Anda di halaman 1dari 6

BAB 2

TEORI PROBABILITA

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan Anda mampu untuk:

1. Menjelaskan Arti Probabilita Peristiwa Independen


2. Menjelaskan Arti Probabilita Bersyarat
3. Menjelaskan Arti Probabilita Dengan Rumus Bayes

8
PROBABILITA PERISTIWA INDEPENDEN

A. PROBABILITA PERISTIWA INDEPENDEN

PROBABILITA PERISTIWA INDEPENDEN:


Dua Peristiwa dikatakan Independen bila dan hanya terjadi atau tidak terjadi peristiwa pertama tidak
mempengaruhi terjadi atau tidak terjadinya peristiwa kedua.

Jadi peristiwa Eksklusif secara bersama tidak sama dengan Peristiwa Independen. Dikatakan
independen harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Bila “A” dan “B” merupakan peristiwa yang memiliki probabilita lebih besar (>) 0.
2. Bila “A” tidak tergantung “B” atau sebaliknya.

P (A  B) = P (A) x P (B)

Contoh:
Ada dua buah dadu yaitu dadu merah dan putih yang dilempar, probabilita dadu merah
menghasilkan mata dadu X < 3, sedangkan mata dadu putih menghasilkan Y  6. Berapakah
probabilita mata dadu merah dan putih ?
P (X < 3) = (1, 1) (1, 2) (1, 3) (1, 4) (1, 5) (1, 6) (2, 1) (2, 2) (2, 3) (2, 4) (2, 5) (2, 6)
12
=
36
1
=
3

P (Y  6) = (1, 6) (2, 6) (3, 6) (4, 6) (5, 6) (6, 6)


6 1
= =
36 6

P (A  B) = P (A) . P (B)
1
1 1
= x =
18
3 6

Contoh:
Bila dua helai Kartu Bridge dipilih secara Random (acak) diambil secara berturut-turut dari setumpuk
Kartu Bridge, bila Kartu pertama dikembalikan sebelum Kartu kedua dipilih. Berapakah probabilita
Kartu pertama merupakan Kartu “JANTUNG” dan Kartu kedua bukan “AS”.

13
P (A) = P (Jantung) =
52
48
P (B) = P (Bukan AS) =
52

P (A  B) = P (A) x P (B)
13 48
= x
52 52
= 1 x 12

9
4 13

12
=
52

B. PROBABILITA BERSYARAT

P (A  B) = P (A) . P (B/A)
P (A) = Probabilita “A” terjadi
P (B/A) = Probabilita “B” terjadi dengan syarat “A” terjadi terlebih dahulu

P (A  B) = P (B) . P (A/B)
P (B) = Probabilita “B” terjadi
P (A/B) = Probabilita “A” terjadi dengan syarat “B” terjadi terlebih dahulu

Contoh:
1. Sebuah tas berisi 5 bola warna putih dan 3 warna merah. Sebuah bola diambil dari tas tersebut,
kemudian dimasukkan kembali. Setelah pengambilan bola tersebut lalu diambil bola lainnya.
Carilah probabilitasnya bahwa dari kedua pengambilan tersebut menghasilkan bola berwarna
putih semua.

Berdasarkan data di atas anggaplah bahwa bola pertama tidak dimasukkan kembali ke dalam
tas, pada saat pengambilan pada bola yang kedua. Carilah probabilitanya bahwa kedua bola
dari dua pengambilan itu warna putih.

Jawab:
1. 5P
5
P (A) =
3M
8

5
P (B/A) =
8
P (A  B) = P (A) x P (B/A)
5 5
= x
8 8

25
=
64

5
P (B) =
8
P (A/B) = 4

10
7

P (A  B) = P (B) x P (A/B)

5 4
= x
8 7

20
=
56

2. Bila kita mengambil secara random 2 kartu berturut-turut dari satu set kartu bridge. Berapa
probabilitanya kalau pengambilan pertama berupa kartu “AS” yang kedua kartu “AS” juga. Hasil
pengambilan pertama tidak dikembalikan lagi, dengan demikian hasil pengambilan kartu kedua
dipengaruhi oleh pengambilan pertama.

Jawab:
S = 52 Kartu = N
4
A = pengambilan kartu pertama “AS” (AS =4), P (A) =
52

B/A = pengambilan kartu kedua juga “AS” dengan syarat bahwa pengambilan pertama “AS” (As=3,
N=51). Sewaktu pengambilan kartu kedua dilakukan, “AS” tinggal 3 sedangkan sisanya kartu tinggal
51.

