Anda di halaman 1dari 16

Mind Set, Juni 2019, hal. 1-16 Vol. 10, No.

1
ISSN 2086-1966

Hubungan Antara Big Five Personality Trait dengan Celebrity Worship


pada Dewasa Muda Penggemar K-Pop di Sosial Media
(Relationship between Big Five Personality Trait with Celebrity Worship
among Early Adult K-Pop Fans in Social Media)
VERA NOVITA EFATHANIA1, AISYAH
Fakultas Psikologi, Universitas Pancasila
Email: 1vera.efathania@gmail.com, aisyah.syihab@gmail

Abstrak: Musik K-Pop semakin mendunia dan diminati, termasuk di Indonesia. Budaya pengidolaan
terhadap idol K-Pop tidak hanya dilakukan oleh remaja, melainkan masih dilakukan oleh kaum
dewasa muda. Penggemar memusatkan kegiatan pengidolaan pada bias, yaitu idol K-Pop yang paling
digemari. Seiring perkembangan teknologi, penggemar melakukan kegiatan pengidolaan melalui
media sosial. Kegiatan penggemar di media sosial menunjukkan bentuk celebrity worship, yaitu
obsesi terhadap satu atau lebih sosok selebriti. Celebrity worship ditemukan berkaitan dengan tipe
kepribadian tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jauh mengenai hubungan
antara big five personality trait dengan celebrity worship pada dewasa muda penggemar K-Pop di
media sosial. Sampel penelitian ini adalah 328 individu dewasa muda berusia 18-40 tahun di
JABODETABEK. Celebrity worship diukur menggunakan Celebrity Attitude Scale (CAS) dan big five
personality trait diukur menggunakan IPIP-NEO. Hasil uji dengan teknik pearson correlation
menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara neuroticism dan agreeableness dengan
celebrity worship. Penelitian selanjutnya dapat meneliti lebih dalam mengenai tipe-tipe personality
yang sudah terbukti berkaitan dengan celebrity worship, misalnya neuroticism.

Kata Kunci: Celebrity Worship, Bias, Big Five Personality Trait, Dewasa Muda, Penggemar K-Pop.

PENDAHULUAN Idol K-Pop yang paling disukai oleh


Korean Pop atau lebih dikenal sebagai penggemar dikenal dengan istilah bias
K-Pop merupakan sebuah aliran musik populer (Tempo.co, 2015). Bias pada umumnya lebih
dari Korea Selatan (Korea.net, 2018). Seiring merujuk pada satu individu (Dilla, 2017).
perkembangan industri musik, K-Pop semakin Penggemar menunjukkan dukungan pada bias
dikenal dan mendunia, termasuk di Indonesia, dengan menghadiri berbagai acara secara
K-Pop menjadi salah satu aliran musik yang langsung, namun seiring perkembangan
digemari. Penyanyi K-Pop dikenal dengan teknologi, interaksi antara penggemar dengan
sebutan idol. Menurut Yue dan Cheung (2000), bias dapat dilakukan tanpa harus bertemu
idol adalah seseorang dengan bakat, secara langsung, melainkan dapat
pencapaian, status, atau penampilan fisik yang menggunakan fitur live streaming dan live chat
dikenali dan dihargai oleh penggemarnya. di berbagai aplikasi dan media sosial (Anestia,
Berbeda dengan penyanyi pada umumnya, 2017). Keberadaan teknologi dimanfaatkan
kegiatan idol tidak hanya berfokus pada musik, oleh penggemar untuk melakukan kegiatan
melainkan juga mengutamakan interaksi yang berkaitan dengan bias. Menurut sebuah
dengan penggemar. survei, sebanyak 56 persen penggemar
menggunakan media sosial selama 1-5 jam per
2 Mind Set Vol. 10, No. 1

hari untuk melihat aktivitas bias, sedangkan 28 seseorang yang patologis akibat pemujaan
persen lainnya dapat menghabiskan waktu yang berlebihan (Maltby, Day, McCutcheon,
melebihi 6 jam per hari (Kumparan.com, Houran, & Ashe, 2006).
2017b). Menurut Raviv, Bar-Tal, Raviv, dan
Kegiatan yang dilakukan penggemar Ben-Horin (1996), celebrity worship biasanya
antara lain menyaksikan penampilan bias ditemukan pada anak-anak dan akan mencapai
melalui fitur streaming, melakukan transaksi puncaknya pada usia remaja akhir, namun
jual-beli tiket konser dan barang-barang yang ditemukan bahwa celebrity worship masih
berkaitan dengan bias, bergabung dengan fans dilakukan secara intens oleh kaum dewasa
kingdom atau fandom, menggalang dana untuk muda. Penelitian oleh McCutcheon dan
sumbangan sosial dan memberikan hadiah Maltby (2002) menemukan sebagian besar
pada bias, membuat dan berbagi fanfiction, dewasa muda menunjukkan kecenderungan
yaitu karya tulis mengenai bias, dan celebrity worship. Meilisa dan Yanuvianti
melakukan roleplay, yaitu memainkan peran (2016) menemukan aspek entertainment-social
sebagai bias di media sosial. Perilaku lainnya dan intense-personal pada dewasa muda.
yang muncul ialah melakukan fan war, yaitu Sebuah survei pada penggemar K-Pop di
menyerang penggemar atau bias dengan Jakarta menunjukkan 57 persen penggemar
tulisan yang kasar atau menyinggung di media merupakan remaja, namun sebesar 42 persen
sosial, dan mengirim sejumlah pesan ancaman lainnya berusia 21-30 tahun dan satu persen
kematian yang ditujukan kepada bias di lainnya berusia di atas 30 tahun
berbagai situs online. (Kumparan.com, 2017b).
Beberapa perilaku penggemar K-Pop Beberapa penelitian sebelumnya
yang telah disebutkan menunjukkan adanya menemukan bahwa celebrity worship di usia
obsesi penggemar pada sosok bias, dan dewasa muda berkaitan dengan atribut
menggambarkan bentuk pemujaan terhadap kepribadian (personality) tertentu. Personality
sosok selebriti. Maltby, Day, McCutcheon, merupakan pola dari sikap (trait) yang relatif
Houran, dan Ashe (2006) menjelaskan permanen dan karakteristik unik yang
perilaku obsesi seseorang kepada satu atau konsisten pada tingkah laku individu (Feist &
lebih selebriti disebut dengan celebrity Feist, 2006). Maltby, Houran, dan
worship. Terdapat tiga aspek celebrity worship McCutcheon (2003) menemukan adanya
yaitu entertainment-social, intense-personal, kaitan antara tiga tipe personality Eysenck
dan borderline-pathological. Entertainment- dengan aspek celebrity worship, yaitu
social mengacu pada ketertarikan seseorang extraversion dengan entertainment-social,
karena persepsinya terhadap kemampuan neuroticism dengan intense-personal, dan
selebriti dalam menghibur, sedangkan intense- psychoticism dengan borderline-pathological.
personal merupakan perasaan intensif dan Penelitian tersebut mendukung pernyataan
kompulsif seseorang terhadap selebriti. Lebih lainnya yang menyatakan bahwa intense-
lanjut, borderline-pathological berkaitan personal berkaitan dengan kecemasan dan
dengan kecenderungan sikap dan perilaku borderline-pathological bekaitan dengan
Mind Set EFATHANIA DAN AISYAH 3

