidak bergeser. Karena apabila kanstin bergeser maka
dapat berpotensi merusak konstruksi penutup jalan yang telah dibuat
sebelumnya. Haunching diletakan pada bagian belakang atau diluar dengan
ketebalan minimal 75 mm untuk jalan perumahan, 100 mm untuk jalan dan 150
mm untuk jalan raya
5. Finishing Pemasangan Kanstin
Proses terakhir adalah penggunaan mortar untuk menyelimuti kanstin sebagai
perekat. Tebal mortal yang digunakan biasanya 12 mm hingga 20 mm.
cara pemasangan kanstin menggunakan mortar hanya dilakukan pada
konstruksi penutup jalan yang besar atau penggunaan kanstin dengan dimensi
besar. Selain menggunakan mortar, proses finishing juga memerlukan beso
dowel yang berfungsi mengikat pelat beton

3.12.1 Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :


- Terluka akibat peralatan kerja dan material
- Tertimpa material, bangunan konstruksi dan alat
- Tertusuk material
- Terjepit alat kerja
- Terjatuh
3.12.2 Syarat Pembayaran
- Satuan Mata Pembayaran Untuk Pekerjaan Kanstin adalah : m3 (Kubik)
3.12.3. Tenaga yang diperlukan
 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
 Mandor

111
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

3.13 Lajur Pemanduan (Difable Tile)


Bagi pejalan kaki yang berkebutuhan khusus (tuna netra dan yang terganggu
penglihatan), membutuhkan informasi khusus pada permukaan lajur pejalan kaki.
Informasi tersebut disebut lajur pemandu. Lajur pemandu terdiri dari:
1. Ubin/blok kubah sebagai peringatan
a) ubin peringatan ditempatkan pada pelandaian naik atau turun dari trotoar atau
pulau jalan (sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 19 dan Gambar 20) ke tempat
penyeberangan jalan dengan lebar minimal “strip” ubin peringatan adalah 600
mm;
b) Ditempatkan pada ujung Pedestrian platform dengan lebar minimal “strip” ubin
peringatan adalah 600 mm, untuk memperjelas perpindahan antara Pedestrian
platform dan trotoar seperti ditumjukkan gambar berikut:
c) ditempatkan pada jalur pejalan kaki yang menghubungkan antara jalan dan
bangunan. Spesifikasi ubin/blok pengarah dan peringatan akan diatur dalam
Spesifikasi tersendiri
2. Ubin/blok garis sebagai pengarah,
a) ubin pengarah ditempatkan pada sepanjang jalur pejalan kaki (trotoar); pada ubin
pengarah harus memiliki ruang kosong 600 mm pada kiri-kanan ubin;
b) pada ubin pengarah yang berada di daerah pertokoan/wisata yang jumlah pejalan
kaki cukup banyak, ruang kosong harus lebih besar;
c) penyusunan Ubin garis sedapat mungkin berupa garis lurus agar mudah diikuti
oleh pejalan kaki.

3.14.1 Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :


- Terluka akibat peralatan kerja dan material
- Tertimpa material, bangunan konstruksi dan alat
- Tertusuk material
- Terjepit alat kerja
- Terjatuh
3.14.2 Syarat Pembayaran
 Satuan Mata Pembayaran Untuk Pekerjaan Difable Tile adalah : m2
3.14.3 Tenaga yang diperlukan
 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
112
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Mandor

PASAL 4
PEKERJAAN CONCRETE SLAB

4.1 Pemasangan 1Kg Jaring Kawat Baja (Weirmesh)

4.1.1 Informasi Umum

Rangkaian kawat wiremesh memiliki serangkaian kabel yang saling berpotongan.


Bentuknya yang sedemikian rupa mirip dengan sebuah anyaman maupun tenunan.
Hasil dari anyaman ini mampu menciptakan lembaran stabil.
Wiremesh dan spesifikasinya ini berguna untik aplikasi konstruksi yang
membutuhkan lembaran yang lebih fleksibel. Pembuatannya melibatkan 2 kabel
yang dianyam tegak lurus dengan konsisten dan berkesinambungan hingga
membentuk lembaran kawat yang kokoh. Baru kemudian mengalami pengelasan
untuk hasil akhirnya.
Pembuatan wiremesh kini sudah bisa memakai mesin hingga hasilnya akan lebih
cepat dan konsisten. Hasilnya akan sesuai dengan dimensi yang diinginkan.
Lembaran kawat yang dianyam dan telah selesai ini lalu dipotong sesuai dengan
ukuran yang dibutuhkan untuk pengerjaan konstruksi.

4.1.2 Fungsi & Kegunaan


Yang paling umum, anyaman kawat ini digunakan untuk berbagai bidang, termasuk:
- Pagar
- Saringan
- Grills
- penguatan beton
- rak
Salah satu contoh kegunaan untuk penguatan beton yaitu untuk kebutuhan
pengecoran dengan beton cor ready mix, ataupun untuk beton precast
Wiremesh juga disebut sebagai kain kawat, merupakan produk yang sangat
serbaguna dengan ribuan aplikasi berbeda di seluruh dunia. Variasi produk wiremesh
sendiri bergantung pada kemampuan manufaktur, ada kombinasi ukuran dan
diameter kabel yang hampir tak terbatas variasinya yang dapat diproduksi, baik
dalam konstruksi berbentuk anyaman atau dilas.

113
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Wiremesh selain dipakai untuk konstruksi perumahan, juga dipakai untuk sebuah
industri. Gunanya untuk pemisahan atau filtrasi jika diperlukan di dalamnya.
Sedangkan aplikasi untuk wiremesh yang lainnya ialah untuk berbagai hal, seperti
untuk keamanan.
Fungsi yang satu ini bisa menggunakan wiremesh yang diaplikasikan pada
jendela maupun mesin dan juga panel tangga. Pada selokan dan juga ventilasi,
wiremesh juga banyak diaplikasikan.
Hal ini membuat wiremesh memiliki fungsi yang sangat banyak dalam kehidupan
sehari-hari. khususnya dalam dunia arsitektur, dimana hampir setiap konstruksi
membutuhkan elemen ini untuk pengerjaan terbaik. Karena wiremesh adalah produk
industri yang serba guna, konstruksi dan industri cenderung untuk memiliki peran
paling besar di dalamnya. Wiremesh dan spesifikasinya secara lengkap dapat dilihat
berdasarkan ukuran maupun jenis kawatnya. Untuk pengelasan, pengerjaan
wiremesh biasa menggunakan baja tahan karat, baja galvanis, dan juga baja karat T-
304. Itulah bahan yang paling umum ditemui dalam bidang ini.
Untuk yang lebih ekonomis, bisa pula memilih wiremesh dan spesifikasinya yang
lebih hemat, yaitu memiliki ukuran kawat tertentu. Diameter kabel bisa ditentukan
sendiri yang umumnya dibeli dalam gulungan maupun lembaran. Untuk ukuran
sendiri, wiremesh memiliki keragaman yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan
dalam konstruksi maupun industri. Bukan hanya beragam dalam bentuk. Ada
wiremsh dengan bentuk jajar genjang dengan diameter kawat yang beragam pula.
alam dunia konstruksi, wiremesh dan spesifikasinya di atas sangat berguna sebagai:
Mampu dipakai sebagai elemen untuk memperkuat dek beton atau plat lantai fungsi
ini banyak diaplikasikan pada rumah bertingkat dimana anyaman kawat wiremesh
menjadi salah satu elemen untuk lantainya.

