Anda di halaman 1dari 20

PENDIDIKAN DI ERA

TEKNOLOGI, INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
A. Kompetensi Dasar

Mahasiswa mampu memahami pendidikan di era global dan era Teknologi,

Informasi, dan Komunikasi (TIK)

B. Tujuan

Memiliki kemampuan dalam memahami dan menjelaskan upaya

penanggulangan masalah pendidikan

C. Uraian materi

1. Pengertian Era Globalisasi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong

upaya- upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi. Tehnologi

mempunyai pengaruh yang besar terhadap globalisasi. Menurut asal katanya

globalisasi diambil dari kata global yang berarti dunia. Globalisasi dapat diartikan

sebagai proses masuknya keruang lingkup dunia. Banyak kalangan menyadari

bahwa globalisasi banyak membawa dampak positif, diantaranya komunikasi

lebih canggih, transportasi lebih cepat dan lain –lain (Nurhaidah dan Musa, 2015:

2).

Tanpa kita sadari Globalisasi juga banyak membawa dampak negatif.

Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan

berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam
upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi

sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu,

dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun

terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal

masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai

dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia

mampu mengubah dunia secara mendasar.

2. Ciri-ciri Era Globalisasi

Ciri-ciri globalisasi (Hamijojo dalam Suhartini, 2011: 19) - Globalisasi

perlu didukung oleh kecepatan informasi, kecanggihan teknologi, transportasi dan

komunikasi yang diperkuat oleh tatanan organisasi dan managemen yang tangguh.

- Globalisasi telah melampaui batas tradisional geopolitik. Batas tersebut saat ini

harus tunduk pada kekuatan teknologi, ekonomi, sosial politik, dan sekaligus

mempertemukan tatanan sebelum sulit dipertemukan. - Adanya saling

ketergantungan antar Negara. - Pendidikan merupakan bagian dari globalisasi.

Penyebaran dalam hal gagasan, pembaharuan dan inovasi dalam struktur, isi dan

metode pendidikan dan pengajaran sudah lama terjadi yang menunjukan

globalisasi. Ini telah lama terjadi melalui literatur, atau kontak antar pakar dan

mahasiswa.

3. Pengertian TIK

Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani, techne yang berarti ‘keahlian’

dan logia yang berarti ‘pengetahuan’. Dalam pengertian yang sempit, teknologi
mengacu pada obyek benda yang digunakan untuk kemudahan aktivitas manusia,

seperti mesin, perkakas, atau perangkat keras (Rusman, 2012:78).

Pengertian yang lebih luas, teknologi dapat meliputi: pengertian sistem,

organisasi, juga teknik. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan dan kemajuan

zaman, pengertian teknologi menjadi semakin meluas, sehingga saat ini teknologi

merupakan sebuah konsep yang berkaitan dengan jenis penggunaan dan

pengetahuan tentang alat dan keahlian, dan bagaimana ia dapat memberi pengaruh

pada kemampuan manusia untuk mengendalikan dan mengubah sesuatu yang ada

di sekitarnya. Jadi teknologi adalah semacam perpanjangan tangan manusia untuk

dapat memanfaatkan alam dan sesuatu yang ada di sekelilingnya secara lebih

maksimal. Dengan demikian, secara sederhana teknologi bertujuan untuk

mempermudah pemenuhan kebutuhan manusia.

4. Pendidikan Berbasis TIK

Di era teknologi informasi, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

sudah menjadi bagian dari gaya hidup, apalagi dalam dunia akademik.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya

pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar

(Darimi, 2017: 111). Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang

dapat disediakan dan sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Di

samping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk

dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan

digunakannya.
Perkembangan teknologi informasi semakin pesat, hal ini tidak bisa

dihindari oleh dunia pendidikan. Tuntutan perkembangan teknologi informasi ini

merupakan sebuah tuntutan dan usaha dalam peningkatan mutu pendidikan pada

umumnya dan peningkatan sistem pembelajaran dewasa ini. maka dalam makalah

ini akan mencoba membahas tentang sistem pembelajarn berbasis tekonologi

informasi dan komunikasi.

Pembelajaran merupakan usaha yang disengaja, bertujuan, dan terkendali

agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri

seseorang. Adapun pengajaran adalah usaha membimbing dan mengarahkan

pengalaman belajar kepada peserta didik yang biasanya berlangsung dalam situasi

resmi/formal (Miarso, 2015: 528).

