Anda di halaman 1dari 6

KAMBIUM PEMBULUH

DOSEN PENGAMPU:
SRI WAHYUNI, M.Sc

DIBUATOLEH:
NAMA : ABDUL HALIM SALMAN (1884205048)
MELA RAHMA PUTRI (1884205029)
RANI MUKERJI (1884205049)
KELOMPOK : 7 (TUJUH)
KELAS : BIOLOGI 2.2
MATA KULIAH : ANATOMI TUMBUHAN
PROGRAM STUDI : BIOLOGI

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU ENDIDIKAN
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
TAHUN AKADEMI 2019
KAMBIUM PEMBULUH

Kambium pembuluh adalah meristem yang menghasilkan jaringan pembuluh sekunder. Ditinjau
dari posisinya pada tubuh tumbuhan , kambium pembuluh dikenal sebagai meristem lateral. Pada
tumbuhan paku dan sejumlah besar tumbuhan monokotil tidak terdapat kambium pembuluh . pada
dikotil basah, kegiatan kambium pembuluh berkurang atau tidak tampak.

Kambium pembuluh membelah tangensial menghasilkan dua sel. Salah satu anak sel akan
berdeferensiasi menjadi sel xilem dan floem ke arah dalam, sedangkan anak sel lainnya membelah
lagi membentuk turunan ke arah floem. Akan tetapi , jumlah turunan yand dibentuk ke arah xilem
jauh lebih besar daripada ke arah floem. Yang akan menyebabkan lapisan kayu sekunder lebih tebal
daripada floem. Jadi, pembentukan xilem dan floem tidak perlu terjadi secara bergantian.

kambium adalah sebuah lapisan meristematik yang terdapat pada tumbuhan dimana sel-sel pada
kambium tersebut aktif membelah dan bertanggungjawab atas pertumbuhan sekunder tanaman.
Kambium ini bisa diamati pada bagian batang dan juga akar tumbuhan. Adapun bentuk dari
kambium ini berupa lendir yang terdapat pada kulit dan kayu batang. Secara umum, kambium
dijumpai pada tanaman dikotil dengan batang keras dan berumur panjang. Pada batang berkayu
tersebut, fungsi kambium adalah sebagai medium atau jalur lintas zat hara bergerak dari tanah
menuju ke daun. Selain itu, kambium juga berperan sebagai penyalur makanan yang dihasilkan
dari proses fotosintesis. 

Xylem dan Floem

kambium itu bertumbuh dan menghasilkan dua jaringan yang berbeda. Apabila kambium tumbuh ke
arah dalam maka ia akan membentuk xylem atau yang dikenal juga dengan nama pembuluh kayu.
Sementara itu, apabila kambium tumbuh ke arah luar maka ia akan membentuk kulit kayu atau
floem atau yang kita kenal juga dengan nama pembuluh tapis. Pembentukan kedua pembuluh ini,
baik floem maupun xylem dimaksudkan sebagai sarana transportasi zat. Pembuluh xylem sendiri
berperan sebagai pengangkut air juga mineral. Adapun floem secara spesifik berfungsi sebagai
penganngkut hasil proses fotosintesis. 
jenis-jenis kambium

Pada dasarnya kabium merupakan jaringan yang bersifat meristem. Ia memiliki kelebihan untuk
membelah dan menjadi jaringan meristem sekunder. Pada mulanya kambium hanya dijumpai pada
bagian ikatan pembulu yang kita kenal dengan nama kambium vasis/kambium intravasikuler. Fungsi
kambium ini adalah untuk membentuk pembuluh xylem dan floem primer.

Di sisi lain, kambium yang berada di akar atau batang tepatnya di antara ikatan pembuluh dikenal
dengan nama kambium intervasikuler. Kedua jeis kambium ini kemudian mmebentuk lingkaran
tahunan pada pohon. 

Pembagian jenis kambium lainnya bisa didasarkan pada proses terbentuknya, antara lain: 
1. Kambium primer yakni jenis kambium yang terletak antara floem dan xylem
tumbuhan dikotil sekaligus Gymnospermae.

