DISUSUN OLEH:
TRYA FITRI AYUNI
190600063
KELAS B
DOSEN PEMBIMBING
dr. Rusdiana, M.Kes
dr. M. Aron Pase, M.Kes (PD).,Sp. PD
dr. Maya Savira, M.Kes
World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa obesitas merupakan salah satu
dari 10 kondisi yang berisiko di seluruh dunia dan salah satu dari 5 kondisi yang berisiko
di negara berkembang. Obesitas disebabkan oleh dua faktor yaitu adanya peningkatan
asupan makanan dan penurunan pengeluaran energi. Untuk menjaga berat badan yang
stabil diperlukan keseimbangan antara energi yang masuk dan energi yang keluar. Hal yang
menjadi masalah adalah bahwa ternyata sangat sulit bagi seseorang untuk mengatur asupan
dan pengeluaran energinya. The International Diabetes Federation (IDF) menyatakan
bahwa sindroma metabolik (SM) merupakan pemicu munculnya pandemik global antara
T2DM dan penyakit kardiovaskuler. Secara global insidens SM meningkat dengan cepat.
Prevalensi SM di dunia adalah 20-25% sedangkan di Indonesia 13,3% dan tidak menutup
kemungkinan prevalensi ini akan terus meningkat.
Seorang laki-laki berumur 50 tahun, datang ke dokter gigi dengan keluhan gigi depan
bawahnya goyang. Pada pemeriksaan intra oral terdapat gigi 42, 41, 31, dan 32 goyang.
Dari anamnesis diketahui pasien tidak pernah mengalami trauma pada giginya dan akhir-
akhir ini pasien sering sakit kepala. Tn. M juga mengakui bahwa dia setiap hari makan
siangnya berupa makanan siap saji dan pekerjaan sehari-hari sering duduk di depan
komputer mengingat pekerjaannya sebagai pegawai bank dan jarang berolahraga. Dari
hasil pemeriksaan Tn.M ditemukan BB = 90 Kg dan TB = 165 cm.
• - Darah rutin:
Hb: 14,5 gr/ dl; Leukosit: 7.500/ mm3; LED: 10 mm/jam; Trombosit: 165.000/ mm3
• - Kolesterol total: 270 mg/dl; Trigliserida: 203 mg/dl; LDL kolesterol: 194 mg/dl;
PEMBAHASAN
Kelelahan adalah rasa luar biasa atau hilangnya kemauan untuk menghasilkan
kekuatan yang maximum yang ditandai kurangnya energi dan kurangnya daya tahan
tubuh sehingga terjadi hilang semangat dalam melakukan suatu pekerjaan. Kelelahan
dibedakan menjadi dua yaitu kelelahan mental dan kelelahan fisik. Kelelahan mental
biasa disebut kelelahan umum sedangkan kelelahan fisik biasa disebut kelelahan otot.
Kelelahan umum biasanya ditandai dengan rasa malas untuk melakukan suatu
pekerjaan sedangkan kelelahan otot biasa ditandai dengan nyeri otot atau tegang pada
otot Kelelahan merupakan masalah yang dapat mengancam kualitas hidup, karena
kelelahan dapat menyebabkan konsentrasi menurun pada saat bekerja yang nantinya
akan mengakibatkan kecelakaan kerja terjadi. Kelelahan dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, eksternal dan internal. Faktor internal diantaranya usia, status anemia,
masa kerja, kualitas tidur, dan beban kerja. Faktor eksternal yaitu shift kerja dan iklim
saat berkerja. Silaban menyebutkan faktor utama penyebab timbulnya kelelahan adalah
pekerjaan bergilir.
2. Jelaskan fungsi dan mekanisme regulasi sekresi hormone Insulin dan Glukagon!
Obesitas timbul karena jumlah kalori yang masuk melalui makanan lebih
banyak daripada kalori yang dibakar, keadaan ini bila berlangsung bertahun-tahun akan
mengakibatkan penumpukan jaringan lemak yang berlebihan dalam tubuh, sehingga
terjadilah obesitas. keadaan lingkungan seseorang dan faktor keturunan juga
berpengaruh akan timbulnya obesitas. Obat-obatan tertentu, beberapa hormon tertentu
yang mempengaruhi nafsu makan seseorang dapat pula menimbulkkan obesitas.
Metabolisme lipoprotein dibagi atas tiga jalur yaitu jalur metabolisme eksogen,
endogen, dan jalur reverse cholesterol transport. Kedua jalur pertama beruhubungna
dengan metabolisme kolestrol LDL dan trigliserida, sedangkan jalur reverse cholesterol
tranpsor dikhususkan ke metabolisme kolestrol-HDL.
Trigliserida menupakan lemak di dalam tubuh yang terdiri dari 3 jenis lemak
yaitu lemak jenuh, lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda. Kadar
trigliserid yang tinggi merupakan factor resiko untuk terjadinya PJK.
Penyebab Metabolic Syndrom dibagi dalam tiga kelompok yaitu obesitas dan
gangguan jaringan lemak, resistensi insulin serta kumpulan beberapa faktor risiko yang
memperantarai komponen spesifik Metabolic Syndrom. Beberapa faktor lain seperti
usia, kondisi proinflamasi dan perubahan hormonal dapat memberikan kontribusi
terhadap terjadanya Metabolic Syndrom.