gejala depresif (Maltby, McCutcheon, Ashe, & personality dan celebrity worship, maka
Houran, 2001). Penelitian lebih lanjut penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah
mengenai personality dan celebrity worship terdapat hubungan antara big five personality
berkembang menggunakan big five personality trait dengan celebrity worship pada
trait. penggemar K-Pop. Penelitian ini menduga
McCrae dan Costa (dalam Feist & adanya hubungan antara masing-masing tipe
Feist, 2006) memperoleh konsep lima struktur dari big five personality trait dengan celebrity
personality yang menunjukkan perbedaan worship pada dewasa muda penggemar K-Pop
individual yaitu neuroticism, extraversion, di media sosial, yaitu neuroticism dengan
openness to experiences, agreeableness, dan celebrity worship, extraversion dengan
conscientiousness. Individu yang dominan celebrity worship, openness to experiences
pada tipe neuroticism memiliki kecenderungan dengan celebrity worship, agreeableness
cemas, tempramental, dan emosional. Individu dengan celebrity worship, dan
dengan extraversion yang dominan cenderung conscientiousness dengan celebrity worship.
periang, senang bersahabat, dan suka berbicara.
Individu yang dominan pada tipe openness to METODE
experiences cenderung imajinatif, kreatif, dan
Populasi penelitian. Populasi pada penelitian
memiliki rasa ingin tahu yang besar.
ini adalah dewasa muda penggemar K-Pop
Kemudian, individu dengan tipe agreeableness
berusia 18 hingga 40 tahun di Jabodetabek.
yang dominan merupakan sosok yang murah
Sampel pada penelitian ini adalah dewasa
hati, lembut, dan toleransi. Sedangkan,
muda penggemar K-Pop berusia 18 hingga 40
individu dengan conscientiousness yang
tahun di JABODETABEK sejumlah 328 orang
dominan cenderung ambisius, tekun, dan
responden.
berhati-hati dalam bertindak. Penelitian oleh
Maltby, McCutcheon, dan Lowinger (2011) Teknik Pengambilan Sampel. Teknik
menemukan hubungan antara extraversion pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
dengan aspek entertainment-social dan juga snowball sampling, dilakukan melalui media
neurotisicm dengan intense-personal. sosial seperti instagram, twitter, line dan
Penelitian sebelumnya terkait whatsapp, yaitu dengan menjaring beberapa
personality dan celebrity worship telah banyak penggemar yang merupakan bagian dari
dilakukan di Inggris dan Amerika Serikat, fandom K-Pop menggunakan fitur chat dan
namun belum banyak diteliti di Indonesia, direct message, kemudian akan meminta
terutama pada konteks penggemar K-Pop. penggemar tersebut berpartisipasi dalam
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, penelitian dan setelahnya memilih penggemar
celebrity worship pada penggemar K-Pop lain dengan memiliki kriteria serupa.
mungkin berkaitan dengan ciri personality
Karakteristik Sampel. Penelitian ini
yang berbeda dengan hasil penelitian
melibatkan responden yang merupakan
lainnya.Berdasarkan berbagai dugaan yang ada
penggemar K-Pop, berusia 18-40 tahun, dan
beserta penelitian sebelumnya mengenai
4 Mind Set Vol. 10, No. 1

berdomisili di JABODETABEK. Untuk Big five personality trait dalam


memastikan responden sebagai penggemar K- penelitian ini diukur menggunakan IPIP-NEO
Pop, maka karakteristik responden yang (Rifameutia & Malay, 2015) yang merupakan
dilibatkan dalam penelitian ini yaitu memiliki pengembangan dari alat ukur NEO-PI-R oleh
bias K-Pop dan menjadi bagian dari satu/lebih Costa dan McCrae (1992). IPIP-NEO terdiri
fandom. Selain itu, karakteristik responden dari lima dimensi yaitu neuroticism,
yang lainnya ialah menggunakan media sosial extraversion, openness to experiences,
untuk beraktivitas sebagai penggemar K-Pop. agreeableness, dan conscientiousness. IPIP-
NEO terdiri dari 51 item dan menggunakan 6
Teknik Pengumpulan Data. Pengumpulan
poin skala Likert yang memiliki rentang 1
data dilakukan dengan menggunakan alat ukur
sampai dengan 6, dari sangat tidak setuju
berupa kuesioner online. Celebrity worship
hingga sangat setuju.
dalam penelitian ini diukur menggunakan
Celebrity Attitude Scale (CAS) yang terdiri Tabel 2. IPIP-NEO
dari tiga sub-skala yaitu entertainment-social, Dimensi Contoh Item
intense-personal, dan borderline-pathological Saya merasa khawatir
(Maltby, McCutcheon, Houran, & Ashe, Neuroticism
mengenai segala hal.
2006). CAS merupakan pengembangan dari Saya mudah
Celebrity Worship Scale (CWS) yang Extraversion
mendapatkan teman.
digunakan untuk mengukur tingkatan celebrity Openness to Saya suka mencoba hal-
worship (McCutcheon, Lange, & Houran, experiences hal baru.
2002). CAS terdiri dari 34 item, 8 item
Saya bersimpati pada
diantaranya merupakan item filler. CAS Agreeableness
orang yang kekurangan.
menggunakan 5 poin skala Likert yang
Conscientiousness Saya senang kerapihan.
memiliki rentang 1 sampai dengan 5, dari
sangat tidak setuju hingga sangat setuju.
Validitas dan Reliabilitas.Uji validitas dan
Tabel 1. Celebrity Attitude Scale (CAS) reliabilitas dilakukan pada 26 item CAS dan
Aspek Contoh Item 51 item IPIP-NEO.