2. Kambium sekunder atau kambium gabus merupakan jenis kambium yang ada di permukaan
batang maupun akar yang pecah karena proses pertumbuhan sekunder. Fungsi
kambium gabus ini, ke luar membentuk sel gabus yang merupakan pengganti dari epidermis.
Sementara itu kedalam untuk membentuk sel feloderm yang hidup.

Pada tulisan lainnya, banyak ahli yang membagi kambium juga menjadi dua bagian yakni: 

1. Kambium pembuluh atau vascular cambium yang merupakan pembatas bagian kulit kayu
pada bagian kayu di batang pohon. Kambium ini ke arah dalam membentuk xylem dan
keluar membentuk floem.

2. Kambium gabus atau felogen/phellogen merupakan bagian tak terpisahkan dari


korteks. Fungsi kambium ini menghasilkan jaringan gabus (ke arah luar) yang berperan
sebagai pengendali masuknya air, pencegah serangan hama, dan fungsi yang bersifat
mekanis lainnya. Sementara itu ke arah dalam, kambium ini membentuk lapisan kulir
bergabus yang dikenal dengan istilah phelloderm.
Struktur kambium pembuluh

Sel kambium pembuluh memiliki vakuola yang besar dan terdiri atas dua macam sel pemula fusiform
dan pemula jari-jari empulur.

Pemula fusiform:

 Tampak prisma ditengah dan meruncing kedua ujungya . ujung sel tampak meruncing
pada penampang tangensial dan pada sayatan radial tampak membulat.
 Membentuk sistem tegak atu aksila di daerah kambium pembuluh.
 Seluruh sistem tegak berasal dari pemula fusiform.

Pemula jari-jari empulur:

 Berbentuk agak memanjang, namun hampir isodiametris pula.


 Membangun sistem radial. Jadi, semua sistem datar berasal dari pemula jari-jari
empulur.
 Ada yang berseri satu, seperti pada coniferae dan ada yg berseri banyak atau
multiseriat.
Meskipun kambium pembuluh yang sudah terbentuk sepenuhnya merupakan lapisan yang menerus
dan kurang lebih tampak bundar dalam penampang melintang, kambium ini mempunyai dua asal.
Dalam batang, kambium ini sebagian timbul dalam ikatan dari jaringan prokambium yang belum
berdiferensiasi menjadi xilem dan floem primer, dan sebagian dari antara ikatan pita tangensial sel-
sel parenkima dewasa yang berdiferensiasi kembali dan menjadi sel-sel yang amistematik. Oleh
karena itu, dua daerah kambium pembuluh yang baru terbentuk biasanya disebut kambium sama
dengan jai atau kambium antartukal dalam batang-batang dikotil berkayu yang ikatan pembuluhnya
bergabung tidak mungkin untuk membedakan antara daerah-daerah kambium tukal dan kambium
antartukal.

Sel-sel kambium pembuluh penuh vakuola, shingga tampak berbeda dibandingkan sel-sel meristem
ujung tang menjadi alasan konsep meristem. Sel-sel kambium berdiri atas dua tipe, yaitu pemula-
pemula berbentuk z” elendong dan pemula-pemula jejari. Pemula- “emula bentuk gelendong
memanjang pada arah membujur mempunyai ujung-ujung yang berbentuk baji, dan lebih lebar arah
tangensial daripada arah radial sehingga pada penampang melintang tampak berbentuk segi empat.