Adapun konsep tentang sistem instruksional dijelaskan oleh Mudloffir

sebagai kombinasi dari berbagai komponen dengan menerapkan suatu pola

manajemen tertentu yang sengaja dirancang, dipilih, dan dilaksanakan agar timbul

peristiwa belajar yang bertujuan dan terkontrol. Sistem tersebut disyaratkan untuk

a) dirancang guna mencapai penguasaan tertentu, b) dapat diulangi dan

digandakan/disebarkan, c) dikembangkan melalui suatu proses pengembangan

instruksional, d) telah diuji coba dan dimantapkan berdasarkan pengalaman

empiris (Andriani, 2015: 130).

Dalam sistem pembelajaran dibutuhkan proses yang dirancang sedemikian

rupa sehingga terjadi interaksi antara guru dan siswa secara menarik, efektif dan

efisien. Sehingga dengan adanya perpaduan tersebut akan melahirkan interaksi

edukatif degan memanfaatkan media sebagai bahan ajar. Pada sistem


pembelajaran guru dan siswa saling mempengaruhi, sehingga aktifitas belajar bisa

hidup dan memiliki tujuan yang kelas. Untuk mewujudkan semua itu maka antara

guru dan siswa membutuhkan media sehingga terjadi interaksi yang saling

mempengaruhi. Salah satunya adalah dengan menggunakan sistem pembelajaran

berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

5. Tekonologi informasi dan komunikasi

Teknologi informasi dan komunikasi mempermudah kehidupan manusia.

Jika menggunakan alat teknologi informasi dan komunikasi, dua benua akan

terasa tidak berjarak. Kehadiran komputer, internet, telepon seluler, dan berbagai

alat teknologi informasi dan komunikasi membuat arus informasi semakin lancar.

Teknologi informasi dan komunikasi sangat dirasakan kebutuhan kepentingannya

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Teknologi informasi dan komunikasi

(TIK) memuat semua teknologi yang berhubungan dengan penanganan informasi.

Penanganan ini meliputi pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,

penyebaran, dan penyajian informasi. Jadi, TIK adalah teknologi yang

berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,

penyebaran, dan penyajian informasi.

Ditinjau dari susunan katanya, teknologi informasi dan komunikasi

tersusun dari 3 (tiga) kata yang masing-masing memiliki arti sendiri. Kata

pertama, teknologi, berarti pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material

dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Istilah teknologi

sering menggambarkan penemuan alat-alat baru yang menggunakan prinsip dan

proses penemuan saintifik. Kata kedua dan ketiga, yakni informasi dan
komunikasi, erat kaitannya dengan data. Informasi berarti hasil pemrosesan,

manipulasi dan pengorganisasian sekelompok data yang memberi nilai

pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya. Komunikasi adalah suatu proses

penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain

agar terjadi hubungan saling mempengaruhi di antara keduanya.

Teknologi bearsal dari dari bahasa Yunani yaitu Technologia menurut

Webset Dictionary berarti systematic treatment atau penanganan sesuatu secara

sistematis, sedangkan techne sebagai dasar kata teknologi berarti skill, science

atau keahlian, keterampilan, ilmu. Kata teknologi secara harfiah berasal dari

bahasa latin texere yang berarti menyusun atau membangun, sehingga istilah

teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti

sempit hal tersebut sering dgunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Téknologi merupakan metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu

pengetahuan terapan atau keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang

yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia; Teknologi

adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan

bagi kelangsungan, dan kenyamanan hidup manusia.

Dunia pendidikan termasuk yang paling diuntungkan dengan kemajuan

Teknologi, Informasi dan Teknologi (TIK) ini, karena memperoleh manfaat yang

luar biasa. Mulai dari eksplorasi mater-materi pelajaran yang berkualitas seperti

literatur, jurnal dan buku, membangun forum-forum diskusi ilmiah, sampai

konsultasi/ diskusi dengan para pakar di duani, semua ini dapat dimudahkan dan

dilakukan tanpa mengalami batas karena manusia dapat melakukannya sendiri.


Sistem pembelajaran berbasis TIK ini merupakan revolusi terakhir atau

kelima dalam sistem pembelajaran. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Eric

Ashby dalam Rusman dkk, revolusi yang terjadi itu adalah sebagai berikut :

1. Revolusi pertama terjadi ketika orang menyerahkan pendidikan anaknya

kepada eorang guru baik itu di padepokan, perguruan, pesantren atau sekolah.