4.1.3 Ukuran Kawat Wiremesh


Itulah tadi fungsi dan spesifikasi wiremesh dalam dunia konstruksi. Untuk masalah
ukuran, wiremesh cukup beragam, seperti yang telah dijabarkan dalam uraian di
atas, yaitu:
- Berupa lembaran dengan ukuran 2,1 meter x 5,4 meter
- Berupa besi gulungan atau roll dengan lebar 2,1meter. Sedangkan panjangnya
adalah 54 meter

114
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

WIREMESH
TYPE WIREMESH ROLL SPASI MM
LEMBAR

M5 150 x 150 M 5,4 x 2,1 M 5.00

M6 150 x 150 M 5,4 x 2,1 M 6.00

M7 150 x 150 M 5,4 x 2,1 M 7.00

M8 150 x 150 M 5,4 x 2,1 M 8.00

M9 150 x 150 M 5,4 x 2,1 M 9.00

M10 150 x 150 M 5,4 x 2,1 M 10.00

Besi yang dijadikan kawat anyaman pada wiremesh dengan diameter besar
sangatlah kokoh dan kuat. Hal ini juga akan mempengaruhi harganya. Untuk
diameter yang besar, sering dipakai dalam berbagai pekerjaan konstruksi seperti:
- Pengerjaan jembatan
- Pengerjaan jalan raya
- Pengerjaan trotoar
- Pengerjaan jalan laying di perkotaan

4.1.4 Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :


- Terluka akibat peralatan kerja dan material
- Tertimpa material, bangunan konstruksi dan alat
- Tertusuk material
- Terjepit alat kerja
- Terjatuh
4.1.5 Syarat Pembayaran
 Satuan Mata Pembayaran Untuk Pekerjaan Pembesian Wiremesh adalah :
kilogram (kg).
4.1.6 Tenaga kerja yang diperlukan
 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
 Mandor

115
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

PASAL 5
PEKERJAAN PONDASI BATU BELAH CAMPURAN 1 SP : 4 PP

5.1 BAHAN-BAHAN
5.1.1 Semen Portland
Semen yang dipakai disini adalah dari jenis kualitas seperti yang dipakai pada beton
dan secara umum harus memenuhi syarat-syarat yang tertera pada Peraturan Semen
Portland Indonesia NI-8 (semen Tiga Roda atau setara).
5.1.2 Pasir
Pasir untuk adukan pasangan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
12.1.28 Butir-butir pasir harus tajam dan keras dan tidak dapat dihancurkan dengan
tangan
12.1.29 Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5 %
12.1.30 Warna larutan pada pengujian dengan 3 % natrium hidroksida, akibat
adanya zat-zat organik tidak boleh lebih tua dari larutan normal atau lariutan
teh yang sedang kepekatannya.
12.1.31
12.1.32 Bagian yang hancur pada penggergajian dengan larutan jernih natrium sulfat
tidak boleh lebih dari 10 %
12.1.33 Jika dipergunakan untuk adukan dengan semen yang mengandung lebih dari
0,6 % alkali, dihitung sebagai natrium oksida pada pengujian tidak boleh
menunjukan sifat reaktif terhadap alkali.
12.1.34 Keteguhan adukan percobaan dibandingkan dengn adukan pembanding
yaitu yang menggunakan semen sama dengan pasir normal tidak boleh
kurang dari 65 % pada pengujian 7 hari.
12.1.35 Pasir laut untuk adukan tidak diperkenankan
12.1.36 Butir-butirnya harus dapat melalui ayakan berlubang 3 mm.
12.1.37 Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung m
inya, asam, alkali, dan bahan-bahan organis/bahan lain yang dapat merusak
beton dan harus memenuhi PBI 1971 Pasal 3.6. Apabila dipandang perlu,
Direksi Pekerjaan dapat meminta kepada Penyedia Jasa supaya air yang
dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah
atas biaya Penyedia Jasa.

116
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

12.1.38 Batu Belah/Gunung


Pada umumnya untuk pasangan batu bisa dipakai batu bulat (dari gunung),
batu belah atau batu karang asalkan harus memenuhi syarat-syarat sebagi
berikut:
12.1.39 Harus cukup keras, bersih, dan sesuai besarnya serta bentuknya
12.1.40 Batu, bulat ataupun belah, tidak boleh memperlihatkan tanda-tanda lapuk
12.1.41 Batu karang harus sebagian besar berwarna putih atau kuning muda dan
tidak hitam, biru atau kecoklat-coklatan tanpa garis-garis kelapukan,
mempunyai keteguhan yang tinggi serta bidang patahnya harus mempunyai
kepadatan dan warna putih yang merata.
12.1.42 METODE PELAKSANAAN
a. Pelaksaanaan pekerjaan ini secara garis besar dilaksanakan dengan cara
sebagai berikut :
b. Pastikan terlebih dahulu bahwa profil tanah yang sudah di gali sesuai
dengan rencana galian tanah untuk pasangan batu dan tidak berpotensi longsor;
c. Persiapkan request terhadap pekerjaan pasangan batu;
 Sebelum dimulai pekerjaan pemasangan batu, terlebih dahulu
dipasang bouwplank dengan ukuran/dimensi yang telah ditentukan
sesuai dengan ukuran pekerjaan pasangan batu talud dan saluran drainase
tidak boleh ada yang tergenang air;
 Batu yang dipakai adalah batu belah/batu kali/batu gunung yang
dipecahkan dengan ukuran 15/30;
 Batu harus bersih, bersisi 3 bersifat keras, kasar, padat dan tahan lama;
 Pasangan batu dengan campuran adukan 1PC : 4PS untuk pondasi,
koperan, tembok tegak dan sayap pada bangunan bagi/sadap,
jembatan dan lain – lain;
 Pemasangan dilaksanakan sesuai dengan ukuran/ketebalan yang telah
ditentukan;
 Proses pengadukan mortar pengisi adukan menggunakan molen kap. 0,3
m3 yang di muat kedalam bak adukan guna mempermudah pengambilan
dengan menggunakan ember;
 Untuk memperoleh bidang permukaan pasangan yang relatif datar
gunakan benang sebagai acuan;

117
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Untuk setiap kenaikan tinggi 25 cm pasangan batu lakukan


pemasangan secara lapis perlapis yang direkatkan dengan akukan 1 PC :
4PS;
 Syarat Pembayaran
Satuan Mata Pembayaran untuk Pasangan Batu Belah Ad. 1:4 adalah :
meterkubik (m3).
 Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
- Iritasi mata dan kulit akibat dampak material
- Terluka akibat peralatan kerja dan material
- Tertimpa material, bangunan konstruksi dan alat
- Kecelakaan akibat terkena pekerjaan beton
- Tertusuk material
- Terjatuh
 Tenaga kerja yang diperlukan
- Pekerja
- Tukang
- Kepala tukang
- Mandor

PASAL 6
PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA MERAH

12.2 BAHAN-BAHAN
12.2.1 Semen Portland
Semen yang dipakai disini adalah dari jenis kualitas seperti yang dipakai pada beton
dan secara umum harus memenuhi syarat-syarat yang tertera pada Peraturan Semen
Portland Indonesia NI-8 (semen Tiga Roda atau setara).
12.2.2 Pasir
Pasir untuk adukan pasangan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
12.2.3 Butir-butir pasir harus tajam dan keras dan tidak dapat dihancurkan dengan
tangan
12.2.4 Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5 %

118
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

12.2.5 Warna larutan pada pengujian dengan 3 % natrium hidroksida, akibat


adanya zat-zat organik tidak boleh lebih tua dari larutan normal atau lariutan
teh yang sedang kepekatannya.
12.2.6 Bagian yang hancur pada penggergajian dengan larutan jernih natrium sulfat
tidak boleh lebih dari 10 %
12.2.7 Jika dipergunakan untuk adukan dengan semen yang mengandung lebih dari
0,6 % alkali, dihitung sebagai natrium oksida pada pengujian tidak boleh
menunjukan sifat reaktif terhadap alkali.
12.2.8 Keteguhan adukan percobaan dibandingkan dengn adukan pembanding
yaitu yang Pasir laut untuk adukan tidak diperkenankan
12.2.9 Butir-butirnya harus dapat melalui ayakan berlubang 3 mm.
12.2.10 Air
Untuk keperluan membuat adukan maka air yang disyaratkan dan boleh
dipakai semua seperti yang dipakai untuk pekerjaan beton.
12.2.11 Bata Merah
12.2.12 Bata merah harus batu biasa dari tanah liat melalui proses pembakaran,
dapat digunakan produksi lokal dengan ukuran normal 6 cm x 12 cm x 24
cm dan ukuran diusahakan tidak jauh menyimpang.
12.2.13 Bata merah yang dipakai harus bata kualitas nomor 1 berwarna merah tua
yang merata tanpa cacat atau mengandung kotoran. Bata merah minimum
harus mempunyai daya tekan ultimate 30 kg/cm²
12.2.14 Apabila blok-blok tersebut dibuat sendiri maka campurannya harus terdiri
dari 1 bagian Portland Cemen dan 5 bagian pasir dan batuan yang
dihaluskan.
12.2.15 Blok-blok semen yang baru dicetak harus dilindungi dari panas matahari
dan dirawat selama tidak kurang dari 10 hari dengan jalan membasahi atau
menutupi dengan memakai karung basah.
12.2.16 Pelaksanaan
Pasangan batu bata merah adalah pasangan 1/2 bata, dengan menggunakan
adukan 1 SP : 2PP.
 Batu bata merah yang digunakan batu bata merah, ex lokal dengan kualitas
terbaik yang disetujui Pimpinan kegiatan, siku dan sama ukurannya 5 x 11 x 22
cm.

