Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
BAB 1
SPESIFIKASI TEKNIS
1.1. PENDAHULUAN
Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus dibaca bersama-sama dengan
gambar-gambar yang keduanya bersama-sama menguraikan pekerjaan yang harus dilaksanakan.
Istilah pekerjaan mencakup suplai dan instalasi seluruh peralatan dan material yang harus
dipadukan dalam konstruksi-konstruksi, yang diperlukan menurut dokumen-dokumen kontrak,
serta semua tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memasang dan menjalankan peralatan dan
material tersebut. Spesifikasi untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan dan material yang harus
dipakai, harus diterapkan baik pada bagian dimana spesifikasi tersebut ditemukan maupun
bagian-bagian lain dari pekerjaan dimana pekerjaan atau material tersebut dijumpai.
PEKERJAAN TANAH
- Penggalian 1 m³ Tanah Biasa Sedalam 1 m
- Pengurugan 1 m³ dengan Pasir Urug
PEKERJAAN PONDASI
- Tiang Bor Beton, diameter 300 mm (fc 30 Mpa)
- Penggalian 1 m³ Tanah Biasa Sedalam 2 m
- Pemasangan 1 m² Bekisting Untuk Pondasi (3x pakai)
- Pembesian 1 Kg dengan Besi Polos atau Besi Ulir
- 1m3 Beton Mutu f'c= 19,3 MPa (K-225)
PEKERJAAN BETON DAN DINDING PEDESTRIAN
- Pemasangan 1 m² Bekisting Untuk Pondasi (2x pakai)
- Pemasangan 1 m² Bekisting Untuk Sloof (2x pakai)
- Pemasangan 1 m² Bekisting Untuk Dinding (2x pakai)
- Pembesian 1 Kg dengan Besi Polos atau Besi Ulir
- 1m3 Beton Mutu f'c= 16,9 MPa (K-200)
- Pemasangan 1 m3 Pondasi Batu Belah Campuran 1SP:4PP
- Pekerjaan Lantai Kerja Pedestrian
- Pasangan Dinding Bata Urugan
PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM
- Pemasangan 1 kg Besi Profil (Double Siku 65.65.8)
- Pemasangan 1 kg Besi Profil (Double Siku 40.40.5)
- Pemasangan 1 kg Besi Profil (Pelat Buhul)
- Pemasangan 1 kg Besi Profil (Base Plate)
- Pemasangan 1 kg Baut/mur/angkur
- Pekerjaan Dinding Rangka Plat Alumunium
- Pekerjaan Pengecatan 1m2 Cat Menie Besi
- Pekerjaan Pengecatan 1m2 Cat Anti Karat
PEKERJAAN FASILITAS EKSTERIOR BANGUNAN
- Pekerjaan Decorative Sandstein Natural Stone (20x40x5)cm
- Pekerjaan Stone Warna Hitam (20x40x5)cm
- Pekerjaan Dot Pave, (30x30x6) cm
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Jika ada pekerjaan yang perlu menutup lalulintas harus ada izin dahulu dari polisi lalulintas
atau aparat yang berwenang. Penyedia jasa juga harus menjaga jangan sampai ada kemacetan
lalulintas, dan bila diperlukan direksi dapat memerintahkan penyedia jasa untuk menyediakan
orang untuk mengatur lalulintas. Penempatan alat-alat dan bahan-bahan tidak boleh mengganggu
lalulintas apabila terpaksa bahan-bahan tersebut diangkut dari tepi jalan selambat-lambatnya
dalam waktu 1 x 24 jam sesudah penurunan bahan-bahan tersebut.
3 Tahun
(untuk SKA
SKA Ahli Muda K3 Konstruksi
Ahli Muda)
3. Ahli K3 Konstruksi atau SKA Ahli Madya K3 1 Orang
atau 0 tahun
Konstruksi
(untuk SKA
Madya)
Min. 2
4 Manager Keuangan - 1 Orang
Tahun
d. Melakukan kerja sama untuk membentuk kegiatan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum bila ada dua atau lebih Penyedia yang bergabung dalam satu kegiatan.
e. Penyedia melapor ke Dinas Tenaga Kerja dan Jamsostek setempat sesuai ketentuan yang
berlaku.
f. Penyedia wajib membuat Laporan Rutin Kegiatan P2K3 ke Dinas Tenaga Kerja setempat
dan tembusannya disampaikan kepada PPK.
g. Penyedia wajib melaksanakan Audit Internal K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
h. Penyedia wajib membuat rangkuman aktifitas pelaksanaan SMK3K bidang pekerjaan
umum sebagai bagian dari dokumen serah terima kegiatan pada akhir pekerjaan.
i. Penyedia wajib melaporkan kepada PPK dan Dinas Tenaga Kerja setempat tentang
kejadian berbahaya, kecelakaan kerja konstruksi dan penyakit akibat kerja kosntruksi yang
telah terjadi pada kegiatan yang dilaksanakan.
j. Penyedia wajib menindaklanjuti surat peringatan yang diterima dari PPK.
k. Penyedia wajib melakukan pengendalian resiko K3 onstruksi Bidang Pekerjaan Umum
yang meliputi : inspeksi tempat kerja, peralatan, sarana pencegahan kecelakaan konstruksi
sesuai dengan RK3.
l. Penyedia yang melaksanakan pekerjaan tingkat resiko tinggi wajib memiliki sertifikat K3
perusahaan yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi yang telah diakreditasi oleh Komite
Akreditasi nasional (KAN).
m. Penyedia wajib melaksanakan seluruh ketentuan K3 sesuai dengan ketentuan-ketentuan
sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
NO Uraian Jenis Dimensi Kegunaan Cara Penggunaan Syarat Mutu Produk Ket
Pekerjaan Material
1 Spanduk K3 Media: Uk: 160x60cm media komunikasi visual berupa Ditempatkan diarea Permen Nomor: Barang
Albatros, piktogram/simbol dan teks/pesan proyek 05/PRT/M/2014 tentang
Habis Pakai
finishing yang berguna untuk Pedoman Sistem
doff, digital menyampaikan informasi bahaya Manajemen
printing atau pesan-pesan K3 kepada Keselamatan dan
pekerja, Penyedia Jasa, dan tamu Kesehatan Kerja
yang berada di area perusahaan (SMK3) Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum
2 Poster Kertas poster Uk: 42x60cm Sebuah poster yang menjelaskan ditempatkan diarea Permen Nomor: Barang
(Luster photo ketentuan atau memberikan saran kerja/ proyek 05/PRT/M/2014 tentang Habis Pakai
paper 260gr yang dirancang untuk membuat Pedoman Sistem
+ laminasi, orang keluar dari bahaya ditempat Manajemen
digital kerja seperti kantor, pabrik, Keselamatan dan
printing sekolah, gedung pemerintah atau Kesehatan Kerja
akomodasi sewaan. (SMK3) Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum
3 Papan Pipa besi 1 Uk: untuk menunjukkan instruksi Ditempatkan diarea Permen Nomor: Barang
Informasi K3 ½’’, papan tindakan/ informasi keselamatan kerja/ proyek 05/PRT/M/2014 tentang
100x120x60cm Habis Pakai
plat baja (bukan bahaya), seperti Pedoman Sistem
1mm, stiker penggunaan APD atau kebijakan Manajemen
reflektif perusahaan. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
(SMK3) Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum
1
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
4 Tali Karmantel Diameter: Untuk operator atau pekerja yang Dipasang di sabuk standar ANSI Z.359.1- Barang
keselamatan statis minimal 8mm dikaitkan ke sabuk pengaman pada pengaman tubuh 2016 atau standar SNI Habis Pakai
(life line) ketinggian lebih dari 2m. pada operator/
pekerja
5 Topi Model V- - Melindungi kepala dari benturan, Dipasang di kepala SNI ISO 3873 Barang
Pelindung Guard kejatuhan benda-benda dari atas, operator/pekerja Habis Pakai
(Safety dengan tali dll.
Helmet) dagu karet
model
otomatis
7 Pelindung masker sekali - Untuk melindungi hidung dri debu, Dipasang di bagian Produk dalam proses Barang
pernafasan pakai yang kotoran/gram bahan berkarat/besi tubuh (hidung dan SNI sementara merujuk Habis Pakai
dan mulut terbuat dari mulut) ISO 16972 /
(Masker) katun, kertas N9504C/N9504CS/RM
atau kasa P 2E /8210 3M
8 Sarung Bahan katun, - Melindungi tangan dari bahaya Dipasang dibagian SNI-06-0652 / SNI 06- Barang
Tangan kombinasi kesentrum listrik dengan tegangan tubuh (tangan) 0652 / SNI 06-1301 / Habis pakai
(Safety kulit, vynil, rendah dan tinggi atau material SNI 08-6113
Gloves) PVC, nitril berbahaya sesuai dengan
sesuai penggunaan.
kebutuhan
9 Sepatu Bahan karet, - Melindungi tangan dari bahaya Dipasang dibagian SNI 7079-2009 dan Barang
Keselamatan baja, anti kesentrum listrik dengan tegangan tubuh (kaki) SNI 0111-2009, SNI Habis Pakai
(Safety Shoes) tergelincir rendah dan tinggi atau material 7037
sisesuaikan berbahaya sesuai dengan
dengan penggunaan.
kebutuhan
10 Rompi Material - Untuk melindungi badan dari Dipasang di badan ANSI/ISEA 107-2010, Barang
Keselamatan retroreflektif material berbahaya SNI masih dalam Habis Pakai
(Safety Vest) atau material proses
kombinasi
2
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Pelindung Tali dari - Untuk melindungi badan dari Dipasang dibadan ANSI Z.359.1-2016 Barang
11 Jatuh (Fall baja atau tali ketinggian atau standar SNI Habis Pakai
Arraster) dari serat
dengan
diameter
besar.
12 BPJS - - Asuransi keselamatan dan - Standar KEPNAKER. Barang
Ketenaga kesehatan pekerja Habis Pakai
Kerjaan dan
Kesehatan
Kerja
13 Peralatan - - Untuk perlindungan - Standar Barang
P3K (kotak /pertolongan pertama jika PERMENAKER nomor Habis Pakai
P3K, tandu, terjadi kecelakaan kerja di 15 tahun 2008
tabung area proyek.
oksigen,
obat luka,
dll)
14 Ruang P3K - - Untuk tempat penyimpanan - Standar Barang
(tempat tidur peralatan P3K dan tempat PERMENAKER nomor Habis Pakai
pasien) tidur pasien. 15 tahun 2008
15 Rambu Bahan: 200x200mm Sebagai petunjuk dalam Dipasang di area ISO 3864-1: 2011, NSI Barang
Petunjuk Albatros, keadaan darurat terjadi atau proyek Z535.1, ISO 11684: Habis Pakai
finishing menunjukkan lokasi dan 1995 dan standar SNI
doff, digital fasilitas pelayanan darurat
printing
16 Rambu Bahan: 200x200mm Sebagai petunjuk larangan Dipasang di area ISO 3864-1: 2011, NSI Barang
Larangan Albatros, selama di dalam proyek proyek Z535.1, ISO 11684: Habis Pakai
finishing 1995 dan standar SNI
doff, digital
3
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
printing
17 Rambu Bahan: 200x200mm Sebagai petunjuk peringatan Dipasang di area ISO 3864-1: 2011, NSI Barang
Peringatan Albatros, adanya tanda bahaya didalam proyek Z535.1, ISO 11684: Habis Pakai
finishing proyek 1995 dan standar SNI
doff, digital
printing
18 Rambu Bahan: 200x200mm Sebagai petunjuk dalam Dipasang di area ISO 3864-1: 2011, NSI Barang
Informasi Albatros, keadaan darurat terjadi atau proyek Z535.1, ISO 11684: Habis Pakai
finishing menunjukkan lokasi dan 1995 dan standar SNI
doff, digital fasilitas pelayanan darurat
printing
19 Kerucut Bahan - Merupakan penanda lalu Perangkat Standar SNI, Permen Barang
Lalu-lintas plastik/karet lintas yang sifatnya sementara digunakan oleh no.13 tahun 2014 Habis Pakai
operator lalu-lintas
20 Alat Powder, Uk. 10kg alat yang digunakan untuk - Standar Barang
pemadam Co2, Foam, memadamkan api serta PERMENAKER nomor Habis Pakai
api ringan HFC227 mengendalikan kebakaran 04 tahun 1980
(APAR) 10 kecil.
kg
21 Bendera K3 Bahan: kain Uk. Standar: Sebagai perlengkapan Dipasang surat keputusan menteri Barang
dengan 135x90 cm kampanye dilingkungan/lokas tenaga kerja republik Habis Pakai
warna putih program K3 sekaligus sebagai i pstrategis di indonesia
dan hijau simbol bahwa perusahaan proyek no.1135/MEN/1987
telah menerapkan
program K3 di lingkungan
kerja.
4
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
1
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
2
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
7 Fasilitas Cuci Tangan Sebagai perlindungan dan pembersihan Barang Habis Pakai
tangan.
8 Vitamin C membantu mengatur metabolisme, mencegah Barang Habis Pakai
penyebaran covid-19
Metode untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM
9 Tes Rapid dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk Barang Habis Pakai
melawan virus Corona.
3
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
c. Penyedia harus menghindari kerusakan pada fasilitas jalan masuk yang ada dengan
mengatur trayek kendaraan yang digunakan serta membatasi/membagi beban
muatan.
d. Kerusakan pada jalan atau benda-benda lain yang diakibatkan oleh pekerjaan
penyedia, mobilisasi peralatan serta pemasukan bahan akan menjadi tanggung
jawab penyedia dan harus segera diperbaiki.
1.11. PENYEDIAAN AIR, TENAGA LISTRIK DAN LAMPU PENERANGAN
a. Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan selama proyek berlangsung, Penyedia harus
memperhitungkan biaya penyediaan air bersih guna keperluan air kerja, air minum
untuk pekerja dan air kamar mandi.
b. Air yang dimaksud adalah bersih, baik yang berasal dari PAM atau sumber air, serta
pengadaan dan pemasangan pipa distribusi air tersebut bagi keperluan pelaksanaan
pekerjaan dan untuk keperluan Kantor Proyek, kantor Penyedia, kamar mandi/WC
atau tempat-tempat lain yang dianggap perlu.
c. Penyedia juga harus menyediakan sumber tenaga listrik untuk keperluan pelaksanaan
pekerjaan, kebutuhan kantor Proyek dan penerangan proyek pada malam hari
sebagai keamanan selama proyek berlangsung selama 24 jam penuh dalam sehari.
d. Pengadaan penerangan dapat diperoleh dari sambungan PLN atau dengan pengadaan
Generator Set, dan semua perijinan untuk pekerjaan tersebut menjadi tanggung
jawab Penyedia. Pengadaan fasilitas penerangan tersebut termasuk pengadaan dan
pemasangan instalasi dan armatur, stop kontak serta saklar/panel.
1.12. GAMBAR-GAMBAR KERJA dan SYARAT-SYARAT TEKNIS
a. Penyedia wajib meneliti semua Gambar dan SPESIFIKASI TEKNIS termasuk
tambahan dan perubahannya yang tercantum dalam Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan (Aanwijzing).
b. Bilamana ada ketidaksesuaian antara Gambar dan SPESIFIKASI TEKNIS, maka
yang mengikat adalah SPESIFIKASI TEKNIS. Bilamana suatu gambar tidak cocok
dengan gambar yang lain, maka harus berkonsultasi dengan Direksi
Teknis/Lapangan untuk dikoordinasikan dengan Konsultan Perencana.
4
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
5
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
b. Penyedia harus menjaga ketertiban dan kelancaran selama perjalanan alat-alat berat
yang menggunakan jalanan umum agar tidak mengganggu lalu-lintas.
c. Direksi Teknis/Lapangan berhak memerintahkan untuk menambah peralatan atau
menolak peralatan yang tidak sesuai atau tidak memenuhi persyaratan.
d. Bila pekerjaan telah selesai, Penyedia diwajibkan untuk segera menyingkirkan alat-alat
tersebut, memperbaiki kerusakan yang diakibatkannya dan membersihkan bekas-
bekasnya.
e. Disamping untuk menyediakan alat-alat yang diperlukan seperti dimaksudkan pada
(point a). penyedia harus menyediakan alat-alat bantu sehingga dapat bekerja pada
kondisi apapun, seperti : tenda-tenda untuk bekerja pada waktu hari hujan, perancah
(scafolding) pada sisi luar bangunan atau tempat lain yang memerlukan, serta peralatan
lainnya.
1.15. PENYEDIAAN MATERIAL
a. Penyedia Jasa harus menyediakan sendiri semua material seperti yang disebutkan dalam
daftar kuantitas (daftar rencana anggaran biaya) kecuali ditentukan lain di dalam
dokumen kontrak.
6
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
7
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
8
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
10. Penyedia harus membuat los kerja dan bangunan tempat untuk istirahat (bedeng) dan
tempat ibadah bagi pekerja penyedia.
11. Los kerja merupakan bangunan dengan luas yang cukup untuk tempat bekerja bagi
tukang/pekerja Penyedia dan mempunyai kondisi yang cukup baik, terlindung dari
pengaruh cuaca yang dapat menghambat kelancaran pekerjaan.
12. Bangunan-bangunan ini harus dibongkar setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.
1.21. PENGUKURAN DAN PEMATOKAN
a. Penyedia harus sudah memperhitungkan biaya untuk pengukuran dan penelitian
ukuran tata letak atau ketinggian bangunan (Bouwplank), termasuk penyediaan Bench
Mark dan patok-patok pendukung.
b. Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga ahli dalam bidangnya dan berpengalaman.
c. Hasil pengukuran harus dilaporkan kepada Direksi Teknis/Lapangan agar dapat
ditentukan sebagai pedoman atau referensi dalam melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan gambar rencana dan persyaratan teknis.
d. Jika pada saat pengukuran terjadi keraguan, maka hal ini harus ditanyakan kepada
Direksi Teknis/Lapangan.
e. Penyedia harus mengerjakan pematokan untuk menentukan kedudukan dan peil
bangunan sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini seluruhnya harus mendapat
persetujuan Direksi Teknis/Lapangan terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan
selanjutnya.
