Anda di halaman 1dari 12

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PERUMAHAN

DISUSUN OLEH:
1. GHINA WAHYUNI MARIS (PO.71.25.1.20.008)
2. PUTRI GIOKSHI (PO.71.25.1.20.010)
3. ANTI JULIAN (PO.71.25.1.20.011)
4. CLARASIA ZHAFIRAH (PO.71.25.1.20.015)
5. ANISA TRI UTAMI (PO.71.25.1.20.038)
6. ECA DAMAYANTI (PO.71.25.1.20.039)

DOSEN PENGAMPU:
TRI SYAHNIATI, SKM, M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan
2.2 Perumahan dan Permukiman
2.3 Fungsi Rumah
2.4 Faktor-Faktor yang Perlu diperhatikan dalam Membangun Rumah
2.5 BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
 
Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat-Nya lah penulisan
makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.Makalah ini bertujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat semester
Satu.Sekaligus untuk menambah wawasan penulis mengenai perumahan yang nantinya dapat
di jadikan sebagai pegangan kita di masa mendatang.
            Banyak kendala yang muncul dalam penyelesaian makalah ini.Namun karena
kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak, pada akhirnya makalah ini dapat terselesaikan
tepat waktu.Penyusun menyadari terdapat beberapa materi yang belum penyusun sertakan
dalam makalah ini. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna perbaikan dalam penulisan selanjutnya di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat berguna bagi para pembaca khususnya
dan juga berguna bagi nusa dan bangsa umumnya.

Palembang, November 2020

                                                                                                         Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia.


Sebagaimana tertulis dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 28, bahwa rumah
adalah salah satu hak dasar rakyat dan oleh karena itu setiap Warga Negara berhak untuk
bertempat tinggal dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat. Selain itu rumah juga
merupakan kebutuhan dasar manusia dalam meningkatkan harkat, martabat, mutu kehidupan
dan penghidupan, serta sebagai pencerminan diri pribadi dalam upaya peningkatan taraf
hidup, serta pembentukan watak, karakter dan kepribadian bangsa. Pembangunan perumahan
dan permukiman selalu menghadapi permasalahan pertanahan, terlebih di daerah perkotaan
terkait ketersediaan lahan yang terbatas.
Kecenderungan pengembangan pertumbuhan penduduk mengarah pada wilayah
pinggiran kota sebagai akibat perluasan aktivitas kota. Pusat kota sudah tidak mampu lagi
menampung desakan jumlah penduduk. Pertambahan penduduk yang terus meningkat
mengindikasikan bahwa perkembangan penduduk menyebar ke arah pinggiran kota
(suburban) sehingga sebagai konsekuensinya adalah terjadi perubahan penggunaan lahan di
perkotaan.
Keterbatasan lahan kosong di perkotaan menjadikan daerah pinggiran kota menjadi
alternatif pemecahan masalah. Saat ini, kota-kota di Indonesia telah mengalami
perkembangan yang pesat sehingga muncul pergeseran fungsi-fungsi kekotaan ke daerah
pinggiran kota (urban fringe) yang disebut dengan proses perembetan kenampakan fisik
kekotaan ke arah luar dari kota (urban sprawl). Akibat selanjutnya adalah di daerah pinggiran
kota akan mengalami proses transformasi spasial berupa proses densifikasi permukiman dan
transformasi sosial ekonomi sebagai dampak lebih lanjut dari transformasi sosial. Proses
densifikasi permukiman yang terjadi di daerah pinggiran kota merupakan 2 realisasi dari
meningkatnya kebutuhan akan ruang di daerah perkotaan (Giyarsih, 2001).

1.1 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari perumahan?
2. Apa saja fungsi dari rumah?
3. Apa saja faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pembangunan rumah?
B. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian perumahan


2. Untuk mengetahui fungsi dari rumah
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pembangunan rumah
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan

Kesehatan lingkungan merupakan berbagai usaha pengendalian atau pengawasan


keadaan lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan atau yang dapat menimbulkan
berbagai hal yang merugikan perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan hidup manusia.
Menurut WHO kesehatan lingkungan (environmental health) merupakan suatu keseimbangan
ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungannya, agar dapat menjamin keadaan
sehat dari manusia.