119
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga
jenuh.
 Setelah bata terpasang dengan baik, nad/siar harus dikerok sedalam 1 cm
dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
 Pasangan dinding batu bata sebelum diplaster harus dibasahi dengan air
terlebih dahulu dan siar siar dikerok serta dibersihkan.
 Pernasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum 24
lapis setiap harinya diikuti dengan cor kolom/balok beton praktis.
 Pembuatan lubang pada pasangan bata untuk penempatan
 steager sama sekali tidak diperkenankan.
 Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek stek besi beton diameter 6
mm jarak 50 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian
pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-
kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
 Tidak diperkenankan memasang batu bata merah yang patah/rusak
melebihi 5 %
 Pemasangan batu bata untuk dinding ½ batu harus menghasilkan dinding finish
setebal 15 cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar benar tegak
lurus.
 Syarat Pembayaran
 Satuan Mata Pembayaran untuk Pasangan Dinding 1/2 Bata adalah
meterpersegi (m2).
 Tenaga kerja yang diperlukan
 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
 Mandor
 Tenaga kerja yang diperlukan
 Iritasi mata dan kulit akibat dampak material
 Terluka akibat peralatan kerja dan material
 Tertimpa material, bangunan konstruksi dan alat
 Terjatuh

120
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

PASAL 7
PEKERJAAN BESI DAN ALUMINIUM

7.1 LINGKUP PEKERJAAN


Yang termasuk pekerjaan struktur baja adalah seluruh pekerjaan baja sesuai dengan
gambar-gambar pelaksanaan, termasuk didalamnya tapi tidak terbatas pada :
a. Pekerjaan pengadaan dari semua peralatan, perlengkapan, tenaga serta bahan-bahan
seperti pelat, profil, baut, angker dan lain-lain menurut kebutuhan sesuai dengan
gambar kerja dan persyaratan-persyaratan teknis pelaksanaan.
b. Pekerjaan pembuatan bagian-bagian konstruksi baja, seperti sambungan-
sambungan, pengelasan baik las sudut, maupun las penuh, sambungan dengan baut
dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja dan persyaratan teknis pelaksanaan.
c. Pekerjaan pemasangan dan penyelesaian konstruksi baja sesuai dengan gambar
kerja dan persyaratan teknis pelaksanaan.

7.2 PERSYARATAN UMUM


Semua pelaksanaan pekerjaan baja ini harus memenuhi persyaratan-persyaratan
normalisasi yang berlaku di Indonesia, seperti:
7.2.1. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1983, NI-3 PBUBB (1970) dan
lain-lain kecuali ada hal-hal yang khusus.
7.2.2. AISC ‘Specification for Fabrication and Erection’ 12 Pebruari 1981.
7.2.3. Semua Pekerjaan baut (bolt) pada bangunan ini juga harus memenuhi syarat dari
AISC’Spechification for Structural Joints Bolts’.
7.2.4. Semua pekerjaan las harus mengikuti ‘American Welding’ Society for Arc
Welding in Building Construction Section’.
7.3 PERSYARATAN BAHAN
a. Mutu baja yang digunakan untuk seluruh konstruksi adalah :
 Baja Siku (Double Siku 65.65.8)
 Baja Siku (Double Siku 40.40.5)
 Angkur Baut : M16
b. Seluruh profil baja yang digunakan sesuai dengan persyaratan bahan dan harus
mendapat persetujuan Direksi dan dilampiri sertifikat dari pabrik pembuat profil
baja tersebut.

121
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

c. Elektroda las yang digunakan sesuai dengan persyaratan bahan dan harus
mendapat persetujuan Direksi, harus disimpan pada tempat terlindung yang
menjamin komposisi dan sifat-sifat lain dari bahan elektroda tersebut.
d. Semua bahan konstruksi baja yang dipergunakan harus memenuhi persyararatan
Peraturan Umum Bahan Bangunan (PUBB 1982).
e. Bahan-bahan yang dipakai untuk pekerjaan baja harus diperoleh dari Supplier/
Distributor yang dikenal dan disetujui Direksi.
f. Semua bahan-bahan harus lurus, tidak cacat dan tidak ada karatnya. Penampang -
penampang (profil) yang tepat, bentuk, tebal, ukuran, berat dan detail-detail
konstruksi yang ditunjukan pada gambar harus disediakan.

7.4 PERSYARATAN TEKNIS


a. Penyedia Jasa wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua
ukuran-ukuran yang tercantum pada gambar kerja.
b. Penyedia Jasa wajib membuat shop drawing untuk melengkapi Gambar detail/
sambungan dari bagian-bagian konstruksi baja yang tidak/ belum tercantum dalam
gambar kerja, untuk mendapatkan persetujuan Direksi sebelum memulai pekerjaan
tersebut.
c. Perubahan bahan atau detail berhubung alasan-alasan tertentu harus diajukan dan
diusulkan pada Direksi untuk mendapat persetujuan.
d. Semua perubahan-perubahan yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa ada biaya
tambahan yang mempengaruhi kontrak.
e. Penyedia Jasa bertanggung jawab terhadap semua kesalahan-kesalahan detailing,
fabrikasi dan ketepatan penyetelan/ pemasangan semua bagian-bagian konstruksi baja.
f. Seluruh pekerjaan struktur baja dapat difabrikasi di WoSpesifikasi Teknishop sehingga
tidak harus dikerjakan dilapangan.
g. Semua rivet dan baut baik yang dikerjakan di woSpesifikasi Teknishop maupun di
lapangan harus selalu memberikan kekuatan yang sebenarnya dan masuk tepat pada
lubang rivet atau baut tersebut.
h. Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan di lapangan pada waktu pemasangan
yang diakibatkan atau diganti oleh kurang teliti atau kelalaian Penyedia Jasa, harus
dilaksanakan atas biaya Penyedia Jasa.
i. Kekurang tepatan pemasangan karena hasil fabrikasi harus dibetulkan, diperbaiki atau
diganti dengan yang baru dan semua biaya untuk ini harus ditanggung oleh Penyedia
Jasa.

122
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

j. Penyedia Jasa dapat diminta untuk memberikan surat keterangan tentang pengujian
oleh pabrik (laboratorium) untuk bahan konstruksi baja yang digunakan.
k. Setelah pengujian bahan dilakukan, maka hasil testing tersebut harus diberikan kepada
Direksi untuk mendapat persetujuan terhadap bahan konstruksi baja tersebut.
l. Pekerjaan baja harus dilaksanakan sesuai dengan keterangan-keterangan yang tertera
dalam gambar, lengkap dengan penyangga-penyangga, alat untuk memasang dan
menyambungnya, pelat-pelat siku peralatan penunjang untuk presisi dan komponen
maupun pekerja sendiri.
m. Pekerjaan harus bertaraf kelas satu, semua pekerjaan ini harus diselesaikan bebas dari
puntiran, tekanan dan harus dikerjakan dengan teliti untuk menghasilkan tampak yang
rapi sekali.
n. Semua perlengkapan atau barang-barang/ pekerjaan lain yang perlu demi
kesempurnaan pemasangan, walaupun tidak secara khusus diperlihatkan dalam gambar
atau dipersyaratkan disini, harus diadakan/ disediakan, kecuali jika diperlihatkan atau
dipersyaratkan lain.
o. Konstruksi baja yang telah dikerjakan, tetapi belum dilakukan pengecatan, harus
segera dilindungi terhadap pengaruh-pengaruh udara, hujan dan lain-lain dengan cara
yang memenuhi syarat.
p. Sebelum bagian-bagian dari konstruksi dipasangkan dimana semua bagian yang perlu
sudah diberi lubang dan sudah dibersihkan dari karat, maka bagian-bagian itu harus
diperiksa dalam keadaan tidak cacat.
7.5 PERSYARATAN PELAKSANAAN
7.5.1 Pengelasan.
 Pengelasan harus dikerjakan oleh ahli yang perpengalaman. Penyedia Jasa wajib
menyerahkan sertifikat keahlian dan dari masing-masing tukang lasnya. Setifikat
kelas A untuk tenaga ahli yang mengerjakan bagian-bagian sekunder kontruksi.
 Kekuatan bahan las yang dipakai minimal harus sama dengan kekuatan baja yang
dipakai. Bahan las yang dipergunakan dari type E 6010, untuk posisi pengelasan
plat horizontal dan overhead, dan type E 6012 dan E 6013 unutk posisi pengelasan
plat, dan harus dijaga agar supaya dalam keadaan baik dan kering.
 Pekerjaan las harus dilakukan dibengkel (pabrik) atau bebas angin dan dalam
keadaan kering. Baja yang sedang dikerjakan harus ditempatkan sedemikian rupa,
sehingga pekerjaan las dapat dilakukan dengan keadaan baik dan teliti.