2. Revolusi kedua terjadi ketika tulisan untuk keperluan pembelajaran. Melalui

tulisan ini dapat membuka akses yang sangat luas, sehingga informasi dapat

disimpan dan dipanggil kembali.

3. Revolusi ketiga terjadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak sehingga

materi pembelajaran dapat disajikan melalui media cetak, seperti buku teks,

modul, majalah dan lain-lain.

4. Revolusi keempat terjadi ketika digunakannya perangkat elektronik dalam

kegiatan pembelajaran seperti radio, tape recorder dan televisi untuk

pemerataan dan perluasan pendidikan.

5. Revolusi kelima yaitu saat ini dengan pengemasan dan pemanfaatan

teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran. Khususnya

teknologi komputer dan internet untuk kepentingan peningkatan kegiatan

pembelajaran.

Terkait dengan Perubahan Paradigma Pembelajaran, BNSP merumuskan

16 prinsip pembelajaran yang harus dipenuhi dalam proses pendidikan abad ke-

21, yaitu:

a. dari berpusat pada guru menuju berpusat pada pesrta didik,

b. dari satu arah menuju interaktif,


c. dari isolasi menuju lingkungan jejaring,

d. dari pasif menuju aktif-menyelidiki,

e. dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata,

f. dari pribadi menuju pembelajaran berbasis tim,

g. dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan,

h. dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke sehala penjuru,

i. dari alat tunggal menuju alat multimedia,

j. dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif,

k. dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan,

l. dari usaha sadar tunggal menuju jamak,

m. dari satu ilmu dan teknologi bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak,

n. dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan,

o. dari pemikiran faktual menuju kritis, dan

p. dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.

Sementara hal yang senada dikemukakan dalam Pemendikbud No. 65

tahun 2013 tentang Standar Proses, yang merumuskan 14 prinsip pembelajaran,

terkait dengan implementasi Kurikulum 2013, yang meliputi:

a. dari pesertadidik diberi tahu menuju pesertadidik mencari tahu;

b. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajarmenjadi belajar berbasis aneka

sumberbelajar;

c. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan

pendekatan ilmiah;

d. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;

e. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;


f. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran

dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;

g. dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;

h. peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan

keterampilan mental (softskills);

i. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta

didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;

j. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan(ing

ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan

mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut

wuri handayani);

k. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;

l. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa

saja adalah pesrta didik, dan di mana saja adalah kelas.

m. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan

n. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

Teknologi Informasi dan Komunikasi memfokuskan pada proses

bagaimana teknologi perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware)

digunakan untuk mengkomunikasikan pengetahuan, keterampilan, atau sikap

kepada pembelajar, sehingga pembelajar mengalami perubahan perilaku

sebagaimana yang diharapkan.

Teknologi Informasi dan Teknologi adalah alat yang digunakan dalam

proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi. Dalam sistem ini


interaksi antara pengajar (guru) dan peserta (murid) ajar tidak harus saling

bertatap muka (bertemu) secara fisik seperti halnya dalam sistem pendidikan

konvensional, mereka bertemu dalam ruang teknologi informasi (internet) dengan

memanfaatkan suatu media yang disebut komputer.

Beberapa media yang dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis

Teknologi Informasi dan Teknologi ( ICT), adalah:

1) Internet.

Internet adalah media sesungguhnya dalam pendidikan berbasis TI, karena

perkembangan internet kemudian muncul model-model e-learning, distance

learning, web base learning, dan istilah pendidikan berbasis TI lainnya. Internet

merupakan jaringan komputer global yang mempermudah, mempercepat akses

dan distribusi informasi dan pengetahuan (materi pembelajaran) sehingga materi

dalam proses belajar mengajar selalu dapat diperbaharui. Sudah seharusnya dalam

penerapan pendidikan berbasis TI tersedia akses internet. Saat ini wilayah

Indonesia yang terjangkau jaringan internet semakin meluas hal ini sebagai

dampak dari perkembangan yang pesat dari jaringan telekomunikasi. Mulai dari

jaringan telpon rumah/kantor, jaringan Speedy telkom, leased line ISP, sampai

dengan komunikasi melalui GPRS, 3G, HSDPA dengan memanfaatan modem

GSM dan CDMA dari provider seluler adalah sederetan teknologi yang dapat

digunakan untuk akses internet. Dengan kata lain, saat ini tersedia banyak pilihan

teknologi untuk melakukan koneksi pada jaringan global. Menurut Haughey

dalam Suhariyanto, mengungkapkan bahwa pemanfaatan internet dalam media

pembelajaran dapat dilakukan dalam tiga bentuk, yaitu :


a) Web Course, yaitu: Penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran,

dimana seluruh bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan

ujian sepenuhnya disampaikan melalui internet. Bentuk ini tidak memerlukan

tatap muka baik untuk pembelajaran maupun evaluasi dan ujian. Proses

pembelajaran sepenuhnya dilakukan melalui penggunaan e-mail, chat rooms,

bulletin board dan online conference. Bentuk ini juga biasa digunakan untuk

pembelajaran jarak jauh (distance education/learning). Aplikasi bentuk ini

antara lain Virtual campus/university.

