Anda di halaman 1dari 10

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

“IMITASI”

NAMA : DIAH PRAMUDITHA K.


NIM : 202260080
KELAS : 2 B

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN AJARAN 2022/2023
1. MATRIKS
Artikel Jurnal I Artikel Jurnal II Artikel Jurnal III

Judul Celebrity
Perilaku Imitasi pada Dewasa Awal Hubungan
Worship dan
control diri
Penggemar K-POP Perilaku Imitas dengan
Pada Idola K- pemujaan
pop terhadap idola
pada remaja
penggemar kpop
DOI Jurnal Aisyah University Vol. 2 No. 1 Jurnal Riset Psikoborneo,
(2020): Jurnal Psikologi Psikologi Vol 7, No 3,
Vol.5, No.4, 2019: 450-456
2022: 134-143 Universitas
Mulawarman
Samarinda

Penulis Rully Afrita Harlianty, Dara Citra Stefhani Intan Melida fitriana
Malasya Fitri, Galuh Pradnya Farmasita Khrisnadestya,
Sowanya Ardi
Prahara
Abstrak ABSTRACT Abstrak ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk Penelitian ini Penelitian ini
menganalisis perilaku imitasi yang bertujuan untuk bertujuan untuk
dilakukan oleh dewasa awal karena mengetahui mengetahui
belakangan ini di indonesia banyak hubungan antara hubungan
selebritis yang menjadi topik harian celebrity pengendalian
dalam tayangan televisi maupun worship pada diri dengan
sosial media, sehingga dewasa awal idola K-Pop penyembahan
mengikuti trend saat ini. Penelitian dengan perilaku selebriti pada
ini merupakan penelitian deskriptif imitasi pada
remaja
kualitatif dengan metode studi kasus. dewasa awal.
Subjek pada penelitian ini adalah penggemar K-
Sebanyak 200
individu dewasa awal yang Pop di Kota
K-popers usia
melakukan perilaku imitasi pada Samarinda.
18-40 tahun
penggemar K-Pop yang berusia 19 dengan minimal Penelitian ini
sampai 40 tahun, tertarik pada durasi menggunakan
kehidupan selebriti pengeidolaan 1 metode
terutama Boyband atau Girlband Kor tahun menjadi kuantitatif.
ea, kondisi individu yang merasa partisipan Populasi
memiliki hubungan personal yang penelitian. Data penelitian ini
kuat dengan selebriti idolanya, dikumpulkan adalah remaja
melakukan intraksi para sosial menggunakan penggemar k-
dengan idol K-Pop, aktif melakukan skala perilaku pop di
pencarian informasi mengenai idol K- imitasi yang Samarinda.
Pop dan memiliki barang-barang mengacu pada Teknik
yang berhubungan dengan idolnya. aspek-aspek penentuan
Pemilihan subjek hergenhahn dan sampel dalam
menggunakan Purposive olson (2009) penelitian ini
Sampling sesuai dengan kriteria di serta skala menggunakan
atas. Hasil penelitian menunjukkan celebrity purposive
bahwa perilaku imitasi subjek adalah worship yang sampling dengan
jenis peniruan langsung dengan mengacu pada jumlah sampel
mengoleksi poster, hoodie dan MV aspek-aspek penelitian
serta foto-foto idol, subjek juga sheridan dkk.
sebanyak 100
meniru gaya berpakaian idolnya yaitu (2007) dengan
orang. Metode
dengan menggunakan hoodie. Dalam alat ukur yang
pengumpulan
hal tersebut perilaku yang ditiru oleh berupa skala
likert. Korelasi data dilakukan
subjek termasuk perilaku imitasi dengan
yang positif. product moment
dari kasl person menggunakan
Kata Kunci: K-POP, Dewasa Awal, skala
Perilaku Imitasi digunakan
sebagai teknik pengendalian
analisis data diri dan skala
pada penelitian ibadah selebriti.
ini. Hasilnya Data yang
menunjukan terkumpul
bahwa celebrity dianalisis
worship pada dengan uji
idola akpop korelasi Pearson
memiliki R, hasil
hubungan positif penelitian ini
