Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

Komputer
Masyarakat
Transaksi Elektronik

Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh

05
ILMU KOMPUTER SISTEM INFORMASI W181700013 Dwi Ade Handayani Capah, S.Kom, M.Kom

Abstract Kompetensi
Transaksi Elektronik adalah perbuatan Mahasiswa memahami Transaksi
hukum yang dilakukan dengan elektronik, Penyelenggaraan system
menggunakan Komputer, jaringan elektronik, Undang-undang informasi
Komputer, dan/atau media elektronik dan transaksi elektronik
lainnya
Transaksi Elektronik
Pengertian Transaksi Elektronik

Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, tidak terbatas
pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat
elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka,
Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami
oleh orang yang mampu memahaminya.

Transaksi Elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan


Komputer, jaringan Komputer, dan/atau media elektronik lainnya.

Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic


Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission) oleh para
ahli dan pelaku bisnis dicoba dirumuskan definisinya. Secara umum e-commerce dapat
didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa
(trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik. Jadi jelas yang telah
disebutkan di atas, bahwa kegiatan perniagaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan
bisnis.

Pada pembahasan modul sebelumnya dapat dikatakan “e-commerce is a part of e-


business”. Menggunakan electronic data sebagai media penyampaian pesan/data sehingga
dapat dilakukan pengiriman dan penerimaan informasi secara mudah dan ringkas, baik
dalam bentuk data elektronik analog maupun digital.

Klasifikasi sistem E-Commers terbagi menjadi tiga tipe, yaitu:


1. Electronic Markets (EMs).
EMs adalah sebuah sarana yang menggungunakan teknologi informasi dan
komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar,
sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan.
Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang
menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar
informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi
pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu. Sedangkan bagi
penjual, dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang
ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.

2020 Komputer Masyarakat


2 Dwi Ade Handayani Capah, S.Kom, M.Kom
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Electronic Data Interchange (EDI).
EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi regular
yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara
formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA)
sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang
dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan
menggunakan media elektronik”.

EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail yang
besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para supplier mereka. EDI memiliki
standar pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut
dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer yang satu ke sistem
komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari
penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan
intervensi dari manusia. Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu
pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh
respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran
dapat dilakukan secara elektronik.
3. Internet Commerce.
Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi
dan komunikasi untuk perdagangan.Kegiatan komersial ini seperti iklan dalam
penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain
pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana
lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual. Penggunaan internet sebagai media
pemasaran dan saluran penjualan terbukti mempunyai keuntungan antara lain untuk
beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet; harga lebih murah
mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan
membuka outlet retail di berbagai tempat; internet merupakan media promosi
perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah;
serta pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang
sampai di tempat pemesan.

Karakteristik E-Commerce
Transaksi e-commerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus dibandingkan
dengan transaksi perdagangan biasa, yaitu :
 Transaksi Tanpa Batas

2020 Komputer Masyarakat


3 Dwi Ade Handayani Capah, S.Kom, M.Kom
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sebelum era internet, batas-batas geografis menjadi penghalang suatu perusahaan
atau individu yang ingin go-interntional. Seghingga hanya perusahaan atau individu
dengan modal besar yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri. Tetapi
dewasa ini dengan internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan
produknya secara international cukup dengan membuat situs web atau dengan
memasang iklan di situs-situs internet tanpa batas waktu (24 jam) dan tentu saja
pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan melakukan
transaksi online.
 Transaksi Anonym
Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka
satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang
mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang
ditentukan, yang biasanya dengan kartu kredit.
 Produk Digital dan Non Digital
Produk-produk digital seperti software komputer, musik dan produk lain yang bersifat
digital dapat dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload secara
elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga
meliputi barang-barang kebutuhan hidup lainnya.
 Produk Barang Tak Berwujud
Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce dengan menawarkan
barang tak berwujud seperti data, software dan ide-ide yang dijual melalui internet.

