Makalah Ikm
Makalah Ikm
PERUMAHAN
DISUSUN OLEH:
1. GHINA WAHYUNI MARIS (PO.71.25.1.20.008)
2. PUTRI GIOKSHI (PO.71.25.1.20.010)
3. ANTI JULIAN (PO.71.25.1.20.011)
4. CLARASIA ZHAFIRAH (PO.71.25.1.20.015)
5. ANISA TRI UTAMI (PO.71.25.1.20.038)
6. ECA DAMAYANTI (PO.71.25.1.20.039)
DOSEN PENGAMPU:
TRI SYAHNIATI, SKM, M.Kes
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan
2.2 Perumahan dan Permukiman
2.3 Fungsi Rumah
2.4 Faktor-Faktor yang Perlu diperhatikan dalam Membangun Rumah
2.5 BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat-Nya lah penulisan
makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.Makalah ini bertujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat semester
Satu.Sekaligus untuk menambah wawasan penulis mengenai perumahan yang nantinya dapat
di jadikan sebagai pegangan kita di masa mendatang.
Banyak kendala yang muncul dalam penyelesaian makalah ini.Namun karena
kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak, pada akhirnya makalah ini dapat terselesaikan
tepat waktu.Penyusun menyadari terdapat beberapa materi yang belum penyusun sertakan
dalam makalah ini. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna perbaikan dalam penulisan selanjutnya di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat berguna bagi para pembaca khususnya
dan juga berguna bagi nusa dan bangsa umumnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut UU No.4 tahun 1992 pasal 1 ayat 2 tentang permukiman dan perumahan,
rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga, sedangkan perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan
sarana lingkungan. Jadi, selain berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian tempat
berlindung dari gangguan makhluk hidup lainnya dan iklim, rumah juga sebagai tempat awal
pengmbangan kehidupan.
Sementara itu pengertian perumahan menurut Mukono (2006), adalah tempat tinggal
sekelompok masyarakat dalam melakukan hidup dan kehidupan manusia, oleh sementara
orang disebut pemukiman, dan sangat berkaitan dengan dengan kondisi ekonomi, sosial,
pendidikan, budaya, tradisi dan kebiasaan, suku, keadaan geografi dan kondisi lokal. Selain
itu lingkungan perumahan atau pemukiman dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat
menentukan kualitas lingkungan pemukiman tersebut, antara lain fasilitas pelayanan,
perlengkapan, peralatan yang dapat menunjang terselenggaranya kesehatan fisik, kesehatan
mental, kesejahteraan sosial bagi individu dan keluarganya.
Harus dibedakan pengertian perumahan dan pemukiman. Perumahan merupakan
kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian
dan sarana pembinaan keluarga yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan.
Pemukiman merupakan bagian dari lingkungan hidup baik kawasan perkotaan maupun
pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang
mendukungperikehidupan. Untuk menciptakan satuan lingkungan pemukiman diperlukan
kawasan perumahan dalam berbagai bentuk dan ukuran dengan penataan lahan dan ruang,
prasarana dan sarana lingkungan yang memenuhi kesehatan.
Menurut WHO, pemukiman merupakan suatu struktur fisik dimana orang
menggunakannya untuk tempat berlindung, dimana lingkungan dari struktur tersebut
termasuk juga semua fasilitas dan pelayanan yang diperlukan, perlengkapan yang berguna
untuk kesehatan jasmani dan rokhani dan keadaan sosialnya yang baik untuk keluarga dan
individu. Sedangkan lingkungan pemukiman adalah meliputi semua keadaan yang terdapat di
sekitar pemukiman yang secara totalitas membentuk kesatuan utuh yang saling mengikat
dengan pemukiman tersebut, membentuk korelasi yang saling mengkait satu dengan yang
lainnya (Anonim,1991).
Lingkungan permukiman merupakan suatu sistem yang terdiri dari lima elemen, yaitu
(K. Basset dan John R. Short, 1980, dalam Kurniasih) :
a. Nature (unsur alami), mencakup sumber-sumber daya alam seperti topografi, hidrologi,
tanah, iklim, maupun unsur hayati yaitu vegetasi dan fauna.
b. Man (manusia sebagai individu), mencakup segala kebutuhan pribadinya seperti biologis,
emosional, nilai-nilai moral, perasaan, dan perepsinya.
c. Society (masyarakat), adanya manusia sebagai kelompok masyarakat.
d. Shells (tempat), dimana mansia sebagai individu maupun kelompok melangsungkan
kegiatan atau melaksanakan kehidupan.
e. Network (jaringan), merupakan sistem alami maupun buatan manusia, yang menunjang
berfungsinya lingkungan permukiman tersebut seperti jalan, air bersih, listrik, dan
sebagainya.
