Program Pascasarjana
1
Ridwan Daud Mahande, 2Jasruddin
1
Universitas Pepabri Makassar dan 2Universitas Negeri Makassar
ridho84dm@gmail.com
Abstrak – Kualitas implementasi e-learning akan selalu berhubungan dengan penerimaan pengguna secara sukarela.
Sejauhmana penerimaan pengguna terhadap e-learning memerlukan suatu pendekatan evaluasi yang mampu menyelidiki
faktor-faktor penentu penerimaan e-learning. Model unified theory of acceptance and use of technology (UTAUT) adalah
sintesis model penerimaan teknologi yang akan tepat digunakan sebagai model evaluasi e-learning. Model evaluasi
penerimaan e-learning akan menekankan pada empat kunci konstruk dari UTAUT, yaitu: harapan kinerja, harapan usaha,
pengaruh sosial, dan kondisi fasilitas terhadap niat untuk menerima e-learning. Studi ini merupakan studi awal yang
diharapkan dapat menjadi acuan dalam perumusan kebijakan mengenai implementasi dan pengembangan e-learning yang
berkelanjutan pada program pascasarjana
784
Ridwan Daud Mahande / UTAUT Model: Suatu Pendekatan..... 785
Penelitian tersebut mempertegas bahwa UTAUT model faktor yang menjadi penghambat implementasi e-learning.
telah digunakan untuk mengevaluasi penerimaan e-learning Upaya yang perlu dilakukan menurut Ahmed, (2013), yaitu
di beberapa Negara termasuk Indonesia. Namun (a) menciptakan budaya yang mendukung ke arah e-
pengembangan konstruk dari UTAUT model berbeda-beda learning; (b) memberikan insentif untuk memotivasi
sesuai konteks penelitian. Pada hasil penelitian yang lebih dosen/instruktur; (c) memberikan internet terkait dan
luas, studi ini akan menghasilkan (1) gambaran pelaksanaan pelatihan komputer; (d) terus membangun aplikasi e-
e-learning yang selama ini dilakukan ditinjau dari model learning yang lebih fleksibel dan mudah digunakan; (e)
UTAUT, (2) menunjukkan faktor yang memberikan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya e-learning
sumbangsih terhadap evaluasi penerimaan e-learning, (3) sebagai media yang berguna untuk dosen/instruktur dan
alternatif model evaluasi penerimaan e-learning. Akan tujuan pendidikan.
tetapi, dalam studi awal ini hanya akan fokus pada Hal tersebut dapat dilakukan jika lembaga
eksplorasi konstruk UTAUT sesuai konteks dimana mengembangkan visi terkoordinasi untuk perubahan
penelitian akan dilakukan. Studi awal ini menghasilkan teknologi yang efektif serta dapat memandu proses e-
model konseptual evaluasi penerimaan e-learning pada learning (Rossner & Stockley Khan, 2005). Selain itu,
program pascasarjana uraian kelebihan dan kekurangan/tantangan e-learning
tersebut perlu mendapat perhatian khusus melalui sebuah
II. KONSEP E-LEARNING evaluasi apakah kelebihan-kelebihan tersebut sudah
Konsep e-learning merupakan suatu teknologi dimanfaatkan dengan baik ataukah tidak. Sementara,
pembelajaran baru berbasis TIK yang telah diterima dalam kekurangan-kekurangan yang ditunjukkan apakah dapat
pendidikan. Penerimaan ini sangat beralasan dalam rangka diperbaiki atau ditingkatkan. Oleh sebab itu,
penyiapan SDM dengan kemampuan TIK untuk mengatasi penyelenggaraan e-learning dalam institusi pendidikan
masalah ketenagakerjaan dan stabilitas perekonomian khususnya di program pascasarjana perlu melakukan
(Inayat et al., 2013). Selain itu, e-learning merupakan evaluasi secara berkala. Evaluasi menyangkut penerimaan
bagian dari TIK yang sudah menjadi kompetensi utama sangat penting untuk dilakukan, karena implementasi e-
dalam kehidupan sosial dan dunia kerja (Loogma et al., learning akan berhasil jika diterima dengan baik oleh
2012). pengguna. Beberapa model penerimaan telah digunakan
Konsep e-learning menurut Horton and Horton, (2003) dalam rangka mengevaluasi penerimaan e-learning, yaitu
adalah penggunaan teknologi web dan internet untuk salah satunya adalah Unified Theory of Acceptance and Use
menciptakan pengalaman belajar. Lebih lanjut, Khan, of Technology (UTAUT).