Membentuk unsur-unsur seperti trakeid, pembuluh, serat, pembuluh tapis, yaitu unsur-unsur ikatan
pembuluh yang tersusun secara vertikal dalam batang dan akar. Akan terlihat bahwa pemula-pemula
bentuk gelendong sama bentuknya dengan sel-sel yang kemudian berkembang dari pemula-pemula
tersebut. Ini berkaitan dengan kenyataan bahwa ketika pertumbuhan sekunder terjadi,
pemanjangan batang sudah selesai. Sebagai akibatnya, sel-sel yang berasal dari pemula-pemula
bentuk gelendong, tidak seperti yang berasal dari meristem ujung, tidak dapat tumbuh sersi dengan
jaringan disekitarnya dan hanya dapat memanjang dengan jalan memaksakan pemanjangan ujung-
ujungnya diantara sel-sel. Pemula-pemula jejari jauh lebih pendek dari pada pemula-pemula bentuk
gelendong dan berbentuk lebih kurang seperti kubus. Jumlahnya juga jauh lebih sedikit daripada
pemula bentuk gelendong, dan tampak sebagai “pulau-pulau” sel kecil bila kambium dilihat dariarah
tangensial. Sek-sel ini membentuk sel-sel parenkima dan semua atau sebagian besar memanjang
pada arah horizontal. Sejumlah sel yang terputus dari sebuah pulau pemula jejari membentuk
sebuah lajur parenkima horizontal yang disebut jejari pembuluh. Kearah dalam dari ksmbium jejari
pembuluh ini membentang sebagai jejari xilem dan keluar sebagai jejari floem jejari-jejari ini
berfungsi sebagai pengaangkut kearah radial dan penyimpan bahan makanan
Fungsi Kambium

Kambium memiliki beberapa fungsi. Pada tanaman berkayu, ia menghasilkan lapisan xilem dan
floem, sehingga meningkatkan diameter batang. Kambium juga mendorong pertumbuhan sekunder
akar dan batang. Di beberapa tanaman, kambium bertindak sebagai agen penyembuhan.

Fungsi kambium adalah untuk menghasilkan lapisan floem dan xilem pada tumbuhan berkayu,
sehingga meningkatkan diameter batang. Kambium mendorong pertumbuhan sekunder batang dan
akar, yang merupakan pertumbuhan yang terjadi setelah musim pertama. Di samping meningkatkan
lapisan jaringan batang, kambium juga dapat berfungsi dalam penyembuhan pada tumbuhan saat
terluka.

Fungsi kambium untuk mendukung jaringan pembuluh angkut sekunder dalam tubuh tumbuhan,
yang pada gilirannya membentuk tubuh tumbuhan sekunder. Kambium diklasifikasikan sebagai jenis
jaringan tumbuhan. Ia bekerja dalam kombinasi dengan beberapa jaringan pembuluh angkut
lainnya, termasuk xilem dan floem, memberikan dukungan tumbuhan dan struktur.

Kebanyakan tumbuhan mengandung dua jenis meristem, yaitu primer dan sekunder. Meristem
primer membentuk bagian tengah tubuh tumbuhan. Lapisan terluar dari meristem primer muncul
sebagai epidermis, atau kulit. Di bawah lapisan luar yang keras terletak jaringan dasar sentral, yang
disebut empulur dan korteks.

Jaringan-jaringan ini bergabung dengan prokambium, yang membentuk lapisan paling dalam dari
meristem primer. Meristem lateral, juga disebut kambrium, muncul sebagai struktur tumbuhan yang
lebih kecil, namun demikian memainkan peran penting dalam fungsi tumbuhan yang tepat.

Sementara meristem primer membantu tumbuhan tumbuh ke atas, meristem sekunder, seperti
kambium, membantu tumbuhan tumbuh ke arah luar. Kambium memungkinkan tumbuhan
berkembang ketebalannya, dan akhirnya membentuk lapisan pelindung dari serat tumbuhan pada
batang yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Pada tanaman yang terluka kambium dapat terbentuk di dalam jaringan kalus, sehingga mendorong
pertumbuhan sel-sel baru di seluruh permukaan yang terluka. Akar dan batang biasanya mencakup
tiga jenis utama kambium: kambium vaskular, kambium unifasial, dan kambium gabus.
Daftar pustaka

 Palar, heryanto. 2005.kambium pembuluh. Jakarta :rineka cipta.


 Subagyo, P,Joko. 2005. Hukum lingkungan “kambium pembuluh.

http://irmatriyani.blogspot.com/2015/02/kambium

Anda mungkin juga menyukai