Mekanisme E-Commerce
Transaksi elektronik antara e-mechant (pihak yang menawarkan barang atau jasa melalui
internet) dengan e-customer (pihak yang membeli barang atau jasa melalui internet) yang
terjadi di dunia maya atau di internet pada umumnya berlangsung secara paperless
transaction, sedangkan dokumen yang digunakan dalam transaksi tersebut bukanlah paper
document,melainkan dokumen elektronik (digital document).
Kontrak on line dalam e-commerce menurut Santiago Cavanillas dan A. Martines Nadal,
seperti yang dikutip oleh Arsyad Sanusi memiliki beberapa tipe dan variasi yaitu :
1. Kontrak melalui chatting dan video conference
Chatting dan Video Conference adalah alat komunikasi yang disediakan oleh internet
yang biasa digunakan untuk dialog interaktif secara langsung. Dengan chatting
seseorang dapat berkomunikasi secara langsung dengan orang lain persis seperti
telepon, hanya saja komunikasi lewat chatting ini adalah tulisan atau pernyataan
yang terbaca pada komputer masing-masing.

2020 Komputer Masyarakat


4 Dwi Ade Handayani Capah, S.Kom, M.Kom
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sesuai dengan namanya, video conference adalah alat untuk berbicara beberapa
pihak dengan melihat gambar dan mendengar suara secara langsung pihak yang
dihubungi dengan alat ini. Dengan demikian melakukan kontrak dengan
menggunakan jasa chatting dan video conference ini dapat dilakukan secara
langsung antara beberapa pihak dengan menggunakan sarana komputer atau
monitor televisi.
2. Kontrak melalui e-mail
Salah satu kontrak on-line yang sangat populer karena pengguna e-mail saat ini
sangat banyak dan mendunia dengan biaya yang sangat murah dan waktu yang
efisien. Untuk memperoleh alamat e-mail dapat dilakukan dengan cara mendaftarkan
diri kepada penyedia layanan e-mail gratis atau dengan mendaftarkan diri sebagai
subscriber pada server atau ISP tertentu. Kontrak e-mail dapat berupa penawaran
yang dikirimkan kepada seseorang atau kepada banyak orang yang bergabung
dalam sebuah mailing list, serta penerimaan dan pemberitahuan penerimaan yang
seluruhnya dikirimkan melalui e-mail. Di samping itu kontrak e-mail dapat dilakukan
dengan penawaran barangnya diberikan melalui situs web yang memposting
penawarannya, sedangkan penerimaannya dilakukan melalui e-mail
3. Kontrak melalui web datau situs
Dapat dilakukan dengan cara situs web seorang supplier (baik yang berlokasi di
server supplier maupun diletakkan pada server pihak ketiga) memiliki diskripsi
produk atau jasa dan satu seri halaman yang bersifat self-contraction, yaitu dapat
digunakan untuk membuat kontrak sendiri, yang memungkinkan pengunjung web
untuk memesan produk atau jasa tersebut. Para konsumen harus menyediakan
informasi personal dan harus menyertakan nomor kartu kredit.
Selanjutnya, mekanismenya adalah sebagai berikut:
 Untuk produk on line yang berupa software, pembeli diizinkan untuk men-download-
nya;
 Untuk produk yang berwujud fisik, pengiriman barang dilakukan sampai di rumah
konsumen;
 Untuk pembelian jasa, supplier menyediakan untuk melayani konsumen sesuai
dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan dalam perjanjian.
Mekanisme transaksi elektronik dengan e-commerce dimulai dengan adanya penawaran
suatu produk tertentu oleh penjual (misalnya bertempat kedudukan di USA) di suatu website
melalui server yang berada di Indonesia (misalnya detik.com). Apabila konsumen Indonesia
melakukan pembelian, maka konsumen tersebut akan mengisi order mail yang telah
disediakan oleh pihak penjual.

2020 Komputer Masyarakat


5 Dwi Ade Handayani Capah, S.Kom, M.Kom
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Aspek Keamanan

Aspek keamanan biasanya seringkali ditinjau dari tiga hal, yaitu Confidentiality, Integrity, dan
Availability. Biasanya ketiga aspek ini sering disingkat menjadi CIA.

1. Confidentiality

Confidentiality merupakan aspek yang menjamin kerahasiaan data atau


informasi. Sistem yang digunakan untuk mengimplementasikan e-procurement harus
dapat menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan. Bocornya
informasi dapat berakibat batalnya proses pengadaan.

Kerahasiaan ini dapat diimplementasikan dengan berbagai cara, seperti


misalnya menggunakan teknologi kriptografi dengan melakukan proses enkripsi
(penyandian, pengkodean) pada transmisi data, pengolahan data (aplikasi dan
database), dan penyimpanan data (storage). Teknologi kriptografi dapat mempersulit
pembacaan data tersebut bagi pihak yang tidak berhak.