Berita mengenai bias saya adalah


Entertainment- Tabel 3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
jeda yang menyenangkan dari
social Validita Reliabilita
kejamnya dunia. Variabel
s s
Jika saya bertemu dengan bias
0.304-
Intense- saya, bagaimanapun juga dia akan Celebrity Worship 0.914
0.755
personal langsung tahu kalau saya adalah
penggemar beratnya. 0.428-
Neuroticism 0.857
Ketika bias saya gagal atau kalah 0.804
Borderline-
dalam suatu hal, saya juga merasa 0.300-
pathological Extraversion 0.871
gagal. 0.702
Mind Set EFATHANIA DAN AISYAH 5

Openness to 0.325- (1.8%). Berdasarkan status pekerjaan, 260


0.645
experiences 0.472 responden sudah bekerja (79.3%) dan 68 orang
0.494- belum bekerja (20.7%). Sebagian besar
Agreeableness 0.888
0.825 responden belum memiliki pasangan (83.8%),
Conscientiousnes 0.358- sedangkan yang lainnya sudah memiliki
0.732
s 0.530 pasangan (14%) dan sudah menikah (2.1%).
Selanjutnya, penggemar K-Pop pada penelitian
Berdasarkan hasil uji reliabilitas, skor ini memiliki latar belakang status ekonomi
cronbach’s alpha yang diperoleh pada yang berbeda, yaitu rendah (17.4%),
Celebrity Attitude Scale (CAS) dan setiap menengah kebawah (39.6%), menengah keatas
dimensi dari IPIP-NEO berada di atas 0.5, (27.4%), dan tinggi (15.5%).
maka CAS dan IPIP-NEO memiliki reliabilitas Berdasarkan data yang diperoleh,
yang baik. Kemudian berdasarkan hasil uji sebagian besar responden telah menjadi
validitas, sebagian besar skor validitas berkisar penggemar K-Pop selama 5-10 tahun (55.2%),
dari 0.3-0.8, namun terdapat dua belas item sedangkan yang lainnya yaitu dibawah 1 tahun
yang skor validitasnya tidak mencapai 0.3, (7.9%), 1-5 tahun (31.4%), dan diatas 10 tahun
maka keduabelas item tersebut tidak (5.5%). Kemudian, lebih banyak penggemar
digunakan untuk mengambil data pada yang meyukai bias yang masih aktif dalam
penelitian ini. industri K-Pop (96%) dibandingkan dengan
penggemar yang bias-nya sudah tidak aktif
HASIL
(0.9%), atau yang tidak memiliki kejelasan
Gambaran Umum Responden. Penelitian ini status aktif (3%). Sebagian besar penggemar
memperoleh responden sebanyak 342 orang, K-Pop dalam penelitian ini menggunakan
namun hanya 328 orang yang sesuai dengan media sosial selama 1-3 jam dalam sehari
kriteria yang sudah ditentukan. Sebagian besar (43.3%), sedangkan beberapa penggemar
penggemar K-Pop pada penelitian ini lainnya menggunakan waktu selama kurang
merupakan dewasa muda berusia 18-22 tahun, dari satu jam (8.5%), 3-6 jam (33.6%), dan
yaitu sejumlah 274 orang (83.6%), kemudian lebih dari 6 jam (14.6%). Selain itu, sebagian
responden lainnya berusia 23-28 tahun besar penggemar mengakses media sosial
(14.4%), 29-34 tahun (1.2%), dan 35-40 tahun setiap hari (8.5%), sebagian lainnya
(0.9%). Berdasarkan jenis kelamin, sebagian mengakses media sosial setiap 1-2 hari per
besar responden merupakan perempuan, yaitu minggu (8.5%) dan 3-5 hari per minggu
sejumlah 313 orang (95.4%), sedangkan (29%). Lebih lanjut, jenis kegiatan yang paling
responden lainnya merupakan laki-laki (4.6%). sering dilakukan oleh responden penelitian ini
Selanjutnya, sebagian besar penggemar K-Pop adalah mencari informasi terkait bias(42.1%),
pada penelitian ini telah menempuh sedangkan kegiatan lainnya yaitu update yang
pendidikan S1 (72%), dan yang lainnya masih berkaitan dengan bias (28.7%),
menempuh pendidikan SMA/SMK/Sederajat streaming(11.3%), memberikan dukungan
(26.2%) dan telah menempuh pendidikan S2 (11.3%), dan mendengarkan lagu (14%).
6 Mind Set Vol. 10, No. 1

Gambaran Variabel. Gambaran celebrity Uji Normalitas. Uji normalitas pada


worship dan big five personality trait pada penelitian ini menggunakan metode
reponden diperoleh dengan melakukan Kolmogorov-Smirnov. Nilai signifikansi di
kategorisasi berdasarkan nilai rata-rata yang atas 0.05 menunjukkan distribusi normal
diperoleh, yaitu kategori rendah (X <M) dan (Azwar, 2017). Hasi uji normalitas pada
tinggi (X ≥ M) (Widhiarso, 2010). celebrity worship dan big five personality trait
Berdasarkan hasil kategorisasi, celebrity adalah 0.949. Hasil tersebut menunjukkan
worship pada responden paling banyak berada bahwa persyaratan normalitas terpenuhi.
pada kategori tinggi, yaitu sebanyak 167
Hasil Uji Hipotesis. Uji hipotesis dilakukan
orang.
untuk melihat hubungan antara big five
Tabel 4. GambaranCelebrity Worship personality trait dengan celebrity worship.
Kategori Kriteria Frekuensi Persentase
Rendah X < 46 161 49.1 Tabel 7.Hasil Uji Korelasi
Dimensi Big Five Celebrity
Tinggi X ≥ 46 167 50.9
Personality Trait Worship
Total 328 100
Neuroticism 0.227**