yang signifikan terdapat
dengan perilaku hubungan
imitasi pada negatif antara
dewasa awal.
pengendalian
Keyword:
diri dengan
celebrity
penyembahan
worship, dewasa
selebriti pada
awal, kpop,
remaja
kpopers,
penggemar k-
perilaku imitasi.
pop dengan nilai
korelasi = -0.554
dan p = 0.000
Artinya, semakin
rendah kontrol
diri seorang fans
semakin tinggi
pemujaan
selebriti,
semakin tinggi
kontrol diri fans
semakin rendah
pemujaan
selebriti.
Latar Adanya media, baik cetak maupun Dalam tahap Pada masa
Belakan elektronik mempengaruhi kehidupan eksplorasi remaja individu
g kita, memberikan informasi beragam dan akan dihadapkan
mengenai kehidupan masyarakat dari eksperimen dengan banyak
mode pakaian, rambut music sampai seorang peran baru
gaya penyanyi atau bintng film, dan dewasa dilingkungan
pada saat yang sama bisa dinikmati awal akan sosialnya seperti
oleh kaum remja mupun dewasa. Tak menggunaka keluarga,
terkecuali informasi mengenai n model teman,masyarak
kehidupan para artis idola baik pada sebagai at termasuk dari
saat mereka di depan layar maupun tokoh model yang
didalamkehidupan sehari-hari, hal ini inspirasi dan menjadi figur
memfasilitasi pengemarnya untuk panutan Dalam remaja seperti
mengetahui perkembangan barita pemilihan tokoh idola di
tentang idola mereka dan tetap model pada televisi maupun
merasa selalu berinteraksi dengan usia pada media
idolannya tersebut. Mereka akan dewasa sosial. Menurut
merasa mempunyai penghargaan diri awal karena Erikson salah
yang lebih tinggi setelah meniru para adanya satu sumber
artist u public figure (Iatikomah, keterpesonaan yang
2012). Berdasarkan latar belakang individu pada mempengaruhi
masalah yang lebih dijelaskan di atas tokoh idola. pembententukan
maka rumusan masalah dalam (Kartikasari identitas diri
penelitian ini adalah bagaimana dan seorang remaja
perilaku imitasi dewsa awal pada Yenny, 2017) adalah role
penggemar K-pop. Tujuan penelitian juga model atau
menyebutkan
ini adalah untuk mengetahui perilaku tokoh idola yaitu
juga bahwa
imitasi dewasa awal pada penggemar seseorang yang
pemilihan tokoh
K-Pop. berarti baginya
idola sebagai
atau orang yang
model yang
dikagumi. Pada
ditiru
merupakan umumnya figur
sebuah bentuk yang menjadi
awal dari idola atau pujaan
perilaku remaja berasal
imitasi. dari kalangan
selebritis seperti
para penyanyi,
bintang film dan
olahragawan
(Novianti,2015).
Teori Santrock (2011) masa dewasa Ancok dan Pemujaan
awal adalah istilah yang kini Suryanto, terhadap
digunakan untuk menunjukkan masa (1997) idola adalah
transisi dari remaja menuju dewasa. yang perilaku
Rentangusia ini berkisaran antara 18 menegaskan obsesif
tahun sampai 25 tahun, masa ini ditandai bahwa individu
oleh kegiatan bersifat eksperimen dan seseorang dimana
eksplorasi. Transisi dari masa remaja individu yang mereka
menuju masa dewasa diwarnai dengan melakukan berusaha
perubahan yang berkesinambungan. celebrity untuk selalu
Dewasa awal merupakan masa worship terlibat
peralihan dari masa remaja menuju cenderung tidak didalam
masa dewasa memperhatikan kehidupan
peralihan dari ketergantungan serta secara idola mereka
kemasa mandiri baik dari ekonomi tidak sadar sehingga tak
kebebasan menentukan diri, dan memunculkan jarang ikut
pandangan masa depan lebih realistis tingkah laku
terbawa
secara hukum seseorang dapat dikatakan yang tidak
didalam
sebagai orang dewasa awal saat terkendali serta
kehidupan
