462
PSIKOBORNEO | Volume 8 No 3 | June 2020: 462-471
HASIL PENELITIAN
Hasil Uji Asumsi: Uji Normalitas
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas
Variabel Koimogrov-Smirnof Z P Keterangan
Pemujaan Selebriti 0.067 0.200 Normal
Keterampilan Sosial 0.090 0.045 Tidak Normal
Keterampilan Sosial dengan Pemujaan Selebriti pada Penggemar K-Pop Dewasa Awal 465
(Hermadana)
PSIKOBORNEO | Volume 8 No 3 | June 2020: 462-471
memiliki signifikansi dengan probabilitas (p) (p>0,05) maka distribusi data dikatakan
0.045 nilai probabilitasnya dibawah 0,05 tidak normal.
Hasil Uji Asumsi: Uji Linearitas
Tabel 2. Hasil Uji Linearitas
Variabel F Hitung F Tabel p Keterangan
Pemujaan Selebriti –
0.860 1.67 0.860 Linear
Keterampilan Sosial
Didapatkan hasil bahwa hasil analisis uji hitung < F tabel = 0.860 < 1.67, dan p = 0.860
asumsi linearitas antara variabel pemujaan > 0.050. Hal ini menunjukkan bahwa
selebriti terhadap keterampilan sosial hubungan kedua variabel tersebut linear.
mempunyai nilai devistion from linearity F
Berdasarkan data tabel 3, maka dapat pada mereka yang penggemar K-Pop maka
diketahui bahwa nilai korelasi yang semakin tinggi pemujaan selebriti pada
terbentuk didapatkan hasil r = -0.394 dan P = penggemar K-Pop dewasa awal di kota
0.000 (P < 0.05) yang menunjukkan kedua Samarinda, dan begitu sebaliknya. Dari hasil
variabel tersebut memiliki hubungan negatif kategorisasi menunjukkan bahwa subjek
yang signifikan antara keterampilan sosial dalam penelitian ini memiliki tingkat
dengan pemujaan selebriti pada penggemar keterampilan sosial dan pemujaan selebriti
K-Pop dewasa awal di kota Samarinda. yang sedang. Sehingga dengan demikian
Sehingga dengan demikian hipotesis dala hipotesis dalam penelitian ini diterima.
penelitian ini diterima. Penelitian ini juga sejalan dengan
penelitian sebelumnya mengenai gambaran
PEMBAHASAN pemujaan selebriti pada penggemar K-Pop
usia dewasa awal yang dikemukakan oleh
Dengan menggunakan teknik
Dyana dan Komang (2019) bahwa
purposive sampling dengan jumlah sampel
penggemar K-Pop usia dewasa awal terbiasa
100 orang dan menggunakan analisis
dengan kehadiran K-Pop sejak usia remaja
korelasi kendall’s tau-b maka dalam
yakni belum mampu untuk berhenti
peneltian ini didapatkan hasil r = -0.394 dan
menyukai K-Pop, responden merasa ada
p = 0.000 (p < 0.05), sehingga H1 diterima
yang hilang ketika idola K-Pop tidak ada lagi
dan H0 ditolak yang berarti ada hubungan
di dalam hidup responden, serta paparan
antara keterampilan sosial dengan
media sosial yang menyajikan berita
pemujaan selebriti pada penggemar K-Pop
mengenai idola K-Pop menyebabkan
dewasa awal di kota Samarinda yang berarti
munculnya keingintahuan responden
terdapat hubungan yang signifikan antara
terhadap kabar idola K-Pop yang disukai.
keterampilan sosial dengan pemujaan
Dewasa awal adalah orang-orang yang
selebriti. Selain itu hasil dari koefisien
masih memiliki kebutuhan keterampilan
korelasi memiliki nilai yang negatif yang
sosial dengan orang disekitarnya agar dapat
artinya semakin rendah keterampilan sosial
Keterampilan Sosial dengan Pemujaan Selebriti pada Penggemar K-Pop Dewasa Awal 466
(Hermadana)
PSIKOBORNEO | Volume 8 No 3 | June 2020: 462-471
disukai dan diterima oleh teman sebaya dan tersebut merasa ditolak karena tidak
lingkungan tempat tinggalnya. Hal tersebut mampu menjalankan norma-norma yang
didukung oleh pendapat Sulivan (dalam sesuai dengan lingkungannya. Dimana
Santrock, 2007) yang menyatakan bahwa dalam kelompok ini individu tersebut bebas
semua orang memiliki kebutuhan sosial yang mengekspresikan dirinya karena adanya
bersifat mendesak termasuk kebutuhan kesamaan minat antara dirinya dengan
untuk memperoleh penerimaan sosial. anggota sesama penggemar.
