Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 9

KELAS A
A G U S T I N A R O S A L I A W. R0216005
A LV I N A R A H M A S I W I R 0 2 1 6 0 0 9
M AYA S I N TA S A R I R0216063
W I E D Y FAT I K A P U T R I R0216103
A. Hakikat Nilai Moral
dalam Kehidupan Manusia
DALAM HUBUNGAN PENDIDIKAN ISBD TIDAK
M E M P E R S O A L K A N D A R I M A N A N I L A I T E R S E B U T,
T E TA P I L E B I H M E M P E R H AT I K A N P E N T I N G N YA N I L A I
I T U B A G I M A N U S I A D A L A M K E H I D U PA N O L E H
INDIVIDU DAN HARUS MENGAPLIKASIKAN DALAM
P E R B U ATA N .
1. NILAI DAN MORAL SEBAGAI MATERI
PENDIDIKAN
Dalam Nilai dan Moral Memiliki 2 kajian

Estetika • Berhubungan dengan keindahan atau yang


baik

Etika • Berhubungan dengan baik buruk atau benar


salah
Menurut Bertens, Etika memiliki 3 makna, yaitu :
1. kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-normayang menjadi pegangan bagi
seseorang/kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
2. etika berarti juga kumpulan asas/nilai moral, yang dimaksud disini adalah kode etik.
3. etika mempunyai arti lagi ilmu tentang yang baik dan yang buruk. Etika disini artinya sama dengan
filsafat moral.
2. NILAI MORAL DIANTARA PANDANGAN
OBJEKTIF DAN SUBJEKTIF MANUSIA
N IL A I D I B A G I A N TA RA O B J E K T I F D A N S U B J E K T IF

• Dia memandang nilai itu ada meskipun tanpa ada yang menilainya bahkan memandang, nilai
telah ada sebelum adanya manusia sebagai penilai.
• Baik dan buruk, benar dan salah bukan hadir dari karena hasil persepsi dan penafsiran manusia.
Objektif

• niali sangat tergantung pada subjek yang menilainya.


• nilai memang tidak akan ada dan tidak akan hadir tanpa hadirnya penilai.
Subjekti • nilai melekat bada subjek bukan penting/ tidak penting pada objek sejatinya, melainkan
tergantung si penilai memberikan persepsi.
f
3. NILAI BERDASARKAN KUALITAS
PRIMER DAN KUALITAS SEKUNDER
K U A L I TAS P R IM E R K U A L I TA S S E K U N D E R

• Kualitas dasar yang tanpa itu objek tidak • Kualitas yang dapat ditangkap oleh
dapat menjadi ada, seperti panjang pancaindra, seperti warna, rasa, dan bau.
beratnya batu sudah ada sebelum batu
itundipahat (menjadi patung misalnya)
4. METODE MENEMUKAN DAN
HIRARKI NILAI DALAM PENDIDIKA
N IL A I M E M I L IK I P O L AR I TA S
D AN H IR AR K I