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Perumahan menurut Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 829 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan,
beberapa syarat kesehatan lingkungan perumahan meliputi aspek lokasi, kualitas udara dan
kebisingan, kualitas tanah,kualitas air tanah, sarana dan prasarana lingkungan, binatang
penular penyakit, dan penghijauan.
1. Aspek lokasi
a) Tidak terletak di daerah rawan bencana alam
b) Tidak terletak pada daerah tempat bekas pembuangan akhir(TPA)
c) Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan.
2. Kualitas udara : Kualitas udara di lingkungan perumahan harus bebas dari gangguan
gas beracun baik yang dihasilkan oleh alam atau aktivitas manusia, dan memenuhi
persyaratan baku mutu udara yang berlaku.
3. Kebisingan dan getaran
a) Kebisingan dianjurkan 45 dB A, maksimum 55 dB A.
b) Tingkat getaran maksimum 10 mm/detik
4. Penghijauan
Pepohonan untuk penghijauan di lingkungan perumahan merupakan pelindung dan
juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan kelestarian alam.
5. Prasarana dan sarana lingkungan
a) Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan
konstruksi yang aman dari kecelakaan;
b) Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor
penyakit dan memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan ketentuan peraturan
yang berlaku; a). Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan, antara
lain Konstruksi jalan tidak membahayakan kesehatan; Konstruksi trotoar jalan
tidak membahayakan pejalan kaki dan penyandang cacat; Bila ada jembatan
harus diberi pagar pengaman; b). Lampu penerangan jalan tidak menyilaukan.
c) Tersedia sumber air bersih yang menghasilkan air secara cukup sepanjang
waktu dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan kesehatan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d) Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan limbah rumah tangga harus
memenuhi persyaratan kesehatan, sesuai dengan peraturan yang berlaku;
e) Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi persyaratan
kesehatan, sesuai dengan peraturan yang berlaku;
f) Memiliki akses terhadap sarana pelayanan umum dan sosial seperti keamanan,
kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan,
kesenian dan lain sebagainya;
g) Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
h) Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadinya
kontaminasi yang dapat menimbulkan keracunan, sesuai dengan peraturan
yang berlaku;
Pemilihan lokasi perumahan dan pemukiman yang baik menurut Wonosuprojo, dkk
(1993), perlu mempertimbangkan beberapa aspek sebagai berikut:
a. Aspek teknis pelaksanaan:
1) Mudah mengerjakannya
2) Bukan daerah banjir
3) Mudah dicapai tanpa hambatan berarti
4) Kondi tanah yang baik
5) Mudah mendapat air bersih, listrik, pembuangan air limbah/kotoran/hujan
6) Mudah mendapat bahan bangunan
7) Mudah mendapat tenaga kerja
b. Aspek tata guna tanah:
1) Tanah secara ekonomis lebih sukar dikembangkan secara produktif
2) Tidak merusak lingkungan yang ada
3) Sejauh mungkin mempertahankan fungsi sebagai reservoir air tanah dan
penampung air hujan.
c. Aspek kesehatan
1) Lokasi sebaiknya jauh dari lokasi pabrik yang dapat mendatangkan polusi
2) Lokasi sebaiknya tidak terlalu terganggu kebisingan
3) Lokasi sebaiknya dipilih yang mudah untuk mendapatkan air minum, listrik,
sekolah, puskesmas, dan lainnya untuk kepentingan keluarga
4) Lokasi sebaiknya mudah dicapai dari tempat kerja penghuni.
d. Aspek politik ekonomis
1) Menciptakan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat sekitarnya
2) Dapat merupakan suatu contoh bagi masyarakat disekitar untuk membangun
lingkungan yang sehat
Pemilihan lokasi pemukiman, Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No
829/Menkes/SK/VII/1999, meliputi parameter sebagai berikut:
1) Tidak terletak di daerah rawan bencana alam
2) Tidak terletak pada daerah tempat bekas pembuangan akhir(TPA)
3) Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan.
Fungsi rumah rumah bagi manusia yang diposkan oleh suhadi (2007) yang dikutip
dari Azwar adalah :
a. Sebagai tempat untuk melepaskan lelah, beristirahat setelah penat melasanakan
kewajiban sehari-hari.
b. Sebagai tempat untuk bergaul dengan keluarga atau membina rasa kekeluargaan
bagi segenap anggota keluarga yang
c. Sebagai tempat untuk melindungi diri dari bahaya yang datang mengancam.
d. Sebagai lambang status sosial yang dimiliki yang masih dirasakan hingga saat ini.
e. Sebagai tempat untuk meletakan atau menyimpan barang-barang berharga yang
dimiliki, yang terutama masih ditemui pada masyarakat pedesaan.