Direksi Teknis/Lapangan dapat melakukan revisi pemasangan patok tersebut bila
dipandang perlu. Penyedia harus mengerjakan revisi tersebut sesuai dengan petunjuk
Direksi Teknis/Lapangan.
f. Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok, Penyedia harus memberitahukan
kepada Direksi Teknis/Lapangan sekurang-kurangnya 2 (dua) hari sebelumnya,
sehingga Direksi Teknis/Lapangan dapat mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan untuk melakukan pengawasan.
g. Pekerjaan pematokan yang telah selesai, diukur oleh Penyedia untuk mendapat
persetujuan Direksi Teknis/Lapangan. Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui
Direksi Teknis/Lapangan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pembayaran
pekerjaan. Penyedia wajib menyediakan alat-alat ukur dengan perlengkapannya, juru
ukur serta pekerjaan lain yang diperlukan oleh Direksi Teknis/Lapangan untuk
melakukan pemeriksaan/pengujian hasil pengukuran.
9
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
10
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Dalam hal dimana ditemukan persoalan dengan jariangan utilitas eksisting, Penyedia
Jasa diwajibkan memberitahukan kepada Pengawas dan atas sepengetahuan Pengawas,
Penyedia Jasa menghubungi Instansi yang terkait (pemilik jaringan utilitas tersebut) untuk
mencari solusi penanganannya.
1.24. TANDA-TANDA/ RAMBU DAN PAPAN NAMA PROYEK
Ditempat-tempat yang dipandang perlu, Penyedia Jasa harus menyediakan tanda-tanda
untuk keperluan kelancaran lalu lintas. Tanda-tanda tersebut harus cukup jelas untuk
menjamin keselamatan lalu lintas. Apabila pekerjaan harus memotong/menyeberangi jalan
dengan lalu lintas padat, Penyedia Jasa harus melaksanakan pekerjaan secara bertahap atau
apabila dipandang perlu dilaksanakan pada malam hari. Segala biaya untuk keperluan tersebut
harus sudah termasuk di dalam penawaran Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa wajib membuat papan nama proyek yang bertuliskan/berisikan
keterangan mengenai pekerjaan yang sedang dilaksanakan (pemberi tugas, nama Penyedia
Jasa, dsb) sesuai gambar rencana.
1.25. PROGRAM KERJA
Penyedia Jasa harus menyiapkan rencana kerja secara detail dan harus diserahkan
kepada direksi paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan suatu tahapan pekerjaan
dimulai.
Rencana kerja tersebut harus mencakup :
A. Usulan waktu untuk pengadaan, pembuatan dan suplai berbagai bagian pekerjaan.
B. Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian-bagian lain ke lapangan.
C. Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian pekerjaan dan/atau
pemasangan berbagai bagian pekerjaan termasuk pengujiannya.
D. Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan oleh Penyedia Jasa.
E. Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan dengan disertai
latar belakang pendidikan, pengalaman serta penugasannya.
F. Jenis serta jumlah mesin-mesin dan peralatan yang akan dipakai pada pelaksanaan
pekerjaan.
G. Jadwal pelaksanaan tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Kurva-S beserta
lampiran penjelasan.
H. Jangka waktu Pelaksanaan yaitu 270 Hari kalender.
11
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
I. Penyedia wajib memberikan salinan jadwal pelaksanaan yang telah disahkan oleh
Direksi Teknis/Lapangan dalam 5 (lima) rangkap kepada Direksi Teknis/Lapangan,
dan satu salinan harus ditempel di kantor lapangan (direksi keet) yang dilengkapi
dengan grafik kemajuan pelaksanaan pekerjaan.
J. Direksi Teknis/Lapangan akan menilai prestasi pekerjaan Penyedia berdasarkan
grafik rencana kerja dan kemajuan pelaksanaan pekerjaan tersebut.
K. Cara pelaksanaan pekerjaan.
L. Penyedia jasa harus membuat request untuk pekerjaan yang akan dikerjakan dan
penyedia jasa harus meminta diperiksa direksi untuk setiap pekerjaan yang telah
dikerjakan agar bisa melanjutkan pekerjaan lain atau harus dibongkar untuk
mendapatkan hasil yang disepakati. Program kerja tersebut antara lain dituangkan
dalam bentuk Kurva-S beserta lampiran penjelasannya.
1.26. METODE KERJA
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan penyedia harus mengajukan metode pelaksanaan
pekerjaan untuk disetujui oleh Direksi Teknis/Lapangan. Metode kerja sekurang-
kurangnya berisi :
Metode pelaksanaan pekerjaan,
Untuk komponen pekerjaan tertentu (beton, baja, komponen instalasi dll.) harus
dilengkapi dengan gambar yang menjelaskan pelaksanaannya.
Bahan/material yang akan digunakan.
Peralatan pendukung.
Jumlah tenaga kerja yang akan digunakan.
1.27. PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN
a. Penyedia Jasa diharuskan untuk memberikan penjelasan tertulis selengkapnya
apabila direksi memerlukan penjelasan tentang tempat-tempat asal mula
material yang didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan sebelum mulai
pelaksanaan tahapan tersebut. Dalam keadaan apapun, Penyedia Jasa tidak
dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen tanpa mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari direksi teknis/lapangan.
b. Pemberitahuan yang jelas dan lengkap harus terlebih dahulu disampaikan
kepada direksi sebelum memulai pekerjaan, agar direksi mempunyai waktu
yang cukup untuk mempertimbangkan persetujuannya.
12
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
13
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
b. Penyedia harus menguji hasil pekerjaan setiap tahap dan/atau secara keseluruhan
sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknisnya. Apabila dari hasil pengujian terdapat
bagian pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, Penyedia dengan biaya sendiri harus
melaksanakan perbaikan sampai dengan hasil pengujian ulang berhasil dan dapat
diterima oleh Direksi Teknis/Lapangan.
1.32. DOKUMENTASI
15
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
1.33. PENGGAMBARAN
16
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan Gambar Pelaksanaan yang telah disetujui
dan disahkan oleh Direksi. Setiap perubahan dari Gambar Pelaksanaan terlebih dahulu harus
dimintakan persetujuan kembali kepada Direksi. Resiko yang timbul akibat pekerjaan yang
dilaksanakan tanpa persetujuan Direksi, sepenuhnya menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa.
a. Penyedia wajib membuat shop drawing yang terdiri dari gambar kerja lengkap
sesuai dengan kondisi lapangan untuk semua pekerjaan serta detail khusus
yang belum tercakup lengkap dalam gambar rencana atau yang diminta
Direksi Teknis/Lapangan. Shop drawing ini harus jelas mencantumkan dan
menggambarkan semua data yang diperlukan.
b. Semua dokumen gambar harus dibuat menggunakan software CAD.
c. Shop drawing harus disetujui dahulu oleh Direksi Teknis/Lapangan sebelum
pelaksanaan pekerjaan.
1.33.5. Gambar Purnalaksana (As built drawings)
a. Selama pelaksanaan, Penyedia Jasa harus menyediakan 1 (satu) set gambar yang
memperlihatkan progress pelaksanaan untuk tiap-tiap bangunan. Lembar-lembar
gambar yang telah selesai dilaksanakan dengan benar kemudian dicap “SUDAH
DILAKSANAKAN”.
b. Gambar Purnalaksana (As Built Drawings) harus dibuat menggunakan kertas A3
80 gram yang berkualitas baik bila pekerjaan telah diselesaikan 100 %.
c. Dalam waktu 1 (satu) bulan setelah Serah Terima pertama Pekerjaan (PHO),
Penyedia Jasa harus sudah menyerahkan Gambar Purnalaksana yang sudah
disahkan oleh Direksi yang terdiri dari 1 (satu) set Gambar ukuran A3, beserta 1
(satu) set copy blue print dan 3 (tiga) set copy dalam ukuran A3.
d. Semua dokumen gambar harus dibuat dengan menggunakan software CAD.
e. Dokumen pekerjaan terlaksana/terpasang (as built documents) yang diserahkan
kepada Direksi Teknis/Lapangan pada saat serah terima akhir pekerjaan adalah
termasuk dokumen hasil proses manajemen risiko K3 Perancangan dan
Pelaksanaan serta SOP K3 Pemanfaatan Bangunan/Konstruksi.
17
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
18
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
19
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Test Specimens
ASTM C42-87 : Method of Obtaining and Testing Drilled Cores and Sawed
Beams of Concrete
ASTM C143-89 : Test Method for Slump of Portland Cement Concrete
ASTM C172-82 : Specification of Portland Cement
ASTM C260-86 : Method for Air Content of Freshly Mixed Concrete by the
Pressure Method Air-Entraining Admixtures for Concrete
ASTM C330-85 : Specification for Lightweight Aggregates for Structure Concrete
1.36. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KERJA (SMK3)
a. Penyedia jasa wajib menerapkan pelaksanaan system manajemen keselamatan kerja
(SMK3) sesuai yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012
seperti diketahui tujuan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) ini adalah dalam rangka:
- Untuk meningkatkan efektifitas perlindungan K3 dengan cara : terencana,
terukur, terstruktur, terintegrasi.
- Untuk mencegah kecelakaan kerja dan mengurangi penyakit akibat kerja,
dengan melibatkan: manajemen, tenaga kerja/pekerja dan serikat kerja.
SMK3 diwajibkan bagi pekerjaan yang mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.
Untuk itu perusahaan diwajibkan menyusun Rencana K3. Dalam menyusun rencana
K3 tersebut, pengusaha melibatkan Ahli K3, Panitia Pembina keselamatan dan
kesehatan kerja (P2K3) wakil pekerja dan pihak lain yang terkait.
21
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
BAB 2
22
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Patok-patok yang lain digunakan untuk pembatas site, terbuat dari pipa PVC
pralon dan diberi tulang besi bergaris tengah 12 mm, dicor beton 1 : 2 : 3 dan
diberi tanda koordinat.
23
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Pada keadaan dimana ada penyimpangan dari gambar pelaksanaan, Penyedia Jasa
harus mengajukan 3 (tiga) gambar penampang dari daerah yang dipatok itu.
Direksi akan membubuhkan tanda tangan persetujuan pada satu lembar gambar
tersebut dan mengembalikannya kepada Penyedia Jasa, gambar ini merupakan
gambar pelengkap dan merupakan satu kesatuan dengan gambar nyata.
Apabila terdapat revisi, maka setelah diperbaiki Penyedia Jasa mengajukan kembali
kepada direksi untuk dimintakan persetujuan.
Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
b. Terjadi kecelakaan akibat kaki terinjak material berbahaya
c. Kecelakaan akibat terkena peralatan kerja saat memasang patok
d. Kecelakaan akibat jenis dan penggunaan peralatan
PASAL 2
PEKERJAAN TANAH
25
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
h. Penyedia diharuskan untuk melaksanakan dan merawat semua tebing dan galian yang
termasuk dalam kontrak, memperbaiki longsoran-longsoran tanah selama masa
Kontrak dan Masa Perawatan.
i. Penyedia baru boleh melaksanakan pekerjaan selanjutnya, setelah ia mencapai sesuatu
tahap dimana penggalian yang dihasilkannya disetujui oleh pihak Direksi
Teknis/Lapangan pekerjaan termasuk perlindungan permukaan-permukaan galian itu
secara efektif terhadap kerusakan oleh sebab apapun. Bila pihak Penyedia tidak
memberikan perlindungan yang baik, maka ia menggali kembali daerah yang
bersangkutan sampai ke suatu tahap/tingkat lanjutan yang disetujui oleh pihak Direksi
Teknis/Lapangan, dimana untuk selanjutnya tidak diberikan tambahan oleh pihak
Direksi Teknis/Lapangan.
j. Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
Terjatuh pada lubang galian
Kecelakaan akibat terkena peralatan Galian
Pendengaran terganggu akibat bunyi alat kerja
k. Lingkup pekerjaan galian :
Galian tanah sedalam 1 meter
Galian tanah sedalam 2 meter
l. Syarat Pembayaran
Satuan Mata Pembayaran untuk Galian Tanah Sedalam 1 dan 2 Meter adalah :
meter kubik (m3).
m. Tenaga kerja yang diperlukan :
Pekerja
Mandor
2.2. URUGAN PASIR
a. Material pasir urug harus pasir yang bersih dari akar-akar, kotoran-kotoran, tidak
mengandung tanah dan tidak mengandung kimia yang dapat merusak bahan bangunan
lainnya.
b. Lapisan urugan pasir disirami air dan dipadatkan dengan menggunakan alat Tamper
dengan berat 121 kg (minimum), sampai terbentuk lapisan pasir dengan tebal sesuai
gambar dan harus mendapatkan persetujuan dari Direksi Teknis/Lapangan sebelum
pekerjaan lanjutan.
c. Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas:
Terluka akibat peralatan kerja
Tertimpa material
26
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
27
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
28
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
PASAL 3
PEKERJAAN PONDASI
29
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
2. Pengeboran dengan sistem bor basah / wash borring : Tanah di bor dengan
menggunakan mata bor cross bit ex design sesuai kebutuhan yang memiliki
kecepatan putar 375 rpm dan tekanan +/- 200 kg. Jika tanah dalam keadaan mudah
runtuh dapat diberi chasing sementara terlebih dahulu untuk menghindari
kelongsoran dinding lubang hasil pengeboran. Pengikisan tanah dibantu dengan
tembakan air lewat lubang stang bor yang dihasilkan dari pompa NS-80. Hal ini
menyebabkan tanah yang terkikis menjadi lumpur dan terdorong keluar dari lubang.
Setelah mencapai kedalaman sesuai rencana, pengeboran dihentikan, sementara mata
bor dibiarkan berputar tetapi beban penekanan dihentikan dan air sirkulasi tetap
mengalir terus sampai serpihan tanah terdorong keluar dari lubang seluruhnya.
Selama pembersihan ini berlangsung, baja tulangan dan pipa PVC sudah disiapkan di
dekat lubang bor. Setelah cukup bersih, stang bor diangkat dari lubang bor. Dengan
bersihnya lubang pengecoran akan mendapatkan hasil yang terbaik.
PEMBERSIHAN LUBANG BOR
- Tahap kedua adalah pembersihan lubang bor pile dari lumpur pekat yang
terjadi. Pembersihan harus dilakukan dengan alat pembersih kusus dengan
ukuran yang sesuai dengan diameter lubang bor.
PEMASANGAN BESI BETON DAN CASING PIPA
Tahap ketiga adalah pemasangan besi beton dan pipa PVC untuk pengecoran.
Kerangka baja tulangan yang telah di instal diangkat dengan bantuan diesel dan
power winch dalam posisi tegak lurus terhadap lubang bor dan diturunkan
dengan hati-hati agar tidak terjadi banyak singgungan dengan lubang bor. Baja
tulangan yang telah dimasukan dalam lubang bor ditahan dengan potongan
tulangan melintang lubang bor.
Bila kebutuhan baja tulangan lebih dari 12 meter bisa dilakukan
penyambungan dengan diikat dengan kawat beton dengan panjang overlap 50-
60cm atau sesuai pada gambar yang di sediakan.
Setelah rangka baja tulangan terpasang, maka pipa PVC harus di masukkan
kedalam lubang dengan panjang sesuai kedalaman lubang bor. Bila pada waktu
pemasangan baja tulangan terjadi singgungan dan terjadi keruntuhan di dalam
lubang bor, maka diperlukan pembersihan ulang dengan memasang head
kombinasi diameter 6 "ke diameter 2". Dengan memompa air kedalam stang
bor dan pipa PVC, maka reruntuhan dan tanah yang menempel pada besi
tulangan dapat dibersihkan kembali.
30
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
31
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
32
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Untuk bekisting dinding vertikal diharuskan menggunakan alat (plastic cone) untuk
memastikan bahwa bekisting tersebut tidak mengalami lendutan.
Pembongkaran cetakan dan acuan harus dilaksanakan sedemikian rupa agar keamanan
konstruksi tetap terjamin dan disesuaikan dengan persyaratan P.B.I. 1971 NI-2.
Semua permukaan beton yang terbuka harus licin dan halus, maka bekisting harus
dilapisi dengan triplek bermutu tinggi yang sudah disetujui oleh Direksi
Teknis/Lapangan.
Bekisting yang sudah selesai dibuat dan sudah disiapkan untuk pengecoran beton,
akan diperiksa oleh Direksi Teknis/Lapangan, beton tidak boleh dicor sebelum
bekisting disetujui oleh Direksi Teknis/Lapangan. Untuk menghindari kelambatan
dalam mendapatkan persetujuan, sekurang - kurangnya 24 jam sebelumnya, penyedia
harus memberitahukan Direksi Teknis/Lapangan.
Acuan beton adalah konstruksi cetakan yang terbuat dari kayu lapis atau baja
digunakan untuk membentuk beton muda agar jika telah mengeras dapat memberi
bentuk seperti yang tertera pada gambar rencana. Penyedia Jasa harus menyerahkan
rencana konstruksi acuan kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas untuk
memperoleh persetujuannya sebelum ijin pengecoran beton diberikan.
Meskipun rencana konstruksi acuan telah disetujui Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas, Penyedia Jasa tetap bertanggung jawab terhadap pekerjaan perancah dan
acuan. Konstruksi acuan harus cukup kuat untuk menahan beban mati dan beban hidup
yang bekerja, tekanan beton dalam keadaan basah, getaran-getaran, tanpa mengalami
distorsi.
Acuan harus direncanakan sekaligus untuk memperoleh bentuk penyelesaian
permukaan dengan memasang “chamber” misalnya, dan harus diperhitungkan untuk
mencapai elevasi-elevasi permukaan beton. Acuan di bawah muka air tinggi, harus
kedap air dan dapat menahan beban-beban akibat pengaruh pasang surut dan
gelombang.