123
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Pemberhentian las, harus pada tempat yang ditentukan dan harus dijamin tidak
akan berputar atau membengkok.
 Setelah pengelasan, maka sisa-sisa/ kerak-kerak las harus dibuang dan dibersihkan
dengan baik.
 Semua pengerjaan pengelasan harus dikerjaan dengan rapih dan tanpa
menimbulkan kerusakan-kerusakan pada bahan bajanya.
 Pengelasan harus menjamin pengaliran yang rata dari cairan elektroda tersebut.
 Teknik cara pengelasan yang dipergunakan harus memperlihatkan mutu dan
kualitas dari las yang dikerjakan.
 Permukaan dari bagian yang akan dilas harus bebas dari kotoran, cat, minyak,
karat dan kotoran dalam ukuran kecilpun harus dibersihkan, bahan yang akan dilas
juga harus bersih dari aspal.
 Peralatan yang dipergunakan untuk mengelas harus memakai type yang sesuai
dengan yang dibutuhkan, sehingga penyambungan dengan las dapat memuaskan.
Mesin las tersebut harus mencapai kapasitas 24 - 40 volt dan 200 – 400 Ampere.
7.5.2 Perbaikan las
Bila pekerjaan las ternyata memerlukan perbaikan, maka hal ini harus dilakukan
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi, biaya perbaikan las ini menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa.
7.5.3 Sambungan dengan Bolt.
 Sambungan-sambungan yang dibuat harus dapat memikul gaya-gaya yang
bekerja, selain berguna untuk tempat pengikatan dan untuk menahan lenturan
batang.
 Lubang bolt harus lebih besar 0,5 mm dari pada diameter bolt, jika bolt
dikerjakan di shop, maka cara melubangi boleh langsung dengan alat pengerat,
semua pelubangan/ pengeboran untuk bolt ketat harus dapat dikerjakan sesudah
bagian-bagian/ profil-profil yang akan dikerjakan tersebut dikerjakan.
 Daerah-daerah yang berbatasan antara profil dengan lubang bolt dan bolt itu
sendiri harus dapat memikul gaya-gaya dan dapat dengan cepat meneruskan
gaya tersebut.
 Pengujian pekerjaan sambungan baut dan las
Untuk sambungan baut dan las dilakukan pemeriksaan visual kecuali pengelasan
dengan Full Penetration harus dilakukan dengan X-ray test, sebanyak 2 (dua)
titik pengetesan. Pemeriksaan dilakukan dengan random testing.
124
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

Untuk pekerjaan las dan pengujian yang tidak memenuhi syarat harus diulangi
kembali sampai memenuhi persyaratan, Biaya X ray test ditanggung oleh
Penyedia Jasa.
7.6 PEMASANGAN
a. Pemasangan rangka-rangka baja tidak boleh bergeser lebih dari 2 mm, dari as nya.
Kemudian juga elemen-elemen vertikal harus tegak lurus dengan bidang permukaan
lantai.
b. Pemasangan pada pekerjaan Baja Profil ini menggunakan alat mekanis Tackel dan
Handle Crane 2 ton
c. Penyedia Jasa diwajibkan untuk menjaga supaya bagian-bagian konstruksi yang
bertumpuk di lapangan tetap dalam keadaan baik seperti pada saat pelaksanaan
pembuatan konstruksi tersebut.
d. Penyedia Jasa harus menjaga konstruksi yang bertumpuk di lapangan, agar jangan
rusak karena perubahan cuaca.
e. Memotong dan menyelesaikan pinggiran-pinggiran bekas irisan dan lain-lain.
f. Pemotongan-pemotongan baja untuk bahan konstruksi, harus dengan mechanical
cutting kecuali ditunjukkan lain pada gambar rencana.
g. Bagian-bagian bekas irisan harus benar-benar datar , lurus dan bersih , sekali-sekali
tidak diperbolehkan ada bekas jalur dan lain-lain.
h. Bila bekas pemotongan dengan mesin diperoleh pinggiran-pinggiran bekas irisan,
maka bagian-bagian tersebut harus dibuang sekurang-kurangnya 2,5 mm, kecuali
kalau keadaannya sebelum dibuang setebal 2,5 mm sudah tidak tampak lagi jalur-jalur.
i. Bagian-bagian konstruksi yang berfungsi sebagai pengisi juga perlu dibuang bekas-
bekas potongan atau kotoran-kotoran lainnya.
j. Menembus, mengebor dan meluaskan lubang.
 Semua lubang-lubang pada bahan baja harus dibor.
 Pada keadaan akhir diameter lubang untuk baut yang dibubut dengan tepat dan
sebuah baut hitam yang tepat boleh berbeda masing-masing sebanyak 0,1 mm dan
0.4 mm dari pada diameter batang baut-baut.
 Semua lubang-lubang dalam bagian konstruksi yang disambung dan yang harus
dijadikan satu dengan alat penyambung, harus dibor sekaligus sampai diameter
sepenuhnya. Apabila ternyata tidak sesuai , maka perubahan-perubahan lubang
tersebut dibor atau diluaskan dan penyimpangannya tidak tidak boleh melebihi 0.5
mm.

125
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Semua lubang-lubang harus benar-benar bulat atau sesuai dengan permintaan


gambar rencana terdiri dari siku-siku pada bidang-bidang dan bagian-bagian
konstruksi yang akan disambung.
 Semua lubang-lubang sebelum pemasangan harus dibersihkan dulu,
mempersiapkan lubang tidak boleh dilakukan dengan besi/sikat kawat atau besi
besi pengaruk.
7.7 PERAWATAN DAN PERLINDUNGAN.
a. Seluruh profil baja harus dibersihkan dari permukaan korosi (karat) dan kotoran-
kotoran ataupun minyak-minyak, dengan menggunakan sikat baja atau sand blasting ,
sampai permukaannya memperoleh warna metalik merata.
b. Segera setelah dibersihkan, sebelum profil-profil baja dipasang di woSpesifikasi
Teknishop, seluruh permukaannya harus cepat-cepat dicat dengan meni ( zinc
chromate ) yang tebalnya 30 – 35 micron. Cat dasar ini harus betul-betul merata untuk
seluruh permukaan profil.
c. Cat dasar yang tidak baik harus dibuang/dibersihkan sama sekali, disikat kawat,
digosok dan setelah bersih segera dicat dasar lagi seperti yang telah diuraikan. Cat
dasar dilaksanakan dua kali pengecatan dan dipakai produksi ICI atau setaraf.
d. Pengecatan harus sesuai dengan instruksi yang dikeluarkan oleh pabrik dan mengikuti
petunjuk Direksi.
e. Sebelum memulai pengecatan Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada Direksi
untuk mendapat persetujuannya.
7.8 IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA DALAM PEKERJAAN DIATAS
7.8.1 Terluka akibat peralatan kerja dan material
7.8.2 Terjatuh dari penunjang kerja
7.8.3 Tertusuk material
7.8.4 Tersengat aliran listrik oleh peralatan kerja
7.8.5 Iritasi mata dan kulit akibat dampak material
7.8.6 Tertimpa material, bangunan konstruksi dan alat
7.8.7 Tergelincir pada bangunan konstruksi
7.8.8 Pendengaran terganggu akibat bunyi alat kerja
7.9 CARA PENGUKURAN HASIL KERJA DAN DASAR PEMBAYARAN
7.9.1 Jumlah yang akan dibayar, adalah jumlah berat Baja Profil yang terpasang.
7.9.2 Pengukuran volume tidak diperhitungkan untuk Pekerjaan Baja Profil yang
diakibatkan oleh, bergeser, runtuh atau karena sebab-sebab lain.