2.2 Perumahan dan Pemukiman

Menurut UU No.4 tahun 1992 pasal 1 ayat 2 tentang permukiman dan perumahan,
rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga, sedangkan perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan
sarana lingkungan. Jadi, selain berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian tempat
berlindung dari gangguan makhluk hidup lainnya dan iklim, rumah juga sebagai tempat awal
pengmbangan kehidupan.
Sementara itu pengertian perumahan menurut Mukono (2006), adalah tempat tinggal
sekelompok masyarakat dalam melakukan hidup dan kehidupan manusia, oleh sementara
orang disebut pemukiman, dan sangat berkaitan dengan dengan kondisi ekonomi, sosial,
pendidikan, budaya, tradisi dan kebiasaan, suku, keadaan geografi dan kondisi lokal. Selain
itu lingkungan perumahan atau pemukiman dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat
menentukan kualitas lingkungan pemukiman tersebut, antara lain fasilitas pelayanan,
perlengkapan, peralatan yang dapat menunjang terselenggaranya kesehatan fisik, kesehatan
mental, kesejahteraan sosial bagi individu dan keluarganya.
Harus dibedakan pengertian perumahan dan pemukiman. Perumahan merupakan
kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian
dan sarana pembinaan keluarga yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan.
Pemukiman merupakan bagian dari lingkungan hidup baik kawasan perkotaan maupun
pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang
mendukungperikehidupan. Untuk menciptakan satuan lingkungan pemukiman diperlukan
kawasan perumahan dalam berbagai bentuk dan ukuran dengan penataan lahan dan ruang,
prasarana dan sarana lingkungan yang memenuhi kesehatan.
Menurut WHO, pemukiman merupakan suatu struktur fisik dimana orang
menggunakannya untuk tempat berlindung, dimana lingkungan dari struktur tersebut
termasuk juga semua fasilitas dan pelayanan yang diperlukan, perlengkapan yang berguna
untuk kesehatan jasmani dan rokhani dan keadaan sosialnya yang baik untuk keluarga dan
individu. Sedangkan lingkungan pemukiman adalah meliputi semua keadaan yang terdapat di
sekitar pemukiman yang secara totalitas membentuk kesatuan utuh yang saling mengikat
dengan pemukiman tersebut, membentuk korelasi yang saling mengkait satu dengan yang
lainnya (Anonim,1991).
Lingkungan permukiman merupakan suatu sistem yang terdiri dari lima elemen, yaitu
(K. Basset dan John R. Short, 1980, dalam Kurniasih) :
a. Nature (unsur alami), mencakup sumber-sumber daya alam seperti topografi, hidrologi,
tanah, iklim, maupun unsur hayati yaitu vegetasi dan fauna.
b. Man (manusia sebagai individu), mencakup segala kebutuhan pribadinya seperti biologis,
emosional, nilai-nilai moral, perasaan, dan perepsinya.
c. Society (masyarakat), adanya manusia sebagai kelompok masyarakat.
d. Shells (tempat), dimana mansia sebagai individu maupun kelompok melangsungkan
kegiatan atau melaksanakan kehidupan.
e. Network (jaringan), merupakan sistem alami maupun buatan manusia, yang menunjang
berfungsinya lingkungan permukiman tersebut seperti jalan, air bersih, listrik, dan
sebagainya.
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Perumahan menurut Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 829 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan,
beberapa syarat kesehatan lingkungan perumahan meliputi aspek lokasi, kualitas udara dan
kebisingan, kualitas tanah,kualitas air tanah, sarana dan prasarana lingkungan, binatang
penular penyakit, dan penghijauan.
1. Aspek lokasi
a) Tidak terletak di daerah rawan bencana alam
b) Tidak terletak pada daerah tempat bekas pembuangan akhir(TPA)
c) Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan.
2. Kualitas udara : Kualitas udara di lingkungan perumahan harus bebas dari gangguan
gas beracun baik yang dihasilkan oleh alam atau aktivitas manusia, dan memenuhi
persyaratan baku mutu udara yang berlaku.
3. Kebisingan dan getaran
a) Kebisingan dianjurkan 45 dB A, maksimum 55 dB A.
b) Tingkat getaran maksimum 10 mm/detik
4. Penghijauan
Pepohonan untuk penghijauan di lingkungan perumahan merupakan pelindung dan
juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan kelestarian alam.
5. Prasarana dan sarana lingkungan
a) Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan
konstruksi yang aman dari kecelakaan;
b) Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor
penyakit dan memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan ketentuan peraturan
yang berlaku; a). Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan, antara
lain Konstruksi jalan tidak membahayakan kesehatan; Konstruksi trotoar jalan
tidak membahayakan pejalan kaki dan penyandang cacat; Bila ada jembatan
harus diberi pagar pengaman; b). Lampu penerangan jalan tidak menyilaukan.
c) Tersedia sumber air bersih yang menghasilkan air secara cukup sepanjang
waktu dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan kesehatan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d) Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan limbah rumah tangga harus
memenuhi persyaratan kesehatan, sesuai dengan peraturan yang berlaku;
e) Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi persyaratan
kesehatan, sesuai dengan peraturan yang berlaku;
f) Memiliki akses terhadap sarana pelayanan umum dan sosial seperti keamanan,
kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan,
kesenian dan lain sebagainya;
g) Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
h) Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadinya
kontaminasi yang dapat menimbulkan keracunan, sesuai dengan peraturan
yang berlaku;
Pemilihan lokasi perumahan dan pemukiman yang baik menurut Wonosuprojo, dkk
(1993), perlu mempertimbangkan beberapa aspek sebagai berikut:
a. Aspek teknis pelaksanaan:
1) Mudah mengerjakannya
2) Bukan daerah banjir
3) Mudah dicapai tanpa hambatan berarti
4) Kondi tanah yang baik
5) Mudah mendapat air bersih, listrik, pembuangan air limbah/kotoran/hujan
6) Mudah mendapat bahan bangunan
7) Mudah mendapat tenaga kerja
b. Aspek tata guna tanah:
1) Tanah secara ekonomis lebih sukar dikembangkan secara produktif
2) Tidak merusak lingkungan yang ada
3) Sejauh mungkin mempertahankan fungsi sebagai reservoir air tanah dan
penampung air hujan.
c. Aspek kesehatan
1) Lokasi sebaiknya jauh dari lokasi pabrik yang dapat mendatangkan polusi
2) Lokasi sebaiknya tidak terlalu terganggu kebisingan
3) Lokasi sebaiknya dipilih yang mudah untuk mendapatkan air minum, listrik,
sekolah, puskesmas, dan lainnya untuk kepentingan keluarga
4) Lokasi sebaiknya mudah dicapai dari tempat kerja penghuni.
d. Aspek politik ekonomis
1) Menciptakan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat sekitarnya
2) Dapat merupakan suatu contoh bagi masyarakat disekitar untuk membangun
lingkungan yang sehat
Pemilihan lokasi pemukiman, Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No
829/Menkes/SK/VII/1999, meliputi parameter sebagai berikut:
1) Tidak terletak di daerah rawan bencana alam
2) Tidak terletak pada daerah tempat bekas pembuangan akhir(TPA)
3) Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan.