Penggunaan semua bahan bangunan untuk acuan, termasuk oli atau coating harus
mendapat persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas. Jenis-jenis kelas acuan :
Acuan Kelas A
Harus menggunakan sambungan alur dan lidah, kayu yang cukup tebal dan kering
udara atau ply-wood dengan permukaan yang keras, baja, plastik kaku atau bahan-
bahan acuan lain yang disetujui.
33
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Permukaan bahan-bahan acuan tersebut harus rata dan bebas dari cacat-cacat pada
sisi yang akan berhubungan dengan beton.
Acuan ini digunakan untuk permukaan beton exposed. Kayu untuk acuan kelas A,
tidak dapat digunakan lebih dari 3 kali.
Acuan Kelas B
Harus menggunakan kayu gergajian yang kering udara dengan baik atau bahan lain
yang disetujui. Acuan ini digunakan untuk permukaan yang tidak “exposed”. Acuan
ini tidak dapat digunakan lebih dari 5 kali.
Bahan-bahan lain untuk acuan dan pelaksanaannya akan menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa, yang harus mendapat persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas. Klem untuk acuan harus dari produksi pabrik yang dikenal dan batang
baja pengikat yang kualitasnya memadai. Kawat pengikat dan pipa PVC atau pipa
plastik tidak diijinkan untuk digunakan.
Kayu yang dipakai untuk cetakan beton adalah kayu mutu klas II bila menurut
kebutuhan PPKI 1970 atau kayu lapis (plywood) ataupun kayu lokal yang
memenuhi persyaratan.
Ukuran tebal papan bekisting minimal 3 cm dan toleransi perbedaan tebal minimal
adalah ± 2 mm. Bila untuk papan bekisting dipakai plywood tebal minimal 16 mm.
Papan bekisting harus kering udara agar tidak menyusut pada waktu dipakai.
Apabila kayu yang akan digunakan sesuai gambar, jenis dan ukurannya tidak dapat
diperoleh di pasaran, maka pemborong boleh mengajukan usul perubahan kepada
Direksi dengan jenis dan ukuran kayu yang berbeda namun mutunya minimal sama
atau lebih tinggi dari yang disyaratkan. Direksi akan menilai dan memberikan
persetujuan secara tertulis.
Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
Terluka akibat peralatan kerja dan material
Tertimpa material, bangunan konstruksi dan alat
Kecelakaan akibat terkena pekerjaan beton
Tertusuk material
Terjepit alat kerja
Terjatuh
Lingkup pekerjaan bekisting :
Bekisting untuk pondasi
Bekisting untuk sloof
34
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
35
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
36
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Campuran yang pada akhirnya ditentukan dari tes pendahuluan akan tetap
dipertahankan selama pekerjaan berlangsung, kecuali jika ditentukan lain dan dipandang perlu
oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas, karena adanya perubahan dalam bahan beton atau
hasil-hasil tes yang menyimpang.
Perbandingan antara semen, agregat halus dan kasar, air dan bahan-bahan penambah
yang diperlukan untuk menghasilkan beton yang memenuhi persyaratan seperti yang tersebut
dalam tabel campuran beton harus ditentukan oleh Penyedia Jasa dari sejumlah campuran –
campuran percobaan yang dilakukan dalam laboratorium untuk beton yang akan dipakai
dalam pekerjaan.
Campuran percobaan tersebut akan menjadi pedoman bagi Penyedia Jasa untuk
membuat campuran sebenarnya di lapangan dengan memperhatikan kondisi lapangan,
peralatan yang tersedia serta metoda pengecoran. Meskipun sudah dilakukan pembuatan
campuran percobaan dan disetujui oleh Direksi/Engineer/Pengawas, tetapi Penyedia Jasa
tetap bertanggungjawab sepenuhnya akan mutu beton yang dihasilkan pada waktu
pencampuran dilapangan.
Kekuatan beton rencana 7 (tujuh) dan 28 (dua puluh delapan) hari harus ditentukan.
Kekuatan campuran percobaan dalam laboratorium ditentukan sebagai nilai karakteristik dari
20 contoh percobaan dan hanya 1 (satu) buah contoh saja yang harganya lebih kecil dari yang
ditentukan.
37
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
38
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
39
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
40
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
41
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
42
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
43
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
m. Percobaan ini harus memenuhi syarat-syarat dalam PBI 1991. Apabila gagal, maka
bagian tersebut harus dibongkar dan dibangun kembali sesuai dengan petunjuk Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas. Semua biaya untuk percobaan dan akibat-akibat gagalnya
pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
n. Penyedia Jasa diharuskan mengadakan slump test menuhi syarat-syarat dalam PBI
1991. Slump beton berkisar 7 cm.
3.3.6. Uji Kekuatan Beton Yang Dianggap Memenuhi Syarat
Kekuatan Tekan Beton hasil pengujian dianggap memenuhi syarat apabila :
a. Untuk benda uji lebih dari 20 buah (PBI 1971 N.I.-2 Pasal 4.7.3.b)
Jika σ’bm adalah kekuatan tekan beton rata-rata maka harus dipenuhi σ’bm – 1.64
* S > σ’bk.
b. Untuk benda uji kurang dari 20 buah (PBI 1971 N.I.-2 Pasal 4.7.3.c)
Jika σ’bm adalah rata-rata dari setiap 4 hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut,
maka harus dipenuhi σ’bm > σ’bk + 0.82 * Sr dimana Sr adalah deviasi standar
yang besarnya mengacu pada PBI 1971 N.I.-2.
3.3.7. Pengambilan Contoh Beton Untuk Pengujian (Core Drilling)
Dalam hal mutu beton yang telah selesai dicor dianggap meragukan dan dalam hal-hal
lain dimana kubus-kubus percobaan tidak memenuhi syarat pengujian seperti telah
diutarakan di atas, maka harus dilakukan pengambilan contoh dari beton yang telah
mengeras dengan contoh yang berbentuk silinder yang mempunyai diameter luar 100
mm untuk diuji. Peralatan dan pemotongan dalam pengambilan contoh harus
disampaikan kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas sebelum pelaksanaannya,
persiapan-persiapan dan pengujiannya harus disesuaikan dengan JIS A 1108.
Jika kekuatan contoh silinder yang diambil dari beton yang telah mengeras ini lebih
rendah dari persyaratan kekuatan yang diminta dan beton tidak memenuhi persyaratan-
persyaratan lain yang seharusnya dipenuhi, maka pekerjaan beton untuk bagian ini
dianggap tidak memenuhi persyaratan.
3.3.8. Hasil Pengujian Yang Tidak Memenuhi Syarat
Jika persyaratan yang ditentukan tidak dipenuhi, Penyedia Jasa harus mengambil
langkah-langkah perbaikan seperti yang mungkin ditunjukkan oleh Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas dan sebelum pelaksanaannya, Penyedia Jasa harus
menyampaikan usulan detil pelaksanaan kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
untuk mendapatkan persetujuannya dan harus menjamin bahwa beton yang akan dicor
untuk perbaikan akan memenuhi persyaratan.
44
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
45
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
46
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
g. Adukan beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 1,5 m dan tidak
diperkenankan menimbun beton dalam jumlah banyak di suatu tempat dengan
maksud untuk kemudian meratakannya sepanjang acuan.
h. Pengecoran harus dilakukan terus-menerus antara tempat sambungan yang
direncanakan atau disetujui tanpa terhenti termasuk waktu istirahat, jika corong-
corong dipakai untuk mengalirkan beton, maka kemiringan harus sedemikian
rupa sehingga tidak terjadi segregasi dan harus disediakan selang-selang
penyemprotan atau pelat-pelat peluncur agar tidak terjadi segregasi selama
pengecoran.
i. Lubang untuk pengaliran air, atau keperluan lainnya, dapat dibuat dari bambu
atau batang pisang dengan maksud untuk memudahkan pengambilannya pada
waktu pembongkaran acuan.
j. Pada beton kelas fc’ 25 Mpa dan lebih tinggi pengecoran harus dilakukan
secepatnya sesudah selesai pengadukan.
k. Beton, acuan dan tulangan yang menonjol keluar harus dicegah dari
kemungkinan terinjak para pekerja atau getaran yang dapat mengganggu daya
letaknya dengan beton. Kecuali Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
menentukan lain.
3.3.10. Uji Slump
Slump test harus sering dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan beton, untuk menjamin
agar nilai air semen tetap sesuai dengan beton yang telah disyaratkan dalam Tabel 3.1,
kecuali ditetapkan lain oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dengan mengingat
cuaca pada waktu pengecoran (kering atau lembab).
Cara pelaksanaan slump test harus sesuai dengan PBI 1971 N.I.-2 Bab 4.4 yaitu sebagai
berikut :
1) Sebuah kerucut terpancung dengan diameter atas 10 cm, diameter bawah 20 cm dan
tinggi 30 cm (disebut kerucut Abrams) diletakan di atas bidang alas yang rata tidak
menyerap air.
2) Kerucut ini diisi dengan adukan beton, sambil ditekan ke bawah, pada penyokong-
penyokongnya. Adukan beton diisikan dalam tiga lapis yang kira-kira sama
tebalnya dan setiap lapis ditusuk-tusuk sekurang-kurangnya sepuluh kali dengan
tongkat baja dengan diameter 16 mm dan panjang 60 cm dan dengan ujung yang
dibulatkan setelah bidang atasnya disipat rata, maka dibiarkan 1/2 menit.
47
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
3) Selama waktu ini adukan beton yang jatuh sekitar kerucut disingkirkan, segera
setelah itu kerucut diangkat vertikal dengan hati-hati, dan penurunan tinggi puncak
kerucut, terhadap tingginya semula diukur.
Hasil pengukuran ini disebut slump dan merupakan ukuran dari kekentalan adukan
beton tersebut. Untuk semua pekerjaan beton pada pekerjaan dermaga ini,
konsistensi adukan (slump) beton yang disyaratkan adalah 10 cm dengan range 8
s/d 12 cm kecuali disebutkan khusus.
3.3.11. Pemadatan
a. Selama dan sesudah pengecoran, beton harus dipadatkan dengan alat-alat
pemadat mekanis baik internal atau external vibrators.
b. Pemadatan bisa juga dilakukan secara manual apabila mendapatkan
persetujuan dari Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas. Cara pemadatan secara
manual dilakukan dengan cara memukul-mukul acuan dari sebelah luar,
merojok dan menusuk-nusuk adukan beton secara kontinyu.
c. Pemadatan dilakukan dengan tujuan agar semua sudut-sudut terisi, sela-sela di
antara tulangan dan sekeliling tulangan terpenuhi tanpa menggeser kedudukan
tulangan tersebut membuat agar permukaan menjadi rata dan halus,
mengeluarkan gelembung-gelembung udara dan mengisi semua rongga.
Untuk mencapai tujuan dari pemadatan tersebut maka sangatlah dibutuhkan
ketelitian dalam pelaksanaannya
d. Penggetaran/pemadatan jangan dilakukan terlalu lama karena justru dapat
mengakibatkan pemisahan bahan-bahan (segregation). Tenaga yang
mengerjakan pekerjaan ini harus telah berpengalaman. Pekerjaan pemadatan
dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
e. Tenaga yang mengerjakan pekerjaan ini harus telah berpengalaman dan
pekerjaan pemadatan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.
48
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
49
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
50
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
51
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
52
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Batang-batang tulangan yang harus saling berhubungan, harus diikat dengan kawat
baja pengikat sebagaimana ditentukan. Macam ganjal dan dudukan yang dipakai harus
mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dan setiap bagian dari
ganjal metal atau dudukan harus sedikitnya mempunyai beton dekking (cover) yang
sama dengan tulangan.
Bagaimanapun tulangan tidak boleh didudukkan pada bahan metal, atau tulangan
duduk langsung pada acuan yang akan menyebabkan bagian tulangan nanti langsung
berhubungan dengn udara luar. Tulangan juga tidak boleh duduk pada kayu atau
partikel koral/agregat. Ganjal dari mortar harus sama kekuatannya dengan beton yang
akan dicor.
Kawat baja pengikat tidak boleh keluar dari beton. Sebelum dimulainya pengecoran
maka Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas harus diberitahukan dan diberikan waktu
yang cukup untuk melakukan pemeriksaan penempatan tulangan.
c. Penyambungan
Sebaiknya tulangan tidak disambung pada seluruh panjang yang dibutuhkannya.
Sambungan yang dilakukan harus sesuai dengan pada tempat yang tertera pada gambar
rencana, kecuali atas ijin dan persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Sambungan tidak dibolehkan pada saat tempat dengan tegangan maksimum dan
sedapat mungkin diselang-seling. Panjang sambungan harus sesuai dengan persyaratan
yang tercantum dalam PBI N.I.2 kecuali jika ditentukan lain dalam gambar. Bila
ruangan memungkinkan, pada sambungan dimana batang-batang saling melalui
(overlapping) diganjal dengan potongan-potongan tulangan agar tidak saling
menempel, dan kemudian harus diikat kuat minimum di dua tempat di setiap
sambungan. Panjang sambungan harus sesuai dengan yang diterakan di Gambar
Rencana. Bila tidak ditentukan dalam Gambar Rencana, maka panjang sambungan
overlapping diambil setidak-tidaknya 40 kali diameter tulangan yang bersangkutan
atau sesuai dengan yang ditentukan oleh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas.Penyambungan tulangan beton dengan cara pengelasan tidak dibenarkan
kecuali telah ditentukan pada gambar rencana atau ada perintah tertulis dari Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas. Cara pengelasan mengikuti ketentuan yang berlaku.
Sebelum pelaksanaan pengecoran, penulangan akan diperiksa mengenai ketepatan
penempatan dan kebersihannya dan kalau perlu dibetulkan.
53
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
PASAL 4
PEKERJAAN PONDASI BATU BELAH CAMPURAN 1 SP : 4 PP
4.1. BAHAN-BAHAN
4.1.1. Semen Portland
Semen yang dipakai disini adalah dari jenis kualitas seperti yang dipakai pada beton
dan secara umum harus memenuhi syarat-syarat yang tertera pada Peraturan Semen Portland
Indonesia NI-8 (semen Tiga Roda atau setara).
54
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
4.1.2. Pasir
Pasir untuk adukan pasangan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
12.1.1 Butir-butir pasir harus tajam dan keras dan tidak dapat dihancurkan dengan
tangan
12.1.2 Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5 %
12.1.3 Warna larutan pada pengujian dengan 3 % natrium hidroksida, akibat
adanya zat-zat organik tidak boleh lebih tua dari larutan normal atau lariutan
teh yang sedang kepekatannya.
12.1.4 Bagian yang hancur pada penggergajian dengan larutan jernih natrium sulfat
tidak boleh lebih dari 10 %
12.1.5 Jika dipergunakan untuk adukan dengan semen yang mengandung lebih dari
0,6 % alkali, dihitung sebagai natrium oksida pada pengujian tidak boleh
menunjukan sifat reaktif terhadap alkali.
12.1.6 Keteguhan adukan percobaan dibandingkan dengn adukan pembanding
yaitu yang menggunakan semen sama dengan pasir normal tidak boleh
kurang dari 65 % pada pengujian 7 hari.
12.1.7 Pasir laut untuk adukan tidak diperkenankan
12.1.8 Butir-butirnya harus dapat melalui ayakan berlubang 3 mm.
12.1.9 Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung m inya, asam,
alkali, dan bahan-bahan organis/bahan lain yang dapat merusak beton dan harus
memenuhi PBI 1971 Pasal 3.6. Apabila dipandang perlu, Direksi Pekerjaan dapat
meminta kepada Penyedia Jasa supaya air yang dipakai diperiksa di laboratorium
pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Penyedia Jasa.
12.1.10 Batu Belah/Gunung
Pada umumnya untuk pasangan batu bisa dipakai batu bulat (dari gunung), batu belah
atau batu karang asalkan harus memenuhi syarat-syarat sebagi berikut:
12.1.11 Harus cukup keras, bersih, dan sesuai besarnya serta bentuknya
12.1.12 Batu, bulat ataupun belah, tidak boleh memperlihatkan tanda-tanda lapuk
12.1.13 Batu karang harus sebagian besar berwarna putih atau kuning muda dan
tidak hitam, biru atau kecoklat-coklatan tanpa garis-garis kelapukan,
mempunyai keteguhan yang tinggi serta bidang patahnya harus mempunyai
kepadatan dan warna putih yang merata.
55
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
- Terjatuh
Tenaga kerja yang diperlukan :
- Pekerja
- Tukang batu
- Kepala tukang
- Mandor
PASAL 5
PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA MERAH
5.1. BAHAN-BAHAN
5.1.1. Semen Portland
Semen yang dipakai disini adalah dari jenis kualitas seperti yang dipakai pada beton
dan secara umum harus memenuhi syarat-syarat yang tertera pada Peraturan Semen
Portland Indonesia NI-8 (semen Tiga Roda atau setara).
5.1.2. Pasir
Pasir untuk adukan pasangan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
12.1.15 Butir-butir pasir harus tajam dan keras dan tidak dapat dihancurkan dengan
tangan
12.1.16 Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5 %
12.1.17 Warna larutan pada pengujian dengan 3 % natrium hidroksida, akibat
adanya zat-zat organik tidak boleh lebih tua dari larutan normal atau lariutan
teh yang sedang kepekatannya.
12.1.18 Bagian yang hancur pada penggergajian dengan larutan jernih natrium sulfat
tidak boleh lebih dari 10 %
12.1.19 Jika dipergunakan untuk adukan dengan semen yang mengandung lebih dari
0,6 % alkali, dihitung sebagai natrium oksida pada pengujian tidak boleh
menunjukan sifat reaktif terhadap alkali.