126
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

7.9.3 Jumlah yang diukur dengan cara seperti tersebut di atas tanpa
mempertimbangkan cara dimana material tersebut akan dibuang, dibayar
menurut harga satuan sesuai dengan mata pembayaran.
7.9.4 Harga tersebut harus telah mencakup semua pekerjaan yang perlu dan hal-hal
lain yang umum dikerjakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-
baiknya.
7.10 TENAGA KERJA YANG DIPERLUKAN
 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
 Mandor

PASAL 8
PEKERJAAN PENGECATAN
Pekerjaan pengecatan permukaan logam seperti tercantum dalam Gambar kerja.
8.1 Pekerjaan Pengecatan Logam.
Semua pekerjaan logam yang terpasang seperti yang tercantum dalam Gambar kerja dengan
ketentuan sebagai berikut :
 Semua bagian / permukaan yang tampak / exposed dicat sampai dengan cat finish.
 Semua bagian / permukaan yang tidak ditampakkan / un-exposed dicat hanya
sampai dengan cat dasar.
 Seluruh Pekerjaan Cat harus sesuai dengan standard-standard sebagai berikut
a. Petunjuk-petunjuk yang diajukan oleh pabrik pembuat.
b. NI-3 1970
c. NI-4
8.2 Persyaratan Material
1. Cat dasar dan cat akhir yang akan dipakai adalah buatan pabrik dari kualitas terbaik.
2. Cat harus dalam bungkus dan kemasan asli dimana tercantum merk dagang,
spesifikasi, dan aturan pakai.
3. Cat yang dipakai adalah dari Merk Mowilex dengan kualitas baik.
4. Jenis cat, warna dan type yang akan dipakai pada semua posisi bangunan kecuali
ditentukan lain oleh Konsultan Perencana dan Direksi dalam masa pelaksanaan atau
dalam Gambar Rencana

127
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

5. Jenis, Warna dan Type Cat dapat diganti oleh Konsultan Perencana dengan
persetujuan Direksi dalam masa pelaksanaan.
6. Penentuan penempatan ruang dan jenis cat ditentukan oleh Konsultan Perencana
dengan persetujuan Owner dalam masa pelaksanaan.
7. Perubahan-perubahan warna cat dari seperti yang telah ditentukan dalam tabel point 5
yang dilakukan oleh Owner harus disertai keterangan tertulis dan diketahui oleh
Konsultan Pengawas dan Direksi. Perubahan-perubahan warna cat yang tidak disertai
keterangan tertulis adalah kesalahan Penyedia Jasa Pelaksana dan dengan biaya sendiri
Penyedia Jasa Pelaksana harus mengantinya sesuai dengan warna yang disepakati,
termasuk biaya yang harus dikeluarkan untuk pengelupasan dan pembersihan apabila
pekerjaan pengecatan telah terlanjur selesai dikerjakan.
a. Cat Logam dan Kayu.
Bahan dari jenis synthetic enamel super gloss kualitas utama.
Produk Mowilex
Warna ditentukan kemudian
b. Cat Politur.
Memakai melamik bahan dari produk Mowilex
c. Plamur.
Bahan dari kualitas utama, Mowilex mutu terbaik.
d. Penyedia Jasa wajib membuktikan keaslian cat dari produk Tersebut di atas
mengenai kemurnian cat yang akan dipergunakan.
Pembuktian berupa :
 segel kaleng.
 test BD.
 test laboratorium.
 hasil akhir pengecatan.
8. Biaya untuk pembuktian ini dibebankan kepada Penyedia Jasa. Hasil tes kemurnian ini
harus mendapatkan rekomendasi tertulis dari produsen dan diserahkan ke Owner.
9. Penyedia Jasa harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada
bidang-bidang transparan ukuran 30 x 30 cm2. Pada bidang-bidang tersebut harus
dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat
dasar sampai dengan lapisan terakhir).

128
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

10. Semua bidang contoh tersebut harus disampaikan kepada Owner/Konsultan Pengawas
dan Perencana. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Perencana
dan Owner / Konsultan Pengawas, barulah Penyedia Jasa melanjutkan dengan pembuatan
“mock up”.
11. Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Owner / Konsultan Pengawas, minimal 5
Galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup
rapat dan mencantumkan dengan identitas cat yang ada di dalamnya. Cat ini akan dipakai
sebagai cadangan oleh Owner untuk perawatan.
8.3 Pelaksanaan
Lakukan dengan cara terbaik yang umum dilakukan kecuali apabila dispesifikasikan lain.
Tebal minimum dari tiap lapisan jadi (“finish") minimum sama dengan syarat yang
dispesifikasikan pabrik.
1. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran , atau ada bekas yang
menunjukkan tanda-tanda sapuan, roller maupun semprotan.
2. Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar beracun atau
membahayakan keselamatan manusia, maka Penyedia Jasa harus menyediakan
peralatan pelindung, misalnya : masker, sarung tangan dan sebagainnya, yang harus
dipakai waktu pelaksanaan pekerjaan.
3. Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan cuaca yang lembab
atau hujan atau dalam keadaan angin berdebu bertiup. Terutama untuk pelaksanaan
di dalam ruangan bagi cat dengan bahan dasar beracun atau membahayakan manusia,
maka dalam ruangan tersebut harus mempunyai ventilasi yang cukup atau pergantian
udaranya lancar. Di dalam keadaan tertentu, misalnya untuk ruangan tertutup,
Penyedia Jasa harus memakai Kipas angin/Fan untuk memperlancar pergantian
/aliran udara.
4. Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, kape, pompa udara tekan/vacuum cleaner,
semprotan dan sebagainya harus tersedia dari mutu/kualitas terbaik dan jumlahnya
cukup untuk pekerjaan ini. Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan
kuas. Penyemprotan hanya boleh dilakukan bila disetujui Owner/ Konsultan
Pengawas. Pemakaian ampelas, pencucian dengan air maupun pembersihan dengan
kain kering terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Owner/
Konsultan Pengawas terkecuali disyaratkan lain dalam spesifikasi ini.
5. Pelaksanaan pekerjaan ini khususnya pengecatan cat dasar untuk komponen
bahan/material logam, harus dilakukan sebelum komponen tersebut terpasang.

129
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

6. Standard Pengerjaan ( “ Mock-Up “ )


Sebelum pengecatan dimulai, Penyedia Jasa harus melakukan pengecatan pada satu
bidang untuk setiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut
akan dijadikan contoh pilihan warna, tekstur, material dan cara pengerjaan.
Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai “mock-up” ini ditentukan oleh
Owner/Konsultan Pengawas. Jika masing-masing bidang tersebut telah ditentukan
oleh Owner/Konsultan Pengawas dan Perencana, maka bidang-bidang ini akan
dipakai sebagai standard minimal keseluruhan Pekerjaan Pengecatan.
Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Owner/ Konsultan Pengawas harus diulang dan
diganti. Penyedia Jasa harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atau
cat finish yang kurang menutupi atau lepas sebagaimana ditunjukkan oleh Owner /
Konsultan Pengawas. Biaya untuk hal ini ditanggung Penyedia Jasa dan tidak dapat
di-klaim sebagai pekerjaan tambah.
7. Selama pelaksanaan, Penyedia Jasa harus diawasi oleh tenaga ahli/supervisi dari
pabrik pembuat. Biaya untuk hal ini ditanggung Penyedia Jasa, tidak dapat di-klaim
sebagai pekerjaan tambah.
8.4 Identifikasi Potensi Bahaya Dalam Pekerjaan Diatas :
1. Terjatuh dari penunjang kerja
2. Iritasi mata dan kulit akibat dampak material
3. Tergelincir pada bangunan konstruksi
4. Gangguan pernapasan
5. Keracunan
8.5 Cara Pengukuran Hasil Kerja dan Dasar Pembayaran
Jumlah yang akan dibayar, adalah dalam m2 dari Dinding yang diukur dalam keadaan asli
dengan cara menghitung Jumlah m2 Terpasang.
1. Pengukuran volume tidak diperhitungkan untuk, yang diakibatkan oleh rusak, atau
karena sebab-sebab lain.
2. Jumlah yang diukur dengan cara seperti tersebut di atas tanpa mempertimbangkan cara
dimana material tersebut akan dibuang, dibayar menurut harga satuan sesuai dengan
mata pembayaran.
3. Harga tersebut harus telah mencakup semua pekerjaan yang perlu dan hal-hal lain
yang umum dikerjakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
8.6 Tenaga kerja yang diperlukan
 Pekerja
 Tukang
130
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