b) Web Centric Course, Sebagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan,

dan latihan disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dan sebagian

konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka. Dalam bentuk ini

presentasi tatap muka lebih sedikit dibandingkan penggunaan internet. Pusat

kegiatan pembelajaran bergeser dari kegiatan kelas melalui kegiatan melalui

internet. Sama dengan web course siswa dan guru terpisah, tetapi pada waktu-

waktu yang telah ditetapkan mereka bertatap muka. Bentuk ini banyak

diterapkan diperguruantinggi-perguruan tinggi yang menerapkan sistem

belajar off campus.

c) Web Enhanced Course, yaitu Pemanfaatan internet untuk pendidikan, untuk

menunjang peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran di kelas. Bentuk ini

juga dikenal dengan istilah web lite course, karena kegiatan pembelajaran

utama adalah tatap muka di kelas. Bentuk ini lebih dominan kegiatan tatap

muka dibanding penggunaan internet sebagai media pembelajaran. Bentuk ini

dirujuk sebagai langkah awal untuk menyelenggarakan pembelajaran berbasis


internet, sebelum menyelenggarakan pembelajaran dengan internet secara

lebih kompleks.

6. Keunggulan dan Manfaat TIK

a. Keuntungan Adanya Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia

Pendidikan

    Munculnya TIK membawa beberapa keuntungan, terutama di sektor

pendidikan. Berikut adalah keuntungan yang dirasakan dunia pendidikan dengan

adanya TIK Berbagi informasi, informasi  yang dimuat dalam internet akan

mudah dimanfaatkan orang lain di penjuru dunia dengan cepat.

1) Konsultasi dengan para ahli, konsultasi dangan para ahli di bidangnya

dapat dilakukan dengan mudah walaupun terpisah jarak yang jauh.

2) Perpustakaan online (e-library), perpustakaan dalam bentuk digital ini

memungkinkan kita agar mudah dalam mencari referansi buku yang kita

inginkan. Jadi kita tidak harus mengunjungi  perpustakaan dan mencari buku

yang kita inginkan secara manual

3) Diskusi online, diskusi yang dilakukan melalui internet berupa chat, e-

mail, dan forum.

4) Kemudian keuntungan yang dirasakan dunia pendidikan dengan adanya

TIK bagi pelajar, antara lain:

5) Dapat mengakses berbagai  informasi dan memperoleh sumber ilmu

pengetahuan dengan mudah.

6) Akses ke para ahli lebih mudah karena tidak dibatasi jarak dan waktu

7) Materi pelajaran dapat disampaikan interaktif dan menarik

8) Melalui belajar jarak jauh dapat menghemat biaya dan waktu.


9) Dapat berbagi informasi dan hasil penelitian dengan lembaga pendidikan

lain

10) Dapat memberi layanan yang lebih baik kepada para peserta didik.

11) Dapat menjangkau peserta didik yang tempatnya sangat jauh.

12) Melalui perpustakaan online, dapat menekan biaya untuk menyediakan

buku.

7. Pembelajaran Berbasis E-Learning

Pembelajaran elektronik atau e-Learning telah dimulai pada tahun 1970-an

(Waller and Wilson, 2001). Konsep Pembelajaran Berbasis Komputer dan

Jaringan adalah suatu bentuk model pembelajaran dengan memanfaatkan

teknologi web dan internet, konsep belajar dan mengajar ini sebenarnya bukanlah

barang baru, bukan juga ide ataupun pemikiran baru, bahkan sudah berkembang

sejak beberapa dasawarsa lalu. Berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan

pendapat/gagasan tentang pembelajaran elektronik, antara lain adalah: on-line

learning, internet-enabled learning, virtual learning, atau web-based learning. web

based distance education, e-Learning, web based teaching and learning.

