Anda di halaman 1dari 2

Aspek Mistisme

Oleh : Dinda Rachmawati Nurdin (11190511000071)

 Al- tasawwuf atau Sufisme ialah istilah khusus yang dipakai untuk menggambarkan
mistisme dalam islam. Tujuan dari mistisme, baik dari dalam maupun dari luar ajaran
islam, ialah memperoleh hubungan langsung dan disadari dengan Tuhan, sehingga
disadari benar bahwa seeorang berada di hadirat Tuhan. Inti dari mistisme, termasuk
dalamnya tasawwuf adalah kesadaran adanya komunikasi dan dialog antara rih manusia
dengan Tuhan, sehingga mengasingkan diri dan berkontemplasi. Kesadaran itu
selanjutnya mengmbil bentuk rasa dekat sekali dengan Tuhan atau Menyatu denga Tuhan
hal ini disebut Iittihad atau mystical union.
 Asal kata al-sufi berasal dari kata suf yang berarti wol. Wol yang dimaksud adalah wol
primitive dan kasar yang dipakai orang zaman dahulu di Timur Tengah. Orang sufi ingin
hidup sederhana dan menjauhi hidup keduniawian dan kesenangan jasmani, untuk itu
mereka hidup miskin dengan memakai wol kasar tersebut.
 Mistisme termasuk tasawwuf , erat hubungannya dengan keadaan menjauhi kehidupan
duniawi dan kesenangan materil. Hal ini disebut zuhud ( asceticism) mempunyai sifat
zuhud merupakan langkah pertama dalam usaha mendekati Tuhan. Orang
yangmempunyai sifat ini disebut zahid. Setelah ini ini barulah meningkat menjadi sufi.
 Zahid pertama dan termasyhur dalam sejarah Tasawwuf adalah Al Hasan Al Basri Ia lahir
di Madinah pada tahun 624 M dan meninggal di Basrah pada tahun 728 M. Ialah Aspek
teologi sufi dan dianggap sebagai imam kaum sufi.
 Dalam perkembanganzuhud terdapat dua golongan zahid. Yang pertama adalah golongan
zahid yang meninggalkan kesenangan duniawi dan materil dan memusatkan perhatian
pada ibadah karena didorong oleh perasaan takut akan masuk neraka di akhirat. Dan
golongan lainya didorong bukan oleh perasaan takut melaikan perasaan cinta kepada
Tuhan. Tuhan bagi mereka bukanlah suatu zat yang harus dijauhi dan ditakuti, tetapi
suatu zat yang harus didekati dan dicintai.
 Tujuan dari sufi adalah berada sedekat mungkin dengan Tuhan sehingga tercapai
persatuan jalan untuk mencapai tujuan panjang dengan jalan tobat,zuhud, sabar,
tawakkal, dan ridha.
 Selain itu adalah perasaan takut ( kepada Tuhan ), rendah diri, takwa, keikhlasan, rasa
beteman, bergembira hati, dan syukur.
 Langkah pertama yang harus di lakukan oleh seorang yang ingin menjadi sufi adalah
taubat, taubat dari segala dosa, besar dan kecil. Dan selanjutnya menjauhi segala
perbuatan yang buruk. Dan taubat yang dilakukan harus taubat yang sebenar-benarnya
sehingga calonn sufi itubenar-benar suci dari segala dosa.
 Setelah itu adalah zuhud. Inilah hal terpenting yang harus dicapai oleh seorang sufi.
Seorang tidak dapat menjadi sufi apabila dia tidak zahid. Dan orang yang zahid belum
tentu seorang sufi. Seorang zahid hidupnya sederhana dan pekerjaannya hanyalah
melakukan ibadah yang diperintahkan oleh Tuhannya.
 Seorang sufi harus bersifat sabar dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala
larangannya , sabar dalam menghadapi cobaan yang ditipakan kepadanya, sabar dalam
menunggu pertolongan dari tuhannya dan dabar dalam menderita di dalam kesabarannya.
 Setelah itu seorang sufi harus bertawakal , merasa cukup dengan apa yang di berikan
Tuhan hari ini. Jika mendapat kelebihan oleh Allah berterimakasih dan kalaupun tidak
tetap sabar dan menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah
 Selain itu adalah Ridha, tidak marah dan benci tapi senantiasa dalam keadaan suka dan
senang. Sehingga apapun yang terjadi dalam hidupnya ia tetap senang sebagaimana ia
saat diberi nikmat.
 Dan rasa cinta yang di maksud adalah rasa cinta yang hanya kepada tuhannya saja.
Kesenangannya adalah berdzikir, memuja dan berdialog dengan Tuhan .
 Al – ma’rifah artinya harus tehu tuhan dengan penggambaran ( sifatnya ) melalui hati
sanubari

Anda mungkin juga menyukai