12.1.20 Keteguhan adukan percobaan dibandingkan dengn adukan pembanding
yaitu yang menggunakan semen sama dengan pasir normal tidak boleh
kurang dari 65 % pada pengujian 7 hari.
12.1.21 Pasir laut untuk adukan tidak diperkenankan
12.1.22 Butir-butirnya harus dapat melalui ayakan berlubang 3 mm.
57
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
12.1.23 Air
Untuk keperluan membuat adukan maka air yang disyaratkan dan boleh dipakai semua
seperti yang dipakai untuk pekerjaan beton.
5.1.3. Bata Merah
12.1.24 Bata merah harus batu biasa dari tanah liat melalui proses pembakaran,
dapat digunakan produksi lokal dengan ukuran normal 6 cm x 12 cm x 24
cm dan ukuran diusahakan tidak jauh menyimpang.
12.1.25 Bata merah yang dipakai harus bata kualitas nomor 1 berwarna merah tua
yang merata tanpa cacat atau mengandung kotoran. Bata merah minimum
harus mempunyai daya tekan ultimate 30 kg/cm²
12.1.26 Apabila blok-blok tersebut dibuat sendiri maka campurannya harus terdiri
dari 1 bagian Portland Cemen dan 5 bagian pasir dan batuan yang
dihaluskan.
12.1.27 Blok-blok semen yang baru dicetak harus dilindungi dari panas matahari
dan dirawat selama tidak kurang dari 10 hari dengan jalan membasahi atau
menutupi dengan memakai karung basah.
5.1.4. Pelaksanaan
Pasangan batu bata merah adalah pasangan 1/2 bata, dengan menggunakan
adukan 1 SP : 2PP.
Batu bata merah yang digunakan batu bata merah, ex lokal dengan kualitas terbaik
yang disetujui Pimpinan kegiatan, siku dan sama ukurannya 5 x 11 x 22 cm.
Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga
jenuh.
Setelah bata terpasang dengan baik, nad/siar harus dikerok sedalam 1 cm dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
Pasangan dinding batu bata sebelum diplaster harus dibasahi dengan air
terlebih dahulu dan siar siar dikerok serta dibersihkan.
Pernasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum 24
lapis setiap harinya diikuti dengan cor kolom/balok beton praktis.
Pembuatan lubang pada pasangan bata untuk penempatan
steager sama sekali tidak diperkenankan.
Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek stek besi beton diameter 6 mm
jarak 50 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan
beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30
cm kecuali ditentukan lain.
Tidak diperkenankan memasang batu bata merah yang patah/rusak
melebihi 5 %
Pemasangan batu bata untuk dinding ½ batu harus menghasilkan dinding finish
setebal 15 cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar benar tegak
lurus.
58
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Syarat Pembayaran
Satuan Mata Pembayaran untuk Pasangan Dinding 1/2 Bata adalah
meterpersegi (m2).
Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
- Iritasi mata dan kulit akibat dampak material
- Terluka akibat peralatan kerja dan material
- Tertimpa material, bangunan konstruksi dan alat
- Terjatuh
Tenaga kerja yang diperlukan :
- Pekerja, Tukang batu, Kepala Tukang, Mandor
PASAL 6
PEKERJAAN BESI DAN ALUMINIUM
59
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
60
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
g. Semua rivet dan baut baik yang dikerjakan di woSpesifikasi Teknishop maupun di
lapangan harus selalu memberikan kekuatan yang sebenarnya dan masuk tepat pada
lubang rivet atau baut tersebut.
h. Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan di lapangan pada waktu pemasangan
yang diakibatkan atau diganti oleh kurang teliti atau kelalaian Penyedia Jasa, harus
dilaksanakan atas biaya Penyedia Jasa.
i. Kekurang tepatan pemasangan karena hasil fabrikasi harus dibetulkan, diperbaiki atau
diganti dengan yang baru dan semua biaya untuk ini harus ditanggung oleh Penyedia
Jasa.
j. Penyedia Jasa dapat diminta untuk memberikan surat keterangan tentang pengujian
oleh pabrik (laboratorium) untuk bahan konstruksi baja yang digunakan.
k. Setelah pengujian bahan dilakukan, maka hasil testing tersebut harus diberikan kepada
Direksi untuk mendapat persetujuan terhadap bahan konstruksi baja tersebut.
l. Pekerjaan baja harus dilaksanakan sesuai dengan keterangan-keterangan yang tertera
dalam gambar, lengkap dengan penyangga-penyangga, alat untuk memasang dan
menyambungnya, pelat-pelat siku peralatan penunjang untuk presisi dan komponen
maupun pekerja sendiri.
m. Pekerjaan harus bertaraf kelas satu, semua pekerjaan ini harus diselesaikan bebas dari
puntiran, tekanan dan harus dikerjakan dengan teliti untuk menghasilkan tampak yang
rapi sekali.
n. Semua perlengkapan atau barang-barang/ pekerjaan lain yang perlu demi
kesempurnaan pemasangan, walaupun tidak secara khusus diperlihatkan dalam gambar
atau dipersyaratkan disini, harus diadakan/ disediakan, kecuali jika diperlihatkan atau
dipersyaratkan lain.
o. Konstruksi baja yang telah dikerjakan, tetapi belum dilakukan pengecatan, harus
segera dilindungi terhadap pengaruh-pengaruh udara, hujan dan lain-lain dengan cara
yang memenuhi syarat.
p. Sebelum bagian-bagian dari konstruksi dipasangkan dimana semua bagian yang perlu
sudah diberi lubang dan sudah dibersihkan dari karat, maka bagian-bagian itu harus
diperiksa dalam keadaan tidak cacat.
6.5. PERSYARATAN PELAKSANAAN
6.5.1. Pengelasan.
61
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Pengelasan harus dikerjakan oleh ahli yang perpengalaman. Penyedia Jasa wajib
menyerahkan sertifikat keahlian dan dari masing-masing tukang lasnya. Setifikat
kelas A untuk tenaga ahli yang mengerjakan bagian-bagian sekunder kontruksi.
Kekuatan bahan las yang dipakai minimal harus sama dengan kekuatan baja yang
dipakai. Bahan las yang dipergunakan dari type E 6010, untuk posisi pengelasan
plat horizontal dan overhead, dan type E 6012 dan E 6013 unutk posisi pengelasan
plat, dan harus dijaga agar supaya dalam keadaan baik dan kering.
Pekerjaan las harus dilakukan dibengkel (pabrik) atau bebas angin dan dalam
keadaan kering. Baja yang sedang dikerjakan harus ditempatkan sedemikian rupa,
sehingga pekerjaan las dapat dilakukan dengan keadaan baik dan teliti.
Pemberhentian las, harus pada tempat yang ditentukan dan harus dijamin tidak
akan berputar atau membengkok.
Setelah pengelasan, maka sisa-sisa/ kerak-kerak las harus dibuang dan dibersihkan
dengan baik.
Semua pengerjaan pengelasan harus dikerjaan dengan rapih dan tanpa
menimbulkan kerusakan-kerusakan pada bahan bajanya.
Pengelasan harus menjamin pengaliran yang rata dari cairan elektroda tersebut.
Teknik cara pengelasan yang dipergunakan harus memperlihatkan mutu dan
kualitas dari las yang dikerjakan.
Permukaan dari bagian yang akan dilas harus bebas dari kotoran, cat, minyak,
karat dan kotoran dalam ukuran kecilpun harus dibersihkan, bahan yang akan dilas
juga harus bersih dari aspal.
Peralatan yang dipergunakan untuk mengelas harus memakai type yang sesuai
dengan yang dibutuhkan, sehingga penyambungan dengan las dapat memuaskan.
Mesin las tersebut harus mencapai kapasitas 24 - 40 volt dan 200 – 400 Ampere.
6.5.2. Perbaikan las
Bila pekerjaan las ternyata memerlukan perbaikan, maka hal ini harus dilakukan
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi, biaya perbaikan las ini menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa.
6.5.3. Sambungan dengan Bolt.
Sambungan-sambungan yang dibuat harus dapat memikul gaya-gaya yang
bekerja, selain berguna untuk tempat pengikatan dan untuk menahan lenturan
batang.
62
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Lubang bolt harus lebih besar 0,5 mm dari pada diameter bolt, jika bolt
dikerjakan di shop, maka cara melubangi boleh langsung dengan alat pengerat,
semua pelubangan/ pengeboran untuk bolt ketat harus dapat dikerjakan sesudah
bagian-bagian/ profil-profil yang akan dikerjakan tersebut dikerjakan.
Daerah-daerah yang berbatasan antara profil dengan lubang bolt dan bolt itu
sendiri harus dapat memikul gaya-gaya dan dapat dengan cepat meneruskan
gaya tersebut.
Pengujian pekerjaan sambungan baut dan las
Untuk sambungan baut dan las dilakukan pemeriksaan visual kecuali pengelasan
dengan Full Penetration harus dilakukan dengan X-ray test, sebanyak 2 (dua)
titik pengetesan. Pemeriksaan dilakukan dengan random testing.
Untuk pekerjaan las dan pengujian yang tidak memenuhi syarat harus diulangi
kembali sampai memenuhi persyaratan, Biaya X ray test ditanggung oleh
Penyedia Jasa.
6.6. PEMASANGAN
a. Pemasangan rangka-rangka baja tidak boleh bergeser lebih dari 2 mm, dari as nya.
Kemudian juga elemen-elemen vertikal harus tegak lurus dengan bidang permukaan
lantai.
b. Pemasangan pada pekerjaan Baja Profil ini menggunakan alat mekanis Tackel dan
Handle Crane 2 ton
c. Penyedia Jasa diwajibkan untuk menjaga supaya bagian-bagian konstruksi yang
bertumpuk di lapangan tetap dalam keadaan baik seperti pada saat pelaksanaan
pembuatan konstruksi tersebut.
d. Penyedia Jasa harus menjaga konstruksi yang bertumpuk di lapangan, agar jangan
rusak karena perubahan cuaca.
e. Memotong dan menyelesaikan pinggiran-pinggiran bekas irisan dan lain-lain.
f. Pemotongan-pemotongan baja untuk bahan konstruksi, harus dengan mechanical
cutting kecuali ditunjukkan lain pada gambar rencana.
g. Bagian-bagian bekas irisan harus benar-benar datar , lurus dan bersih , sekali-sekali
tidak diperbolehkan ada bekas jalur dan lain-lain.
h. Bila bekas pemotongan dengan mesin diperoleh pinggiran-pinggiran bekas irisan,
maka bagian-bagian tersebut harus dibuang sekurang-kurangnya 2,5 mm, kecuali
kalau keadaannya sebelum dibuang setebal 2,5 mm sudah tidak tampak lagi jalur-jalur.
63
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
i. Bagian-bagian konstruksi yang berfungsi sebagai pengisi juga perlu dibuang bekas-
bekas potongan atau kotoran-kotoran lainnya.
j. Menembus, mengebor dan meluaskan lubang.
Semua lubang-lubang pada bahan baja harus dibor.
Pada keadaan akhir diameter lubang untuk baut yang dibubut dengan tepat dan
sebuah baut hitam yang tepat boleh berbeda masing-masing sebanyak 0,1 mm dan
0.4 mm dari pada diameter batang baut-baut.
Semua lubang-lubang dalam bagian konstruksi yang disambung dan yang harus
dijadikan satu dengan alat penyambung, harus dibor sekaligus sampai diameter
sepenuhnya. Apabila ternyata tidak sesuai , maka perubahan-perubahan lubang
tersebut dibor atau diluaskan dan penyimpangannya tidak tidak boleh melebihi 0.5
mm.
Semua lubang-lubang harus benar-benar bulat atau sesuai dengan permintaan
gambar rencana terdiri dari siku-siku pada bidang-bidang dan bagian-bagian
konstruksi yang akan disambung.
Semua lubang-lubang sebelum pemasangan harus dibersihkan dulu,
mempersiapkan lubang tidak boleh dilakukan dengan besi/sikat kawat atau besi
besi pengaruk.
6.7. PERAWATAN DAN PERLINDUNGAN.
a. Seluruh profil baja harus dibersihkan dari permukaan korosi (karat) dan kotoran-
kotoran ataupun minyak-minyak, dengan menggunakan sikat baja atau sand blasting ,
sampai permukaannya memperoleh warna metalik merata.
b. Segera setelah dibersihkan, sebelum profil-profil baja dipasang di woSpesifikasi
Teknishop, seluruh permukaannya harus cepat-cepat dicat dengan meni ( zinc
chromate ) yang tebalnya 30 – 35 micron. Cat dasar ini harus betul-betul merata untuk
seluruh permukaan profil.
c. Cat dasar yang tidak baik harus dibuang/dibersihkan sama sekali, disikat kawat,
digosok dan setelah bersih segera dicat dasar lagi seperti yang telah diuraikan. Cat
dasar dilaksanakan dua kali pengecatan dan dipakai produksi ICI atau setaraf.
d. Pengecatan harus sesuai dengan instruksi yang dikeluarkan oleh pabrik dan mengikuti
petunjuk Direksi.
e. Sebelum memulai pengecatan Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada Direksi
untuk mendapat persetujuannya.
64
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
PASAL 7
PEKERJAAN PENGECATAN
Pekerjaan pengecatan permukaan logam seperti tercantum dalam Gambar kerja.
7.1. Pekerjaan Pengecatan Logam.
Semua pekerjaan logam yang terpasang seperti yang tercantum dalam Gambar kerja dengan
ketentuan sebagai berikut :
Semua bagian / permukaan yang tampak / exposed dicat sampai dengan cat finish.
Semua bagian / permukaan yang tidak ditampakkan / un-exposed dicat hanya sampai
dengan cat dasar.
65
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
66
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Pembuktian berupa :
segel kaleng.
test BD.
test laboratorium.
hasil akhir pengecatan.
8. Biaya untuk pembuktian ini dibebankan kepada Penyedia Jasa. Hasil tes kemurnian ini
harus mendapatkan rekomendasi tertulis dari produsen dan diserahkan ke Owner.
9. Penyedia Jasa harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada
bidang-bidang transparan ukuran 30 x 30 cm2. Pada bidang-bidang tersebut harus
dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat
dasar sampai dengan lapisan terakhir).
10.Semua bidang contoh tersebut harus disampaikan kepada Owner/Konsultan Pengawas
dan Perencana. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Perencana
dan Owner / Konsultan Pengawas, barulah Penyedia Jasa melanjutkan dengan pembuatan
“mock up”.
11.Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Owner / Konsultan Pengawas, minimal 5
Galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup
rapat dan mencantumkan dengan identitas cat yang ada di dalamnya. Cat ini akan dipakai
sebagai cadangan oleh Owner untuk perawatan.
7.3. Pelaksanaan
Lakukan dengan cara terbaik yang umum dilakukan kecuali apabila dispesifikasikan lain.
Tebal minimum dari tiap lapisan jadi (“finish") minimum sama dengan syarat yang
dispesifikasikan pabrik.
1. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran , atau ada bekas yang
menunjukkan tanda-tanda sapuan, roller maupun semprotan.
2. Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar beracun atau
membahayakan keselamatan manusia, maka Penyedia Jasa harus menyediakan
peralatan pelindung, misalnya : masker, sarung tangan dan sebagainnya, yang harus
dipakai waktu pelaksanaan pekerjaan.
3. Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan cuaca yang lembab
atau hujan atau dalam keadaan angin berdebu bertiup. Terutama untuk pelaksanaan di
dalam ruangan bagi cat dengan bahan dasar beracun atau membahayakan manusia,
maka dalam ruangan tersebut harus mempunyai ventilasi yang cukup atau pergantian
udaranya lancar.
67
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Di dalam keadaan tertentu, misalnya untuk ruangan tertutup, Penyedia Jasa harus
memakai Kipas angin/Fan untuk memperlancar pergantian /aliran udara.
4. Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, kape, pompa udara tekan/vacuum cleaner,
semprotan dan sebagainya harus tersedia dari mutu/kualitas terbaik dan jumlahnya
cukup untuk pekerjaan ini. Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan
kuas. Penyemprotan hanya boleh dilakukan bila disetujui Owner/ Konsultan
Pengawas. Pemakaian ampelas, pencucian dengan air maupun pembersihan dengan
kain kering terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Owner/
Konsultan Pengawas terkecuali disyaratkan lain dalam spesifikasi ini.
5. Pelaksanaan pekerjaan ini khususnya pengecatan cat dasar untuk komponen
bahan/material logam, harus dilakukan sebelum komponen tersebut terpasang.
6. Standard Pengerjaan ( “ Mock-Up “ )
Sebelum pengecatan dimulai, Penyedia Jasa harus melakukan pengecatan pada satu
bidang untuk setiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan
dijadikan contoh pilihan warna, tekstur, material dan cara pengerjaan.
Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai “mock-up” ini ditentukan oleh
Owner/Konsultan Pengawas. Jika masing-masing bidang tersebut telah ditentukan oleh
Owner/Konsultan Pengawas dan Perencana, maka bidang-bidang ini akan dipakai
sebagai standard minimal keseluruhan Pekerjaan Pengecatan.
Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Owner/ Konsultan Pengawas harus diulang dan
diganti. Penyedia Jasa harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat
finish yang kurang menutupi atau lepas sebagaimana ditunjukkan oleh Owner /
Konsultan Pengawas. Biaya untuk hal ini ditanggung Penyedia Jasa dan tidak dapat di-
klaim sebagai pekerjaan tambah.
7. Selama pelaksanaan, Penyedia Jasa harus diawasi oleh tenaga ahli/supervisi dari
pabrik pembuat. Biaya untuk hal ini ditanggung Penyedia Jasa, tidak dapat di-klaim
sebagai pekerjaan tambah.
