Anda di halaman 1dari 17

Materi Pertemuan Ketiga:

Kejadian Saling Terputus


Kejadian Bebas
Kejadian Bersyarat
Dalil Bayes

PENGANTAR TEORI PELUANG,


JURUSAN MATEMATIKA
FMIPA, UNILA
Koleksi Kejadian

 Merupakan himpunan dari beberapa kejadian

 { A, B, C, , S}
Kejadian

 Definisi:
 Dua kejadian A dan B disebut terputus (disjoint) jika
A  B =  (perpotongan kedua kejadian adalah
himpunan kosong).
 Kejadian A1, A2, A3, … disebut saling terputus jika
Ai  Aj =  ; untuk semua i  j
(setiap dua kejadian yang berbeda tidak berpotongan)
Kejadian

 Definisi:
 Jika kejadian A1, A2, … , An (n dapat  ) saling
terputus dan 𝑛𝑖=1 𝐴𝑖 = 𝑆, maka kejadian
 A1, A2, … , An merupakan sekatan (partition) dari
ruang sampel S.
Kejadian

 Definisi:
 Dua kejadian A dan B dalam S dengan P(B) > 0.
Peluang terjadinya A bila kejadian B sudah diketahui
terjadi adalah:
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵)
𝑃 𝐴𝐵 =
𝑃(𝐵)
 Disebut Peluang bersyarat kejadian A bila kejadian
B sudah terjadi.
Kejadian
Tindakan:
Pelemparan sebuah dadu bersisi enam yang seimbang.
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = kejadian muncul sisi kurang dari lima
= {1, 2, 3, 4}
B = kejadian muncul sisi genap
= {2, 4, 6}

P A B = peluang kejadian A dengan syarat kejadian B sudah


terjadi/diketahui

P(A ∩ B) 2/6
P AB = = = 2/3
P(B) 3/6
Kejadian
Contoh:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}

A = {1, 2, 3, 4}
B = {2, 4, 6}

P(A|B) = P(A) = 4/6 = 2/3

B ↕ A : Peluang terjadinya kejadian B tidak mengubah peluang kejadian A

C = {1, 2, 3, 4, 5}
B = {2, 4, 6}

P(B∩C) 2/6
P(C|B) = = = 2/3
P(B) 3/6

P(C) = 5/6
Jadi P(C|B) < P(C)
B ↓ C : Informasi terjadinya peluang kejadian B memperkecil peluang kejadian C
Kejadian

D = {2, 3, 4}
B = {2, 4, 6}

P(B∩D) 2/6
P(D|B) = = = 2/3
P(B) 3/6

P(D) = 3/6
Jadi P(D|B) > P(D)
B ↑ D : Informasi terjadinya peluang kejadian B
memperbesar peluang kejadian D
Kejadian

Aturan penggandaan untuk peluang bersyarat


Bila P(A) > 0,
maka P(A∩B) = P(A) .P(B|A) = P(B) . P(A|B)

P(A∩B∩C) = P(A) . P(B|A) . P(C|A∩B)

Hal ini dapat dikembangkan untuk n kejadian A1, A2, . . ., An


yaitu:
P(A1∩A2∩ . . . ∩An) = P(An|A1∩A2∩ … ∩An-1) .
P(An-1|A1∩A2∩…∩An-2) … P(A2|A1).P(A1)
Kejadian
Definisi:
Dua kejadian A dan B dalam S disebut “bebas” jika P(A  B) = P(A) . P(B)

Catatan:
Jika A dan B bebas, maka P(A|B) = P(A) asalkan P(B) > 0.
Bukti:
P(A∩B) P A .P B
P AB = P(B)
= P(B)
= P(A) ; karena bebas dan P(B) > 0
Kejadian mustahil () dan kejadian A selalu bebas (kejadian mustahil selalun bebas
dengan kejadian manapun)
Karena P ∅ ∩ A = P ∅ . P A ; ∅ ∩ A = ∅
Sehingga P(∅) = 0 . P(A)
= 0 . P(A)
=0
Kejadian S bebas dengan setiap kejadian A dalam S
P S ∩ A = P 𝑆 .P A
S∩A= A
Sehingga P(A) = 1 . P(A)
Kejadian