(2005) menyatakan bahwa e-learning merupakan
pendekatan inovatif untuk mengirimkan materi III. MODEL UTAUT
pembelajaran interaktif kepada siapa pun, di mana pun, Model Unified Theory of Acceptance and Use of
kapan pun, dengan menggunakan berbagai atribut dan Technology (UTAUT) adalah model terpadu yang
sumber daya berbagai teknologi digital dalam lingkungan dikembangkan oleh Venkatesh et al (2003) berdasarkan
pembelajaran yang terbuka, fleksibel, dan terdistribusi. teori sosial kognitif dengan kombinasi delapan model
Sehubungan dengan teknologi digital atau elektronik yang penelitian terkemuka mengenai penerimaan teknologi
dimaksud, Gilbert and Jones, (2001) menyatakan bahwa e- informasi (Taiwo and Downe, 2013). Model UTAUT telah
learning merupakan pengiriman materi pembelajaran terbukti berhasil dari delapan teori penerimaan teknologi
melalui suatu media elektronik seperti, internet, yang lain dalam menjelaskan hingga 70% varian pengguna
intranet/ekstranet, satelit broadcast, audio/video tape, TV (Taiwo and Downe, 2013; Nasir, 2013). Model UTAUT
interaktif, CD-ROM, dan computer based training. (Venkatesh et al., 2003) kemudian mengalami
Penggunaan e-learning memiliki berbagai kelebihan, perkembangan dengan penambahan beberapa variabel
yaitu (1) peserta didik dapat belajar kapan saja dan dari (Venkatesh et al., 2012). Model UTAUT lama memiliki
mana saja, (2) materi diperkaya dengan berbagai sumber empat kunci konstruksi yaitu: harapan kinerja (performance
belajar, (3) materi pembelajaran dapat dengan mudah expectancy), harapan usaha (effort expectancy), pengaruh
diperbaharui, (4) link ke sumber daya lain lebih mudah, (4) sosial (social influence), dan kondisi fasilitas (facilitating
kolaborasi yang mudah diatur, (5) berbagai quiz online conditions) yang memiliki pengaruh terhadap niat perilaku
yang tersedia, dan (6) peserta didik dapat mengirimkan untuk menggunakan teknologi.
tugas dalam beberapa format media (Surjono, 2013). Performance expectancy adalah sejauh mana seorang
Walaupun demikian, e-learning juga tidak terlepas dari individu percaya bahwa menggunakan sistem akan
berbagai kekurangan, di antaranya (1) kurangnya interaksi membantu dia untuk mencapai keuntungan dalam pekerjaan
antara guru dan siswa yang bisa memperlambat atau kegiatan tertentu. Effort expectancy adalah tingkat
terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar; kemudahan terkait dengan penggunaan sistem/teknologi
(2) tidak semua tempat tersedia fasilitas internet; (3) oleh pengguna. Social influence adalah sejauhmana
kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki persepsi seseorang bahwa pihak lain percaya bahwa
keterampilan mengoperasikan internet; (4) kurangnya sebaiknya menggunakan sistem/teknologi. Facilitating
penguasaan bahasa pemrograman computer (Bullen & conditions adalah sejauh mana seorang individu percaya
Beam dalam Riyana and Deni Kurniawan, 2011). bahwa infrastruktur teknis dan organisasi tersedia untuk
Kekurangan e-learning merupakan hambatan sekaligus mendukung penggunaan sistem/teknologi (Venkatesh et al.,
tantangan bagi lembaga pendidikan pada program 2012; Chang, 2012). Model UTAUT menekankan bahwa
pascasarjana. Oleh karena itu, program pascasarjana performance expectancy, effort expectancy, social influence
penting untuk merumuskan strategi untuk mengatasi faktor- dan facilitating conditions secara teori dan empiris
memengaruhi niat perilaku (behavioral intention) untuk
786 Prosiding Seminar Nasional ISBN: 978-602-6883-93-3
PUSTAKA
[1] Agustin, H., Mulyani, E., 2016. Studi Empiris Penerimaan
dan Penggunaan E-Learning System di Kalangan
Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi UNP, in: Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI).
[2] Ahmed, T.T., 2013. Toward Successful E-Learning
Implementation in Developing Countries: A Proposed
Model for Predicting and Enhancing Higher Education
Instructors’ Participation. Int. J. Acad. Res. Bus. Soc. Sci. 3,
422.
[3] Babie, S., Čičin-Šain, M., Bubaš, G., 2016. A study of
factors influencing higher education teachers’ intention to
use E-learning in hybrid environments, in: Information and
Communication Technology, Electronics and
Microelectronics (MIPRO), 2016 39th International
Convention on. IEEE, pp. 998–1003.
Gambar 2. Model konseptual evaluasi penerimaan e- [4] Banjuradja, A.M., 2015. TA: Faktor-Faktor Yang
learning Berpengaruh Terhadap Penerimaan Aplikasi Brilian Dengan
Model UTAUT. Stikom Surabaya.
Gambar 2 menunjukkan bahwa variabel penelitian [5] Chang, A., 2012. UTAUT and UTAUT 2: A Review and
terdiri dari empat variabel eksogen yaitu variabel yang Agenda for Future Research. The Winners 13, 10–114.
memengaruhi variabel lain dan dua variabel endogen yaitu [6] E-learning Center – University “Goce Delcev”, Stip, 2000,
variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Ke-empat R.Macedonia, Kocaleva, M., Stojanovic, I., Zdravev, Z.,
2015. Model of e-Learning Acceptance and Use for
variabel eksogen tersebut adalah harapan kinerja atau
Teaching Staff in Higher Education Institutions. Int. J. Mod.
performance expectancy (PE), harapan usaha atau effort Educ. Comput. Sci. 7, 23–31.
expectancy (EE), pengaruh sosial atau social influence (SI), doi:10.5815/ijmecs.2015.04.03
dan kondisi fasilitas atau facilitating conditions (FC). [7] Fatmasari, F., 2011. Implementasi e-learning system dengan
Sedangkan variabel endogen adalah niat perilaku atau menggunakan model unified theory of acceptance and use of
behavioral intention (BI) dan penerimaan e-learning atau technology (Studi Kasus: e-learning Universitas Bina
acceptance e-learning (AE). Darma). J. Matriks 13, 49–64.