Jadi:
3
P (B/A) = => Karena “AS” pertama tidak dikembalikan
51

P (A  B) = P (A) x P (B/A)
4 3
= x
52 51
12
=
2652

C. PROBABILITA DENGAN RUMUS BAYES

PROBABILITA dengan RUMUS BAYES:


Teori Bayes menggunakan peranan sangat penting dalam penggunaan probabilita bersyarat dan
menghitung Probabilita Subjektif. Dalam praktek sering kita jumpai bahwa kejadian dapat terjadi
bersama dengan kejadian lainnya dimana terjadi yang lain.

Misal: Tidak cukup melihat kerusakan barang dari segi proses produksi saja, tetapi perlu diketahui
mesin mana, karyawan mana yang memproduksinya.

Bila (A1, A2, … An) merupakan suatu partisi dari ruang sampel dan bila A1, A2, … An memiliki
probabilita ≠ 0 maka tiap bilangan bulat “K” dimana 1 ≤ K ≤ N maka rumus Bayes sebagai berikut :

P(AK) x P(A/AK)
P (AK/A) =
P(A1) . P(A/A1) + P(A2) . P(A/A2) + … + P(An) . P(A/An)

Contoh:

11
1. Suatu pabrik menggunakan 3 mesin untuk memproduksi sejenis barang. Produksi harian dari
mesin pertama, kedua, dan ketiga masing-masing sebesar 1.000,-, 1.200,- dan 1.800,- buah.
Produksi dari mesin I, II, dan III mengalami kerusakan masin-masing sebanyak 1%, ½%, 2%.
Lalu barang dipilih secara acak (random), ternyata rusak. Berapa probabilitanya bahwa barang
tersebut dari mesin pertama.
R = Rusak
S = 1.000 + 1.200 + 1.800 = 4.000

1.000 = 0,25
P (M1) =  P (R/M1) = 0,01
4.000
1.200 = 0,30
P (M2) =  P (R/M2) = 0,005
4.000
1.800 = 0,45
P (M3) =  P (R/M3) = 0,02
4.000

P (M1) . P (R/M1)
P (M1/R) =
P (M1) . P (R/M1) + P (M2) . P (R/M2) + P (M3) . P (R/M3)
0,25 x 0,01
=
0,25 x 0,01 + 0,30 x 0,005 + 0,45 x 0,02
0,25 x 0,01 = 0,025
= = 0,19
0,025 + 0,015 + 0,09 0,13

2. PT. SANDRA TEX’S memproduksi kain tenun 5.500 ton dan 8.500 ton per tahun dengan
menggunakan 2 buah mesin, 1 buah mesin bekas dan 1 buah mesin baru. Mesin pertama (I)
mengalami kerusakan 5% dan mesin baru mengalami kerusakan 1%. Berapakah probabilitanya
bahwa kain tersebut dari mesin bekas?

Jawab:
R = Rusak
S = 5.500 ton dan 8.500 ton = 14.000 ton

5.500
= 0,39
P (M1) = 14.00  P (R/M1) = 0,05
0
8.500
= 0,61
P (M2) = 14.00  P (R/M2) = 0,01
0

P (M1) . P (R/M1)
P (M1/R) =
P (M1) . P (R/M1) + P (M2) . P (R/M2) + P (M3) . P (R/M3)
0,39 x 0,05
=
0,39 x 0,05 + 0,61 x 0,01

0,0195 0,0195
=
= = 0,76
0,0195 +
0,0256
0,0061

12
SOAL LATIHAN

1. Satu mata uang dilempar dua kali.


A1 = lemparan pertama mendapatkan gambar burung (B)
A2 = lemparan kedua mendapatkan gambar burung (B)
Berapa P (A1  A2)

2. Diterima tidaknya suatu usul pembuatan jembatan baru di kota Bandung tergantung kepada
hasil pemilihan 4 calon kepala BAPEDA Bandung, yaitu calon A1, A2, A3, dan A4, dimana
mempunyai probabilita untuk terpilih masing-masing sebesar P(A1)=0,30 P(A2)=0,20
P(A3)=0,40 dan P(A4)=0,10 .

Kalau calon yang terpilih A1, A2, A3, A4 maka probabilita bahwa proyek tersebut akan disetujui
oleh para calon masing-masing sebesar P(A/A1)=0,35, P(A/A2)=0,85, P(A/A3)=0,45,
P(A/A4)=0,15. Berapa probabilitanya bahwa usul proyek diterima dari calon kedua yang
terpilih?

13

Anda mungkin juga menyukai