 Kepala tukang
 Mandor

PASAL 9
PEKERJAAN HURUF TIMBUL STAINLESS STEEL dan SIGNAGE
9.1 Ketentuan Umum
Meliputi bagian-bagian pekerjaan pembuatan dan pemasangan Signage yang dibuat secara
Custom yang dinyatakan dalam gambar-gambar Rencana dan Detail gambar serta yang disebut
dalam uraian pada spesifikasi teknis dan sesuai dengan yang disyaratkan dalam dokumen
kontrak.
9.2 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Signage sesuai pada area gerbang dan pekerjaan yang terkait yaitu pekerjaan
elektrikal.
9.3 Referensi
 Pekerjaan ini dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki tempat pembuatan dan
peralatan yang memadai, serta tenaga kerja yang terlatih
 Tenaga kerja pelaksana haruslah terlatih dan berpengalaman dalam pekerjaan sejenis.
Harus ada seorang tenaga kerja senior yang berada di lokasi penuh waktu, yang akan
mengawasi pekerjaan setiap saat.
9.4 Mockup
 Membuat contoh mock-up sebesar skala 1:1 yang tertera dalam gambar kerja termasuk
format tulisan, lampu dan pemasangan.
 Mock-up yang dibuat harus mendapat persetujuan Konsultan MK dan atau Pemberi
Tugas, sebelum dilanjutkan untuk pembuatan Signage lainnya.
9.5. Material
 Material dasar signage berupa bahan resin sebagai muka dan sisi belakang dengan
ketebalan 1 cm dan stainless steel sebagai selubung ketebalan 5 mm.
 Jenis tulisan Sugar Vinegar, ukuran KAWASAN PERKOTAAN BARU 45 cm dan Batu
Betumpang 100 cm
 Rangka signage dari hollow 40x40 t=2mm
 Penggantung signage dari pipa stainless steel diameter 2” (untuk type signage
gantung
 Lampu untuk menggunakan LED strip

131
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis

9.6. Pelaksanaan
 Syarat Umum
- Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing) sebelum
pekerjaan dimulai, untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas. Gambar Detail
Pelaksanaan harus mencakup penjelasan mengenai jenis/data bahan, dimensi bahan,
ukuran-ukuran, jumlah bahan, cara penyambungan, cara fabrikasi, cara pemasangan
dan detail lain yang diperlukan.
- pekerjaan signage harus sesuai dengan gambar rencana dan rencana kerja dan syarat-
syarat pekerjaan rencana penyusunan infrastruktur permukiman pengembangan
kawasan kota baru kota batu betumpang kabupaten bangka selatan\
- Sistem pemasangan ada dua yaitu sistim gantung, menempel di dinding .
- Rangka hollow dibungkus oleh stainless steel 5 mm sisi pinngir dan resin warna
putih susu 10 mm untuk sisi muka dan belakangnya
- Bahan dasar resin putih susu dicetak untuk tulisan masing-masing kebutuhan.

132
RANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KERJA (SMK3)
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN PERKOTAAN BARU BATU BETUMPANG, KAB. BANGKA SELATAN

PENILAIAN RISIKO
SKALA PENANGGUNG
PENGENDALIAN
NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA PRIORITA JAWAB (Nama
RISIKO K3
TING S Petugas)
KEPA
KEKER KAT
RAHA
APAN RISIK
N
O
1 2 3 4 5 6 7 8 9
PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN
I
LINGKUNGAN
1 DIVISI 2. DRAINASE
Pekerjaan Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran
-Pekerjaan Tanah (Mencakup Pekerjaan Galian, Timbunan, Resiko Dinding penahan
Longsor 3 2 6
Pemadatan, Sumuran, Terowong) Sedang tanah
Runtuh Stabilitas Tanah
Akses Licin/Curam Tangga Akses
Terperosok Pagar Pengaman
Sirkulasi udara yang
Terhirup Gas CO
cukup Kontraktor &
Penerangan yang Konsultan Pengawas
Terisolasi, gelap
cukup
Berlakukan prosedur
ijin kerja
Sarana Komunikasi
APK & APD yang
sesuai

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN


2
GEOSINTETIK
Pekerjaan Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran
-Pekerjaan Tanah (Mencakup Pekerjaan Galian, Timbunan, Resiko Dinding penahan
Longsor 3 2 6
Pemadatan, Sumuran, Terowong) Sedang tanah
Runtuh Stabilitas Tanah
Akses Licin/Curam Tangga Akses
Terperosok Pagar Pengaman
Sirkulasi udara yang
Terhirup Gas CO
cukup Kontraktor &
Penerangan yang Konsultan Pengawas
Terisolasi, gelap
cukup
Berlakukan prosedur
ijin kerja
Sarana Komunikasi
APK & APD yang
sesuai

3 DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR


Resiko Gunakan APD yang Kontraktor &
-Lapis Pondasi Agregat Tertimbun 3 2 6
Sedang sesuai Konsultan Pengawas
Safety shoes, Helm,
Terjatuh Sarung Tangan,
Masker
Tertimpa Material
Terhisap Debu

4 DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL

Resiko Gunakan APD yang Kontraktor &


-Lapis Resap Resap & Perekat Terkena Aspal Panas 3 3 9
Sedang sesuai Konsultan Pengawas

Safety shoes, Helm,


- Pekerjaan Lataston Tertabrak Kendaraan Sarung Tangan,
Masker
Terjatuh dari Alat Berat
Terhisap Debu

5 DIVISI 7. STRUKTUR

Resiko Sarung tangan, sepatu, Kontraktor &


-Pekerjaan Beton Iritasi Kuit 3 3 9
Sedang helm, masker Konsultan Pengawas

Instalasi harus
Terjatuh
memenuhi standar
Tertusuk Besi/Paku pagar pelindung
Iritasi mata dan kulit akibat tutup/lindungi ujung
dampak material besi
Terluka akibat peralatan kerja kabel harus terisolasi
dan material rapat
Tertimpa material, bangunan gunakan tabir
konstruksi dan Alat pelindung
Kecelakaan akibat terkena
perkerjaan beton
Tersengat aliran listrik oleh
peralatan kerja
Terjepit Alat Kerja
Terluka akibat Alat dan Material
Pendengaran Terganggu Akibat
Bunyi Alat Kerja

Resiko Ujung - ujung besi Kontraktor &


- Pekerjaan Baja Tulangan Terjatuh 3 3 9
Sedang ditutup Konsultan Pengawas
Beri papan untuk
Tertusuk
akses jalan
Gunakan APD yang
Tersengat Listrik
sesuai
Pasang Instalasi
Ujung Besi Mencuat
Listrik dengan benar
Beri
Anyaman Besi Roboh
topangan/stud/steger
Gunakan sarung
Terpotong
tangan
Kaki Tertimpa Benda Gunakan Safety Shoes
Kepala Terbentur Pakai helmet standar

Mengembangkan
Resiko Kontraktor &
- Pekerjaan Pembongkaran Jatuh dari ketinggian 3 3 9 sistem kerja yang
Sedang Konsultan Pengawas
aman
Kejatuhan puing runtuhnya Membatasi akses
struktur pembongkaran
Menggunakan APD
Kebakaran dan ledakan dari
yang sesuai seperti
pengunaan bahan mudah
Safety Shoes, Helm
terbakar
dan Sarung Tangan

6 DIVISI 11. PEKERJAAN LAIN-LAIN


Resiko Safety shoes, Helm, Kontraktor &
-Pekerjaan Kanstin Tertimpa Material 2 1 2
Kecil Sarung Tangan Konsultan Pengawas

Resiko Safety shoes, Helm, Kontraktor &


-Pekerjaan Difable Tile Tertimpa Material 2 1 2
Kecil Sarung Tangan Konsultan Pengawas

Resiko Safety shoes, Helm, Kontraktor &


-Unit Lampu Penerangan Jalan Lengan Tunggal, Tipe LED Tertimpa Material 3 3 9
Sedang Sarung Tangan Konsultan Pengawas

Tersengat Listrik

Resiko Sarung tangan, sepatu, Kontraktor &


-Pekerjaan Beton Iritasi Kuit 3 3 9
Sedang helm, masker Konsultan Pengawas

Instalasi harus
Terjatuh
memenuhi standar
Tertusuk Besi/Paku pagar pelindung
Iritasi mata dan kulit akibat tutup/lindungi ujung
dampak material besi
Terluka akibat peralatan kerja kabel harus terisolasi
dan material rapat
Tertimpa material, bangunan gunakan tabir
konstruksi dan Alat pelindung
Kecelakaan akibat terkena
perkerjaan beton
Tersengat aliran listrik oleh
peralatan kerja
Terjepit Alat Kerja
Terluka akibat Alat dan Material
Pendengaran Terganggu Akibat
Bunyi Alat Kerja

Resiko Ujung - ujung besi Kontraktor &


- Pekerjaan Baja Tulangan Terjatuh 3 3 9
Sedang ditutup Konsultan Pengawas
Beri papan untuk
Tertusuk
akses jalan
Gunakan APD yang
Tersengat Listrik
sesuai
Pasang Instalasi
Ujung Besi Mencuat
Listrik dengan benar
Beri
Anyaman Besi Roboh
topangan/stud/steger
Gunakan sarung
Terpotong
tangan
Kaki Tertimpa Benda Gunakan Safety Shoes
Kepala Terbentur Pakai helmet standar

-Pekerjaan Tanah (Mencakup Pekerjaan Galian, Timbunan, Resiko Kontraktor &


Tebing Longsor 3 2 6 Dinding Turap
Pemadatan, Sumuran, Terowong) Sedang Konsultan Pengawas
Galian Runtuh Stabilitas Tanah
Akses Licin/Curam Tangga Akses
Jatuh Terperosok Pagar Pengaman
Terhirup Gas CO Masker Oksigen
Tenggelam/hanyut Pelampung
Terisolasi, gelap Lampu Penerangan
Tertimpa Alat
Tersengat Listrik
Gas Terbakar

Resiko Safety shoes, Helm, Kontraktor &


-Pekerjaan Paving Block Tertimpa Material 2 1 2
Kecil Sarung Tangan Konsultan Pengawas

Resiko Safety shoes, Helm, Kontraktor &


-Pekerjaan Lantai Kerja Iritasi Kuit 2 1 2
Kecil Sarung Tangan Konsultan Pengawas
Terjatuh

Resiko Safety shoes, Helm, Kontraktor &


-Pekerjaan Pipa Rembes 4'' Tertimpa Material 2 1 2
Kecil Sarung Tangan Konsultan Pengawas
Tertusuk

PEKERJAAN PEMBANGUNAN ROUNDABOUT

1 PEKERJAAN PERSIAPAN
Mengembangkan
Resiko Kontraktor &
- Pekerjaan Pembongkaran dna pembersihan lapangan Jatuh dari ketinggian 3 3 9 sistem kerja yang
Sedang Konsultan Pengawas
aman
Kejatuhan puing runtuhnya Membatasi akses
struktur pembongkaran
Menggunakan APD
Terjadi kecelakaan akibat kaki yang sesuai seperti
terinjak material berbahaya Safety Shoes, Helm
dan Sarung Tangan
Kecelakaan akibat jenis dan
penggunaan peralatan
Tertimpa material dan peralatan
Kebakaran dan ledakan dari
pengunaan bahan mudah
terbakar

Menggunakan APD
Terjadi kecelakaan akibat kaki Resiko yang sesuai seperti Kontraktor &
-Pengukuran dan pemasangan bowplank 2 1 2
terinjak material berbahaya Kecil Safety Shoes, Helm Konsultan Pengawas
dan Sarung Tangan
Kecelakaan akibat terkena
peralatan kerja saat memasang
patok
Kecelakaan akibat jenis dan
penggunaan peralatan
2 PEKERJAAN TANAH
Resiko Kontraktor &
-Pekerjaan Tanah Tebing Longsor 3 2 6 Dinding Turap
Sedang Konsultan Pengawas
(Mencakup Pekerjaan Galian, urugan pasir, Timbunan,
Galian Runtuh Stabilitas Tanah
Pemadatan, Sumuran, Terowong)
Terjtuh pada lubang galian Pagar Pengaman
Kecelakaan akibat terkena
Masker Oksigen
peralatan kerja
Pendengaran terganggu akibat
Pelampung
bunyi alat kerja
Tertimpa Alat
Tersengat Listrik
Tertimpa material
Iritasi mata dan kulit akibat
dampak material
Terjepit alat kerja
Tertusuk
3 PEKERJAAN PONDASI
Terjadi kecelakaan akibat kaki Resiko Posisi dan kapasitas Kontraktor &
-Tiang Bor Beton, diameter 300 mm (fc 30 Mpa) 3 3 9
terinjak material berbahaya Sedang harus seimbang Konsultan Pengawas

Kecelakaan akibat tersengat Wajib koordinasi &


listrik sesuai SOP
Kecelakaan akibat jenis dan Pastikan ikatannya
penggunaan peralatan kuat
Pastikan kondisi
Tertimpa Material dan peralatan lapangan sebelum
bekerja

Terluka akibat peralatan kerja Resiko Struktur harus Kontraktor &


-Pekerjaan Bekisting 2 1 2
dan material Kecil diperkuat Konsultan Pengawas

Tertimpa material, bangunan rangka bekisting


konstruksi dan alat memadai
Kecelakaan akibat terkena diberi pagar, pakai
pekerjaan beton harnes
diberi jaring
Tertusuk material
pengaman
gunakan sarung
Terjepit alat kerja
tangan
Terjatuh gunakan safety shoes

Terluka akibat peralatan kerja Resiko Sarung tangan, sepatu, Kontraktor &
-Pekerjaan Beton 3 3 9
dan material Sedang helm Konsultan Pengawas

Instalasi harus
Terjatuh
memenuhi standar
Tertusuk material pagar pelindung
Iritasi mata dan kulit akibat tutup/lindungi ujung
dampak material besi
Tertimpa material, bangunan gunakan tabir
konstruksi dan Alat pelindung
Kecelakaan akibat terkena
perkerjaan beton
Tersengat aliran listrik oleh
peralatan kerja
Terjepit Alat Kerja
Pendengaran Terganggu Akibat
Bunyi Alat Kerja
Terluka akibat peralatan kerja Resiko Ujung - ujung besi Kontraktor &
-Pekerjaan Pembesian 3 3 9
dan material Sedang ditutup Konsultan Pengawas

Tertimpa material, bangunan Beri papan untuk


konstruksi dan alat akses jalan
Kecelakaan akibat terkena Gunakan APD yang
pekerjaan beton sesuai
Pasang Instalasi
Tertusuk material
Listrik dengan benar
Beri
Terjepit alat kerja
topangan/stud/steger
Gunakan sarung
Terjatuh
tangan
Tersengat listrik Gunakan Safety Shoes
Anyaman besi roboh Pakai helmet standar
Terpotong
Kaki tertimpa benda

Terluka akibat peralatan kerja Resiko Gunakan APD yang Kontraktor &
4 PEKERJAAN LASER CUTTING 3 3 9
dan material Sedang sesuai Konsultan Pengawas
Tertimpa material, bangunan Sarung tangan, sepatu,
konstruksi dan alat helm
Tertusuk material
Terjepit alat kerja
Terjatuh

Terluka akibat peralatan kerja Resiko Gunakan APD yang Kontraktor &
5 PEKERJAAN PAVING BLOCK 3 1 3
dan material Kecil sesuai Konsultan Pengawas

Tertimpa material, bangunan Sarung tangan, sepatu,


konstruksi dan alat helm
Tertusuk material
Terjepit alat kerja
Terjatuh

Terluka akibat peralatan kerja Resiko Gunakan APD yang Kontraktor &
6 PEKERJAAN BATU SIKAT 3 1 3
dan material Kecil sesuai Konsultan Pengawas

Tertimpa material, bangunan Sarung tangan, sepatu,


konstruksi dan alat helm, masker
Tertusuk material
Terjepit alat kerja
Terjatuh
7 PEKERJAAN KANSTIN
Terluka akibat peralatan kerja Resiko Gunakan sarung Kontraktor &
3 1 3
dan material Kecil tangan Konsultan Pengawas

Tertimpa material, bangunan


Gunakan Safety Shoes
konstruksi dan alat
Tertusuk material Pakai helmet standar
Terjepit alat kerja

Terjatuh

PEKERJAAN LAJUR PEMANDUAN (DIFABLE Terluka akibat peralatan kerja Resiko Gunakan APD yang Kontraktor &
8 3 1 3
TILE) dan material Kecil sesuai Konsultan Pengawas
Tertimpa material, bangunan Sarung tangan, sepatu,
konstruksi dan alat helm, masker
Tertusuk material

Terjepit alat kerja

Terjatuh

Terluka akibat peralatan kerja Resiko Gunakan APD yang Kontraktor &
9 PEKERJAAN CONCRETE SLAB 3 1 3
dan material Kecil sesuai Konsultan Pengawas
Tertimpa material, bangunan Sarung tangan, sepatu,
konstruksi dan alat helm, masker

Tertusuk material

Terjepit alat kerja


Terjatuh
PEKERJAAN PONDASI BATU BELAH CAMPURAN Iritasi mata dan kulit akibat Resiko Gunakan APD yang Kontraktor &
10 3 3 9
1 SP:4PP dampak material Sedang sesuai Konsultan Pengawas
Terluka akibat peralatan kerja Sarung tangan, sepatu,
dan material helm, masker
Tertimpa material, bangunan
konstruksi dan alat
Kecelakaan akibat terkena
pekerjaan beton
Tertusuk material
Terjatuh
Iritasi mata dan kulit akibat Resiko Gunakan APD yang Kontraktor &
11 PEKRJAAN PASANGAN DINDING BATA MERAH 3 3 9
dampak material Sedang sesuai Konsultan Pengawas
Terluka akibat peralatan kerja Sarung tangan, sepatu,
dan material helm, masker
Tertimpa material, bangunan
konstruksi dan alat
Terjatuh
Terluka akibat peralatan kerja Resiko Gunakan APD yang Kontraktor &
12 PEKERJAAN BESI DAN ALUMINIUM 3 3 9
dan material Sedang sesuai Konsultan Pengawas
Sarung tangan, sepatu,
Terjatuh dari penunjang kerja
helm, masker
Tertusuk material
Tersengat aliran listrik oleh
peralatan kerja
Iritasi mata dan kulit akibat
dampak material
Tertimpa material, bangunan
konstruksi dan alat
Tergelincir pada bangunan
konstruksi
Pendengaran terganggu akibat
bunyi alat kerja
Resiko Gunakan APD yang Kontraktor &
13 PEKERJAAN PENGECATAN Terjatuh dari penunjang kerja 3 1 3
Kecil sesuai Konsultan Pengawas
Iritasi mata dan kulit akibat Sarung tangan, sepatu,
dampak material helm, masker
Tergelincir pada bangunan
konstruksi
Gangguan pernapasan
Keracunan
PEKERJAAN PEMBANGUNAN GERBANG
PEKERJAAN PERSIAPAN
Mengembangkan
- Pekerjaan Pembersihan Lokasi dan Pembongkaran Terjadi kecelakaan akibat kaki Resiko Kontraktor &
1 3 1 3 sistem kerja yang
Bangunan Eksisting terinjak material berbahaya Kecil Konsultan Pengawas
aman
Kecelakaan akibat pengaturan Membatasi akses
lalu lintas yang kurang baik pembongkaran
Menggunakan APD
Kecelakaan akibat jenis dan yang sesuai seperti
penggunaan peralatan Safety Shoes, Helm
dan Sarung Tangan
Tertimpa material dan peralatan

Menggunakan APD
Terjadi kecelakaan akibat kaki Resiko yang sesuai seperti Kontraktor &
2 - Pengukuran dan Pemasangan Bowplank 3 1 3
terinjak material berbahaya Kecil Safety Shoes, Helm Konsultan Pengawas
dan Sarung Tangan
Kecelakaan akibat terkena
peralatan kerja saat memasang
patok
Kecelakaan akibat jenis dan
penggunaan peralatan

Terjadi kecelakaan akibat kaki Resiko Posisi dan kapasitas Kontraktor &
3 -Tiang Bor Beton, diameter 300 mm (fc 30 Mpa) 3 3 9
terinjak material berbahaya Sedang harus seimbang Konsultan Pengawas

Kecelakaan akibat tersengat Wajib koordinasi &


listrik sesuai SOP
Kecelakaan akibat jenis dan Pastikan ikatannya
penggunaan peralatan kuat
Pastikan kondisi
Tertimpa material dan peralatan lapangan sebelum
bekerja

Resiko Kontraktor &


4 -Pekerjaan Tanah Tebing Longsor 3 2 6 Dinding Turap
Sedang Konsultan Pengawas

(Mencakup Pekerjaan Galian, Timbunan, Pemadatan,


5 Terjatuh pada lubang galian Stabilitas Tanah
Sumuran, Terowong)
Kecelakaan akibat terkena
Tangga Akses
peralatan Galian
Pendengaran terganggu akibat
Pagar Pengaman
bunyi alat kerja
Masker Oksigen
Pelampung
Lampu Penerangan

Menggunakan APD
Resiko yang sesuai seperti Kontraktor &
6 - Pekerjaan Urugan Pasir Tertimpa material 3 2 6
Sedang Safety Shoes, Helm Konsultan Pengawas
dan Sarung Tangan
Terluka akibat peralatan kerja
Tertusuk
Pendengaran terganggu akibat
bunyi alat kerja

Terluka akibat peralatan kerja Resiko Ujung - ujung besi Kontraktor &
7 -Pekerjaan Pembesian 3 3 9
dan material Sedang ditutup Konsultan Pengawas

Tertimpa material, bangunan Beri papan untuk


konstruksi dan alat akses jalan
Kecelakaan akibat terkena Gunakan APD yang
pekerjaan beton sesuai
Pasang Instalasi
Tertusuk material
Listrik dengan benar
Beri
Terjepit alat kerja
topangan/stud/steger

PEKERJAAN BETON fc’ 30 Mpa (K-300), fc’ 19,3 (K- Terluka akibat peralatan kerja Resiko Sarung tangan, sepatu, Kontraktor &
8 3 3 9
225) dan fc’ 16.90 (K-200) dan material Sedang helm Konsultan Pengawas

Tertimpa material, bangunan Instalasi harus


konstruksi dan alat memenuhi standar
Kecelakaan akibat terkena
pagar pelindung
pekerjaan beton
tutup/lindungi ujung
Tertusuk material
besi
kabel harus terisolasi
Terjepit alat kerja
rapat
gunakan tabir
Terjatuh
pelindung

Terluka akibat peralatan kerja Resiko Struktur harus Kontraktor &


9 -Pekerjaan Bekisting 3 3 9
dan material Sedang diperkuat Konsultan Pengawas

Tertimpa material, bangunan rangka bekisting


konstruksi dan alat memadai
Kecelakaan akibat terkena diberi pagar, pakai
pekerjaan beton harnes
diberi jaring
Tertusuk material
pengaman
gunakan sarung
Terjepit alat kerja
tangan
Terjatuh gunakan safety shoes
pakai helm standar

Iritasi mata dan kulit akibat Resiko Gunakan APD yang Kontraktor &
10 -Pekerjaan Pondasi batu Belah Campuran 1 SP : 4 PP 3 3 9
dampak material Sedang sesuai Konsultan Pengawas
Terluka akibat peralatan kerja Sarung tangan, sepatu,
dan material helm, masker
Tertimpa material, bangunan
konstruksi dan alat
Kecelakaan akibat terkena
pekerjaan beton
Tertusuk material
Terjatuh

Iritasi mata dan kulit akibat Resiko Gunakan APD yang Kontraktor &
11 - Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Merah 3 3 9
dampak material Sedang sesuai Konsultan Pengawas

Terluka akibat peralatan kerja Sarung tangan, sepatu,


dan material helm, masker
Tertimpa material, bangunan
konstruksi dan alat
Terjatuh

Terluka akibat peralatan kerja Resiko Gunakan sarung Kontraktor &


12 - Pekerjaan Konstruksi Baja Profil 3 3 9
dan material Sedang tangan Konsultan Pengawas

Terjatuh dari penunjang kerja Gunakan Safety Shoes


Tertusuk material Pakai helmet standar
Tersengat aliran listrik oleh
peralatan kerja
Iritasi mata dan kulit akibat
dampak material
Tertimpa material, bangunan
konstruksi dan alat
Tergelincir pada bangunan
konstruksi
Pendengaran terganggu akibat
bunyi alat kerja

Resiko Gunakan APD yang Kontraktor &


13 - Pekerjaan Pengecatan Terjatuh dari penunjang kerja 3 1 3
Kecil sesuai Konsultan Pengawas

Iritasi mata dan kulit akibat Sarung tangan, sepatu,


dampak material helm, masker
Tergelincir pada bangunan
konstruksi
Gangguan Pernapasan
Keracunan

Anda mungkin juga menyukai