Anda di halaman 1dari 1

NO. 18-2021 TGL.

23032021

INCIDENT ALERT
SAFETY & ENVIRONMENT DEPT.

Jari telunjuk tangan kanan Sdr. X (Mekanik) terjepit material pin forklift pada saat melakukan

kegiatan penggantian Vessel

PENYEBAB LANGSUNG
A. TINDAKAN TIDAK AMAN
- Sdr. X berusaha mencabut pin pada lubang towing

counterweight unit forklift FL kondisi engine unit masih hidup dan

tidak melakukan komunikasi dua arah.

- Sdr. X berusaha mencabut pin pada towing counterweight unit


PENYEBAB DASAR
forklift FL dengan posisi / penempatan jari yang tidak tepat

(masih berada pada titik jepit. A. FAKTOR PRIBADI


- Melakukan evakuasi unit forklift FL dengan menggunakan garpu - Motivasi yang tidak tepat dari Sdr. X mencabut pin pada lubang

unit forklift FL yang telah dimodifikasi (garpu yang telah towing counterweight untuk forklift FL kondisi mesin unit masih hidup

dilubangi). dan tidak melakukan komunikasi dua arah.


- Motivasi yang tidak tepat dari Sdr. X melakukan evakuasi unit
- Menggunakan peralatan yang tidak sesuai dengan
menggunakan forklift .
peruntukannya (forklift sebagai alat angkat digunakan untuk
- Motivasi yang tidak tepat Sdr. Basirun mengoperasikan unit tanpa
menarik)
memiliki kompetensi.
- Sdr. X mengoperasikan unit forklift tidak memiliki kompetensi - Motivasi yang tidak tepat Sdr. Supriyanto sebagai pengawas juga

(Simper & SIOK). mengoperasikan unit pada saat bersamaan.


B. KONDISI TIDAK AMAN B. FAKTOR PEKERJAAN
- Power mesin unit forklift FL masih hidup saat akan mencabut pin - Pengawas tidak melakukan pengawasan terhadap bahawannya pada

pada lubang towing counterweight saat melakukan pekerjaaan.


- Adanya lubang lumpur diarea workshop yang menyebabkan - Pengawas tidak melakukan identifikasi terhadap bahaya dan resiko terkait

unit FL amblas. proses pekerjaaan evakuasi unit.

- Melakukan pekerjaan diarea aktif (tidak ada pembatas - Pengawas tidak membuat JSA evakuasi unit forklift yang amblas.
- Sdr. X (Kabag HSE) mengintruksikan pekerja atas nama Sdr. X (Helper
dengan kegiatan lain
Enviro) yang tidak kompeten untuk mengoperasikan unit forklift (Tidak

TINDAKAN KOREKSI
memiliki Simper dan SIO).
- Pekerja melakukan pekerjaan tidak sesuai dengan uraian

pekerjaaan yang ditentukan

1). Membuat Standar atau prosedur terkait dengan kewajiban melakukan C. KENDALI MANAGEMENT
1. Manajemen melakukan pembiaran pengoperasian unit forklift yang
analisa keselamatan sebelum melakukan pekerjaan dan melakukan
tidak memiliki SIO (Larangan mengoperasikan unit yang telah diatur
komunikasi terhadap prosedur ke seluruh pengawas dan pekerja.

2). Melakukan Refresh training kepada semua mekanik tentang bahaya dan resiko titik
dalam SOP)

jepit. 2 Manajemen tidak melakukan evaluasi struktur organisasi


3). Membuat surat edaran terkait larangan menggunakan sarana, prasarana,
terhadap penempatan level jabatan terhadap pengawas
instalasi dan peralatan pertambangan yang tidak sesuai dengan fungsinya serta
dan pekerja sesuasi dengan kompetensinya
melakukan komunikasi keseluruh karyawan terkait dengan surat edaran tersebut. 3 Kurang kontrol manajemen terhadap tugas dan tanggung
4). Melakukan komunikasi kembali ke seluruh karyawan terhadap larangan
jawab pengawas dan pekerja
mengoperasikan unit tanpa memiliki ijin dan kompetensi.
4 Tidak adanya kontrol penggunaan unit forklif tidak sesuai
5). Mengkomunikasikan kembali terkait tugas dan tanggung jawab pengawas untuk
dengan fungsinya
memastikan kelayakan lingkungan kerja dan pengawasan pekerjaan.
5. Mengevaluasi dan merubah tempat kejadian dan barang bukti
6). Mengkomunikasikan kembali terkait tugas dan tanggung jawab pengawas
oleh atas nama Sdr, Rusmanto (Kabag Workshop) tanpa izin
terkait pengawasan pekerjaan.
Penanggung Jawab Operasional dan Kepala Teknik Tambang.
7). Melakukan review struktur organisasi departemen workshop sesuai level jabatan,

kompetensi (SIMPER dan SIO) sesuai tanggung jawabnya.


8). Memastikan seluruh peralatan sesuai dengan fungsi dan peruntukannya dan

membuat prosedur terkait Perubahan, Rekayasa dan Modifikasi peralatan

(mengembalikan bentuk garpu sesuai dengan standar).


9). Melakukan review prosedur kesiapsiagaan tanggap darurat khususnya mengenai alur

pelaporan kecelakaan dan mengkomunikasikan keseluruh karyawan.

10). Membuat safety campaign mengenai keselamatan jari dan tangan.


11). Memasang stiker call center safety kideco di semua helmet karyawan.
12). Memasang stiker dengan tulisan ‘’Awas jari terjepit’’ di semua unit yang memiliki

potensi titik jepit.

13). Mengkomunikasikan kembali keseluruh karyawan terkait larangan merubah dan

memindahkan barang bukti jika terjadi kecelakaan.

14). Segera melakukan penggantian Kabag workshop (Sdr. X), Kabag HSE (Sdr. X) dan

Pengawas mekanik (Sdr. X).

15). Sdr. X harus membaca, mempelajari dan mendokumentasikan

kembali semua surat Edaran, Kebijakan, hasil meeting dan hasil safety

komite dan administrasi lainnya terkait pengelolaan keselamatan

pertambangan dari PT Kideco Jaya Agung.

Anda mungkin juga menyukai