menginjak usia 21 tahun sampai usia kurang rasional
mereka
30 tahun. yang mirip
dengan sehari-hari
idolanya. (Maltby, dkk
Penelitian 2011).
serupa yang Menurut
menduku Lynn, Lange
ng bahwa dan Houran
proses (2002),
pembentukan pemujaan
perilaku imitasi terhadap
erat kaitannya idola
dengan merupakan
celebrity suatu
worship fenomena
juga pernah dimana
dilakukan orangorang
sebelumnya oleh dengan
Schaller pada identitas
tahun 1992 dianggap
silam. utuh menjadi
terobsesi
dengan satu
atau lebih
selebriti.
Metode METODE PENELITIAN Peneliti Metode
Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan penelitian yang
deskriptif kualitatif dengan metode metode digunakan dalam
studi kasus. Bogdan dan Tailor penelitian penelitian ini
(Moleong, 2007) menjelaskan bahwa kuantitatif adalah penelitian
penelitian yang menggunakan metode untuk kuantitatif
kualitatif menghasilkan data deskriptif, menemukan dengan jenis
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari hubungan dari penelitian
orang-orang dan perilaku yang dapat kedua variabel korelasi.
diamati. Penelitian kualitatif ini bersifat tersebut. Populasi dalam
alamiah. Peneliti tidak berusaha Creswell (2008) penelitian ini
memanipulasi keadaan maupun kondisi menjelaskan berjumlah 100
lingkungan penelitian bahwa orang remaja
melainkan melakukan penelitian terhadap penelitian pengemar k-pop
suatu keadaan pada situasi kuantitatif di Samarinda.
dimana keadaan tersebut memang adalah sebuah Metode
ada. Penelitian ini secara sengaja melihat penelitian yang
pengumpulan
dan membiarkan kondisi yang diteliti mengharuskan
data pada
berada dalam keadaan yang seorang peneliti
penelitian ini
sebenarnya. mengambil
menggunakan
keputusan
secara pribadi skala pemujaan
mengenai objek terhadap idola
yang diteliti, dan kontrol diri
penyusunan Alat pengukuran
serta atau istrumen
pembatasan yang digunakan
pertanyaan, terdapat dua
pengumpulan macam yaitu
data dari kontrol diri dan
partisipan, pemujaan
penganalisisan terhadap idola.
hasil Pengumpulan
menggunakan data dalam
statistik serta penelitian ini
menyelidiki menggunakan
dengan cara try out terpakai,
seobyektif yaitu merupakan
mungkin suatu teknik
untuk menguji
validitas dan
reliabilitas
dengan cara
pengambilan
datanya hanya
sekali dan hasil
uji-cobanya
langsung
digunakan untuk
menguji
hipotesi.
Pengujian
hipotesis dalam
penelitian ini
menggunakan
uji pearson r
correlation
dengan
menggunakan
bantuan program
SPSS 21.0 for
windows.
Hasil Hasil penelitian melalui hasil temuan Berdasarkan Hasil penelitian
lapangan wawancara pada individu hasil penelitian ini menunjukan
bernama F didapatkan gambaran perilaku tersebut, bahwa terdapat
imitasi jenis peniruan langsung. individu hubungan
Menurut (Slamet, 2009) menjelaskan K-Popers usia negatif antara
bahwa Albert Bandura dalam teori dewasa awal kontrol diri
Pembelajaran social peniruan langsung berusaha menca dengan
Yaitu suatu fase dimana seseorang ri teman yang pemujaan
memodelkan atau mencontohkan sesuatu memiliki minat terhadap idola
melalui demonstrasi bagaimana suatu sama yang pada remaja
keterampilan itu dilakukan. Subjek berhubungan penggemar kpop
disini meniru seperti halnya gaya dengan idola K- di kota
berpakaian dan mengoleksi barang Popnya, samarinda,
untuk menunjukan diri sebagai seorang mendapatkan dengan nilai r = -
penggemar,subjek juga pujian serta 0.554 dan Sig =
mencoba untuk berpenampilan beranggapan 0.000 < 0.05.
