Anda di halaman 1dari 3

MANUSIA YANG JAHAT ALLAH SIFATI DENGAN SYETAN

ِ ِ ِ ْ‫اط ني ا إْلِ ن‬ ِ ِ ِ َ
‫ض ُه ْم‬
ُ ‫س َو ا جْل ِّن يُوح ي َب ْع‬ َ َ‫َع ُد ًّو ا َش ي‬ ٍّ ‫ك َج َع ْل نَ ا ل ُك ِّل نَيِب‬َ ‫وك َٰذ ل‬
‫ك َم ا َف َع لُ وهُ ۖ فَ َذ ْر ُه ْم‬
َ ُّ‫ور ا ۚ َو لَ ْو َش اءَ َر ب‬
ً ‫غُ ُر‬ ‫ف الْ َق ْو ِل‬ َ ‫ض ُز ْخ ُر‬ ٍ ‫إِ ىَل ٰ َب ْع‬
‫ون‬
َ ‫َو َم ا َي ْف َت ُر‬

Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari
jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian
yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). 

(al an’am 112)


Jadi syetan itu adalah sifat buruk, baik yang ada di manusia maupun jin. Syetan manusia dan
syetan dari kalangan jin sama-sama anak buah iblis. Hanya saja, syetan dari golongan jin
sadar bahwa dia adalah anak buah iblis. Sedangkan syetan dari golongan manusia dia tidak
sadar dirinya kaki tangan dari iblis. Oleh karenannya banyak kita dapati golongan syetan
manusia banyak bersifat buruk, menginginkan keburukan dan ingin menjauhkan dari tauhid
dst..

IBLIS ADALAH MAKHLUK PAKAR DALAM MENGGODA MANUSIA

Mengapa?
- Umurnya yang panjang
- Banyak pengalaman sehingga tahu trik bagaimana menggoda ustadz, anak muda, ibu
rumah tangga dst.
- Dia sudah berhasil menyesatkan banyak umat manusia
ْ
‫س ۖ َل ُه ْم قُلُ ْوبٌ اَّل‬ ِ ‫َو َل َق ْد َذ َرأ َنا ل َِج َه َّن َم َك ِثيْرً ا م َِّن ْال ِجنِّ َوااْل ِ ْن‬
‫َي ْف َقه ُْو َن ِب َها ۖ َو َل ُه ْم اَعْ يُنٌ اَّل ُي ْبصِ ر ُْو َن ِب َها ۖ َو َل ُه ْم ٰا َذانٌ اَّل‬
ُ ٰ ْ ٰۤ ُ ْ ‫اْل‬ ٰۤ ُ
‫ك ُه ُم الغ ِفل ْو َن‬ َ ‫ٕى‬+ِِٕ ‫ض ُّل ۗ اول‬ َ
َ ‫ك كا ن َع ِام َب ْل ُه ْم ا‬َ َ َ ‫ٕى‬+ِِٕ ‫َيسْ َمع ُْو َن ِب َها ۗ اول‬
۱۷۹ : ‫﴾﴿األعراف‬
Transliterasi (ID): walaqad dzara/naa lijahannama katsiiran mina aljinni waal-insi lahum
quluubun laa yafqahuuna bihaa walahum a’yunun laa yubshiruuna bihaa walahum
aatsaanun laa yasma’uuna bihaa ulaa-ika kaal-an’aami bal hum adhallu ulaa-ika humu
alghaafiluuna

Terjemahan Indonesia: Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari
kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi)
tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan
ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah (al a’raf 179)

- bahkan iblis bukan hanya menyesatkan manusia, namiun kata ulama begitu banyak
manusia hebat menyesatkan melebihi iblis itu sendiri. Contohnya adalah fir’aun lebih hebat
sampai mengaku tuhan padahal iblis saja tidak berani mengaku tuhan.

Contohnya adalah Jahm bin shofwan, belajar dari Iblis

IBLIS ADALAH MUSUH BERAT


1. Syetan ada namun tidak terlihat
Iblis dan passukannya dapat melihat kita namun kita tidak melihat mereka.

َّ ‫ث اَل َتَر ْو َن ُه ْم ۗ اِنَّا َج َع ْلنَا‬


‫الشٰي ِطنْي َ اَْولِيَاۤءَ لِلَّ ِذيْ َن اَل‬ ِ
ُ ‫انَّ هٗ َي ٰرى ُك ْم ُه َو َوقَبِْيلُ هٗ ِم ْن َحْي‬
۲۷ : ‫﴾يُ ْؤ ِمُن ْو َن ﴿األعراف‬

Transliterasi (ID): yaa banii aadama laa yaftinannakumu alsysyaythaanu kamaa akhraja
abawaykum mina aljannati yanzi’u ‘anhumaa libaasahumaa liyuriyahumaa saw-aatihimaa
innahu yaraakum huwa waqabiiluhu min haytsu laa tarawnahum innaa ja’alnaa
alsysyayaathiina awliyaa-a lilladziina laa yu/minuuna

Terjemahan Indonesia: Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh
setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga,
dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya.
Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu
tidak bisa melihat mereka

2. Lokasi mereka sangat dekat


Inna syaithona yajri min banii aadam majrod dam
Sesungguhnya syetan berjalan di aliran darah anak bani adam

3. Yang digoda langsung hati kita


Alladzi yuwaswisu fii shudurin naas
Yang membisik-bisikan di dalam dada manusia (qolbu), qolbu adalah tempat yang
menentukan iya atau tidak. Qolbu sebagai penentu dari pengolah data, pemilah baik dan
buruk yang dilaksanakan akal.
4. Syetan tidak pernah lelah
Dalam hadits
Inna syaithon qoada libni aadam bi atrukihi
Syetan nongkrong di seluruh jalan kebaikan anak adam

Di dalam lanjutan hadits ini mengatakan kalau ada yang mau masuk Islam kenapa
engkau masuk islam? Nanti kau akan berpisah dengan bapak dan ibumu dst

Atau kalau ada yang jihad dikatakan bagaimana anak2mu, siapa yang akan memberikan
makan dan seterusnya
Akl walad mahbalah majbanah
5.
MENGHADAPI SYAITHAN
Dihikayatkan dari sebagian salaf, dia bertanya kepada salah seorang muridnya :
“Apa yang akan engkau lakukan jika syaithan datang membujukmu dengan
kesalahan ?”. Murid itu menjawab : “Aku akan melawannya”. Sang guru bertanya
: “Bagaimana jika ia kembali ?”. Murid menjawab : “Aku akan tetap
melawannya”. Guru itu berkata : “Tentu saja cara itu terlalu lama (tidak efektif).
Apa akalmu jika engkau melewati sekumpulan domba dan anjing penjaganya
menggonggong ke arahmu atau menghalangi jalanmu. Apa yang engkau
lakukan ?”. Murid itu menjawab : “Aku akan berhenti dan menghalaunya sebisa
mungkin”. Guru itu akhirnya menimpali : “Itu terlalu lama bagimu. Yang benar,
mintalah tolong kepada penggembala domba itu agar ia menyibak jalan bagimu”.

Anda mungkin juga menyukai