Anda di halaman 1dari 7

TUTORIAL II

STEADY LEVEL FLIGHT

Tujuan:
• Mampu menghitung (CL3/CD2) maksimum
• Mampu menghitung Minimum Power Required (PRmin)
• Mampu menghitung Kecepatan maksimum (Vmax)

Latihan
A light, single engine, propeller-driven, having the following characteristic:
• Wing span = 35.8 ft
• Wing Area = 174 ft2
• Normal gross Weight = 2950 lb
• Fuel capacity = 65 gal of aviation gasoline
• Power plant = one piston engines of 230 hp at sea level
• Specific fuel consumption = 0.45 lb/(hp)(h)
• Parasite drag coefficient = 0.025
• Oswald efficiency factor = 0.8
• Propeller efficiency = 0.8
Determine:
• Minimum Power Required (PRmin) (sea level, steady level flight)
• Maximum Velocity (Vmax) (sea level, steady level flight)

Solusi
Kasus di atas dapat diselesaikan dengan 2 metode. Tapi sebelumnya perlu diidentifikasi
parameter yang diketahui.
• b = 35.8 ft
• S = 174 ft2
• W = 2950 lb
• Wfuel = 65 gal
• 1 mesin dengan Power (P) adalah 230 hp (kondisi sea level)
• c = 0.45 lb/(hp)(h)
• CD0 = 0.025
• e = 0.81
• 𝜂𝑝 = 0.8
Note:
• 1 hp = 550 lbs.ft/s = 746 W

A. Metode I
A.1. Power minimum memiliki syarat dimana nilai (CL3/CD2) maksimum. Sehingga perlu
dicari terlebih dahulu nilai (CL3/CD2) maksimum. (lihat slide Equation of motion and
steady level flight halaman 34).
CL saat (CL3/CD2) maksimum dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
berikut: (lihat slide Equation of motion and steady level flight halaman 34)
𝐶𝐿 = √3 𝐶𝐷,0 𝜋 𝐴𝑅 𝑒
Dari persamaan CL di atas terdapat parameter AR (Aspect Ratio) dimana belum
diketahui dari kasus yang ada. Sehingga perlu dihitung terlebih dahulu dengan
menggunakan persamaan berikut:
𝑏 2 35.82
𝐴𝑅 = = = 7.37
𝑆 174
𝐶𝐿 = √3 𝐶𝐷,0 𝜋 𝐴𝑅 𝑒 = √(3)(0.025)(3.14)(7.37)(0.8) = 1.18

CD saat (CL3/CD2) maksimum dapat dihitung dengan menggunakan persamaan


berikut:
𝐶𝐿2 1.182
𝐶𝐷 = 𝐶𝐷,0 + = 0.025 + = 0.1
𝜋 𝐴𝑅 𝑒 (3.14)(7.37)(0.8)
Atau dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
𝐶𝐷 = 4 𝐶𝐷,0 = 2(0.025) = 0.1

Sehingga (CL3/CD2) maksimum adalah


𝐶𝐿3 1.183
= = 163.6
𝐶𝐷2 0.12
Atau dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
𝐶𝐿3 3√3 𝜋 𝐴𝑅 𝑒 3√3 (3.14)(7.37)(0.8)
( 2) = 𝜋 𝐴𝑅 𝑒√ = (3.14)(7.37)(0.8)√
𝐶𝐷 𝑚𝑎𝑥 16 𝐶𝐷,0 16 0.025

= 163.6

Sehingga nilai PRmin adalah


2 𝑊3 2 29503
𝑃𝑅,𝑚𝑖𝑛 = 𝐶3
= √(0.002377)(174)(163.6) = 27547 lb.ft/s
√ 𝜌 𝑆 ( 2𝐿 )
𝐶𝐷
𝑚𝑎𝑥

Atau dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:


1 3
𝑊2
𝑃𝑅 = 𝑞 𝑉 𝑆 𝐶𝐷,0 +
2 1
2 𝜌 𝑉 𝑆 𝜋 𝐴𝑅 𝑒
1
𝑞 = 𝜌 𝑉2
2
Kecepatan (V) dapat dihitung dengan persamaan berikut:
𝑊 2950
𝑉 = √1 = √1 = 110 ft/s
𝜌 𝑆 𝐶𝐿 (0.002377)(174)(1.18)
2 2

1 1
𝑞 = 2 𝜌 𝑉 2 = 2 (0.002377)(1102 ) = 14 lb/ft2
1 29502
𝑇𝑅 = (14)(1103 )(174)(0.025) + 1 = 27547
2 (0.002377)(110)(174)(3.14)(7.37)(0.8)
2

lb.ft/s
A.2. Perhitungan Vmax menggunakan metode yang kedua.
B. Metode II (menggunakan grafik)
Pengerjaan Metode II menggunakan software Excel.
B.1. Buat tabel seperti di bawah ini.
V (ft/s) CL CD CL3/CD2 PR (hp) PA (hp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
B.2. Mengasumsikan nilai V dari 50 – 1100 ft/s dengan kenaikan sebesar 50 ft/s.
B.3. Menghitung nilai CL
Dengan menggunakan persamaan berikut:
𝑊
𝐶𝐿 =
1 2
2 𝜌𝑉 𝑆
Untuk nilai V menggunakan data di kolom 1.
Contoh: asumsi nilai V adalah 110 ft/s
2950
𝐶𝐿 = = 1.18
1 2
2 (0.002377) (110 ) (174)
Lakukan langkah ini pada kecepatan yang lainnya.
B.4. Menghitung nilai CD
Dengan menggunakan persamaan berikut:
𝐶𝐿2
𝐶𝐷 = 𝐶𝐷,0 +
𝜋 𝐴𝑅 𝑒
Nilai CL menggunakan hasil pada langkah B.3.
1.182
𝐶𝐷 = 0.02 + = 0.1
(3.14)(7.37)(0.8)
Lakukan Langkah ini pada CL yang lainnya.
B.5. Menghitung nilai CL3/CD2
Dengan membagi nilai CL (kolom 2) dengan CD (kolom 3).
𝐶𝐿3 1.183
= = 163.6
𝐶𝐷2 0.12
B.6. Menghitung nilai PR
Dengan menggunakan persamaan berikut:
2 𝑊3 (2) (29503 )
𝑃𝑅 = √ 𝐶3 = √ = 27547 lb.ft/s = 50 hp
(0.002377)(174)(163.6)
𝜌𝑆 𝐿
𝐶2
𝐷

B.7. Menghitung nilai PA (Power Available)


Dengan menggunakan persamaan berikut:
PA = ηp P = (0.8)(230) = 184 hp
B.8. Hasil dari langkah B.1. sampai B.6.

V(ft/s) CL CD CL3/CD2 PR(hp) PA(hp)


1 2 3 4 5 6
50 5.706 1.784 58.39 84 184
100 1.427 0.135 159.46 51 184
105 1.294 0.115 162.56 50 184
110 1.179 0.100 163.60 50 184
115 1.079 0.088 162.61 50 184
120 0.991 0.078 159.74 51 184
125 0.913 0.070 155.19 51 184
130 0.844 0.063 149.21 52 184
135 0.783 0.058 142.09 54 184
140 0.728 0.054 134.12 55 184
145 0.678 0.050 125.60 57 184
150 0.634 0.047 116.79 59 184
155 0.594 0.044 107.91 62 184
160 0.557 0.042 99.15 64 184
165 0.524 0.040 90.67 67 184
170 0.494 0.038 82.58 70 184
175 0.466 0.037 74.95 74 184
180 0.440 0.035 67.83 78 184
185 0.417 0.034 61.24 82 184
190 0.395 0.033 55.20 86 184
195 0.375 0.033 49.67 91 184
200 0.357 0.032 44.66 96 184
205 0.339 0.031 40.12 101 184
210 0.323 0.031 36.02 107 184
215 0.309 0.030 32.34 113 184
220 0.295 0.030 29.04 119 184
225 0.282 0.029 26.08 125 184
230 0.270 0.029 23.43 132 184
235 0.258 0.029 21.06 140 184
240 0.248 0.028 18.95 147 184
245 0.238 0.028 17.06 155 184
250 0.228 0.028 15.37 163 184
255 0.219 0.028 13.86 172 184
260 0.211 0.027 12.51 181 184
265 0.203 0.027 11.31 191 184
270 0.196 0.027 10.23 200 184
275 0.189 0.027 9.26 211 184

B.9. Mencari nilai PRmin


TRmin dicapai saat kondisi CL3/CD2 maksimum. Sehingga untuk mencari PRmin perlu

melihat tabel pada kolom 4. Pada tabel di atas (kolom 4) nilai CL3/CD2 maksimum
dicapai saat kecepatan (V) 110 ft/s yaitu sebesar 163.60. Sedangkan nilai PRmin
adalah 50 hp.
B.10. Mencari nilai Kecepatan Maksimum (Vmax)
Vmax dicapai saat nilai PR sama dengan nilai PA. Sehingga untuk mencari Vmax perlu
membandingkan nilai tabel pada kolom 5 dan kolom 6. Jika nilai pada kolom 6 sama
dengan kolom 6 memiliki nilai yang sama maka kecepatan pada kondisi tersebut
adalah kecepatan maksimum. Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai PA sama
dengan PR di kecepatan antara 260 – 265 ft/s dan untuk memperjelas bisa dilakukan
dengan memperkecil selisi kecepatan menjadi 1 ft/s.

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa Vmax adalah 980 ft/s (TR bisa dikatakan
sama dengan TA (memiliki selisih sedikit)).

V(ft/s) CL CD CL3/CD2 PR(hp) PA(hp)


1 2 3 4 5 6
260 0.211 0.027 12.51 181 184
261 0.209 0.027 12.26 183 184
262 0.208 0.027 12.01 185 184
263 0.206 0.027 11.77 187 184
264 0.205 0.027 11.54 189 184
265 0.203 0.027 11.31 191 184
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa Vmax adalah 261 ft/s (PR bisa dikatakan sama
dengan PA).
Sebagai pendalaman materi, anda bisa mencoba langkah-langkah di atas (bukan tugas) dengan
menggunakan kasus berikut:
Consider an airplane patterned after the Beechcraft Bonanza V-Tailed, single-engine light
private airplane. The characteristic of the airplane are as follows: aspect ratio = 6.2, wing area
= 181 ft2, Oswald efficiency factor = 0.91, weight = 3000 lb, and zero-lift drag coefficient =
0.027. The airplane is powered by a single piston engine of 345 hp maximum at sea level.
Assume that the power of the engine is proportional to free-stream density. The two-blade
propeller has an efficiency of 0.83.
a. Calculate the minimum power required (PRmin) at sea level.
b. Calculate the maximum velocity at sea level.
c. Calculate the minimum power required (PRmin) at 12000 ft altitude.
d. Calculate the maximum velocity at 12000 ft altitude.

Catatan:
• Hati-hati dalam penggunaan parameter yang merupakan ketetapan (sesuaikan dengan
satuan yang digunakan).
• Nilai Vmax pada setiap ketinggian berbeda-beda. Hal ini dikarenakan nilai PA
mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya ketinggian. Perhitungan PA pada
suatu ketinggian dapat dilihat pada slide Equation of motion and steady level flight.
• Jika dilihat dari hasil Metode I dan Metode II memiliki hasil yang tidak jauh berbeda,
sehingga dalam pengerjaannya anda bisa memilih salah satu saja.
• Jika mengalami kesulitan dalam pengerjaan, anda bisa menghubungi saya (lewat WA
pada jam kerja).

--SELAMAT MENCOBA--

Anda mungkin juga menyukai