KEPERAWATAN KOMUNITAS II
Oleh :
Diare dapat terjadi akibat lebih dari satu mekanisme. Pada infeksi bakteri paling tidak
ada dua mekanisme yang bekerja peningkatan sekresi usus dan penurunan absorbsi di
usus. Infeksi bakteri menyebabkan inflamasi dan mengeluarkan toksin yang
menyebabkan terjadinya diare. Infeksi bakteri yang invansif mengakibatkan perdarahan
atau adanya leukosit damam feses.
Pada dasarnya mekanisme terjadinya diare akibat kuman enteropatogen meliputi
penempelan bakteri pada sel epitel dengan atau tanpa kerusakan mukosa, invasi mukosa,
dan produksi enterotoksin atau sitotoksin. Satu bakteri dapat menggunakan satu atau
lebih mekanisme tersebut untuk dapat mengatasi pertahanan mukosa usus.
Bakteri Escherichia coli (E. coli) berasal dari feses manusia,Kemudian Bakteri E.coli
dapat Bertransmisi atau menular Melalui lalat,tangan,tanah,dan air. Bakteri E.Coli dapat
masuk kedalam tubuh melalui makanan yang tidak higienis atau terkontaminasi oleh Bakteri
E.Coli yang terdapat Pada tangan atau makanan yang telah di hinggapi oleh lalat,Serta
mengkomsumsi Air yang Tercemar atau tekontaminasi bakteri E.Coli.
Bakteri E.Coli dapat Bertransmisi ketika individu/Kelompok ygn memiliki Personal
Hygine dan Kebersihan lingkungan yang tidak sehat.
II. PROSES INFLAMASI
Pada setiap luka pada jaringan akan timbul reaksi inflamasi atau reaksi
vaskuler. Mula-mula terjadi dilatasi lokal dari arteriole dan kapiler sehingga plasma
akan merembes keluar. elanjutnya cairan edema akan terkumpul di daerah sekitar
luka, kemudian fibrin akan membentuk semacam jala, struktur ini akan menutupi
saluran limfe sehingga penyebaran mikroorganisme dapat dibatasi.
Pada proses inflamasi juga terjadi inflamasi juga terjadi phagositosis, mula-
mula phagosit membungkus mikroorganisme, kemudian dimulailah digesti dalam
sel. Hal ini akan mengakibatkan perubahan pH menjadi asam. Selanjutnya akann
keluar protease selluler yang akan menyebabkan lysis leukosit. Setelah itu
makrofak mononuklear besar akan tiba dilokasi infeksi untuk membungkus sisa-
sisa leukosit. Dan akhirnya terjadi pencairan (resolusi) hasil proses inflamasi lokal.
Rubor adalah kemerahan, ini terjadi pada area yang mengalami infeksi
karena peningkatan aliran darah ke area tersebut sehingga menimbulkan warna
kemerahan.
2) Calor (Panas)
Kalor adalah rasa panas pada daerah yang mengalami infeksi akan terasa
panas, ini terjadi karena tubuh mengkompensasi aliran darah lebih banyak ke area
yang mengalami infeksi untuk mengirim lebih banyak antibody dalam memerangi
antigen atau penyebab infeksi.
3) Tumor (Bengkak)
Tumor dalam konteks gejala infeksi bukan sel kanker seperti yang
umum dibicarakan akan tetapi pembengkakan yang terjadi pada area yang
mengalami infeksi karena meningkatnya permeabilitas sel dan meningkatnya
aliran darah.
4) Dolor (Nyeri)
Dolor adalah rasa nyeri yang dialami pada area yang mengalami
infeksi, ini terjadi karena sel yang mengalami infeksi bereaksi mengeluarkan
zat tertentu sehingga menimbulkan nyeri. Rasa nyeri mengisyaratkan bahwa
terjadi gangguan atau sesuatu yang tidak normal jadi jangan abaikan nyeri
karena mungkin saja ada sesuatu yang berbahaya.