Definisi:
Tiga kejadian A, B dan C dalam S disebut saling bebas
jika memenuhi syarat-syarat berikut:
P(AB) = P(A) . P(B)
P(AC) = P(A) . P(C)
P(BC) = P(B) . P(C)
P(ABC) = P(A) . P(B) . P(C)
Kejadian
Contoh:
Sebuah kantung berisi 4 tiket dengan nomor seri 111, 221, 212, 122. 1
tiket diambil secara acak. Kejadian Ai adalah terambil nomor seri
dengan angka 2 pada digit ke-i, i = 1,2,3. Periksa apakah kejadian A1, A2
dan A3 merupakan kejadian yang bebas?
Jawab :
Ai = kejadian terambil nomor seri dengan angka 2 pada digit ke-i, i = 1,
2, 3
A1 = kejadian terambil nomor seri dengan angka 2 pada digit ke-1
= {221, 212}
A2 = kejadian terambil nomor seri dengan angka 2 pada digit ke-2
= {221,122}
A3 = kejadian terambil nomor seri dengan angka 2 pada digit ke-3
= {212,122}
Kejadian
𝑛(𝐴𝑖 )
Berdasarkan Definisi: P(Ai)=
𝑛(𝑆)
P(A1) = 2/4
P(A2) = 2/4
P(A3) = 2/4
Kejadian A1, A2 dan A3 merupakan kejadian yang bebas jika
memenuhi:
P(A1A2) = P(A1) . P(A2)
P(A1A3) = P(A1) . P(A3)
P(A2A3) = P(A2) . P(A3)
P(A1A2A3) = P(A1) . P(A2) . P(A3)
Kejadian
Syarat (i)
A1A2 = {221} ----- > P(A1A2) = 1/4
P(A1A2) = P(A1) . P(A2)
= 2/4 . 2/4
= 4/16
= 1/4 -------------- (terpenuhi)
Syarat (ii)
A1A3 = {212} ----- > P(A1A3) = 1/4
P(A1A3) = P(A1) . P(A3)
= 2/4 . 2/4
= 4/16
= 1/4 -------------- (terpenuhi)
Kejadian
Syarat (iii)
A2A3 = {122} ----- > P(A2A3) = 1/4
P(A2A3) = P(A2) . P(A3)
= 2/4 . 2/4
= 4/16
= 1/4 -------------- (terpenuhi)
Syarat (iv)
A1A2A3 = { } =  ----- > P(A1A2A3) = 0
P(A1A2A3)  P(A1) . P(A2) . P(A3)
0  2/4 . 2/4 . 2/4
0  8/64 -------------- (tidak terpenuhi)

Karena syarat (iv) tidak terpenuhi, maka kejadian A1, A2 dan A3 (terambil
nomor seri dengan angka 2 pada digit ke-i, i = 1,2,3) bukan merupakan
kejadian bebas.
Kaidah Bayes

A1, A2, … , An adalah partisi dari S. Sehingga


P B Ai P(Ai )
P Ai B = n
j=1 P B Aj P(Aj )
Kaidah Bayes
Ingat bahwa:
B = A1 ∩ B ∪ A2 ∩ B ∪ A3 ∩ B ∪ . . .∪ An ∩ B

Dimana A1 ∩ B , A2 ∩ B , A3 ∩ B . . . An ∩ B adalah saling terpisah, sehingga:


P B = P A1 ∩ B + P A2 ∩ B + P A3 ∩ B + . . . + P An ∩ B

dari definisi kejadian bersyarat,


P(Aj ∩ B)
P B Aj =
P(Aj )
sehingga P Aj ∩ B = P B Aj P(Aj )

dengan demikian,
P(B) = P A1 ∩ B + P A2 ∩ B + P A3 ∩ B + . . . + P An ∩ B
= P B A1 P(A1 ) + P B A2 P(A2 ) + P B A3 P(A3 ) + . . . + P B An P(An )
= nj=1 P B Aj P(Aj )

Anda mungkin juga menyukai