7.4. Identifikasi Potensi Bahaya Dalam Pekerjaan Diatas :
1. Terjatuh dari penunjang kerja
2. Iritasi mata dan kulit akibat dampak material
3. Tergelincir pada bangunan konstruksi
4. Gangguan pernapasan
5. Keracunan
68
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
PASAL 8
PEKERJAAN HURUF TIMBUL STAINLESS STEEL dan SIGNAGE
69
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
8.4. Mockup
Membuat contoh mock-up sebesar skala 1:1 yang tertera dalam gambar kerja termasuk
format tulisan, lampu dan pemasangan.
Mock-up yang dibuat harus mendapat persetujuan Konsultan MK dan atau Pemberi
Tugas, sebelum dilanjutkan untuk pembuatan Signage lainnya.
8.5. Material
Material dasar signage berupa bahan resin sebagai muka dan sisi belakang dengan
ketebalan 1 cm dan stainless steel sebagai selubung ketebalan 5 mm.
Jenis tulisan Sugar Vinegar, ukuran KAWASAN PERKOTAAN BARU 45 cm dan Batu
Betumpang 100 cm
Rangka signage dari hollow 40x40 t=2mm
Penggantung signage dari pipa stainless steel diameter 2” (untuk type signage
gantung
Lampu untuk menggunakan LED strip
8.6. Pelaksanaan
Syarat Umum
- Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing)
sebelum pekerjaan dimulai, untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas. Gambar
Detail Pelaksanaan harus mencakup penjelasan mengenai jenis/data bahan, dimensi
bahan, ukuran-ukuran, jumlah bahan, cara penyambungan, cara fabrikasi, cara
pemasangan dan detail lain yang diperlukan.
- pekerjaan signage harus sesuai dengan gambar rencana dan rencana kerja dan syarat-
syarat pekerjaan rencana penyusunan infrastruktur permukiman pengembangan
kawasan kota baru kota batu betumpang kabupaten bangka selatan\
- Sistem pemasangan ada dua yaitu sistim gantung, menempel di dinding .
- Rangka hollow dibungkus oleh stainless steel 5 mm sisi pinngir dan resin warna
putih susu 10 mm untuk sisi muka dan belakangnya
- Bahan dasar resin putih susu dicetak untuk tulisan masing-masing kebutuhan.
70
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
BAB 3
71
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
72
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Bilamana ada perbaikan dari direksi, maka Penyedia Jasa harus melaksanakan
pengukuran ulang. Dalam pengukuran ini harus ada patok referensi tetap yang tidak
boleh diganggu. Patok-patok yang ada akan digunakan terdiri dari 2 macam patok :
Patok utama yang terbuat dari beton dengan ukuran 20 x 20 x 70 cm,
Patok-patok yang lain digunakan untuk pembatas site, terbuat dari pipa PVC
pralon dan diberi tulang besi bergaris tengah 12 mm, dicor beton 1 : 2 : 3 dan
diberi tanda koordinat.
Sebelum dimulainya pekerjaan tersebut, Penyedia Jasa harus memberitahukan
kepada direksi dalam waktu tidak kurang dari 48 (empat puluh delapan) jam
sebelumnya, secara tertulis.
Pekerjaan Bowplank yang telah selesai diukur oleh Penyedia Jasa, dimintakan
persetujuan direksi. Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui oleh direksi yang
dapat digunakan sebagai dasar pekerjaan selanjutnya.
Pada keadaan dimana ada penyimpangan dari gambar pelaksanaan, Penyedia Jasa
harus mengajukan 3 (tiga) gambar penampang dari daerah yang dipatok itu.
Direksi akan membubuhkan tanda tangan persetujuan pada satu lembar gambar
tersebut dan mengembalikannya kepada Penyedia Jasa, gambar ini merupakan
gambar pelengkap dan merupakan satu kesatuan dengan gambar nyata.
Apabila terdapat revisi, maka setelah diperbaiki Penyedia Jasa mengajukan kembali
kepada direksi untuk dimintakan persetujuan.
Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
Terjadi kecelakaan akibat kaki terinjak material berbahaya
Kecelakaan akibat terkena peralatan kerja saat memasang patok
Kecelakaan akibat jenis dan penggunaan peralatan
73
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
PASAL 2
PEKERJAAN TANAH
74
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Air yang terkumpul harus dapat dipompa keluar ke tempat yang aman agar tanah dasar
galian tetap kering, oleh karenanya Penyedia wajib mempersiapkan pompa lengkap
dengan perlengkapannya untuk keperluan penyedotan air tersebut.
e. Galian tanah harus dilaksanakan seperti yang tertera dalam gambar, baik mengenai
lebar, panjang, dalam, kemiringan, dan sebagainya, dan benar-benar waterpass. Kalau
ternyata akan menimbulkan kesulitan-kesulitan pelaksanaan kalau dilaksanakan
menurut gambar, Penyedia Jasa boleh mengajukan usul kepada Direksi mengenai cara
pelaksanaannya.
f. Pada tahapan Pekerjaan Galian tanah ini dikerjakan dengan menggunakan bantuan
Alat Berat Excavator 140 HP (minimum) beroda rantai dan Dump Truck dengan
kapasitas dump 4 m3 (minimum).
g. Stabilitas dari permukaan selama galian semata-mata adalah tanggung jawab dari
Penyedia; yang harus memperbaiki semua kelongsoran-kelongsoran. Penyedia harus
membuat penyangga-penyangga/penahan tanah yang diperlukan selama pekerjaan dan
galian tambahan atau urugan bila diperlukan.
h. Penyedia diharuskan untuk melaksanakan dan merawat semua tebing dan galian yang
termasuk dalam kontrak, memperbaiki longsoran-longsoran tanah selama masa
Kontrak dan Masa Perawatan.
i. Penyedia baru boleh melaksanakan pekerjaan selanjutnya, setelah ia mencapai sesuatu
tahap dimana penggalian yang dihasilkannya disetujui oleh pihak Direksi
Teknis/Lapangan pekerjaan termasuk perlindungan permukaan-permukaan galian itu
secara efektif terhadap kerusakan oleh sebab apapun. Bila pihak Penyedia tidak
memberikan perlindungan yang baik, maka ia menggali kembali daerah yang
bersangkutan sampai ke suatu tahap/tingkat lanjutan yang disetujui oleh pihak Direksi
Teknis/Lapangan, dimana untuk selanjutnya tidak diberikan tambahan oleh pihak
Direksi Teknis/Lapangan.
j. Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
1. Terjatuh pada lubang galian
2. Kecelakaan akibat terkena peralatan Galian
3. Pendengaran terganggu akibat bunyi alat kerja
4. Tebing longsor
5. Galian runtuh
6. Tertimpa alat
7. Tersengat listrik
75
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
76
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
d. Pemadatan pada lokasi yang tidak dapat dicapai/dimasuki oleh alat pemadat,
seluruhnya dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat tangan mekanis Tamper
dengan berat 121 kg (minimum) yang disetujui.
e. Perhatian khusus harus diberikan guna menjamin pemadatan yang memuaskan di
bawah dan di tepi pipa untuk menghindari rongga-rongga dan guna menjamin bahwa
pipa ditunjang sepenuhnya.
f. Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
Terjepit alat kerja
Terluka akibat peralatan kerja
2.4. PEMBUANGAN TANAH SISA GALIAN SEKITAR LOKASI
a. Semua tanah bekas galian yang tidak dipakai harus diratakan dirapikan serta
lokasinya telah ditentukan oleh Direksi.
b. Atas saran petunjuk Direksi Penyedia Jasa harus memperbaiki kembali
pembuangan tanah yang mengakibatkan terjadinya lingkungan yang kurang baik
dan segala resiko yang timbul menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
c. Pekerjaan ini menggunakan alat berat Excavator Min. 138 HP dengan loading ke
Dump Truck dengan kapasitas dump Min. 4 m3 yang mengangkutnya ke area
tempat pembuangan yang telah di tentukan dan mendapatkan persetujuan dari
direksi.
d. Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
Tertimpa material
Terluka akibat peralatan kerja
Tertusuk
Pendengaran terganggu akibat bunyi alat kerja
2.5. CARA PENGUKURAN HASIL PEKERJAAN DAN DASAR PEMBAYARAN
a. Jumlah yang akan dibayar, adalah jumlah kubikasi dalam m3 dari tanah galian yang
diukur dalam keadaan asli dengan cara luas ujung rata-rata atau kubikasi dalam m3
dari tanah yang dipadatkan pada pekerjaan urugan.
b. Pengukuran volume tidak diperhitungkan untuk galian yang dilakukan di bawah
bidang dasar pondasi atau di bawah bidang batas bawah yang ditentukan oleh
Konsultan Supervisi dan Direksi Teknis/Lapangan. Juga tidak diperhitungkan untuk
galian yang diakibatkan oleh pengembangan tanah, pemancangan, longsor,
bergeser, runtuh atau karena sebab-sebab lain.
77
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
c. Kedudukan dasar pondasi yang tercantum pada gambar rencana, hanya bersifat
pendekatan dan perubahan-perubahan sesuai dengan ketentuan Direksi
Teknis/Lapangan dapat diadakan tanpa tambahan pembiayaan.
d. Volume galian konstruksi untuk tanah-tanah di bawah muka air tanah, akan dibayar
tersendiri, yaitu untuk volume tanah galian yang terletak minimum 20 cm di bawah
muka air tanah konstan pada lubang galian.
e. Jumlah Yang Akan dibayar, adalah jumlah batang yang terpasang di lapangan
f. Jumlah yang diukur dengan cara seperti tersebut di atas tanpa mempertimbangkan
cara dimana material tersebut akan dibuang, dibayar menurut harga satuan sesuai
dengan mata pembayaran.
g. Harga tersebut harus telah mencakup semua pekerjaan yang perlu dan hal-hal lain
yang umum dikerjakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
PASAL 3
PEKERJAAN PONDASI
78
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Dapat dioperasikan dengan dua cara, sistem wash borring maupun sistem dry
drilling.
Kecepatan pelaksanaan pekerjaan tergantung pada beberapa faktor sebagai
berikut:
Kondisi lapisan tanah setempat
Lokasi kerja
Kelancaran droping material
Kesiapan pembuangan limbah hasil pengeboran.
PROSES PENGEBORAN
1. Pengeboran dengan sistem bor kering / dry drilling : Tanah di bor dengan
menggunakan mata bor spiral. Dengan cara memutar mata bor dan diangkat
setiap interval 0,5 meter. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai kedalaman
yang ditentukan.
2. Pengeboran dengan sistem bor basah / wash borring : Tanah di bor dengan
menggunakan mata bor cross bit ex design sesuai kebutuhan yang memiliki
kecepatan putar 375 rpm dan tekanan +/- 200 kg. Jika tanah dalam keadaan
mudah runtuh dapat diberi chasing sementara terlebih dahulu untuk
menghindari kelongsoran dinding lubang hasil pengeboran. Pengikisan tanah
dibantu dengan tembakan air lewat lubang stang bor yang dihasilkan dari
pompa NS-80. Hal ini menyebabkan tanah yang terkikis menjadi lumpur dan
terdorong keluar dari lubang. Setelah mencapai kedalaman sesuai rencana,
pengeboran dihentikan, sementara mata bor dibiarkan berputar tetapi beban
penekanan dihentikan dan air sirkulasi tetap mengalir terus sampai serpihan
tanah terdorong keluar dari lubang seluruhnya. Selama pembersihan ini
berlangsung, baja tulangan dan pipa PVC sudah disiapkan di dekat lubang bor.
Setelah cukup bersih, stang bor diangkat dari lubang bor. Dengan bersihnya
lubang pengecoran akan mendapatkan hasil yang terbaik.
PEMBERSIHAN LUBANG BOR
- Tahap kedua adalah pembersihan lubang bor pile dari lumpur pekat yang
terjadi. Pembersihan harus dilakukan dengan alat pembersih kusus dengan
ukuran yang sesuai dengan diameter lubang bor.
79
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
80
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Pipa PVC harus selalu tertanam di dalam adukan beton dan pengisian di
dalam corong harus dijaga terus menerus agar corong tidak kosong.
4. Pipa PVC dilepas setiap 3 meter akan tetapi ujung pipa di dalam harus
dalam keadaan tertanam di dalam beton. Pengecoran dihentikan setelah
adukan beton yang naik ke permukaan telah bersih dari lumpur.
5. Setelah pekerjaan pengecoran selesai, semua peralatan pengecoran
dibersihkan dari sisa beton dan lumpur dan disiapkan kembali untuk dipakai
pada titik bor selanjutnya.
6. Pada pekerjaan pembersihan lokasi ini menggunakan alat berat sebagai
berikut
Bore Pile
Conc. Pump
Untuk pekerjaan ini mengunakan alat-alat berat diatas karena kondisi lahan eksisting dan
metode pelaksanaanya.
Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
a. Terjadi kecelakaan akibat kaki terinjak material berbahaya
b. Kecelakaan akibat tersengat listrik
c. Kecelakaan akibat jenis dan penggunaan peralatan
d. Tertimpa material dan peralatan
Syarat Pembayaran
Satuan Mata Pembayaran Untuk Tiang Bor Beton adalah : meter maju (m1).
Tenaga kerja yang diperlukan
Pekerja
Tukang
Mandor
3.6. PEKERJAAN BEKISTING
a. Penyedia harus menyerahkan kepada Direksi Teknis/Lapangan semua perhitungan dan
gambar rencana bekistingnya untuk mendapat persetujuan bilamana diminta Direksi
Teknis/ Lapangan, sebelum pekerjaan dilapangan dimulai. Dalam hal bekisting ini,
walaupun Direksi Teknis/Lapangan telah menyetujui untuk digunakannya suatu
rencana bekisting dari penyedia, segala sesuatunya yang diakibatkan oleh bekisting
tadi tetap sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia.
81
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
82
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
j. Acuan beton adalah konstruksi cetakan yang terbuat dari kayu lapis atau baja
digunakan untuk membentuk beton muda agar jika telah mengeras dapat memberi
bentuk seperti yang tertera pada gambar rencana. Penyedia Jasa harus menyerahkan
rencana konstruksi acuan kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas untuk
memperoleh persetujuannya sebelum ijin pengecoran beton diberikan.
k. Meskipun rencana konstruksi acuan telah disetujui Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas, Penyedia Jasa tetap bertanggung jawab terhadap pekerjaan perancah dan
acuan. Konstruksi acuan harus cukup kuat untuk menahan beban mati dan beban hidup
yang bekerja, tekanan beton dalam keadaan basah, getaran-getaran, tanpa mengalami
distorsi.
l. Acuan harus direncanakan sekaligus untuk memperoleh bentuk penyelesaian
permukaan dengan memasang “chamber” misalnya, dan harus diperhitungkan untuk
mencapai elevasi-elevasi permukaan beton. Acuan di bawah muka air tinggi, harus
kedap air dan dapat menahan beban-beban akibat pengaruh pasang surut dan
gelombang.
m. Penggunaan semua bahan bangunan untuk acuan, termasuk oli atau coating harus
mendapat persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas. Jenis-jenis kelas acuan :
Acuan Kelas A
Harus menggunakan sambungan alur dan lidah, kayu yang cukup tebal dan kering
udara atau ply-wood dengan permukaan yang keras, baja, plastik kaku atau bahan-
bahan acuan lain yang disetujui.
Permukaan bahan-bahan acuan tersebut harus rata dan bebas dari cacat-cacat pada
sisi yang akan berhubungan dengan beton.
Acuan ini digunakan untuk permukaan beton exposed. Kayu untuk acuan kelas A,
tidak dapat digunakan lebih dari 3 kali.
Acuan Kelas B
Harus menggunakan kayu gergajian yang kering udara dengan baik atau bahan lain
yang disetujui. Acuan ini digunakan untuk permukaan yang tidak “exposed”. Acuan
ini tidak dapat digunakan lebih dari 5 kali.
Bahan-bahan lain untuk acuan dan pelaksanaannya akan menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa, yang harus mendapat persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas. Klem untuk acuan harus dari produksi pabrik yang dikenal dan batang
baja pengikat yang kualitasnya memadai. Kawat pengikat dan pipa PVC atau pipa
plastik tidak diijinkan untuk digunakan.
83
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Kayu yang dipakai untuk cetakan beton adalah kayu mutu klas II bila menurut
kebutuhan PPKI 1970 atau kayu lapis (plywood) ataupun kayu lokal yang
memenuhi persyaratan.
Ukuran tebal papan bekisting minimal 3 cm dan toleransi perbedaan tebal minimal
adalah ± 2 mm. Bila untuk papan bekisting dipakai plywood tebal minimal 16 mm.
Papan bekisting harus kering udara agar tidak menyusut pada waktu dipakai.
Apabila kayu yang akan digunakan sesuai gambar, jenis dan ukurannya tidak dapat
diperoleh di pasaran, maka pemborong boleh mengajukan usul perubahan kepada
Direksi dengan jenis dan ukuran kayu yang berbeda namun mutunya minimal sama
atau lebih tinggi dari yang disyaratkan. Direksi akan menilai dan memberikan
persetujuan secara tertulis.
n. Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
1. Terluka akibat peralatan kerja dan material
2. Tertimpa material, bangunan konstruksi dan alat
3. Kecelakaan akibat terkena pekerjaan beton
4. Tertusuk material
5. Terjepit alat kerja
6. Terjatuh
o. Lingkup pekerjaan bekisting :
Bekisting untuk pondasi
Bekisting untuk sloof
Bekisting untuk dinding
p. Syarat Pembayaran
Satuan Mata Pembayaran Untuk Pekerjaan Bekisting adalah : meter persegi (m2).
q. Tenaga kerja yang diperlukan
Pekerja
Tukang kayu
Kepala tukang
Mandor
3.7. PEKERJAAN BETON fc’ 24.90 Mpa (K-300), fc’ 16.68 (K-225) dan fc’ 24.0
(K-300)
Pekerjaan beton bertulang akan digunakan pada pekerjaan konstruksi ini antara lain
adalah sebagai berikut :
84
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
a. Struktur pondasi
b. Struktur sloof
c. Struktur dinding
d. Struktur lain sesuai gambar rencana
Pekerjaan ini mencakup persiapan lapangan kerja, pengadaan bahan-bahan untuk beton,
pencampuran, pengadukan, pengangkutan, dan perawatan sampai penyelesaian pekerjaan ini.
