Anda di halaman 1dari 4

PROBABILITAS

Probabilitas (A) = P(A) adalah jumlah bobot semua titik sampel (sample point) yang termasuk kedalam
himpunan A, dimana
0 < P(A) < 1 ; P(∅) = 0 ; P(S) = 1

Contoh :
a. Sebuah koin dilempar sekali
S = {G, A} = 21
P(G) = 1/2 dan P(A) = 1/2
b. Sebuah koin dilempar dua kali
S = {GG, GA, AA, AG} = 22
B = event mendapatkan sisi sama = {GG, AA}
P(B) = N(B) / N(S) = 2/4 = 1/2
C = event paling sedikit mendapatkan satu sisi Gambar = {GG, GA, AG}
P(C) = N(C) / N(S) = 3/4
c. Sebuah koin dilempar 3 kali
S = {GGG, GGA, …} = 23 = 8
D = event mendapatkan 1 sisi Gambar = {GAA, AGA, AAG}
P(D) = N(D) / N(S) = 3/8
d. Sebuah dadu dilempar dua kali
S = {(1,1) ; (1,2) ; … ; (6,6)} = 62 = 36
A = event angka sama = {(1,1) ; (2,2) ; (3,3) ; (4,4) ; (5,5) ; (6,6)}
P(A) = N(A) / N(S) = 6/36 = 1/6

Wachjoekaton – Probabilitas – hal 1


ATURAN PENAMBAHAN (ADDITIVE RULE)

Jika A dan B adalah dua event, maka :


P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)

P(A ∪ B) adalah jumlah probabilitas dari sampel poin dalam A ∪ B. P(A) + P(B) adalah jumlah probabilitas A
ditambah seluruh probabilitas B, maka terdapat dua kali A ∩ B sehingga harus dikurangi P(A ∩ B).

Contoh :
Probabilitas seseorang lulus matematika adalah 0.7, probabilitas lulus fisika adalah 0.4, dan probabilitas lulus
keduanya adalah 0.25. Berapa probabilitas ia lulus sedikitnya satu matakuliah ?
M = event lulus matematika, F = event lulus fisika, maka

0.45 0.25 0.15


P(lulus > 1 matakuliah) = 0.45 + 0.15 + 0.25 = 0.85

M F

Dengan menggunakan aturan penambahan :

P(M ∪ F) = P(M) + P(F) – P(M ∩ F)


P(M ∪ F) = (0.7) + (0.4) – (0.25) = 0.85

Wachjoekaton – Probabilitas – hal 2


Jika A dan B merupakan mutually exclusive, maka :
P(A ∪ B) = P(A) + P(B)
karena pada event mutually exclusive A ∪ B = ∅, maka P(A ∪ B) = ∅ ≅ 0

Jika A1, A2, A3, … , An, merupakan mutually exclusive, maka :


P(A1 ∪ A2 ∪ A3 ∪ … ∪ An) = P(A1) + P(A2) + P(A3) + … + P(An)

Dimana A1, A2, A3, … , An, merupakan bagian dari ruang sampel S, maka :
P(A1 ∪ A2 ∪ A3 ∪ … ∪ An) = P(A1) + P(A2) + P(A3) + … + P(An) = P(S) = 1

Suatu eksperimen menghasilkan apapun dari N kemunculan (outcome) equally likely yang berbeda, dan jika
tepat n dari kemunculan (outcome) yang berkorespondensi dengan evant A, maka probabilitas A adalah :
P(A) = (n) / (N)

Jika A dan A’ adalah event yang ber-komplemen, maka :


P(A) + P(A’) = 1

Contoh :
a. A adalah event dari 5 kartu, berapa probabilitas mendapatkan 2 As dan 3 King ?
ª 2 As dari 4 As ª 3 King dari 4 King
4! 4!
4
C2 = =6 C 34 = =4 ª n = (6).(4) = 24
2! 2! 3! 1!
ª 5 kartu dari 52 kartu
52!
C52
5 = = 2.598.960
5! 47!
⇒ P(A) = (n) / (N) = (24) / (2.598.960) = 0,9 . 10−5
Wachjoekaton – Probabilitas – hal 3
b. H, P, M, B adalah event pembeli yang membeli mobil warna Hitam, Putih, Merah, dan Biru dengan
probabilitas berturut-turut 0.09, 0.15, 0.21, dan 0.23. Berapa probabilitas seorang pembeli akan membeli
mobil dengan salah satu dari warna diatas ?
Karena dalam pemilihan warna adalah kasus mutually exclusive, maka :
P(H ∪ P ∪ M ∪ B) = P(H) + P(P) + P(M) + P(B) = 0.09 + 0.15 + 0.21 + 0.23 = 0.68

c. Probabilitas seorang mekanik menangani 3, 4, 5, 6, 7, atau 8 mobil dalam sehari kerja berturut-turut
adalah 0.12, 0.19, 0.28, 0.24, 0.10, dan 0.07, berapa probabilitas ia akan menangani sedikitnya 5 mobil
pada hari kerja berikutnya ?
Jika A adalah event seorang mekanik sedikitnya menangani 5 mobil pada hari kerja berikutnya, maka
P(A) = 1 – P(A’), dimana A’ adalah event menangani kurang dari 5 mobil. P(A’) = 0.12 + 0.19 = 0.31,
maka P(A) = 1 – 0.31 = 0.69.

d. Dua dadu dilemparkan sekali, berapa probabilitas mendapatkan jumlah angak 7 atau 11 ?
⇒ Kasus mutually exclusive
⇒ Jumlah 7 terdapat 6 kali
⇒ Jumlah 11 terdapat 2 kali
⇒ Total jumlah dua dadu 36
⇒ P(A ∪ B) = P(A) + P(B) = (6/36) + (2/6) = 8/36

Wachjoekaton – Probabilitas – hal 4

Anda mungkin juga menyukai