Fungsi Pembelajaran Berbasis e-learning dan Jaringan Setidaknya ada 3

(tiga) fungsi pembelajaran Berbasis Komputer dan Jaringan terhadap kegiatan

pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction), yaitu sebagai suplement

yang sifatnya pilihan/opsional, pelengkap (complement), atau pengganti

(substitution) (Siahaan, 2002). a. Tambahan (suplement) Dikatakan berfungsi

sebagai tambahan (supplement), apabila peserta didik mempunyai kebebasan


memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak.

Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/ keharusan bagi peserta didik untuk mengakses

materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang

memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan. b.

Pelengkap (complement) Dikatakan berfungsi sebagai pelengkap (complement)

apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi

pembelajaran yang diterima siswa di dalam kelas (Lewis, 2002). Sebagai

pelengkap berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi

materi pengayaan (reinforcement) atau perbaikan (remedial) bagi peserta didik di

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. Materi pembelajaran

elektronik dikatakan sebagai enrichment, apabila kepada peserta didik yang dapat

dengan cepat menguasai/memahami materi pelajaran yang disampaikan guru

secara tatap muka (fast learners) diberikan kesempatan untuk mengakses materi

pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk

mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan peserta didik

terhadap materi pelajaran yang disajikan guru di dalam kelas. Dikatakan sebagai

program remedial, apabila kepada peserta didik yang mengalami kesulitan

memahami materi pelajaran yang disajikan guru secara tatap muka di kelas (slow

learners) diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran

elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka.

Tujuannya agar peserta didik semakin lebih mudah memahami materi

pelajaran yang disajikan guru di kelas. c. Pengganti (substitution) Beberapa

sekolah/ perguruan tinggi di negara-negara maju memberikan beberapa alternatif

model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para peserta didiknya.


Tujuannya agar para peserta didik dapat secara fleksibel mengelola kegiatan

perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari mahasiswa.

Ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih peserta

didik, yaitu: a. Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional) b. Sebagian secara

tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan c. Sepenuhnya melalui

internet. Alternatif model pembelajaran mana pun yang akan dipilih mahasiswa

tidak menjadi masalah dalam penilaian. Karena ketiga model penyajian materi

perkuliahan mendapatkan pengakuan atau penilaian yang sama. Jika peserta didik

dapat menyelesaikan program perkuliahannya dan lulus melalui cara konvensional

atau sepenuhnya melalui internet, atau bahkan melalui perpaduan kedua model

ini, maka institusi penyelenggara pendidikan akan memberikan pengakuan yang

sama. Keadaan yang sangat fleksibel ini dinilai sangat membantu mahasiswa

untuk mempercepat penyelesaian perkuliahannya.

Bagaimana E-Learning Dilaksanakan Konsep pembelajaran dengan

menggunakan Komputer dan Jaringan memungkinkan proses pengembangan

pengetahuan tidak hanya terjadi di dalam ruangan kelas saja dimana guru secara

terpusat memberikan pelajaran secara searah, tetapi dengan bantuan peralatan

komputer dan jaringan, para siswa dapat secara aktif dilibatkan dalam proses

belajar-mengajar. Mereka bisa terus berkomunikasi dengan sesamanya kapan dan

dimana saja dengan cara akses ke sistem yang tersedia secara online. Sistem

seperti ini tidak saja akan menambah pengetahuan seluruh siswa, akan tetapi juga

akan turut membantu meringankan beban guru dalam proses belajar-mengajar,

karena dalam sistem ini beberapa fungsi guru dapat diambil alih dalam suatu
program komputer. Disamping itu, hasil dari proses dan hasil dari belajar-

mengajar bisa disimpan datanya di dalam bentuk database, yang bisa

dimanfaatkan untuk mengulang kembali proses belajar-mengajar yang lalu

sebagai rujukan, sehingga bisa dihasilkan sajian materi pelajaran yang lebih baik

lagi. Sebagai bagian dari perkembangan e-Learning, Web merupakan salah satu

teknologi internet yang telah berkembang sejak lama dan yang paling umum

dipakai dalam pelaksanaan pendidikan dan latihan jarak jauh (e-Learning)