Konstruksi beton yang terbentuk harus memenuhi syarat menurut bentuk, dimensi, dan
volume seperti yang tercantum dalam Gambar Rencana atau menurut petunjuk Direksi. Untuk
pekerjaan beton bertulang harus menggunakan beton ready mix atau diaduk di lapangan
apabila tersedia mixing plant yang disediakan Penyedia Jasa dan disetujui oleh Direksi.
Secara umum semua pekerjaan beton bertulang pada pelaksanaannya harus memenuhi
persyaratan-persyaratan yang termuat dalam SNI 03-2847-2012 baik mengenai material
koral/split, pasir, semen, baja maupun tata cara pelaksanaannya.
Pada pekerjaan mutu beton yang digunakan adalah fc’ 24.90 Mpa (K-300), fc’ 16.68 (K-
225) dan fc’ 24.0 (K-300). Untuk penggunaan mutu beton pada bagian konstruksi lain yang
diperlukan pada saat pelaksanaan dan tidak tercantum dalam rencana, harus mendapat
persetujuan konsultan pengawas.
3.7.1. Mutu Beton
Mutu beton yang digunakan pada setiap bagian konstruksi harus sesuai dengan apa
yang dicantumkan dalam gambar rencana atau atas persetujuan Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas. Berikut adalah syarat-syarat dalam menentukan mutu
beton :
1) Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat SNI 03-2847-2002. Kecuali
ditentukan lain pada gambar kerja, kekuatan dan penggunaan mutu beton yang
digunakan untuk pekerjaan konstruksi ini adalah: fc’ 24.90 Mpa (K-300), fc’
16.68 (K-225) dan fc’ 16.60 (K-200), Kontaktor diharuskan membuat adukan
percobaan (trial mix) untuk mengontrol hasil kerjanya sehingga tidak ada
kelebihan pada permukaan ataupun menyebabkan terjadinya pengendapan
(segregation) dari agregat.
2) Pekerjaan pembuatan adukan percobaan (trial mix) tersebut di atas harus
dilakukan untuk menentukan beton yang harus dibuat.
85
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
86
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Campuran percobaan tersebut akan menjadi pedoman bagi Penyedia Jasa untuk
membuat campuran sebenarnya di lapangan dengan memperhatikan kondisi lapangan,
peralatan yang tersedia serta metoda pengecoran. Meskipun sudah dilakukan pembuatan
campuran percobaan dan disetujui oleh Direksi/Engineer/Pengawas, tetapi Penyedia Jasa
tetap bertanggungjawab sepenuhnya akan mutu beton yang dihasilkan pada waktu
pencampuran dilapangan.
Kekuatan beton rencana 7 (tujuh) dan 28 (dua puluh delapan) hari harus ditentukan.
Kekuatan campuran percobaan dalam laboratorium ditentukan sebagai nilai karakteristik dari
20 contoh percobaan dan hanya 1 (satu) buah contoh saja yang harganya lebih kecil dari yang
ditentukan.
Tabel Perbandingan Kekuatan Tekan Beton Pada Berbagai Umur
Umur beton
3 7 14 21 28 90 365
(hari)
Semen Portland ¹ 0.4 0.65 0.88 0.95 1 1.2 1.35
Semen Portland ² 0.55 0.75 0.9 0.95 1 1.15 1.2
87
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
88
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
89
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
90
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
91
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Cara pengadukan beton harus lancar sehingga tidak terjadi perbedaan waktu
pengikatan yang mencolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor.
Memindahkan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran dengan
perantaraan talang-talang miring hanya dapat dilakukan setelah disetujui Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas. Dalam hal penggunaan talang-talang miring ini Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas akan mempertimbangkan persetujuan penggunaan talang-
talang miring ini setelah mempelajari usul dari Penyedia Jasa mengenai konstruksi
talang, kemiringan dan panjang talang itu. Adukan beton pada umumnya sudah harus
di cor dalam waktu satu jam setelah pengadukan air dimulai. Jangka waktu ini harus
mendapatkan perhatian, apabila diperlukan waktu pengangkutan yang panjang. Jangka
waktu tersebut dapat diperpanjang sampai 2 jam, apabila adukan beton diputar
kontinyu secara mekanis. Apabila diperlukan jangka waktu yang lebih panjang lagi,
maka harus dipakai bahan-bahan penghambat pengikatan yang berupa bahan
pembantu yang penggunaannya harus seijin Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
c. Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas berhak meminta sempel kepada Penyedia Jasa
untuk membuat kubus coba dari adukan beton yang dibuat.
d. Selama pengecoran beton harus selalu dibuat benda-benda uji, Setiap 5 m3 adukan
beton dibuat 1 buah benda uji.
e. Ukuran kubus coba atau benda uji adalah 15 x 15 x 15 cm3. Pengambilan adukan
beton, pencetakan kubus coba dan curingnya harus di bawah pengawasan Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas dan prosedurnya harus memenuhi syarat-syarat dalam PBI
1991.
f. Ukuran identifikasi, kubus coba harus ditandai dengan suatu kode yang dapat
menunjukan tanggal pengecoran, pembuatan adukan struktur yang bersangkutan dan
lain-lain yang perlu dicatat yang diperlukan oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
dalam waktu 24 jam setelah kubus tersebut di cor.
g. Pengujian dilakukan sesuai dengan PBI 1991 Bab 4.7, termasuk juga pengujian -
pengujian slump dan pengujian-pengujian tekanan.
h. Kubus percobaan harus diuji sampai hancur akibat gaya tekan dan harus dilakukan di
bawah pengawasan (supervisi) Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
i. Dua dari setiap lima kubus percobaan harus diukur berat dan kekuatan tekanannya
setelah tujuh hari dan harus dilakukan dengan disaksikan Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas dan sisanya dilakukan setelah 28 hari atau sesuai dengan perintah Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.
92
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
j. Semua biaya untuk pembuatan dan percobaan kubus coba menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa.
k. Semua kubus coba harus ditest pada laboratorium yang berwenang dan disetujui
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
l. Laporan hasil percobaan harus diserahkan kepada Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas segera sesudah percobaan, paling lambat 7 (tujuh) hari sesudah pengecoran,
dengan mencantumkan besarnya kekuatan karakteristik, deviasi standar, campuran
adukan, berat kubus benda uji dan data-data lain yang diperlukan.
m. Kekuatan benda uji tidak boleh lebih dari 5% yang kurang dari kekuatan standar
rencana (standard design) dari 20 benda uji yang dibuat.
n. Apabila dalam pelaksanaan terdapat mutu beton yang tidak memenuhi spesifikasi,
maka Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas berhak meminta Penyedia Jasa agar
mengadakan percobaan non destruktif atau kalau memungkinkan mengadakan
percobaan coring.
o. Percobaan ini harus memenuhi syarat-syarat dalam PBI 1991. Apabila gagal, maka
bagian tersebut harus dibongkar dan dibangun kembali sesuai dengan petunjuk
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas. Semua biaya untuk percobaan dan akibat-akibat
gagalnya pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
p. Penyedia Jasa diharuskan mengadakan slump test menuhi syarat-syarat dalam PBI
1991. Slump beton berkisar 7 cm.
3.7.6. Uji Kekuatan Beton Yang Dianggap Memenuhi Syarat
Kekuatan Tekan Beton hasil pengujian dianggap memenuhi syarat apabila :
a. Untuk benda uji lebih dari 20 buah (PBI 1971 N.I.-2 Pasal 4.7.3.b)
Jika σ’bm adalah kekuatan tekan beton rata-rata maka harus dipenuhi σ’bm – 1.64
* S > σ’bk.
b. Untuk benda uji kurang dari 20 buah (PBI 1971 N.I.-2 Pasal 4.7.3.c)
Jika σ’bm adalah rata-rata dari setiap 4 hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut,
maka harus dipenuhi σ’bm > σ’bk + 0.82 * Sr dimana Sr adalah deviasi standar
yang besarnya mengacu pada PBI 1971 N.I.-2.
93
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
94
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
b. Acuan yang terbuat dari kayu lapis tebal 12 mm dimana dikhawatirkan adanya
peresapan air oleh kayu, harus terlebih dahulu dibasahi dengan air hingga jenuh.
c. Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan
menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak
memungkinkan adanya pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran
atau bahan lain dari luar.
d. Penggunaan alat-alat pengangkutan (mesin) haruslah mendapat persetujuan
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas sebelum alat-alat tersebut didatangkan
ketempat pekerjaan. Semua alat-alat pengangkutan yang digunakan pada setiap
waktu harus dibersihkan dari sisa-sisa adukan yang mengeras.
e. Tulangan harus sudah seluruhnya mendapat persetujuan Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas mengenai penempatannya dan telah cukup diberi
beton penutup sedemikian sehingga pengecoran dan pemadatan beton nantinya
tidak akan menyebabkan tulangan bergeser atau terlalu dekat dengan permukaan
luar beton.
f. Pemakaian bahan pembantu dengan maksud memudahkan pelepasan acuan
setelah beton mengeras, harus sudah diperiksa sehingga tidak mengganggu
pelekatan antara tulangan dan beton.
g. Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih
dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu, batu,
tanah dan lain-lain) dan dibasahi dengan air semen.
h. Bidang beton lama yang akan berhubungan dengan beton yang akan dicor, harus
terlebih dahulu dikasarkan, dibersihkan dari bahan-bahan yang lepas dan rapuh
dan telah disiram dengan air bertekanan.
i. Dekat sebelum pengecoran beton baru, bidang-bidang kontak beton lama
tersebut harus telah disapu dengan spesi mortar dengan campuran yang sesuai
dengan betonnya.
2) Pelaksanaan Pengecoran
a. Pengecoran beton selalu diawasi langsung oleh mandor (foreman) yang
berpengalaman. Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas bila akan melaksanakan pengecoran.
b. Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga di dalam atau bagian pekerjaan,
permukaannya rata.
95
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
96
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
k. Beton, acuan dan tulangan yang menonjol keluar harus dicegah dari
kemungkinan terinjak para pekerja atau getaran yang dapat mengganggu daya
letaknya dengan beton. Kecuali Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
menentukan lain.
3.7.10. Uji Slump
Slump test harus sering dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan beton, untuk menjamin
agar nilai air semen tetap sesuai dengan beton yang telah disyaratkan dalam Tabel 3.1,
kecuali ditetapkan lain oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dengan mengingat
cuaca pada waktu pengecoran (kering atau lembab).
Cara pelaksanaan slump test harus sesuai dengan PBI 1971 N.I.-2 Bab 4.4 yaitu sebagai
berikut :
1) Sebuah kerucut terpancung dengan diameter atas 10 cm, diameter bawah 20 cm dan
tinggi 30 cm (disebut kerucut Abrams) diletakan di atas bidang alas yang rata tidak
menyerap air.
2) Kerucut ini diisi dengan adukan beton, sambil ditekan ke bawah, pada penyokong-
penyokongnya. Adukan beton diisikan dalam tiga lapis yang kira-kira sama
tebalnya dan setiap lapis ditusuk-tusuk sekurang-kurangnya sepuluh kali dengan
tongkat baja dengan diameter 16 mm dan panjang 60 cm dan dengan ujung yang
dibulatkan setelah bidang atasnya disipat rata, maka dibiarkan 1/2 menit.
3) Selama waktu ini adukan beton yang jatuh sekitar kerucut disingkirkan, segera
setelah itu kerucut diangkat vertikal dengan hati-hati, dan penurunan tinggi puncak
kerucut, terhadap tingginya semula diukur.
Hasil pengukuran ini disebut slump dan merupakan ukuran dari kekentalan adukan
beton tersebut. Untuk semua pekerjaan beton pada pekerjaan dermaga ini,
konsistensi adukan (slump) beton yang disyaratkan adalah 10 cm dengan range 8
s/d 12 cm kecuali disebutkan khusus.
3.7.11. Pemadatan
a. Selama dan sesudah pengecoran, beton harus dipadatkan dengan alat-alat
pemadat mekanis baik internal atau external vibrators.
b. Pemadatan bisa juga dilakukan secara manual apabila mendapatkan persetujuan
dari Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas. Cara pemadatan secara manual
dilakukan dengan cara memukul-mukul acuan dari sebelah luar, merojok dan
menusuk-nusuk adukan beton secara kontinyu.
97
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
98
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
99
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Cetakan beton dibuka sebelum sesuai masa perawatan, maka selama sisa waktu
tersebut pelaksanaan perawatan beton tetap dilakukan dengan mambasahi
permukaan beton terus menerus atau dengan menutupinya dengan karung
basah atau dengan cara lain yang disetujui Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas.
3.7.15. Toleransi dan Cacat Pada Beton
Toleransi yang diijinkan tidak boleh melebihi batas-batas yang disebut dalam tabel.
Meskipun di dalam tabel dinyatakan batas-batas toleransi secara terperinci lebih diutamakan
penggunaaan toleransi yang dinyatakan secara khusus di dalam gambar. Jika perlu
Direksi/Engineer/Pengawas dapat memaksakan pemakaian toleransi yang lebih kecil.
Jika menurut pandangan Direksi/Engineer/Pengawas acuan pecah berlubang, bengkok,
menekuk, tidak rata atau rusak sehingga dapat merusak penampilan beton atau merusak
kekokohan atau lurusnya acuan, maka acuan ini akan ditolak.
Tabel Contoh-contoh toleransi yang diijinkan
Nilai
Macam Toleransi
Toleransi
Perbedaan dalam ukuran potongan melintang pada bagian- + 6 mm
bagian struktural
Penyimpangan dari alignment seperti tertera pada gambar + 10 mm
(ujung ke ujung)
Penyimpangan dari level permukaan puncak seperti tertera + 10 mm
pada gambar (ujung ke ujung)
Peyimpangan dari level permukaan sebelah bawah seperti + 10 mm
tertera pada gambar (ujung ke ujung)
Perbedaan-perbedaan ukuran dari yang tertera pada gambar 3 mm
yang diukur dari sebuah tempelate (patok ukur)
101
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
102
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Panjang sambungan harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam PBI N.I.2
kecuali jika ditentukan lain dalam gambar. Bila ruangan memungkinkan, pada
sambungan dimana batang-batang saling melalui (overlapping) diganjal dengan
potongan-potongan tulangan agar tidak saling menempel, dan kemudian harus diikat
kuat minimum di dua tempat di setiap sambungan. Panjang sambungan harus sesuai
dengan yang diterakan di Gambar Rencana.
Bila tidak ditentukan dalam Gambar Rencana, maka panjang sambungan overlapping
diambil setidak-tidaknya 40 kali diameter tulangan yang bersangkutan atau sesuai
dengan yang ditentukan oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Penyambungan tulangan beton dengan cara pengelasan tidak dibenarkan kecuali telah
ditentukan pada gambar rencana atau ada perintah tertulis dari Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas. Cara pengelasan mengikuti ketentuan yang berlaku.
Sebelum pelaksanaan pengecoran, penulangan akan diperiksa mengenai ketepatan
penempatan dan kebersihannya dan kalau perlu dibetulkan. Tulangan-tulangan yang
menonjol dan pekerjaan sedang berlangsung atau selesai dikerjakan tidak boleh
dibengkokkan atau rusak dengan jalan mengikatnya pada penyangga atau tumpuan-
tumpuan lain.
Tulangan yang menonjol dalam arah horisontal pada siar-siar konstruksi harus
ditumpu dalam posisi yang benar selama pengecoran dengan menyediakan
penyangga yang cukup dan bagian-bagian pembuat jarak dimana tulangan akan
diikatkan dan ditahan ditempatnya.
Penutup beton untuk tulangan harus seperti yang tertera pada Gambar Rencana.
Toleransi yang diijinkan adalah ± 4 mm. Beton tidak boleh di cor sebelum penulangan
diperiksa dan ijin pengecoran diberikan oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
9.2.4. Identifikasi potensi bahaya dalam pekerjaan diatas :
Terluka akibat peralatan kerja dan material
Tertimpa material, bangunan konstruksi dan alat
Kecelakaan akibat terkena pekerjaan beton
Tertusuk material
Terjepit alat kerja
Terjatuh
Tersengat listrik
Anyaman besi roboh
Terpotong
103
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
104
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
105
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Selain MDF, bahan sejenis yang bisa kami potong laser adalah Kayu. Ketebalan
cutting laser kayu mulai dari 2 mm hingga paling tebal 25mm. Bahan laser
cutting kayu harus disediakan klien dan sudah diserut hingga rapi, tidak ada
gelombang.
4. Jasa Cutting Laser Acrylic
Acrylic populer sebagai alat promosi berupa signage dan papan nama. Acrylic
dengan ketebalan tertentu tidak bisa dipotong secara manual atau menggunakan
pisau, harus menggunakan laser cutting acrylic. Kami melayani jasa cutting laser
acrylic mulai dari ketebalan 2mm hingga 40 mm.
106
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Subgrade Atau Lapisan Tanah Dasar Tersebut Harus Di Padatkan Sebelum Pekerjaan
Subbase Dilaksanakan Sesuai Dengan Spesifikasi Teknis Yang Di Butuhkan. Ini
Sangat Penting Untuk Kekuatan Landasan Area Paving Nantinya
2. Lapisan Subbase
Pekerjaan lapisan subbase harus disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknis
yang di butuhkan. Profil lapisan permukaan dari subbase juga harus mempunyai
minimal kemiringan 2 %, dua arah melintang kekiri dan kekanan. Kemiringan ini
sangat penting untuk jangka panjang kestabilan paving.
3. Kanstin Beton /Penguat Tepi
Kanstin beton atau Penguat tepi atau Kerb harus sudah di pasang sebelum
pemasangan paving dilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk menahan paving pada
tiap sisi agar paving tidak bergeser sehingga paving akan lebih rapi pada hasil
akhirnya.