Namun sebagai penggemar K-Pop hal itu Dapat dikatakan bahwa keterampilan
bisa saja tidak berlaku lagi untuk dirinya sosial seorang penggemar K-Pop baik ketika
dikarenakan mereka memiliki kesibukan berada pada kelompoknya tetapi tidak
masing-masing mengenai apa yang sedang ketika bermasyarakat. Hal ini seperti yang
digemarinya. dikemukakan oleh Maltby (2003) bahwa
Ketika terlalu mengagumi sosok idola, keterampilan sosial yang buruk adalah
seorang penggemar dapat melakukan penyebab semakin tingginya tingkat
apapun untuk tetap bisa berhubungan pemujaan selebriti, dimana kekaguman
dengan idolanya termasuk membeli terhadap selebriti sebagai pengisi
merchandise hingga tiket konser idolanya. kekosongan para pengeemar K-pop dewasa
Sehingga perilaku tersebut melibatkan awal. Pemujaan terhadap selebriti atau
perilaku konsumtif. Para penggemar K-Pop celebrity worship dapat dipengaruhi oleh
dewasa awal dikenal sebagai masa yang berbagai hal. Pada penelitian ini ditemukan
belum bisa mandiri secara finansial, namun bahwa pemujaan selebriti pada penggemar
ada pula mereka yang sudah bisa mencukupi K-Pop diawali dengan adanya berbagi
kebutuhannya dengan cara bekerja. Para informasi-informasi secara sosial yang
penggemar K-Pop dewasa awal yang ditemukannya mengenai K-Pop. Seseorang
bekerja bisa jadi lebih mudah mengeluarkan menyukai K-Pop meliputi idol visual, idol
biaya untuk membeli apapun terkait stage performance, idol music, serta idol
idolanya. Menurut Liza (2011) pada dimensi attitude. Sejalan dengan hasil penelitian
intense personal feeling, individu Darfiyanti dan Bagus (2012) menunjukkan
menggambarkan perasaan yang kuat dan bahwa alasan awal partisipan menyukai
empati terhadap idolanya. Hampir sama idola pop karena talenta dan fitur fisik idola
dengan kecenderungan untuk obsesif dan yang disukai, ketika partisipan mulai
merasa memiliki idola secara emosional. mengenal idola pop yang disukai maka
Vaillant (dalam Papalia, Old, & alasan menyukai idola pop semakin
Feldman, 2008) mengatakan bahwa masa mengarah pada kualitas pribadi idola pop.
dewasa awal adalah masa adaptasi dengan Berdasarkan hasil wawancara yang
kehidupan, yaitu individu mulai membangun dilakukan oleh peneliti kepada beberapa
apa yang ada pada dirinya, mencapai subjek dalam penelitian ini yaitu mereka
kemandirian, menikah, mempunyai anak, yang berusia dewasa awal yang penggemar
dan membangun persahabatan yang erat. K-Pop, beberapa subjek mengatakan bahwa
Seorang individu yang berada pada usia mereka akan membeli album setiap idola
dewasa awal dan masih melakukan favorit mereka mengeluarkan karya terbaru.
pemujaan terhadap selebriti cenderung Seperti subjek berinisial Kr yang rela
akan dijauhi oleh lingkungan sosialnya menabung uang sakunya ketika salah satu
karena tidak dapat memenuhi harapan dari boyband korea bernama BTS baru
lingkungan sosialnya, sehingga penggemar dikabarkan akan mengeluarkan album
individu yang melakukan pemujaan selebriti terbaru, selain itu subjek berinisial Kr juga
Keterampilan Sosial dengan Pemujaan Selebriti pada Penggemar K-Pop Dewasa Awal 467
(Hermadana)
PSIKOBORNEO | Volume 8 No 3 | June 2020: 462-471
membeli Fanlight/Lightstick dari BTS dimana adanya frustrasi keinginan sosial, melainkan
harga barang tersebut tidaklah murah. Sama lebih kepada tidak adanya hubungan
seperti subjek Kr, subjek berinisial Sy juga keintiman secara psikologis dengan orang
rela menyisihkan uang sakunya dari hasil lain.
kerjanya sebagian penjaga toko di salah satu Berdasarkan hasil uji analisis korelasi
toko di Samarinda untuk membeli album, tersebut, peneliti kembali mewawancarai
merchandise serta menabung untuk salah satu sampel penggemar K-Pop dari
menonton konser yang terkadang acara itu penelitian ini yang sudah bekerja yakni
di gelar di luar pulau Kalimantan seperti di berinisial Ed yang bekerja di bidang usaha
Jakarta. Adapun tambahan hasil wawancara kosmetik, ia mengatakan selama
kembali kepada kedua subjek tersebut yang mempromosikan produk ke para konsumen,
berinisial Kr dan Sy pada tanggal 11 juli yang ia memuntut dirinya untuk bersuara
lalu mengaku selama mengidolakan K-Pop, menjelaskan produk-produk jualanya ke
hubungan perteman dengan orang-orang konsumen meskipun ia mengaku selalu
terdekatnya sudah mulai berkurang, terbata-bata dalam menjelakan ke
dikarenakan jarangnya komunikasi antara konsumen dikarenakan belum terbiasa
teman seperti sahabat yang tidak memiliki berkomunikasi dengan orang lain tapi ia
hobi yang sama yaitu sebagai penggemar K- tetap harus melalukannya. Presentasi Sosial
Pop yang membuat subjek lebih memilih yang seperti dilakukan oleh subjek Ed
melakukan kegiatan tersebut dengan sediri. menurut) merupakan keterampilan untuk
Aktivitas pengidolaan pemujaan memahami aturan-aturan sosial yang sesuai.
selebriti adalah upaya yang dilakukan para Lebih spesifik, individu dengan social
peggemar dewasa awal untuk menyatakan presentation yang tinggi mampu
dukungan kepada idola K-Pop yang disukai. menampilkan pesan verbal maupun
Tujuannya untuk membantu idola K-Pop nonverbal menurut aturan dan norma sosial.
yang disukai mendapat penghargaan. Subjek yang berinisial Ed tersebut
Pembelian merchandise merupakan aktivitas merupakan lulusan Sekolah Menengah
untuk membeli benda-benda yang berkaitan Kejuruan (SMK) yang baru saja lulus dan
dengan idola K-Pop termasuk album, serta kemudian ia bekerja di perusahan produk
mendengarkan lagu secara perlahan kosmetik buatan Korea sebagai sales
membuat para peggemar dewasa awal marketing. Tuntutan dalam memasarkan
merasa bahwa lagu K-Pop dapat produk merupakan pekerjaan yang harus ia
mengurangi beban pikiran dan memperbaiki lakukan. Namun ia mengaku selalu memiliki
suasana hati yang buruk. (Dyana & Komang, ide-ide dalam mengatasi rasa gugup
2019). tersebut saat berkomunikasi dengan orang
Support atau dukungan dari idola K- yang belum ia kenali. Ia bisa mempomosikan
Pop dirasakan ketika tidak ada yang mampu produk jualanya dengan cara mengamati
menemani setiap saat, ketika tidak ada yang dan memahami apa yang diinginkan
dapat diandalkan, merasa sudah mengenal konsumennya. Secara umum, penelitian
idola K-Pop yang disukai, dan merasa mengatakan pemindaian sosial merupakan
dukungan yang didapat dari keluarga belum keterampilan untuk memahami pesan non
cukup. Menurut Alwisol (2014), menjadikan verbal dapat meningkatkan interaksi sosial
idola sebagai support system merupakan sebagai pesan nonverbal yang
pertanda bahwa terjadi kegagalan mempengaruhi inisiasi, penghentian dan
penyesuaian terhadap kebutuhan akan cinta kelanjutan interaksi (Burgoon & Bacue,
dan keberadaan bukan disebabkan oleh 2003). Keterampilan untuk fleksibel dalam
Keterampilan Sosial dengan Pemujaan Selebriti pada Penggemar K-Pop Dewasa Awal 468
(Hermadana)
PSIKOBORNEO | Volume 8 No 3 | June 2020: 462-471
attitudes and behaviors associated Raviv, A., Tal, B., & Horin, B. (1995).
with celebrity worship. The Journal of Adolescent idolazition of pop singer:
Nervous and Mental Deseases. 191 (1), Cause, Expression and Reliance. Youth
25-29. and Adolescene.
Majorsy, U., Kinasih, A. D., Andriani, I., & Lisa, Santrock, J. (2006). Life-Span Development:
W. (2013). Hubungan antara Perkembangan masa hidup. Jakarta:
keterampilan sosial dan kecanduan. Erlangga.
Proceeding PESAT (Psikologi, Wu, S. (2008). Social skill in the workplace:
Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik what is social skill and how does it
Sipil), 5, 78-84. matter. Columbia: University of
Missouri.
Keterampilan Sosial dengan Pemujaan Selebriti pada Penggemar K-Pop Dewasa Awal 471
(Hermadana)