seperti idolanya yang cantik, dengan bahwa fashion
Artinya semakin
menggunakan rangkaian skinker dan yang
tinggi kontrol
juga dari segi gaya rambut. Alasan digunakan
diri yang
yang membuat individu menyukai sekarang yang
dimiliki oleh
sosok idola dalam penelitian ini terinspirasi dari
adalah penampilan fisik idola-idola tokoh idola penggemar k-
kpop yang good looking dan hal ini dinilai jauh pop maka
ditambah dengan bakat luar biasa lebih keren. pemujaan
yaitu menari dan tersebut baik dalam terhadap idola
wujud penampilan, sikap, tingkahlaku akan semakin
dan gaya hidup individu yang ditirunya. rendah pemujaan
Dalam hal ini subjek dapat disimpulkan terhadap idola.
bahwa perilaku imitasi subjek adalah Sebaliknya jika
jenis peniruan langsung dengan kontrol diri yang
mengoleksi poster, hoodie dan MV dimiliki oleh
serta foto-foto idol, subjek juga meniru penggemar
gaya berpakaian idolnya yaitu rendah maka
dengan menggunakan hoodie. Dalam pemujaan
hal tersebut perilaku yang ditiru oleh terhadap idola
subjek termasuk perilaku imitasi yang akan semakin
positif. tinggi Masa
remaja adalah
masa peralihan
dari masa anak-
anak menuju
masa dewasa.
Pada masa ini
remaja seorang
remaja biasanya
sudah mulai
meninggalkan
sifat-sifat
mereka di masa
kanakkanak,
akan tetapi
mereka juga
belum dapat
menunjukan
sifat-sifat
sebagai orang
dewasa.
Pergaulan dan
interaksi sosial
dengan teman
sebaya ataupun
dengan lawan
jenis pada masa
remaja akan
menjadi sangat
luas dan
kompleks
dibandingkan
dengan masa
sebelumnya.
Rekomendas Sebaiknya seorang penggemar lebih Sebaiknya Bagi Para
i & Saran cerdas dalam menyukai idolanya. dalam hal alat Remaja
Karena menyukai figure idol tidak ukur Skala Penggemar
selamanya memberikan pengaruh Celebrity Khusunya K-
negatif. Dengan menyukai sosok Worship Pop Saran bagi
idola yang digemari mendapatkan yang hanya remaja
motivasi, menambah kreativitas dan berfokus penggemar k-
menambah kemampuan bahasa asing. kepada pop untuk tidak
Hal yang positif ini lah yang perlu penelitian berlebihan
dikembangkan agar dapat meraih prestas secara dalam
non patologis mengidolakan
harus ada selebriti.
mengukur Pergunakan
aspek patologis waktu untuk hal-
pada subjek hal yang lebih
sehingga bermanfaat
mampu seperti
mengungkap mengikuti
celebrity ekstrakurikuler
worship ataupun
secara organisasi di
keseluruhan sekolah. Selain
pada semua itu diharapkan
aspek secara remaja
utuh penggemar k-
pop untuk
mengatur
pengeluaran
untuk hal-
halyang bersifat
lebih bermanfaat
serta dihapkan
bisa membuat
skala prioritas.

2. KOMENTAR
Jurnal yang saya review bertema tentang imitasi yang dialami oleh remaja dengan
berbagai masalah yang berbeda, dari ketiga jurnal tersebut didapatkan kelengkapan
berdasarkan dengan sistematika jurnal pada umumnya dimana hal tersebut membantu
saya untuk mereview jurnalnya.
3. REFERENSI
https://journal.aisyahuniversity.ac.id/index.php/JPY/article/view/kpoprully
https://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/psi/article/view/13780
https://pdfs.semanticscholar.org/3364/c21c9c710fd49fa27e086b896d5ecef77416.pdf
4. LAMPIRAN (Lampirkan 3 artikel jurnal yang direview)
- Jurnal Aisyah University Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal Psikologi
- Jurnal Psikologi riset Vol.5, No.4, 2022: 134-143
- Psikoborneo, Vol 7, No 3, 2019: 450-456 Universitas Mulawarman Samarinda

Anda mungkin juga menyukai