4. Drainase/Saluran Air
Seperti halnya kanstin, Drainage atau Saluran air ini juga harus sudah di pasang
sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini sangat wajib dilakukan untuk
effisiensi waktu/kecepatan pekerjaan. Drainage yang dikerjaan setelah paving
terpasang akan sangat mengganggu pekerjaan pemasangan paving itu sendiri karena
harus membongkar paving yang sudah terpasang.
5. Langkah-langkah pekerjaan paving blok :
a. Pastikan permukaan lahan yang akan di paving dalam kondisi rata/ sudah level.
b. Pasang Kanstin beton sebagai pengunci paving block, agar paving block yang
sudah terpasang tidak bergeser.
c. Gelar abu batu atau pasir mengikuti kemiringan yang telah ditentukan kemudian
diratakan dengan menggunakan jidar kayu.
d. Lakukan pemasangan paving block dengan cara maju kedepan, sementara pekerja
pemasang paving berada diatas paving yang telah terpasang.
e. Untuk tepian lahan/ sudut-sudut yang belum terpasang paving block (laslasan),
potong paving block dengan menggunakan alat pemotong paving block / paving
block cutter.
f. Setelah lahan 100% sudah terpasang paving block, selanjutnya di lakukan pengisian
antar naat paving block tersebut (pengisian joint filler) dengan menggunakan abu
batu atau pasir.
107
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
g. Bersihkan area lahan yang telah terpasang paving block dari sisa-sisa abu batu.
h. Pekerjaan pemasangan paving blok selesai
3.10.3 Saran
Disarankan dalampemilihan pola pemasangan paving agar memilih yang paling
mudah dilaksanakan oleh masyarakat Dan Jika sudah memilih pola tertentu
terutama pola tulang ikan maka harus sudah memperhitungkan kebutuhan jenis
bahan pengunci bagian tepi
108
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
109
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Tukang
Kepala tukang
Mandor
110
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
111
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Mandor
PASAL 4
PEKERJAAN CONCRETE SLAB
113
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Wiremesh selain dipakai untuk konstruksi perumahan, juga dipakai untuk sebuah
industri. Gunanya untuk pemisahan atau filtrasi jika diperlukan di dalamnya.
Sedangkan aplikasi untuk wiremesh yang lainnya ialah untuk berbagai hal, seperti
untuk keamanan.
Fungsi yang satu ini bisa menggunakan wiremesh yang diaplikasikan pada
jendela maupun mesin dan juga panel tangga. Pada selokan dan juga ventilasi,
wiremesh juga banyak diaplikasikan.
Hal ini membuat wiremesh memiliki fungsi yang sangat banyak dalam kehidupan
sehari-hari. khususnya dalam dunia arsitektur, dimana hampir setiap konstruksi
membutuhkan elemen ini untuk pengerjaan terbaik. Karena wiremesh adalah produk
industri yang serba guna, konstruksi dan industri cenderung untuk memiliki peran
paling besar di dalamnya. Wiremesh dan spesifikasinya secara lengkap dapat dilihat
berdasarkan ukuran maupun jenis kawatnya. Untuk pengelasan, pengerjaan
wiremesh biasa menggunakan baja tahan karat, baja galvanis, dan juga baja karat T-
304. Itulah bahan yang paling umum ditemui dalam bidang ini.
Untuk yang lebih ekonomis, bisa pula memilih wiremesh dan spesifikasinya yang
lebih hemat, yaitu memiliki ukuran kawat tertentu. Diameter kabel bisa ditentukan
sendiri yang umumnya dibeli dalam gulungan maupun lembaran. Untuk ukuran
sendiri, wiremesh memiliki keragaman yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan
dalam konstruksi maupun industri. Bukan hanya beragam dalam bentuk. Ada
wiremsh dengan bentuk jajar genjang dengan diameter kawat yang beragam pula.
alam dunia konstruksi, wiremesh dan spesifikasinya di atas sangat berguna sebagai:
Mampu dipakai sebagai elemen untuk memperkuat dek beton atau plat lantai fungsi
ini banyak diaplikasikan pada rumah bertingkat dimana anyaman kawat wiremesh
menjadi salah satu elemen untuk lantainya.
114
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
WIREMESH
TYPE WIREMESH ROLL SPASI MM
LEMBAR
Besi yang dijadikan kawat anyaman pada wiremesh dengan diameter besar
sangatlah kokoh dan kuat. Hal ini juga akan mempengaruhi harganya. Untuk
diameter yang besar, sering dipakai dalam berbagai pekerjaan konstruksi seperti:
- Pengerjaan jembatan
- Pengerjaan jalan raya
- Pengerjaan trotoar
- Pengerjaan jalan laying di perkotaan
115
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
PASAL 5
PEKERJAAN PONDASI BATU BELAH CAMPURAN 1 SP : 4 PP
5.1 BAHAN-BAHAN
5.1.1 Semen Portland
Semen yang dipakai disini adalah dari jenis kualitas seperti yang dipakai pada beton
dan secara umum harus memenuhi syarat-syarat yang tertera pada Peraturan Semen
Portland Indonesia NI-8 (semen Tiga Roda atau setara).
5.1.2 Pasir
Pasir untuk adukan pasangan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
12.1.28 Butir-butir pasir harus tajam dan keras dan tidak dapat dihancurkan dengan
tangan
12.1.29 Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5 %
12.1.30 Warna larutan pada pengujian dengan 3 % natrium hidroksida, akibat
adanya zat-zat organik tidak boleh lebih tua dari larutan normal atau lariutan
teh yang sedang kepekatannya.
12.1.31
12.1.32 Bagian yang hancur pada penggergajian dengan larutan jernih natrium sulfat
tidak boleh lebih dari 10 %
12.1.33 Jika dipergunakan untuk adukan dengan semen yang mengandung lebih dari
0,6 % alkali, dihitung sebagai natrium oksida pada pengujian tidak boleh
menunjukan sifat reaktif terhadap alkali.
12.1.34 Keteguhan adukan percobaan dibandingkan dengn adukan pembanding
yaitu yang menggunakan semen sama dengan pasir normal tidak boleh
kurang dari 65 % pada pengujian 7 hari.
12.1.35 Pasir laut untuk adukan tidak diperkenankan
12.1.36 Butir-butirnya harus dapat melalui ayakan berlubang 3 mm.
12.1.37 Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung m
inya, asam, alkali, dan bahan-bahan organis/bahan lain yang dapat merusak
beton dan harus memenuhi PBI 1971 Pasal 3.6. Apabila dipandang perlu,
Direksi Pekerjaan dapat meminta kepada Penyedia Jasa supaya air yang
dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah
atas biaya Penyedia Jasa.
116
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
117
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
PASAL 6
PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA MERAH
12.2 BAHAN-BAHAN
12.2.1 Semen Portland
Semen yang dipakai disini adalah dari jenis kualitas seperti yang dipakai pada beton
dan secara umum harus memenuhi syarat-syarat yang tertera pada Peraturan Semen
Portland Indonesia NI-8 (semen Tiga Roda atau setara).
12.2.2 Pasir
Pasir untuk adukan pasangan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
12.2.3 Butir-butir pasir harus tajam dan keras dan tidak dapat dihancurkan dengan
tangan
12.2.4 Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5 %
118
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
119
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga
jenuh.
Setelah bata terpasang dengan baik, nad/siar harus dikerok sedalam 1 cm
dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
Pasangan dinding batu bata sebelum diplaster harus dibasahi dengan air
terlebih dahulu dan siar siar dikerok serta dibersihkan.
Pernasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum 24
lapis setiap harinya diikuti dengan cor kolom/balok beton praktis.
Pembuatan lubang pada pasangan bata untuk penempatan
steager sama sekali tidak diperkenankan.
Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek stek besi beton diameter 6
mm jarak 50 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian
pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-
kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
Tidak diperkenankan memasang batu bata merah yang patah/rusak
melebihi 5 %
Pemasangan batu bata untuk dinding ½ batu harus menghasilkan dinding finish
setebal 15 cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar benar tegak
lurus.
Syarat Pembayaran
Satuan Mata Pembayaran untuk Pasangan Dinding 1/2 Bata adalah
meterpersegi (m2).
Tenaga kerja yang diperlukan
Pekerja
Tukang
Kepala tukang
Mandor
Tenaga kerja yang diperlukan
Iritasi mata dan kulit akibat dampak material
Terluka akibat peralatan kerja dan material
Tertimpa material, bangunan konstruksi dan alat
Terjatuh
120
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
PASAL 7
PEKERJAAN BESI DAN ALUMINIUM
121
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
c. Elektroda las yang digunakan sesuai dengan persyaratan bahan dan harus
mendapat persetujuan Direksi, harus disimpan pada tempat terlindung yang
menjamin komposisi dan sifat-sifat lain dari bahan elektroda tersebut.
d. Semua bahan konstruksi baja yang dipergunakan harus memenuhi persyararatan
Peraturan Umum Bahan Bangunan (PUBB 1982).
e. Bahan-bahan yang dipakai untuk pekerjaan baja harus diperoleh dari Supplier/
Distributor yang dikenal dan disetujui Direksi.
f. Semua bahan-bahan harus lurus, tidak cacat dan tidak ada karatnya. Penampang -
penampang (profil) yang tepat, bentuk, tebal, ukuran, berat dan detail-detail
konstruksi yang ditunjukan pada gambar harus disediakan.
122
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
j. Penyedia Jasa dapat diminta untuk memberikan surat keterangan tentang pengujian
oleh pabrik (laboratorium) untuk bahan konstruksi baja yang digunakan.
k. Setelah pengujian bahan dilakukan, maka hasil testing tersebut harus diberikan kepada
Direksi untuk mendapat persetujuan terhadap bahan konstruksi baja tersebut.
l. Pekerjaan baja harus dilaksanakan sesuai dengan keterangan-keterangan yang tertera
dalam gambar, lengkap dengan penyangga-penyangga, alat untuk memasang dan
menyambungnya, pelat-pelat siku peralatan penunjang untuk presisi dan komponen
maupun pekerja sendiri.
m. Pekerjaan harus bertaraf kelas satu, semua pekerjaan ini harus diselesaikan bebas dari
puntiran, tekanan dan harus dikerjakan dengan teliti untuk menghasilkan tampak yang
rapi sekali.
n. Semua perlengkapan atau barang-barang/ pekerjaan lain yang perlu demi
kesempurnaan pemasangan, walaupun tidak secara khusus diperlihatkan dalam gambar
atau dipersyaratkan disini, harus diadakan/ disediakan, kecuali jika diperlihatkan atau
dipersyaratkan lain.
o. Konstruksi baja yang telah dikerjakan, tetapi belum dilakukan pengecatan, harus
segera dilindungi terhadap pengaruh-pengaruh udara, hujan dan lain-lain dengan cara
yang memenuhi syarat.
p. Sebelum bagian-bagian dari konstruksi dipasangkan dimana semua bagian yang perlu
sudah diberi lubang dan sudah dibersihkan dari karat, maka bagian-bagian itu harus
diperiksa dalam keadaan tidak cacat.
7.5 PERSYARATAN PELAKSANAAN
7.5.1 Pengelasan.
Pengelasan harus dikerjakan oleh ahli yang perpengalaman. Penyedia Jasa wajib
menyerahkan sertifikat keahlian dan dari masing-masing tukang lasnya. Setifikat
kelas A untuk tenaga ahli yang mengerjakan bagian-bagian sekunder kontruksi.
Kekuatan bahan las yang dipakai minimal harus sama dengan kekuatan baja yang
dipakai. Bahan las yang dipergunakan dari type E 6010, untuk posisi pengelasan
plat horizontal dan overhead, dan type E 6012 dan E 6013 unutk posisi pengelasan
plat, dan harus dijaga agar supaya dalam keadaan baik dan kering.
Pekerjaan las harus dilakukan dibengkel (pabrik) atau bebas angin dan dalam
keadaan kering. Baja yang sedang dikerjakan harus ditempatkan sedemikian rupa,
sehingga pekerjaan las dapat dilakukan dengan keadaan baik dan teliti.
123
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Pemberhentian las, harus pada tempat yang ditentukan dan harus dijamin tidak
akan berputar atau membengkok.
Setelah pengelasan, maka sisa-sisa/ kerak-kerak las harus dibuang dan dibersihkan
dengan baik.
Semua pengerjaan pengelasan harus dikerjaan dengan rapih dan tanpa
menimbulkan kerusakan-kerusakan pada bahan bajanya.
Pengelasan harus menjamin pengaliran yang rata dari cairan elektroda tersebut.
Teknik cara pengelasan yang dipergunakan harus memperlihatkan mutu dan
kualitas dari las yang dikerjakan.
Permukaan dari bagian yang akan dilas harus bebas dari kotoran, cat, minyak,
karat dan kotoran dalam ukuran kecilpun harus dibersihkan, bahan yang akan dilas
juga harus bersih dari aspal.
Peralatan yang dipergunakan untuk mengelas harus memakai type yang sesuai
dengan yang dibutuhkan, sehingga penyambungan dengan las dapat memuaskan.
Mesin las tersebut harus mencapai kapasitas 24 - 40 volt dan 200 – 400 Ampere.
7.5.2 Perbaikan las
Bila pekerjaan las ternyata memerlukan perbaikan, maka hal ini harus dilakukan
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi, biaya perbaikan las ini menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa.
7.5.3 Sambungan dengan Bolt.
Sambungan-sambungan yang dibuat harus dapat memikul gaya-gaya yang
bekerja, selain berguna untuk tempat pengikatan dan untuk menahan lenturan
batang.
Lubang bolt harus lebih besar 0,5 mm dari pada diameter bolt, jika bolt
dikerjakan di shop, maka cara melubangi boleh langsung dengan alat pengerat,
semua pelubangan/ pengeboran untuk bolt ketat harus dapat dikerjakan sesudah
bagian-bagian/ profil-profil yang akan dikerjakan tersebut dikerjakan.
Daerah-daerah yang berbatasan antara profil dengan lubang bolt dan bolt itu
sendiri harus dapat memikul gaya-gaya dan dapat dengan cepat meneruskan
gaya tersebut.
Pengujian pekerjaan sambungan baut dan las
Untuk sambungan baut dan las dilakukan pemeriksaan visual kecuali pengelasan
dengan Full Penetration harus dilakukan dengan X-ray test, sebanyak 2 (dua)
titik pengetesan. Pemeriksaan dilakukan dengan random testing.
124
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Untuk pekerjaan las dan pengujian yang tidak memenuhi syarat harus diulangi
kembali sampai memenuhi persyaratan, Biaya X ray test ditanggung oleh
Penyedia Jasa.
7.6 PEMASANGAN
a. Pemasangan rangka-rangka baja tidak boleh bergeser lebih dari 2 mm, dari as nya.
Kemudian juga elemen-elemen vertikal harus tegak lurus dengan bidang permukaan
lantai.
b. Pemasangan pada pekerjaan Baja Profil ini menggunakan alat mekanis Tackel dan
Handle Crane 2 ton
c. Penyedia Jasa diwajibkan untuk menjaga supaya bagian-bagian konstruksi yang
bertumpuk di lapangan tetap dalam keadaan baik seperti pada saat pelaksanaan
pembuatan konstruksi tersebut.
d. Penyedia Jasa harus menjaga konstruksi yang bertumpuk di lapangan, agar jangan
rusak karena perubahan cuaca.
e. Memotong dan menyelesaikan pinggiran-pinggiran bekas irisan dan lain-lain.
f. Pemotongan-pemotongan baja untuk bahan konstruksi, harus dengan mechanical
cutting kecuali ditunjukkan lain pada gambar rencana.
g. Bagian-bagian bekas irisan harus benar-benar datar , lurus dan bersih , sekali-sekali
tidak diperbolehkan ada bekas jalur dan lain-lain.
h. Bila bekas pemotongan dengan mesin diperoleh pinggiran-pinggiran bekas irisan,
maka bagian-bagian tersebut harus dibuang sekurang-kurangnya 2,5 mm, kecuali
kalau keadaannya sebelum dibuang setebal 2,5 mm sudah tidak tampak lagi jalur-jalur.
i. Bagian-bagian konstruksi yang berfungsi sebagai pengisi juga perlu dibuang bekas-
bekas potongan atau kotoran-kotoran lainnya.
j. Menembus, mengebor dan meluaskan lubang.
Semua lubang-lubang pada bahan baja harus dibor.
Pada keadaan akhir diameter lubang untuk baut yang dibubut dengan tepat dan
sebuah baut hitam yang tepat boleh berbeda masing-masing sebanyak 0,1 mm dan
0.4 mm dari pada diameter batang baut-baut.
Semua lubang-lubang dalam bagian konstruksi yang disambung dan yang harus
dijadikan satu dengan alat penyambung, harus dibor sekaligus sampai diameter
sepenuhnya. Apabila ternyata tidak sesuai , maka perubahan-perubahan lubang
tersebut dibor atau diluaskan dan penyimpangannya tidak tidak boleh melebihi 0.5
mm.
125
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
126
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
7.9.3 Jumlah yang diukur dengan cara seperti tersebut di atas tanpa
mempertimbangkan cara dimana material tersebut akan dibuang, dibayar
menurut harga satuan sesuai dengan mata pembayaran.
7.9.4 Harga tersebut harus telah mencakup semua pekerjaan yang perlu dan hal-hal
lain yang umum dikerjakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-
baiknya.
7.10 TENAGA KERJA YANG DIPERLUKAN
Pekerja
Tukang
Kepala tukang
Mandor
PASAL 8
PEKERJAAN PENGECATAN
Pekerjaan pengecatan permukaan logam seperti tercantum dalam Gambar kerja.
8.1 Pekerjaan Pengecatan Logam.
Semua pekerjaan logam yang terpasang seperti yang tercantum dalam Gambar kerja dengan
ketentuan sebagai berikut :
Semua bagian / permukaan yang tampak / exposed dicat sampai dengan cat finish.