Seringkali perancang dan implementor dari sistem informasi atau sistem


transaksi elektronik lalai dalam menerapkan pengamanan. Umumnya pengamanan
ini baru diperhatikan pada tahap akhir saja sehingga pengamanan lebih sulit
diintegrasikan dengan sistem yang ada. Penambahan pada tahap akhir ini
menyebabkan sistem menjadi tambal sulam. Akibat lain dari hal ini adalah adanya
biaya yang lebih mahal daripada jika pengamanan sudah dipikirkan dan
diimplementasikan sejak awal.

2020 Komputer Masyarakat


6 Dwi Ade Handayani Capah, S.Kom, M.Kom
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Akses terhadap informasi juga harus dilakukan dengan melalui mekanisme
otorisasi (authorization) yang ketat. Tingkat keamanan dari mekanisme otorisasi
bergantung kepada tingkat kerahasiaan data yang diinginkan.

2. Integrity

Integrity merupakan aspek yang menjamin bahwa data tidak boleh berubah
tanpa ijin pihak yang berwenang (authorized). Untuk aplikasi e-procurement, aspek
integrity ini sangat penting. Data yang telah dikirimkan tidak dapat diubah oleh pihak
yang berwenang. Pelanggaran terhadap hal ini akan berakibat tidak berfungsinya
sistem e-procurement. Secara teknis ada banyak cara untuk menjamin aspek
integrity ini, seperi misalnya dengan menggunakan messange authentication code,
hash function, digital signature.

3. Availability

Availability merupakan aspek yang menjamin bahwa data tersedia ketika


dibutuhkan. Dapat dibayangkan efek yang terjadi ketika proses penawaran sedang
dilangsungkan ternyata sistem tidak dapat diakses sehingga penawaran tidak dapat
diterima. Ada kemungkinan pihak-pihak yang dirugikan karena tidak dapat
mengirimkan penawaran, misalnya.

Hilangnya layanan dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari benca
alam (kebakaran, banjir, gempa bumi), ke kesalahan sistem (server rusak, disk
rusak, jaringan putus), sampai ke upaya pengrusakan yang dilakukan secara sadar
(attack). Pengamanan terhadap ancaman ini dapat dilakukan dengan menggunakan
sistem backup dan menyediakan disaster recovery center (DRC) yang dilengkapi
dengan panduan untuk melakukan pemulihan (disaster recovery plan).

4. Non-repudiation

Non-repudiation merupakan aspek yang sangat penting dalam transaksi


elektronik. Aspek ini seringkali dilupakan. Aspek non-repudiation menjamin bahwa
pelaku transaksi tidak dapat mengelak atau menyangkal telah melakukan transaksi.

Dalam sistem transaksi konvensional, aspek non-repudiation ini


diimplementasikan dengan menggunakan tanda tangan. Dalam transaksi elektronik,
aspek non-repudiation dijamin dengan penggunaan tanda tangan digital (digital
signature), penyediaan audit trail (log), dan pembuatan sistem dapat diperiksa
dengan mudah (auditable). Implementasi mengenai hal ini sudah tersedia, hanya

2020 Komputer Masyarakat


7 Dwi Ade Handayani Capah, S.Kom, M.Kom
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
perlu diaktifkan dan diakui saja. Dalam rancangan Cyberlaw Indonesia – yang
dikenal dengan nama RUU Informasi dan Transaksi Elektronik – tanda tangan digital
diakui sama sahnya dengan tanda tangan konvensional.

Standar Pengamanan

Dalam upaya untuk memenuhi aspek-aspek tersebut di atas, sistem perlu dirancang
dan diimplementasikan sesuai dengan standar yang berlaku. Ada beberapa standar yang
dapat diikuti, mulai dari standar yang sifatnya formal (seperti ISO 17799) sampai ke standar
yang sifatnya lebih praktis dan operasional (yang sering disebut best practice).

Evaluasi Secara Berkala

Untuk membuktikan aspek-aspek tersebut sistem informasi perlu diuji secara


berkala. Pengujian atau evaluasi ini sering disebut dengan istilah audit, akan tetapi bukan
audit keuangan. Untuk menghindari kerancuan ini biasanya sering digunakan istilah
assesement.