2.3 Fungsi Rumah

Fungsi rumah rumah bagi manusia yang diposkan oleh suhadi (2007) yang dikutip
dari Azwar adalah :
a. Sebagai tempat untuk melepaskan lelah, beristirahat setelah penat melasanakan
kewajiban sehari-hari.
b. Sebagai tempat untuk bergaul dengan keluarga atau membina rasa kekeluargaan
bagi segenap anggota keluarga yang
c. Sebagai tempat untuk melindungi diri dari bahaya yang datang mengancam.
d. Sebagai lambang status sosial yang dimiliki yang masih dirasakan hingga saat ini.
e. Sebagai tempat untuk meletakan atau menyimpan barang-barang berharga yang
dimiliki, yang terutama masih ditemui pada masyarakat pedesaan.

2.4 Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Membangun Rumah

Faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun rumah, antara lain:

a. Faktor lingkungan , baik lingkungan fisik, lingkungan biologis, maupun lingkungan


social.
Maksudnya membangun suatu rumah harus memperhatikan tempat dimana rumah itu
didirikan. Rumah didaerah pedesaan tentu harus disesuiakan dengan kondisi social
budaya pedesaan. Rumah didaerah yang rawan gempa juga harus diperhatikan bahan-
bahan pembuatannya yang ringan namun harus kokoh. Rumah didekat hutah harus
dibuat sedemikian rupa agar aman dari binatang buas.
b. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat.
Dimaksudkan supaya rumah dibangun berdasarkan kemampuan keuangan
penghuninya. Mendirikan rumah bukan sekedar berdiri pada saat iti saja, tetapi
diperlukan juga pemeliharaan seterusnya. Oleh karena itu, kemampuan pemeliharaan
dan penghuninya perlu dipertimbangkan.
c. Teknologi yang dimiliki oleh masyarakat.
Pada era modern seperti saat ini teknologi perumahan sudah begitu maju, akan tetapi
teknologi modern itu sangan mahal dan kadang-kadang tidak dimengerti oleh
masyarakat. Dalam rangka penerapan teknologi tepat guna, maka teknologi yang
sudah dipunyai masyarakat tersebut dimodifikasi. Bagian yang merugikan kesehatan
dikurangi, dan mempertahankan bagian yang sudah positif.
d. Kebijaksanaan pemerintah yang menyangkut tata guna tanah.
Untuk hal ini, bagi perumahan di pedesaan belum menjadi masalah, tetapi di daerah
perkotaan ini sudah menjadi masalah besar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian perumahan menurut Mukono (2006), adalah tempat tinggal sekelompok
masyarakat dalam melakukan hidup dan kehidupan manusia, oleh sementara orang disebut
pemukiman, dan sangat berkaitan dengan dengan kondisi ekonomi, sosial, pendidikan,
budaya, tradisi dan kebiasaan, suku, keadaan geografi dan kondisi lokal. Fungsi rumah bagi
manusia adalah sebagai tempat untuk beristirahat, tempat berlindung, dan tempat menyimpan
barang-barang berharga.
DAFTAR PUSTAKA

Buku ajar ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


http://www.indonesian-publichealth.com/kesehatan-lingkungan-perumahan/

Anda mungkin juga menyukai