Semua bagian / permukaan yang tidak ditampakkan / un-exposed dicat hanya
sampai dengan cat dasar.
Seluruh Pekerjaan Cat harus sesuai dengan standard-standard sebagai berikut
a. Petunjuk-petunjuk yang diajukan oleh pabrik pembuat.
b. NI-3 1970
c. NI-4
8.2 Persyaratan Material
1. Cat dasar dan cat akhir yang akan dipakai adalah buatan pabrik dari kualitas terbaik.
2. Cat harus dalam bungkus dan kemasan asli dimana tercantum merk dagang,
spesifikasi, dan aturan pakai.
3. Cat yang dipakai adalah dari Merk Mowilex dengan kualitas baik.
4. Jenis cat, warna dan type yang akan dipakai pada semua posisi bangunan kecuali
ditentukan lain oleh Konsultan Perencana dan Direksi dalam masa pelaksanaan atau
dalam Gambar Rencana
127
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
5. Jenis, Warna dan Type Cat dapat diganti oleh Konsultan Perencana dengan
persetujuan Direksi dalam masa pelaksanaan.
6. Penentuan penempatan ruang dan jenis cat ditentukan oleh Konsultan Perencana
dengan persetujuan Owner dalam masa pelaksanaan.
7. Perubahan-perubahan warna cat dari seperti yang telah ditentukan dalam tabel point 5
yang dilakukan oleh Owner harus disertai keterangan tertulis dan diketahui oleh
Konsultan Pengawas dan Direksi. Perubahan-perubahan warna cat yang tidak disertai
keterangan tertulis adalah kesalahan Penyedia Jasa Pelaksana dan dengan biaya sendiri
Penyedia Jasa Pelaksana harus mengantinya sesuai dengan warna yang disepakati,
termasuk biaya yang harus dikeluarkan untuk pengelupasan dan pembersihan apabila
pekerjaan pengecatan telah terlanjur selesai dikerjakan.
a. Cat Logam dan Kayu.
Bahan dari jenis synthetic enamel super gloss kualitas utama.
Produk Mowilex
Warna ditentukan kemudian
b. Cat Politur.
Memakai melamik bahan dari produk Mowilex
c. Plamur.
Bahan dari kualitas utama, Mowilex mutu terbaik.
d. Penyedia Jasa wajib membuktikan keaslian cat dari produk Tersebut di atas
mengenai kemurnian cat yang akan dipergunakan.
Pembuktian berupa :
segel kaleng.
test BD.
test laboratorium.
hasil akhir pengecatan.
8. Biaya untuk pembuktian ini dibebankan kepada Penyedia Jasa. Hasil tes kemurnian ini
harus mendapatkan rekomendasi tertulis dari produsen dan diserahkan ke Owner.
9. Penyedia Jasa harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada
bidang-bidang transparan ukuran 30 x 30 cm2. Pada bidang-bidang tersebut harus
dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat
dasar sampai dengan lapisan terakhir).
128
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
10. Semua bidang contoh tersebut harus disampaikan kepada Owner/Konsultan Pengawas
dan Perencana. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Perencana
dan Owner / Konsultan Pengawas, barulah Penyedia Jasa melanjutkan dengan pembuatan
“mock up”.
11. Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Owner / Konsultan Pengawas, minimal 5
Galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup
rapat dan mencantumkan dengan identitas cat yang ada di dalamnya. Cat ini akan dipakai
sebagai cadangan oleh Owner untuk perawatan.
8.3 Pelaksanaan
Lakukan dengan cara terbaik yang umum dilakukan kecuali apabila dispesifikasikan lain.
Tebal minimum dari tiap lapisan jadi (“finish") minimum sama dengan syarat yang
dispesifikasikan pabrik.
1. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran , atau ada bekas yang
menunjukkan tanda-tanda sapuan, roller maupun semprotan.
2. Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar beracun atau
membahayakan keselamatan manusia, maka Penyedia Jasa harus menyediakan
peralatan pelindung, misalnya : masker, sarung tangan dan sebagainnya, yang harus
dipakai waktu pelaksanaan pekerjaan.
3. Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan cuaca yang lembab
atau hujan atau dalam keadaan angin berdebu bertiup. Terutama untuk pelaksanaan
di dalam ruangan bagi cat dengan bahan dasar beracun atau membahayakan manusia,
maka dalam ruangan tersebut harus mempunyai ventilasi yang cukup atau pergantian
udaranya lancar. Di dalam keadaan tertentu, misalnya untuk ruangan tertutup,
Penyedia Jasa harus memakai Kipas angin/Fan untuk memperlancar pergantian
/aliran udara.
4. Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, kape, pompa udara tekan/vacuum cleaner,
semprotan dan sebagainya harus tersedia dari mutu/kualitas terbaik dan jumlahnya
cukup untuk pekerjaan ini. Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan
kuas. Penyemprotan hanya boleh dilakukan bila disetujui Owner/ Konsultan
Pengawas. Pemakaian ampelas, pencucian dengan air maupun pembersihan dengan
kain kering terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Owner/
Konsultan Pengawas terkecuali disyaratkan lain dalam spesifikasi ini.
5. Pelaksanaan pekerjaan ini khususnya pengecatan cat dasar untuk komponen
bahan/material logam, harus dilakukan sebelum komponen tersebut terpasang.
129
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
Kepala tukang
Mandor
PASAL 9
PEKERJAAN HURUF TIMBUL STAINLESS STEEL dan SIGNAGE
9.1 Ketentuan Umum
Meliputi bagian-bagian pekerjaan pembuatan dan pemasangan Signage yang dibuat secara
Custom yang dinyatakan dalam gambar-gambar Rencana dan Detail gambar serta yang disebut
dalam uraian pada spesifikasi teknis dan sesuai dengan yang disyaratkan dalam dokumen
kontrak.
9.2 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Signage sesuai pada area gerbang dan pekerjaan yang terkait yaitu pekerjaan
elektrikal.
9.3 Referensi
Pekerjaan ini dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki tempat pembuatan dan
peralatan yang memadai, serta tenaga kerja yang terlatih
Tenaga kerja pelaksana haruslah terlatih dan berpengalaman dalam pekerjaan sejenis.
Harus ada seorang tenaga kerja senior yang berada di lokasi penuh waktu, yang akan
mengawasi pekerjaan setiap saat.
9.4 Mockup
Membuat contoh mock-up sebesar skala 1:1 yang tertera dalam gambar kerja termasuk
format tulisan, lampu dan pemasangan.
Mock-up yang dibuat harus mendapat persetujuan Konsultan MK dan atau Pemberi
Tugas, sebelum dilanjutkan untuk pembuatan Signage lainnya.
9.5. Material
Material dasar signage berupa bahan resin sebagai muka dan sisi belakang dengan
ketebalan 1 cm dan stainless steel sebagai selubung ketebalan 5 mm.
Jenis tulisan Sugar Vinegar, ukuran KAWASAN PERKOTAAN BARU 45 cm dan Batu
Betumpang 100 cm
Rangka signage dari hollow 40x40 t=2mm
Penggantung signage dari pipa stainless steel diameter 2” (untuk type signage
gantung
Lampu untuk menggunakan LED strip
131
Pembangunan Infrstruktur Permukiman Perkotaan Baru Batu Betumpang, Kab. Bangka Selatan
Spesifikasi Teknis
9.6. Pelaksanaan
Syarat Umum
- Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing) sebelum
pekerjaan dimulai, untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas. Gambar Detail
Pelaksanaan harus mencakup penjelasan mengenai jenis/data bahan, dimensi bahan,
ukuran-ukuran, jumlah bahan, cara penyambungan, cara fabrikasi, cara pemasangan
dan detail lain yang diperlukan.
- pekerjaan signage harus sesuai dengan gambar rencana dan rencana kerja dan syarat-
syarat pekerjaan rencana penyusunan infrastruktur permukiman pengembangan
kawasan kota baru kota batu betumpang kabupaten bangka selatan\
- Sistem pemasangan ada dua yaitu sistim gantung, menempel di dinding .
- Rangka hollow dibungkus oleh stainless steel 5 mm sisi pinngir dan resin warna
putih susu 10 mm untuk sisi muka dan belakangnya
- Bahan dasar resin putih susu dicetak untuk tulisan masing-masing kebutuhan.
132
RANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KERJA (SMK3)
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN PERKOTAAN BARU BATU BETUMPANG, KAB. BANGKA SELATAN
PENILAIAN RISIKO
SKALA PENANGGUNG
PENGENDALIAN
NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA PRIORITA JAWAB (Nama
RISIKO K3
TING S Petugas)
KEPA
KEKER KAT
RAHA
APAN RISIK
N
O
1 2 3 4 5 6 7 8 9
PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN
I
LINGKUNGAN
1 DIVISI 2. DRAINASE
Pekerjaan Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran
-Pekerjaan Tanah (Mencakup Pekerjaan Galian, Timbunan, Resiko Dinding penahan
Longsor 3 2 6
Pemadatan, Sumuran, Terowong) Sedang tanah
Runtuh Stabilitas Tanah
Akses Licin/Curam Tangga Akses
Terperosok Pagar Pengaman
Sirkulasi udara yang
Terhirup Gas CO
cukup Kontraktor &
Penerangan yang Konsultan Pengawas
Terisolasi, gelap
cukup
Berlakukan prosedur
ijin kerja
Sarana Komunikasi
APK & APD yang
sesuai
5 DIVISI 7. STRUKTUR
Instalasi harus
Terjatuh
memenuhi standar
Tertusuk Besi/Paku pagar pelindung
Iritasi mata dan kulit akibat tutup/lindungi ujung
dampak material besi
Terluka akibat peralatan kerja kabel harus terisolasi
dan material rapat
Tertimpa material, bangunan gunakan tabir
konstruksi dan Alat pelindung
Kecelakaan akibat terkena
perkerjaan beton
Tersengat aliran listrik oleh
peralatan kerja
Terjepit Alat Kerja
Terluka akibat Alat dan Material
Pendengaran Terganggu Akibat
Bunyi Alat Kerja
Mengembangkan
Resiko Kontraktor &
- Pekerjaan Pembongkaran Jatuh dari ketinggian 3 3 9 sistem kerja yang
Sedang Konsultan Pengawas
aman
Kejatuhan puing runtuhnya Membatasi akses
struktur pembongkaran
Menggunakan APD
Kebakaran dan ledakan dari
yang sesuai seperti
pengunaan bahan mudah
Safety Shoes, Helm
terbakar
dan Sarung Tangan
Tersengat Listrik
Instalasi harus
Terjatuh
memenuhi standar
Tertusuk Besi/Paku pagar pelindung
Iritasi mata dan kulit akibat tutup/lindungi ujung
dampak material besi
Terluka akibat peralatan kerja kabel harus terisolasi
dan material rapat
Tertimpa material, bangunan gunakan tabir
konstruksi dan Alat pelindung
Kecelakaan akibat terkena
perkerjaan beton
Tersengat aliran listrik oleh
peralatan kerja
Terjepit Alat Kerja
Terluka akibat Alat dan Material
Pendengaran Terganggu Akibat
Bunyi Alat Kerja
1 PEKERJAAN PERSIAPAN
Mengembangkan
Resiko Kontraktor &
- Pekerjaan Pembongkaran dna pembersihan lapangan Jatuh dari ketinggian 3 3 9 sistem kerja yang
Sedang Konsultan Pengawas
aman
Kejatuhan puing runtuhnya Membatasi akses
struktur pembongkaran
Menggunakan APD
Terjadi kecelakaan akibat kaki yang sesuai seperti
terinjak material berbahaya Safety Shoes, Helm
dan Sarung Tangan
Kecelakaan akibat jenis dan
penggunaan peralatan
Tertimpa material dan peralatan
Kebakaran dan ledakan dari
pengunaan bahan mudah
terbakar
Menggunakan APD
Terjadi kecelakaan akibat kaki Resiko yang sesuai seperti Kontraktor &
-Pengukuran dan pemasangan bowplank 2 1 2
terinjak material berbahaya Kecil Safety Shoes, Helm Konsultan Pengawas
dan Sarung Tangan
Kecelakaan akibat terkena
peralatan kerja saat memasang
patok
Kecelakaan akibat jenis dan
penggunaan peralatan
2 PEKERJAAN TANAH
Resiko Kontraktor &
-Pekerjaan Tanah Tebing Longsor 3 2 6 Dinding Turap
Sedang Konsultan Pengawas
(Mencakup Pekerjaan Galian, urugan pasir, Timbunan,
Galian Runtuh Stabilitas Tanah
Pemadatan, Sumuran, Terowong)
Terjtuh pada lubang galian Pagar Pengaman
Kecelakaan akibat terkena
Masker Oksigen
peralatan kerja
Pendengaran terganggu akibat
Pelampung
bunyi alat kerja
Tertimpa Alat
Tersengat Listrik
Tertimpa material
Iritasi mata dan kulit akibat
dampak material
Terjepit alat kerja
Tertusuk
3 PEKERJAAN PONDASI
Terjadi kecelakaan akibat kaki Resiko Posisi dan kapasitas Kontraktor &
-Tiang Bor Beton, diameter 300 mm (fc 30 Mpa) 3 3 9
terinjak material berbahaya Sedang harus seimbang Konsultan Pengawas
Terluka akibat peralatan kerja Resiko Sarung tangan, sepatu, Kontraktor &
-Pekerjaan Beton 3 3 9
dan material Sedang helm Konsultan Pengawas
Instalasi harus
Terjatuh
memenuhi standar
Tertusuk material pagar pelindung
Iritasi mata dan kulit akibat tutup/lindungi ujung
dampak material besi
Tertimpa material, bangunan gunakan tabir
konstruksi dan Alat pelindung
Kecelakaan akibat terkena
perkerjaan beton
Tersengat aliran listrik oleh
peralatan kerja
Terjepit Alat Kerja
Pendengaran Terganggu Akibat
Bunyi Alat Kerja
Terluka akibat peralatan kerja Resiko Ujung - ujung besi Kontraktor &
-Pekerjaan Pembesian 3 3 9
dan material Sedang ditutup Konsultan Pengawas
Terluka akibat peralatan kerja Resiko Gunakan APD yang Kontraktor &
4 PEKERJAAN LASER CUTTING 3 3 9
dan material Sedang sesuai Konsultan Pengawas
Tertimpa material, bangunan Sarung tangan, sepatu,
konstruksi dan alat helm
Tertusuk material
Terjepit alat kerja
Terjatuh
Terluka akibat peralatan kerja Resiko Gunakan APD yang Kontraktor &
5 PEKERJAAN PAVING BLOCK 3 1 3
dan material Kecil sesuai Konsultan Pengawas
Terluka akibat peralatan kerja Resiko Gunakan APD yang Kontraktor &
6 PEKERJAAN BATU SIKAT 3 1 3
dan material Kecil sesuai Konsultan Pengawas
Terjatuh
PEKERJAAN LAJUR PEMANDUAN (DIFABLE Terluka akibat peralatan kerja Resiko Gunakan APD yang Kontraktor &
8 3 1 3
TILE) dan material Kecil sesuai Konsultan Pengawas
Tertimpa material, bangunan Sarung tangan, sepatu,
konstruksi dan alat helm, masker
Tertusuk material
Terjatuh
Terluka akibat peralatan kerja Resiko Gunakan APD yang Kontraktor &
9 PEKERJAAN CONCRETE SLAB 3 1 3
dan material Kecil sesuai Konsultan Pengawas
Tertimpa material, bangunan Sarung tangan, sepatu,
konstruksi dan alat helm, masker
Tertusuk material
Menggunakan APD
Terjadi kecelakaan akibat kaki Resiko yang sesuai seperti Kontraktor &
2 - Pengukuran dan Pemasangan Bowplank 3 1 3
terinjak material berbahaya Kecil Safety Shoes, Helm Konsultan Pengawas
dan Sarung Tangan
Kecelakaan akibat terkena
peralatan kerja saat memasang
patok
Kecelakaan akibat jenis dan
penggunaan peralatan
Terjadi kecelakaan akibat kaki Resiko Posisi dan kapasitas Kontraktor &
3 -Tiang Bor Beton, diameter 300 mm (fc 30 Mpa) 3 3 9
terinjak material berbahaya Sedang harus seimbang Konsultan Pengawas
Menggunakan APD
Resiko yang sesuai seperti Kontraktor &
6 - Pekerjaan Urugan Pasir Tertimpa material 3 2 6
Sedang Safety Shoes, Helm Konsultan Pengawas
dan Sarung Tangan
Terluka akibat peralatan kerja
Tertusuk
Pendengaran terganggu akibat
bunyi alat kerja
Terluka akibat peralatan kerja Resiko Ujung - ujung besi Kontraktor &
7 -Pekerjaan Pembesian 3 3 9
dan material Sedang ditutup Konsultan Pengawas
PEKERJAAN BETON fc’ 30 Mpa (K-300), fc’ 19,3 (K- Terluka akibat peralatan kerja Resiko Sarung tangan, sepatu, Kontraktor &
8 3 3 9
225) dan fc’ 16.90 (K-200) dan material Sedang helm Konsultan Pengawas
Iritasi mata dan kulit akibat Resiko Gunakan APD yang Kontraktor &
10 -Pekerjaan Pondasi batu Belah Campuran 1 SP : 4 PP 3 3 9
dampak material Sedang sesuai Konsultan Pengawas
Terluka akibat peralatan kerja Sarung tangan, sepatu,
dan material helm, masker
Tertimpa material, bangunan
konstruksi dan alat
Kecelakaan akibat terkena
pekerjaan beton
Tertusuk material
Terjatuh
Iritasi mata dan kulit akibat Resiko Gunakan APD yang Kontraktor &
11 - Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Merah 3 3 9
dampak material Sedang sesuai Konsultan Pengawas