788 Prosiding Seminar Nasional ISBN: 978-602-6883-93-3
[8] Faulina, S.T. et al, 2017. Perancangan dan evaluasi Educ. Technol. High. Educ. 13. doi:10.1186/s41239-016-
implementasi sistem informasi kepegawaian perguruan 0034-x
tinggi akmi baturaja. KNTIA 4. [19] Pamugar, H., Winarno, W.W., Najib, W., 2014. Model
[9] Gilbert, S.M., Jones, M.G., 2001. E-Learning Is E-Normous Evaluasi Kesuksesan dan Penerimaan Sistem Informasi E-
Training over the internet has become the fastest-growing Learning pada Lembaga Diklat Pemerintah. Sci. J. Inform.
workplace performance improvement tool-and utilities are 1, 13–27.
using it in several ways. Electr. Perspect. 66–85. [20] Prasetyo, B.H., Anubhakti, D., 2011. Kajian Penerimaan
[10] Handayani, T., Sudiana, S., 2017. Analisis penerapan model Sistem E-Learning Dengan Menggunakan Pendekatan
utaut (unified theory of acceptance and use of technology) UTAUT Studi Kasus Fakultas Teknologi Informasi
terhadap perilaku pengguna sistem informasi (Studi Kasus: Universitas Budi Luhur. J. BIT Vol 8, 45–47.
Sistem Informasi Akademik pada STTNAS Yogyakarta), in: [21] Riyana, R., Deni Kurniawan, C., 2011. Pembelajaran
Prosiding Seminar Nasional ReTII. Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi:
[11] Haris, D.A., Sugito, E., 2015. Analysis of factors affecting Mengembangkan Profesionalitas Guru.
user acceptance of the implementation of ClassCraft E- [22] Sedana, I.G.N., Wijaya, S.W., 2010. UTAUT model for
Learning: Case studies faculty of information technology of understanding learning management system.
Tarumanagara university, in: Advanced Computer Science Internetworking Indones. J. 2, 27–32.
and Information Systems (ICACSIS), 2015 International [23] Surjono, H.D., 2013. The Implementation of ICT to
Conference on. IEEE, pp. 73–78. Enhance Student Learning Activities, in: The International
[12] Horton, W., Horton, K., 2003. E-learning tools and Conference on Computers in Education (ICCE). Asia-
technologies: A consumer’s guide for trainers, teachers, Pacific Society for Computers in Education.
educators, and instructional designers. John Wiley & Sons. [24] Taiwo, A.A., DOWNE, A.G., 2013. The theory of user
[13] Inayat, I., ul Amin, R., Inayat, Z., Salim, S.S., 2013. Effects acceptance and use of technology (UTAUT): A meta-
of collaborative web based vocational education and training analytic review of empirical findings. J. Theor. Appl. Inf.
(VET) on learning outcomes. Comput. Educ. 68, 153–166. Technol. 49.
[14] Khan, B.H., 2005. Managing e-learning: Design, delivery, [25] Venkatesh, V., Morris, M.G., Davis, G.B., Davis, F.D.,
implementation, and evaluation. IGI Global. 2003. User acceptance of information technology: Toward a
[15] Loogma, K., Kruusvall, J., Ümarik, M., 2012. E-learning as unified view. MIS Q. 425–478.
innovation: Exploring innovativeness of the VET teachers’ [26] Venkatesh, V., Thong, J.Y., Xu, X., 2012. Consumer
community in Estonia. Comput. Educ. 58, 808–817. acceptance and use of information technology: extending the
[16] Maldonado, U.P.T., Khan, G.F., Moon, J., Rho, J.J., 2009. unified theory of acceptance and use of technology.
E-learning motivation, Students’ Acceptance/Use of [27] Yulius, R., 2016. Efek moderasi kesukarelaan terhadap
Educational Portal in Developing Countries: A Case Study pembelajaran online pada universitas sahid surakarta. j.
of Peru. IEEE, pp. 1431–1441. doi:10.1109/ICCIT.2009.77 Ipteks Terap. 10. doi:10.22216/jit.2016.v10i4.534
[17] Nasir, M., 2013. Evaluasi Penerimaan Teknologi Informasi [28] Zarini, M., 2009. Switched on: international approaches to
Mahasiswa di Palembang Menggunakan Model UTAUT, in: skills development through ICTs, in: International
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI). Handbook of Education for the Changing World of Work.
[18] Ngampornchai, A., Adams, J., 2016. Students’ acceptance Springer, pp. 1935–1946
and readiness for E-learning in Northeastern Thailand. Int. J.