Gambaran big five personality trait Extraversion --0.009

diperoleh berdasarkan perhitungan skor baku Openness to Experiences 0.053

(skor z). Setelah memperoleh skor z, maka Agreeableness 0.147**

selanjutnya membandingkan skor untuk Concientiousness 0.095


***
memperoleh tipe personality tertentu pada p< 0.01

responden. Berdasarkan skor z, maka responen Berdasarkan hasil uji, terdapat

paling banyak berada pada tipe neuroticism, hubungan yang positif antara neuroticism

yaitu sebanyak 105 orang. Kemudian, masing- dengan celebrity worship dengan kategori

masing dimensi big five personality berada lemah. Secara statistik hubungan tersebut

pada kategori tinggi. signifikan, hasil uji korelasi Pearson


menunjukkan nilai r = +0.227, p<0.01.
Tabel 5. Gambaran Big Five Personality Trait Berikutnya, terdapat hubungan yang negatif
Dimensi Jumlah antara extraversion dengan celebrity worship
dengan kategori sangat lemah. Secara statistik
Neuroticism 105
hubungan tersebut tidak signifikan, hasil uji
Extraversion 63
korelasi Pearson menunjukkan nilai r = -
Openness to Experiences 54 0.009, p>0.05. Kemudian, terdapat hubungan
Agreeableness 54 yang positif antara openness to experiences

Concientiousness 52 dengan celebrity worship dengan kategori


sangat lemah. Secara statistik hubungan
Total 328
tersebut tidak signifikan, hasil uji korelasi
Pearson menunjukkan nilai r = +0.053,
Mind Set EFATHANIA DAN AISYAH 7

p>0.05. Selanjutnya, hasil uji menunjukkan Kemudian, terdapat hubungan yang signifikan
terdapat hubungan yang positif antara antara agreeableness dengan aspek intense-
agreeableness dengan celebrity worship personal (r = +0.195, p<0.01), dan antara
dengan kategori sangat lemah. Secara statistik conscientiousness dengan entertainment-social
hubungan tersebut signifikan, hasil uji korelasi (r = +0.119, p<0.05). Berdasarkan hasil uji
Pearson menunjukkan nilai r = +0.147, korelasi, dilakukan uji F untuk melihat lebih
p<0.01. Kemudian, terdapat hubungan yang lanjut apakah extraversion mempengaruhi
positif antara conscientiousness dengan celebrity worship aspek borderline-
celebrity worship dengan kategori sangat pathological. Hasil yang diperoleh yaitu
lemah. Secara statistik hubungan tersebut tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
signifikan, hasil uji korelasi pearson keduanya (F=4.620, p<0.05).
menunjukkan nilai r = +0.095, p>0.05.

Hasil Analisis Tambahan. Analisis tambahan


berupa uji korelasi, uji F, dan uji ANOVA.

Tabel 8. Hasil Uji Korelasi Dimensi Big Five


Personality Trait dengan Aspek Celebrity
Worship
Entertainment- Intense- Borderline-
social personal patholoical

Neuroticism 0.164** 0.211** 0.244**

Extraversion 0.042 0.029 - 0.118*


Openness to
0.072 0.082 - 0.031
Experiences
Agreeableness 0.071 0.195** 0.103

Concientiousness 0.119* 0.095 0.034


** ***
p< 0.05 p < 0.01

Berdasarkan hasil uji korelasi, terdapat


hubungan yang signifikan antara neuroticism
dengan aspek entertainment-social (r =
+0.164, p<0.01), antara neuroticism dengan
aspek intense-personal (r = +0.211, p<0.01),
dan antara neuroticism dengan borderline-
pathological (r = +0.244, p<0.01). Selain itu,
terdapat hubungan signifikan antara
extraversion dengan aspek borderline-
pathological, namun hubungan tersebut
sifatnya negatif (r = -0.118, p<0.05).
8 Mind Set Vol. 10, No. 1

Tabel 9.Uji ANOVA


Keterangan M SD Sig.
Aktif 72 10.937 0.003
Keaktifan Bias Tidak Aktif 55 7.81
Tidak Yakin 64.5 8.343

< 1 jam 62.93 11.318 0.000


Waktu Mengakses 1 – 3 jam 71.06 11.580
Media Sosial 3 – 6 jam 72.78 11.760
>66 jam 75.68 13.075

Jarang (1 – 2 hari per minggu) 62.07 9.626 0.000


Keaktifan
Mengakses Media Cukup Sering (3 – 5 hari per
69.84 11.131
Sosial minggu)
Sering (setiap hari) 73.75 10.328
signifikan antara neuroticism dan
Selanjutnya, dilakukan uji ANOVA agreeableness dengan celebrity worship pada
untuk melihat apakah terdapat perbedaan
celebrity worship berdasarkan status keaktifan dewasa muda penggemar K-Pop. Hal ini
bias, waktu mengakses media sosial, dan menunjukkan bahwa semakin dominan ciri
keaktifan mengakses media sosial. Hasil yang kepribadian neuroticism dan agreeableness,
diperoleh yaitu terdapat perbedaan celebrity maka tingkat celebrity worship juga semakin
worship antara responden yang tinggi.

menyukai bias yang aktif dengan responden DISKUSI


dengan bias yang sudah tidak aktif, antara
Tujuan penelitian ini adalah untuk
responden yang menghabiskan waktu lebih
mengetahui hubungan antara big five
sedikit dengan responden yang menghabiskan
personality trait dengan celebrity worship
waktu lebih banyak di media sosial, dan antara
pada dewasa muda penggemar K-Pop di media
responden yang kurang aktif mengakses media
sosial. Celebrity worship pada penelitian ini
sosial dengan responden yang lebih aktif
berada pada kategori tinggi. Menurut Maltby,
mengakses media sosial.
Day, McCutcheon, Houran, dan Ashe (2006),

KESIMPULAN tingkatan celebrity worship yang tinggi telah


mencangkup ciri dari tingkatan yang lebih
Berdasarkan hasil analisis data dan uji
rendah. Maka, bentuk celebrity worship pada
hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat
penelitian ini menunjukkan ciri dari ketiga
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
aspek, yaitu entertainment-social, intense-
personal, hingga borderline-pathological.
Mind Set EFATHANIA DAN AISYAH 9

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya McCutcheon, Ashe, & Houran, 2001). Kaitan
hubungan yang signifikan antara neuroticism antara aspek ini dengan ciri neuroticism dapat
dengan celebrity worship. Temuan ini sesuai dilihat melalui budaya penggemar K-Pop yang
dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang menuntut bias-nya untuk tidak berpacaran
membahas personality dan celebrity worship (Inikpop.com, 2017), dimana hal ini dapat
(Maltby, Houran, & McCutcheon, 2003; menjadi bentuk nyata adanya perasaan yang
Maltby, McCutcheon, & Lowinger, 2011). intens kepada sosok bias dan menunjukkan
Penelitian sebelumnya menyatakan kecemasan dan kekhawatiran penggemar
bahwa neuroticism hanya berhubungan dengan terhadap sosok bias.
aspek intense-personal, namun pada penelitian Lebih lanjut, aspek borderline-
ini diperoleh hasil temuan yang berbeda, yaitu pathological merupakan kecenderungan sikap
neuroticism berhubungan secara signifikan dan perilaku yang berlebihan kepada sosok
dengan ketiga aspek celebrity worship, yaitu selebriti (Maltby, McCutcheon, Ashe, &
entertainment-social, intense-personal, dan Houran, 2001), sehingga kaitan antara aspek
borderline-pathological. Neuroticism dalam ini dengan neuroticism dapat dilihat melalui
penelitian ini berada pada kategori tinggi, hal beberapa bentuk perilaku obsesi yang
ini menunjukkan kecenderungan neurotik ditemukan pada penggemar K-Pop seperti
seperti cemas, gelisah, khawatir, hingga melakukan fan war dan mengirim pesan
depresi dapat berkaitan dengan berbagai ancaman (Wardoyo, 2017). Perilaku yang
bentuk celebrity worship pada penggemar K- ditemukan pada penggemar turut
Pop. menggambarkan ciri neuroticism seperti
Telah dibahas sebelumnya bahwa kurangnya kemampuan untuk berpikir jernih,
aspek entertainment-social mencangkup cenderung ceroboh, dan emosional.
kegiatan pribadi seperti mendengarkan lagu, Hasil lainnya yang ditemukan ialah
menonton, dan mencari informasi terkait terdapat hubungan yang signifikan antara
selebriti (Maltby, McCutcheon, Ashe, & agreeableness dengan celebrity worship,
Houran, 2001), sehingga kaitan antara aspek khususnya pada aspek intense-personal,
ini dengan ciri neuroticism dapat dilihat dimana hal ini merupakan penemuan baru
melalui kegiatan celebrity worship penggemar yang berbeda dengan penelitian sebelumnya.
K-Pop seperti selalu mencari informasi dan Agreeableness dalam penelitian ini berada
mengikuti aktivitas bias setiap harinya pada kategori tinggi, hal ini menunjukkan
(Kumparan.com, 2017b). Perilaku yang kecenderungan murah hati, mudah percaya,
muncul pada penggemar turut menunjukkan toleransi, dan berpikiran lembut dapat
ciri neuroticism seperti bersikap impulsif dan berkaitan dengan bentuk celebrity worship
memusatkan diri pada suatu hal tanpa pada aspek intense-personal. Telah dibahas
memahami konsekuensi yang akan diperoleh sebelumnya bahwa ciri individu agreeableness
(McCrae & Costa, 1992). Selanjutnya, aspek diantaranya memiliki kepercayaan yang tinggi,
intense-personal digambarkan sebagai perasan murah hati, toleransi, dan mudah bersimpati
intensif kepada sosok selebriti (Maltby, (McCrae & Costa, dalam Cervone & Pervin,
10 Mind Set Vol. 10, No. 1

2013). Ciri tersebut dapat ditemukan pada dengan aspek entertainment-social. Hal ini
perilaku penggemar K-Pop seperti dapat disebabkan oleh perbedaan budaya
memberikan hadiah kepada sosok bias dan pengidolaan terhadap bias K-Pop dengan
turut serta dalam berbagai gerakan donasi selebriti dari negara lain. Penggemar K-Pop
kemanusiaan dengan membawa identitas bias terikat dengan kegiatan pengidolaan yang
(Rumangun, 2017). Perilaku yang muncul terorganisir. Umumnya, seluruh jadwal
pada penggemar tersebut sejalan dengan kegiatan bias sudah tersusun rapih setiap
karakteristik dari aspek intense-personal yang bulannya, dan informasi tersebut
menggambarkan pengabdian dan reaksi disebarluaskan kepada penggemar melalui
individual terhadap sosok selebriti (Maltby, berbagai media (Sudrajat, 2018). Hal tersebut
Day, McCutcheon, Houran, & Ashe, 2006). turut membentuk budaya penggemar yang
Selanjutnya, extraversion ditemukan lebih terstruktur, seperti mencari informasi dan
tidak berhubungan secara signifikan dengan mengikuti aktivitas idol sesuai jadwal yang
ketiga aspek celebrity worship, namun jika sudah diketahui (Sudrajat, 2018). Perilaku
dianalisis per aspek, maka ditemukan yang ditemukan pada penggemar
hubungan negatif yang signifikan dengan menggambarkan kesesuaian ciri aspek
aspek borderline-pathological. Hasil tersebut entertainment-social dengan ciri
turut didukung oleh hasil uji F yang conscientiousness seperti disiplin dan
menyatakan bahwa kecenderungan mengutamakan efisiensi (McCrae & Costa,
extraversion mempengaruhi aspek borderline- 1992).
pathological secara signifikan. Hal ini dapat Penelitian ini melakukan analisis
disebabkan oleh perbedaan ciri extraversion tambahan untuk melihat perbedaan celebrity
dan borderline-pathological yang berbanding worship berdasarkan status keaktifan bias,
terbalik, dimana extraversion berkaitan emosi lamanya waktu yang digunakan untuk
positif seperti selera humor, sifat periang, dan mengakses media sosial, dan keaktifan
optimis (McCrae & Costa, dalam Cervone & mengakses media sosial. Hasil yang diperoleh
Pervin, 2013), sedangkan aspek borderline- yaitu terdapat perbedaan celebrity worship
pahological lebih berkaitan dengan kondisi yang signifikan antara penggemar yang
kesehatan mental yang kurang baik, seperti menyukai idol yang masih aktif di industri K-
gejala depresif (Maltby, McCutcheon, Ashe, & Pop dengan penggemar yang menyukai idol
Houran, 2001). Maka, ciri extraversion yang yang tidak terlalu aktif dan sudah tidak aktif.
semakin tinggi pada penggemar dapat diikuti Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan idol
oleh ciri borderline-pathological semakin turut mempengaruhi tingkatan celebrity
rendah. worship, yaitu semakin akif idol yang
Lebih lanjut mengenai hasil temuan digemari maka semakin tinggi tingkatan
lainnya, conscientiousness tidak berhubungan celebrity worship.
secara signifikan dengan ketiga aspek celebrity Hasil lainnya menyatakan adanya
worship, namun jika dianalisis per aspek, perbedaan celebrity worship berdasarkan
maka diperoleh hubungan yang signifikan waktu yang digunakan penggemar untuk
Mind Set EFATHANIA DAN AISYAH 11

mengakses media sosial, yaitu semakin lama mengikutsertakan sebanyak mungkin


waktu yang dihabiskan maka tingkat celebrity penggemar dari wilayah lainnya di Indonesia.
worship semakin tinggi juga. Kemudian Berdasarkan segi kekayaan literatur,
terdapat pula perbedaan celebrity worship belum banyak penelitian yang membahas
berdasarkan keaktifan mengakses media celebrity worship. Selain itu, penelitian terkait
sosial, dimana semakin sering penggemar celebrity worship masih kurang berkembang,
mengakses media sosial, maka menunjukkan sehingga penelitian ini sulit memperoleh data-
celebrity worship yang lebih tinggi. Hal ini data terbaru yang dapat digunakan sebagai
sejalan dengan penelitian sebelumnya bahan pengembangan penelitian. Untuk
mengenai paparan media yang menyatakan penelitian selanjutnya, diharapkan dapat turut
bahwa semakin sering seseorang terpapar mengembangkan pengetahuan terkait celebrity
media, maka semakin tinggi tingkatan worship dengan variabel lain atau dalam
celebrity worship yang terjadi (Martin, konteks budaya pengidolaan yang berbeda,
McCutcheon, dan Cayanus, 2015). misalnya pada kelompok penggemar western
Terdapat berbagai temuan baru dalam boyband.
penelitian ini yang belum dibahas oleh
penelitan sebelumnya. Hal ini menandakan DAFTAR PUSTAKA
adanya kemungkinan tipe kepribadian yang
Amiel, T., & Sargent, S. L. (2004). Individual
berbeda akan menentukan tipe selebriti yang
differences in internet usage
disukai. Selanjutnya, perbedaan budaya
motives. Computers in Human
pengidolaan juga diprediksi menjadi salah satu
Behavior, 20(6), 711-726.
penyebab adanya perbedaan hasil antar
Anasitasi, A. & Urbina, S. (2016). Tes
penelitian, sehingga tingkatan dan bentuk
psikologi (7th ed.) (R. H. S. Imam,
perilaku celebrity worship yang muncul dapat
Trans.). Jakarta: Indeks.
berbeda dengan celebrity worship pada
Anestia, C. (2017, Agustus 11). Ini aplikasi
penggemar lain yang tidak menyukai K-Pop.
wajib untuk pencinta kpop. Liputan6.
Selain beberapa kelebihan, masih terdapat
Diunduh dari
sejumlah kekurangan yang terdapat dalam
https://www.liputan6.com/tekno/read/
penelitian ini. Penelitian ini melibatkan
3051241/ini-aplikasi-wajib-untuk-
penggemar K-Pop yang berdomisili di
pencinta-kpop
JABODETABEK, namun jumlah responden
Azwar, S. (2001). Reliabilitas dan validitas.
yang diperoleh terbilang cukup kecil untuk
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
cakupan JABODETABEK. Penelitian
Azwar, S. (2012). Penyusunan skala psikologi
selanjutnya diharapkan dapat memperluas
(2nd ed). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
penyebaran sampel secara merata agar lebih
Azwar, S. (2017). Dasar-dasar psikometrika
representatif. Selain itu dapat memperluas
(2nd ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
jangakuan sampel, misalnya tidak hanya pada
wilayah JABODETABEK, melainkan
12 Mind Set Vol. 10, No. 1

Cervone, D. & Pervin, L. A. (2013). (8th ed.). USA, CA: Wadsworth


Personality theory and research (12th Cengage Learning.
ed.). USA, NJ : John Wiley & Sons. Graziano, W. G., Habashi, M. M., Sheese, B.
Citra. (2013, April 1). Sasaeng fans ungkap E., & Tobin, R. M. (2007).
sikap fanatisme tak wajar terhadap Agreeableness, empathy, and helping:
para idola k-pop. Dreamers.id. A person × situation
Diunduh dari perspective. Journal of Personality
http://hiburan.dreamers.id/article/7571 and Social Psychology, 93(4), 583-
/sasaeng-fans-ungkap-sikap-fanatisme- 599.
tak-wajar-terhadap-para-idola-k-pop Hayes, N., & Joseph, S. (2003). Big 5
Costa, P. T., & McCrae, R. R. (1992). Normal correlates of three measures of
personality assessment in clinical subjective well-being. Personality and
practice: The NEO Personality Individual Differences, 34(4), 723-
Inventory. Psychological 727.
Assessment, 4(1), 5-13. Hidayati, L. (2018, Juli 16). Fans kisruh
Deny, S. (2016, Agustus 19). Pengeluaran per hingga konser wanna one di jakarta
kapita masyarakat RI naik. diberhentikan, kang daniel angkat
Liputan6.com. Diunduh dari bicara. Okezone Celebrity. Diunduh
https://www.liputan6.com/bisnis/read/ dari
2580902/pengeluaran-per-kapita- https://celebrity.okezone.com/read/201
masyarakat-ri-naik 8/07/16/205/1922795/fans-kisruh-
Dhani, A. (2017, Agustus 24). Penggemar k- hingga-konser-wanna-one-di-jakarta-
pop agresif?. Tirto.id. Diunduh dari dihentikan-kang-daniel-angkat-bicara
https://tirto.id/penggemar-k-pop- Hurlock, E. B. (1980). Psikologi
agresif-cu6S perkembangan: Suatu pendekatan
Dilla. (2017, Oktober 16). Buat pecinta kpop sepanjang rentang kehidupan (5th ed.)
dan kdrama pemula, 13 istilah ini (Istiwidayati & Soedjarwo, Trans.).
wajib tahu!. Idntimes.com. Diunduh Jakarta: Penerbit Erlangga.
dari Idntimes.com. (2018, Juli 13). Sering dianggap
https://www.idntimes.com/hype/fun- tak setia,ini 5 curhatan para fans
fact/dilla-5/buat-pecinta-kpop-dan- multifandom. Diunduh dari
kdrama-pemula-13-istilah-ini-wajib- https://www.idntimes.com/hype/entert
tahu-c1c2 ainment/astrimeita185atgmailcom/5-
Feist, J., & Feist, G. J. (2006). Theories of suka-duka-jadi-fans-multifandom-
personality (6th ed.). New York: c1c2-1/full
McGraw-Hill Companies. Inc. Inikpop.com. (2017, September 18). Hal-hal
Gravetter, F. J., & Wallnau, L. B. (2009). yang perlu kamu tahu tentang larangan
Statistics for the behavioral sciences pacaran idol kpop. Diunduh dari
https://inikpop.com/hal-hal-yang-
Mind Set EFATHANIA DAN AISYAH 13

perlu-kamu-tahu-tentang-larangan- psychopathology. Journal of Research


pacaran-idol-kpop/ in Personality, 46(5), 517-524.
Korea.net. (2018). Hallyu (korean wave). Levinson, D. J. (1986). A conception of adult
Diunduh dari development. American Psychologist,
http://www.korea.net/AboutKorea/Cul 41(1), 3-13.
ture-and-the-Arts/Hallyu Maltby, J., Day, L., McCutcheon, L. E.,
Kumar, R. (2011). Research methodology : A Gillett, R., Houran, J., & Ashe, D. D.
step-by-step guide for beginners (3rd (2004). Personality and coping: A
ed.). London: SAGE Publications. context for examining celebrity
Kumparan.com. (2017a, Desember 17). 7 worship and mental health. British
acara musik korea favorit fans k-pop. Journal of Psychology, 95(4), 411-
Diunduh dari 428.
https://kumparan.com/@kumparank- Maltby, J., Day, L., McCutcheon, L. E.,
pop/7-acara-musik-korea-favorit-fans- Houran, J., & Ashe, D. (2006).
k-pop Extreme celebrity worship, fantasy
Kumparan.com. (2017b, Januari 6). proneness and dissociation:
Fanatismefans k-pop: Candu dan Developing the measurement and
bumbu remaja. Diunduh dari understanding of celebrity worship
https://kumparan.com/@kumparank- within a clinical personality context.
pop/fanatisme-fans-k-pop-candu- Personality and Individual
dan-bumbu-remaja Differences, 40(2), 273-283.
Kumparan.com. (2017c, November 28). 5 Maltby, J., Houran, J., & McCutcheon, L. E.
barang ini cuma fans k-pop yang (2003). A clinical interpretation of
mengerti. Diunduh dari attitudes and behaviors associated with
https://kumparan.com/@kumparank- celebrity worship. The Journal of
pop/5-barang-ini-cuma-fans-k-pop- Nervous and Mental Disease, 191(1),
yang-mengerti 25-29.
Kumparan.com. (2018, Maret 25). 5 aksi Maltby, J., McCutcheon, L. E. & Lowinger, R.
galang dana yang dilakukan fans atas J. (2011). Brief report: Celebrity
nama idola kpop. Diunduh dari worshipers and the five-factor model
https://kumparan.com/@kumparank- of personality. North American
pop/5-aksi-galang-dana-yang- Journal of Psychology, 13(2), 343-
dilakukan-fans-atas-nama-idola-k-pop 348.
Lamers, S. M., Westerhof, G. J., Kovács, V., Maltby, J., McCutcheon, L. E., Ashe, D. D., &
& Bohlmeijer, E. T. (2012). Houran, J. (2001). The self-reported
Differential relationships in the psychological well-being of celebrity
association of the big five personality worshippers. North American Journal of
traits with positive mental health and Psychology, 3(3), 441-452.
14 Mind Set Vol. 10, No. 1

Martin, M. M., McCutcheon, L. E., & ed.). New York, NY: Mc-Graw-Hill
Cayanus, J. (2015). Celebrity worship International Edition.
and its relationship to television- Raviv, A., Bar-Tal, D., Raviv, A., & Ben-
watching motives: A brief Horin, A. (1996). Adolescent
report. North American Journal of idolization of pop singers: Causes,
Psychology, 17(2), 213-220. expressions, and reliance. Journal of
McCrae, R. R., & Costa Jr, P. T. (1992). Youth and Adolescence, 25(5), 631-
Discriminant validity of NEO-PIR 650.
facet scales. Educational and Reeves, R. A., Baker, G. A., & Truluck, C. S.
Psychological Measurement, 52(1), (2012). Celebrity worship,
229-237. materialism, compulsive buying, and
McCrae, R. R., & Costa, P. T. (1997). the empty self. Psychology &
Conceptions and correlates of Marketing, 29(9), 674-679.
openness to experience. In Handbook Rifameutia, T. & Malay, E. (2015). Hasil uji
of personality psychology (pp. 825- adaptasi alat ukur kepribadian dan trait
847). dari teori big five personality.
McCutcheon, L. E., Lange, R., & Houran, J. Unpublished Instrument.
(2002). Conceptualization and Rochimawati & Puspitasari, R. (2017,
measurement of celebrity worship. Desember 20). Hujan artis Korea di
British Journal of Psychology, 93(1), Indonesia sepanjang 2017. Viva.co.id.
67-87. Diunduh dari
McCutcheon, L. E., & Maltby, J. (2002). https://www.viva.co.id/showbiz/musik
Personality attributions about /989151-hujan-artis-korea-di-
individuals high and low in the indonesia-sepanjang-2017
tendency to worship Ross, C., Orr, E. S., Sisic, M., Arseneault, J.
celebrities. Current Research in Social M., Simmering, M. G., & Orr, R. R.
Psychology, 7(19), 325-338. (2009). Personality and motivations
Meilisa, T. F., & Yanuvianti, M. (2016). associated with facebook
Hubungan antara trait kepribadian the use. Computers in Human
big five dengan celebrity worship pada Behavior, 25(2), 578-586.
komunitas jkt48 west java di kota Rumangun, W. N. (2017, September 26). 8
Bandung (Unpublished thesis). kado “gila” fans k-pop buat idolnya,
Universitas Islam Bandung: Bandung. dari hutan sampai rasi bintang.
Noor, J. (2011). Metodologi penelitian: Brilio.net. Diunduh dari
Skripsi, tesis, disertasi, dan karya https://www.brilio.net/selebritis/8-
ilmiah. Jakarta: Kencana kado-gila-fans-k-pop-buat-idolanya-
Prenadamedia Group. dari-hutan-sampai-rasi-bintang-
Papalia, D. E. & Martorell, G. (2017). 170925m.html
Experience human development (13th
Mind Set EFATHANIA DAN AISYAH 15

Santrock, J. W. (2011). Perkembangan masa community. Bahasa dan Sastra


hidup jilid 2 (13th ed.). (B. Indonesia, 3(1), 71-82.
Widyasinta, Trans.). Jakarta: Penerbit Tempo.co. (2015, Desember 7). 12 istilah ini
Erlangga. cuma dipahami oleh pecinta k-pop.
Schmitt, D. P., Realo, A., Voracek, M., & Diunduh dari
Allik, J. (2008). Why can't a man be https://seleb.tempo.co/read/725681/12-
more like a woman? Sex differences in istilah-ini-cuma-dipahami-oleh-
big five personality traits across 55 pecinta-k-pop/full&view=ok
cultures. Journal of Personality and Triadanti. (2018, April 9). Lagi viral dibahas,
Social Psychology, 94(1), 168-182. ini lho 7 istilah dunia rp yang perlu
Septi, A. D. (2018, Agustus 27). Penutupan kamu tahu. Idntimes. Diunduh dari
asian games 2018: Berkonsep https://www.idntimes.com/hype/fun-
perayaan dan suguhan bintang k-pop. fact/danti/lagi-viral-dibahas-ini-lho-7-
DetikSport. Diunduh dari istilah-dunia-rp-yang-perlu-kamu-
https://sport.detik.com/sport-lain/d- tahu-1
4184816/penutupan-asian-games- Untari, P. H. (2018, Mei 14). Seperti teror
2018-berkonsep-perayaan-dan- bom, 3 idol grup korea dapat ancaman
suguhan-bintang-k-pop pembunuhan. Okezone Celebrity.
Specht, J., Egloff, B., & Schmukle, S. C. Diunduh dari
(2011). Stability and change of https://celebrity.okezone.com/read/201
personality across the life course: The 8/05/14/33/1898234/seperti-teror-
impact of age and major life events on bom-3-idol-grup-korea-dapat-
mean-level and rank-order stability of ancaman-pembunuhan?page=1
the Big Five. Journal of Personality Wardoyo, E. (2017, April 27). Rekam jejak
and Social Psychology, 101(4), 862. fans k-pop di Indonesia: Bully, fanwar
Sudrajat, F. (2018, November 26). 5 grup kpop dan pertemanan dunia maya. Idntimes.
ini telah konfirmasi akan comeback di Diunduh dari
bulan desember 2018. Idntimes.com. https://hype.idntimes.com/entertainme
Diunduh dari nt/erina-wardoyo/rekam-jejak-fans-k-
https://www.idntimes.com/hype/entert pop-di-indonesia-bully-fanwar-dan-
ainment/fitriani-sudrajat/grup-kpop- pertemanan-dunia-maya/full
comeback-desember-2018-c1c2 Widhiarso, W. (2010). Pengkategorian data
Sugiyono. 2006. Metode penelitian kuantitatif, dengan menggunakan statistik
kualitatif, dan r & d. Bandung: hipotetik dan statistic empirik.
Alfabeta. Fakultas Psikologi Universitas Gadjah
Suhatmady, B., & Surya, S. (2016). A study on Mada.
indonesian k-popers’ literacy activities Yue, X. D., & Cheung, C. K. (2000). Selection
in online english fanfiction of favourite idols and models among
Chinese young people: A comparative
16 Mind Set Vol. 10, No. 1

study in Hong Kong and


Nanjing. International Journal of
Behavioral Development, 24(1), 91-
98.
Zahrotustianah & Puspitasari, R. (2017, Mei
29).7 Konser k-pop ini bikin
merinding. Viva. Diunduh dari
https://www.viva.co.id/gaya-
hidup/920142-7-konser-k-pop-ini-
bikin-merinding
Zenny, A. P. S. (2017, September 13). Wanna
one comeback November dengan
album repackaged. Detikhot. Diunduh
dari https://hot.detik.com/kpop/d-
3641503/wanna-one-comeback-
november-dengan-album-repackage.

Anda mungkin juga menyukai