- Obesitas : kelebihan berat badan akibat dari penimbunan lemak yang berlebih.
- Hipertensi : peningkatan tekanan darah yang tingginya tergantung umur individu.
Dapat mengakibatkan komplikasi pada beberapa organ tubuh seperti otak, jantung,
dan ginjal.
- Diabetes melitus : suatu penyakit dimana kadar glukosa didalam darah tinggi karena
tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup.
- Dislipidemia : kelainan metabolisme lipid yang ditanda tidak normalnya kadar
fraksi lipid plasma berupa kenaikan fraksi kolestrol total, kolestrol LDL,
trigliserida, serta penurunan kadar kolestrol HDL. Dislipidemia merupakan faktor
risiko penyakit kardiovaskuler
- Latihan fisik : meingkatkan aktivitas fisik terbukt dapat menurunkan kadar lipid
dan resistensi insulin dalam otot rangka.
- Diet : sasaran utama dari diet sindrom metabolic adalah dapat menurunkan penyakit
kardiovaskular dan diabetes mellitus.
- Edukasi : dengan pengetahuan yang memadai tentang bahaya dan penatalaksanaan
sindrom metabolic, maka akan membantu menurunkan risiko penyulit dari sindrom
metabolic.
BAB III
PENUTUP
1.3 Kesimpulan
Kelelahan adalah rasa luar biasa atau hilangnya kemauan untuk menghasilkan kekuatan
yang maximum yang ditandai kurangnya energi dan kurangnya daya tahan tubuh sehingga
terjadi hilang semangat dalam melakukan suatu pekerjaan. Kelelahan dibedakan menjadi
dua yaitu kelelahan mental dan kelelahan fisik.
Insulin dan glukagon merupakan regulator utama dalam mengatur metabolisme energi.
Obesitas timbul karena jumlah kalori yang masuk melalui makanan lebih banyak
daripada kalori yang dibakar.
Metabolisme lipoprotein dibagi atas tiga jalur yaitu jalur metabolisme eksogen,
endogen, dan jalur reverse cholesterol transport.
LDL ( Low Density Lipoprotein) merupakan faktor risiko utama PJK ( Penyakit
Jantung Koroner). Kolesterol LDL menyebabkan pengapuran pembuluh koroner dan
mengirim serta menimbun kolesterol di pembuluh koroner.
Komplikasi dari Sindrom Metabolik adalah obesitas, hipertensi, diabetes mellitus, dan
dislipidemia. Penatalaksanaan non-farnakologi pada obesitas bisa berupa latihan fisik, diet,
dan edukasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Nisa, A.Z. Tri, M. Faktor Yang Memengaruhi Keluhan Kelelahan Pada Teknisi Gigi
Di Laboratorium Gigi Surabaya. The Indonesian Journal Of Occupational Safety And
Health 2013; 2(1): 62.
2. Juliana, M. Anita, C. Anita, R. Analisis Faktor Risiko Kelelahan Kerja Pada Karyawan
Bagian Produksi PT. Arwana Anugrah Keramik. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
2018; 9(1): 54.
3. Nesti, D.R. Ahmad, B. Profil Glukosa Darah, Lipid Dan Visualisasi Pulau LangerHans
Sebagai Imunoreaktor Insulin Dan Glukagon Pada Pankreas Tikus (Rattus norvegicus)
Obesitas. Jurnal Nasional Teknologi Terapan 2017; 1(1): 25
4. Husnah. Tatalaksana Obesitas. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala 2012; 12(2): 99.
5. Rahman, M.S. Patogenesis Dan Terapi Sindroma Metabolik. Jurnal Kardiologi
Indonesia 2007; 28(2): 161-2
6. Pusparini. Obesitas Sentral, Sindroma Metabolic dan Diabetes Melitus. Jurnal Universa
Medica 2007; 26(4).
7. Soleha, T.U. Azzaky, B. Hubungan Sindrom Metabolik Dengan Penyakit
Kardiovaskular. Jurnal Majority 2016; 5(2): 49.
8. Jim, E.L. Metabolisme Lipoprotein. Jurnal Biomedik 2013; 5(3): 151-2.
9. Iskandar. Hadi, A. Alfirdsyah. Faktor Resiko Terjadinya Penyakit Jantung Koroner
Pada Pasien Rumah Sakit Umum Meuraxa Aceh. Jurnal Action 2017; 2(1): 32-2.
10. Rini, S. Sindrom Metabolik. J Majority 2015; 4(4): 89.
11. Rasjid, M. Asma Dan Sindrom Metabolik. Jurnal Kesehatan Tadulako 2018; 4(3): 13.
12. Jafar, N. Sindroma Metabolik Dan Epidemiologi. Jurnal Media Gizi Masyarakat
Indonesia 2012; 1(2): 75.
13. Sitorus, J. https://www.academia.edu/13927111/Sindroma_Metabolik/ (8 Mei 2020).