• Nilai berhubungan erat dengan kegiatan 1. Nilai menampilkan diri dalam aspek
manusia menilai. positif dan aspek negatif yang sesuia
• Menilai berarti menimbang (polaritas) seperti baik dan buruk,
keindahan dan kejelekan.
yaitu kegiatan manusia menghubungkan
sesuatu dengan sesuatu yang lain, yang 2. Nilai tersusun secara hierarkis, yaitu
selanjutnya diambil suatu keputusan. hierarki urutan pentingnya
B. PROBLEMATIKA NILAI
MORAL
I S B D S E B A G A I S E B U A H S T U D I YA N G M E M B A H A S T E N TA N G P R O B L E M A
S O S I A L D A N B U D AYA D A N K A I D A H - K A I D A H H U K U M K E PA D A
M A H A S I S WA , T E TA P I L E B I H M E M FA S I L I TA S I M E R E K A A G A R K O N F L I K
N I L A I , K O N F L I K M O R A L , D A N L E M A H N YA S U P R E M A S I H U K U M D A PAT
D I K R I T I S I , D I A N A L I S I S , D A N D I C A R I S O L U S I N YA , S E H I N G G A
K E B I N G U N G A N N I L A I T I D A K J E L A S N YA R U J U K A N , D A N O R I E N TA S I
MO R A L A K AN D A PAT D I K U R AN G I .
1. PENGARUH KELUARGA DALAM
PEMBINAAN NILAI MORAL
• Banyak orang meyakinin bahwa nilai moral dibangun dalam lingkungan keluarga. Namun,
yang terjadi saat ini adalah orang tua sering meninggalkan rumah, sehingga tidak mampu
melakukan komunikasi yang cerdas dan bijak kepada anak-anaknya.
• Persoalan merosotnya intensitas interaksi dalam keluarga, serta terputusnya komunikasi yang
harmonis antara orang tua dengan anak , mengakibatkan merosotnya fungsi keluarga dalam
pembinaan nilai moral anak.
2. PENGARUH TEMAN SEBAYA DALAM
PEMBINAAN NILAI MORAL
• Sebagai makhluk sosial, kita semua pasti memiliki teman dan pergaulan dengan teman akan
menambah informasi yang nantinya akan mempengaruhi berbagai kepercayaan di diri kita.
Dari sikap kepercayaan tersebut akan mendorong kita untuk memilih atau menolak sesuatu.

• Persoalan nilai mana yang menjadi keyakinan individu tentu diperlukan adanya pendidikan
untuk membimbing mereka keluar dari kebingungan nilai serta menemukan nilai hakiki yang
harus menjadi pegangannya.
3. PENGARUH FIGUR OTORITAS DALAM
PERKEMBANGAN NILAI INDIVIDU
• Orang dewasa mempunyai pemikiran bahwa fungsi utama dalam menjalin
hubungan dengan anak- anak adalah memberitahu sesuatu kepada mereka :
memberitahu apa yang harus mereka lalukan, kapan waktu yang tepat untuk
melakukannya,dimana harus dilakukan, seberapa sering harus melakukan
dan juga kaan harus mengakirinya.

• Dalam situasi tersebut lembaga pendidikan perlu mengupayakan agar peerta didik mampu
menemukan nilai dirinya tanpa harus bertentangan dengan nilai-nilai yang berkembang di
masyarakat.
4. PENGARUH MEDIA KOMUNIKASI
TERHADAP PERKEMBANGAN NILAI MORAL

Media menyuguhkan berbagai tontonan


Media komunikasi mutahir akan yang dilihat tidak sesuai umur,
mengambangkan suatu pandangan membuat pandangan hidup yang
hidup yang terfokus sehingga bervariasi misalkan,
memberikan stabilitas nilai pada anak pornografi,seksual,kekerasan danlain-
yang sangat variatif baik dari lain disuguhkan secara terbuka di
radio,film,televisi,vcd,majalah,koran media massa. Bahkan adegan yang
dan internet dinilai immoral dilakukan oleh orang-
orang yang berpendidikan tinggi.
5. PENGARUH OTAK ATAU BERFIKIR
DALAM PERKEMBANGAN NILAI MORAL

Pendidikan tentang nilai moral yang


menggunakan pendekatan berpikir dan lebih
berorientasi pada upaya-upaya untuk
mengklarifikasi nilai moral sangat
dimungkinkan bila melihat eratnya hubungan
antara berpikir dengan nilai itu sendiri,
meskipun diakui bahwa ada pendekatan lain
dalam pendidikan nilai yang memiliki orientasi
yang berbeda.
6. PENGARUH INFORMASI TERHADAP
NILAI MORAL

Informasi berpengaruh terhadap sistem


keyakinan yang dimiliki oleh individu, baik
informasi itu diterima secara keseluruhan,
diterima sebagian atau ditolak semuanya,
namun bagaimanapun informasi itu ditolak
akan menguatkan keyakinan yang telah ada
pada individu tersebut telah diterima
individu serta mengubah atau menguatkan
keyakinannya, maka akan terbentuklah
sikap.

Anda mungkin juga menyukai