DISUSUN OLEH:
TRYA FITRI AYUNI
190600063
KELAS B
DOSEN PEMBIMBING
Minasari, drg., MM
Dr. Ameta Primasari, drg., MDSc., M.Kes., SpPPM
Sri Amelia, dr., M.Kes
Rongga mulut adalah gerbang utama masuknya zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh dan
gigi merupakan salah satu bagian di dalamnya. Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan,
sebagai alat komunikasi verbal guna menjaga agar ucapan kata tepat dan jelas serta sebagai
sarana untuk menjaga estetika. Kesehatan gigi harus dijaga agar fungsinya tidak mengalami
gangguan (Ardianti, 2011).
Masalah kesehatan gigi dan mulut terbesar hingga saat ini, yakni penyakit karies dan
periodontal. Prevalensi penduduk Indonesia yang mempunyai masalah pada kesehatan gigi
dan mulut termasuk karies gigi dan penyakit periodontal yaitu sebesar 25,9%
(Mintjelungan dkk, 2016). Dapat dipahami bahwa karies gigi merupakan salah satu
penyakit infeksi dengan penyebab multifaktor yang dapat meluas dan terutama mengenai
jaringan keras pada rongga mulut pasien. Karies adalah penyakit infeksi lokal dan bersifat
progresif yang terjadi akibat adanya interaksi faktor- faktor yaitu agen, substrat, host, dan
waktu. Penyakit ini ditandai dengan terjadinya demineralisasi pada email akibat perubahan
pH dalam rongga mulut. Asam yang dihasilkan oleh bakteri yang bersifat asidogenik
merupakan penyebab berubahnya pH dalam rongga mulut (Ardianti, 2011).
Seorang pasien perempuan berusia 45 tahun datang berobat ke RSGMP FKG USU dengan
keluhan bila sakit gigi, gusi sering berdarah, gigi geraham terasa ngilu. Pemeriksaan klinis
meenunjukkan, gusi pada regio anterior rahang bawah merah, oedema, dan disonde
berdarah. Gigi 36 karies mencapai dentin. Gigi 41,42,31,32 mobiliti 2.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sebutkan dan jelaskan bakteri penyebab terjadinya karies gigi 36? Setelah terjadi karies
pada kasus diatas, bakteri apakah yang menjadi dominan pada gigi karies tersebut?
Jelaskan ciri-ciri bakteri-bakteri tersebut
Mekanisme perlekatan bakteri tersebut ada dua tahap. Pada tahap pertama
bakteri melekat pada suatu permukaan di dalam rongga mulut dengan perantara pelikel.
Tahap kedua bakteri tersebut berkembang biak sehingga pelikel berubah membentuk
plak.
Pelikel gigi merupakan mediator melekatnya bakteri rongga mulut pada
permukaan restorasi. Proses perlekatannya dimulai dari adanya interaksi antara bakteri
dengan pelikel. Mekanisme interaksi tersebut dipengaruhi oleh kekuatan elektrostatik,
hidrofobik, komponen organik dan multiple binding sites. Bakteri yang melekat pada
permukaan bahan restorasi karena adanya interaksi elektrostatik atau melalui calcium
bridging, yaitu ion Ca2+ dalam saliva akan menjembatani dan mengikat permukaan sel
bakteri dan pelikel gigi yang bermuatan negatif. Interaksi hidrofobik didasari oleh
kontak yang rapat antara molekul pada pelikel dengan permukaan bakteri.
3. Sebutkan dan jelaskan bakteri penyebab gusi berdarah (gingivitis) yang terjadi pada
gingiva regio anterior rahang bawah, dan bakteri yang dominan setelah gingivitis
terjadi!
5. Sebutkan dan jelaskan bakteri yang menyebabkan infeksi pada jaringan pendukung
gigi, dan jelaskan bakteri yang paling agresif memperparah infeksi tersebut!
Innate immunity adalah pertahanan tubuh yang tidak spesifik dan merupakan
bagian dari sistem imun yang berfungsi sebagai barier terdepan pada awal terjadinya
infeksi penyakit, oleh karena itu sering disebut sebagai natural atau native immunity
yang meliputi:
- Pertahanan Fisik/Mekanik yang terdiri dari kulit, selaput lender, silia saluran
pernapasan, batuk, bersin.
- Pertahanan Biokimiawi yang terdiri dari lisozim, HCl, enzim proteolitik.
- Pertahanan Humoral yang terdiri dari komplemen, interferon (INF), kolektin.
- Pertahanan Seluler yang terdiri dari fagosit, makrofag, sel Mast.
Adaptive immunity merupakan stress pertahanan tubuh lapis kedua, jika innate
immunity tidak mampu mengeliminasi agen penyakit. Hal ini terjadi jika fagosit tidak
mengenali agen infeksius atau agen tersebut tidak bertindak sebagai stres antigen
terlarut (soluble antigen) yang aktif. Sistem imun spesifik pada umumnya terjalin
kerjasama antara stres y-komplemen-fagosit dan antara sel T- makrofag.
BAB III
PENUTUP
1.3 Kesimpulan
Mekanisme perlekatan bakteri tersebut ada dua tahap. Pada tahap pertama bakteri
melekat pada suatu permukaan di dalam rongga mulut dengan perantara pelikel. Tahap
kedua bakteri tersebut berkembang biak sehingga pelikel berubah membentuk plak.
Porphyromonas gingivalis adalah bakteri Gram negatif anaerob yang berkoloni pada
dental plak di dalam rongga mulut manusia dan salah satu dari bakteri patogen penyebab
perkembangan periodontitis kronis.
Imunitas merupakan respon tubuh terhadap bahan asing baik secara molekuler maupun
seluler yang mekanismenya terbagi menjadi innate immunity dan adaptive immunity.
Daftar Pustaka
1. Rahardjo, A.K. Ira, W. Edhie, A.P. Preavalensi Karies Gigi Posterior Berdasarkan
Kedalaman, Usia Dan Jenis Kelamin Di RSGM FKG UNAIR Tahun 2014.
Conservative Dentistry Journal 2016; 6(2): 7.
2. Rosdiana, N. Abdillah, I.N. Gambaran Daya Hambat Minyak Kelapa Murni Dan
Minyak Kayu Putih Dalam Menghambat Pertumbuhan Streptococcus mutans. J Syiah
Kuala Dent Soc 2016; 1(1): 48.
3. Kusumaningsari, V. Juni, H. Efek Pengunyahan Permen Karet Gula Dan Xylitol
Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Mutans Pada Plak Gigi. Maj Ked Gi
2011; 18(1): 31.
4. Anggraeni, A. Anita, Y. Intan, N. Perlekatan Koloni Streptococcus Mutans Pada
Permuakaan Resin Komposit Sinar Tampak. Dent. J 2005; 38(1): 10.
5. Puspaningrum, E.F. Ratnawati, H. Rochman, M. Ekstrak Cymbopogon Citratus Dan
Eugenia Aromaticum Efektif Untuk Penyembuhan Gingivitis. ODONTO Dental
Journal 2015; 2(2): 47.
6. Lindawati, Y. Ameta, P. Dwi, S. Fusobacterium Nucleatum: Bakteri Anaerob Pada
Lingkungan Kaya Oksigen (Dihubungkan Dengan Staterin Saliva). TM Conference
Series 2018; 1(1): 182.
7. Susilawati, I.D.A. Periodontal Infection Is A “Silent Killer”. J.KG Unej 2011; 8(1): 22.
8. Andriani, I. Efektivitas Antara Scalling Root Planning (Srp) Dengan Dan Tanpa
Pemberian Ciprofloxacin Per Oral Pada Penderita Periodentitis. IDJ 2012; 1(2): 70.
9. Sari, D.P. Damajanty, H.C.P. Juliatri. Uji Daya Hambat Ekstrak Alga Coklat (Padina
Australis Hauck) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Porphyromonas Gingivalis secara in
vitro. Jurnal e-GiGi 2016; 4(2): 141.
10. Mayasari, D. Arum, P. Hubungan Respon Imun Dan Stres Dengan Tingkat
Kekambuhan Demam Tifoid Pada Masyarakat Di Wilayah Puskesmas Colomadu
Karanganyar. Jurnal Berita Ilmu Keperawatan 2009; 2(1): 15.