tersebut. Secara umum aplikasi komunikasi di internet terbagi menjadi 2 jenis,

yaitu sebagai berikut: a. Synchronous System Aplikasi yang berjalan secara real

time dimana seluruh pemakai bisa berkomunikasi pada waktu yang sama,

contohnya: chatting, video conference, dan sebagainya. b. Asynchronous System

Aplikasi yang tidak bergantung pada waktu dimana seluruh pemakai bisa

mengakses ke sistem dan melakukan komunikasi antar mereka disesuaikan

dengan waktunya masing-masing, contohnya: e-mail, dan sebagaian. Di

Indonesia, kalaupun perkembangan pemanfaat konsep ini terbilang berjalan

lamban, Dengan fasilitas jaringan yang dimiliki oleh berbagai lembaga pendidikan

atau institusi di Indonesia baik intranet maupun internet, sebenarnya sudah sangat

mungkin untuk diterapkannya sistem pendukung e-Learning berbasis Web dengan

menggunakan sistem synchronous atau asynchronous, secara mandiri atau

digabungkan, walaupun pada dasarnya kedua sistem diatas biasanya digabungkan

untuk menghasilkan suatu sistem yang lebih efektif karena masing-masing

memiliki kelebihan dan kekurangannya. Dibeberapa negara yang sudah maju

dengan kondisi infrastruktur jaringan kecepatan tinggi akan sangat

memungkinkan penerapan teknologi multimedia secara real time seperti video


conference untuk kepentingan aplikasi e-Learning, tetapi untuk kondisi umum di

Indonesia dimana infrastruktur jaringannya masih relatif terbatas akan mengalami

hambatan dan menjadi tidak efektif.

Namun demikian walaupun tanpa teknologi multimedia tersebut,

sebenarnya dengan kondisi jaringan internet yang ada sekarang di Indonesia

sangat memungkinkan, terutama dengan menggunakan sistem asynchronous

ataupun dengan menggunakan sistem synchronous seperti chatting yang

disesuaikan dengan sistem pendukung pendidikan yang akan dikembangkan.

D. Rangkuman

1. Era Globalisasi

Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi

menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab,

dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.

Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun

yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau

sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau

dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses

ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.

2. Pendidikan Berbasis TIK

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah menjadi bagian dari

gaya hidup, apalagi dalam dunia akademik. Para guru dituntut agar mampu

menggunakan alat-alat yang dapat disediakan dan sesuai dengan perkembangan


dan tuntutan zaman. Di samping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia,

guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media

pembelajaran yang akan digunakannya. Perkembangan teknologi informasi

semakin pesat, hal ini tidak bisa dihindari oleh dunia pendidikan. Tuntutan

perkembangan teknologi informasi ini merupakan sebuah tuntutan dan usaha

dalam peningkatan mutu pendidikan pada umumnya dan peningkatan sistem

pembelajaran dewasa ini. maka dalam makalah ini akan mencoba membahas

tentang sistem pembelajarn berbasis tekonologi informasi dan komunikasi.

Pembelajaran merupakan usaha yang disengaja, bertujuan, dan terkendali

agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri

seseorang. Adapun pengajaran adalah usaha membimbing dan mengarahkan

pengalaman belajar kepada peserta didik yang biasanya berlangsung dalam situasi

resmi/formal (Miarso, 2015: 528).

3. E-Learning

Dilaksanakan Konsep pembelajaran dengan menggunakan Komputer dan

Jaringan memungkinkan proses pengembangan pengetahuan tidak hanya terjadi di

dalam ruangan kelas saja dimana guru secara terpusat memberikan pelajaran

secara searah, tetapi dengan bantuan peralatan komputer dan jaringan, para siswa

dapat secara aktif dilibatkan dalam proses belajar-mengajar. Mereka bisa terus

berkomunikasi dengan sesamanya kapan dan dimana saja dengan cara akses ke

sistem yang tersedia secara online. Sistem seperti ini tidak saja akan menambah

pengetahuan seluruh siswa, akan tetapi juga akan turut membantu meringankan

beban guru dalam proses belajar-mengajar, karena dalam sistem ini beberapa

fungsi guru dapat diambil alih dalam suatu program komputer.


E. Latihan

1. Bagaimana pengaruh era globalisasi

terhadap pekembangan pendidikan ?

2. Apakah pembelajaran dengan menggunakan

TIK dapat mengatasi masalah pendidikan ?

3. Bagaimana pendapat saudara tentang

pembelajaran berbasis TIK ?

4. Apa pendapat saudara tentang pembelajaran

berbasis e-learning ?

5. Jelaskan manfaat TIK dalam pelaksanaan

pendidikan !

6. Jelaskan solusi/ upaya mengatasi pengaruh

negatif TIK bagi pelajar dan masyarakat !

Anda mungkin juga menyukai