Evaluasi secara berkala bisa dilakukan dalam level yang berbeda, yaitu dari level
management (non-teknis) dan level teknis. Masing-masing level ini dapat dilakukan dengan
menggunakan metodologi yang sudah baku. Evaluasi untuk lebel non-teknis biasanya
dilakukan dengan menggunakan metoda evaluasi dokumen. Metoda ini yang banyak
dilakukan oleh auditor Indonesia. Namun, metoda ini belum cukup. Dia harus dilengkapi
dengan evaluasi yang levelnya teknis sebab seringkali kecukupan dokumen belum dapat
memberikan perlindungan. Sebagai contoh, seringkali auditor hanya mencatat bahwa sistem
memiliki firewall sebagai pelindung jaringan. Akan tetapi jarang yang melakukan evaluasi
teknis sampai menguji konfigurasi dan kemampuan firewall tersebut.

Untuk level teknis, ada metodologi dalam bentuk checklist seperti yang telah kami
kembangkan di INDOCISC2 dengan menggunakan basis Open-Source Security Testing
Methodology (OSSTM)3. Sayangnya di Indonesia tidak banyak yang dapat melakukan
evaluasi secara teknis ini sehingga cukup puas dengan evaluasi tingkat high-level saja.
Sekali lagi, evaluasi secara teknis harus dilakukan untuk membuat evaluasi menyeluruh.

2020 Komputer Masyarakat


8 Dwi Ade Handayani Capah, S.Kom, M.Kom
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik

Penggunaan domain name

Prinsip first come first serve (ketika kita mendaftarkan nama domain misalnya nama domain
yang terkenal, maka nama domain tersebut tidak bisa dibatalkan), Itikad baik, persaingan
usaha yang sehat, tidak melanggar hak orang lain

 Pengelola pemerintah/masyarakat
 Pengambilalihan sementara
 Pengakuan nama domain dari pengelola asing
 Peraturan Pelaksana yaitu Peraturan Pemerintah mengenai UU No 11 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik ini belum ada

Alat bukti

Informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau hasil cetakannya merupakan alat
bukti hukum yang sah pengecualian untuk surat-surat yang menurut UU harus tertulis
dokumen elektronik sah sepanjang informasinya dapat diakses, ditampilkan, dijamin
keutuhannya, dapat dipertanggung jawabkan PP, pengawasan, sertifikasi belum ada
Pengakuan “Pemberitahuan E-mail sebagai "Pemberitahuan tertulis"

Pembajakan internet berkaitan dengan HAKI ( pembajakan lewat internet sangat sulit untuk
di deteksi karena pada dasarnya pemerintah belum menyediakan fasilitas atau suatu
lembaga yang khusus menangani masalah atau pendeteksian pelanggaran internet, seperti
dalam kejahatan money laundring ada suatu lembaga yang mengawasi yaitu PPATK.

2020 Komputer Masyarakat


9 Dwi Ade Handayani Capah, S.Kom, M.Kom
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Perlindungan bagi konsumen dalam transaksi elektronik ( perlindungan bagi konsumen itu
pengaturannya diatur dalam UU No 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen
sehingga kurang efektif dalam penerapannya. Dalam hal penyelesaian sengketa konsumen
tahap-tahap nya sama dengan UU No 8 Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen,
untuk itu terdapat kelemahan-kelemahan seperti : ketidakjelasan kompetensi mengadili dan
lembaga yang berwenang menyelesaiankan sengketa.

Pilihan hukum dalam hal transaksi elektronik merupakan transaksi antar negara ( dalam UU
ITE ini pilihan hukum itu berdasarkan asas-asas hukum perdata Internasional.

1. Dalam Pasal 28 ayat (2) ( dalam Pasal ini terkendala kalau pelakunya warga negara
asing, seperti kasus film fitnah negara menaggulangi dengan memblok situs yang
memuat film fitnah tetapi imbasnya setiap yang memuat kata-kata fitnah itu situsnya
di blok.

2. Dalam pasal 1 ayat (10) dan (11) tentang penyelenggara sertifikasi elektronik dan
lembaga sertifikasi keandalan dikhawatirkan akan terjadi benturan kewenangan
sehingga kedua lembaga tersebut dalam menjalankan tugasnya tidak efisien atau
bisa disebut kotra produktif.

3. Pasal 20 ayat (2) tentang taransaksi elektonik disebutkan bahwa persetujuan atas
penawaran transaksi elektronik harus dilakukan dengan pernyataan secara
elektronik, melihat dari isi atau substansi dari Pasal 20 ayat (2) menutup
kemungkinan bagi setiaporang yang memberi pernyataan dalam bentuk tertulis yang
bukan elektronik kecuali para pihak tersebut menentukan cara atau pernyataan yang
disetujui oleh kedua belah pihak sebelum melakukan transaksi

4. Pasal 21 ayat (1) yang menyatakan bahwa pengirim atau penerima dapat melakukan
transaksi melalui pihak yang kuasakannya dalam Pasal ini tidak jelas bagaimana
cara pengirim atau penerima memberikan kuasa, apakah harus secara tertulis atau
bisa dengan lisan. Dan secara teknis tentang pemberian kuasanya tidak
diperintahkan oleh UU ITE.

5. Pasal 23 ayat (3) tentang pembatalan nama domain, dalam seminar kontrversi UU
No 11 Tahun 2008 salah satu pembicara dari kalangan praktisi menyebutkan bahwa
Pasal 23 ayat (3) tidak bisa dilaksanakan karena menurut beliu nama domain itu
tidak bisa dibatalkan karena server atau pusat data berada diluar negeri

2020 Komputer Masyarakat


10 Dwi Ade Handayani Capah, S.Kom, M.Kom
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
6. Pasal 24 ayat (2) tentang hak pemerintah tentang pengambilalihan sementara
pengelolaan nama domain oleh pemerintah. Ketika pemerintah mengambilalih
sementara, maka harus ada kejelasan waktunya atau berapa lama.

7. Dalam pasal 27 ayat 3 ( batasan unsur-unsur penghinaan dan pencemaran nama


baik itu tidak jelas sehingga menimbulkan ambiguitas dan menurut tubagus law as a
tool of crime dan itu belum diatur secara specifik, padahal pemerintah mencabut
pasal penghinaan dalam KUHP .sehingga dengan tidak ada batasan tentang
penghinaan dan pencemaran nama baik, ada kekhawatiran dari kalangan pers
bahwa UU ITE membatasi para jurnalis untuk menulis berita secara bebas sesuai
dengan fakta-fakta di lapangan. Pasal 27 ini terkait dengan Pasal 1 ayat (11) UU No.
40 tahun 1999.

8. Pasal 34 ayat (1) setiap orang dengan sengaja tanpa hak atau melawan hukum,
memproduksi, menjual, mengadakan untuk digunakan, mengimpor,
mendistribusikan, memiliki : prangkat keras atau lunak untuk mempasilitasi
perbuatan sebagai mana dimaksud dalam pasal 27 sampai 33, Pasal ini tidak bisa
diterapkan karena ketika ada suatu program atau yang menyediakan fasilitas
sebagaimana di atur dala Pasal 27sampai 33 pelakunya susah untuk di jerat karena
dalam substansinya menyatakan penyedia layanan itu juga terkena sanksi, pasal ini
terkendala kalau servernya ada di luar negeri.

9. Pasal 43 ayat (5) penyidik pegawai negeri berwenang menerima laporn atau
pengaduan dalam hal ini seharusnya UU membedakan antara laporan dan
pengaduan karena itu berakibat pada konsekwensi hukumnya. Laporan itu tidak bisa
dicabut oleh pelapor jadi kasus itu walaupun kedua belah pihak sudah berdamai
kasus itu akan terus diprases sedangkan pengaduan orang yang mengadukan bisa
mencabut pengaduan tersebut dan kasus itu selesai

2020 Komputer Masyarakat


11 Dwi Ade Handayani Capah, S.Kom, M.Kom
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
DaftarPustaka
1. D.Prabantini, Komputer dan Masyarakat, Edisi Pertama. Yogyakarta: ANDI Offset,
2007.
2. M. David Ermann,Michele S. Shauf , Computers, Ethics, and Society, Oxford
University Press, 2003
3. http://e-jurnal.pelitanusantara.ac.id/index.php/JIPN/article/view/201
4. Sutabri, Tata, Komputer dan Masyarakat, Edisi 1, 1st published, 2013, Andi
Publisher
5. https://journal.uny.ac.id/index.php/jptk/article/view/3255
6. https://www.researchgate.net/publication/310460872_Komputer_dan_Masyarakat
7. https://www.scribd.com/presentation/385806451/Komputer-Masyarakat-Bidang-
Industri
8. https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/reformasi/article/view/9
9. https://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/talim/article/view/757
10. http://wongpakong.blogspot.com/2011/12/pengertian-komputer-sistem-komputer-
dan.html

2020 Komputer Masyarakat


12 Dwi Ade Handayani Capah, S.Kom, M.Kom
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai